Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK

AGREGAT LANSIA DENGAN HIPERTENSI


Dosen Pembimbing : Ns. Arief Andriyanto, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Siti faiqoh palupi (201801062)
2. Ruci nurul yudiawati (201801083)
3. Angga Febrianto (201801070)
4. M Yusuf Avandy r (201801087)
5. M Luthfi Khibrananto (201801089)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
TA. 2020-2021
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT LANSIA DENGAN
HIPERTENSI

Kegiatan praktik keperawatan komunitas ini dilakukan pada tanggal 24 April


2021. Asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa S1 Keperawatan
STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto di Desa Pulorejo Mojokerto.
Praktik tersebut dilakukan untuk mengaplikasikan konsep keperawatan dan
kesehatan komunitas dalam tatanan nyata kepada masyarakat sehingga upaya
mencetak tenaga perawat professional sesuai dengan kompetensinya dapat tercapai.
Kegiatan tersebut menggunakan proses keperawatan sebagai modal pendekatan
yang bersifat ilmiah, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evuasi. Berikut
kami urutkan inti asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan.
BAB III

Kasus
Di Desa Pulorejo Dawarblandong terdapat 165 KK, dengan jumlah 54 Lansia.
Mayoritas warga desa bekerja sebagai petani. Kondisi lingkungan kurang dari kata
sehat, setiap rumah memiliki ventilasi, banyak rumah yang memiliki kandang sapi
sendiri dan rumahnya sebagai tempat menaruh hasil panen sehingga rumah tidak
terlalu bersih, jarak antar rumah saling berdekatan. Terdapat 1 puskesmas di Desa
Pulorejo. Beberapa lansia ada yang mengeluh sering pusing dan mengatakan
menderita hipertensi. Banyak lansia yang kurang memperhatikan kesehatan.
Beberapa lansia juga tidak tahu mengenai hipertensi dan cara mengobatinya,
kebanyakan dari mereka lebih memilih mengobati dengan obat di warung atau
dengan mengkonsumsi beberapa sayuran seperti mentimun. Aktivitas olahraga juga
jarang terlihat dilaukan oleh lansia.

3.1 Tahap Pengkajian

3.1.1 Data Umum


1) Data Demografi
A. Data Demografi Desa Pulorejo Mojokerto
- Desa : Pulorejo
- Kecamatan : Dawarblandong
- Jumlah KK : 165 KK
- Jumlah Lansia : 54 Lansia
Berdasarkan metode pengkajiaan Whiensield Survey, data demografi
masyarakat akan disajikan sebagai berikut:
- Batas wilayah dusun sebelah barat : Talunsono
- Batas wilayah dusun sebelah timur : Sidokerto
- Batas wilayah dusun sebelah selatan : -
- Batas wilayah dusun sebelah utara : -
Fasilitas yang terdapat di Desa Pulorejo adalah sebagai berikut:
- Fasilitas pendidikan formal : TK, SD
- Fasilitas pendidikan semi formal : TPQ
- Fasilitas agama : 5 Musholla, 1 Masjid
- Fasilitas Kesehatan : 1 Pukesmas

2) Hasil Pengumpulan Data


DATA UNTUK LANSIA

1. Tabel 1
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
Pulorejo
No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Laki-Laki 8 15%
2. Perempuan 46 85%
Jumlah 54 100%
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 85% jenis
kelamin perempuan dan 15% jenis kelamin laki laki.

2. Tabel 2
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Umur di Desa Pulorejo
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. 45 - 59 35 65%
2. 60 - 70 19 35%
Jumlah 54 100%
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 65% berusia
sekitar 34 – 59 tahun dan 35% berusia sekitar 60-70 tahun.

3. Tabel 3
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Pengetahuan Lansia di
Desa Pulorejo
No. Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Rendah 23 43%
2. Sedang 18 33%
3. Tinggi 13 24%
Jumlah 54 100%
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan lansia di
desa pulorejo berpengetahuan rendah 43% sedang 33% dan tinggi
sebanyak 24%.

4. Tabel 4
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Sikap Lansia di Desa
Pulorejo
No Sikap Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. kurang baik 32 60%
2. baik 22 40%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa sikap lansia ada 2 macam
terkait dengan keinginan dan niat lansia dalam penanggulangan hipertensi
yaitu kurang baik sebanyak 60% dan baik sebanyak 40%.

