Kelompok3 :
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas "Tugas Perawat Dalam
Pemeriksaan Kgd".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.Tentunya,tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
kelompok 3
I
DAFTARISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Pada Pasien Dm ...... 3
2.2 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kgd 2 Jam PP ....................................... 3
2.3Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kgd Puasa ............................................. 4
2.4 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kgd Sewaktu ........................................ 5
BAB 3 PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................................ 6
DAFTARPUSTAKA
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Gula darah merupakan gula yang terdapat di dalam darah yang berasal dari karbohidrat dalam makanan
dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka. Gula darah berfungsi sebagai penyedia energi bagi
tubuh dan jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh (Widyastuti, 2011). Kadar gula darah di dalam darah
umumnya berada pada batas 72 – 144 mg/dl. Saat mengonsumsi karbohidrat gula darah akan meningkat
sementara dan biasanya pada pagi hari berada pada level terendah (Mufti T H, 2015). Kadar normal gula
darah dipertahankan oleh hormon metabolisme, salah satunya adalah insulin yang disekresikan oleh
pankreas, regulasi kadar gula darah oleh insulin yang terganggu dapat menyebabkan peningkatan kadar
gula darah yang terlalu tinggi dan biasanya akan berujung menjadi suatu penyakit metabolik yaitu Diabetes
Mellitus (DM).
Beberapa jenis pemeriksaan yang berhubungan dengan kadar gula darah yaitu pemeriksaan kadar gula
darah puasa, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam post prandial,
pemeriksaan kadar gula darah puasa, pasien datang setelah puasa 10 sampai 12 jam kemudian diambil
darahnya untuk mengetahui kadar gula darah puasa, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, pasien datang
kapan saja dan tidak perlu melakukan puasa sebelumnya kemudian diambil darahnya untuk mengetahui
kadar gula darah sewaktu sedangkan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam post prandial yang bertujuan
untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas atau insulin yang dikeluarkan pankreas untuk menetralisir
gula darah, pasien datang tepat 2 jam setelah makan kemudian diambil darah vena sebanyak 3-5 mL dan
dikumpulkan dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan) atau tabung bertutup abu-abu (berisi
NaF). Darah yang telah diperoleh dicentrifuge, kemudian serum atau plasmanya dipisahkan dan diperiksa
kadar gula darah. Nilai rujukan kadar gula darah untuk serum danplasma 72 – 144 mg/dl. Penundaan
pemeriksaan serum dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah (Kee, 2007). Pemeriksaan
gula darah tidak boleh dilakukan penundaan, tetapi ada hal yang mengharuskan untuk melakukan
penundaan diantaranya karena adanya sampel rujukan, penundaan pengiriman sampel, penanganan sampel
yang kurang cepat dan tepat, terjadi kerusakan alat maupun kehabisan reagen (Charlian, 2011). Hilda
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara lama pemeriksaan
dengan penurunan kadar glukosa darah, semakin lama pemeriksaan ditunda akan semakin rendah kadar
glukosa. Sesuai dengan yang ditulis Sacher (2004) bahwa suhu lingkungan tempat darah disimpan maupun
sebelum pemisahan juga mempengaruhi tingkat glikolisis, adapun batas tempat darah disimpan sebelum
diperiksa turut mempengaruhi tingkat glikolisis, pada suhu 25oC diperkirakan terjadi penurunan kadar gula
darah 1-2% per jam, sedangkan pada suhu 4oC gula darah tetap stabil selama beberapa jam di dalam serum,
serum yang disimpan pada suhu ruang mengalami metabolisme lebih cepat dibandingkan serum yang
disimpan pada suhu lemari pendingin, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat penurunan kadar
1
gula darah pada pemeriksaan gula darah yang ditunda pengerjaannya. Maila Chahyani dalam penelitiannya
juga menyebutkan bahwa terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah sehubungan dengan lamanya
waktu pemeriksaan yang dilakukan (Maila Chahyani, 2017).
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana tugas perawat dalam persiapan pemeriksaan kadar gula darah pada pasien dm?
2. Bagaimana tugas perawat dalam pemeriksaan kgd 2 jam pp?
3. Bagaimana tugas perawat dalam pemeriksaan kgd puasa?
4. Bagaimana tugas perawat dalam pemeriksaan kgd sewaktu?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tugas perawat dalam persiapan pemeriksaan kadar gula darah pada
pasien dm!
