Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah

Volume 3, Nomor 1: 121-127


Februari 2018
ISSN. 2527-6395

Isolasi Senyawa Bioaktif dari Oscillatoria sp. Sebagai Antibakteri


Escherichia coli

Isolation of BioactiveCompound from Oscillatoria sp. As Antibacterial


Escherichia coli

Khairunnisa1, Sofyatuddin Karina1, Viqqi Kurnianda1*


1
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah,
Banda Aceh, kodepos 23111. *Email Korespondensi: viqqikurnianda@yahoo.co.id

ABSTRACT
The study of the isolation of bioactive compound from Oscillatoria sp. as
antibacterial Escherichia coli has been done in December 2017. Bioactive metabolite
was isolated based on bioassay-guided separation with several steps of
chromatography. The maceration results showed potency of antibacterial activity of
8.75 mm diameter, while the positive control of chloramphenicol is 8.70 mm
diameter. Furthermore, isolation using the partitioning technique showed the
potential activity of the K1B15 fraction with a diameter of 8.80 mm, while the
positive control was 6.75 mm. The result of thin layer chromatography showed that
the active metabolite compound had two different Rf values. Based on the results of
photochemical tests indicate that the active metabolite is the alkaloid compound.
Bioactivity to Escherichia coli bacteria showed activity at a dose of 100 μg/mL, with
the result that Oscillatoria sp. has a potent activity against Mycobacterium
Escherichia coli.
Keywords: Escherichia coli;Oscillatoria sp.; K1B15;antibacterial

ABSTRAK
Penelitian mengenai isolasi senyawa bioaktif dari Oscillatoria sp. sebagai
antibakteriEscherichia coli telah selesai dilakukan pada bulan Desember 2017.
Metabolit bioaktif diisolasi berdasarkan bioaktivitas melalui beberapa tahapan
kromatografi. Hasil maserasi menunjukkan adanya potensi aktivitas antibakteri
berdiameter 8,75 mm, sedangkan kontrol positif chloramphenicol berdiameter 8,70
mm. Isolasi lebih lanjut menggunakan teknik partisi menunjukkan adanya potensi
aktivitas dari fraksi K1B15 yang berdiameter 8,80 mm, sedangkan kontrol positif
6,75 mm. Hasil kromatografi lapis tipis menunjukkan senyawa metabolit aktif
memiliki dua nilai Rf yang bervariasi. Berdasarkan hasil uji fitokimia
mengindikasikan bahwa metabolit aktif termasuk golongan senyawa alkaloid.
Bioaktivitas terhadap bakteri Escherichia colimenunjukkan aktivitas pada dosis 100
µg/mL sehingga memiliki potensi sebagai antibakteri Escherichia coli.
Kata Kunci : Escherichia coli;Oscillatoria sp.; K1B15; antibakterite of Marine
Science.
PENDAHULUAN
Infeksi bakteri merupakan salah satu peyakit yang menjadi perhatian khusus di
dalam dunia medis, tidak terkecuali bakteri Escherichia coli. Angka mortalitas dan

121
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

mordibitas yang telah disebabkan oleh bakteri ini adalah sekitar 9,6 juta jiwa/ tahun
(WHO, 2016; Roslizawaty et al., 2013).
Hingga saat ini, penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri telah
dilakukan dengan menggunakan obat antibiotik komersil yang bersifat
sintesis.Penggunaan obat ini membawa efek negatif bagi tubuh sehingga dapat
meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik tersebut (Jawetz et al., 2008;
Kusumowati, 2014).
Alternatif lain yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit ini adalah
dengan menggunakan bahan alam laut yang bersumber dari sponge, mikroalga atau
bakteriosin diisolasi dari ikan atau udang itu sendiri (Nursyirwani et al., 2017;
Feliantra et al., 20018). Kajian mengenai pemanfaatan bahan alam sponge sebagai
antibakteri telah banyak dilakukan. Akan tetapi, kajian mengenai potensi mikroalga
sebagai antibakteri masih sangat terbatas (Khairunnisa and Kurnianda, 2017;
Ngantung, 2016; Kurnianda dan Setiawan, 2015; Tinambunan, 2012).
Pada penelitian ini akan diuraikan mengenai isolasi dan uji bioaktivitas dari
senyawa aktif Oscillatoria sp. yang memiliki aktivitas antibakteri Escherichia coli.

METODE PENELITIAN
Isolasi senyawa bioaktif dilakukan di Laboratorium Kimia Laut, Fakultas
Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Uji bioaktivitas menggunakan
metode disk diffusion (Pratiwi, 2008) di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Syiah Kuala.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan analitik Kern, rotary
evaporator Eyela N-1000, inkubator Memmert Type INB 500, autoclave Tommy
SX-300/500/700, laminar air flow Safe Fast Elite 212 SD, lampu UV UVGL-25, hot
plate Akebono, oven Jouan, lemari es LG, perangkat kromatografi lapis
tipis,petridisk pyrex, gelas beaker pyrex, tabung reaksi pyrex, corong pisah pyrex,
micropipet Pipettemant P20 F123563 (vol. 2-20 L), micropipet Eppendorf (vol 100-
1000 L) dan alat-alat dasar laboratorium lainnya.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah isolat Oscillatoria sp., bakteri
Escherichia coli O157:H7 yang diperoleh dari pasien RSUD Zainoel Abidin-Banda
Aceh, media Nutrient Agar (NA), serium (IV) sulfat, asam sulfat, asam asetat
anhidrat, bismut (III) nitrat, asam klorida, kalium iodida, asam tartarat, ninhidrin, n-
Butanol, asam asetat glasial, KLT SiO2 normal phase, KLT C-18 reverse phase,
metanol, etanol, dimetilsulfoksida 2%, chloramphenicol, akuades, serta bahan-bahan
pendukung seperti tissue, alumunium foil, dan sebagainya.

Prosedur Penelitian

Isolasi senyawa aktif


Sebanyak 3,87 g crude extract Oscillatoria sp. (K1B1)dipartisi menggunakan
pelarut diklorometana:metanol:air (1:1:1 v/v). Hasil partisi diperoleh dua fraksi yaitu
fraksi diklorometana dan fraksi metanol:air. Fraksi diklorometana (semi polar)
disebut K1B14 memiliki berat 0,04 gram sedangkan fraksi polar (metanol:air)
disebut K1B15 yang memiliki berat 3,83 gram. Kedua fraksi kemudian dipekatkan
kembali menggunakan rotary evaporator lalu dielusi menggunakan plat KLT RP-
C18 dengan eluen metanol:air (3:1 v/v). Hasil yang diperoleh kemudian dipekatkan

122
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

dan diuji bioaktivitasnya terhadap bakteri Escherichia coli. (Khairunnisa and


Kurnianda; Kurnianda dan Setiawan, 2015).

Uji bioaktititas
Sebanyak 2,5 g media Nutrient Agar (NA) dimasukkan dan dilarutkan kedalam
100 mL akuadest kemudian diautoklaf bersamaan dengan petridisk dan jarum ose
selama dua jam pada suhu 120oC untuk mensterilkan peralatan yang akan digunakan.
Setelah di autoclave, media NA kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditambahkan sebanyak 1 ose bakteri Escherichia coli kemudian dituang kedalam
petridisk dan dibiarkan hingga membentuk gel. Media NA yang telah berisi bakteri
selanjutnya diletakkan cakram yang telah berisi DMSO 2% sebagai kontrol negatif,
senyawa Oscillatoria sp., dan chloramphenicol 30 µg/mL sebagai kontrol positif..
Petridisk selanjutnya dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 37oC selama 18-24
jam dan diukur zona bening yang terbentuk (Mbah et al., 2012; Pratiwi, 2008).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Crude extract metanol Oscillatoria sp. yang diperoleh diuji fitokimianya untuk
mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam crude extract tersebut. Hasil uji
fitokimia tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil uji fitokimia crude extract metanol dari Oscillatoria sp.
No. Nama Senyawa Pereaksi Konstituen
1. Hidrokarbon Serium Sulfat +++
2. Alkaloid Dragendroff +++
3. Terpenoid Salkowski -
4. Steroid Lieberman-Burchard -
5. Flavonoid Pereaksi Basa -
Keterangan : +++ : Respon kuat, ++: Respon sedang, +: Respon lemah, -: tidak ada respon

Hasil menunjukkan bahwa dalam crude extract metanol Oscillatoria sp.


mengandung senyawa hidrokarbon dan alkaloid, tetapi tidak mengandung senyawa
terpenoid, steroid dan flavonoid. Hal ini disebabkan olehsifat senyawa alkaloid yang
bersifat polar dan cenderung lebih mudah dieksresi menggunakan pelarut polar, salah
satunya adalah metanol (Harborne, 1987). Selain itu, penggunaan pelarut pada saat
proses ekstraksi juga mempengaruhi kandungansenyawa yang diperoleh (Zulharmitta
et al., 2010). Uji positif senyawa hidrokarbon menunjukkan bercak berwarna coklat
kehitaman pada plat KLT, sedangkan senyawa alkaloidmenunjukkan warna merah
jingga (orange). Hasil uji positif kedua senyawa tersebut tertera pada Gambar 1.
Senyawa hidrokarbon mengindikasikan terdapatnya unsur C dan H sebagai
pembentuk utama rantai senyawa organik. Sedangkan senyawa alkaloid
menunjukkan terdapatnya gugus N tersieryang terikat pada rantai senyawa
hidrokarbon (Pamungkas dan Murrukmihadi, 2015; Musman, 2013; Harborne,
1987).

123
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

(a)
(a) (b)
Gambar 1 Hasil uji positif ekstrak metanol Oscillatoria sp. pada plat KLT (a) senyawa hidrokarbon
dan (b) alkaloid
Berdasarkan kandungan senyawa tersebut, selanjutnya dilakukan uji bioaktivitas
untuk mengetahui aktivitas senyawa yang terdapat dalam crude extract tersebut.Hasil
uji bioaktivitas senyawa tersebut terhadap bakteri Escherichia coli tertera pada
Gambar 2.

Gambar 2. Hasil uji bioaktivitas crude extract metanol dari Oscillatoria sp.

Hasil menunjukkan bahwa terdapatnya zona hambat yang dihasilkan oleh


senyawa yang terdapat pada crude extract metanol dari Oscillatoria sp.. Hal ini
disebabkan oleh aktifnya senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam
crudeextract sehingga terhambatnya pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang
mengakibatkan berhentinya sintesis protein ribosom sub unit 50S sehingga mencegah
transesterifikasi menuju mRNA dan tRNA tidak menjadi ribosom 70S. Hal ini
mengakibatkan protein ribosom sub unit 50S tidak mengalami perpanjangan rantai
peptida sehingga dinding sel Escherichia coli mengalami pemecahan dinding sel
(lisis) (Kurnianda dan Setiawan, 2015; Gunawan et al., 2011). Zona hambat yang
dihasilkan tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Zona hambat crude extract metanol dari Oscillatoria sp. terhadap bakteri Escherichia coli
No. Nama Sampel Zona Hambat (mm)
1. Chloramphenicol 30 µg/mL 8,70
2. K1B1 100 µg/mL 8,75
3. DMSO 2% 0

Selanjutnya dilakukan teknik partisi menggunakan pelarut


diklorometana:metanol:air (1:1:1 v/v). Hasil menunjukkan bahwa terdapatnya dua
fraksi yang berbeda tingkat kepolaran dan massanya. Fraksi diklorometana (semi
polar) disebut K1B14 memiliki berat 0,04 g dan fraksi metanol:air (polar) disebut

124
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

K1B15 memiliki berat 3,83 g. Hasil dari kedua fraksi tersebut selanjutnya diuji
fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat pada sampel.Hasil
fitokimia tertera pada Tabel 2.

Tabel 3. Hasil uji fitokimia pada hasil partisi ekstrak Oscillatoria sp.
No. Nama Senyawa Pereaksi Konstituen
K1B14 K1B15
1. Hidrokarbon Serium Sulfat +++ +
2. Alkaloid Dragendroff ++ +++
Keterangan : +++ : Respon kuat, ++: Respon sedang, +: Respon lemah, -: tidak ada respon

Hasil partisi menunjukkan adanya perbedaan antara K1B1metanol dengan hasil


partisi. Selain itu, kandungan hasil partisi antara K1B14 dengan K1B15 juga terdapat
perbedaan. Hal ini disebabkan oleh senyawa yang lebih mudah tertarik pada pelarut
yang memiliki sifat yang sama dengan senyawa. Hasil uji positif pada plat KLT
tertera pada Gambar 3.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 3. Hasil uji positif ekstrak hasil partisi pada plat KLT (a) senyawa hidrokarbon. K1B14; (b)
senyawa hidrokarbon K1B15; (c) alkaloid K1B14 dan (d) alkaloid K1B15

Berdasarkan kandungan senyawa dari kedua fraksi, selanjutnya dilakukan uji


bioaktivitas kembali pada bakteri Escherichia coli untuk mengetahui fraksi yang
lebih aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil uji bioaktivitas kedua
fraksi ini ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Hasil uji bioaktivitas senyawa (a) K1B14 dan (b) K1B15 terhadap Escherichia coli

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua fraksi aktif terhadap


antibakteri. (Akan tetapi zona hambat yang dihasilkan memiliki diameter yang
berbeda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. (

125
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

Tabel 4. Hasil pengukuran zona hambat K1B14 dan K1B15


No. Nama Sampel Zona Hambat (mm)
1. Chloramphenicol 30 µg/mL 6,75
2. K1B14 100 µg/mL 8,60
3. K1B15 100 µg/mL 8,80
4. DMSO 2% 0

Kedua fraksi tersebut memiliki zona hambat yang berbeda dan diduga
disebabkan oleh kandungan senyawa metabolit sekunder alkaloid yang cenderung
lebih tertarik pada fraksi K1B15. Adanya gugus N tersier yang berasal dari senyawa
alkaloid dalam fraksi K1B15 menyebabkan terjadinya interaksi gugus terhadap
sintesis bakteri yang menyebabkan terhambatnya pembentukan dinding sel tersebut
(Gunawan et al., 2011). Selain itu, dari hasil elusi pada plat KLT RP-C18, pola
distribusi komponen senyawa dapat juga dilihat pada Gambar 5.

(a) (b) (c)


Gambar 5. Hasil elusi ekstrak K1B15 pada plat KLT RP-C18 (a) di bawah lampu UV; (b) setelah
dicelupkan kedalam pereaksi serium sulfat dan (c) setelah dicelupkan ke pereaksi dragendrof

Ketiga plat tersebut menunjukkan distribusi komponen yang berbeda-beda. Pada


plat (a) dan (b) menunjukkan dua komponen dan plat (c) menunjukkan dua
komponen. Distribusi komponen tersebut memiliki nilai Rf yang berbeda. Perbedaan
nilai Rf didasarkan pada sifat senyawa yang dipisahkan (Sarker et al.,2006).

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
senyawa yang terdapat pada ekstrak Oscillatoria sp. K1B15 memiliki potensi yang
lebih bagus sebagai antibakteriEscherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA
Feliatra, F., Z. A. Muchlisin, H.Y. Teruna, W.R. Utami, N. Nursyirwani, A.
Dahliaty. 2018.Potential of bacteriocins produced by probiotic bacteria
isolated from tiger shrimp and prawns as antibacterial to Vibrio,
Pseudomonas, and Aeromonas species on fish. F1000Research,7:415.
Gunawan, S. G., R. Stiabudi, Nafrialdi, Elysabeth. 2011. Farmakologi dan terapi.
FKUI. Jakarta. 924 hlm.

126
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah
Volume 3, Nomor 1: 121-127
Februari 2018
ISSN. 2527-6395

Harborne, J. B. 1984. Phytochemical method. 2nd Edition. Chapman and Hall ltd.
London. 278 p.
Jawetz, Melnick, Adelberg. 2008. Mikrobiologi kedokteran. Edisi 23. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta. 862 hlm.
Khairunnisa, V. Kurnianda. 2017. Bioactivity from Indonesian’s marine
spongeXestospongia sp. as antibacterial resistance Escherichia coli.Natural
Products Chemistry and Research, 5(3): 265-269.
Kurnianda, V., A. Setiawan. 2015. Bioactivity apoly hydroxyl isocopalane from
Callyspongia sp. as antibacterial resistant Escherichia coli. International
Journal of Pharmaceutical Biological and Chemical Sciences, 4(2): 30-33.
Kusumowati , I. T. D., M. Rosita, P.Angga. 2014. Daya antibakteri ekstrak etanol
daun senggani (Melastoma affine D. Don). Biomedika, 6(2): 22-25.
Mbah, J. A. Ngemenya, M. N. Abawah, A. L. Babiaka, S. B. Nubed, L. N.
Nyongbela, K. D. Lemuh, N. D and Efange, S. M. N. 2012. Bioassay-guided
discovery of antibacterial agents: in vitro screening of Peperomia vulcanica,
Peperomia fernandopoioana and Scleria striatinux. Journal Annals Of
Clinical Microbiology And Antimicrobials2012, 11:10.
Musman, M. 2013. Kimia bahan alam laut. Syiah Kuala University Press. Banda
Aceh. 139 hlm.
Ngantung, A. E. C., D. A. Sumilat, R. A. Bara. 2016. Uji aktivitas antibakteri dari
spons Dictyonella funicularis dan Phyllospongia lamellosa yang diambil
pada perairan Bunaken. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 2(1): 10-16.
Nursyirwani, N., W. Asmara, A.E.T.H. Wahyuni,T. Tiyanto, M. Fauzi, Z.A.
Muchlisin. Phenotype and genotype of lactic acid bacteria (LAB) isolated
from the tiger grouper Epinephelus fuscoguttatus alimentary tract.
F1000Research, 6:1984.
Ortez, J. H. 2005.Disk diffusion testing in manual of antimicrobial susceptibility
testing. American Society for Microbiology.Wangshinton DC. 39-52p.
Pamungkas, K., M. Murrukmihadi. 2015. Isolasi dan penetapan kadar alkaloid
ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) secara
spektrodensitometri. Traditional Medicine Journal, 20(2): 112-118.
Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. 237 hlm.
Roslizawati, N. Y. Ramadani, Fakhrurrazi, H. Alfian. 2013. Aktivitas antibakterial
ekstrak etanol dan rebusan sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap bakteri
Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria. 7(2): 91-94.
Sarker, S. D., Z. Latif, A. I. Gray. 2006. Natural products isolation. Humana Press
Inc. Ney York. 515 pp.
Tinambunan, H., Melki, Isnaini. 2012. Efektifitas ekstrak bakteri yang berasosiasi
dengan spons dan karang lunak sebagai antibakteri dari perairan pulau tegal
lampung, 4(2): 225-230.
WHO. 2016. Global Health Observatory. http://www.who.int/. Tanggal akses 12 Juli
2017
Zulharmitta, D. Erlika, H. Rivai. 2010. Penentuan pengaruh jenis pelarut ekstraksi
terhadap perolehan kadar senyawa fenolat dan daya antioksidan dari herba
miniran (Phyllanthus niruri L.), 2(1): 37-44.

127

Anda mungkin juga menyukai