Anda di halaman 1dari 50

STUDI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK

METANOL PADA BATANG LENGKUAS (Alpinia galanga L)


DENGAN METODE 1,1-Dipenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Ahli Madya Kesehatan

OLEH :

NABELA EVA SAWITRI


1713453017

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-III Analis Kesehatan
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru.
Nama : Nabela Eva Sawitri
NIM : 1713453017
Judul KTI : Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Metanol Pada Batang
Lengkuas (Alpinia galanga L) Dengan Menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl (DPPH)

Pekanbaru, 9 Desember 2019

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Alfin surya, M.Si ) (Sri Kartini, S,Si, M.Kes)


NIDN. 1010087103 NIDN. 1021017101
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah diseminarkan, disetujui dan telah


dinyatakan lulus dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program
Studi D-III Analis Kesehatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru, pada tanggal......2020
Nama : Nabela Eva Sawitri
NIM : 1713453017
Judul KTI : Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Metanol Pada Batang
Lengkuas (Alpinia galanga L) Dengan Menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl (DPPH)

Menyetujui,
Ketua Penguji

( Alfin Surya, M.Si )


NIDN.1010087103

Penguji I Penguji II

(Harni Sepriyani, M.Si) (Sri Kartini, S.Si, M.Kes)


)
NIDN. 1010098702 NIDN. 1021017101

Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma III Analisis Kesehatan
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Abdurrab
Pekanbaru

( Alfin Surya, M.Si )


NIK. 13.408.0914051
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tanda tangan dibawah ini :


Nama : Nabela Eva Sawitri
NIM : 1713453017
Judul KTI : Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Metanol Pada Batang
Lengkuas (Alpinia galanga L) Dengan Menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl (DPPH)

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya/pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pekanbaru, 02 Mei 2020


Yang membuat pernyataan

( Nabela Eva Sawitri )


NIM.1713453017

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama lengkap : Nabela Eva Sawitri
Nim : 1713453017
Tempat/Tanggal lahir : Kampar, 01 Maret 1999
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah
Jumlah Saudara : 2 Orang
Alamat Rumah : Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kampar Kiri Tengah,
Kabupaten Kampar
Riwayat Pendidikan : 1. SDN 043 Mekar Jaya
2. SMPS Islam Terpadu Bangkinang
3. SMAS Islam Terpadu Bangkinang
Riwayat Pekerjaan : Mahasiswi

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

NABELA EVA SAWITRI


1713453017

STUDI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK METANOL PADA


BATANG LENGKUAS (Alpinia galanga L) DENGAN METODE 1,1-Difenil-2-
Pikrilhidrazil (DPPH)

VII + 25 Halaman, 2 Gambar, 3 Tabel, 7 Lampiran

ABSTRAK

Lengkuas termasuk anggota famili Zingeberaceae yang


merupakan salah satu jenis rempah-rempah Indonesia. Lengkuas
memiliki kandungan kamferol, galangin dan alpinin yang merupakan
senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki
bioaktivitas sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menangkal
radikal bebas. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat
menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan
molekul yang sangat reaktif. Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antioksidan dari
ekstrak metanol batang lengkuas (Alpinia galanga L) yang akan mejadi
alternatif untuk menangkal radikal bebas. Batang lengkuas diekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak pekat
kemudian dilakukkan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode
1,1-diphenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Metode ini digunakan karna
memerlukan sampel yang sedikit sederhana,cepat, mudah, untuk
mengevaluasi aktivitas antioksidan dari senyawa bahan alam. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol batang lengkuas
memiliki IC50 sebesar 338, 925 ppm.

Daftar Pustaka : 25 (2002-2018)


Kata Kunci : Lengkuas, Antioksidan, 1,1-diphenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH)
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

NABELA EVA SAWITRI


1713453017

STUDY OF ANTIOXIDANT ACTIVITIES FROM METHANOL EXTRACT


IN COMPLETE STEM (Alpinia galanga L) WITH 1,1-Diphenyl-2-
Pikrilhidrazil (DPPH) METHOD

VII + 25 Page, 2 Pictures, 3 Tables, 7 Attachments

ABSTRAC

Galangal including members of the family Zingeberaceae which is one type


of Indonesian spices. Galangal also contains kamferol, galangin and alpinin which are
flavonoid compounds. These compounds are known to have bioactivity as
antioxidants which function to ward off free radicals. Antioxidants are also
compounds that can inhibit oxidation reactions, by binding to free radicals and highly
reactive molecules. As a result, cell damage will be inhibited. This research aims to
study the antioxidant activity of methanol extract of galangal stem (Alpinia galanga
L) which will be an alternative to counteract free radicals. Galangal stems extracted
by maceration method using methanol as a solvent. The concentrated extract was then
tested for antioxidant activity by the method 1,1-diphenil-2-picrylhydrazyl (DPPH).
This method is used because it requires a simple, quick, and easy sample to evaluate
the antioxidant activity of natural compounds. The results showed that the galangal
stem methanol extract had an IC50 of 338, 925 ppm.

