NURSUCI
07.901.020
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam penulis panjatkan atas berkat rahmat,
reski dan izinnya dan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI)
dengan judul Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Sahli Dan
Hitung Jumlah Leukosit Metode Tabung Dengan Alat Hematologi Analyser Sysmex KX-
21, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaika studi pada Program Diploma Tiga
Analias Kesehatan Universitas Indonesia Timur Makassar dan tak lupa penulis kirimkan
salam dan taslim atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW yang membawa manusia
adikku Rahmawati, dan Muh.Gazali , yang tak henti-hentinya memberi doa, motivasi
dan dukungan baik dukungan moril maupun dukungan material selama penulis
menuntut ilmu.
Rahman,S. Si., M.Si selaku pembimbing II, dan Bapak Idris Mone, S.Si., M.Kes
tenaga dan pikiran sejak pengambilan judul penelitian sampai selesainya karya tulis
ilmiah ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya penulis sampaikan
pula pada :
1. Bapak Prof. Dr.H. Muin Salim, selaku Rektor Universitas Indonesia Timur
Makassar.
2. Bapak H,Herman Rachman, S.Pd M.,Kes, selaku Direktur Program Diploma
KInhe, dan KSanti yang selalu bersama melewati suka maupun duka selama
ini.
8. Sahabat-sahabat selama PKL dan PKMD, Nhyena, Sheda, Noe, Ikha, Farah,
Sury Ry, dan Riany Ry yang memberikan motivasi dan segenap pikiran dalam
Uyha, KGun, Koko, Iwan, Roy dan segenap keluarga A7 serta semua sahabat
penulis yang tak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan dan
kesalahan meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga karya yang sederhana ini
Nursuci
DAFTAR ISI
LAMPIRAN TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kesehatan mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring
dengan kemajuan dalam bidang kesehatan. Berbagai macam peralatan manual dan
untuk lebih mempermudah kerja para petugas kesehatan dengan satu tujuan yaitu
yang bergabung di dalam cairan kekuningan yang disebut plasma. Sel-sel darah
terdiri atas campuran dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan
Hemoglobin adalah zat warna merah yang terdapat pada sel darah merah
suatu molekul yang terdapat di dalam eritrosit ( sel darah merah ). Hemoglobin
merupakan suatu protein yang kompleks yang tersusun dari protein globin dan
dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein
khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu : mengangkut
hemoglobin.
Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran
mukosa pucat dan pada tes laboratorium didapatkan kadar hemoglobin, hematokrit
dan eritrosit kurang dari normal. Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul
pada semua jenis anemia pada kadar hemoglobin yang sudah menurun sedemikian
rupa.
Cara sahli bukanlah cara yang teliti. Namun cara sahli ini banyak dipakai
di Indonesia, walaupun cara ini tidak tepat 100 %, akan tetapi masih di anggap
Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten. Pemeriksaan ini sangat diperlukan oleh
dokter dalam upaya membuat diagnosa. Dalam hal ini begitu pentingnya berbagai
pemeriksaan salah satunya pemeriksaan hemoglobin dan hitung jumlah leukosit, ini
berguna untuk melihat peningkatan dan penurunan dari hemoglobin dan jumlah
(kamar hitung improved neubauer). Dengan cara ini darah diencerkan dengan
suatu larutan pengencer tertentu dan jumlah sel darah dalam volume pengencer
alat automatik cell counter dan kamar hitung improved neubauer. Hasil
pemeriksaan leukosit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu
menimbulkan variasi hasil perhitungan sel leukosit. Untuk itu perlu diketahui
seberapa besar perbedaan hasil yang ditimbulkan oleh kedua cara tersebut yang
macam alat pemeriksaan yang lebih canggih. Alat tersebut dapat menegakkan
lebih baik dan teliti. Tidak sedikit pula laboratorium yang belum memiliki alat yang
pemeriksaan darah yang diminta oleh dokter klinik pada dasarnya memperoleh
penyakit.
hematologi yang berbeda yang bisa dibilang kegunaan dan cara kerja alat sama,
tetapi terkadang kita menjumpai perbedaan yang sangat mencolok terhadap hasil
yang dikeluarkan antara alat yang satu dengan alat yang lain.
