Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep teori

dalam bentuk kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep ini mengacu pada bagian-

bagian yang akan diteliti/berhubungan dengan penelitian dan dibuat dalam bentuk

diagram. Fungsi kerangka konsep mengetahui gambaran penelitian secara keseluruhan.

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep lainnya dari masalah yang diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk

menghubungkan atau menjelaskan secara pabjang lebar tentang setau topik yang akan

dibahas. Kerangka ini dapat didapatkan dari konsep ilmu/teori yang diapaki sebagai

landasan penelitian yang didapatkan pada tinjauan Pustaka yang dihubungkan dengan

garis sesuai variabel yang diteliti. (Hanun Siregar, et al. 2021)


a) Kerangka Konseptual

Faktor penyebab DM tipe 2


1. Factor keturunan atau Diabetes mellitus tipe II
genetic
2. Obesitas 1. HbA1c>6.5 %
3. Usia diatas 30 tahun 2. GDP> 126 mg/dl
4. Tekanan darah tinggi 3. OGTT > 200 mg/dl
5. Aktifitas fisik kurang 4. Gula darah acak > 200
6. Kadar kolesterol tinggi mg/dl
7. Stress
8. Virus dan bakteri
9. Bahan toksik atau beracun

Lima Komponen penatalaksanaan


DM tipe 2
1. Nutrisi ( Diet)
Senam Aerobic
2. Latihan
Latihanfisik
fisik
3. Pemantauan gula darah
4. Terapi Farmakologi
5. Pendidikan kesehatan
Penurunan kadar gula darah

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

: Berpengaruh
Skema 3.1 Kerangka Kosep Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II.

B. Desain Penelitin

Desain penelitian merupakan hal esensial dalam sebuah penelitian yang

menggambarkan kerangka metode atau struktur rencana sebuah penelitian. Rencana

tersebut mengindikasikan pada tiga hal, yaitu : kapan pengumpulan data akan dilakukan,

kapan perlakuan diimplementasikan, berapa jumlah kelompok sampel yang akan

dilakukan penelitian. Dapat juga diartikan desai penelitian merupakan strategi yang

digunakan peneliti dalam melakukan serangkaian tahapan penelitian sehingga dapat

menjawab pertanyaan-pertanyaan atau tujuan penelitian (ade et al., 2022)

Pada penelitian ini menggunakan desain yaitu Quasi Eksperimental yaitu

terdapat 2 kelompok responden, 1 kelompok intervensi dan 1 kelompok kontrol.

Kelompok intevensi diobservasi sebelum diberikan terapi senam aerobic, lalu di

observasi Kembali setelah dilaksanakan intervensi senam aerobic dengan media koran.

Desain rancangan yang digunakan dengan pendekatan nonequivalent Control Group

Design.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan praduga atau kesimpulan sementara yang berkaitan

dengan rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, hal ini dikarenakan jawaban

yang akan diberikan haknya masih berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian, dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui hasil pengumpulan data hingga analisis data penelitian. Hipotesis juga dinyatakan
sebagai jawaban dari pernyataan yang disusun dalam berntuk rumusan masalah

(Ramadhani et al., 2021).

a) Hipotesis Nol (H0)

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menandakan tidak terdapat

korelasi antara variabel penelitian.

H0 : Tidak ada pengaruh senam aerobic terhadap kadar gula darah pada

penderita Diabetes Melitus.

b) Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipoteis Alternatif (Ha) adalah hipotesis yang adanya korelasi namun

tidak diketahui berada nilainnya

Ha : Adanya pengaruh senam aerobic terhadap kadar gula darah pada penderita

Diabetes Melitus.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan definisi yang memudahkan dan menyamakan

persepsi tentang suatu konsep penelitian/variable penelitian, maka perlu dibuatkan suatu

definisi operasional, karena setiap variable dapat diartikan secara berbeda-beda oleh

orang yang berlainan (Qomariyatus, 2020).


Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Senam aerobic terhadap kadar gula

darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II.