5. Tabel 5
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Dukungan Ekonomi
Keluarga di Desa Pulorejo
No Sikap Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. ya 30 55%
2. tidak 24 45%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 55% lansia
mendapat dukungan ekonomi oleh keluarga dan sebanyak 45% tidak
mendapat dukungan oleh keluarga.

6. Tabel 6
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Riwayat Hipertensi pada
Keluarga di Desa Pulorejo
No Riwayat Hipertensi Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. ya 36 66%
2. tidak 18 34%
Jumlah 54 100%
Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 66%
mempunyai riwayat hipertensi dan 34% tidak mempunyai riwayat
hipertensi.

7. Tabel 7
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan dukungan keluarga
kepada Lansia di Desa Pulorejo
No Dukungan keluarga Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Iya 51 95%
2. Tidak 3 5%
Jumlah 54 100%

Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan bahwa lansia mendapat


dukungan dari keluarga sebanyak 91% dan beberapa yang tidak
memperoleh dukugan yaitu sebanyak 3%.

8. Tabel 8
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan dukungan Aktivitas
olahraga di Desa Pulorejo
No Aktivitas olahraga Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Iya 11 21%
2. Tidak 43 79%
Jumlah 54 100%

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 21% lansia


melakukan olahraga rutin dan sebanyak 79% jarang melakukan olahraga.

9. Tabel 9
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan keluhan pusing di Desa
Pulorejo
No Keluhan Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Ya 49 90%
2. tidak 5 10%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 9 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 90% lansia
mengeluh pusing dan sebanyak 10% lansia tidak mengeluh pusing.

10. Tabel 10
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Drajat Hipertensi lansia di
Desa Pulorejo
No Drajat Hipertensi Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Normal 11 20%
2. Normal tinggi 17 32%
3. HT Derajat 1 14 25%
4. HT Derajat 2 7 13%
5. Ht Derajat 3 5 10%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukkan bahwa lansia dengan drajat
normal sebanya 20% normal tinggi 32%, HT dengan drajat 1 sebanyak
25%, derajat 2 sebanyak 13%, dan hipertensi dengan derajat 3 sebanyak
10%.

11. Tabel 11
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Kemandirian Lansia di
Desa Pulorejo
No Kemandirian Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Mandiri 32 60%
2. Dengan bantuan 22 40%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 11 diatas menunjukkan bahwa 60% lansia dengan
mandiri dan lansia dengan bantuan sebanyak 40%.

12. Tabel 12
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Koping Lansia di Desa
Pulorejo
No Koping Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. kurang baik 35 62%
2. baik 19 38%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 12 diatas menunjukkan bahwa koping lansia yang
kurang baik sebanyak 62% dan koping baik sebanyak 38%. Koping lansia
ini terdiri dari kecemasan lansia terhadap panyakitnya (90% cemas dan
10% tidak cemas), memikirkan masalah kesehatannya ( 62% tidak
memikirkan keaadaanya 38% memikirkan keadaannya), lansia menangis
akibat masalah kesehatannya (52% tidak menangis dan 48% lansia
menangis), penerimaan kondisi kesehatan lansia ( 40%menerima kondisi
60% tidak menerima kondisinya), upaya penyelesaian masalah 45%
lansia berupaya memperbaiki 55% belum berupaya).

13. Tabel 12
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan kepercayaan Lansia
terhadap obat tradisional di Desa Pulorejo
No Koping Lansia Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. Percaya 42 77%
2. Tidak 12 23%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 12 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 77% lansia
percaya akan obat tradisional dan 23% lansia tidak percaya.

