SKRIPSI
OLEH:
RIZKY PRATAMA
NIM 141524064
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
RIZKY PRATAMA
NIM 141524064
Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt.
NIP. 195108161980031002 NIP. 195103261978022001
Drs. Fathur Rahman, M.Si., Apt. Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.
NIP. 195201041980031002 NIP. 195112231980032002
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(Haw.). Britton & Rose) dan Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.)
Britton & Rose) dengan Metode DPPH”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
Sumatera Utara.
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.,
selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis
kepada Bapak Prof. Ginda Haro, M.Sc., Apt., dan Bapak Drs. Fathur Rahman
Harun, M.Si., Apt., yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membimbing
penulis dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan
saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt., selaku ketua
penguji, dan Ibu Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt., selaku anggota penguji yang
telah memberikan saran untuk menyempurnakan skripsi ini, dan Bapak Prof. Dr.
Muchlisyam M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak dan Ibu
staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membimbing penulis
terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga, Bapak Jemirin, Ibu Ermawaty
iv
dan kakak, serta adik-adikku tercinta atas limpahan kasih sayang, doa dan
angkatan 2014 untuk kebersamaan dan dorongan semangatnya, serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
Rizky Pratama
NIM 141524064
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : 141524064
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dan
hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan orang lain
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis setelah disebutkan sumbernya didalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam
skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia
Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat
Rizky Pratama
NIM 141524064
vi
Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(Haw.) Britton & Rose) dan Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.)
Britton & Rose) Dengan Metode DPPH
ABSTRAK
Buah naga merupakan salah satu jenis buah tropis dengan kandungan
vitamin C, vitamin E, vitamin A, dan senyawa polifenol yang berpotensi sebagai
antioksidan. Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif
yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak
berpasangan. Antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (elektron donor) yang
dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan sehingga dapat
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan aktivitas antioksidan pada jus buah naga merah dan jus buah naga
putih.
Metode yang dilakukan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode
pemerangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)
menggunakan spektrofotometer visible dan pengukuran dilakukan pada panjang
gelombang maksimum 516 nm pada konsentrasi 40 μg/ml.
Hasil uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai Inhibitory Concentration
(IC50) masing-masing pada jus buah naga merah sebesar 128,3764 μg/ml dan
termasuk dalam kategori sedang, sedangkan jus buah naga putih sebesar 94,7983
μg/ml dan termasuk dalam kategori kuat.
Kata kunci: Antioksidan, DPPH, jus buah naga merah dan jus buah naga putih.
vii
Antioxidant Activity Test at Red Dragon Fruit Juice (Hylocereus polyrhizus
Haw.) Britton & Rose) and White Dragon Fruit (Hylocereus undatus Haw.)
Britton & Rose) by DPPH Method
ABSTRACT
Keywords: Antioxidant, DPPH red dragon fruit juice and white dragon fruit
juice.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................... i
ix
2.1.3 Nama Asing ............................................................... 6
x
3.4.2 Pembuatan Larutan DPPH 0,5 mM ........................... 18
DPPH .......................................................................... 18
Maksimum .................................................................. 21
(JBNP) ........................................................................ 23
LAMPIRAN .............................................................................................. 31
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.2 Hasil Persamaan Regresi Linier dan Hasil Analisis IC50 yang
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Buah naga merupakan salah satu jenis buah tropis dengan kandungan
antioksidan serta serat yang tinggi. Buah yang berasal dari meksiko ini berbeda
dengan famili Cactacea lainnya, yakni memiliki rasa yang manis dan segar.
Kekhasan lain dari tanaman ini adalah pada tiap nodus batang terdapat duri
secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak
tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat
elektron molekul yang berada di sekitarnya. Target utama radikal bebas adalah
protein, asam lemak tak jenuh, lipoprotein, unsur DNA serta karbohidrat
(Winarsi, 2007).
penyakit kronis dan degeneratif. Radikal bebas dapat di tangkal oleh antioksidan.
bentuk enzim antioksidan dan zat antioksidan untuk menetralisir radikal bebas
akibat pengaruh lingkungan dan diet yang buruk (Umayah dan Amrun, 2007;
Silalahi, 2006).
