Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON

TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA

Jurnal Publikasi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir


Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan
Program Studi Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

ERIKA AYU KRISTUTI


2016.011.892

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN (ITS)


PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON
TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA

Erika Ayu Kristuti1, Ida Untari2, Yuli Widyastuti3


1
Mahasiwa DIII Keperawatan Institut Teknologi Sains dan KesehatanPKU Muhammadiyah
Surakarta
2
Dosen DIII Keperawatan Institut Teknologi Sains dan KesehatanPKU Muhammadiyah Surakarta
JL.Tulang Bawang Selatan No.26 Tegalsari RT 02 RW 32, Kadipiro, Surakarta
*Email: erikaayu71@gmail.com

Kata Kunci Abstrak


Pisang ambon, Hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah,
hipertensi namun juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi bila
tidak segera ditangani dengan baik. Upaya untuk
menghindari komplikasi tersebut dapat dilakukan dengan
penatalaksanaan hipertensi secara baik dan
berkesinambungan. Penatalaksanaan dilakukan dengan
cara farmakologis dan non farmakologis. Secara non
farmakologis salah satunya dengan banyak mengkonsumsi
sayur dan buah. Pisang ambon adalah salah satu
tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia dan banyak
memiliki kandungan kalium yang berperan dalam
meregulasi tekanan darah sehingga dapat menurunkan
tekanan darah. Tujuannya untuk menganalisis pengaruh
pemberian pisang ambon terhadap hipertensi pada lansia.
Metode penelitian yang digunakn adalah Quasy
Eksperimental dengan rancangan one group pretest
posttest. Teknik sampling yang digunakan purposive
sampling dengan jumlah 15 responden. Instrument
penelitian menggunakan SOP pemeriksaan tekanan darah
dan SOP pemberian pisang ambon. Analisa data
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil Tekanan
darah sistolik sebelum pemberian pisang ambon
mayoritas pada kategori hipertensi ringan sebanyak 7
responden (46,7%) dan diastolik mayoritas pada kategori
hipertensi sedang sebanyak 8 responden (53,3%).
Tekanan darah sistolik setelah pemberian pisang ambon
mayoritas pada kategori hipertensi ringan sebanyak 11
responden (73,3%) dan diastolik mayoritas pada kategori
hipertensi ringan sebanyak 7 responden (46,7%).
Perhitungan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Didapatkan
nilai p untuk tekanan darah sistolik sebesar 0,001 dan
nilai p untuk tekanan darah diastolik sebesar 0,001. Nilai
p kedua tekanan darah <0,05. Kesimpulannya adalah
pemberian pisang ambon berpengaruh terhadap tekanan
darah pada penderita hipertensi.
EFFECT OF GIVING AMBON BANANA
ON HYPERTENSION IN ELDERLY