2. Untuk mengetahui tugas perawat dalam pemeriksaan kgd 2 jam pp!
3. Untuk mengetahui tugas perawat dalam pemeriksaan kgd puasa!
4. Untuk mengetahui tugas perawat dalam pemeriksaan kgd sewaktu!
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Pada Pasien Dm
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit underdiagnosed. Saat diagnosis
ditegakkan, sekitar 25% sudah terjadi komplikasi mikrovaskuler. Untuk menegakkan
diagnosis seseorang terkena diabetes mellitus atau tidak, maka dapat dilakukan pemeriksaan
laboratorium sebagai berikut :
a. Gula darah puasa
b. Gula darah 2 jam setelah konsumsi glukosa 75 gram
c. HbA1c
Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan dengan mengukur kadar atau prosentase
glukosa yang terikat dengan hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pembawa
oksigen yang terletak dalam sel darah merah. Pemeriksaan ini tergantung dari kadar
glukosa dan jumlah serta umur sel darah merah. Rata-rata umur sel darah merah
sekitar 120 hari. Jadi pemeriksaan HbA1c ini dapat memperkirakan kadar rata-rata
gula darah dalam 3 bulan terakhir. Tujuan atau manfaat dilakukan pemeriksaan
HbA1c Karena dapat menggambarkan rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan
terakhir maka manfaatnya adalah untuk mengontrol kualitas pengendalian kadar gula
darah jangka panjang dan menilai efektifitas obat. Dengan kata lain untuk memantau
kepatuhan penderita diabetes minum obat dan kepatuhan menjalankan pola hidup
sehat. Akan tetapi sekarang penggunaannya sudah lebih luas lagi yaitu untuk
menegakkan diagnosis atau skrining Diabetes Mellitus khusunya DM tipe-2.
3
Rasa sakit atau sedikit tidak nyaman mungkin akan pasien rasakan ketika jarum
disuntikkan untuk mengambil sampel darah. Usahakan untuk tenang dan rileks untuk
mengurangi rasa sakit pada lengan atau jari pasien.
Setelah jarum dilepaskan, perawat akan menempelkan perban di bekas lokasi
tusukan. Darah akan digunakan untuk mengecek kadar glukosa darah puasa. Setelah itu
pasien diharuskan untuk mengonsumsi minuman dengan kandungan setara 75 gram
gula.
Pasien diharuskan untuk menunggu selama 2 jam di tempat pemeriksaan
tersebut. Setelah dua jam, perawat akan kembali mengambil sampel darah dengan cara
yang sama seperti cara pertama. Kemudian darah akan diperiksa untuk mengetahui
kadar glukosa 2 jam PP.
4
2.4 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kgd Sewaktu
Pemeriksaan gula darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah yang dapat dilakukan
kapan saja tanpa perlu berpuasa terlebih dahulu. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk
menilai kadar gula pada pasien diabetes atau pasien yang mengalami penurunan kesadaran.
Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu terutama dilakukan pada pasien diabetes sebagai
evaluasi harian terhadap terapi dan sebelum penyuntikkan insulin. Selain untuk pasien diabetes,
pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami hipoglikemia atau
hiperglikemia.
Pada pemeriksaan gula darah sewaktu, dokter akan menggunakan alat bernama alat cek
gula darah (glucometer) dan hanya memerlukan 1–2 tetes darah yang akan diambil melalui jari.
Hasil yang keluar pun terhitung cepat sehingga pemeriksaan ini dinilai cukup efektif.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persiapan perawat pemeriksaan kadar gula darah pada pasien dm yaitu Pemeriksaan
HbA1c, HbA1c adalah pemeriksaan dengan mengukur kadar atau prosentase glukosa yang
terikat dengan hemoglobin. Tes gula darah 2 jam setelah makan (post prandial) yaitu Tes gula
darah post prandial dilakukan 2 jam setelah pasien makan, dan biasanya dikerjakan setelah
tes gula darah puasa, Tes ini dapat menggambarkan kemampuan tubuh dalam mengontrol
kadar gula dalam darah, yang terkait dengan jumlah serta sensitivitas insulin di dalam tubuh.
Tes gula darah puasa Ini merupakan tes gula darah yang mengharuskan pasien untuk berpuasa
(biasanya 8 jam) sebelum melakukan tes, agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi. Tes gula darah sewaktu yaitu dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa
dan tanpa memerhatikan kapan terakhir pasien makan. Tes ini dapat dilakukan untuk
memantau kadar gula darah penderita diabetes, atau untuk menilai tinggi-rendahnya kadar
gula darah orang yang lemas atau pingsan.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akantetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
6
DAFTARPUSTAKA
- Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC
- Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas
kedokteran UI, 28-31 mei 1990
- Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan
implikasi keperawatan,Jakarta: EGC.
- Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta,
Edisi 1, halaman 9-15,35-40. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14.
- Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik, Swartz.
POWER POINT PRESENTASI PERTEMUAN 11
ILMU DASAR KEPERAWATAN
1. ODERATOR : Aroasal Laia
2. PEMATERI : Nurul Tasia Hasibuan
3. NOTULEN : Novita Sari Sinaga
4. MENJAWABPERTANYAAN : 1.Mhd Habib Siregar
2. Rizki Fauziah Ritonga
3. Aswita Sari Munte
4. Roswita Laia
SESIDISKUSIPRESENTASIPERTEMUAN3