Anda di halaman 1dari 23

1

PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN METODE


CYANMETHEMOGLOBIN DENGAN METODE
HB METER
( STRIP)

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Era Yeni Permatasari


NIM. 1713453007

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dan utusan nabi
Muhammad SAW, dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PERBANDINGAN KADAR
HEMOGLOBIN METODE CYANMETHEMOGLOBIN DENGAN HB
METER (STRIP) ”. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai persyaratan
untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Analis Kesehatan
Universitas Abdurab Pekanbaru.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai


pihak yang telah membantu dalam menyusun proposal ini, mudah-mudahan
mendapatkan Ridho Allah STW yang maha kuasa, Amin. Dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Tabrani Rab selaku pendiri Universitas Abdurrab


pekanbaru.
2. Ibu Prof. Susi Endrini, S.Si, M.Sc selaku rektor Universitas Abdurrab
pekanbaru .
3. Bapak Dr. Feriandri Utomo, M.Biomed selaku dekan FKIK
Universitas Abdurrab pekanbaru.
4. Bapak Alfin Surya M.Si selaku ketua program studi DIII Teknologi
Laboratorium Medis pekanbaru.
5. Bapak Darmadi, SKM.M.Biomed selaku pembimbing 1 yang telah
banyak memberikan pengarahan dan masukkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal KTI ini.
6. Bapak Alfin Surya M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan Proposal KTI ini.
7. Seluruh staf dosen di Prodi DIII Analis Kesehatan FKIK Universitas
Abdurrab Pekanbaru.
8. Ayah dan ibunda tercinta serta adik-adik yang telah memberikan
semangat dan nasehatnya serta mendukung baik secara spiritual
maupun material.

i
9. Teman-teman yang telah memberikan saran dan kritik untuk
kesempurnaan Proposal KTI ini.
10. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Proposal KTI ini.

Penulis menyadari bahwa Proposal KTI ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak demi kesempurnaan Proposal KTI ini.

Pekanbaru 25 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... . 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 3
1.4.1 Bagi Peneliti......................................................................... 3
1.4.2 Bagi Instansi......................................................................... 4
1.4.3 Bagi Masyarakat................................................................... 4
1.5 Keaslian Penelitian........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 6
2.1 Hemoglobin................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Hemoglobin....................................................... 6
2.1.2 Fungsi Hemoglobin.............................................................. 6
2.1.3 Struktur dan Sintesis Hemoglobin........................................ 6
2.2 Metode Pemeriksaan Hemoglobin................................................. 7
2.3 Kadar hemoglobin dalam darah..................................................... 10
2.4 Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin 10
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 12
3.1 Jenis penelitian............................................................................... 12
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 12
3.2.1 Tempat Peneletian................................................................ 12
3.2.2 Waktu Penelitian.................................................................. 12
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 12
3.3.1 Populasi ........................................................................ 12
3.3.2 Sampel .......................................................................... 12
3.4 Teknik Sampling............................................................................ 13
3.5 Prosedur Pemeriksaan................................................................... 13
3.5.1 Alat................................................................................ 13
3.5.2 Bahan ........................................................................... 13
3.5.3 Reagen ......................................................................... 13
3.6 Prosedur Kerja............................................................................... 13
3.6.1 Penganbilan sampel darah vena........................................... 13
3.6.2 Pemeriksaan kadar Hemoglobindengan.............................. 14
3.7 Analisa Data .................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 16

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ........................................................................ 5

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemoglobin merupakan pigmen pengangkut oksigen utama dan terdapat


dalam eritrosit. Derivatnya antara lain: Okshihemoglobin, Deokshihermoglobin,
Methemoglobin, dan Karbookshihemoglobin yang di ubah menjadi bentuk stabil.
Di laboratorium pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) adalah sebagai indikator
untuk mengetahui penurunan kadar Hemoglobin pada seseorang. Pemeriksaan
hemoglobin termasuk kedalam pemeriksaan darah rutin yang sering dilakukan di
Laboratorium, Puskesmas, Klinik maupun Rumah sakit. Pemeriksaan hemoglobin
dilakukan dengan beberapa metode diantarnya: motode tallquist, colorimetri,
cupri sulfat, kimia, non cyanmethemoglobin (autometed hematology analyzer) dan
amperometri (strip) (Afiffriana dkk, 2016).

