DISUSUN OLEH :
TIASTUTY, S.Si
Nip : 19681219 199203 2 004
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu kedokteran , gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum,
diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada
batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari,
glukosa darah. Tujuan dari pemeriksaan glukosa darah ini salah satunya adalah untuk
penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah
atau kelainan metabolisme karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan
serum sebagai spesimen. Serum merupakan hasil pemisahan antara komponen cair
dan seluler dari darah (whole blood). Proses pemisahan komponen darah untuk
mendapatkan serum dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dengan
mendiamkan darah selama minimal 1-2 jam hingga terjadi pemisahan dengan
1
memungkinkan terjadinya metabolisme glukosa dalam sampel oleh sel-sel darah.
Kadar glukosa dalam tabung akan menurun setelah 10 menit pengambilan darah,
karena proses glikolisis dengan kecepatan kurang lebih 7 mg/dl per jam. (Anonim
2012).
kurang cepat dan tepat, terjadi kerusakan alat maupun kehabisan reagen
penurunan kadar glukosa darah, peningkatan kadar kalium, hal ini dapat
serum dipisahkan dari sel-sel darah untuk mencegah terjadinya proses metabolisme
sel hidup yang dapat mengakibatkan penurunan kadar glukosa darah. Hal ini sejalan
Diagnostik bahwa ”Serum harus segera dipisahkan dari bahan bekuan darah dalam
sampel atau paling lambat 2 jam setelah pengambilan darah untuk menghindari
Dengan perkembangan yang pesat dari jumlah dan jenis pemeriksaan, peralatan
laboratorium, maka dibutuhkan pemilihan metode dan alat yang sesuai dengan
2
indikasi pemeriksaan serta interpretasi hasil yang
reduksi, enzimatik, dan lainya. Namun yang sering digunakan adalah metode
(GOD-PAP) karena mempunyai akurasi dan presisi yang baik (Sri Jufari, 2011).
Disentrifugasi.
B. Rumusan Masalah
Disentrifugasi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Sebagai tambahan ilmu dan referensi untuk menambah pengetahuan tentang cara
4. Peneliti
E. Hipotesis
4
2. Hipotesis alternatif (Ha)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu tidak tetap tergantung pada banyaknya oksigen
dan karbondioksida didalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan
bernafas dan zat ini sangat berguna pada pristiwa pembakaran atau metabolisme
dalam tubuh.
Darah terdiri dari dua komponen besar komponen cair ( plasma) dan komponen
seluler sel-sel darah atau korpuskuli (eritrosit, leukosit dan trombosit ). Komponen
plasma 45% - 65% volume darah total yang terdiri dari air 91% - 92% dan sel
bebagai komponen menuju berbagai organ tubuh, system imunologik dan fungsi
Di dalam darah, serum (bahasa Inggris: blood serum) adalah komponen yang
bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma
darah tanpa fibrinogen, (bahasa Latin: serum) berarti bagian tetap cair dari susu yang
membeku pada proses pembuatan keju. Serum terdiri dari semua protein ( yang tidak
6
digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit antibodi
kategori-kategori berikut:
3. Bahan yang dikeluarkan dari sel akibat kerusakan dan kelainan premeabilitas atau
Serum diperoleh setelah sampel darah dibekukan dan bekuannya dipisahkan dengan
spesimen oleh antikoagulan yang mungkin mempengaruhi satu atau lebih tes
(Anonim. 2010).
