SKRIPSI
Oleh :
PEMINATAN KLINIS
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2018
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI MEDIA Video
TERHADAP PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD IBNU SINA GRESIK
SKRIPSI
Oleh :
PEMINATAN KLINIS
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Ike Dhiah, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt. Dian Natasya, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 31 Juli 2018
Mengetahui
Ketua Program Studi
NRP : 1130427
Fakultas : Farmasi
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber kutipan dan rujukan
telah saya tulis dengan benar dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar
pustaka. Apabila dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupaka hasil plagiat
atau jiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia bertanggung jawab
atas nama diri sendiri dan menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di
Universitas Surabaya.
i
KATA PENGANTAR
Penyakit infeksi adalah jenis penyakit yang disebabkan salah satunya oleh
bakteri. Infeksi termasuk dalam sepuluh besar penyakit dengan jumlah pasien
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi yang dapat
dan pasien), namun kenyataannya The Center for Disease Control and Prevention
terhadap distribusi, dan faktor yang berhubungan dengan pasien adalah penyebab
ii
iii
Salah satu contoh faktor yang berhubungan dengan pasien adalah pasien
Pemberian edukasi dapat juga dilakukan dengan bantuan berbagai media edukasi
kesehatan, salah satunya adalah media audio visual. Salah satu contoh media
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina
yang dilakukan di RSUD Ibnu Sina Gresik diperoleh hasil sebanyak 70 responden
pada pasien rawat jalan penerima resep antibiotika di RSUD Ibnu Sina Gresik.
ditambah dengan pemberian soal pre-test dan post-test kepada responden yang
RSUD Ibnu Sina dipilih karena Rumah Sakit tersebut menjadi salah satu
Rumah Sakit daerah yang padat pengunjung serta tingkat pendidikan penduduk
terbilang cukup rendah dan merupakan salah satu pilihan Rumah Sakit rujukan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
selaku dosen pembimbing dan Ibu Dr.Rika Yulia, S.Si., Sp.FRS.,Apt yang
v
vi
3. Kepada Ibu Ni Luh Dewi Aryani, S.Si., M.Si., Apt., dan Ibu Dr. Agnes
Nuniek Winantari, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen wali yang telah
perkuliahan.
5. Seluruh Saff Tata Usaha yang telah membantu kelancaran administrasi selama
6. Terima kasih kepada keluarga yang sangat dicintai penulis, khususnya Bapak
Margono (Alm)., Bapak Subandi, Ibu Lis Pangestutik, Kakak Fendy Eka
Prasetya Margono, S.Farm., Apt., Kakak Diah Kusuma S.Farm., Adik Syahri
Nur Rachmat, dan Ananda Fredella Isenbuke Gunseli Margono yang selalu
mendoakan, memberi motivasi, semangat, dan cinta yang tak terhingga serta
pengorbanan dari segi moril dan materil kepada penulis sehingga penulis
Handal” yaitu Arfansya Putra Arifien S.Farm., Aty Dwijayanti S.Farm., Auzy
A.S. Laksono S.Farm., Bella Puspita S.Farm., Fresti Aqliandita S.Farm., dan
Sofia Meirina S.Farm. yang selalu setia dan memberikan semangat kepada
Amrullah S.Farm., Ganar Satrio, I.B. Trisnayana, Yoga Diputra, dan masih
ini Noor Fitria Sari, Silvya Eka Y., Chusnul Chotimah, Nailal Mudliatunnur
11. Rekan-rekan mahasiswa Farmasi Ubaya khususnya angkatan 2013 yang telah
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan
semua pihak diatas mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT.
viii
ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
masa mendatang.
ABSTRAK
Antibiotik merupakan terapi utama untuk penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri. Banyaknya peresepan antibiotik dan penyalahgunaan antibiotik
mengakibatkan semakin banyak masyarakat terkena resistensi antibiotik. Faktor yang
mempengaruhi penyalahgunaan penggunaan antibiotik adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik secara rasional. Maka dari
itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang pengguaan antibiotik secara
rasional. Edukasi ini ditujukan kepada pasien dewasa yang mendapatkan resep
antibiotik di RSUD Ibnu Sina Gresik. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan soal
pre-test post-test sebagai alat bantu. Penelitian ini menggunakan media edukasi Video
animasi dengan judul “Mengenal Antibiotik dan Resistensi Antibiotik”. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penggunaan media edukasi video
terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Hasil dari pre-test
dan post-test kemudian di analisis deskriptif menggunakan SPSS 22 for Windows.
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test mempunyai nilai 0,000 yang berarti adanya
perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum diberikan edukasi dan setelah
diberikanya edukasi Kemudian tidak ada hubungan antara karakteristik demografi
dengan pengetahuan responden.
ix
EFFECTIVENESS OF EDUCATION OF MEDIA Video AGAINST
ANTIBIOTIC USE OF KNOWLEDGE ON OUTPATIENTS IN
IBNU SINA GRESIK HOSPITAL
ABSTRACT
Antibiotics are the main therapy for infectious diseases caused by bacteria. The large
number of antibiotic prescribing and antibiotic abuse resulted in a growing number of
people exposed to antibiotic resistance. Factors that affect the misuse of antibiotic use
are the lack of public knowledge about rational use of antibiotics. Therefore, the need
for public education about the use of antibiotics rationally. This education is
addressed to adult patients who receive antibiotic prescriptions in RSUD Ibnu Sina
Gresik. This study uses a questionnaire and post-test pre-test questions as a tool. This
study uses educational video animation with the title "Know Antibiotics and
Antibiotic Resistance". The purpose of this study is to determine the effectiveness of
the use of video education media to increase knowledge about the use of antibiotics.