14. Tabel 14
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Desa Pulorejo
No Pemanfaatan Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. ya 19 35%
2. Tidak 35 65%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 14 diatas menunjukkan bahwa 65% lansia tidak
langsung mengunakan pelayanan kesehatan apabila terjadi masalah
kesehatan, namun membelikan obat di warung terlebih dahulu
dikarenakan jarak rumah dengan pelayanan kesehatan tidaklah dekat dan
35% lansia sudah dapat menggunakan pelayanan kesehatan dengan baik
apabila terjadi masalah kesehatan karena jarak pelayanan kesehatan dekat
dengan rumah.
15. Tabel 15
Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Pengalaman dalam
Mendapatkan Pendidikan Mengenai Hipertensi di Desa Pulorejo
No pengalaman Frekuensi (f) Prosentase (%)
.
1. ya 21 39%
2. Tidak 33 61%
Jumlah 54 100 %
Berdasarkan tabel 15 diatas menunjukkan bahwa 61% lansia belum
mendapatkan pendidikan mengenai hipertensi dan 39% lansia sudah
mendaatkan pendidikan terkait hipertensi.
3.2 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS: Konflik D.0116
• Dari hasil wawancara pengambilan Manajemen
sebagian besar masyarakat keputusan kesehatan tidak
(lansia) mengatakan efektif di Desa
Pulorejo
apabila hipertensi kambuh
tidak langsung dibawa ke
fasilitas kesehatan, namun
lebih memilih untuk
membeli obat pereda
pusing di toko karena jarak
rumah yang tidak dekat
dengan pelayanan
kesehatan
DO:
• Dari data angket
menunjukkan bahwa
kebiasaan lansia ketika
hipertensi adalah beli obat
pereda pusing yaitu 35
(65%) lansia
• Dari data angket
menunjukkan bahwa
kebiasaan lansia ketika
hipertensi mengkonsumsi
makanan penurun
hipertensi yaitu 42 (77%)
lansia
• Dari data angket
menunjukkan bahwa
sebagian lansia jarang
sekali melakukan olahraga
yaitu 43 (79%) lansia
• Dari data angket sebanyak
35 (62%) lansia memiliki
koping yang kurang baik
terhadap hipertensi

2. DS: Kurang terpapar D.0111


• Dari hasil wawancara informasi Defisiensi
sebagian besar masyarakat manajemen pengetahuan
(lansia) mengatakan belum hipertensi tentang hipertensi
pernah mendapatkan pada lansia di
pendidikan mengenai Desa Pulorejo
hipertensi
DO:
• Dari data angket
menunjukkan bahwa 33
(61%) lansia belum pernah
mendapatkan pendidikan
mengenai hipertensi
• Dari data angket
menunjukkan bahwa 23
(43%) lansia kurang
mengetahui batasan
normal tekanan darah pada
lansia

SKORING

No Masalah Keperawatan A B C D E F G H TOTAL


.
1. Ketidakefektifan 3 4 4 2 2 5 3 3 26
manajemen kesehatan
berhubungan dengan
konflik pengambilan
keputusan tentang
Hipertensi pada lansia di
Desa Pulorejo
2. Defisiensi pengetahuan 3 3 4 2 3 4 3 3 25
tentang hipertensi pada
lansia berhubungan
dengan kurang
terpaparnya informasi
manajemen hipertensi di
Desa Pulorejo

Ket: Keterangan Penilaian :

- A: Risiko keparahan 1. : Sangat rendah


- B: Minat masyarakat 2. : Rendah
- C: Kemungkinan diatasi 3. : Cukup
- D: Waktu 4. : Tinggi
- E: Dana 5. : Sangat Tinggi
- F: Fasilitas
- G : Sumber daya
- H :Tempat

3.3 Diagnosa Keperawatan Prioritas:

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan konflik


pengambilan keputusan tentang Hipertensi pada lansia di Desa Pulorejo
2. Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi pada lansia berhubungan dengan
kurang terpaparnya informasi manajemen hipertensi di Desa Pulorejo
3.4 Tahap Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi
1. 0111 Ketidakefektifan Prevensi Primer Prevensi Primer
manajemen 1803 1. Pengetahuan proses penyakit 5602 1. Pengajaran Proses Penyakit tentang hipertensi
kesehatan 1806 hipertensi dengan. pada lansia
berhubungan 1855 2. Pengetahuan sumber-sumber 2. Memberikan pengetahuan sumber-sumber
dengan konflik kesehatan tentang hipertensi. kesehatan kepada kelompok lansia
3. Pengetahuan gaya hidup sehat 3. Memberikan Pengetahuan gaya hidup sehat
pengambilan
mencegah dan mengobati mencegah dan mengobati hipertensi berlanjut
keputusan tentang
hipertensi berlanjut
Hipertensi pada
lansia di Desa Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
Pulorejo 1608 1. Control gejala hipertensi . 1. Kaji tanda-tanda vital kepada kelompok
1902 2. Control resiko hipertensi . 6610 lansia
1837 3. Manajemen penyakit hipertensi 7910 2. Identifikasi resiko terjadinya komplikasi
4. Perilaku patuh 2380 hipertensi.
4360 3. Manajemen pengobatan hipertensi.
4. Konseling
5. Modifikasi perilaku pada kelompok lansia
dengan hipertensi