1
Antioksidan adalah senyawa pemberi elektron yang dapat menangkal atau
meredam dampak negatif oksidan sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan
populer digunakan adalah BHA (butil hidroksi anisol), BHT (butil hidroksi
terpilih sejak tahun 1980 (Pranata, dkk., 2015; Sayuti dan Yenrina, 2015).
antioksidan dari ekstrak metanol dan ekstrak air buah naga dengan metode DPPH
antioksidan lebih besar dari pada ekstrak metanol, hal ini disebabkan oleh
kandungan vitamin C yang mudah larut ke dalam air dibanding dengan metanol.
penelitian meliputi identifikasi tumbuhan dan uji aktivitas antioksidan jus buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus (Haw.) Britton & Rose) dan buah naga putih
suatu bahan uji dengan metode peredaman Radikal Bebas DPPH (1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl).
2
Metode aktivitas anti radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)
yang terbukti akurat, reliabel dan praktis (Umayah dan Amrun, 2007; Sayuti dan
Yenrina, 2015).
a. Apakah jus buah naga merah dan jus buah naga putih memiliki aktivitas
antioksidan ?
b. Termasuk kategori apakah aktivitas antioksidan jus buah naga merah dan jus
1.3 Hipotesis
a. Jus buah naga merah dan jus buah naga putih memiliki aktivitas antioksidan.
b. Jus buah naga merah dan jus buah naga putih memiliki aktivitas antioksidan
a. Untuk mengetahui jus buah naga merah dan jus buah naga putih memiliki
aktivitas antioksidan.
3
b. Untuk mengetahui kategori aktivitas antioksidan jus buah naga merah dan jus
jus buah naga merah dan jus buah naga putih mengandung antioksidan, sehingga
masyarakat dapat menjadikan jus buah naga merah dan jus buah naga putih
Uji Aktivitas
Jus Buah Naga
Antioksidan Nilai IC50
Merah (JBNM)
dengan
dan Jus Buah
Metode DPPH JBNM & JBNP
Naga Putih
(JBNP)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
nama asing, morfologi tumbuhan, kandungan gizi dan khasiat dari tumbuhan.
Tumbuhan buah naga berasal dari daerah beriklim tropis kering. Habitat
yang lain. Sekarang buah naga sudah dibudidayakan di Indonesia mulai tahun
Tumbuhan buah naga dapat tumbuh dan berbuah lebat dengan kualitas
buah yang baik bila ditanam pada daearah yang keadaan lingkungan (iklim dan
tanah) yang sesuai. Suhu udara untuk pertumbuhan buah naga 22°C-35°C,
medium 0-500 m dari permukaan laut, tekstur dan struktur tanah yaitu tanah liat
dan berpasir atau berkrikil, keadaan tanah yang mengandung zat besi berlebihan
dapat mengganggu pertumbuhannya dimana hal ini biasanya terjadi pada tanah
basah, sifat tanah yang baik apabila tanah banyak mengandung bahan organik
tanah (humus) dan organisme tanah (mikroba tanah) pengurai bahan organik tanah
(Cahyono, 2009).
5
2.1.2 Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Genus : Hylocereus
(Cahyono, 2009).
Nama asing buah naga adalah dragon fruit (Inggris), pitaya (Meksiko),
Melano (Hawai), feu long kwa (Cina), thanh long (Vietnam), kaeo mangkon
memanjat. Akar serabut yang tumbuh dan berkembang dalam tanah pada
coklat kemerahan. Batang segi tiga, berlekuk atau bergerigi, berduri pendek, tidak
tajam, lunak dan hijau. Bunga berumah satu, tersebar di ujung dan tengah batang,
panjang 30 cm, mahkota berwarna putih bagian dalam dan krem bagian luar,
benang sarinya kuning. Buah berbentuk bulat agak lonjong, panjang 7,5-12 cm,
diameter 5,5-8 cm, lunak, kulitnya berwarna merah dan sisiknya berwarna hijau,
6
biji berbentuk bulat, kecil dan hitam (Cahyono, 2009).
Dalam 100 g buah naga merah , kandungan airnya cukup tinggi yaitu 82,5-
niasin 1,297-1,300 mg dan vitamin C 8-9 mg. Sedangkan dalam 100 g buah naga
putih mengandung air 89,4 g, serat 0,3 g, kalsium 6 mg, zat besi 0,4 mg, fosfor 19
mg, protein 0,5 g, lemak 0,1 g, niasin 0,2 mg dan vitamin C 25 mg (Gunasena dan
Pushpakumara, 2006).
