Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

EFEK SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP NILAI TEKANAN DARAH


PENDERITA HIPERTENSI

Muzaroah Ermawati Ulkhasanah 1*, Agung Widiastuti 2


1,2 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta

*Corresponding Email: muzaroah_ermawati@udb.ac.id

Abstrak
Pendahuluan: Berdasarkan World Health Organitation kenaikan penderita hipertensi
sekitar 80 % terjadi pada tahun 2025 terutama pada negara berkembang dari jumlah 630
juta kasus di tahun 2000 menjadi 1.15 milyar di tahun 2025. Hipertensi merupakan faktor
utama terjadinya stroke, gagal jantung yang menyebabkan kematian jika tidak ditangani
dengan baik. Melakukan senam aerobik dapat menurunkan tekanan sistolik dan diastolik
pada penderita hipertensi, dengan senam aerobik secara rutin mampu memberikan efek
relaksasi pembuluh darah. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
senam Aerobic Low Impact terhadap penurunan nilai tekanan darah pada penderita
hipertensi di Desa Gonilan, Kartasura, Sukoharjo. Metode: Jenis penelitian eksperimen
dengan one group pre-test-post-test design, pemeriksaan tekanan darah menggunakan
alat sphygmomanometer merk omron HEM-8712 dan lembar observasi sebagai
pencatatan hasil pemeriksaan tekanan darah, baik sebelum dan sesudah perlakuan.
Penelitian dilakukan sebanyak 9 kali, dengan durasi senam 20 menit. Hasil: Dapat
diketahui bahwa pada responden penderita tekanan darah tinggi yang mendapatkan
terapi latihan aerobik low impact, terjadi perubahan nilai tekanan darah setelah dilakukan
pemeriksaan pasca latihan aerobik low impact. pada tekanan darah sistolik didapatkan p
value < 0,001 dan tekanan darah diastolik 0,286. Kesimpulan: berdasarkan hasil
penelitian terkait pengaruh senam aerobik low impact terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi didapatkan adanya pengaruh terhadap tekanan darah baik sistolik
maupun daistol.

Kata Kunci: aerobik low impact, tekanan darah, hipertensi

Abstract
Introduction: Based on the World Health Organization, an increase of 80% of people with
hypertension will occur in 2025, especially in developing countries, from 630 million cases in
2000 to 1.15 billion in 2025. Hypertension is a major factor in the occurrence of stroke, heart
failure that causes death. if not handled properly. doing aerobic exercise can reduce systolic
and diastolic pressure in patients with hypertension, with aerobic exercise it can provide a
relaxing effect on blood vessels. Objective: This study aims to determine the Aerobic Low
Impact exercise activity on reducing blood pressure values in hypertension sufferers in
Gonilan Village, Kartasura, Sukoharjo. Methods: This type of research is experimental with a
one group pre-test-post-test design, blood pressure checks using a sphygmomanometer
brand Omron HEM-8712 and an observation sheet to record the results of blood pressure
checks, both before and before treatment. The study was conducted 9 times, with a duration
of 20 minutes of exercise. Results: It can be seen that in respondents with high blood pressure

827
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

who received low impact aerobic exercise therapy, there was a change in the value of blood
pressure after an examination after low impact aerobic exercise. the systolic blood pressure
obtained p value <0.001 and diastolic blood pressure 0.286. Conclusion: Based on the results
of research related to the effect of aerobic exercise on blood pressure in patients with
hypertension, it was found that there was an effect on both systolic and diastolic blood
pressure. So that low impact aerobic exercise can be recommended as a modified therapy to
help control blood pressure.

Keywords: aerobic low impact, blood pressure, hypertension

Pendahuluan isomaterik terhadpa tekanan dara pasien hipertensi.


