Pengertian Luka Bakar adalah Kerusakan pada kulit yang sering disebabkan oleh
panas dan bias sangat menyakitkan hingga mengakibatkan seperti:
1. Kulit memerah
2. Kulit mengelupas
3. Luka mengelepuh
4. Kulit hangus
5. Pembengkakan
Beberapa penyebab terjadinya luka bakar :
1. suhu panas : api,uap,cairan atau benda yang panas.
2. Listrik : terkena aliran listrik dan petir
3. Sinar matahari : terpajan sinar matahari
4. Kimia : bersentuhan dengan bahan rumah tangga dan industry
5. Radiasi: peralatan seperti X-ray.
Tujuan Sebagai pedoman penanganan Luka Bakar di Puskesmas Sumberpucung
agar dapat di tindak lanjuti dengan segera untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan klinis di Puskesmas.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas
Sumberpucung Nomor : 440/192.f/SK /35.07.103.105/2015 mengenai
kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas.
Referensi Dongoes , Mariliynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC :
Jakarta
Prosedur / langkah- 1. Anamnesa
langkah 2. Pemeriksaan Fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan Luka Bakar
4. Tatalaksana
1. Petugas melakukan pengkajian keperawatan
Keamanan
Tanda:
Kulit : Umum : Destruksi jaringan dalam mungkin tidak
terbukti selama 3-5 hari sehubungan dengan proses trombus
mikrovaskuler pada beberapa luka.
Area kulit tak terbakar mungkin dingin atau lembab, pucat,
dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah
jantung sehubungan dengan kehilangan cairan/ Status syok.
Cedera api : Terdapat area cedera campuran dalam
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN LUKA BAKAR
No.Dokumen B.329/0396
SOP No. Revisi 00
UPTD PUSKESMAS Tanggal Terbit 02 Januari 2016
Halaman 4 dari 13 Dr. Firmina Tri Rahayu J
SUMBERPUCUNG
seputar leher
b. Kekurangan volume cairan b.d dengan kehilangan perdarahan
c. Resiko tinggi infeksi b.d dengan pertahan primer tidak
adekuat
d. Nyeri b.d dengan kerusakan kulit
e. Perubahan perfusi jaringan b.d dengan penurunan aliran
darah arteri atau vena
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d dengan
katabolisme protein
g. Penuruna mobilitas fisik b.d dengan gangguan neuromuskuler
h. Kerusakan integritas kulit b.d trauma
i. Gangguan citra tubuh b.d kejadian traumatic
j. Kurang pengetahuan tentang kondisi b.d tidak mengenal
sumber informasi
Tingkatkan istirahat
Awasi 24 jam keseimbangan cairan
Kolaborasi dengan spirometri insentif
a. Homeostasis tercapai
b. Nyeri terkontrol atau menurun
c. Komplikasi dicegah atau minimal
d. Menerima situasi secara realitas
e. Kondisi atau prognosis dan program terapi dipahami