Dari uraian permasalahan diatas maka hal inilah yang melatar belakangi
hemoglobin metode sahli dan jumlah leukosit metode tabung dengan alat
jumlah lekosit metode tabung dengan alat hematologi Analyser Sysmex KX21 di
C. Tujuan Penelitian
1. Tinjauan Umum
Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode sahli
dan jumlah lekosit metode tabung dengan alat hematologi Analyser Sysmex
hemoglobin metode sahli dan jumlah lekosit metode tabung dengan alat
penelitian yaitu :
1. Hipotesa nol (Ho).
Tidak terdapat perbedaan hasil yang bermakna pemeriksaan kadar hemoglobin
metode sahli dan jumlah lekosit metode tabung dengan alat hematologi
metode sahli dan jumlah leukosit metode tabung dengan alat hematologi
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Umum Tentang Darah
Darah ialah sejenis cairan yang mengandung bermacam-macam sel darah
yang bergabung di dalam cairan kekuningan yang disebut plasma. Sel-sel darah
terdiri atas campuran dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan
organ tubuh.
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari binatang
primitive sampai manusia. Dalam keadaan fisiologi darah selalu berada dalam
a) Plasma darah, merupakan bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas
Korpuskuli, Butir-butir darah (Blood corpuscles) yang terdiri atas sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), butir pembeku (trombosit), (Bakta M. I, 2006).
Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh yang
lain, berada dalam konsentrasi cair, beredar dalam suatu system tertutup yang
dari yang lainnya. Begitupun jangka waktu hidupnya tidak ketiga sama, misalnya
eritrosit kurang lebih dari 120 hari dan trombosit 3 hari sampai 5 hari. Sel-sel yang
telah mencapai umurnya atau telah mati digantikan dengan sel-sel yang baru.
produksi sel yang baru oleh alat-alat pembentuk sel-sel darah (Hemapoietic
organs).
Sel-sel darah terdiri atas campuran dari sel darah merah, sel darah putih
dan keping darah pembeku , seperti yang telah di definisikan dan yang dilihat
adalah suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah. Kekentalan ini di
sebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul, dari
yang kecil sampai yang besar seperti protein, yang terlarut dalam darah,
disebabkan oleh adanya senyawa dalam sel darah merah yang tersuspensi dalam
darah yaitu dengan adanya senyawa dengan berbagai macam ukuran molekul yang
terlarut dengan ditambahkan suspense sel, baik sel darah merah maupun sel darah
cairandarah yang telah terpisah dari sel-sel darah yaitu plasma atau serum yang
hilangnya cairan dari dalam ruang pembuluh darah. Hal tersebut dapat terjadi
misalnya pada luka bakar yang luas, diare berat, demam berdarah, diabetes yang
a) Fungsi Darah
1) Alat transport makanan yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke
seluruh tubuh.
2) Alat transport O2 yang di ambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke
seluruh tubuh.
3) Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat eksresi seperti paru-
paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk
diteruskan ke empedu dan saluran cerna tinja (untuk bahan yang sukar
terdiri atas eritrosit dan leukosit, sedangkan jumlah leukosit relatif sangat
sedikit, yaitu 2 permil dari jumlah eritrosit. Disamping eritrosit dan leukosit
masih ada partikel lain yang disebut trombosit. Trombosit ini mempunyai
Untuk mencapai pertukaran gas ini sel darah merah mengandung protein
Hemoglobin adalah zat berwarna merah pada sel darah merah yang
hemoglobin telah menyerap oksigen dalam paru, maka akan berwarna merah
berbagai masalah klinis. Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak
sel darah merah disertai kadar Hemoglobin yang sedikit meningkat atau
.
2. Hb F (foetus, janin)
Terdapat dalam eritrosit janin, mulai ditemukan dalam darah pada minggu
ke 20 usia kehamilan. Pada bayi yang baru lahir dapat dijumpai kira-kira
dari protein globin dan suatu senyawa bukan protein yang dinamai hem.