References : 25 (2002-2018)
Keywords : Galangal, Antioxidants, 1,1-diphenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Studi Aktivitas
Antioksidan Dari Ekstrak Metanol Pada Batang Lengkuas
(Alpinia Galanga L) Dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil
(DPPH)”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih


kepada berbagai pihak yang telah membantu moril maupun material
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, Mudah-mudahan mendapat
ridho dari Allah SWT, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Prof. Susi Endrini S.Si., M.Sc, Ph.D Rektor Universitas Abdurrab
2. Bapak dr. Feriandri Utomo, M. Biomed, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab.
3. Bapak Alfin Surya, M.Si selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan selama menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah.
4. Ibu Sri Kartini, S.Si., M.Kes selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan selama menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Harni Sepriyani, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama saya menjalankan studi.

i
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf DIII Analis Ahli Teknologi
Laboratorium Medik Universitas Abdurrab Pekanbaru yang telah membantu
dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Ayahanda Sudarmono dan ibunda Sulasmi yang telah memberikan semangat
dan bantuan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Kepada saudara saya Tantio Wiardi, Maya Sari Safitri, Putri Rahmadani yang
telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
9. Terimakasih kakak-kakak di kos Buk RT, Kak Inilvita, Kak Ira Kusuma
10. Sahabat-sahabat saya Mardhiyah Hayati, Sumayyah Fitri, Era Yeni Permata
Sari, Haning Zeprita Sari, Ismi Suryani, Melly Gustina yang telah berjuang
bersama – sama untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah Ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan semoga Karya Tulis Ilmiah
Ini ada manfaatnya untuk khalayak ramai.

Demikianlah Karya Tulis Ilmiah ini peneliti sajikan, akhir kata


peneliti berharap semoga Karya Tulis Ilmiah dapat memberi arti dan
manfaat tersendiri bagi pembaca, Aamiin.

Pekanbaru, 16 Januari 2020

Penulis

ii
Nabela Eva Sawitri

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.4.1 Tujuan Umum..........................................................................................3
1.4.2 Tujuan Khusus.........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................3
1.4.1 Bagi Peneliti.............................................................................................3
1.4.2 Bagi Institusi............................................................................................3
1.4.3 Bagi Masyarakat......................................................................................3
1.5 Keaslian Penelitian..........................................................................................4

iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Lengkuas.......................................................................................5
2.1.1 Marfologi Lengkuas..............................................................................6
2.1.2 Kandungan Lengkuas............................................................................7
2.2 Antioksidan......................................................................................................7
2.3 Radikal Bebas..................................................................................................8
2.4 DPPH...............................................................................................................8
2.5 Vitamin C........................................................................................................9
2.6 Uji Fitokimia...................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................12
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................12
3.2.1 Tempat Penelitian..................................................................................12
3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................................12
3.3 Sampel ...........................................................................................................12
3.5 Alat dan Bahan................................................................................................12
3.5.1 Alat ......................................................................................................12
3.5.2 Bahan....................................................................................................13
3.5 Prosedur Penelitian..........................................................................................13
3.6.1 Pembuatan Ekstrak Batang Lengkuas .................................................13
3.6.2 Analisis Aktivitas Antioksidan..............................................................13
3.6 Analisis Data...................................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................15
4.1 Prosedur Penelitian.........................................................................................15
4.1.1 Hasil Uji Antioksidan metode DPPH...................................................15
4.1.2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Asam Askorbat.................................15

iv
4.2 Pembahasan....................................................................................................16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................18
5.1 Kesimpulan......................................................................................................18
5.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

LAMPIRAN.........................................................................................................21

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Peneliti...................................................4


Tabel 4.1 Uji Aktifitas Antioksidan metode DPPH..............15
Tabel 4.2 Uji Aktifitas Asam Askorbat................................15

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 2.1 Batang Lengkuas..........................................7


GAMBAR 2.4 Mekanisme Penghambat Radikal DPPH......9

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Perhitungan Pembuatan Larutan DPPH 80 ppm 21


LAMPIRAN 2 Skema Kerja Rancangan Penelitian ...........22
LAMPIRAN 3 Cara Kerja Mikroplate Reader Berthold Model LB
-941.......................................................................................23
LAMPIRAN 4 Tabel Hasil Nilai % Inhibisi Aktivitas Antioksian
Batang Lengkuas.................................................................24
LAMPIRAN 5 Tabel Hasil Nilai % Inhibisi Aktivitas Antioksian
Asam Askorbat....................................................................25
LAMPIRAN 6 Tabel Perhitungan IC50 Sampel Ekstrak Batang
Lengkuas...............................................................................26
LAMPIRAN 7 Tabel Perhitungan IC50 Sampel Asam Askorbat 27
LAMPIRAN 8 Dokumentasi Penelitian..................................28

vii
viii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, yang
menempati urutan ketiga terbesar di dunia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati
diantaranya adalah dikembangkannya obat-obatan tradisional yang berasal dari
tumbuhan. Pengembangan obat-obat tradisional yang berasal dari sumber daya alam
Indonesia dapat memberikan harapan dimasa mendatang dalam dunia medis terkait
bidang obat-obatan (Gholib & Darmono, 2008). Penelitian terhadap jenis tanaman
yang berkhasiat terus dilakukan untuk menemukan hasil yang akan membawa
perubahan bagi dunia pengobatan alternatif (Kusriani dan Zahra, 2015).
Lengkuas termasuk anggota famili Zingeberaceae yang merupakan salah satu
jenis rempah-rempah Indonesia. Terdapat dua jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah
(Alpinia purpurata K. Schum) dan lengkuas putih (Alpinia galangal L. Willd). Di
kalangan masyarakat, lengkuas sering digunakan sebagai obat alergi, anafilaksis,
antibiotik, antijamur, obat cacing, antihipertensi, antiinflamsi (bengkak), antimikroba,
kanker, penyakit jantung (Wahyuni dkk, 2016). Lengkuas juga memiliki kandungan
kamferol, galangin dan alpinin yang merupakan senyawa flavonoid. Senyawa-
senyawa tersebut diketahui memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang berfungsi
untuk menangkal radikal bebas (Chudiwal dkk, 2010).
Radikal bebas adalah suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang
pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan.
Radikal bebas memiliki reaktivitas yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh
sifatnya yang segera menarik dan menyerang elektron di sekelilingnya. Senyawa
radikal bebas juga dapat mengubah satu molekul menjadi satu radikal. Target utama
radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta unsur DNA

1
2

termasuk karbohidrat. Berbagai kemungkinan dapat terjadi sebagai akibat kerja


radikal bebas. Misalnya, gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul
termodifikasi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun, dan bahkan mutasi. Reaksi
radikal bebas berantai akan berlangsung terus menerus berlangsung dan reaksi ini
akan berhenti sampai ada peredaman oleh senyawa lain yang bersifat antioksidan
(Winarsih, 2007).
Antioksidan merupakan suatu senyawa pemberi elektron (electron donor) atau
reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, namun mampu menginaktivasi
berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal bebas.
Antioksidan yang diperlukan tubuh berfungsi menetralisir radikal bebas, termasuk
enzim-enzim dan protein pengikat logam. Antioksidan juga dapat diartikan senyawa
yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid (Yuslianti,
2018). Tubuh manusia tidak memiliki cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih,
sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih maka tubuh membutuhkan antioksidan
eksogen.
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan uji fitokimia dan aktivitas
antioksidan dari batang lengkuas putih (Alpinia galangal) dengan metode
menggunakan perendaman radikal bebas 1,1-dipenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
Metode ini digunakan karena memerlukan sampel sedikit, sederhana, cepat, mudah
untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari senyawa bahan alam.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti “Uji Aktivitas
Antioksidan Pada Batang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L) dengan Metode 1,1-
difenil-2-hikrilhidrazil (DPPH).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak metanol dari batang lengkuas (Alpinia galanga) memiliki
aktifitas antioksidan?
2. Berapakah nilai konsentrasi inhibitor (IC50) dan nilai indeks aktifitas
antioksidan dari ekstrak batang lengkuas (Alpinia galanga)?
3

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui aktivitas antioksidan esktrak batang lengkuas dengan
pelarut metanol menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH).
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk menentukan nilai IC50 pada uji aktivitas antioksidan pada estrak
batang lengkuas menggunakan pelarut metanol.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti


Memperoleh pengalaman di bidang penelitian eksperimental terutama di
bidang toksikologi klinik.
1.4.2 Bagi akademi
a. Menambah jumlah dan jenis penelitian yang telah dilakukan di Universitas
Abdurrab.

b. Menambah referensi penelitian untuk melakukan penelitian lebih lanjut bagi


peneliti yang lain.

1.4.3 Bagi masyarakat


Menambah informasi tentang khasiat penggunaan batang lengkuas yang dapat
digunakan sebagai antioksidan alami.
4

1.5 Keaslian Penelitian


Judul KTI : Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Metanol Pada Batang
Lengkuas ( Alpinia galangal L) dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH)

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Judul
Penulis Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian

Alfin Surya Uji aktifitas Hasil penelitian ini Pengujian Menggunakan


antioksidan diperoleh untuk nilai aktivitas ubi jalar
pada ubu jalar IC50 ekstrak metanol antioksidan kuning
kuning ubi jalar kuning dengan (Ipomea
(Ipomea adalah 158,6726 metode batatas L)
batatas L) µg/mL. Ekstrak DPPH
dengan metanol ubi jalar
metode DPPH kuning memiliki
(1,1-difenil-2- aktifitas antioksidan
pikrilhidrazil) yang baik untuk
melawan radikal
bebas.

Barly Uji aktifitas Hasil penelitian Pengujian Menggunakan


Sugara, antioksidan pengujian aktifitas aktivitas rimpang temu
Adam M, ekstrak dan antioksidan antioksidan kunci
Ramadhan,& fraksi menunjukkan, dengan (Boesenbergi
Arsyik rimpang temu ekstrak etanol metode a pandurata).
Ibrahim kunci rimpang temu kunci DPPH
(Boesenbergi diperoleh nilai IC50
a pandurata) sebesar 112,342
dengan ppm. Aktivitas
metode 1,1- antioksidan dari
difenil-2- fraksi n-Heksana
pikrilhidrazil diperoleh nilai IC50
(DPPH) sebesar 164,006 ppm
dan aktifitas
antioksidan dari
fraksi etil asetat
diperoleh nilai IC50
sebesar 162,224 ppm
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Lengkuas

Lengkuas merupakan tanaman tahunan . memiliki batang semu yang


tumbuh tegak dengan tinggi berkisar 1 sampai 3 m. Batang muda keluar
sebagai tunas dari pangkal batang tua. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah
yang gembur, subur, banayak mengandung humus, dan tidak tergenang air.
Berikut ini adalah klasifikasi dari tanaman lengkuas putih (Alpinia galangal
L).
Klasifikasi tanaman lengkuas putih (Alpinia galanga L) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Mangnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Subfamily : Alpinioideae
Bangsa : Alpiniae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galangal L.

5
6

Gambar 2.1 Batang Lengkuas (Sumber Wahyuni dkk., 2016)

Lengkuas merupakan tanaman yang digunakan untuk bahan dapur, selain


sebagai penyedap makanan, lengkuas juga dikembangkan dalam bidang
pengobatan tradisional yang bisa mengobati gangguan lambung,
menghilangkan kembung, obat anti jamur, menghilangkan gatal, menambah
nafsu makan, demam, dan penelitian terbaru sebagai pengobatan serta
pencegahan kanker (chemoprevention) (udjiana, 2008). Pemanfaatan lengkuas
sebagai obat pertama kali dikembangkan di India, dimana masyarakatnya
menyebut lengkuas sebagai “kulanjan” atau “barakulanjan” (Kaushik dkk,
2011).

2.1.1 Marfologi Lengkuas


Lengkuas mempunyai batang pohon yang tegak, tersusun oleh pelepah-
pelepah daun yang membentuk batang semu. Daun-daunnya berbentuk bulat
panjang dengan ujung meruncing dengan pangkal tumpul serta tepi daun rata.
Daunnya menyirip dan tersusun berseling. Panjang daun sekitar 60 cm dengan
lebar 4 hingga 15 cm. Bunga lengkuas merupakan bunga majemuk berbentuk
lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan.
Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang lengkuas
bentuknya silindris dengan diameter sekitar 2 hingga 4 cm, berdaging, besar,
7

dan bercabang-cabang. Bagian luar rimpang berwarna coklat agak kemerahan


atau pun kuning kehijauan sedikit pucat. Rimpang lengkuas selain berserat
kasar juga mempunyai bau yang khas (Hidayah, 2015).

2.1.2 kandungan Lengkuas


Lengkuas dikenal kaya kandungan kimia. Beberapa zat kimia yang sudah
diketahui terkandung dalam lengkuas adalah saponin, tanin, flavonoid,
minyak atsiri, kandungan aktif basonin, eugol, galangin, kaemferitin,
kaemferol, dan kuersetin. Basonin dikenal memiliki efek merangsang
semangat, eugol mencegah ejakulasi prematur, anti jamur Candida albicans,
antikejang anagelsik, anestetik, dan penekan pengendali gerak, gelangin
meredakan rasa lelah, penghambat enzim siklo-oksigenase dan lipoksogenase,
galagol dapat merangsang semangat dan menghangatkan tubuh, sementara
quersetin berfungsi untuk mengobati kerpuhan tulang (udjiana, 2008)

2.2 Antioksidan
Antioksidan adalah molekul yang mampu menghambat oksidasi dari
molekul oksidan. antioksidan dapat berupa enzim (superoksida mutase atau
SOD, katalase, dan glutation peroksidase), vitamin (vitamin E, C, A, dan β-
karoten), dan senyawa lain (flavonoid, albumin, bilirubin, seruloplasmin).
Antioksidan juga dapat berupa non-enzimatis yang dapat berupa senyawa
nutrisi dan non-nutrisi. Antioksidan merupakan zat atau senyawa alami yang
dapat melindungi tubuh kita dari kerusakan dan penuaan yang disebabkan
oleh molekul reaktif atau disebut radikal bebas dalam kinerjanya senyawa
alami tersebut menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat molekul liar
serta menjaga struktur genetik dari suatu sel agar tetap dalam kondisi normal
(Lingga, 2012).
Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi
oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.
Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat. Berdasarkan sumbernya antioksidan
dibagi menjadi dua yaitu, Sistem antioksidan enzimatik dan antioksidan non-
8

enzimatik. Antioksidan enzimatik merupakan antioksidan yang dihasilkan


oleh tubuh kita sendiri diantaranya superoksida dismutase (SOD), glutathionin
peroxidase, peroksidase dan katalase.. Antioksidan non- enzimatik senyawa
yang terdiri dari antioksidan dari alam sekitar (antioksidan alami) dan
antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia (antioksidan
sintetik) (Yuslianti, 2018).

2.3 Radikal bebas


Menurut (Robins, 2007) radikal bebas adalah suatu molekul yang relatif tidak
stabil dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang
tidak berpasangan. Molekul yang kehilangan pasangan tersebut menjadi tidak stabil
dan radikal. Kehadiran satu atau lebih elektron tidak berpasangan menyebabkan
molekul ini mudah tertarik pada suatu molekul pada suatu medan magnetik
(paramagnetik) dan menyebabkan molekul sangat reaktif. Radikal bebas memiliki
sifat sangat reaktif yang dapat membentuk senyawa radikal baru dan akan
membentuk senyawa radikal baru kembali ketika bereaksi dengan molekul lain,
demikian seterusnya sehingga semua reaksi-reaksi tadi disebut dengan reaksi berantai
(chain reaction).
Reaktivitas radikal bebas merupakan upaya untuk mencari pasangan elektron.
Sebagai dampak kerja radikal bebas tersebut, akan terbentuk radikal bebas yang baru
yang berasal dari atom atau molekul yang diambil untuk berpasangan dengan radikal
sebelumnya. Semua bentuk gangguan tersebut dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit (Winarsih, 2007).
Jumlah radikal bebas dapat mengalami peningkatan yang diakibatkan faktor
stress, radiasi, asap rokok, dan polusi lingkungan (Khaira, 2010). Tinggi kadar radikal
bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas enzim antioksidan dan
tingginya kadar malondialdehid (MDA) dalam plasma (Winarsih, 2007).

2.4 Metode DPPH


9

DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil dalam larutan methanol
dan berwarna ungu tua. Mekanisme yang terjadi adalah proses reduksi senyawa.
DPPH oleh antioksidan yang menghasilkan pengurangan intensitas warna dari larutan
DPPH. Pemudaran warna akan mengakibatkan penurunan nilai absorbansi sinar
tampak dari spektrofotometer (Tristantini dkk, 2016).

(DPPH Radikal) (Antioksidan) (DPPH Stabil)

Gambar 2.4 Mekanisme Penghambat Radikal DPPH (sumber : Sastrawan, 2013)

2.5 Vitamin C
Vitamin C (L-asam askorbat) merupakan antioksidan yang larut dalam air
(aqueous antioxidant). Vitamin C berperan menghambat reaksi-reaksi oksidasi
dalam tubuh yang berlebih dengan bertindak sebagai inhibitor. Senyawa ini juga
merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap senyawa oksigen reaktif
dalam plasma dan sel. Vitamin C secara efektif menangkap radikal-radikal O 2-, OH,
peroksil, dan oksigen singlet, dan juga berperan dalam regenerasi vitamin E.
Sebagai antioksidan vitamin C bekerja sebagai donor elektron, dengan cara
memindahkan satu elektron ke senyawa logam Cu. Selain itu vitamin C juga dapat
menyumbangkan elektron ke dalam reaksi biokimia intraseluler dan ekstraseluler.
Vitaminin C dapat menghilangkan senyawa oksigen reaktif di dalam sel netrofil,
monosit, protein lensa, dan retina. Vitamin juga dapat berintraksi dengan Fe-ferritin.
Diluar sel, vitamin C mampu menghilangkan senyawa oksigen reaktif, mencegah
terjadinya low density lipoprotein (LDL) teroksidasi, mentransfer elektron ke dalam
tokoferol teroksidasi, dan mengabsorpsi logam dalam saluran pencernaan
(Winarsih, 2007).
10

2.6 Uji Fitokimia


Skrining fitokimia sampel dalam bentuk basah meliputi pemeriksaan
kandungan senyawa flavonoid, fenolik dan steroid.
2.5.1. Senyawa Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu,
biru, dan sebagai zat warna kuning yang terdapat dalam tanaman. Flavonoid
adalah senyawa fenol, sehingga warnanya berubah bila ditambah basa atau
amoniak. Fungsi flavonoid bagi tumbuhan adalah sebagai zat pengatur tubuh,
pengatur proses fotosintesis, zat antimikroba, antivirus, dan antiinsektisida.
Telah banyak flavonioid yang telah diketahui memberikan efek fisiologis
tertentu sehingga tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai
dalam pengobatan tradisional (Endarini, 2016).

2.5.2. Senyawa Tanin


Tanin merupakan senyawa umum yang terdapat dalam tanaman yang
berpembuluh, memiliki gugus fenol, memiliki rasa sepat dan mampu
menyamak kulit karena kemampuannya menyambung silang protein. Jika
bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam
air. Tanin secara kimia digolongkan menjadi dua golongan yaitu tanin
terkondensasi dan tanin terhidrolisis.
Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks mulai dari pengendapan protein
hingga pengkhelat logam. Tanin juga berfungsi sebagai antioksidan biologis
(Hagerman, 2002).
Uji tanin dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak sampel kedalam
metanol sampai sampel terendam keseluruhan. Kemudian ditambahkan 2
11

hingga 3 tetes larutan FeCl3 5%. Hasil positif ditunjukan dengan terbentuknya
warna kebiruan atau hijau kehitaman.

2.5.3. Senyawa Saponin

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu terdiri dari


senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organic
yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula
(aglikon). Struktur saponin tersebut menyebabkan saponin bersifat seperti
sabun atau deterjen sehingga saponin disebut sebagai surfaktan alami ( nama
saponin diambil dari sifat utama yaitu “sapo” dalam bahasa latin yaitu sabun
(Calabria, 2008).
Saponin banyak terkandung dalam tanaman yang sejak lama telah
digunakan sebagai pengobatan tradisional (Deore dkk dalam Wink, 2015).
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tanaman tingkat tinggi serta beberapa hewan laut dan merupakan kelompok
senyawa yang beragam dalam struktur, sifat fisikokimia dan efek biologisnya
(Patra dkk., dalam Addisu & Assefa, 2016).
12
BAB III

Metode Penelitian

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini bersifat eksperimental laboratory, yaitu memeriksa aktivitas
antioksidan ekstrak batang lengkuas (Alpinia ganga L) menggunakan metode DPPH
dengan menentukan IC50.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia lanjutan Universitas
Abdurrab pekanbaru dan Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Riau.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2019 sampai bulan Juni 2020.

3.3 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah batang lengkuas dengan klasifikasi
lengkuas berusia 10 sampai 12 bulan.

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit rotari epavorator,
lumping, oven, neraca analitik, alat-alat gelas kimia, tissue, vial, aluminium voil,
mikroplate reader berthold, dan alat-alat gelas yang umum digunakan di
laboratorium.

13
14

3.4.2 Bahan
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah batang lengkuas (Alpinia
galangal L), vitamin C, metanol dan 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH)

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Pembuatan Ekstrak Batang Lengkuas


Batang lengkuas yang telah dicuci dirajang-rajang, kemudian jemur di bawah
matahari. Setelah dikeringkan kemudian batang lengkuas dihaluskan menggunakan
blender. Sampel batang lengkuas yang sudah halus ditimbang dengan menggunakan
timbangan analitik sebanyak 10 gram. Masukan ke dalam botol gelap kemudian
ditambahkan metanol yang berisi sampel sampai batang lengkuas terendam, diamkan
selama 72 jam, lalu disaring kemudian dimasukkan ke dalam botol vial dan diuapkan
dengan cara dianginkan sampai kering hingga didapat ekstrak metanol batang
lengkuas.

3.5.2 Analisis Aktivitas Antioksidan

Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan mikroplate reader


two fold delution dengan menggunakan metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH).
Panjang gelombang 520 nm. Sebanyak 2 mg sampel dilarutkan dalam 2 mL metanol
sehingga konsentrasi sampel menjadi 1000 ppm. Baris A dimasukkan sampel
sebanyak 100 µL. (Plate terdiri dari baris A sampai H masing-masing berjumlah 12
sumur). Sebanyak 50 µL metanol dimasukkan ke dalam masing-masing sumur pada
baris B samapai F. Baris A pipet sebanyak 50 µL masukkan ke baris B, baris B
dipipet 50 µL dimasukkan ke baris C dan dilakukan sampai baris ke F, baris F dipipet
50 µL lalu dibuang. Sehingga didapatkan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm,
125 ppm, 62,5 ppm dan 31,25 ppm. Sedangkan baris G sampai H dengan metanol 50
µL, khusus pada baris H diisi hanya sumur 1 sampai 6. Baris A sampai G
ditambahkan DPPH sebanyak 80 PPM, dengan konsentrasi 80 ppm. Kemudian
diinkubasi selama 30 menit it agar terjadi reaksi anatara DPPH sebagai radikal bebas
dengan sampel yang di uji. Aktivitas penangkal radikal diukur sebagai penurunan
15

absorbasi DPPH dengan mikroplate reader. Kontrol positif yang digunakan adalah
larutan asam askorbat, dan hasil yang didapat dihitung berdasarkan persamaan
regenerasi linier di bawah ini.

Y = aX + b

Y = Absorbansi sampel

X = Konsentrasi sampel

A kontrol− A sampel
% Inhibisi = X 100 %
A kontrol

3.6 Analisis data


Persen inhibisi (%) yang dihasilkan diploting dengan konsentrasi sampel
dalam persamaan regresi linier untuk mendapatkan slope dan intercept (Sudirman
dalam (Setyaningtyas, Indri Kusuma, & Agus, 2017).
16
Bab IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Uji Antioksidan metode DPPH

Hasil uji dari antioksidan pada batang lengkuas metode DPPH secara
mikroplate reader two fold delution pada panjang gelombang 520 nm menghasikan
nilai IC50 yang dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.1 Antioksidan batang Lengkuas

Konsentrasi (ppm) % inhibisi IC50


1000 69,460
500 57,066
250 43,803 338, 925
125 31,626
62,5 21,060
31,25 8,795
Berdasarkan tabel 4.1.2 diatas didapatkan nilai IC50 dari ekstrak metanol batang
lengkuas yaitu 338, 925 ppm.

4.1.2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Asam Askorbat

Konsentrasi (µg/mL) % inhibisi IC50 (µg/mL)


1000 98,811
500 84,016
250 72,259
125 60,502 7,276
62,5 48,481
31,25 33,554
Berdasarkan tabel 4.1.3 di atas didapatkan nilai IC50 dari asam askorbat yaitu
7,276 ppm.

17
18

4.2 Pembahasan

Uji aktivitas antioksidan dalam suatu tanaman sangat penting dilakukan


untuk mengetahui apakah tanaman tersebut terbukti memiliki aktivitas pengikatan
terhadap radikal bebas. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah
lengkuas. Tanaman dikembangkan dalam bidang pengobatan tradisional yang bisa
mengobati gangguan lambung, menghilangkan kembung, obat anti jamur,
menghilangkan gatal, menambah nafsu makan, demam, dan penelitian terbaru
sebagai pengobatan serta pencegahan kanker (chemoprevention) (udjiana, 2008).

Metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah


metode serapan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) karena merupakan
metode yang sederhana, cepat, mudah, dan menggunakan sampel dalam jumlah
yang sedikit dengan waktu yang singkat (Hanani, 2005). Selain itu metode ini
terbukti akurat dan praktis (Pratimasari, 2009).

Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan pada panjang gelombang 520 nm,


yang merupakan panjang gelombang maksimum DPPH. Metode uji dengan
meggunakan DPPH didasarkan pada penurunan absorbasi akibat perubahan warna
larutan warna DPPH, dimana DPPH akan bereaksi dengan atom hydrogen dari
senyawa peredam radikal bebas membentuk DPPH hidrazin yang lebih stabil. Reagen
DPPH yang bereaksi dengan antioksidan akan mengalami perubahan warna dari ungu
ke kuning, intensitas warna tergantung kemampuan dari antioksidan. Perubahan
warna ini terjadi karena DPPH mengalami reduksi sehingga menyebabkan
elektron menjadi berpasangan (Molyneux, 2004).

Dalam penelitian ini vitamin C digunakan sebagai pembanding. Hal ini


dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor elektron. Adanya gugus ini
memungkinkan vitamin C untuk menangkap radikal.
Besarnya aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai IC 50, yaitu
konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal
bebas DPPH. Aktivitas antioksidan dari suatu senyawa dapat digolongkan
19

berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh. Jika nilai IC50 suatu ekstrak berada di bawah
50 ppm maka aktivitas antioksidan nya sangat kuat, nilai IC 50 berada diantara 50-100
ppm berarti aktivitas antioksidan nya kuat, nilai IC50 berada diantara 100-150 ppm
berarti aktivitas antioksidannya sedang, nilai IC50 berada di antara 150-200 ppm
berarti aktifitas antioksidan nya lemah, sedangkan apabila nilai IC 50 bearada di atas
200 ppm maka aktivitas antioksidan nya sangat lemah (Molyneux, 2004).

Berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh nilai IC50 pada ekstrak batang lengkuas
sebesar 338, 925 ppm. Berdasarkan penelitian uji aktivitas antioksidan pada batang
lengkuas tergolong lemah. Rendahnya aktivitas antioksidan pada batang lengkuas ini
kemungkinan di sebabkan oleh berbagai faktor, kemungkinan terjadi kesalahan dalam
pengeringan secara tidak langsung terpapar oleh sinar matahari, sehingga merusak
senyawa aktivitas antioksidan pada batang lengkuas.

Sedangkan vitamin C sebagai pembanding atau kontrol positif termasuk


antioksidan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan ekstrak batang lengkuas yang
digunakan sebagai sampel pada penelitian ini, hal ini dapat dilihat dari nilai IC 50
untuk vitamin C yang diperoleh yaitu 7,276 ppm.
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian uji aktivitas antioksidan pada sampel batang lengkuas
dengan menggunakan metode DPPH dapat disimpulkan bahwa :

1. Uji aktivitas antioksidan sampel ekstrak metanol batang lengkuas di


dapatka nilai IC50 sebesar 338,925 ppm.
2. Uji aktivitas antioksidan asam askorbat sebagai control positif didapatkan
nilai IC50 sebesar 7,276 ppm.

5.2 Saran

1. Melakukan penelitian yang lebih luas mengenai antioksidan dari bahan alami
guna mengetahui kandungan dan pemanfaatannya.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai batang lengkuas (Alpinia
galanga L) dengan menggunakan metode lain dan jenis pelarut lainnya serta
membandingkan hasilnya dengan hasil penelitian ini.

21
19

DAFTAR PUSTAKA

Addisu, S., & Aschalew, A. (2016). Role of Plant Containing Saponin on Livestock
Production ; A Review. 10(5), 309–314.
https://doi.org/10.5829/idosi.abr.2016.309.314
Calabria, L. M. (2008). The Isolation and Characterization of Triterpene Saponin
from Silphium and the Chemosy stematic and Biological Significance of
Saponins in the Asteraceae.
Chudiwal, A. K., Jain, D. P., & Somani, R. S. (2010). Alpinia galanga Willd.- An
overview on phyto-pharmacological properties. Indian Journal of Natural
Products and Resources, 1(2), 143–149.
Endarini, L. H. (2016). farmakologi dan fitokimia. In Pusdik SDM Kesehatan (1st
ed.). Jakarta: kementerian kesehatan republik indonesia.
Gholib, D., & Darmono. (2008). Pengaruh Ekstrak Lengkuas Putih [Alpinia galanga
(L)] terhadap Infeksi Trichophyton mentagrophytes pada Kelinci. Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 6(2), 57–62.
Hagerman. (2002). Tannin handbook. miami university: Departement of Chemistry
and Biochemistry.
Hanani, E, A. Mun’im, R. Sekarini, 2005, Identifikasi Senyawa Antioksidan
Dalam Spons Callyspongia SP Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu
Kefarmasian.
Hidayah, R. Y. (2015). Pengaruh Penggunaan Berbagai Massa Lengkuas
( Alpiniagalanga ) Terhadap Sifat Organoleptik Dan Daya Simpan Ikan Nila
( Oreochromis Niloticus ) Segar.
Kaushik, D., Jyoti, Y., Pawan, K., Disha, S., & Ruby, R. (2011). (Chinese Source).
Journal of Chinese Integrative Medicine, 9(10), 1061–1065.
https://doi.org/10.3736/jcim20111004
Khaira, K. (2010). Menangkal Radikal Bebas Dengan Anti-Oksidan. Journal
Sainstek, Vol. 13, pp. 183–187.
Kusriani, R. H., & Zahra, S. A. (2015). Skrining Fotokimia dan Penetapan Kadar
Senyawa Fenolik Total Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah dn Rimpang Lengkua
Putih (Alpinia galaga L.). 295–302.
Lingga, L. (2012). The Healing Power Of Anti-Oxidant. Jakarta: PT elex media
komputindo.
Molyneux, P.2004. The Use Of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhidrazyl
20

(DPPH), For Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin j. sci. technol

Pratimasari, D, 2009,Uji Aktivitas Penangkap Radikal Buah Carica papaya L.


Dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolik Serta Flavonoid
Totalnya, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.

Robins. (2007). buku ajar patologi (7th ed.). Jakarta: buku kedokteran EGC.
Sastrawan, I. N., Sangi, M., & Kamu, V. (2013). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode
DPPH. Jurnal Ilmiah Sains, 13(2), 110.
https://doi.org/10.35799/jis.13.2.2013.3054
Setyaningtyas, A., Indri Kusuma, D., & Agus, W. (2017). Potensi Antioksidan
Ekstrak Etil Asetat Biji dan Kulit Petai. Jurnal Kesehatan.
Sugara, B., Adam M, R., & Arsyik, I. (2015). uji aktivitas antioksidan ekstrak dan
fraksi rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) dengan metode 1,1-Difenil-
2-Pikrilhidrazil (DPPH). Kefarmasian, (50), 4–22. Retrieved from
https://ci.nii.ac.jp/naid/40020704981/
Surya, A. (2017). uji aktifitas antioksidan pada ubi jalar kuning(ipomea batatas L)
dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). 5(73), 2–9.
Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B. T., & Gabriel, J. (2016). Pengujian
Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH pada Daun Tanjung
( Mimusops elengi L ). Universitas Indonesia, 2.
udjiana, sigit. (2008). upaya pengawetan makanan menggunakan ekstrak lengkuas.
Teknologi Separasi, 1.
Wahyuni, D. K., Wiwied, E., Winoto, J. R., & Hery Purnobasuki. (2016). Toga
Indonesia (1st ed.). surabaya: Airlangga University Press.
Winarsih, D. H. (2007). Antioksidan Alami & Radikal Bebas (1st ed.). yogyakarta:
KANASIUS.
Wink, M. (2015). Modes of Action of Herbal Medicines and Plant Secondary
Metabolites. Medicines, 2(3), 251–286.
https://doi.org/10.3390/medicines2030251
Yuslianti, E. R. (2018). pengantar radikal bebas dan antioksidan (1st ed.).
yogyakarta: CV BUDI UTAMA.
21

Lampiran 1 : Perhitungan Pembuatan Larutan DPPH 80 ppm

Perhitungan :

gram
PPM = x 106
mL

gram
80 = x 106
10 mL

800 = gram x 106

gram = 800

106

= 8.10-4 = 0,0008 gram

Ditimbang DPPH sebanyak 0,0008 dilarutkan dalam 10 mL metanol. Homogenkan,


didapatkan konsentrasi 80 ppm.
22

Lampiran 2 : Skema Kerja Rancangan Penelitian

Batang lengkuas dibersihkan


dan di potong kecil-kecil

Batang lengkuas dikeringkan

Meserasi dengan metanol 3 x


24 jam dan dikering anginkan
pada suhu ruangan

Ekstrak batang lengkuas

Analisa antioksidan metode


DPPH

Analisis data
23

Lampiran 3. Cara Kerja Microplate Reader Berthold Model LB -941

1. Tekan tombol ON pada bagian belakang Microplate Reader


2. Buka program Mikrowin 2000
3. Klik kotak sebelah kiri file nama
4. Pilih Plate Type Greiner 96 Dan blok semuanya
5. Klik Measurement, Shake durasi 5, Type : Double Orbit dan by Plate, klik Ok
6. Klik Absorbance, Atur Lamp Energi : 1000, Filter 520, Klik Ok, Enter
7. Tulis nama, klik Start, klik No, tempat Plate akan terbuka, masukkan plate yang
akan diukur, klik Yes, Start, klik No, tekan Ok
8. Setelah absorbansi terbaca, data dapat diekspor kedalam excel dengan cara klik
simbol export pada bagian atas dan pilih raw data pada bagian file export, tekan
OK.
24

Lampiran 4. Tabel Hasil Nilai % inhibisi Aktivitas Antioksidan Batang Lengkuas

1 2 3 Rata2
DPPH + MeOH 0,348 0,343 0,366 0,3523 Abs.DPPH
MeOH 0,044 0,045 0,048 0,0457 0,3066

Konsentras
Sampel i   Pengulangan Rata- Abs % IC50
  (ug/mL) 1 2 3 rata Sampel Inhibisi (ug/mL)
69,4607
1000 0,133 0,137 0,148 0,139333 0,093633 5
57,0667
500 0,174 0,179 0,179 0,177333 0,131633 5
Batang 250 0,216 0,219 0,219 0,218 0,1723 43,803 338, 925
lengkua 31,6264
s 125 0,253 0,256 0,257 0,255333 0,209633 4
21,0806
62,5 0,287 0,294 0,282 0,287667 0,241967 7
  31,25 0,322 0,321 0,333 0,325333 0,279633 8,79539  

Rata-rata sumur G (DPPH + Metanol ) = 0,3523

Rata- rata sumur H (Metanol) = 0,0457

Absorbansi kontrol = Rata-rata sumur G – Rata-rata sumur H

= 0,3523 – 0,0457

= 0,3066

Absorbansi sampel 1000 (ug/mL) = Rata-rata sampel- Rata-rata sumur H

= 0,1393 – 0,0457

= 0,0936

A kontrol− A sampel
% inhibisi 1000 (ug/mL) = X 100 %
A kontrol

0,3066−0,0936
= x 100 %
0,3066
25

= 69,47

Lampiran 5 Tabel Hasil Nilai % inhibisi Aktivitas Antioksidan asam askorbat

Rata
    1 2 3 2
DPPH+MeO 0,33 0,329 Abs.DPP
H   0,322 0,333 4 7 H
0,07 0,077
MeOH   0,079 0,074 9 3 0,252

Konsentra
Sampel si Pengukuran Rata Abs % IC50
Sampe Inhibis (ug/mL
  (ug/mL) 1 2 3 Rata l i )
0,07 0,07 0,08 0,080
100 9 4 8 3 0,003 98,811

0,11 0,11 0,11 0,117 84,015


50 8 8 7 7 0,0403 9
0,14 0,14 0,14 0,147 72,258
25 7 8 7 3 0,07 9
Asam
Askorba 0,17 0,17 0,17
t 12,5 6 8 7 0,177 0,0997 60,502 7,276

0,20 0,20 0,21 0,207 48,480


6,25 7 2 3 3 0,13 8

0,24 0,24 0,24 33,553


3,125 7 1 7 0,245 0,1677 5  

Rata-rata sumur G (DPPH + Metanol ) = 0,3297

Rata- rata sumur H (Metanol) = 0,0773

Absorbansi kontrol = Rata-rata sumur G – Rata-rata sumur H


26

= 0,3297 – 0,0773

= 0,2524

Absorbansi sampel 1000 (ug/mL) = Rata-rata sampel- Rata-rata sumur H

= 0,0803 – 0,0773

= 0,003

A kontrol− A sampel
% inhibisi 1000 (ug/mL) = X 100 %
A kontrol

0,2524−0,003
= x 100 %
0,2524

= 98,81

Lampiran 6 tabel perhitungan IC50 sampel ekstrak batang lengkuas

 Konsentrasi metanol Ln konsentrasi (X) % Hambatan (Y)

(µg/mL)

1000 6,908 69, 460

500 6,215 57,066

250 5,521 43,803

125 4,828 31,626

62,5 4,135 21,081

31,25 3,442 8,795


27

Batang Lengkuas

80

% Inhibisi
60 f(x) = 17.46 x − 51.69
40 R² = 1 % Inhibisi
20 Linear (% Inhibisi)
0
3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
Ln Konsentrasi sampel

Perhitungan IC50

Persamaan regresi liniear :

Y = 17,455x - 51,689

50 = 17,455 Ln x -51,689

LnX = 5,826

X = 338,925

IC50 = 338,9255 ppm

Lampiran 7 tabel perhitungan IC50 sampel asam askorbat

 Konsentrasi metanol Ln konsentrasi (X) % Hambatan (Y)

(µg/mL)

1000 4,605 98,811

500 3,912 84,0159

250 3,129 72,2589

125 2,526 60,502

62,5 1,833 48,4808

31,25 1,139 33,5535


28

Asam Askorbat
120.000
100.000
f(x) = 18.33 x + 13.63
80.000 R² = 1
% Inhibisi 60.000
40.000
20.000
0.000
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Ln Konsentrasi

Perhitungan IC50 Persamaan regresi liniear :

Y = 18,328x + 13,626

50 = 18,328 Ln x + 13,626

LnX = 1,98

X = 7,2732

IC50 = 7,276 ppm

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian


29

Mikroplate Reader Berthold Neraca Analitik

Mikropipet Ekstrak Antioksidan batang Lengkuas


30

Pemipetan Ekstrak
1

Anda mungkin juga menyukai