7
kemudian darah dibiarkan membeku kurang lebih satu sampai dua jam hingga
1. Prinsip
2. Ukuran kemasan
R1
Phenol 5 mmol/l
8
4. Standar Glukosa
5. Persiapan reagen
6. Stabilitas reagen
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan disamping lemak dan protein, senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang
merupakan polimer yang tersusun dari satu molekul gula yang terangkai menjadi
penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain
itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,
9
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel
dengan mengikat protein dan lemak. Karbohidrat merupakan komponen pangan yang
menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh
3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Reaksi fotosintesis
Sinar matahari
Klorofil
1. Klasifikasi Karbohidrat
Dari rumus umum karbohidrat, dapat diketahui bahwa senyawa ini adalah suatu
polisakarida
a. Monosakarida
beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari
aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa terdiri atas 3-6 atom
C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih
10
b. Disakarida
berikatan melalui gugus –OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida
1) Sukrosa
Adalah gula yang kita gunakan sehari-hari, baik yang berasal dari tebu, maupun
tumbuhan lainya. Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan
fruktosa. Hasil hidrolisis sukrosa yaitu campuran Glukosa dan fruktosa yang biasa
2) Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan
yang terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan atom karbon nomor 4, oleh
karenanya maltosa masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian
masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses,
3) Laktosa
Adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Dalam tubuh
kita amilum Mengalami hidrolisis menjadi glukosa yang digunakan oleh tubuh.
c. Oligosakarida
11
d. Polisakarida
2. Metabolisme Glukosa
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat dibagi dalam dua bagian yaitu yang
menggunakan oksigen atau aerob dan yang tidak menggunakan oksigen yaitu reaksi
anaerob yang terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi asam
a. Glikolisis
Glikolisis terjadi didalam sel. Proses glikolisis dimulai dengan molekul glukosa
dan diakhiri dengan terbentuknya asam laktat Pada tahap glikolisis, terjadi dua langka
reaksi, yaitu langka memerlukan energi dan langkah Melepaskan energy. Saat
fosfat ke glukosa sehingga glukosa memiliki simpan energi yang lebih tinggi. Energi
Jadi dapat disimpulkan bahwa glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang
memecah satu molekul glukosa (terdiri dari 6 atom karbon ) atau monosakarida yang
lain menjadi dua molekul asam piruvat ( terdiri dari 3 atom karbon), 2 NADH
12
b. Glikogenesis
Glukosa merupakan sumber bahan bagi proses glikolisis, karena glukosa terdapat
dalam jumlah banyak bila dibandingkan dengan monosakarida yang lain, oleh karena
itu bila jumlah glukosa yang diperoleh dari makanan terlalu berlebih, maka glukosa
akan disimpan dengan jalan diubah menjadi glikogen dalam hati dan jaringan otot.
Glikogen hati
Glikogen otot
c. Glikogenolisis
disebut glikogenolisis, proses ini kebalikan dari reaksi glikogenesis. Glikogen dalam
hati atau otot dapat dipecah menjadi molekul fosfat melalui proses fosfolisis, reaksi
d. Glikoneogenesis
non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utama bagi glukoneogenesis
adalah asam amino glikogenik, laktat, gliserol, dan propionat. Hati dan ginjal
13
merupakan jaringan utama yang terlibat, karena kedua organ tersebut mengandung
terjadi bila satu dari kondisi ini terjadi, pankreas gagal memproduksi insulin, atau
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah diproduksinya. Pada kasus kronis,
ada kaitannya dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, atau kegagalan beberapa
organ tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah.
1. Macam-Macam Diabetes
a. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel-sel beta dalam pankreas yang
bertugas mengsekresi insulin. Dipercaya bahwa paling tidak pada awal mulanya
penyakit kekebalan tubuh disebabkan oleh racun atau virus. “kejadian” ini
mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menyerang pankreas. Sel-sel beta dalam
pankreas mengalami kerusakan karena serangan tersebut dan tidak dapat lagi
memproduksi insulin.