Beberapa metode pemeriksaan hemoglobin yang dianjurkan menurut


International Council For Standaridization in Hemathology (ICSH) adalah
pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin. Karena cara ini
mudah dan dapat menghitung semua jenis hemoglobin kecuali sulfhemoglobin.
Metode cyanmethemoglobin menggunakan spektrofotometer dan penghitungan
sel otomatis yang secara langung mengukur hemoglobin. Alat spektrofotometer
yang digunakan saat ini banyak digunakan di Laboatorium Klinik, di Rumah
sakit, dimana instrumen tersebut dapat mengukur berbagai sel dan kadar, salah
satunya hemoglobin dengan cara mengukur kosentrasi Homoglobin dalam
eritrosit, berdasarkan hukum Beer–Lambert. Penggunaan spektrofotometer
biasanya menggunakan pantulan cahaya yang terdapat dalam alat
(monokromator) yang mana hasil dari pantulan tersebut yang akan terdeteksi oleh
detektor dan akan menghasilkan read out (hasil pembacaan). Dan dalam
penggunaan spektrofotometer memerlukan waktu inkubasi pada sampel sebelum
melakukan pemeriksaan (Nugraha, 2015) .

Berkembangnya zaman di era globalisasi ini pemeriksaan hemoglobin


juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat Hb meter ( strip ). Hb meter juga

1
2

banyak digunakan oleh layanan kesehatan, seperti Laboratorium Klinik,


Puskesmas, dan Rumah sakit. Instrumen Hb meter didesain periabel artinya
mudah dibawa kemna– mana dan mudah dioperasikan. Alat Hb meter ini
menggunakan strip dan reagen kering. Pemeriksaan kadar hemoglobin
menggunakan Hb meter memiliki metode POCT (Point of Care Testing) dengan
prinsip reflectance (pemantulan) yaitu membaca warna yang terbentuk dari sebuah
reaksi antara sampel yang mengandung bahan tertentu dengan reagen yang
terdapat pada sebuah strip, selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat
(Afiffriana dkk, 2016) .

Pada pemeriksaan kadar Hemoglobin menggunakan spektrofotometer dan


Hb meter (POCT) mempunyai kesamaan dalam pengukuran hasilnya yaitu dengan
mengukur warna yang terjadi saat sampel yang diuji akan bereaksi dengan reagen
tertentu. Tetapi kedua metode ini juga mempunyai perbedaan yaitu pada
penggunaan sampel spektofotometer harus dilakukan inkubasi terlebih dahulu
sedangkan Hb meter menggunakan sampel yang bisa diperiksa secara langsung
tanpa harus di inkubasi.

Berdasarkan hasil penelitian (kusumawati, 2018) hasil penelitian yang


didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil pengukuran kadar Hemoglobin remaja
putri pada metode Hb sahli dan essy touch GCHb dengan nilai sig 0.000<0.005.
Nilai kadar Hb dengan metode essy touch GCHb lebih besar yaitu 13.040,
sedangkan pada metode Hb sahli adalah 9.4987. Selain itu, terdapat perbedaan
jumlah remaja yang mengalami anemia dilihat dari kadar Hemoglobin, yaitu
pada metode Hb sahli sebanyak 85,7%, remaja mengalami anemia, sedangkan
pada metode essy touch GCHb ditemukan sebanyak 15% lainya mengalami
anemia.

Berdasarkan hasil penelitian (Purwanti, 2012) hasil penelitian yang


didapat bahwa rata rata pengukuran kadar Hb ibu hamil pemeriksaan dengan
menggunakan Hb sahli dan pengukuran kadar Hb ibu hamil dengan menggunakan
essy touch GCHb sebesar 2,517%. Perbedaan hasil pengukuran yang dicapai 2,5%
sendiri menuunjukkan bahwa hasil pemeriksaan dengan Hb sahli belum tentu
menunjukkan hasil yang sebenarnya, bila dibandingkan dengan pemeriksaan Hb
3

dengan essy touch GCHB (9,5 %) dengan amemia sedang. Ketidakakuratan hasil
pemeriksaan ini akan mempengaruhi penegakan diagnosa anemia kehamilan
secara dini dan beresiko terhadap kehamilan itu sendiri .