No Variable Definisi Parameter Alat Ukur Skala Ukur

1 Idependen Latihan fisik atau 1.SOP - -


: Senam senam aerobic Senam
Aerobic yang digunakan Aerobic dan
guna Vidio Senam
mengoptimalkan
aktivitas ritmis
pada otot,
peregangan otot
dan
mereleksasikan
seluruh anggota
tubuh pada
penderita
diabetes mellitus
dengan cara
aktifitas fisik
selama 5-8
menit.

2. Dependen Dalam menekan Diukur dengan Alat: Hasil dari


: Gula glukosa tubuh bagi melakukan cek Glumeter pengukuran
Darah pasien DM itu bisa glukosa tubuh glukosa
Puasa diukur melalui alat dilaksakan tubuh puasa
glucometer dan aerobic serta bagi pasien
dinyatakan dalam setelah DM :
satuan dilaksanakan Normal : <
mg/dl. aerobic. 110 mg/dl
Tinggi : >
126 mg/dl,
maka dari itu
gula darah
puasa < 110
mg/dl
dikatakan
aman, > 126
mg/dl sudah
dinyakan
menderita
DM.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Indra, 2022). Populasi

dari penelitian ini bejumlah 85 pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang aktif mengikuti

kegiatan prolanis di Puskesmas Seririt II.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari anggota populasi penelitian yang diambil untuk

di teliti atau digunakan sebagai sumber data penelitian (Bambang, 2020). Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang aktif dalam mengikuti

kegiatan prolanis di Puskesmas Seririt II. Penghitungan sampel menggunakan metode

yang di kembangkan oleh (Sugiyono, 2020) dengan rumus sebagai beikut :

N 85 85 85 85
n= n= n= n= n= n=70,103
1+ N ¿ ¿ 1+85 ¿ ¿ 1+85 (0,0025) 1+0,2125 1,2125

Keteangan :

N = Ukuran Populasi
n = Ukuran Sampel

e = Persen kelonggaran ketidaketelitian karena kesa;ahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Jadi, Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 71 responden.

1. Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel dapat membantu peneliti untuk mengurangi bias

dari peneliti. Kriteria sampel dibagi menjadi 2 yaitu, kriteria inklusi dan eksklusi.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi penelitian sebagai berikut :

a) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti :

1) Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang tidak memiliki penyakit penyerta.

2) Pasien berusia 45-60 tahun

3) Pasien yang bersedia menjadi responden dalam penelitian dan

menyetujui informed consent.

4) Pasien yang aktif mengikuti kegiatan prolanis di Puskesmas Seririt II

b) Kriteria Ekslusi :

Pasien yang mengalami komplikasi penyakit lain.

c) Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan non-

probbability sampling dengan purposive sampling dimana peneliti menentukan

sendiri sampel yang akan diambil karena ada pertimbangan tertentu (Hidayati et al,.

2020).

d) Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Seririt II yang terletak di Desa

Banjar Asem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.

e) Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2023.

f) Etika Penelitian

Etika penelitian dilakukan agar menghindari terjadinya Tindakan yang tidak

etis dalam melakukan penelitian, maka dilakukan prinsip-prinsip sebagai berikut

(Latifah, 2022) :

a) Beneficience (Berbuat Baik)

Beneficence merupakan prinsip moral yang mengutamakan Tindakan

yang ditunjukan ke kebaikan pasien atau penyedia keuntungan dan

menyeimbangan keuntungan tersebut dngan risiko dan biaya. Dalam beneficience

tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan

yang sisi baiknya lebig besar daripada sisi buruknya.

b) Non-Malficience (Tidak Merugikan)

Non-Malficience merupakan suatu prinsip yang dimana seorang peneliti

tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan

yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri.


c) Justice (Keadilan)

Keadilan adalah suatu prinsip dimana peneliti memperlakukan sama rata

dan adil terhadap kebahabiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan

tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan

social, dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap peneliti terhadap

pasiennya.

d) Autonomy (Otonomi)

Dalam prinsip ini seorang peneliti menghormti martabat manusia. Setiap

individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menetukan

nasib diri sendiri. Dalam hal ini peserta duberi hak untuk berpikir secara logis dan

membuat keputusan sendiri.