Dari beberapa media massa disebutkan bahwa buah naga memiliki khasiat
khasiat tersebut disebabkan oleh kandungan nutrisi dalam buahnya yang sangat
dahaga. Hal ini disebabkan oleh kandungan airnya sangat tinggi, sekitar 90,20%
dari berat buah. Rasanya cukup manis karena didukung oleh kadar gula yang
krim, sari buah, manisan, maupun selai. Dapat saja buah naga ini diolah menjadi
7
2.2 Buah Naga Merah
australia ini memiliki buah dengan kulit berwarna merah. Kulitnya terdapat sisik
atau jumbai hijau. Rasa buah lebih manis dibandingkan Hylocereus undatus,
Hylocereus undatus. Duri pada batang dan cabang berjarak lebih rapat. Tanaman
ini tergolong jenis yang sangat rajin berbunga, bahkan cenderung berbunga
Bahkan jenis ini termasuk jenis tanaman yang buahnya hanya berukuran kecil.
Rata-rata berat buahnya hanya sekitar 400 g. Lokasi penanaman yang ideal pada
adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging berwarna putih.
Warna merah buah ini sangat kontras dengan warna daging buah. Pada kulit buah
terdapat sisik atau jumbai berwarna hijau. Di dalam buah terdapat banyak biji
berwarna hitam. Berat buah rata-rata 400-500 g, bahkan ada yang dapat mencapai
650 g. Rasa buahnya masam bercampur manis. Dibanding jenis lainnya, kadar
hijau tua. Daerah tumbuh yang ideal pada ketinggian kurang dari 400 m dari
permukaan laut. Bila penanamannya dilakukan pada ketinggian di atas 400 m dari
8
akan lebih banyak bermunculan tunas dibanding bunga. Tanaman ini lebih banyak
secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak
tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat
elektron molekul yang berada di sekitarnya. Target utama radikal bebas adalah
protein, asam lemak tak jenuh, lipoprotein, unsur DNA serta karbohidrat
(Winarsi, 2007).
penyakit kronis dan degeneratif. Radikal bebas dapat di tangkal oleh antioksidan.
bentuk enzim antioksidan dan zat antioksidan untuk menetralisir radikal bebas
akibat pengaruh lingkungan dan diet yang buruk (Umayah dan Amrun, 2007;
Silalahi, 2006).
2.5 Antioksidan
9
dibedakan menjadi antioksidan sintetik dan antioksidan alami. Antioksidan
sintetik yang lebih populer digunakan adalah BHA (butil hidroksi anisol), BHT
seperti vitamin A, Vitamin C, vitamin E, dan senyawa polifenol lebih sehat dan
alami menjadi alternatif yang terpilih sejak tahun 1980 (Pranata, dkk., 2015;
berwarna ungu pekat seperti KMnO4, bersifat tidak larut dalam air. DPPH
Penyimpanannya dalam wadah tertutup baik pada suhu -20 °C (Ionita, 2005;
Molyneux, 2004).
10
Metode pemerangkap radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)
adalah suatu metode sederhana, cepat dan murah yang dapat digunakan untuk
dapat digunakan untuk sampel yang padat dan bentuk larutan. Prinsipnya adalah
serapan maksimum pada panjang gelombang tertentu, berwarna ungu. Warna akan
berubah dari ungu menjadi kuning lemah apabila elektron ganjil tersebut
Gambar 2.2 Reaksi antara DPPH dengan atom H dari senyawa antioksidan
selama 60 menit, tetapi dalam beberapa penelitian waktu yang digunakan sangat
bervariasi yaitu 5 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 60 menit. Waktu reaksi
yang tepat adalah ketika reaksi sudah mencapai kesetimbangan. Kecepatan reaksi
dipengaruhi oleh sifat dari aktivitas antioksidan yang terdapat di dalam sampel
11
2.8 Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH
picrylhydrazyl), karena merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan
picrylhydrazyl) baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen pada DPPH
berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu menjadi kuning terang.
Perubahan ini dapat diukur sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen
menghambat reaksi peroksidasi lipid, yang secara in vitro dapat diketahui dari
besarnya IC50 atau Inhibitor Concentration 50. Parameter yang dipakai untuk
konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50% DPPH (1,1-
mempunyai aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai harga EC50 atau IC50
12
Aktivitas antioksidan didasarkan pada besarnya IC50, diklasifikasikan
kedalam 4 kelompok yaitu sangat kuat (< 50 μg/ml), kuat (50-100 μg/ml), sedang
(101-150 μg/ml) dan lemah (151-200 μg/ml). IC50 juga didefinisikan sebagai
mampu menghambat 50% oksidasi. Semakin kecil nilai IC50 semakin tinggi
2.9 Pelarut
Metode ini akan bekerja dengan baik menggunakan pelarut metanol atau
etanol karena kedua pelarut ini tidak mempengaruhi dalam reaksi antara sampel
absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi
13
tertentu (Gandjar dan Rohman, 2008).
Menurut Gandjar dan Rohman (2008), ada beberapa alasan mengapa harus
oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan
dipergunakan untuk penentuan senyawa dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam
suatu larutan, gugus molekul yang dapat mengabsorpsi cahaya dinamakan gugus
gugus kromofor atau lebih akan mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang
yang hampir sama dengan molekul yang hanya mempunyai satu gugus kromofor
14
Spektrofotometri pada dasarnya terdiri dari sumber sinar, monokromator,
sel untuk zat yang diperiksa, detektor, penguat arus dan alat ukur atau pencatat.
Spektrofotometri yang sering digunakan untuk mengukur serapan larutan atau zat
antara 200-400 nm dan visibel (cahaya tampak) dengan panjang gelombang antara
15
BAB III
METODE PENELITIAN
tumbuhan, pembuatan jus buah naga dan pengujian aktivitas antioksidan jus buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus (Haw.) Britton & Rose) dan buah naga putih
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari alat-alat gelas
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah naga merah dan
buah naga putih segar. Bahan-bahan kimia berkualitas pro analisis produksi
16
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan
identifikasi tumbuhan, pembuatan jus buah naga merah dan jus buah naga putih.
tanpa membandingkan dengan bahan tumbuhan yang sama dari daerah lain.
Bahan tumbuhan yang digunakan adalah buah naga segar merah (Hylocereus
polyrhizus (Haw.) Britton & Rose) dan buah naga segar putih (Hylocereus
undatus (Haw.) Britton & Rose) yang sudah matang, diperoleh dari Pasar Buah
Berastagi, Jalan Jendral Gatot Subroto No. 288 Medan, Sumatera Utara.
Rose) dan buah naga putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose)
3.3.3 Pembuatan Jus Buah Naga Merah dan Jus Buah Naga Putih
Pembuatan jus buah naga merah dan jus buah naga putih dilakukan dengan
menimbang buah naga 1,2 kg, dibersihkan dengan air mengalir lalu ditiriskan,
sampel yang telah dihaluskan dipisahkan dari biji-bijinya dengan cara disaring
menggunakan kertas saring, sehingga diperoleh jus buah naga merah dan jus buah
naga putih.
17
3.4 Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhydrazyl)
perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning) dengan nilai IC50 (konsentrasi
sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50%) sebagai parameter
masukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan metanol dan di
cukupkan volumenya dengan metanol hingga garis tanda, maka diperoleh larutan
DPPH 0,5 mM (konsentrasi 200 μg/ml). Larutan DPPH 0,5 mM dipipet sebanyak
volumenya dengan metanol sampai garis tanda, maka diperoleh larutan blanko
waktu larutan tersebut mulai menghasilkan absorbansi yang stabil yang akan
18
3.4.5 Pembuatan Larutan Induk Jus Buah Naga Merah (JBNM) dan Jus
Buah Naga Putih (JBNP)
Ditimbang sebanyak 25 mg jus buah naga merah dan jus buah naga putih,
3.4.6 Pembuatan Larutan Uji Jus Buah Naga Merah (JBNM) dan Jus Buah
Naga Putih (JBNP)
Larutan induk dipipet sebanyak 1,25 ml; 2,5 ml; 3,75 ml; dan 5 ml
50 μg/ml, 100 μg/ml, 150 μg/ml, dan 200 μg/ml), jus buah naga merah (JBNM)
dan jus buah naga putih (JBNP) dengan berbagai konsentrasi masing-masing
sebagai berikut:
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan radikal bebas (%) = x 100%
A kontrol
19
3.4.8 Analisis Nilai IC50
antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 < 50 μg/ml, kuat (50-100) μg/ml, sedang
20
BAB IV
adalah Hylocereus polyrhizus (Haw.) Britton & Rose dan Hylocereus undatus
(Haw.) Britton & Rose. Hasil pemeriksaan identifikasi tumbuhan tersebut dapat
Visibel. Data hasil pengukuran panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada
21
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan DPPH (1,1-diphenyl-2-
panjang gelombang 516 nm. Panjang gelombang 516 nm, termasuk dalam kisaran
panjang gelombang sinar tampak 400-800 nm, serta termasuk dalam rentang
Waktu stabil
absorbansi larutan (Gandjar dan Rohman, 2007). Hasil analisis pengukuran waktu
22
literatur yang direkomendasikan adalah selama 60 menit, tetapi dalam beberapa
penelitian waktu yang digunakan sangat bervariasi dari 1 menit hingga 240 menit
4.2.3 Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan Jus Buah Naga Merah (JBNM)
dan jus Buah Naga Putih (JBNP)
uji jus buah naga merah dan jus buah naga putih terlihat adanya penurunan nilai
konsentrasi masing-masing jus buah naga merah dan jus buah naga putih.
pemerangkapan dengan penambahan masing-masing jus buah naga merah dan jus
Tabel 4.1 Penurunan absorbansi dan persen pemerangkapan DPPH oleh masing
masing jus buah naga merah (JBNM) dan jus buah naga putih (JBNP).
antioksidan. Penurunan nilai absorbansi terjadi karena jus buah naga merah dan
23
jus buah naga putih mampu menetralisir DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)
elektron yang diambil. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan DPPH (1,1-
picrylhydrazyl). Hal ini dapat terjadi apabila adanya penangkapan satu elektron
terjadi disebabkan oleh adanya senyawa yang bisa memberikan radikal hidrogen
Pada metode ini absorbansi yang diukur adalah absorbansi larutan DPPH
24
terukur adalah sisa DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) yang tidak ditangkap
masing jus buah naga merah dan jus buah naga putih dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
25
Hasil analisis persamaan regresi linier dan hasil analisis nilai IC50 (μg/ml)
yang diperoleh dari larutan uji JBNM dan JBNP dapat dilihat pada Tabel 4.2
dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil persamaan regresi linier dan hasil analisis IC50 (μg/ml) yang
diperoleh dari jus buah naga merah (JBNM) dan jus buah naga putih
(JBNP)
Hasil perbandingan analisis IC50 (μg/ml) pada larutan uji JBNM dan JBNP
Dari Tabel 4.2 menunjukkan aktivitas antioksidan larutan uji jus buah
naga merah (JBNM) memiliki IC50 sebesar 128,3764 μg/ml dan termasuk dalam
kategori sedang sedangkan jus buah naga putih (JBNP) memiliki IC50 sebesar
94,7983 μg/ml dan termasuk dalam kategori kuat. Aktivitas antioksidan diperoleh
berbeda karena kandungan gizi pada masing-masing buah naga yaitu vitamin C.
26
Perbedaannya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Penelitian lain yang dilakukan oleh Umayah dan Amrun (2007), yaitu uji
aktivitas antioksidan buah naga putih ekstrak metanol diperoleh IC50 sebesar 2,98
% dan pada ekstrak air 1,80 %, sedangkan pada penelitian yang dilakukan Nur
Khaidah Siregar (2012), yaitu uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah naga
putih diperoleh IC50 sebesar 975,501 μg/ml dan sari buah naga putih sebesar
4751,427 μg/ml.
27
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Jus buah naga merah dan jus buah naga putih memiliki aktivitas
antioksidan.
yang sedang dengan IC50 sebesar 128,3764 μg/ml dan jus buah naga putih
5.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Ketiga.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 222, 254-255.
Ionita, P. (2005). Is DPPH Stable Free Radical a Good Scavenger for Oxygen
Active Species?. Bucharest. Chemical Paper. 59(1): 11-16.
Kristanto, D. (2003). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Cetakan
Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 10-15.
Marinova, G. dan V. Batchvarov. (2011). Evaluation of the Methods for
Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH.
Bulgarian Journal of Agricultural Science. 17(1): 11-24.
29
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Pharmaciana, vol 5, No. 1, 2015:
25-34.
Sayuti, K., dan Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang:
Andalas University Press. Halaman 38-47; 61-65; 76.
Umayah, U. E., dan Amrun, H. M. (2007). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah
Naga (Hylocereus Undatus (Haw.) Britt. & Rose) Staf Pengajar Program
Studi Farmasi Universitas Jember. Jurnal Ilmu Dasar Vol. 8 No. 1.
Halaman 83-90.
Warisno, dan Dahana, K. (2010). Buku Pintar Bertanam Buah Naga Di Kebun,
Pekarangan dan Dalam Pot. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman
3.
30
Lampiran 1. Bagan Kerja
Residu Filtrat
Ditimbang 25 mg
Dimasukkan kedalam labu 25 ml
Dicukupkan volumenya dengan air sampai
garis tanda
31
Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan
32
2. Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose)
33
Lampiran 3. Gambar Sampel Buah Naga
34
Lampiran 4. Gambar Seperangkat Alat Spektrofotometer UV-Visibel (UV 1800
- Shimadzu)
Shimadzu).
35
Lampiran 5. Hasil Pengukuran Operating Time
Time Raw
(Minute) Data..
0.0000 0.8412
1.0000 0.8418
2.0000 0.8414
3.0000 0.8416
4.0000 0.8418
5.0000 0.8420
6.0000 0.8423
7.0000 0.8426
8.0000 0.8428
9.0000 0.8430
10.0000 0.8432
11.0000 0.8434
12.0000 0.8437
13.0000 0.8441
14.0000 0.8443
15.0000 0.8446
16.0000 0.8449
17.0000 0.8456
18.0000 0.8458
19.0000 0.8459
20.0000 0.8461
21.0000 0.8464
22.0000 0.8467
23.0000 0.8475
24.0000 0.8486
25.0000 0.8497
26.0000 0.8494
27.0000 0.8496
28.0000 0.8499
29.0000 0.8501
30.0000 0.8505
31.0000 0.8509
32.0000 0.8514
33.0000 0.8517
34.0000 0.8521
35.0000 0.8523
36.0000 0.8525
37.0000 0.8529
38.0000 0.8533
39.0000 0.8537
40.0000 0.8540
41.0000 0.8542
42.0000 0.8546
36
43.0000 0.8554
44.0000 0.8566
45.0000 0.8578
46.0000 0.8579
47.0000 0.8580
48.0000 0.8587
49.0000 0.8588
50.0000 0.8590
51.0000 0.8594
52.0000 0.8596
53.0000 0.8599
54.0000 0.8603
55.0000 0.8605
56.0000 0.8607
57.0000 0.8611
58.0000 0.8613
59.0000 0.8619
60.0000 0.8620
61.0000 0.8620
62.0000 0.8620
63.0000 0.8620
64.0000 0.8634
65.0000 0.8636
66.0000 0.8652
67.0000 0.8654
68.0000 0.8655
69.0000 0.8659
70.0000 0.8662
71.0000 0.8678
72.0000 0.8688
73.0000 0.8706
74.0000 0.8706
75.0000 0.8706
76.0000 0.8719
77.0000 0.8743
78.0000 0.8748
79.0000 0.8755
80.0000 0.8754
37
Lampiran 6. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan.
38
Lampiran 7. Contoh Perhitungan Persen Pemerangkapan dan Perhitungan Nilai
IC50
7.1 Perhitungan persen pemerangkapan JBNM
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,84691 - 0,56689
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84691
= 33,0637
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,84691 - 0,46085
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84691
= 45,5845
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,84691 - 0,36689
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84691
= 56,6789
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,84691 - 0,26085
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84691
= 69,1997
39
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/ml) Absorbansi
1 0 0,84422
2 50 0,58060
3 100 0,49429
4 150 0,38060
5 200 0,29429
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
40
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,84135
2 50 0,56967
3 100 0,41460
4 150 0,36967
5 200 0,26460
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,84135 - 0,56967
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84135
= 32,2909
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,84135 - 0,41460
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84135
= 50,7220
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,84135 - 0,36967
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84135
= 56,0622
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,84135 - 0,26460
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84135
= 68,5505
41
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 4
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,83026
2 50 0,55730
3 100 0,45570
4 150 0,35730
5 200 0,25570
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,83026 - 0,55730
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83026
= 32,8764
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,83026 - 0,45570
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83026
= 45,1135
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,83026 - 0,35730
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83026
= 56,9652
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,83026 - 0,25570
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83026
= 69,2024
42
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 5
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,82977
2 50 0,54420
3 100 0,45474
4 150 0,34420
5 200 0,25474
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1 Konsentrasi 50 µg/ml
0,82977 - 0,54420
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82977
= 34,4155
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,82977 - 0,45474
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82977
= 45,1968
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,82977 - 0,34420
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82977
= 58,5186
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,82977 - 0,25474
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82977
= 69,2999
43
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 6
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,82687
2 50 0,53535
3 100 0,44565
4 150 0,33535
5 200 0,25535
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,82687 - 0,53535
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82687
= 35,2558
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,82687 - 0,44565
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82687
= 46,1035
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,82687 - 0,33535
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82687
= 59,4434
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,82687 - 0,25535
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82687
= 69,1184
44
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari JBNM
X Y XY X2
0 0 0 0
50 33,1881 1659,405 2500
100 45,6950 4569,5 10000
150 57,0975 8564,625 22500
200 68,4185 13683,7 40000
ΣY =
ΣX = 500
204,3991 ΣXY = 28477,23 ΣX2 = 75000
X = 100
Y = 40,8798
Keterangan: X = Konsentrasi (μg/ml)
Y = % Pemerangkapan
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
a =
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(28477,23) − (500)(204,3991) / 5 8037,32
= = = 0,3214
(75000) − (500) 2 / 5 25000
b = Y − aX
= 40,8798– (0,3214)(100) = 8,7398
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,3214x +8,7398
Nilai IC50 = Y = 0,3214x +8,7398
50 = 0,3214x +8,7398
X = 128,3764
IC50 = 128,3764 µg/ml
45
7.2 Perhitungan persen pemerangkapan JBNP
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
46
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/ml) Absorbansi
1 0 0,82019
2 50 0,47502
3 100 0,31436
4 150 0,21648
5 200 0,11648
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
47
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,82959
2 50 0,41275
3 100 0,31346
4 150 0,21277
5 200 0,11277
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,82959 - 0,41275
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82959
= 50,2465
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,82959 - 0,31346
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82959
= 62,2150
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,82959 - 0,21277
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82959
= 74,3523
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,82959 - 0,11277
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,82959
= 86,4065
48
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 4
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,83418
2 100 0,47880
3 200 0,37508
4 300 0,27650
5 400 0,17650
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,83418 - 0,47880
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83418
= 42,6023
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,83418 - 0,37508
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83418
= 55,0360
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,83418 - 0,27650
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83418
= 66,8536
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,83418 - 0,17650
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,83418
= 78,8414
49
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 5
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,84079
2 50 0,44009
3 100 0,31421
4 150 0,21146
5 200 0,11146
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,84079 - 0,44009
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84079
= 47,6575
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,84079 - 0,31421
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84079
= 62,6291
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,84079 - 0,21146
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84079
= 74,8498
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,84079 - 0,11146
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84079
= 86,7434
50
• Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 6
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/ml) Absorbansi
1 0 0,84395
2 50 0,40218
3 100 0,30437
4 150 0,20238
5 200 0,10238
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
1. Konsentrasi 50 µg/ml
0,84395 - 0,40218
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84395
= 52,3455
2. Konsentrasi 100 µg/ml
0,84395 - 0,30437
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84395
= 63,9350
3. Konsentrasi 150 µg/ml
0,84395 - 0,20238
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84395
= 76,0199
4. Konsentrasi 200 µg/ml
0,84395 - 0,10238
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
0,84395
= 87,8689
51
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari JBNP
X Y XY X2
0 0 0 0
50 45,5566 2277,83 2500
100 59,3661 5936,61 10000
150 71,5320 10729,8 22500
200 83,5925 16718,5 40000
ΣY =
ΣX = 500
260,0472 ΣXY = 35662,74 ΣX2 = 75000
X = 100
Y = 52,0094
Keterangan: X = Konsentrasi (μg/ml)
Y = % Pemerangkapan
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
a =
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(35662,74) − (500)(260,0472) / 5 9658,02
= = = 0,3863
(75000) − (500) 2 / 5 25000
b = Y − aX
= 52,0094 – (0,3863)(100) = 13,3794
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0.3863x+13,3794
Nilai IC50 = Y = 0,3863x+13,3794
50 = 0,3863x+13,3794
X = 94,7983
IC50 = 94,7983 µg/ml
52