Hipertensi telah menjadi masalah utama kesehatan Berdasarkan hasil penelitian terdapat penurunan
dunia, menurut World Health Organitation tekanan darah setelah responden malakukan latihan
memperkirakan kenaikan penderita hipertensi isometric.(Susiladewi dkk, 2017) Secara isiologis
sekitar 80 % terjadi pada tahun 2025 terutama pada terdapat mekanisme shear stress yang diakibatkan
negara berkembang dari jumlah 630 juta kasus di oleh stimulus iskemik yang berakibat pada
tahun 2000 menjadi 1.15 milyar di tahun 2025. meningkatnya aliran darah pada pembuluh darah
Prevalensi hipertensi menurut keterangan distal. Mekanisme ini menginduksi adanya
Riskesdas Nasional tahun 2018 mencapai 34,1 % pelepasan vasodilator potenisal NO-endothelium
jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat yang menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi
pesat dari data Riskesdas tahun 2013 dengan penurunan resistensi perier. Kurangnya olahraga
jumlah 25,8%. Prevalensi hipertensi berdasarkan meningkatkan risiko hipertensi karena kelebihan
diagnose dokter pada penduduk umur ≥18 tahun di berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung
Indonesia dengan data tertinggi diperoleh provinsi mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih
Sulawesi utara dengan jumlah 13.2 %, sedangkan rendah sehingga otot jantungnya harus bekerja
untuk prevalensi terendah yakni provinsi papua lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras
sebesar 4.4%.(Republik, 2018) Prevalensi dan semakin sering otot jantung harus memompa,
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada maka semakin besar tekanan yang dibebankan pada
penduduk umur ≥18 tahun menurut kabupaten/kota arteri.(Fetriwahyuni et al., 2015).
provinsi jawa tengah sesuai dengan data Riskesdas Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yhenti
tahun 2018 sejumlah 63.191 jiwa. (RISKESDAS, Wijayanti pada tahun 2019 didapatkan hasil
2018). Berdasarkan data yang didapatkan bahwa bahwa terdapat penaruh senam aerobic low
jumlah penderita hipertensi di dunia terus impact pada tekanan darah pada lansia
meningkat setiap tahun. Hipertensi menjadi faktor penderita hipertensi. Senam aerobic dilakukan
utama penyakit stroke, gagal jantung yang selama 3 hari berturut-turut dengan durasi 15-
menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan
45 menit.(Widjayanti et al., 2019). Perbedaan
baik.(Riskesdas, 2018).
Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan dari penelitian yang akan dilakukan dari durasi
berbagai upaya yaitu terapi farmakologi dengan dan waktu pelaksanaan senam, yang mana
pemberian obat dimulai dengan dosis kecil dan penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 3
kemudian ditingkatkan secara perlahan, dan terapi minggu dengan jumlah pelaksanaan 9 kali
non farmakologi salah satunya dengan melakukan pertemuan, setiap pelaksanaan sebanyak 20
aktivitas fisik senam aerobic. (Divine G. Jon, 2012) menit. Berdasarkan dari urian tersebut,
Latihan fisik dapat dibuktikan dengan beberapa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik pengaruh senam aerobic low impact terhadap
yang dilakukan secara teratur mampu nilai tekanan darah pada penderita hipertensi.
meningkatkan kualitas hidup secara fisik dan
Metode
mental seseorang. Penelitian yang dilakuka Ida ayu
Penelitian dengan pendekatan experimental
Made pada tahun 2019 tentang pengaruh latihan
research with the one group pre-test-post-test

828
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

design, Penelitian dilakukan untuk melihat dengan pengambilan sampling consecutive


pengaruh latihan aerobic low impact terhadap sampling. Pemeriksaan tekanan darah
tekanan darah pada penderita hipertensi. Sebelum menggunakan alat sphygmomanometer merk
penelitian dilakukan, ijin etik di lembaga komite omron HEM-8712 dan lembar observasi sebagai
etik Universitas Kusuma Husada Surakarta dengan pencatatan hasil pemeriksaan tekanan darah, baik
nomor.194/UKH.L.02/EC/IX/2021. Penelitian sebelum dan sesudah perlakuan. Penelitian
dilakukan di posyandu Abadi dengan pengambilan dilakukan selama 3 minggu sebanyak 9 kali,
sampel sebanyak 30 responden dengan teknik dengan durasi senam 20 menit.