e) Confidentiality (kerahasiaan)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang pasien harus

dijaga privasu klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan

Kesehatan pasien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan pasien. Tidak ada

seorangpun yang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh

pasien dengan bukti persetujuan.

f) Fidelity (Menepati Janji)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan

komitmennya terhadap orang lain. Tenaga Kesehatan setiap pada komitmennya

dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan, adalah

kewajiban seorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya, kesetiaan,

menggambarkan kepatuhan tenaga Kesehatan terhaadap kode etik ang


menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari tenaga Kesehatan adalah untuk

meningkatkan Kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan Kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

g) Fiduciarity (Kepercayaan)

Prinsip Fiduciarity atau kepercayaan adalah hukum hubungan atau etika

kepercayaan antara dua atau lebih pihak. Kepercayaan dibutuhkan untuk

komunikasi antara professional Kesehatan dan pasien. Seseorang secara hukum

ditunjuk dan diberi wewenang untuk memegang asset dalam kepercayaan untuk

oraang lain.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yaitu alat yang digunakan untuk mengukur variable-

variabel yang akan diteliti. Alat ukur yang yang digunakan pada penelitian ini merupakan

Glukometer dan lembar observasi.

Alat ukur yang digunakan pada variable independent pada penelitian ini yaitu

berupa standar operasional prosedur (SOP) dengan penatalaksanaannya berupa

pemberian senam aerobik dengan menyertakan vidio, sedangkan alat ukur yang

digunakan pada variable dependent pada penelitian ini ialah alat Glukometer untuk

mengukur gula darah dan lembar observasi untuk mencatat hasil dari pemeriksaan pre

dan post.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan aktivitas yang dilakukan guna mendapatkan

informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai tujua dari suatu penelitian. Adapun

tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah ataupun hipotesis penelitian,
untuk dapat menjawabnya diperlukan data atau informasi yang diperoleh melalui tahapan

pengumpulan data. Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara

sembarangan. Terdapat Langkah pengumpulan data dan Teknik pengumpulan data yang

harus diikuti. Tujuan dari Langkah pegumpulan data dan Teknik pegumpulan data ini

adalah demi mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun

tidak akan diragukan kebenarannya (Mukhtazar, 2020)

Beberapa Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a) Permohonan izin dari pihak kampus untuk melakukan studi pendahuluan

dengan pihak Puskesmas Seririt II. Peneliti melakukan permohonan

studi pendahuluan dan meminta data dalam menentukan responden

penelitian sesuai kriteria yang diinginkan peneliti.

b) Peneliti mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan seperti SOP,

Alat Ukur dan Instrumen Pengumpulan data

2. Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti melakukan izin pengumpulan data yang ditanda tangani oleh

peneliti izin tersebut ditunjukkan kepada kepala Puskesmas Sawan 1

b) Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti menentukan responden

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

c) Peneliti memberikan penjelasan kepada responden dan bila bersedia

menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani informd

consent.
d) Mengukur kadar gula darah pasein

e) Mengukur sensitivitas kaki pasien Diabetes Melitus sebelum dilakukan

kegiatan senam aerobik.

f) Kaji hal-hal sebelum dilaksanakan melaksanakan senam kaki diabetes

dengan menggunakan media koran seperti tanda-tanda vital, kesadaran

pasien, emosi pasien dan perhatikan indikasi dan kontradiksi dalam

pemberian senam aerobic.

g) Responden melakukan senam aerobic.

h) Mengukur sensitivitas kaki pasien setelah hari ke 5.

i) Peneliti melaksanakan pengumpulan data

j) Hasil pengumpulan data dari peneliti secara lengkap, selanjutnya peneliti

melakukan pengolahan data dan analisis data.

H. Validitas dan Relibilitas

1. Validitas

Validitas merupakan memastikan ukuran yang diperoleh dengan

menggunakan alat ukur tertentu yag merupakan ukuran yang sebenarnta dari objek

tersebut. Cara penilaian validitas ini dengan mebandingkan hasil pengukuran dengan

menggunakan alat pengukur yang akan dinilai validitasnya dengan alat pengukur

standar. Alat pengukur tersevut valid apabila tidak didapatkan perbedaan hasil

pengukuran dengan menggunakan alat pengkur yang membentuk suatu kontruksi

konsep dengan nilai total variable kompositnya (Purnomo Windgu & Taufan

Bramantoro, 2020)

2. Reliabilitas
Reliabilitas ialah instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk

memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan

data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan (Mukhtazar,

2020)

I. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan Langkah-langkah yang digunakan untuk

menganalisis data yang sudah diperoleh setelah melakukan penelitian. Data yang telah

terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan suatu program Komputer yaitu

Statistival Product and Service Sloution (SPSS) (Indra, 2022) Pengolahan data meliputi :

1. Editing

Hasil dari lapangan harus dilakukan editing terlebih dahulu. Apabila data-

data yang belum lengkap. Jika memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data

ulang melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data

yang tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan data

yang hilang.

2. Koding

Setelah data diedit, selanjutnya dilakukan pengkodean, yakni mengubah

data kalimat menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini

sangat berguna dalam memasukkan data.

a) Koding untuk data umum

1) Usia

45-55 : 1

56-60 : 2
2) Jenis Kelamin

Laki-laki : 1

Perempuan : 2

3) Pendidikan

Tidak Sekolah :1

SD :2

SMP :3

SMA :4

Diploma/Sarjana : 5

4) Pekerjaan

Tidak Bekerja : 1

Buruh : 2

Petani : 3

PNS : 4

Swasta : 5

5) Lama Menderita Diabetes

< 2 Tahun : 1

>2 Tahun : 2

6) Hasil dari Penurunan Gula Darah Puasa Pre & Post

Normal <110 mg/dl : 1

Tinggi > 126 mg/dl : 2


3. Tabulasi

Tabulasi merupakan pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode

sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

J. Analisa Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan analisa yang dilajykan menganalisis tiap

variable dari hasil penelitian/survey. Analisa univariat ini dapat diartikan sebagai

proses analisis per-variable atau pengolahan data per-variable secara statistik

deskriptif. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil

pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi

informasi yang berguna, dan pengolahan datanya hanya satu variable saja. Dalam hal

ini analisis tersebut untuk memberikan gambaran dasar dari data yang telah

dikumpulkan dan diinput ke dalam SPSS (Titi Saparina, et al., 2020)

Analisa univariat dalam penelitian ini adalah variable independent yaitu

senam aerobic, dan variable dependen yaitu senam aerobic. Data kategorik yang

disajikan dalam bentul frekuensi tabel. Analisa berupa data umum serta data khusus.

Data umum berupa nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pekerjaan, usia dan lama
menderita diabetes melitus. Sedangkan data khususnya ialah data sebelum dan

sesudah dilakukan terapi senam kaki aerobic.

2. Analisa Bivariat

Untuk mengetahui pengaruh anatara dua variabel apakah signifikan atau

tidak signifikan yaitu dengan menggunakan uji korelasional dengan software SPSS

24. Dalam penelitian ini uji yang digunakan pearied T-test, sebelum dilakukan uji

tesebut yerlebih dahalu data yang dgunakan diuji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk

uji ini digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu peubahan acak mengikuti

ditribusi normal. Uji ini sering diaplikasikan dalam analisis regresi untuk

pemeriksaan asumsi normalitas. Apabila data distribusi normal, maka data diuji denan

pearied T-test apabila distribusi tidak normal maka digunakan uji altenatif uji

Wilcoxon test. Penggunaan metode penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh

suatu peilaku tehadap suatu variabel yang ingin di teliti. Level yang sering digunakan

untuk standar eror adalah 0,05 dengan kesimpulan apabila sig>0,05 maka Ha

diterima dan apabila sig<0,05 maka Ha di tolak.


DAFTAR PUSTAKA

Alihar, F. (2018). No Title39–37 ,66 ,‫ עלון הנוטע‬.‫ תמונת מצב‬:‫ענף הקיווי‬.


https://www.fairportlibrary.org/images/files/RenovationProject/Concept_cost_estimate_acc
epted_031914.pdf
AMELIA, D. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に
関する共分散構造分析 Title.
Hardika, B. D. (2018). Penurunan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II melalui senam
kaki diabetes. Medisains, 16(2), 60. https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2759
Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng 2020. Kementerian Kesehatan, 100.
https://diskes.baliprov.go.id/download/profil-kesehatan-buleleng-2021/
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus
2020. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–10).
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-
Diabetes-Melitus.pdf
Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi,
Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. UIN
Alauddin Makassar, November, 237–241. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Megawati, S. W., Utami, R., & Jundiah, R. S. (2020). Senam Kaki Diabetes Pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 Untuk Meningkatkan Nilai Ankle Brachial Indexs. Jnc, 3(2), 1–6.
http://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/24445
Purnamawati, D., Kresnawati, Y. T., Mawaddah, E., & Sentana, Aa. D. (2019). Pengaruh Range
of Motion (Rom) Aktif Kaki Terhadap Tingkat Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes
Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Kota Surakarta. 3(2), 85–92.
Rahman, A., Maryuni, S., & Rahmadhani, A. D. (2021). Pengaruh Latihan Senam Kaki Diabetes
Terhadap Sensitivitas Kaki pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Keperawatan
Profesional, 2(1), 7–14. https://doi.org/10.36590/kepo.v2i1.142
Ratnawati, D., Ayu, S., Adyani, M., Fitroh, A., Pembangunan, U., & Veteran, N. (2019).
Pelaksanaan Senam Kaki Mengendalikan Kadar Gula Darah pada Lansia Diabetes Melitus
di Posbindu Anyelir Lubang Buaya The Implementation of Foot Exercises Controlled
Blood Sugar Levels in Eldery in Posbndu Anyelir Lubang Buaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Masyarakat, 11, 49–59. https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/14
Webber, S. (2013). International Diabetes Federation. In Diabetes Research and Clinical
Practice (Vol. 102, Issue 2). https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013
Widiasari, K. R., Wijaya, I. M. K., & Suputra, P. A. (2021). Diabetes Melitus Tipe 2: Faktor
Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medicine, 1(2), 114.
https://doi.org/10.23887/gm.v1i2.40006
Tandra, Hans. 2020. Dari Diabetes Menuju Kaki. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Luthiani, dkk. 2020. Panduan konseling kesehatan dalam upaya pencegahan diabetes melitus.
Yogyakarta: CV Budi Utama
Simatupang, Rumiris. 2020. Pedoman Diet Penderita Diabetes Melitus. Banten: Anggota IKAPI
In Wahyuni, Khurin. 2019. Diabetes Melitus. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing
Hanun siregar, mukhlidah. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zain.
Agustianti, dkk. 2022. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Makassar: CV. Tohar Media
Ramadhani, Rahmi dan Nurani Sri Bina. 2021. Statistik Penelitian Pendidikan : Analisis
Perhitungan Matematis dan Aplikasi SPSS. Jakarta: Kencana
Setiana, Anang dan Rina Nuraeni. 2020. Riset Keperawatan. Jawa Barat: LovRinz Publishing
Praserta, Indra. 2022. Metodologi Penelitian Pendekatan Teori dan Praktik. Medan: UMSU
PRESS
Sugeng, Bambang. 2020. Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif (Eksppanatif).
Yogyakarta: CV Budi Utama
Irwan. 2018. Etika Dan Prilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV. Absolute Media
Mukhtazar. 2020. Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media
Purnomo Windhu, Taufan Bramantoro. 2020. Pengantar Metodologi Penelitian Bidang
Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press
Trismanjaya Victor, Taruli Rohana. 2019. Analisis Data Statistik Parametik Aplikasi SPSS dan
STATCAL. Sumatra Utara: Yayasan Kita Menulis
Titi, S.l. Fitria, Y. Moh. G,N. 2020. Buku Ajar Manajemen Data Menggunakan Aplikasi EpiInfo
dan SPSS. Jakarta: Guaepedia
Mobalen, Oktovina. 2021. Monograf Hubungab Fungsi Manajemen Rawat Inap Dengan Kualitas
Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
LEMBAR OBSERVASI

Nama Responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Lama Menderita DM :
Alamat :
Tgl/Jam Pemeriksaan :

Hasil Test Glukometer


Titik Lokasi Gula Darah
Normal Tinngi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Anda mungkin juga menyukai