Keywords Abstract
Ambon Banana, Hypertension is a preventable disease, but it can also
hypertension cause various complications if not treated properly.
Efforts to avoid these complications can be done by
managing hypertension properly and continuously.
Management is done by pharmacological and non-
pharmacological methods. Non-pharmacologically, one of
them is by consuming lots of vegetables and fruits. Ambon
Banana is one of the plants that are often found in
Indonesia and many contain potassium which plays a role
in regulating blood pressure so it can reduce blood
pressure. Objective to analyze the effect of giving Ambon
banana to hypertension in the elderly. Research Methods
the method used is Experimental Quasy with the design of
the one group pretest posttest. The sampling technique
used was purposive sampling with a total of 15
respondents. The research instrument used the SOP for
blood pressure examination and SOP for giving Ambon
banana. Analyze data using the Wilcoxon Signed Rank
Test. Results Systolic blood pressure before
administration of bananas was taken in the category of
mild hypertension of 7 respondents (46.7%) and diastolic
added to the category of moderate hypertension as much
as 8 respondents (53.3%). Mild hypertension of 11
respondents (73.3%) and diastolic were added to the
category of mild hypertension by 7 respondents (46.7%).
Wilcoxon Signed Rank Test calculation. The p value for
systolic blood pressure was 0.001 and the p value for
diastolic blood pressure was 0.001. The second p value of
blood pressure <0.05. Conclusion the administration of
Ambon banana has an effect on blood pressure in patients
with hypertension.
1. PENDAHULUAN berat rata-rata satu buah pisang ambon
Hipertensi adalah suatu keadaan kurang lebih 140g, sehingga dalam
dimana seseorang mengalami satu buah pisang ambon mengandung
peningkatan tekanan darah di atas kurang lebih 600mg kalium dengan
normal yang mengakibatkan demikian pisang ambon menjadi
peningkatan angka kematian/ alternatif dalam peningkatan asupan
mortalitas (Triyanto, 2014). kalium khususnya pada lansia
Hipertensi merupakan kenaikan (Fatmawati, dkk, 2017).
intermiten atau berlarut-larut dalam Hasil penelitian Fatmawati, dkk
tekanan darah diastolik maupun (2017) tentang pengaruh pisang ambon
sistolik, yang muncul dalam dua tipe terhadap penurunan tekanan darah pada
utama, yaitu hipertensi esensial (juga lansia menunjukkan hasil nilai p-value
disebut sebagai hipertensi primer atau 0,023 (p<0,05) yang berarti pemberian
idiopatik, yang merupakan hipertensi pisang ambon berpengaruh signifikan
paling umum) dan hipertensi sekunder terhadap penurunan tekanan darah pada
(yang disebabkan oleh penyakit ginjal lansia penderita hipertensi. Hasil
atau penyebab lain yang bisa penelitian Suwandi (2013) tekanan
diidentifikasi). darah systole didapatkan p = 0,002
Sebagai langkah antisipasi yaitu <0,05 dan pada diastole p = 0,001
menjalankan pola makan sehat dan <0,05 yang artinya terdapat pengaruh
pola hidup sehat. Pola ini, walaupun mengkonsumsi pisang ambon terhadap
sangat manjur untuk mencegah penurunan tekanan darah pada lansia
berbagai macam penyakit tetapi tidak penderita hipertensi.
banyak orang yang mau melakukannya 2. METODE PENELITIAN
karena dianggap membosankan dan Metode yang digunakan dalam