Prevensi Tersier Prevensi Tersier


2609 1. Dukungan keluarga 7140 1. Dukungan keluarga.
2. Perawatan mandiri 2. Konsultasi melalui telepon
3. Tindak lanjut melaui telepon
3.4 INTERVENSI INOVASI
“GETUK LINDRI (Gerakan Untuk Lansia Anti Hipertensi)”

GETUK LINDRI adalah salah satu intervensi inovasi yang digunakan untuk melawan
hipertensi pada lansia dengan menjaga pola makan dan gaya hidup lansia. Dengan
adanya inovasi tersebut diharapkan peningkatan kejadian hipertensi dapat
berkurang. Pada intervensi ini kegiatan yang dilakukan yaitu mengajak seluruh
lansia untuk selalu rutin menjaga pola makan dan gaya hidup guna memberantas
hipertensi pada lansia melaui penyuluhan kegiatan yang akan dilaksanakan.

3.5 EVALUASI
1. Evaluasi Formatif
 Data hasil evaluasi di dapatkan dengan membagikan lembar kuisioner berisi
10 pertanyaan terkait pengetahuan tentang hipertensi pada lansia. Kuesioner
diberikan sebelum penyaji penyuluhan memulai pemaparan materi, hal ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman lansia terhadap hipertensi di
Desa Pulorejo. Di dapatkan hasil :

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Baik (>80) 13 24%
Sedang (60-80) 18 33%
Kurang (60) 23 43%
Jumlah 54 100%
Keterangan :

Pengetahuan baik (>80)

Pengetahuan sedang (60-80)

Pengetahuan kurang (<60)


 Data hasil evaluasi di dapatkan dengan membagikan kembali lembar kuisioner
berisi 10 pertanyaan terkait pengetahuan tentang hipertensi pada lansia
namundengan pertanyaan secara acak. kuesioner di berikan sesudah penyaji
penyuluhan menyelesaiakan pemaparan materi. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman lansia terhadap hipertensi di Desa Pulorejo
setelah dilakukan penyuluhan. Di dapatkan hasil :

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Baik (>80) 30 56%
Sedang (60-80) 14 26%
Kurang (60) 10 18%
Jumlah 54 100%
Keterangan :

Pengetahuan baik (>80)

Pengetahuan sedang (60-80)

Pengetahuan kurang (<60)


2. Evaluasi Sumatif

Masalah Kesehatan Kegiatan Evaluasi Sumatif


Ketidakefektifan 1. Pendataan dan pemberian leaflet 1. Dari 3 kegiatan yang
manajemen kesehatan hipertensi dilakuakan yang perlu di
berhubungan dengan
konflik pengambilan 2. Pemeriksaan kesehatan (TTV) evaluasi kembali mengenai
keputusan tentang 3. Penyuluhan terkait penyakit edukasi penyakit hipertensi,
Hipertensi pada lansia Hipertensi perawatan mandiri, dan cara
di Desa Pulorejo
4. Edukasi perawatan mandiri dan mencegahnya
pencegahan penyakit hipertensi 2. Sebagian besar kegiatan
5. Sesi pertanyaan terlaksana semua
3. Kendala ketika kegiatan yaitu
datang terlambat sehingga
kegiatan mundur dari jam
yang sudah ditentukan.
3.6 PLANNING OF ACTION (POA)

Dx. Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standart Evaluator
Keperawatan Kegiatan Evaluasi

Ketidakefektif Seluruh lansia Setelah dilakukan 1. Pendataan dan Mahasiawa Di Balai Bulan Verbal 1. Lansia Mahasiswa
an manajemen di desa tindakan pemberian
Desa Juni mampu
kesehatan pulorejo keperawatan Pulorejo mengikuti
berhubungan kecamatan komnitas leflet hipertensi kegiatan
dengan konflik dawarblandong diharapkan lansia 2. Pemeriksaan penyuluhan
pengambilan mampu dengan
meningkatkan kesehatan (TTV) aktif
keputusan
pengetahuan 3. Penyuluhan 2. lansia
tentang
tentang hipertensi mampu
Hipertensi dan dapat terkait penyakit menjawab
pada lansia di mengambil pertanyaan
Hipertensi
Desa Pulorejo keputusan pertanyan
penatalaksanaan 4. Edukasi yang dibuat
hipertensi dengan perawatan evaluator
baik dan benar
mandiri dan
pencegahan
penyakit
hipertensi
5. Sesi pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai