0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan4 halaman
Kedua dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengaruh konsumsi buah (jus apel dan pisang ambon) terhadap penurunan kadar kolesterol darah atau tekanan darah pada penderita hipertensi. Kedua penelitian menunjukkan hasil yang signifikan, di mana konsumsi jus apel dapat menurunkan kolesterol darah, sementara konsumsi pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kedua dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengaruh konsumsi buah (jus apel dan pisang ambon) terhadap penurunan kadar kolesterol darah atau tekanan darah pada penderita hipertensi. Kedua penelitian menunjukkan hasil yang signifikan, di mana konsumsi jus apel dapat menurunkan kolesterol darah, sementara konsumsi pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kedua dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengaruh konsumsi buah (jus apel dan pisang ambon) terhadap penurunan kadar kolesterol darah atau tekanan darah pada penderita hipertensi. Kedua penelitian menunjukkan hasil yang signifikan, di mana konsumsi jus apel dapat menurunkan kolesterol darah, sementara konsumsi pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Judul : Pengaruh Konsumsi Jus Apel Terhadap Penurunan Kolesterol Darah
Pada Penderita Hipertensi
No Kriteria Pembahasan
1 Problem ( P ) Obat-obatan farmakologi pada umumnya lebih diandalkan
dibandingkan dengan non-farmakologi, padahal pengobatan non-farmakologi juga tidak kalah penting. Misalnya mengunakan “buah apel untuk jus anti kolesterol.” Hiperkolesterol dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi saat nilai kolesterol total darah meningkat diatas nilai normal (≤200 mg/dl). Hiperkolesterol yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan penyakit pembuluh darah, meningkatnya resik terhadap stroke, dan penyakit jantung koroner. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh terapi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi di Dusun Mojoranu. 2 Intervency ( I ) Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra- eksperimen. Dengan menggunakan metode one-group pra- post test design. Populasi seluruh penderita hiperkolesterol sebanyak 32 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampling dengan melakukan observasi sesuai kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dengan editing, coding, skoring, tabulating. Ada dua variabel yaitu variabel dependent dan independent. Analisa mengunakan uji anova one way dengan nilai signifikan α= 0,05. 3 Comparation ( C ) Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah puasa sebelum dan sesudah konsumsi jus apel didapatkan bahwa setelah diberikan jus apel terdapat penurunan kadar kolesterol darah. Apel juga memiliki karoten sebagai vitamin A dan antioksidan tinggi. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehinga tidak berlebihan. Karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah, menurunkan kolesterol darah dan juga menurunkan tekanan darah. Berdasar hasil diatas, jika dengan mengkonsumsi jus apel secara berturut-turut dapat menurunkan kolesterol darah pada penderita hiperkolesterol dengan hipertensi dengan efektif. Dengan demikian diharapkan pada penderita kolesterol dengan hipertensi mampu untuk memilih pengobatan dan penyembuhan alternatif yang sesuai, dan sebagai penganti obat farmakologi yang mempunyai dampak atau efek samping yang cukup berat jika di konsumsi secara terus menerus 4 Outcome ( O ) Pemberian jus apel dosis 1x 100gram dan 100 ml air mineral, dapat menurunkan kolesterol darah pada pasien hipertensi dan pengaturan diet pada penderita hiperkolesterol harus mengurangi asupan makanan yang dapat meningkatkan kolesterol dalam darah ANALISA JURNAL PICO
Nama : Hafiza Yenti
Nim : 1514201017
Kelas : Keperawatan VII A
Judul : Pengaruh Komsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pra Lansia Hipertensi
No Kriteria Pembahasan
1 Problem ( P ) Hipertensi merupakan penyumbang kematian akibat penyakit
tidak menular (PTM) yang meningkat dari 41,7% menjadi 60%. Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat menurunkan tekanan darah ialah pisang ambon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi pisang ambon dalam menurunkan tekanan darah pada pra lansia hipertensi 2 Intervency ( I ) Jenis penelitian yang digunakan ialah non-equivalent control group design. Pendekatan sampel yang dipakai adalah sampling non probabilitas dengan metode purposive sampling. Banyaknya sampel yang digunakan ialah 20 orang dimana terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. 3 Comparation ( C ) Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pisang ambon sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan darah disebabkan karena pisang ambon banyak mengandung tinggi kalium dan rendah natrium. Kalium membantu menjaga tekanan osmotik diruang intrasel sedangkan natrium menjaga tekanan osmotik dalam ruang ekstrasel sehingga kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi natrium dalam urin (natriuresis), sehingga dapat menurunkan volume darah dan tekanan darah, namun sebaliknya penurunan kalium dalam ruang intrasel menyebabkan cairan dalam ruang intrasel cenderung tertarik keruangan ekstrasel dan retensi natrium dikarenakan respon dari tubuh agar osmolalitas pada kedua kompartemen berada pada titik ekuilibrium namun hal tersebut dapat meningkatkan tekanan darah (Winarno,2009). 4 Outcome ( O ) Ada hubungan antara konsumsi pisang ambon dengan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dimana hasil uji Mann-Whitney Test diperoleh p=0.000 (tekanan darah sistol) dan 0.001 (tekanan darah diastol) atau p value=<0.05 yang artinya ada hubungan yang signifikan. 2. Tidak ada hubungan signifikantekanan darah pada (kelompok kontrol) dimana hasil Uji T Paired dan uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai p=0.343 (tekanan darah sistol) dan 1.000 (tekanan darah diastol) atau p value > 0.05