Hasil
Tabel.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan
Dan Pekerjaan Respnden
Karakteristik Jumlah Presentase (%) Mean
Usia
45-54 tahun. 6 20 2,1667
55-65 tahun. 15 50
66-74 tahun 7 23
75-90 tahun 2 6,7
Total 30
Jenis kelamin 1,3000
Laki-laki 9 30
Perempuan 21 70
Total 30
Pendidikan 2,4667
SMP 10 33,3
SMA 18 60
PT 2 6,7
Total 30
Pekerjaan 2,0667
IRT 7 23,3
Swasta 16 53,3
Buruh 5 26,7
PNS 2 6,7
Berdasarkan tabel.1 didapatkan bahwa jumlah 21. Distribusi responden dengan penididkan
sebagian besar responden di usia 55-65, menurut SMP sebanyak 10 orang dan untuk jenis pekerjaan
jenis kelamin, paling banyak perempuan dengan swasta sebanyak 16 orang
Tabel.2
Analisa Data Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Tekanan Darah Sistole Penderita Hipertensi Dan
Posyandu Lansia Abadi Gonila, Kartasura
t df p
Pre-sistole Post sistole 27.963 30 <0,001
Paired sample T-test
Berdasarkan tabel.2 dapat diketahui sebelum dan sesudah pada Tekanan darah systole
terdapat pengaruh senam aerobic low impact dengan nilai p value 0,001.

Tabel.3
Analisa Data Pengaruh Latihan Senam Aerobic Low Impact Terhadap Tekanan Darah Diastole Penderita
Hipertensi Dan Posyandu Lansia Abadi Gonila, Kartasura
t df p
Pre- Post- 1.086 30 0,286
diastole diastole

Paired sample T-test

829
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

Berdasarkan tabel.3 dapat diketahui aerobic low impact, data hasil didapakan nilai p
bahwasannya tidak terjadi perubahan nilai tekanan value 0,286
darah diastole setelah pemeriksaan post senam
.
Pembahasan low impact training terhadap penurunan tekanan
Hasil penelitian yang didapatkan terkait darah pada lansia penderita hiperteni. Dari
pengaruh latihan senamaerobic low impact terhadap penelitian tersebut didapatkan bahwa ada pengaruh
tekanan darah pada penderita hipertensi, didapatkan dari senam aerobic low impact training pada
bahwa ada pengaruh latihan senam terhadap tekanan darah penderita hipertensi. senam aerobic
penurunana tekanna darah systole.(W. P. B. Aji, low impact training dilakukan selama 3 hari
2015) Hasil peelitian ini didukung penelitian yang berturut-turut dengan durasi 15-45
dilakukan oleh Andri Hermawan dengan judul menit.(Widjayanti et al., 2019) Menurut Triyanto
efektivitas kombinasi senam aerobic low impact 2014 senam terbaik untuk hipertensi adalah senam
dan terapi murotal quran terhadap perubahan aerobic low impact. Gerakan dalam senam untuk
tekanan darah pada lansia hipertensi di UPT Panti lanjut usia harus memperhatikan 4 komponen yaitu
Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten (1) kekuatan (2) ketahanan (3) keseimbangan (4)
Kubu Raya dengan hasil terdapat pengaruh terapi leksibilitas pada keempat komponen yang
kombinasi senam low impact dengan terapi murotal mempengaruhi terjadi penurunan tekanan darah
quran.(A. D. Hernawan et al., 2017) (Y. G. T. Aji, pada lanjut usia terdapat pada komponen yang
2018). Melakukan senam aerobic low impact ini mempengaruhi terjadinya penurunan komponen
mampu mendorong jantung secara optimal, dimana komponen yaitu ketahanan memiliki manfaat untuk
olahraga dapat memberikan pengaruh terhdap mengurangi tekanan darah.(Triyanto, 2104).
jantung mampu meningkatkan kebutuhan energi Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
oleh sel, jaringan dan organ tubuh, dimana akibat yang dilakukan oleh Nyahmini amabar Sari yang
peningkatan tersebut akan meningkatkan aktivitas menunjukkan bahwa senam aerobic low impact
pernapasan dan otot rangka, meningkatkan aliran intensitas sedang terhadap perubahan tekanan darah
balikvena sehingga menyebabkan peningkatan pada lansia. (Fauziah, 2018). Aktivitas fisik
volume sekuncup yang akan langsung terutama senam aerobic dapat meningkatkan aliran
meningkatkan curah jantung sehingga darah yang bersifat bergelombang yang mendorong
menyebabkan tekanan arteri meningkat sedang, produksi nitrit oksid serta merangsang
setelah teana darah arteri meningkat akan terjadi pembentukan peepasan endhothelial drive relaxing
fase istirahat terleih dahulu, akibat daro fase ini factor yang merelaksi dan melebarkan pembuluh
mampu menurunkan aktivitas pernapasan otot darah. Jika pembuluh darah mengecil maka
rangka dan menyebabkan rangsangan pada saraf tekananya akan meningkat dan sebaliknya jkia
simpatis meningkatkan aktifitas jantung, pembuluh darah melebar maka tekanan darah akan
meningkatka kekuatan pemompaan.(W. P. B. Aji, turun. (Nurafifah, 2021). Pengaturan lain yang akan
2015) (T. Hernawan & Rosyid, 2017)Peningkatakn mempengaruhi turunnya tekanan darah adalah
kemampuan jantung dalam memompa darah untuk terkendalinya pusat pengaturan darah didalam
memenuhi kebutuhan tubuh terhadap oksigen, (Divine G. Jon, 2012)tubuh dan hormonal yang
menyebabkan jantung tidak perlu berdenyut lebih biasa memacu tekanan darah semakin sedikit
cepat untuk dapat memompa darah dalam jurmlah dikeluarkan, semua factor diatas memberikan
tertentu seperti sewaktu sebelum berolahraga kontribusi turunnya tekanan darah.(Sari & Sarifah,
teratur.(Permata, 2018) Dengan begitu akan 2016)
menyebabkan kecepatan jantung menurun, volume Penelitian ini sejalan dengan penelitian
sekuncup menurun, vasodilatasi arteriol vena, yang dilakuakn oleh Ida Fitriani2019 bahwa senam
karena penurunan curah jantung dan penurunan aerobic low impact terhadap penurunan tekanan
resistensi perifer total, sehingga terjadi penurunana darah.(Noor, 2019) Hasil tekanan darah systole
tekanan darah.(Fetriwahyuni et al., 2015) maupun diastole didapatkan nilai signifikansi 0,000
Hasil penelitian juga sejalan dengan dan 0,001 sehingga p value <0,05 penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh Yhenti Wijayanti dilakukan ole Erna Syafariah menunjukkan rata-rata
ada tahun 2019 dengan pengaruh senam aerobic tekanan darah responden sebelum dilakukan senam

830
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

aerobic low impact adalah 140 dan diastole 90. Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia
Sedangkan rata-rata tekanan darah responden Dusun Banaran 8 Playen Gunungkidul.
sesudah dilakukan senam aerobic low imact adalah Naskah Publikasi, Aji, W. P., 12.
systole 130 dan diastole 80 sehingga terdapat Aji, Y. G. T. (2018). Gambaran kejadian hipertensi
pengaruh senam low imact erahdap penurunan intradialisis pada pasien yang menjalani
tekanan darah dengan 0 value 0,000. (Safariyah et hemodialisis di RSAU Dr. Esnawan
al., 2017) Senam pronalis dengan bentuk latihan Antariksa. JAKHKY, 4(2).
jasmani aerobic. Senam aerobic dapat Divine G. Jon. (2012). Progam olahraga tekanan
meningkatkan jumlah darah yang dipompa setiap darah tinggi. PT Citra Aji Pratama.
menitnya oleh jantung khususnya dari ventrikel kiri. Fauziah, K. (2018). Pengaruh Kompres Hangat
(Rokhmah et al., 2015) Melalui peningkatan jumlah Terhadap Penurunan Nyeri pada Penderita
darah yang dipompa akan mengakibatkan jumlah Penyakit Arttritis Gout di Paguyuban Lansia
oksigen yang beredar ke seluruh tubuh juga Budi Luhur Surabaya. Universitas Of
meningkat. Jantung akan memompa darah bila ada Nahdatul Ulama Surabaya.
darah vena yang kembali ke jantung. (Yonata & Fetriwahyuni, Rahmalia, R., & Herlina, S. (2015).
Satria, 2016). Selama melakukan aktivitas terjadi PENGARUH SENAM AEROBIK LOW
kontraksi otot, diusi oksigen karbonmonoksida di IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH
paru dan kontraksi vena, hal tersebut PENDERITA HIPERTENSI. JOM, 2(2),
mengakibatkna peningkatan jumlah darah venayang 1484.
kembali ke jantung,(Mulyadi, 2010) Aktivitas Hernawan, A. D., Alamsyah, D., & Sari, M. M.
senam aerobic yang dilakukan secara rutin mampu (2017). Efektivitas Kombinasi Senam Aerobik
meningkatkan suplai darah jantung semakin Low Impact Dan Terapi Murottal Quran
sempurna dengan berkembangya pembuluh darah Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
yang baru sehigga jantung mendapatkan lebih Lansia Hipertensi Di Upt Panti Sosial Tresna
banyak zat makanan dan oksigen serta tidak mudah Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu
lelah. (Arsyad, 2017). Raya. Jurnal Mahasiswa Dan Penelitian
Kesimpulan Kesehatan, 4(1).
Penelitian yang dilakukan dengan judul Hernawan, T., & Rosyid, F. N. (2017). Pengaruh
pengaruh senam aerobic low impact terhadap Senam Hipertensi Lansia terhadap Penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi didapatkan Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di
karakteristik responden dengan usai yang Panti Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang
mendominasi pada rentang usia 55-65 tahun Surakarta. Jurnal Kesehatan.
sebanyak 15 responden, dengan jenis kelamin https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i1.5489
perempuan yang mendominasi sebanyak 21 Noor, I. F. (2019). Fatmawati, Deni (2017)
responden, dan tingkat pendidikan SMA sebanyak Efektivitas Senam Aerobik Low Impact Dan
18 responden, dengan pekerjaan swasta sebanyak Yoga Terhadap Penurunan Tekanan Darah
16 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa Penderita Hipertensi Di Desa Ngijo
terdapat pengaruh senam aerobic low impact Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
terhadap tekanan darah pada systole dengan nilai University of Muhammadiyah Malang.
<0,001 namun untuk tekanan darah diastole 0,0286 Nurafifah, A. S. (2021). Senam Aerobik Low
sehingga pada tekanan darah diastole secara satistik Impact dapat Menurunkan Tekanan Darah
tidak ada perubahan. Berdasarkan hasil penelitian pada Lansia dengan Hipertensi. Indonesia
senam aerobic low impact terhadap nilai tekanan Scholar Jornal of Nursing and Midwifery
darah dapat direkomendasikan sebagai terapi Science, 1(1).
modifikasi dalam membantu mengontrol tekanan Permata, A. (2018). Pelatihan Interval Intensitas
darah. Tinggi Lebih Meningkatkan Kebugaran Fisik
Daripada Senam Aerobikhigh
Daftar Pustaka Impactpadamahasiswaprogram Studi D-Iii
Aji, W. P. B. (2015). Pengaruh Senam Lansia Fisioterapi Universitas Abdurrab. Jurnal
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Ilmiah Fisioterapi (JIF), 1(1), 1–10.
RISKESDAS. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018.

831
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 3, Hal 827-832, November 2021 e-ISSN 2548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714 6502

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata
Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics A:
Mathematical and Theoretical.
https://doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201
Rokhmah, A. F. N., Aini, F., & Choiriyyah, Z.
(2015). Pengaruh Senam Aerobik Low Impact
Terhadap Tekanan Darah Pada Usia Produktif
Penderita Hipertensi Di Kelurahan Pringapus
Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 7(14).
Safariyah, E., Waluya, & Septiany, R. (2017).
Pengaruh Senam Aerobic Low Impact
Terhadap Tekanan Darahpada Penderita
Hipertensidi Wilayah Kerjapuskesmas
Baroskota Sukabumi. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sukabumi.
Sari, N. A., & Sarifah, S. (2016). Senam Aerobik
Low Impact Intensitas Sedang Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia.
Jurnal PROFESI, 13(2).
Susiladewi dkk. (2017). Pengaruh Latihan
Isometrik Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi. Community of Publishing in
Nursing, 5 (3)(2303–1298), 153–160.
Triyanto. (2104). Pelayanan Keperawatan Bagi
Penderita Hipertensi Secara Terpadu (G.
Ilmu (ed.)).
Widjayanti, Y., Silalahi, V., & Merrianda, P.
(2019). Pengaruh Senam Lansia Aerobic Low
Impact Training Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 4(2).
Yonata, & Satria. (2016). Hipertensi sebagai Faktor
Pencetus Terjadinya Stroke. Majorityority, 53.

832

Anda mungkin juga menyukai