Gejala awal diabetes tipe 1 meliputi rasa lapar dan haus berlebihan, penurunan
berat badan tanpa sebab, seiring pembuangan air kecil penglihatan kabur, kelelahan,
dan infeksi kronis. Pada situasi krisis, serangan diabetes tipe satu dapat
14
mengakibatkan kejang, kebingungan, napas berbau buah, dan ketidaksadaran dan
b. Diabetes Tipe 2
insulin tetapi insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak bekerja sebagaimana
mestinya didalam tubuh. Diabetes tipe 2 sering dijumpai pada pria maupun wanita
Diabetes tipe 2 dapat menjadi gerbang bagi berbagai penyakit yang dapat
disease) atau sering disebut CAD. CAD adalah penyebab kematian terbesar bagi
penderita DM. Bila kadar gula tinggi ( hiperglikimia ) dan tak terkendali karena
diabetes, hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistemik dalam tubuh. Lama
kelamaan dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke pada usia dini, kebutaan,
Diabetes yang muncul hanya pada saat hamil disebut sebagai diabetes tipe gestasi
atau gestational diabetes. Keadaan ini terjadi karena pembentukan beberapa hormon
15
pada ibu hamil yang mengakibatkan resistensi insulin. Diabetes semacam ini terjadi
pada 2-5% kehamilan. Biasanya baru diketahui setelah kehamilan bulan keempat ke
atas, kebanyakan pada trimester ketiga ( tiga bulan terakir kehamilan). Setelah
persalinan, pada umumnya glukosa darah akan kembali normal. ( D” Adamo peter J
dkk. 2006 )
Adapula diabetes yang tidak termasuk dalam kelompok diatas yaitu diabetes
sekunder atau akibat dari penyakit lain yang mengganggu reproduksi insulin atau
hormon kortikosteroid, pemakaian beberapa obat anti hiprtensi atau anti kolestrol,
Metode pemeriksaan gula darah meliputi metode reduksi dan enzimatik. Yang
paling sering digunakan adalah metode enzimatik, yaitu metode glukosa oksidasi
(GOD) dan metode heksokinase. Metode GOD dan heksokinase banyak digunakan
karena mempunyai akurasi dan presisi yang baik dan merupakan metode referensi,
laboratorium yang ada di Indonesia. Sekitar 85% dari peserta program nasional
16
pemantapan mutu eksternal di bidang kimia klinik. Memeriksa glukosa serum kontrol
Prinsip pemeriksaan:
peroksida yang terbentuk bereaksi dengan adanya peroksidase. Dengan phenol serta
GOD
POD
Digunakan enzim glukosa oksidasi pada reaksi pertama menyebabkan sifat Reaksi
tidak spesifik karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan hasil
pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin, dan glutation
menghambat reaksi karena zat-zat ini akan berkompotesi dengan kromogen bereaksi
Keunggulan dari metode GOD adalah karena murahnya reagen dan hasil yang
cukup memadai. Namun hasil pemeriksaan juga dapat dipengruhi oleh serum yang
lisis mutu reagen, alat yang tidak dan cara kerja analisis itu sendiri.
17
2. Metode Hexokinase
dianjurkan (reference method) oleh WHO dan IFCC. Namun baru sekitar
10% laboratorium yang menggunakan metode ini untuk pemeriksaan glukosa darah.
