Anda di halaman 1dari 10

MANUSKRIP

EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI DAN SENAM BUGAR LANSIA


TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA PENDERITA
DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KARANGRAYUNG 1

Wanda Ardila

(1603081)

STIKes Karya Husada Semarang

Email : wandaardila@gmail.com

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018 / 2019

A. Latar Belakang

Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya


penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu
sama lain dan tidak terlepas dari proses menopause. Proses ini beresiko besar
untuk terjadinya diabetes melitus karena penurunan hormone estrogen yang
dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan


hiperglikemia kronik, yang memicu perubahan lipid dan protein. Pada tahun
2045, penderita diabetes didunia akan meningkat 48%. Diabetes telah menjadi
penyakit tidak menular utama ketiga yang mengancam kesehatan manusia
dinegara-negara modern, setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan pemeriksaan darah pada


penduduk umur ≥ 15 tahun 2013 - 2018 mengalami peningkatan sebesar 1,6%.
Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter tahun 2018, pada
usia 55-64 tahun menununjukkan angka tertinggi yaitu sebesar 6,3%, diikuti
urutan kedua usia 65-74 tahun sebesar 6,0%, ketiga usia 45-54 sebesar 3,9%.3

Prevalensi DM di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Dinas Kesehatan


pada tahun 2017 jumlah DM tipe 1 sebanyak 40.473 dan DM tipe 2 sebanyak
265.885. Jumlah kasus DM tipe 1 tahun 2017 tertinggi terdapat di Kab. Demak
sebesar 10.440 kasus, urutan kedua terdapat di Kab. Skoharjo sebesar 6.547
kasus, untuk urutan ketiga terdapat di Kab. Pemalang sebesar 3.925 kasus.
Jumlah kasus DM tipe 2 tahun 2017 tertinggi terdapat di Kab. Klaten sebesar
27.351 kasus, urutan kedua terdapat di Kab. Boyolali sebesar 24.511 kasus,
untuk urutan ketiga terdapat di Kab. Brebes sebesar 19.738 kasus.5
Diabetes melitus sering ditandai dengan adanya kadar gula darah yang
tinggi. Keadaan tersebut sering disertai dengan timbulnya sindrom metabolik
yaitu hipertensi, dislipidemia, obesitas, disfungsi endotel dan faktor
protombotik yang semuanya akan memicu dan memperberat komplikasi
kardiovaskuler.

Ada beberapa senam untuk mengurangi kadar gula darah seperti senam
tai chi dan senam bugar lansia. Pada penelitian ini, peneliti memilih dua jenis
latihan untuk dibandingkan efektivitasannya dalam menurunkan kadar gula
darah, yaitu senam tai chi dan senam bugar lansia.

Senam Tai Chi adalah suatu kombinasi dari aktivitas fisik dan respirasi
yang menggabungkan gerakan anggota badan dan pikiran, membuat orang
menikmati kesenangan fisik dan mental saat berolahraga. Oleh karena itu,
senam tai chi berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh, neuroendokrin
dan pengendalian glukosa darah.2

Senam bugar lansia merupakan salah satu program kegiatan yang


dilincurkan oleh Kementrian Kesehatan dalam rangka menciptakan lanjut usia
yang sehat, aktif dan produktif. Manfaat gerakan-gerakan dalam senam lansia
yang diterapkan dapat meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi,
kekuatan dan ketahanan otot, kelenturan dan komposisi badan seimbang.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada


tanggal 4 januari 2019 di Praktek Dokter Cristine Juwangi terdapat 46 lansia
perempuan usia 55-75 tahun. Dari populasi tersebut terdapat 10 lansia
perempuan yang mengalami kadar gula darah tinggi. Dari hasil wawancara,
beberapa lansia menangani kondisi tersebut dengan cara mengurangi konsumsi
makanan yang mengandung gula, minum obat dan minum jamu. Di tempat
tersebut juga sudah diadakan senam lansia satu bulan sekali.
Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Efektivitas Senam Tai Chi dan Senam Bugar lansia
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus”

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
efektivitas senam tai chi dan senam bugar lansia terhadap kadar gula
darah pada penderita diabetes melitus diwilayah kerja puskesmas
karangrayung 1
2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan kadar gula darah pada lansia penderita


diabetes melitus pada kelompok perlakuan sebelum dan setelah
diberikan senam tai chi.

b. Mendeskripsikan kadar gula darah pada lansia penderita


diabetes melitus pada kelompok kontrol sebelum dan setelah
diberikan senam bugar lansia.

c. Menganalisa perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah


senam tai chi pada lansia penderita diabetes melitus.

d. Menganalisa perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah


senam bugar lansia pada lansia penderita diabetes melitus.

e. Menganalisa perbedaan keefektivan senam tai chi dan senam


bugar lansia terhadap kadar gula darah pada lansia penderita
diabetes melitus

C. Tinjauan Teori
1. Pengertian
a. Diabtes Melitus
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang diakibatkan
karena tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis
mengontrol kadar gula didalam darah.
- Jenis Diabetes Melitus ada 2 yaitu:
1. Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes jenis ini terjadi penurunan sekresi yang
diakibatkan oleh kerusakan sel beta akibat reaksi
autoimun.
2. Diabetes Melitus Tipe 2
Jenis diabetes ini terjadi penurunan sekresi yang
disebabkan oleh kurangnya fungsi sel beta yang
progresif akibat glukotoksisitas, lipotoksisitas, tumpukan
amilod dan faktor-faktor lain yang disebabkan oleh
resistensi insulin di samping faktor usia dan genetik.
b. Kadar Gula Darah
Kadar gula darah adalah istilah yang mengacu pada
tingkat glukosa didalam darah. Konsentrasi gula darah atau
tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat didalam tubuh.
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang
sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl)
c. Senam Tai Chi
Senam Tai Chi adalah suatu kombinasi dari aktivitas fisik dan
respirasi yang menggabungkan gerakan anggota badan dan
pikiran, membuat orang menikmati kesenangan fisik dan mental
saat berolahraga. Oleh karena itu, senam tai chi berperan dalam
menjaga keseimbangan tubuh, neuroendokrin dan pengendalian
glukosa darah.
d. Senam Bugar Lansia
Senam bugar lansia merupakan salah satu program kegiatan
yang dilincurkan oleh Kementrian Kesehatan dalam rangka
menciptakan lanjut usia yang sehat, aktif dan produktif. Manfaat
gerakan-gerakan dalam senam lansia yang diterapkan dapat
meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi, kekuatan
dan ketahanan otot, kelenturan dan komposisi badan seimbang
e. Pengukuran Kadar Gula Darah
Senam tai chi dan senam bugar lansia terhadap kadar gula darah
dapat diukur menggunakan alat yang disebut glukometer.
Glukometer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui
kadar glukosa di dalam darah. Nilai pengukuran dinyatakan
dalam mg/dl atau mmol.

D. Jenis dan Desaign Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
pendekatan Quasi Exsperimen yaitu sebuah studi eksperimental yang
mengontrol situasi penelitian menggunakan cara non random.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan pre and post test two groups
design yaitu penelitian dilakukan dengan cara pre test (pengamatan
awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi senam tai chi
dan senam bugar lansia, dan setelah diberikan intervensi dilakukan
post test (pengamatan terakhir).
E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis pengumpulan data


a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden dengan menggunakan kuesioner pada saat berlangsungnya
penelitian yang meliputi tentang penyakit stroke dan terapi tali temali.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tanpa bertemu langsung
dengan responden. Peneliti melakukan pengambilan data lewat rekam
medis pasien stroke.
2. Cara pengumpulan data
Langkah-langkah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Peneliti mengajukan permohonan melakukan penelitian kepada
STIKES Karya Husada Semarang.
b. Peneliti memberikan Surat Pengantar Peneliti Kepada Dinas
Kesehatan dan kepala puskesmas
c. Peneliti menentukan responden yang akan dijadikan sampel
peneliti, kemudian memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan penelitian kepada responden
d. Setelah calon responden setuju dijadikan responden dalam
penelitian, peneliti meminta responden megisi lembar informed
concent
e. Sebelum pengisian kuesioner peneliti memberikan informasi
singkat tentang isi kuesioner
f. Membagikan kuesioner penelitian kepada responden
g. Setelah kuesioner diisi, dilanjutkan dengan pengolahan data
oleh peneliti
F. Metode Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan
bivariat.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk
menjelaskan serta menganalisis karakteristik setiap variable hasil
penelitian. Analisis ini menggunakan tendensi sentral berupa mean,
median, modus, dan standar deviasi.
Dalam penelitian ini hanya menghasilkan distribusi dan prosentasi
dari setiap variabel yaitu variabel independent dan variabel
dependent.
Cara menentukan prosentasi yaitu :
f
p= ×100
N