Hem sendiri suatu senyawa yang rumit, yang tersusun dari suatu senyawa
lingkar yang bernama porfirin yang bagian pusatnya ditempati oleh logam
molekul globin dengan hem. Jadi dalam tiap molekul hemoglobin terkandung
5. Fungsi Hemoglobin
jaringan-jaringan tubuh.
3) Membawa karbon dioksida dari jaringan ke tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru.
Hemoglobin merupakan sel darah merah yang sangat penting bagi
oksigen tiap saat dengan jumlah besar. Senyawa ini tidak cukup dibawah
dalam keadaan terlarut secara fisik saja didalam air, yang dalam hal ini
dan untuk itu harus ada senyawa yang terkenal dengan nama hemoglobin
dalam gram (g). Bagi setiap dekaliter (100 dl). hemoglobin normal
1. Baru lahir : 17 33 g / dl
2. Usia seminggu : 15 20 g / dl
3. Usia sebulan : 11 15 g / dl
4. Anak-anak : 11 13 g / dl
5. Lelaki dewasa : 14 18 g / dl
6. Wanita dewasa : 12 16 g / dl
2005)
karena itu tidak diukur. Cara ini cukup bagus untuk laboratorium rutin dan
sangat dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin yang ditanggung
kalium sianida 50 gram, kalium ferisianida 200 mg, aquades 1000 ml.
b. Cara Kupri Aulfat
Cara ini hanya dipakai untuk menentukan kadar hemoglobin dari
donor yang diperlukan untuk transfuse darah. Hasil dari metode ini adalah
dengan setetes darah yang tenggelam dalam larutan cupri sulfat dengan
yang bertingkat-tingkat mulai dari warna merah muda sampai warna merah
tua.
Cara ini hanya mendapat kesan dari kadar hemoglobin saja,
sebagian dasar diambil adalah 100% = 15,8 gram hemoglobin per 100 ml
darah. Tallquist menggunakan skala warna dalam satu buku mulai dari
S.Ak,1989).
d. Cara Automatik Analyzer
Darah yang menggunakan anti koagulan EDTA masuk melalui
mempunyai celah kecil yang dihubungkan dengan alat bidik kamera, tiap
sehingga sel darah yang ditangkap oleh diluents masuk melalui lubang
secara otomatis.
e. Cara Sahli
Hemoglobin diubah menjadi asam hematin, kemudian warna yang
dalam alat itu. Cara sahli ini banyak dipakai di Indonsia, walaupun cara ini
tidak tepat 100%, akan tetapi masih dianggap cukup baik untuk mengetahui
Kelemahan cara sahli ini berdasarkan kenyataan bahwa asam hematin itu
dibandingkan secara visual dengan standar warna yang ada di dalam alat itu. Cara
sahli ini banyak dipakai di Indonesia, walaupun cara ini tidak tepat 100 %, akan
kekurangan darah. Kesalahan yang dilakukan pada pemeriksaan ini kira-kira 10%.
menghasilkan absorbensi dan kadar Hb yang kurang atau lebih dari nilai
normal.
2) Tenaga laboratorium
Dalam hal ini diharapkan adalah petugas laboratorium telah mengusai
yang diperlukan. Demikian pula aliran listrik dan air tidak menganggu
jalannya pemeriksaan
4) Bahan Pemeriksaan
Bahan pemeriksaan meliputi : cara pengambilan, pengiriman, penyimpanan
oksigen (O2).
c) Kesalahan-kesalaahan pada penetapan kadar hemoglobin cara sahli :
1) Tidak tepat mengambil 20 ul darah.
2) Darah dalam pipet tidak sempurna dikeluarkan ke dalam HCl karena
tidak dibilas.
3) Tidak baik mengaduk campuran darah dan asam pada waktu
mengencerkan.
4) Tidak memperhatikan waktu yang seharusnya berlalu untuk
dipakai.