Berdasarkan latar belakang penliti ingin mengetahui perbandingan kadar


Hemoglobin metode cyanmethemoglobin (spektrofotometer) dengan Hb meter
(strip).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikutt: Apakah ada perbedaan hasil Hemoglobin dengan metode
cyanmethemoglobin dengan Hb meter (strip)?.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan hasil kadar


Hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin (spektrofotometer)
dengan metode Hb meter (strip) dengan sampel mahasiswa TLM Abdurab
Pekanbaru.

1.3.2 Tujuan khusus


1. Untuk mengetahui kadar Hemoglobin dengan menggunakan Metode
cyanmethemoglobin (Spektrofotometer)
2. Untuk mengetahui kadar Hemoglobin dengan menggunakan
mMetode Hb meter (Strip).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan


penulis dalam meelakukan pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Hb
meter dan Spektrofotometer
4

1.4.2 Manfaat Bagi Instansi


Penelitian diharapkan dapat meemberikan informasi kepada D-III
Analis Kesehatan Abdurab pekanbaru mengenai hasil pemeriksaan kadar
Hemoglobin menggunakan Hb meter dan Spektrofotometer.

1.4.3 Manfaat bagi masyarakat


Penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan kepada
masyarakat bahwa pemeriksaan Hemoglobin tidak hanya menggunakan
metode cyanmethemoglobin tetapi juga bisa menggunakan Hb meter (strip).
5

1.5 Keaslian Penelitian

Judul penelitian KTI :”Perbandingan kadar hemoglobin (Hb) dengan


metode cyanmethemoglobin dan metode Hb meter (strip) pada
mahasiswa TLM Abdurab pekanbaru “

Tabel 1.1 keaslian penelitian

Penulis Judul penelitian Hasil Persamaan Perbedaan


penelitian
Esti Perbedaan hasil Hasil Pemeriksaan Menggunakn
Kusumawari pemerikssaan penelitian mengenai metode yang
,Nova Lusiani,Ika kadar menunjukkan kadar berbeda
Mustika,SriHiday hemoglobin bahwa hemoglobin (cyanmethem
ati ,Esti Novi (Hb)remaja pemeriksaan (Hb) oglobin)
Andryani(2018) dengan metode dengan kedua
Sahli dan metode
Digital (Essy terdapat
Touch GcHb) perbedaan
Sugi Purwanti Perbandingan Hasil Pemeriksaan Menggunakn
,Inke Puspita hasil penelitian mengenai metode yang
Maris (2012) pemeriksaan Hb menunjukkan kadar berbeda
ibu hamil bahwa hemoglobin (cyanmethem
menggunakan pemeriksaan (Hb) oglobin
hb sahli dan dengan kedua
Essy Touch metode
GcHb di bps terdapat
sulis Desa perbedaan
Grinting
Kabupaten
Brebes Tahun
2012

BAB 11
6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemoglobin

2.1.1 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah komponen utama dari sel darah merah (eritrosit)


merupakan protein terkongjugasi yang berfungsi untuk transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Hemoglobin tersusun dari protein globin
dan suatu senyawa bahan protein yang dirantai heme. Hemoglobnin normal
pada orang dewasa terdiri dari Hemoglobin A (96-98%), Hemoglobin F (0,5-
0,8%) dan Hemoglobin A2 (1,5-3,2%) (Kiswari, 2014).

2.1.2 Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen (O2). Dengan banyaknya


oksigen yang dapat diikat dan dibawa oleh darah dengan adanya Hb dalam sel
darah merah, pasokan oksigen ke berbagai tempat di seluruh tubuh, bahkan
yang paling terpencil dan terisolasi sekalipun akan tercapai (Nugraha ,2015).

2.1.3 Struktur dan Sintesis Hemoglobin

Setiap organ utama dalam tubuh manusia tergantung pada oksigenerasi


untuk pertumbuhan dan fungsinya, dan proses berada dibawah pengaruh
hemoglobin. Molekul hemoglobin terdiri dari dua struktur utama, yaitu heme
dan globin serta struktur tambahan.

a. Heme yaitu struktur ini melibatkan empat atom besi dalam bentuk
Fe2+ dikelilingi oleh cincin protoporfin lx, karena zat besi dalam
bentuk Fe2+, tidak dapat mengangkut oksigen. Protoporfirin ini
hasil dari interaksi berinti, dengan pembentukan beberapa produk
antara lain, porfobilinogen, uroporfirinogen, dan cosproporfirin.
Besi bergabung dengan protofirin untuk membentuk heme molekul
lengkap. Cacat dari salah satu produk dapat merusak fungsi
hemoglobin (Nugraha, 2015).

6
7

b. Globin terdiri dari asam amino yang dihubungkan bersama untuk


membentuk rantai polipeptida. Hemoglobin dewasa terdiri atas
rantai alfa dan rantai beta. Rantai alfa memiliki 141 asam amino,
sehingga rantai beta memiliki 146 asam amino Heme dan Globin
dari hemoglobin dihubungkan oleh rantai kimia (Nugraha, 2015).
c. Struktur tambahan yang menukung molekul hemoglobin adalah
2,3-difosfogliserat (2,4-DPG), suatu zat yang dihasilkan melalui
jalur Embden Meyerhof yang anaerob selama proses glikolisis.
Struktur ini berhubungan erat dengan aktivitas oksigen dari
hemoglobin (Nugraha, 2015).

Setiap molekul heme terdiri dari empat struktur heme dengan besi di
pusat dan dua pasang rantai globin. Struktur heme berada pada rantai globin.
Hemoglobin mulai disintesis pada tahap normoblast polikromatik dalam
eritropoisis. Sintesis ini ditunjukan dengan perubahan warna sitoplasma dari biru
tua menjadi ungu. Sebanyak 65% dari Hemogllobin disintesis sebelum inti
eritrosit menghilang dan 35% disintesis pada tahap retikulosit. Eritrosit matang
normal mengandung Hemoglobin yang lengkap (Nugraha, 2015).

2.2 Metode Pemeriksaan Hemoglobin

Beberapa cara pemeriksaan Hemoglobin yang dilakukan adalah :

a. Metode cyanmethemoglobin (spektrofotometer), yaitu metode pemeriksaan


Hemoglobin yang mendeteksi warna pada sampel menggunakan
spektrofotometer. Spektrofotometer dapat mengukur semua jenis
hemoglobin kecuali sulfhemoglobin (Nugraha, 2015). Prinsip kerjanya
hemoglobin diubah menjadi sianmethemoglobin (hemoglobin sianida)
dalam larutan yang berisi kalium ferisianida dan kalium sianida.
Absorbansi larutan akan diukur dengan panjang gelombang 540 nm
(Gandasubrata, 2010).
Mekanisme kerja spektrofotometer adalah cahaya yang berasal
dari lampu disterium maupun wolfam yang bersifat polikromatis diteruskan
melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter
cahaya pada fotometer. Monokromator kemudia akan mengubah cahaya
8

polikromatis menjadi monokromatis (tunggal). Berkas–berkas cahaya


dengan panjang tertentu kemudian akan dilewakan pada sampel yang
mengandung suatu zat dalam kosentrasi tertentu. Oleh karena itu terdapat
cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya
yang dilewatkan ini kemudian diterima oleh detektor. Dektektor kemudian
akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap
oleh sampel (Suhartati, 2015).
b. Metode amperometeri (strip Hb), yaitu deteksi dengan menggunakan
pengukuran arus yang yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia
(Nugraha, 2015). Prinsip metode menggunakan strip (Hb meter) yaitu
analisis elektrokimia dimana pendeteksian menggunakan pengukuran arus
listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia. Reaksi
elektrokimia ini didasari dari reaksi redoks (reaksi reduksi-oksidasi) yang
terjadi pada senyawa yang terkandung pada logam elektroda (strip) maka
elektron yang terbentuk akan ditransfer dari analit (zat yang akan
diketahui) ke logam elektroda atau dari logam elektroda ke analit. Reaksi
redoks adalah reaksi pengikatan maupun pelepasan elektron, unsur oksigen
maupun bilangan oksidasi, arah elektron ditentukan oleh sifat dari analit
dan dikontrol oleh potensi listrik pada elektroda. Perubahan elektrokimia
pada elektroda menyebabkan magnet elektron memancarkan sinyal dan
ditampilkan ke monitor dimana hasil setara dengan kadar analit (zat yang
ingin di ketahui) (Afiffriana dkk, 2016).
Metode yang menggunakan strip kering ini mengandung
campuran yang terdiri dari surfaktan (untuk melisiskan sel darah merah dan
mengeluarkan hemoglobin). Potensial listrik pada alat yang diterapkan yaitu
0.45 V – 0.50 V. Metode ini berdasarkan mendeteksi arus listrik yang
dihasilkan oleh reaksi dari hemoglobin dan mediator elektron dalam
spesimen di bawah kondisi yang stabil. Strip kering terdapat 2 lapisan
utama yang memiliki peran penting, lapisan pertama mengandung reagent
yang sensitif dengan hemoglobin seperti kalium ferrisianida dan lapisan
kedua mengandung dengan kandungan referensi elektroda seperti Ag
(perak) untuk mengoptimalkan reaksi (Afiffriana dkk, 2016).
9

Mekanisme kerja alat stip (Hb meter) adalah dengan


meneteskan sampel darah pada strip khusus sesuai pemeriksaan, sehingga
terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen
yang ada di dalam strip. Reaksi ini akan dapat menghasilkan arus listrik
yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia yang ada dalam darah.
Kandungan yang ada dalam elektroda biasanya logam platinum atau
emas. Elektroda ini memiliki sistem amperometri. Elektroda kerja
berperan juga sebagai katoda yang merupakan tempat terjadinya reduksi
oksigen. Pemeriksaan metode ini biasa diaplikasikan pada alat Hb meter
yang menggunakan teknologi biosensor. Muatan listrik pada teknologi
biosensor ini terjadi karena reaksi dari interaksi kimia antara zat tertentu
dalam darah dan zat kimia pada reagen kering (strip) akan diukur lalu
dikonversikan menjadi angka yang dihasilkan setara dengan kadar yang
diukur (Rizkiawati, 2012).
a. Komponen
1. Alat analisator (otomatis atau visual)
2. Ragan strip (umumnya berupa reagen kering
3. Bahan kontrol

b. Kalibrator (berupa angka yang dimasukan secara manual atau


otomatis berupa kode pada stik khusus. Faktor faktor yang
mempengaruhi alat :
1. Peningkatan aktivitas enzim pada sampel akan membuat arus
semakin kuat dan meningkat.
2. Kosentrasi sampel, sampel yang terlalu sedikit dapat
menimbulkan hasil rendah palsu. Sampel yang terlalu banyak
akan mengotori sekitar strip pemeriksaan
3. Permeabilitas membran
Permeabilitas membran berhubungan dengan porositas/ukuran
pori. Immobilisasi diinginkan porositas yang optimal yaitu
tidak terlalu kecil yang dapat menghalangi tranfer elektron,
namun tidak terlalu besar yang dapat menyebabkan
berkurangnya aktivitas dan stabilitas enzim. Semakin besar
10

porositas, maka enzim akan semakin mudah merembes keluar .


4. Jenis kosentrasi mediator
Mediator yang dianjurkan adalah mediator yang terbuat
dari emas dan tembaga karena logam ini adalah yang paling
baik sebagai mediator.
2.3 Kadar hemoglobin dalam darah

Nilai kadar hemoglobin adalah

Usia Kadar hemoglobin

Laki laki Dewasa 14,0 – 18,0 g/dL

Perempuan Dewasa 12,0 – 16,0 g/dL

Anak –anak usia 2-6 tahun 11,0 -14,0 g/dL

Anak – anak usia 6-12 tahun 12,0 -16,0 g/dL

Bayi 10,0- 15,0 g/dL

Bayi baru lahir 16,0 -25 g/dL

Sumber: (Natalia, 2015))


2.4 Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin
a. Suhu Penyimpanan
Sampel pemeriksaan yang menggunakan darah EDTA sebaiknya
segera dilakukan, bila terpaksa ditunda, dapat disimpan dalam lemari es
(40 – 60 C). Pada umumnya darah EDTA dapat disimpan dalam 24 jam
dalam lemari es (Gandasoebrata, 2013).
a. Lama penyimpanan
Penyimpanan darah EDTA pada suhu kamar yang terlalu lama
dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada eritrosit seperti
pecahnya membran eritrosit (hemolisis) sehingga hemoglobin keluar ke
medium sekelilingya (plasma) yang menyebabkan terjadinya kenaikan
kadar hemoglobin (Rizkiawati, 2012) .
11

b. Kontaminasi bakteri
Kontaminasi bakteri terjadi bila pada waktu proses penyadapan
darah dilakukan tidak secara aseptis. Kontak antara kulit yang tidak atau
kurang steril pada waktu penusukan akan terjadi kontaminasi.
Pemakaian alat yang tidak steril dan penanganan darah yang tidak tepat
oleh petugas juga dapat mengakibatkan kontaminasi. Kontaminasi ini
dapat berakibat darah menjadi rusak (Rizkiawati, 2012) .
c. Pengaruh cahaya matahari
Paparan siar UV terhadap eritrosit menyebabkan terjadinya
hemolisis pada sel tersebut. Hemolisis inilah yang mengindikasikan
rusaknya membran sel. Salah satu faktor perusak membran sel adalah
radikal hidroksil. Radikal hidroksil yang terbentuk akibat adanya
pajanan sinar UV menyebabkan membran sel pecah dan terjadi
hemolisis (Rizkiawati, 2012).
12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif komperatif


yaitu suatu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih
pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
(Notoatmodjo, 2010).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium biomedik lanjutan 2


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab.

3.2.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai


Juni 2020.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian atau objek yang diteliti


(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
tingkat 3 D-III Analis Kesehatan Abdurab Pekanbaru. .

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang


diteliti yang dianggap mewakili (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 24 darah mahasiswa tingkat 3 TLM

12
13

Abdurrab Pekanbaru diambil darahnya dan memenuhi kriteria inklusi dan


eklusi .

Kriteria inklusi :
1. Responden bersedia untuk di ambil sampel darahnya
2. Berjenis kelamin perempuan/ laki –laki yang berumur > 17 tahun
3. Responden tidak mempunyai penyakit kelainan darah
Kriteria ekslusi :
1. Responden yang sedang mengalami menstruasi
2. Responden yang mempunyai penyakit kelainan darah

3.4 Teknik Sampling

Teknik sampling menggunakan purposive sampling, yaitu teknik


sampling non random sampling dimana peneliti menentukan sampel dengan cara
menetapkan ciri – ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). .

3.5 Prosedur Pemeriksaan

3.5.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah jarum, holder,
tabung vacutainer EDTA, alkohol swap 70%, Tourniquet, handskun,
masker, plester, alat Hb meter, spektrofotometer .
3.5.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah darah vena.

3.5.3 Reagen

Reagen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Drabkin yang


digunakan untuk pemeriksaan pada Spektrofotometer .

3.6 Prosedur Kerja


3.6.1 Pengambilan sampel darah vena
Siapkan semua alat yang digunakan, pilih lokasi pengambilan sampel
pada pembuluh darah vena mediana cubiti yang terletak di daerah lipatan
siku, pasang tourniquet pada bagian lengan atas atau 3 jari di atas lipatan siku,
14

desinfektan menggunakan kapas alkohol 70% pada lokasi pengambilan.


Lakukan penusukan pada lokasi yang telah ditentukan, tusukan tabung
vakum kejarum (needle) yang sudah terpasang dengan pemegang tabung
(holder). Lepaskan tourniquet, tunggu beberapa saat sampai tabung vakum
sudah mencukupi volume. Cabut tabung vakum setelah itu keluarkan jarum
dari lokasi penusukan, langsung tutup dengan plester. Homogenkan tabung
vakum yang berisi darah (Nugraha, 2015).
3.6.2 Pemeriksaan kadar Hemoglobindengan 2 Metode :
1. Prosedur Pemeriksaan kadar Hemoglobin Metode
cyanmethemoglobin
Siapkan alat dan bahan yang akan diperlukan dalam
pemeriksaan hemoglobin. Pertama pipet larutan Drabkin sebanyak 5
ml kemudian masukkan kedalam tabung reaksi, kemudian pipet
darah sebanyak 20 mikroliter. Homogenkan, setelah itu diinkubasi
selama 5 menit disuhu ruangan. Setelah 5 menit baca Hemoglobin
dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang
540 nm (Gandasubrata, 2010).
2. Prosedur Pemeriksaan Kadar Hemoglobin metode Hb
meter
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pemeriksaan hemoglobin. Pertama validasi alat (Otomatis), nyalakan
alat Hb meter, kemudian keluarkan strip kontrol dan tutup kembali
dengan rapat. Masukkan strip kontrol setelah simbol strrip berkedip,
jika pada layar tampak kata “YES” maka alat siap digunakan, setelah
itu cabut strip kontrol (Purwanti, 2012) .
Pemeriksaan sampel : nyalakan alat dengan cara menekan
tombol power, tunggu sampai simbol masukkan strip tampak pada
layar (pastikan kode pada layar display sama dengan kode yang ada
pada tempat strip dan kode chip). Ambil darah dengan menggunakan
mikropipet sebanyak 20 mikroliter kedalam area strip. Jika jumlah
darah cukup maka alat akan berbunyi dan memulai pembacaan.
15

Hasil kadar Hemoglobin akan tampak pada layar dalam waktu 4


samapai 15 detik (Purwanti, 2012) .

3.9 Analisis data

Analisis data dapat disajikan dalam bentuk SPSS..


16

DAFTAR PUSTAKA

Ariffriana, D.., Yusdiani, D ., & Gunawan, I. (2016). Hematologi Bidang


Keahlian Kesehatann untuk SMK/MAK Kompetensi Analis
Kesehatan. EGC. Jakarta.

Erlina, Y. N. 2015. Kelainan Darah. Yogyakarta. Nuha Medika

Faatih, Mukhlisul., Sariadji, Kambang., Susanti, Ida., Rinendya putri,


Ratih., Dany, Frans., & Alfi Nikmah, Ully (2017). Penggunaaan Alat Pengukur
Hemoglobin di Puskesmas Polindes dan Pustu. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 1. No. 1.

Gandasoebrata , R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat .

Hidayat, Noor., & Sunarti. (2015). Validitas Pemeriksaan Kadar Hemoglobin


Mwngguanakan Metode HB Meter pada Remaja Putri di MAN Wonosari.
Jurnal Kesehatan Masyarakat , Vol. 9. No 1.halaman 11-18.

Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Tranfusi. Semarang: Penerbit Erlangga.


Kusumawati, Esti., Lusiana, Nova., Mustika, Ika., Hidayat, Sri., & Novi
Andryarini, Esti. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
(HB) Remaja Menggunakan Metode Sahli dan Digital ( Easy Touch
GChB). Journal of Health Scienes and Prevention, Vol. 2 (2).

Notoadmojo ,S.2012. Metodelogi Penelitian kesaehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nugraha, G. 2015. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar


JakartA: CV. TRANS INFO MEDIA .

Suhartati, T. (2017). Dasar–Dasar Spektrofotometer UV- VIS dan


Spektrofotometer Massa untuk Penuntun Struktur Seyawa Organik.
Jakarta : CV. Anugrah Utama Raharja .
17

Purwanti , Sugi., & Puspita Maris, Inke . (2012). Perbandingan hasil


pemeriksaan Hb ibu hamil menggunakan Hb sahli dan Eassy Touch GHb di
BPS Sulis Desa Grinting Kabupaten Brebes tahun 2011. Vol. 5. No. 1.Hlm.
65-74.

Rizkiawati, Aulia. (2012). Faktor faktor yang berhubungan dengan kadar


hemoglbin (Hb) dalam darah pada tukang becak di pasar Mrangglen
DemK. Vol. 1. No. 2.hlm. 663-639.

Anda mungkin juga menyukai