Prinsip pemeriksaan:
Hexokinase
G-6-DP
H+
Pada metode ini digunakan dua macam enzim yang spesifik sehingga hasil yang
diperoleh sangat baik. Belum ada laporan penelitian yang mengatakan adanya reaksi
senyawa lain. Kekurangan dari metode ini adalah biaya yang relativ mahal untuk
Penyakit diabetes selain dapat dideteksi melalui pemeriksaan glukosa darah dapat
juga dideteksi pada urin sehinga dapat dilakukan pemeriksaan glukosa pada sampel
urin yaitu pemeriksaan reduksi metode benedict. Darah disaring oleh jutaan nefron
18
sebuah unit fungsional dalam ginjal. Hasil penyaringan (filtrat) berisi produk-produk
limbah (misalnya urea), elektrolit( misalnya natrium, kalium dan klorida), asam
diperlukan termasuk glukosa diserap kembali dan zat-zat yang tidak diperlukan
Kurang dari 0,1% glukosa yang disaring oleh glomerolus terdapat dalam urin
yaitu kurang dari 130 mg/24 jam. Kelebihan gula dalam urin atau disebut juga
glukosuria karena nilai ambang ginjal terlampau ( kadar gula darah melebihi 160-180
Uji glukosa urin menggunakan reagen benedict atas dasar sifat glukosa sebagai
peruduksi. Cara ini tidak spesifik karena beberapa pereduksi lain dapat mengacaukan
hasil uji. Beberapa gula lain bisa menyebabkan hasil uji reduksi positif misalnya
glukosa, sukrosa, galaktosa, pentosa, laktosa dan beberapa zat bukan gula yang dapat
jenis larutan saja untuk menafsirkan kadar gula secara kasar dan pemakaian bahan
urin yang sedikit sekali, dengan prinsip glukosa dalam urin akan mereduksi garam
kompleks dari reagen (ion cupri direduksi cupro ) dan mengendap dalam bentuk CuO
19
4. Pemeriksaan Glukosa Metode Carik Celup
Metode carik celup (dipstick) dinilai lebih bagus karena lebih spesifik untuk
glukosa dan waktu pengujian yang amat singkat Reagen strip untuk glukosa dilekati
dua enzim, yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase (POD) serta zat warna
(kromogen) seperti orto-toluidin yang berubah warna biru jika teroksidasi. Zat warna
lain yang digunakan ialah iodide yang akan berubah warna coklat jika teroksidasi.
Prosedur uji yang akan dijelaskan disini adalah uji dipstick yaitu celupkan strip
reagen (dipstick) kedalam urin.Tunggu selama 60 detik, amati perubahan warna yang
Ada beberapa jenis alat yang digunakan dalam pemeriksaan glukosa darah salah
satunya adalah glukometer yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah
dengan mudah dan cepat. Pada alat glukometer dilengkapi dengan suatu sensor
tepatnya disebut biosensor sesuai dengan komponen penyusunnya yang terdiri dari
biological element sebagai pengenal molekul atau senyawa yang hendak diukur
(analit) dan trasducer yang menangkap sinyal dari biological element itu. Biosensor
sendiri bekerja berdasarkan reaksi enzymatic antara enzim glukose oxidase (GOD)
dengan glukosa dalam darah yang kemudian dirubah menjadi sinyal elektronik.
Glukosa dalam darah bereaksi dengan glukosa oxidase dan kalium ferrycianide
20
ferrocyanida menghasilkan suatu elektrik yang kemudian dikonversi oleh meter untuk
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pemeriksaan glukosa darah metode GOD-
PAP
2. Sampel
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah serum tanpa sentrifugasi dengan serum
yang disentrifugasi.
2. Variabel Terikat
22
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan glukosa darah
disentrifugasi.
D. Devinisi Operasional
1. Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang
mengandung elektrolit
2. Glukosa darah adalah kadar glukosa yang terdapat didalam darah yang dinyatakan
3. Pemisahan serum tanpa sentrifugasi yaitu darah dibiarkan membeku spontan selama
menit kemudian segera dipusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rotasi
permenit (rpm)
5. Serum adalah cairan berwarna kuning yang diperoleh setelah pengendapan darah.
6. Metode GOD-PAP adalah salah satu metode yang digunakan dalam pemeriksaan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
23
F. Prosedur Penelitian
a. Alat
3) Karet pembendung
b. Cara kerja
1) Tempat yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alkohol 70% dan
2) Jika memakai vena fossa cubiti; pasanglah ikatan pembendung pada lengan
3) Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena
4) Tusuklah vena yang terlihat dengan semprit sampai ujung jarum masuk
7) Mintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu
24
8) Darah dialirkan kedalam wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding
tabung.
2. Persiapan Sampel
memperoleh serum.
a. Alat
a) Spoit/Vakum Tainer
d) Centrifuge
e) Cup Sampel
f) Rak tabung
25
h) Tourniquet
b. Bahan
a) Serum
b) Reagen glukosa
4. Cara Kerja:
1) Siapkan alat yang telah dikalibrasi sebelumnya dan bahan yang akan digunakan.
2) Siapkan tiga buah tabung reaksi yang bersih dan steril masing-masing diberi
3) Dipipet sampel serum sebanyak 10 µl masukan pada tabung sampel dan standar
ruangan.
G. Analisis Data
Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara statistic. Untuk
memperoleh nilai statistik, maka semua data ditabulasikan sesuai dengan kelompok
26
perlakuan yang selanjutnya dilakukan pengujian statistik dengan uji-t dua pihak
thitung
S12 = Standar devisiasi sampel pemisahan sampel ditunda pemeriksan 1-2 jam
S22 = Standar devisiasi sampel pemisahan serum dengan sentrifugasi tiap perlakuan
N1 = Jumlah sampel pemisahan serum ditunda pemeriksan 1-2 jam tiap perlakuan
Kriteria penerimaan dan penolakan yaitu Ho diterima bila t hitung < t tabel dan
27
BAB IV
A. Hasil Penelitian
disentrifugasi. Penelitian ini dilaksanakan di H2O. Jumlah sampel dalam penelitian ini
2,5 ml. kemudian tabung pertama disentrifugasi dan tabung kedua dibiarkan dalam
suhu ruangan selama 1-2 jam. Maka diperoleh hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Tabel 4.1 : Hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan serum tanpa sentrifgasi
2 S2 89 85
3 S3 87 67
4 s4 95 72
5 S5 92 87
6 S6 82 68
28
7 S7 80 68
8 S8 96 75
9 S9 79 74
10 S10 86 69
11 S11 92 70
12 S12 85 69
13 S13 81 69
14 S14 94 84
15 S15 78 69
16 S16 85 77
17 S17 73 63
18 S18 90 82
19 S19 79 74
20 s20 91 83
1759 1497
X 87.95 74,85
Dari tabel 4.1 menunjukan dari 20 Spesimen yang diambil darahnya H2O di
29
darah didapatkan serum yang disentrifugasi diperoleh Kadar terendah yaitu 70 mg/dl
dan kadar tertinggi yaitu103 mg/dl dan pada serum tanpa sentrifugasi didapatkan
Tabel 4.2 Hasil analisis uji t ( 2 pihak) perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah
disentrifugasi.
Serum tanpa
sentrifugasi 20 74,85
Tabel 4.2 Menunjukan bahwa t hitung 5,218 > t tabel 2,027 dengan tingkat
B. Pembahasan
salah satu parameter penting dalam mendiagnosa suatu penyakit serta mengevaluasi
30
tindakan medik atau memantau perkembangan suatu penyakit termasuk diabetes
mellitus (DM). Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode GOD-PAP.
secara enzimatik, dimana kadar glukosa sebagai substrat akan dihidrolisis dengan
H2O2 yang dilepaskan akan bereaksi dengan 4-aminophenazone dan phenol dengan
Dalam mencapai hasil yang presisi dan akurasi untuk pemeriksaan glukosa
darah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya mulai dari faktor sumber
daya manusia, instrument, reagen dan metode yang digunakan, kemudian tiga tahap
pemeriksaan glukosa darah menggunakan serum yang disentrifugasi dan serum tanpa
sentrifugasi menunjukan hasil t hitung 5,218 > t tabel 2.093 Maka Ha diterima artinya ada
dengan cepat dan tepat untuk menghindari tertundanya suatu pemeriksaan khususnya
31
Dalam suatu pemeriksaan kita dituntut untuk memberikan hasil yang dapat
dipercaya yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam mendignosis suatu penyakit.
Hal ini bisa terwujud apabila bisa seminimal mungkin menghindari kesalahan dengan
32
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemisahan serum yang disentrifugasi
B. Saran
kurang dari dua jam demi mendapat hasil yang akurat dan memadai.
darah puasa dengan darah sewaktu atau darah dua jam postprandial dengan
33