Alat :
i) Tabung pengencer
ii) Tabung standar warna
iii) Pipet Hb
iv) Batang pengaduk
v) Pipet tetes
Bahan :
i) HCl 0,1 N
ii) Aquades
iii) Darah
iv) Alkohol 70%
Cara Kerja :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer sampai tanda 2.
c) Isaplah darah EDTA dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul.
d) Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
menggunakan tissue.
e) Alirkan darah dari pipet ke dalam tabung pengencer yang berisi HCl 0,1 N. Hati-
bersamaan warna campuran dan batang standar sampai warna yang terjadi
bentuk, ukuran dan memiliki fungsi yang berbeda. Akan tetapi ada tiga
cell, yang ada di dalam sum-sum tulang. System cell melahirkan kira-kira
lima sel darah yang belum matang, yang kemudian kira-kira lima sel darah
mengandung banyak sel myeloid dari pada sel eritroid dengan ratio 2 :
kerjanya.
2) Fungsi granulosit eosinofil melawan parasit (terhadap parasit,larva
makrofag di dalam endotel rongga tubuh, sel epiteloid, sel dari benda
benda asing hidup dan mati, juga berkembang menjadi sel plasma dan
a. Pra Analitik
Alat:
b) Tabung ukuran 75 x 10 mm
d) Mikroskop
Bahan :
Turk : asam asetat glasial 3 ml
gentian violet 1% 1 ml
aquades 100 ml
granula lekosit. Larutan ini melisiskan eritrosit dan trombosit tetapi tidak
b. Analitik
1) Membuat pengenceran.
2) Cara tabung :
ada di dalam pipet. Hati-hati agar darah di dalam pipet tidak ikut
terserap.
b) Isilah kamar hitung dengan darah yang sudah diencerkan tadi dengan
hitung.
buanglah 4 tetes pertama dan letakkan ujung pipet pada kamar hitung
tepat batas kaca penutup Isikan ke dalam kamar hitung tersebut pada
kamar hitung dimasukan ke dalam cairan putih yang berisi kapas atau
menghitung semua lekosit yang ada pada kempat bidang 1,2,3 dan 4
Bila jumlah lekosit dalam 2 buah bidang 1 dan 3 telah melebihi jumlah
kemudian turun kebawah dan dair kanan kekiri; lalu turun lagi
kebawah dan dimulai lagi dari kiri kekanan. Cara seperti ini dilakukan
suatu bidang. Sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau
5) Penghitungan.
N x 20 l
50 N / l darah atau 0,05 N x 10 g / l
0,4
Jumlah lekosit =
Pasca Analitik
Nilai rujukan :
Laki-laki - Perempuan = 4.000 10.000 / ul
1 mm
Gambar.2.2. Cara menghitung leukosit di dalam kamar hitung : tidak terhitung
: dihitung
1 2
A B
5
1/5 E
D C
4 3
mendeteksi sampel yang mana adalah di luar toleransi itu dan memerlukan
reaksi untuk analisa darah. WBC (Whole Blood Cell), menghitung yang di ukur
lubang bidik kamera yang di aliri elektroda yang alirannya searah. Sehingga sel
darah yang ditangkap oleh diluents masuk melalui lubang bidik kamera yang
menyebabkan perubahan arus dari elektroda sehingga arus listrik berubah yang
mempunyai celah kecil yang dihubungkan dengan alat bidik kamera,tiap sisi
lubang bidik kamera terdapat elektroda yang alirannya searah, sehingga sel
darah yang ditangkap oleh diluents masuk melalui lubang bidik kamera yang
menyebabkan perubahan arus dari elektroda sehingga arus listrik berubah yang
Reagen :
HCT : 37,9 % Mean : 35,3 %
HCT : 32,7 % Limit : 7,5 %
Reagen :
WBC : 7,5 % Mean : 7,0 %
WBC : 6,5 % Limit : 7,0 %
d. Cara Pengoprasian
1) Tekan tombol On untuk memulai pengoprasian alat
2) Setelah alat dalam keadaan ready, dipastikan system berada pada Whole
Blood Mode dengan cara menekan tombol Mode untuk merubah analisis
modedan tombol Left dan Right memilih Whole Blood, lalu enter.
3) Tombol sampel untuk masukkan nomor sampel 1 kemudian enter.
4) Campur dengan baik darah dengan EDTA secara perlahan agar darah tidak
lisis.
5) Darah di masukkan pada Aspiration Probe (Pipa) kemudian disentuhkan
printer.
B. Kerangka Pikir
tidak, karena itu di dalam pemeriksaan harus tepat dan teliti. Selain itu
laboratorium klinik.
cepat dan tepat, karena alat-alat yang digunakan sangat berperan penting untuk
Sampel Darah
Leukosit Hemoglobin
Hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
hasil pemeriksaan kadar Hemoglobin metode sahli dan hitung jumlah leukosit
b. Alur Penelitian
Pasien
Sampel darah
Sampel darah di ambil melalui Punctie Vena dengan anti koagulan EDTA.
d. Variabel Penelitian
Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan kadar
dengan larutan Turk dan dihitung dalam 4 kotak besar kamar hitung Improved
Neubauer.
6. Cara tabung adalah pemeriksaan jumlah leukosit yang diencerkan pada
Neubauer.
7. Kamar hitung Improved Neubauer adalah suatu alat yang digunakan untuk
kedalam tabung yang berisi EDTA kemudian tempatkan tabung pada rotor
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di dilaksanakan di Laboratorium RSUD Labuang Baji.
g. Pengumpulan Data
1. Pengambilan Specimen
a) Alat yang digunakan :
1)Spoit 3 ml yang steril
2)Tourniquet
3)Tabung reaksi ukuran 75 x 10 mm
4)Kapas steril
b) Bahan yang digunakan
Alcohol 70%.
c) Cara kerja :
1) Karet pembendung dipasang dan pasien diajukan agar mengepalkan
tanganya.
2) Cari vena yang akan ditusuk, permukaan kulit darah yang akan
mudah bergerak
4) Tusukkan jarum sampai masuk kedalam vena dengan sudut 45 0 lalu
yang diinginkan.
5) Lepaskan karet pembendung.
6) Jarum di cabut bersama spoit dan bekas tusukan tekan dengan
yang terjadi dibandingkan secara visual dengan warna standar dalam alat
itu.
Cara Kerja :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hermometer sampai
tanda 2.
c) Isaplah darah EDTA dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul.
d) Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
menggunakan tissue.
e) Alirkan darah dari pipet ke dalam tabung pengencer yang berisi HCl
sehingga leukosit dapat dengan mudah diamati dan dihitung pada bilik
hitung.
bidik kamera yang di aliri elektroda yang alirannya searah. Sehingga sel
darah yang di tangkap oleh diluents masuk melalui lubang bidik kamera
ditekan start switch dan pastikan ujung probe menyentuh dasar botol
melihat adanya perbedaan ini dilakukan pengujian statistik dengan uji t (dua pihak)
x 1x 2
t =
(S1 )2 ( S2 )2
n
+
n
Keterangan :
x1 = Rata-rata sampelke-1
BAB IV
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan hemoglobin metode Sahli dengan alat Hematologi
Analyser Sysmex KX-21 di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar.
dan terendah 8.8 g%, dan kadar hemoglobin menggunakan Analyser Sysmex KX-
Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan Lekosit metode Tabung dengan alat Hematologi
Analyser Sysmex KX-21 di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar.
Pemeriksaan t- t-
N Mean SD
Kadar Hb hitung tabel
Metode Sahli 20 11.520 1.1227
1.487 2.025
Metode Sysmex 20 12.055 1.1518
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa t hitung (-1.487) < t tabel (2.025), artinya tidak ada
Tabel 4.4 Hasil Analisa Uji T pemeriksaan jumlah Lekosit metode tabung dengan
metode automatic Analyser Sysmex KX-21
Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa t hitung (-1.146) < t tabel (2.025) Ho di terima
berarti tidak ada perbedaan yang bermakna pemeriksaan jumlah lekosit metode
4.2 Pembahasan
diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus
yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu : mengangkut Oksigen
hitung. Jumlah lekosit dihitung dalam volume tertentu dengan menggunakaan faktor
automatic cell counter dan kamar hitung improved neubauer. Hasil pemeriksaan lekosit
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu jumlah yang diisap ke dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 20 sampel yang telah
Sahli dan hitung jumlah Leukosit metode tabung menunjukkan ada perbedaan hasil
dengan Analyser Sysmex KX-21. Namun perbedaan hasil yang diperoleh tidak
bermakna.
yang menggunakan metode sahli dengan analyser sysmex KX-21, lebih dipengaruhi
oleh tingkat ketelitian metode yang digunakan. Sebagaimana diketahui bahwa metode
Sahli bukanlah cara yang teliti, karena masih mempunyai tingkat kesalahan 10% dalam
pemeriksaan. Hal ini lebih dipengaruhi oleh ; tidak tepat mengambil 20 ul darah, darah
dalam pipet tidak sempurna dikeluarkan ke dalam HCl karena tidak dibilas, tidak baik
mengaduk campuran darah dan asam pada waktu mengencerkan, tidak
warna, kehilangan cairan dari tabung karena untuk mencampur isinya, tabung itu
permukaan pada waktu membaca, membandingkan warna pada cahaya yang kurang
terang, menggunakan tabung pengencer yang tidak diperuntukkan alat yang dipakai.
dengan Analyser Sysmex KX-21 lebih baik dibandingkan dengan metode Sahli.
yang menggunakan metode tabung dengan Analyser Sysmex KX-21 yaitu : konsentrasi
larutan Turk yang tidak sesuai, tidak tepat mengambil 20 ul darah, tidak homogen saat
mencampur darah dengan larutan pengencer, terlalu banyak cairan yang masuk
sehingga mengisi parit Kamar Hitung, kamar Hitung tidak sepenuhnya terisi, terdapat
Dari hasil penelitian dianalisis uji t statistik, menunjukkan hasil t hitung (-1.487) <
t tabel (2.025), artinya tidak ada perbedaan bermakna kadar Hemoglobin metode Sahli
menunjukkan bahwa t hitung (-1.146) < t tabel (2.025), berarti juga tidak ada perbedaan
yang bermakna pemeriksaan jumlah lekosit metode tabung dengan metode automatic
a. Kesimpulan
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hoffbrand A.V, Pettit J.E, Moss P.A.H, Kapita Selekta Hematologi Edisi 4, EGC,
Jakarta
Sacher RA, Mapherson RA, 2004, Tinjauan klinis hasil Pemeriksaan Laboratorium
Edisi 11, Jakarta, EGC
SD1= ( X X )
N 1
= 370.209500
19
= 19484711
= 44.141
SD2= ( X X )
N 1
= 38964550
201
= 389645500
19
= 20507657
= 45.2853
X X
Thitung =
S1 S2
+
n1 n2
74959115
=
( 4414.14) ( 4528.53)
20
+
20
1.71620
= 974231.59+1025379.19
1620
= 1999610.78
1620
= 1414.0759 =1.146
t table
Derajat Kepercayaan 95% = 0,05
dk = n-1
= 20-2
= 18
t table = 2,101
berarti t table > t hitung
Hi di tolak dan Ho di terima
SD1= ( X X )
n1
= 23.952
201
= 23.095
19
= 1.2606316
= 1.12278
SD2= ( X X )
n1
= 25.2095
201
= 25.2095
19
= 1.32658158
= 1.15187
X X
Thitung =
S1 S2
+
n1 n2
11,5212,055
=
(1.260316) (1.3268158)
20
+
20
0.535
= 0.0630158+0.00663408
0.535 0.535
=1.487509
= 0.1293566 = 0.3596617
t table
dk = n-2
= 40-2
= 38
t table = 2.025
Ho di terima
LAMPIRAN GAMBAR
SYSMEX KX-21
MIKROSKOP