sangat tidak menyenangkan. Beberapa penelitian ini denggan menggunakan
patokan pola makan sehat yang dapat metode penelitian eksperimental
dijadikan panduan bagi para penderita adalah suatu rancangan penelitian yang
hipertensi, salah satunya yaitu 1 digunkan untuk mencari hubungan
konsumsi makanan yang mengandung sebab akibat dengan adanya
kalium, magnesium, dan kalsium. keterlibatan peneliti dalam melakukan
Kalium, magnesium, dan kalsium manipulasi terhadap variabel bebas
mampu mengurangi hipertensi (Susilo (Nursalam, 2008). Jenis penelitian
dan Wulandari, 2011). digunakan oleh peneliti adalah jenis
Terdapat bukti bahwa orang pra-eksperimental.
yang kurang mengonsumsi kalium Desain penelitian yang
memiliki tekanan darah yang lebih digunakan oleh peneliti adalah one
tinggi, sedangkan mereka yang group pre-post test design. Pada desain
mengkonsumsi makanan tinggi kalium ini tidak ada kelompok pembanding
memiliki tekanan darah pada rentang (kontrol), tetapi paling tidak sudah
normal. Makanan yang mengandung dilakukan observasi pertama (pretest)
kalium yang tinggi adalah buah- yang memungkinkan menguji
buahan dan sayur-sayuran. Buah- perubahan-perubahan yang terjadi
buahan yang mengandung kalium yang setelah adanya eksperimen (program)
tinggi adalah pisang, sehingga (Notoatmodjo, 2010)
mengkonsumsi pisang baik untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menjaga kestabilan tekanan darah. Hasil Penelitian
Pisang ambon memiliki kandungan a. Analisa Univariat
kalium lebih tinggi dan natrium lebih Analisa Univariat adalah
rendah dibandingkan dengan buah analisis awal yang
pisang lainnya, dalam 100g pisang menggambarkan variabel yang
ambon mengandung 435 mg kalium diteliti yaitu tensi sebelum
dan hanya 18 mg natrium, sedangkan
diberi pisang ambon dan 4) Distribusi responden
sesudah diberi pisang ambon. berdasakan pekerjaan
1) Distribusi responden Tabel 4.4 Distribusi
berdasarkan umur Responden Berdasarkan
Tabel 4.1 Distribusi Pekerjaan
Responden Berdasakan Jenis Frekuen Present
Umur kelam si (f) ase (%)
Umur Frekue Presenta in
nsi (f) se (%) Petani 6 40,0
60-65 9 60,0 Pedag 6 40,0
66-70 4 26,7 ang 3 20,0
71-75 2 13,3 Buruh
Total 15 100,0 Total 15 100,0
Berasarkan tabel 4.1 Berdasarkan tabel 4.4
didapatkan rat-rata umur didapatkan rata-rata
responden terbanyak 60-65 pekerjaan responden
tahun yaitu sebanyak 9 terbanak bekera sebagai
responden (60,0%). petani dan pedagang
2) Responden berdasarkan masing-masing sebanyak 6
jenis kelamin responden (40,0%).
Tabel 4.2 Distribusi 5) Tekanan Darah Sistolik
Responde Berdasarkan Sebelum Pemberian Pisang
Jenis Kelamin Ambon
Jenis Frekue Present Tabel 4.5 Tekanan Darah
kelamin nsi (f) ase (%) Sistolik Sebelum
Laki- 4 26,7 Pemberian Pisang Ambon
laki 11 73,3 Kategori Frek Present
Peremp Tekanan uens ase (%)
uan Darah i (f)
Total 15 100,0 Sistolik
Berdasarkan tabel 4.2 Pre Test
didapatkan rata-rata jenis 1 0 0
kelamin responden 2 0 0
terbanyak adalah 3 0 0
perempuan yaitu 11 4 7 46,7
responden (73,3%). 5 5 33,3
3) Distribusi responden 6 3 20,0
berdasarkan pendidikan 7 0 0
Tabel 4.3 Distribusi Total 15 100,0
Responden Berdasarkan Berdasarkan tabel 4.5
Pendidikan diketahui tekanan darah
Pendidi Frekue Present sistolik responden sebelum
kan nsi (f) ase (%) pemberian pisang ambon,
Tidak 3 20,0% mayoritas tekanan darah
Sekolah 12 80,0% berada pada kategori
SD Hipertensi Ringan
Total 15 100,0 sebanyak 7 responden
Berdasarkan tabel 4.3 (46,7%).
didapatkan rata-rata 6) Tekanan Darah Sistolik
pendidikan responden Sesudah Pemberian Pisang
terbanyak SD sebanyak 12 Ambon
responden (80,0%).
Tabel 4.6 Tekanan Darah 8) Tekanan Darah Diastolik
Sistolik Sesudah Pemberian Sesudah Pemberian Pisang
Pisang Ambon Ambon
Kategori Frek Present Tabel 4.8 Tekanan Darah
Tekanan uens ase (%) Diastolik Sesudah
Darah i (f) Pemberian Pisang Ambon
Sistolik Kategori Frek Present
Post Test Tekanan uens ase (%)
1 0 0 Darah i (f)
2 0 0 Diastolik
3 4 26,7 Post Test
4 11 73,3 1 0 0
5 0 0 2 3 20,0
6 0 0 3 0 0
7 0 0 4 7 46,7
Total 15 100,0 5 5 33,3
Berdasarkan tabel 4.6 6 0 0
tekanan darah sistolik 7 0 0
respoden sesudah Total 15 100,0
pemberian pisan ambon, Berdasarkan tabel 4.8
mayoritas tekanan darah tekanan darah diastolik
berada pada kategori responden sesudah
hipertensi ringan sebanyak pemberian pisang ambon,
11 responden (73,3%). mayoritas tekanan darah
7) Tekanan Darah Diastolik berada pada kategori
Sebelum Pemberian Pisang hipertensi ringan sebanyak
Ambon 7 responden (46,7%).
Tabel 4.7 Tekanan Darah
Diastolik Sebelum b. Analisa Prasyarat
Pemberian Pisang Ambon
Tabel 4.10 Hasil Normalitas
Kategori Frek Present
Data
Tekanan uens ase (%)
Variabel S.W Sig.
Darah i (f)
Tekanan Darah .785 0,002
Diastolik
Sistolik Pretest
Pre Test
Tekanan Darah .801 0,004
1 0 0
Diastolik
2 0 0
Pretest
3 0 0
Tekanan Darah .823 0,007
4 2 13,3
Sistolik Post
5 8 53,3
test
6 5 33,3
Tekanan Darah .801 0,006
7 0 0
Diastolik Post
Total 15 100,0
test
Berdaarkan tabel 4.7
Tabel 4.10 menunjukan bahwa data
tekanan darah diastolik
tekanan dara siatolik dan diastolik
responden sebelum
sebelum diberikan pisang ambon
pemberan pisang ambon,
mempunai nilai signifikan masing-
mayoritas tekanan darah
masing (0,002 dan 0,004) yang
berada pada kategori
nilainya <0,050 sehingga data tidak
hipertensi sedang sebanyak
berdistribusi normal.
8 responden (53,3%).
c. Analisa Bivariat
Tabel 4.11 Hasil Analisa berumur di atas 60 tahun, 50 –
Bivariat 60% mempunyai tekanan darah
Variabel Z p lebih besar atau sama dengan
Tekanan -3.325 .001 140/90 mmHg. Hal itu
darah -3.358 .001 merupakan pengaruh
sistolik degenerasi yang terjadi pada
Tekanan orang yang bertambah usianya
darah (Susilo dan Wulandari, 2011).
diastolik 2. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.11 perhitungan Berdasarakan hasil penelitian
uji Wilcoxon menghasilan nilai uji diapatkan kategori perempuan
statistik Z untuk tekan darah rata-rata penurunan sistolik
sistolik sebesar -3.325 dengan p sebesar 23,63 mmHg, dan
sebesar 0,001, sedangkan hasil uji diastolik sebesar 10,90 mmHg.
statistik Z untuk tekanan darah Pada kategori laki-laki rata-rata
diastolik sebesar -3.358 denan p penurunan sistolik sebesar
sebesar 0,001. Nilai p<0,50 dari 17,50 mmHg dan diastolik
kedua data diatas sehingga bisa sebesar 10,00 mmHg. Jadi
diputuskan Ha diterima atau H0 dapat disimpulkan penurunan
ditolak, artinya pisang ambon dapat tekanan darah menggunakan
menurunan tekanan darah. Hasil uji pisang ambon efektif dilakukan
sebesar -3.325 menunjukkan bahwa pada perempuan.
tingkat hubungan termasuk sangat 3. Pendidikan
rendah dengan nilai probabilitas Hasil penelitian menunjukkan
0,05% dan dibuktikan dengan tabel bahwa 3 responden (20,00%)
Z. tidak bersekolah, 12 responden
(80,00%) pendidikan terakhir
SD. Pendidikan berpengaruh
signifkan terhadap kejadian
Pembahasan hipertensi. Orang yang
Karakteristik Responden berpendidikan lebih rendah
1. Umur memiliki risiko 2 kali lebih
Berdasarkan hasil banyak daripada yang
penelitian didapatkan berpendidikan lebih tinggi
kategori umur 60-65 tahun untuk terjadi hipertensi. Hasil
rata-rata penurunan sistolik penelitian Azren (2014)
menunjukkan kejadian
sebesar 18,88 mmHg, dan
hipertensi pada kelompok
diastolik sebesar 12,20 responden dengan tingkat
mmHg. Pada kategori umur pendidikan yang lebih tinggi
66-67 tahun rata-rata lebih sedikit menderita
penurunan sistolik sebesar hipertensi dibandingkan dengan
27,50 mmHg, dan diastolik responden yang memiliki
7,50 mmHg. Pada kategori tingkat pendidikan yang lebih
umur 71-75 tahun rata-rata rendah. Pendidikan terakhir
penurunan sistolik sebesar sampai SD termasuk
25,00 mmHg, dan diastolik pendidikan yang masih rendah.
sebesar 10,00 mmHg. Kemungkinan hal ini yang
Kepekaan terhadap mempengaruhi gaya hidup dan
hipertensi akan meningkat keinginan untuk menjaga
seiring dengan bertambahnya kesehatan.
umur seseorang. Individu yang
4. Pekerjaan dan tekanan darah diastolik di
Berdasarkan hasil atas 90 mmHg. Pada populasi
penelitian didapatkan kategori manula, hipertensi
petani rata-rata penurunan didefinisikan sebagai tekanan
sistolik sebesar 21,60 mmHg sistolik ≥ 160 mmHg dan
dan diastolik sebesar 6,66 tekanan diastolik ≥ 90 mmHg
mmHg. Pada kategori (Aspiani, 2014).
pedagang rata-rata penurunan 6. Tekanan darah setelah
sistolik sebesar 33,30 mmHg pemberian pisang ambon
dan diastolik sebesar 15,00 Perhitungan uji Wilcoxon
mmHg. Pada kategori buruh menghasilkan hasil uji statistik
rata-rata penurunan sistolik Z untuk tekan darah sistolik -
sebesar 13,30 mmHg dan 3,325 dengan p sebesar 0,001,
diastolik sebesar 10,00 mmHg. sedangkan hasil uji statistik Z
Jadi dapat disimpulkan untuktekana darah diastolik
penurunan tekanan darah sebesar -3,358 denan p 0,001.
menggunakan pisang ambon Nilai p<0,50 dari kedua data
efekif dilakukan pada datas dapat diptuskan H0
responden dengan pekerjaan ditolak atau Ha diterima artinya
sebagai pedagang. pisang ambon dapat
Hasil penelitian statistik menurunkan tekanan darah .
menunjukan tidak terdapat Hasil uji Z seesar -3.325
hubungan bermakna antar menunjukkan bahwa tingkat
bekerja dengan kedajian hubungan termasuk sangat
hipertensi (p<0,05), redah dengan nilai prbabilitas
dengannilai relaive risk (RR) 0,05% dan dibuktikan dengan
sebesar 0,911 (95% CI 0,691 – tabel Z. Berdasarkan hasil
1,200) yang menunjkkan penelitian yang telah dilakukan,
bahwa orang yang tidak bekerja tekanan darah responden
memilki angka kejadian menurun sebesar 0,05%. Hal
hipetensi 0,911 lebih tinggi tesebut diprediksi karena
daripada kelompok yang tinggnya tekanan darah yang
bekerja. dialami responden dan tidak
5. Tekanan Darah Sebelum diimbangi dengan gaya hidup
Diberikan Pisang Ambon responden.
Menurt Asikin, dkk Terdapat bukti bahwa
(2016), tekanan darah tinggi orang yang kurang
(hipertensi) merupakan suatu mengonsumsi kalium memiliki
peningkatan tekanan darah tekanan darah yang lebih
didalam arteri. Hiper artinya tinggi, sedangkan mereka yang
berlebihan, sedangkan tensi mengkonsumsi makanan tinggi
artinya tekanan atau tegangan. kalium memiliki tekanan darah
Untuk itu, hipertensi pada rentang normal. Buah-
merupakan tekanan darah atau buahan yang mengandung
denyut jantung yang lebih kalium yang tinggi adalah
tinggi dibandingkan dengan pisang, sehingga
normal karena penyempitan mengkonsumsi pisang baik
pembuluh darah atau gangguan untuk menjaga kestabilan
lainnya. tekanan darah.
Hipertensi dapat Pisang ambon memiliki
didefinisikan sebagai tekanan kandungan kalium lebih tinggi
darah persisten dimana tekanan dan natrium lebih rendah
sistoliknya di atas 140 mmHg dibandingkan dengan buah
pisang lainnya, dalam 100g pad kategori hipertensi ringan
pisang ambon mengandung 435 sebanyak 7 responden (46,7%).
mg kalium dan hanya 18 mg Tekanan darah diastolik mayoritas
natrium, sedangkan berat rata- pada kategori hipertensi sedang
rata satu buah pisang ambon sebanyak 8 responden (53,3%).
kurang lebih 140g, sehingga 3. Tekanan darah sistolik setelah
dalam satu buah pisang ambon pemberian pisang ambon mayoritas
mengandung kurang lebih pada kategori hipertensi ringan
600mg kalium dengan sebanyak 11 responden (73,3%).
demikian pisang ambon Tekanan darah diastolik mayorias
menjadi alternatif dalam pada kategori hipertensi ringan
peningkatan asupan kalium sebanyak 7 responden (46,7%).
khususnya pada lansia 4. Ada pengaruh pemberian pisang
(Fatmawati, dkk, 2017). ambon terhadap hipertensi pada
Hasil penelitian lansia dengan nilai p = 0,001 pada
Fatmawati, dkk (2017) tentang signifikan 5%.
pengaruh pisang ambon
terhadap penurunan tekanan 5. REFERENSI
darah pada lansia menunjukkan Aspiani, R,Y. 2014. Buku Ajar Asuhan
hasil nilai p-value 0,023 Keperawatan Gerontik. Jakarta;
(p<0,05) yang berarti CV. Trans Info Media.
pemberian pisang ambon
berpengaruh signifikan Azren, M.W. 2014. Gambaran Faktor
terhadap penurunan tekanan Resiko Pada Penderita Hipertensi
darah pada lansia penderita Di Wilayah Puskesmas Abang I,
hipertensi. Hasil penelitian Kabupaten Karangasem.
Suwandi (2013) tekanan darah Pendidikan Dokter. Fakultas
systole didapatkan p = 0,002 Kedokteran Universitas Udayana
<0,05 dan pada diastole p =
0,001 <0,05 yang artinya Fatmawati, S., Mulyati, H., Sukrang.
terdapat pengaruh 2017. Pengaruh Pemberian
mengkonsumsi pisang ambon Pisang Ambon (Musa Paradisiaca
terhadap penurunan tekanan S) Terhadap Penurunan Tekanan
darah pada lansia penderita Darah Pada Lansia Penderita
hipertensi. Hipertensi. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 2 (2).
4. SIMPULAN Triyanto, E. 2014. Pelayanan
Berdasarkan penelitian dan analisis Keperawatan bagi Penderita
data yang telah dilakukan, sesuai Hipertensi Secara Terpadu.
dengan tujuan yang telah ditentukan Yogyakarta; Graha Ilmu.
dapat diambil berapa simpulan sebagi
berikut : Susilo, Y., Wulandari, A. 2011. Cara
1. Karakteristik responden sebagian Jitu Mengatasi Hipertensi.
besar berumur 60-65 tahun Yogyakarta; Andi Offset
sebanyak 9 responden (60,0%),
berjenis kelamin perempuan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
sebanyak 11 responden (73,3%), Penelitian Kesehatan. Jakarta;
pendidikan SD sebanyak 12 Rineka Cipta.
responden (80,0%), pekerjaan
buruh dan petani masing-masing Nursalam. 2011. Konsep dan
sebanyak 6 respoden (40,0%). Penerapan Metodologi Penelitian
2. Tekanan darah sistolik sebelum Ilmu Keperawatan. Jakarta;
pemberian pisang ambon mayoritas Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai