OLEH :
Nurhabiba Edriana
NIM : 1111103000037
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurhabiba Edriana
++
Laporan Penelitian
arj ana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh
Nurhabiba Edriana
NIM: 1111103000037
Pernbimbing I
Penrbimbing 2
w
Zeti Harriyati, M. Biomed
I 20t4M
ilt
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian berjudul UJI AI(TIVITAS ANTIOKSIDAI\ PADA DAUN
(1,
penelitian
di Fakultas
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidan
\\
t
4-
Pembimbing
Pembimbing
\q-
fiv
Penguji
&Nt'
PIMPINAN FAKI]LTAS
3
Dekan FKIK
sh
Prof.
Tadjudin,
Sp.And
IV
Dr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada
waktunya. Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan dan doa dari berbagai
pihak, sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. (hc) dr. M.K. Tadjudin, Sp. And, dr. M. Djauhari
Widjajakusumah, DR. Arif Sumantri, M.Kes, Dra. Hj. Delina Hasan,
M.Kes., Apt. selaku Dekan dan pembantu dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan
kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di Program
Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Witri Ardini, M. Gizi, Sp. GK selaku Ketua Program Studi dan
untuk seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan mengajarkan
saya selama menjalani masa didik di Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah.
3. Zeti Harriyati, M. Biomed dan dr.Yanti Susianti, Sp.A selaku dosen
pembimbing, dimana selain mengarahkan juga memberikan motivasi
kepada saya sehingga penelitian ini bisa selesai pada waktunya.
4. Kedua orang tua tercinta, Bpk. Erefri Edrison dan Ibu Aflizmadonalia
Enni serta adik saya tersayang Alhamda Efridon yang selalu
mendukung saya untuk menyelesaikan penelitian ini.
5. Suryani, S.Si yang banyak mengarahkan dan mengajari saya dalam
melakukan penelitian ini sehingga penelitian ini bisa selesai pada
waktunya.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun untuk penelitian
ini
Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga bermanfaat bagi masyarakat
dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
vi
ABSTRAK
Nurhabiba Edriana. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji aktivitas
antioksidan daun kunyit (Curcuma domestica val) dengan metode DPPH
( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).2014.
Banyak penyakit yang pada awalnya disebabkan oleh radikal bebas, sehingga
radikal bebas dan antioksidan banyak diteliti di dunia kesehatan. Daun kunyit
(Curcuma domestiva val) diduga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat seperti
halnya rimpang kunyit yang mampu menangkal efek negatif dari radikal bebas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun
kunyit dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).
Penelitian ini dilakukan secara observasional. Ekstrak daun kunyit didapatkan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antioksidan
ekstrak daun kunyit dilakukan pada konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan
200 ppm. Ekstrak daun kunyit ditambah dengan DPPH (634M). Vitamin C
digunakan sebagai kontrol positif. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui
aktivitas antioksidan daun kunyit menggunakan spektrofotomerer UV-Vis pada
panjang gelombang maksimum yaitu 517 nm. Hasil penelitian ini didapatkan
perubahan warna secara kualitatif baik pada esktrak daun kunyit dan vitamin C.
Nilai IC50 ekstrak daun kunyit senilai 148.51 ppm dan termasuk aktivitas
antioksidan sedang berdasarkan klasifikasi Blois.
Kata Kunci : antioksidan, ekstrak daun kunyit (Curcuma domestica val), DPPH
ABSTRACT
Nurhabiba Edriana. Medical Education Study Program. Antioxidant
Activity Assay of Turmeric Leaves (Curcuma domestica val) Extract by
DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Method.2014.
Many health problems caused by free radical production so recent studies focused
on it. Turmeric (Curcuma domestica val) leaves has been predicted has a strong
antioxidant activity as strong as its rhizome to counteract the negative effects from
free radical activity. The aim of this study is to know antioxidant activity of
turmeric leaves extract by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method.
Turmeric leaves extracted by maceration with methanol as its solvent. Antioxidant
activity tested in different concentration 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, and 200
ppm. Turmeric leaves extract was added by DPPH (634M). This study used
vitamin C as positive control. Absorbance measurement used spectrophotometer
UV-Vis in maximum wave length 517 nm to show the antioxidant activity. Result
of this study shows color differences both turmeric leaves and vitamin C on a
qualitative scale. IC50 value of turmeric leaves is 148,51 ppm and classified as
middle antioxidant according to Blois classification.
Keywords: Antioxidant, Turmeric Leaves (Curcuma domestica val) Extract,
DPPH
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..........................................................................
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................
iv
KATA PENGANTAR.....................................................................
ABSTRAK......................................................................................
vii
ABSTRACT....................................................................................
vii
DAFTAR ISI...................................................................................
viii
DAFTAR TABEL...........................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................
xii
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................
2.1.2 Simplisia...............................................................
2.1.3.1 Ekstrak......................................................
2.1.3.2 Ekstraksi....................................................
2.1.5 Antioksidan...........................................................
2.1.5.1 Vitamin C...................................................
viii
10
ktivitas
Antioksidan........
10
10
11
11
12
12
13
14
15
15
15
3.3 Sampel............................................................................
15
15
15
15
16
16
16
16
18
18
20
20
20
23
25
5.1 Simpulan.........................................................................
25
5.2 Saran...............................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
26
LAMPIRAN......................................................................................
28
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 4.1
19
kunyit...........................................................................
22
22
23
Tabel 4.2
Tabel 6.1
Tabel 6.2
29
30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Tanaman kunyit............................................................
Gambar 2.2
10
Gambar 4.1
20
Gambar 4.2
21
Gambar 4.3
23
Gambar 4.4
23
Gambar 6.1
Hasil determinasi..........................................................
28
Gambar 6.2
31
Gambar 6.3
Proses evaporasi...........................................................
31
Gambar 6.4
31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil determinasi........................................................
28
Lampiran 2
29
Riwayat penulis...........................................................
30
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
kurkumin yang telah terbukti dapat menangkap radikal hidroksi, yaitu salah
satu bentuk dari radikal bebas.5
Kunyit (Curcuma domestica val) termasuk salah satu tanaman
rempah dan obat. Hampir setiap orang Indonesia mengkonsumsi tanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk
menjaga kesehatan, obat wasir, melancarkan haid, menurunkan kolesterol, dan
juga untuk kecantikan.5
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui senyawa
yang bisa menangkal radikal bebas, salah satu cara adalah dengan adanya
penemuan terhadap aktivitas antioksidan. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan pada rimpang kunyit ternyata menyebabkan peningkatan aktivitas
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Sementara itu, sampai
sekarang informasi tentang daun kunyit belum diketahui apakah mempunyai
kandungan antioksidan atau tidak, sementara pemakaian di masyarakat selama
ini digunakan sebagai bahan masakan. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti
ingin mengetahui apakah ekstrak daun kunyit mempunyai aktivitas
antioksidan
dengan
metode
DPPH
(1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)
Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisi
: Spermatophyte
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies
larut. Beberapa pelarut yang sering digunakan adalah etanol, metanol, nhexana, aseton, benzena, etil asetat, dan kloroform.9
Metode ekstraksi menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan
cara dingin dan panas, yaitu :
Cara dingin
a) Maserasi
Maserasi adalah suatu proses perendaman simplisia
menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada
suhu kamar. Ada 2 macam maserasi yaitu maserasi kinetik dan
remaserasi. Maserasi kinetik adalah maserasi yang dilakukan
pengadukan secara terus-menerus sedangkan remaserasi adalah
menambahkan pelarut setelah maserat pertama disaring dan
seterusnya.9
b) Perkolasi
Perkolasi merupakan suatu proses penyaringan simplisia
dengan memakai pelarut yang selalu baru pada suhu kamar.
Proses perkolasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
tahap
Cara Panas
a). Refluks
Refluks
merupakan
ekstraksi
dengan
pelarut
pada
penangkapan
rantainya rendah).
radikal
yang
menyebabkan
pemanjangan
Inisiasi :
ZH
HO OH
Propagasi : Z* + R-C = C- R
HO O*
Terminasi : Z* + R-C = C R
Z* + H
HO O*
ZH + R-C = C R
O O
ZH + R-C C - R
2.1.5 Antioksidan
Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menangkal efek
negatif radikal bebas yang terbentuk sebagai metabolisme oksidatif, yaitu
hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam
tubuh dengan memberikan satu elektronnya kepada senyawa radikal bebas.
Radikal bebas dapat dihambat dengan cara mencegah dan menghambat
Antioksidan non-enzimatis
-Larut lemak: tokoferol, karatenoid, flavonoid, dan quinon.
-Larut air: asam askorbat (Vitamin C), asam urat, protein pengikat
logam, dan aprotein pengikat hem. 2
Antioksidan primer
Antioksidan primer disebut juga antioksidan enzimatis. Suatu
senyawa dapat dikatakan sebagai antioksidan primer adalah suatu
senyawa yang mampu dengan cepat memberikan atom hidrogen
kepada senyawa radikal bebas sehingga berubah menjadi molekul
yang kurang reaktif dan mencegah pembentukan radikal bebas
baru dengan memutus reaksi berantai (polimerasi), kemudian
mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.17
Antioksidan sekunder
Antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogen atau
non-enzimatis. Mekanisme
kerjanya
dengan
cara memotong
Antioksidan tersier
Kelompok antioksidan tersier meliputi sistem enzim DNA
repair dan metionin sulfoksida reduktase. Enzim-enzim ini
berfungsi sebagai perbaikan biomolekuler sel yang rusak akibat
efek radikal bebas.2
10
11
ABTS
(2,2-Azinobis(3-ethylbenzothiazoline)-6-sulfonic
(2-deoksi-D-ribosa)
merupakan
gula
yang
12
UV-Vis
adalah
13
Antioksidan
Eksogen
Endogen
Metode DPPH
DPPH
Bersifat antioksidan
dengan mendonorkan
atom hidrogen
Semakin banyak
aktivitas antioksidan
terhadap DPPH
Perhitungan IC50
14
Bersifat antioksidan
Metode DPPH
Spektrofotometer UV-Vis
Analisis
2.4 Definisi Operasional
No.
Variabel
Definisi
Cara ukur
Konsentrasi
ekstrak daun
kunyit
Konsentrasi
larutan uji
dalam ppm (1
ppm = 1
g/mL)
V1M1=V2M2
(perbandingan
ekstrak dengan mL
metanol)
Absorbansi
sampel
Nilai absorbansi
pada masingmasing sampel
Diukur panjang
gelombang dengan
alat
spektofotometer
IC50
Nilai
konsentrasi
ekstrak yang
mampu
menghambat
aktivitas proses
oksidasi sebesar
50 %
Persamaan regresi
linier
Alat ukur
Skala ukur
Hasil ukur
Numerik
50 ppm
100 ppm
150 ppm
200 ppm
Spektofot
ometer
Numerik
Nm
Kategorik
Ordinal
Klasifikasi
Blois:
IC50 < 50
g/ml =
sangat kuat
IC50 50-100
g/ml = kuat
IC50 101-150
g/ml=
sedang IC50
151-200
g/ml =
lemah IC50>
200 g/ml =
tidak aktif
15
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.3 Sampel
Sebanyak 500 gram daun kunyit yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan dari pasar Ciputat. Daun dipilih yang tidak terlalu muda dan tua,
tidak kering, tidak berjamur, sudah dibersihkan. Kemudian dideterminasi
oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Bogor. Determinasi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan
identitas sampel. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel yang diuji
benar spesies Curcuma Domestica Val. Kemudian dibuat larutan ekstraknya
dalam berbagai konsentrasi, yaitu : 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm
yang masing-masing dibuat tiga kali pengulangan.
16
17
2. Larutan Seri
a) 200 ppm
400 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian tambahkan 500 L larutan DPPH.
b) 150 ppm
300 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian tambahkan 500 L larutan DPPH.
c) 100 ppm
200 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian tambahkan 500 L larutan DPPH.
d) 50 ppm
100 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian tambahkan 500 L larutan DPPH.
d) Pembuatan Larutan Kontrol Positif (Vitamin C)23
Vitamin C berupa serbuk putih didapatkan dari Laboratorium
Kimia Obat Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Vitamin C yang
digunakan merupakan produk perusahaan VWR.
1. Larutan Induk (100 ppm)
1 mg vitamin C murni dilarutkan dalam 10 mL metanol = 0,1
mg/mL = 100 g/mL (ppm).
2. Larutan seri (2,4,6,8 ppm)
a) 2 ppm
40 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian ditambahkan 500 L larutan
DPPH.
b) 4 ppm
80 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian ditambahkan 500 L larutan
DPPH
18
c) 6 ppm
120 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1600 L. Kemudian ditambahkan 500 L larutan
DPPH.
d) 8 ppm
160 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 L. Kemudian ditambahkan 500 L larutan
DPPH.
19
Nilai IC50
Antioksidan
1.
< 50 ppm
Sangat kuat
2.
50-100 ppm
Kuat
3.
100-150 ppm
Sedang
4.
151-200 ppm
Lemah
21
22
No
Konsentrasi
(ppm)
Rata-rata nilai
absorbansi
% Penghambatan
50 ppm
0.465
14.04 %
100 ppm
0.344
36.41 %
150 ppm
0.243
55.08 %
200 ppm
0.199
63.22 %
Konsentrasi
(ppm)
Rata-rata nilai
absorbansi
% Penghambatan
2 ppm
0.504
6.83 %
4 ppm
0.433
19.96 %
6 ppm
0.234
56.74 %
8 ppm
0.102
81.14 %
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 terlihat hasil bahwa semakin besar
konsentrasinya semakin kecil nilai absorbansinya karena semakin besar
konsentrasi larutan, aktivitas antioksidan semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan
perubahan warna dari DPPH dan nilai % penghambatan yang semakin tinggi.
Setelah
dilakukan
penghitungan
utntuk
mendapatkan
data
23
% penghambatan
80
y = 0,3324x + 0,635
R = 0,9631
60
40
20
0
0
50
100
150
200
250
100
y = 12,986x - 23,76
R = 0,9721
% penghambatan
80
60
40
20
0
0
10
24
Bahan
Nilai IC50
1.
148,51 ppm
2.
Vitamin C
5,67 ppm
Tabel 4.3 menunjukan ekstrak daun kunyit memiliki nilai IC50 sebesar
148,51 ppm dan vitamin C sebesar 5,67 ppm. Berdasarkan klasifikasi Blois,
ekstrak daun kunyit termasuk dalam kategori antioksidan sedang dan vitamin C
termasuk ke dalam antioksidan yang sangat kuat.15Sementara penelitian
sebelumnya, menggunakan ekstrak dari rimpang kunyit memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 56,17 ppm.5 Lingkungan yang
baik dapat memengaruhi senyawa bioaktif yang terkandung, daun kunyit pada
penelitian ini didapatkan dari pasar Ciputat, berbeda dengan penelitian yang
dilakukan pada rimpang kunyit yang didapatkan dari lingkungan untuk tumbuh
yang dikondisikan dengan baik. Sehingga nilai dari IC50 lebih kecil dari pada
penelitian ini. Aktivitas antioksidan disebabkan karena daun kunyit mengandung
kurkumin. Kurkumin merupakan metabolit sekunder yang tersebar pada
tumbuhan dan termasuk senyawa fenolik sehingga cenderung mudah larut dalam
pelarut polar. Kurkumin bersifat antioksidan sehingga mampu meredam aktivitas
radikal hidroksil.18
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dengan
berbagai
5.2 Saran
1.Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa
bioaktif ekstrak daun kunyit yang bersifat antioksidan.
2.Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai efek daun kunyit lainnya
seperti efek toksisitas dan antimikrobakterial.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
R. Radikal
dalam
menimbulkan
27
28
29
30
Lampiran 3
Riwayat Penulis
Identitas :
Nama
: Nurhabiba Edriana
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: nurhabiba.edriana@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
2000 2006
2006 2008
2008 2011
2011 sekarang