P : Hasil prosentasi
F : Frekuensi hasil pencapaian
N : Total seluruh observasi
Dalam penelitian ini analisa univariat digunakan untuk
mendeskripsikan variabel independent (kadar gula darah pada
lansia penderita diabetes melitus) dan variabel dependent (senam
tai chi dan senam bugar lansia)

2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisa yang digunakan untuk mengetahui
hubungan dua variabel. Variabel dalam penelitian ini yang
dihubungkan adalah variabel independent (kadar gula darah pada
lansia penderita diabetes melitus) dan variabel dependent (senam
tai chi dan senam bugar lansia). Analisa dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pengujian Chi Square.
Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square atau chi
kuadrat. Alasan peneliti memilih Chi Square karena teknik ini
menggunakan nominal dan ordinal yaitu dengan rumus :
Rumus Chi Square:
(fo−fe)
x 2= ∑
fe

Keterangan:
X2 = Nilai Chi-Square
fo = Frekuensi yang diobservasi dalam kategori 1
fe = Frekuensi yang diharapkan dibawah Ho dalam kategori 1
Syarat uji Chi Square :
a. Data sudah dikategorikan
b. Skala ukur ordinal bentuk dua kategorik
c. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan / nilai
ekspektasi kurang dari 5, lebih dari 20% dari keseluruhan
sel.
d. Jika syarat chi-square tidak terpenuhi maka menggunakan
alternative tabel selain 2x2, lakukan penggabungan sel.
Untuk memutuskan apakah terjadi hubungan yang signifikan
antara variabel bebas dan variabel terikat, maka menggunakan p
value yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan (alpha) yang
digunakan yaitu 5% atau 0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho
ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Sedangkan apabila p value > 0,05 maka
Ho tidak dapat ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

G. Bibliografi
Rizka Indah Pusputa Dewi, Tyas Sari Ratna Ningrum. 2017. Perbedaan
Pengaruh Senam Ergonomis Dan Senam Tai Chi Terhadap Kadar Gula
Darah Pada Lanjut Usia. Naskah Publikasi. Universitas ‘Aisyiyah
Yogjakarta.

Mengyao Chao, Chunyan Wang, Xiaosheng Dong, and Meng Ding.


(2018). The Effects of Tai Chi On Type 2 : AMeta-Analysis. 2018.
China.

Riskesdas. (2018). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)


Nasional. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Jakarta.

Putri Ramdani, Trias Mahmudiono. (2018). Hubungan Konsumsi Sugar-


Sweetened Beverages Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Media
Gizi Indonesia. Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 49–56.

Dinkes Jateng. (2017). Profil Kesehatan provinsi Jawa tengah 2017.


www.dinkesjatengprov.go.id. Semarang.

Syamsi, Nur Rahman T. Dkk. (2015). Hubungan Modifikasi Gaya


Hidup dan Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetik dengan Kadar Gula
Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RS Qim Batang
Tahun 2013. Unnes Journal of Public Health. 2015. Semarang.
Agik Priyo Nusantoro, Shanti Wardaningsih & Novita Kurnia Sari.
2016. Pengaruh Tai Chi For Diabetes (TCD) Terhadap Perubahan
Tingkat Depresi dan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2 di Wilayah Kelurahan Polehan Kota Malang. Naskah
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Yogjakarta.

Amelia Ramdhani, Ivonny M. Saputule, dan Damajanti H, C. Pangemanan.


(2016). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia di
BPLU Senja Cerah Manado. Jurnal e-Biomedik. Vol. 4 No. 1. Januari-juni
2016.

Musri, Regina Selviawati. (2018). Senam Lansia Sebagai Terapi Tambahan Pada
Lansia Dengan Hipertensi: Studi Pre-Experimental . PINLITAMAS. Vol. 1 No. 1.
Oktober 2018.

Ayla Efyu Winta, Erni Setiyorini, dan Ning Arti Wulandari. (2018).Hubungan
Kadar Gula Darah Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Diabetes
Tipe 2. Jurnal ners dan Kebidanan. Vol. 5 No. 2. Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai