PEMBAHASAN
obstruksi. Berdasarkan tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus yang telah dibuat
A. Pengkajian
diketahui kebutuhan klien sesuai dengan kebutuhan yang ada. Data yang
asuhan keperawatan selanjutnya karna data sudah didapatkan jelas dan sesuai.
RSAM melalui IGD pada hari senin tanggal 05 November 2018 dan masuk
untuk dilakukan perawatan , pada hari rabu tanggal 21 November 2018 pasien
perawatan post op. Berdasarkan hasil observasi dan data yang ditemukan saat
LANTAI 2 didapatkan pasien masih dalam keadaan sadar dengan GCS 15,
keadaan umum sakit berat, pasien terpasang bedside monitor, terpasang ETT
ukuran 6,5, terpasang ventilator mode CPAP dengan FiO2 40%, PEEP 5,
kedua tangan ringer fundin dan sodium chloride 0,9% dengan rate 21/mnt,
syring pump morfin dan miloz 1 cc/ jam, kepala tampak asimetris, ada luka
dan bekas jaitan dibagian kepala sebelah kiri bekas operasi, edema palpebra
sebelah kiri / brill hematoma sinistra, hidung simetris, mukosa bibir kering,
sonor, auskultasi suara nafas pasien wheezing, terpasang kateter urine, akral
teraba hangat, CRT < 2 detik, pasien tidak mampu melakukan aktivitas secara
mandiri, ADL pasien dibantu oleh perawat, pasien dalam keadaan total care,
pasien terlihat gelisah dan terpasang sign resiko jatuh pada bed pasien.
B. Diagnosa Keperawatan
seluruhnya dialami oleh klien. Sesuai dengan data objektif dan data subjektif
klien yaitu :
biologis.
C. Intervensi Keperawatan
keperawatan yang telah disusunkan oleh Nanda, NIC, NOC sebagai standar.
Dalam hal ini Kelompok tidak terlalu mengalami kesulitan yang begitu
jalan napas untuk menghilangkan adanya obstruksi pada jalan napas. Diagnosa
yaitu memonitor TIK pada pasien. Diagnosa keempat yaitu gangguan ventilasi
cairan guna mempertahankan cairan intake dan output yang adekuat. Diagnosa
D. Implementasi Keperawatan
serta mengamati adanya sianosis atau tidak pada pasien. Diagnosa kedua
nafas serta pemberian obat sedasi. Diagnosa kelima yaitu nutrisi kurang dari
genetalia.
lateral kiri elevasi kepala 30 derajat terhadap nilai tekanan pasial oksigen
oksigen (PO2) meskipun telah diberi posisi lateral kiri dan elevasi kepala 30
derajat.
yang berjudul “Pengaruh ROM Pasif Terhadap Laju Pernapasan dan SpO2
E. Evaluasi
selama 5x pertemuan kepada Ny.E, hari pertama sampai hari ke kelima Ny.E
pasien coma dengan GCS 3, keadaan umum sakit berat, pasien terpasang
bedside monitor, terpasang ett ukuran 6,5, terpasang ventilator mode simv
dengan fi02 40%, peep 5, setting RR 20/10, PS 14, terpasang ogt no.16,
terpasang infuse pump di kedua tangan yaitu drip tramadol dan sodium
chloride 0,9% dengan rate 21, serta syring pump yaitu morfin 1 cc/jam dan
miloz 3 cc/jam, kepala tampak asimetris, edema palpebra sebelah kiri / brill
suara nafas pasien wheezing, terpasang kateter urine , akral teraba hangat.
bahwa ventilator telah dilepas. Pasien mampu bernafas spontan. TTV dalam
batas normal. Status hemodinamik pasien stabil. Sekret sudah berkurang.
Balance cairan pasien seimbang. AGD dan hasil laboratorium darah lengkap
waktu yang bisa dibilang cukup singkat, namun agar pasien bisa mencapai
dalam kondisi yang lebih stabil tentu intervensi dan implementasi keperawatan