1. Peneliti :
Agnes Wardatul Isnaini
Dibawah bimbingan komisi pembimbing :
1. Joko Sutrisno,S.Kep.,Ns,M.Kes (NIK. 13.0706.037)
2. Dhita Kurnia Sari, S.Kep.,Ns,M.Kep. (NIK. 13.07.12.147)
2. Judul Penelitian :
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Diet Dm Dengan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh
Banyuwangi
3. Subyek :
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
4. Perkiraan waktu Penelitian :
30 menit
5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif tujuan penelitian, manfaat
relevansi dari hasil penelitian dan alasan motivasi untuk melakukan penelitian.
1. Tujuan Penelitian :
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pasien tentang diet
DM dengan terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh Banyuwangi.
B. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang diet DM pada
pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Singojuruh.
2. Mengidentifikasi terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes melitus
tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Singojuruh.
3. Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan pasien tentang diet
DM dengan terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2
di wilayah kerja Puskesmas Singojuruh.
2. Manfaat Penelitian :
A. Manfaat Teoritis
Sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai hubungan tingkat
B. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan informasi bagi tenaga keperawatan untuk meningkatkan
asuhan keperawatan melalui penyuluhan tentang diet diabetes melitus
dan hipoglikemia.
terdapat 329 juta orang didunia menderita diabetes mellitus Tipe II dengan kematian
mencapai 4,6 juta orang. Menurut Depkes RI, 2010 di Indonesia, prevalensi jumlah
penderita DM tipe II dari 230 juta jiwa, 12 juta jiwa menderita DM tipe II, dan setiap
10 detik seorang meninggal dunia karena DM tipe II (Depkes RI, 2010). Menurut
survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah
penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina, Amerika Serikat (Cahyati, 2015).
sampai dengan november 2018 terdapat 43 kasus diabetes melitus yang terdiri dari 1
kasus diabetes melitus tipe 1, 39 kasus diabetes melitus tipe 2 dan 3 kasus diabetes
melitus gestasional. Dari jumlah keseluruhan kasus tersebut yang pernah mengalami
perawatan di unit rawat inap Puskesmas Singojuruh. Hal ini menunjukkan adanya
pengaturan aktivitas fisik. Diet penderita diabetes melitus ditujukan untuk mengatur
jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan setiap hari. Tujuan diet penyakit diabetes
melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olah raga untuk
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara mempertahankan kadar
dengan insulin,obat penurun glukosa oral dan aktifitas fisik. Menghindari atau
rendah) timbul secara mendadak, ini merupakan keadaan gawat darurat atau emergensi
yang dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan segera (Tandra, 2008). Keadaan
ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi
makanan yang terlalu sedikit atau karena aktifitas fisik yang berat. Penderita diabetes
glukosa darah. Glukosa tidak boleh terlalu turun sampai mengganggu dan
Penderita diabetes mellitus juga harus tahu cara pengendalian kadar gula darah,
2001). Seperti yang dikemukakan oleh peneliti Hidayah pada tahun 2011 di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Malik Medan, tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus
tentang resiko terjadinya ulkus diabetik dalam kategori cukup sebanyak 54,71%
(Hidayat, 2009). 9
Salah satu upaya untuk dapat mengatasi penyakit diabetes melitus adalah
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
baru yang dalam hal ini tentang penyakit diabetes melitus. Pengetahuan dan
pemahaman tentang penyakit diabetes melitus akan membentuk perilaku pasien dalam
menggunakan cara atau tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi penyakit
diabetes melitus dan diharapkan dapat merawat dirinya terhadap penyakit diabetes
penyakitnya serta mengontrol gula darah. Pengetahuan gizi merupakan faktor yang
sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang terhadap makanan
sehingga dapat mengendalikan dan mengontrol kadar gula darah (Juniarti et al., 2014).
Pengetahuan itu sendiri merupakan dasar untuk melakukan suatu tindakan sehingga
setiap orang yang akan melakukan tindakan biasanya didahului dengan tahu,
selanjutnya perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih baik dari pada
diabetes masih terbatas (Brunner & Suddarth, 2002). Menurut penelitian Ucik,dkk
karbohidrat dan serat dengan kadar gula darah, menyimpulkan bahwa 83,99% kadar
rendah (Ucik et al., 2009). 10 Menurut Putri (2011) dalam penelitiannya mengenai
pencegahan komplikasi DM, dan 52% memiliki sikap negative terhadap upaya
Upaya mengendalikan kadar gula darah yang tepat, pasien diabetes mellitus juga
perlu memiliki pengetahuan mengenai penyakitnya. Pengetahuan pasien diabetes
mellitus, dapat terlihat dalam sikap dan ketrampilannya seperti dalam upaya
mellitus dipengaruhi pada latar belakang sosial, etnik, ekonomi, gaya hidup, pola
dan didukung oleh teori, dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan dan
pemahaman dari pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadinya ulkus diabetik.
6. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin dihadapi)
Apabila subyek penelitian telah diberikan penjelasan mengenai tujuan, prosedur
pelaksanaan penelitian, dan resiko yang mungkin di timbulkan dan ternyata yang
bersangkutan tetap tidak bersedia menjadi subyek penelian, maka kita tidak harus
memaksa responden untuk menjadi subyek penelitian dengan memberikan inform
consent.
7. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan
sudah dilakukan ? Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada
manusia
Penelitian ini menggunakan subyek manusia dan belum pernah dilakukan kepada
makhluk lain, karena penelitian ini meneliti kadar gula darah hipoglikemia yang ada
pada manusia dengan subyek pasien penderita DM tipe 2
8. Prosedur penelitian yang dilakukan :
1. Subyek penelitian akan diminta untuk menandatangani suatu persetujuan atau
lembar inform consent sebagai subyek penelitian atau responden
2. Peneliti akan memeriksa apakah subyek ini memang pasien dengan riwayat DM
tipe 2 yang akan di teliti oleh peneliti
3. Peneliti membuat lembar observasi kadar gula darah pasien atau subyek yang
diteliti.
4. Peneliti memeriksa gula darah subyek yang diteliti di tempat yang telah
dicantumkan dimana saja peneliti meneliti subyek
5. Peneliti setelah mendapatkan data subyek memberikan penjelasan dan
pengetahuan tentang diet DM tipe 2 untuk kadar gula dibawah normal atau
hipoglikemia kepada subyek
6. Peneliti men feed back apa saja yang telah diberikan atau dijelaskan oleh peneliti
7. Peneliti membuat kuisoner penelitian untuk dibagikan ke subyek dan untuk
diteliti
8. Peneliti mengolah hasil data penelian dan dilakukan tindak lanjut pembeian
penjelasan ulang jika ada responden yang masih belum mengerti.
9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara-
cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain)
Penelitian ini akan berbahaya jika pengetahuan subyek tidak meningkat dalam
pengaturan diet DM tipe 2 dengan kadar gula rendah (hipoglikemia) karena akan
mempengaruhi kesehatannya dalam mengontrol gula darah.
10. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak diterapkan
Beberapa pengalaman terdahulu penelitin ini dapat sukses jika pegetahuan subyek
terus meningkat
11. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk
subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?
Subyek atau penderita DM tipe 2 dapat mengontrol kadar gula darah dengan
penganturan diet DM yang benar sesuai dengan peneliti jelaskan agar tidak terjadi
hipoglikemia atau kadar gula darah rendah
12. Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat ?
Memilih pasien atau subyek yang mengalami DM tipe 2 yang kadar gula darahnya
dapat rendah atau hipoglikemia kemuadian dijeaskan dan diberikan kuisoner tentang
diet DM yang benar dalam mengontrol gula darah, subyek yang diteliti yang
bersetuju dan tanda tangan dilembar inform consent.
13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti
dengan subyek yang diteliti :
Peneliti sebagai pusat hubungan untuk memberikan penjelasan atau pengetahuan
subyek dalam mengontrol gula darah dengan diet DM yang benar
14. Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan
kesehatannya
Menggunakan penderitan DM tipe 2 yaitu dengan cara diobservasi kadar gula darah
dan ditulis dilembar observasi gula darah
15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada :
Setiap subyek yang diperiksa di tulis di lembar observasi gula darah
Efek sampingnya jika subyek tersebut setelah dilakukan pemeriksaan satu kali
kemudian tidak datang lagi untuk dilakukan cek ulang.
16. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara
memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek)
Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu hal
subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat
untuk itu.
Berbentuk lembar inform consent
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Yth.Calon Responden
Di –
Tempat
Sebagai syarat mahasiswi program pendidikan keperawatan Ners STIKES Surya
Mitra Husada, saya akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Pasien Tentang Diet Dm Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh Banyuwangi”.
Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan “Sebagai data dasar untuk penelitian
terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2“. Untuk keperluan tersebut
saya mohon kesediaan klien untuk menjadi responden di dalam penelitian tersebut.
Saya mencari data dan melakukan penelitian pada klien hanya digunakan untuk
penelitian dan tidak akan saya berikan kepada pihak manapun ataupun dipublikasikan.
Sebagai bukti kesediaan klien menjadi responden dalam penelitian ini saya mohon
kesediaan klien untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah saya siapkan.
Partisipasi klien sangat saya hargai dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Banyuwangi, 2018
Nama : ………………………………………………
Alamat : ………………………………………………
Banyuwangi, …………………………..
(………………………………………..)
17. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti
rugi bila ada efek samping ? Berapa banyak ?
Tidak mendapatkan ganti rugi, hanya saja responden sewaktu-waktu jika merasa
dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini
18. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan ?
Peneliti menggunakan subyek manusia
Penelit
Agnes Wardatul Isnaini
NIM. 1711L0030
Pembimbing :
NIK.
NIK.
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ……………………….
Kediri,
Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan
STIKes Surya Mitra Husada Kediri