Anda di halaman 1dari 4

PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF

KRONIS)
No. :
SOP Dokumen
No.Revisi :
Tanggal : UPTD PUSKESMAS
Terbit NGAJUM
Halaman :

KABUPATEN Tanda tanganKepala Puskesmas Ngajum dr. Uswatun Hasanah


MALANG NIP.

PPOK adalah penyakit paru kronik yang dapat


dicegah dan diobati, dikarakteristikkan dengan
1. Pengertia
hambatan aliran udara yang persisten, progresif
n dan berhubungan dengan peningkatan respons
inflamasi kronis di paru terhadap partikel dan
gas berbahaya.
2. Tujuan Melakukan penanganan PPOK sesuai
kompetensi tenaga kesehatan di layanan primer
3. Kebijakan
 Alat dan bahan
1. Alat pelindung diri
2. Spirometer
3. Peak flow meter
4. Pulse oxymeter
5. Tabung oksigen
6. Kanul hidung
7. Sungkup sederhana
8. Sungkup inhalasi
9. Nebulizer
 Tatalaksana
1. Melakukan penilaian pasien dengan
anamnesa dan pemeriksaan fisik
2. Jika ditemukan gejala sesak bertambah
berat, sukar bernafas, terengah
engah,batuk kronik berdahak, perokok,
atau sering terpapar debu/asap/bahan
kimia,sianosis sentral pada membrane
kukosa, respirasi meningkat dan
dangkal, mulit setengah terkatup
mecucu maka pasien mengalami PPOK
ringan. Tapi jika ditemukan sesak
bertambah berat, produksi sputum
meningkat dan perubahan sputum
maka pasien mengalami PPOK berat,
maka pasien harus di rujuk
3. Pada PPOK ringan dapat dilakukan:
a. Memberikan oksigen
b. Memberikan bronkodilator dosis dan
4. Prosedur atau frekuensi bronkodilator kerja
pendek ditingkatkan dan
dikombinasikan dengan
antikolinergik. Bronkodilator yang
disarankan adalah dalam sediaan
inhalasi. Jika tidak tersedia, obat
dapat diberikan secara injeksi,
subkutan, intravena atau perdrip,
misalnya:
• Adrenalin 0,3 mg subkutan,
digunakan dengan hati hati.
• Aminofilin bolus 5 mg/kgBB
(dengan pengenceran) harus
perlahan (10 menit) utk
menghindari efek
samping.dilanjutkan dengan
perdrip 0,5-0,8 mg/kgBB/jam.
c. Memberikan mukolitik dan
ekspektoran
d. Memberikan Kortikosteroid dalam
dosis 30 mg/hari diberikan maksimal
selama 2 minggu.
e. Memberikan antibiotik
f. Memanatau/ observasi perbaikan
gejala.
g. Jika membaik lanjutkan tatalaksana
h. Jika tidak ada perbaikan maka
harus dirujuk
4. Mencatat pada rekam medik
Pasien

anamnesa dan pemeriksaan fisik

PPOK ringan PPOK berat

• Memberikan oksigen
• Memberikan
bronkodilator / inhaler/
nebulizer
• Memberikan mukolitik
dan ekspektoran
• Memberikan
Kortikosteroid oral
5. Diagram • Memberikan antibiotik
Alir

Sembuh atau perbaikan gejala

lanjutkan tatalaksana

Tidak ada
RUJUK
perbaikan

Catat rekam medik

6. Referensi KMK 514 tahun 2015 ( halaman 469 - 487)


7. Dokumen
Rekam medik
Terkait
8. Unit
Ugd, rawat inap
Terkait

Anda mungkin juga menyukai