The results of pre-test and post-test are then analyzed descriptively using SPSS 22 for
Windows. Wilcoxon Signed Test Test Results have a value of 0,000 which means a
significant difference of knowledge between before being given education and after
giving the education Then there is no relationship between demographic
characteristics with knowledge of respondents.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
xi
xii
Trimetoprim ..................................................................................................... 19
3.5 POPULASI................................................................................................. 41
RESPONDEN ........................................................................................... 70
RINGKASAN ................................................................................................. 75
LAMPIRAN .................................................................................................... 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagan Pembagian Responden Uji Validitas & Reliabilitas ......... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Blue Print Soal Validasi Pre dan Post Test ........................................52
Tabel 4.2 Hasil Perbaikan Narasi Pre dan Post Test ..........................................53
Tabel 4.9. Tabel Hasil Rekapitulasi Jawaban Pada Soal Pre-test dan Post-test 58
Tabel 4.12 Uji Normalitas Pre Test dan Post Test Berdasarkan
Tabel 4.13 Hasil Wilcoxon Signed Rank Test Berdasarkan Klasifikasi Soal ......62
Tabel 4.14 Hasil Uji Karakteristik Demografi dengan Skor Total Pre-test dan
Post-test ……………………………………………………………64
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi adalah jenis penyakit yang disebabkan salah satunya oleh
bakteri. Infeksi termasuk dalam sepuluh besar penyakit dengan jumlah pasien
terbanyak di Indonesia (Kemenkes, 2011). Hal ini terlihat dari beberapa kasus
infeksi yang ada di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2007 menunjukkan prevalensi nasional diare yang disebabkan oleh bakteri adalah
9%. Provinsi dengan jumlah prevalensi tertinggi adalah Provinsi Nanggroe Aceh
4,2% (Riskesdas 2007). Selain itu angka prevalensi ISPA di Indonesia menurut
Riskesdas pada tahun 2013 adalah 25% tidak jauh berbeda dengan tahun 2007
yaitu 25,5%, lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur
41,7%, Papua 31,1%, Aceh 30,0%, Nusa Tenggara Barat 28,3%, dan Jawa Timur
dan pasien), namun kenyataannya The Center for Disease Control and Prevention
1
2
Resistensi dapat terjadi karena kemampuan bakteri untuk melindungi diri dari
kesehatan salah satunya adalah di rumah sakit. Hasi penelitian yang dilakukan
antibiotik, sedangkan pada 781 pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan
2011).
Amerika Serikat setidaknya 2 juta orang mengalami infeksi serius dengan bakteri
yang resisten terhadap satu atau lebih antibiotik, dan setidaknya 23.000 orang
meninggal setiap tahun sebagai akibat langsung dari resistensi antibiotik (CDC,
2013).
3
terhadap distribusi, dan faktor yang berhubungan dengan pasien adalah penyebab
resistensi yang paling banyak dijumpai di masyarakat. Salah satu contoh faktor
yang berhubungan dengan pasien adalah pasien dengan pengetahuan yang salah
penyakit meskipun disebabkan oleh virus, misalnya flu, batuk-pilek, demam yang
Begitu juga menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
terdapat empat tindakan inti untuk mencegah resistensi antibiotik antara lain:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2014
Pemberian edukasi dapat juga dilakukan dengan bantuan berbagai media edukasi
kesehatan, salah satunya adalah media audio visual. Salah satu contoh media
Video merupakan salah satu jenis media edukasi yang terdiri dari gambar,
tulisan dan suara yang disusun secara sistematis. Mata dan telinga sebagai panca
indra manusia yang dapat menangkap tulisan, gambar dan suara yang dihasilkan
yang dapat dihasilkan dari melihat, membaca dan mendengar yaitu sebesar 60%
pengetahuan, hal ini dibuktikan oleh penelitian Siswanto, et al pada tahun 2016
pengetahuan gizi yang baik pada pasien penderita diabetes mellitus sebelum
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina
yang dilakukan di RSUD Ibnu Sina Gresik diperoleh hasil sebanyak 70 responden
pada pasien rawat jalan penerima resep antibiotika di RSUD Ibnu Sina Gresik.
ditambah dengan pemberian soal pre-test dan post-test kepada responden yang
mendapatkan resep antibiotik di RSUD Ibnu Sina Gresik. RSUD Ibnu Sina dipilih
karena Rumah Sakit tersebut menjadi salah satu Rumah Sakit daerah yang padat
merupakan salah satu pilihan Rumah Sakit rujukan yang ada di Kota Gresik.
Penggunaan Antibiotik
Tidak Tepat
Resistensi Antibiotik
Resistensi Antibiotik
TINJAUAN PUSTAKA
dalam host (sel inang). Istilah infeksi digunakan apabila terdapat gejala dan tanda,
terdapat wabah infeksi yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia dengan
persentase 40% selama periode Januari 2001 – September 2013 (WHO, 2013).
kepada zat kimia yang dihasilkan oleh satu macam organisme, terutama fungi
pembasmi mikroba harus memiliki sifat toksisitas selektif yang artinya bersifat
sangat toksik terhadap mikroba tetapi relatif tidak toksik terhadap hospes.
9
10
sel yang salah, sehingga bakteri tidak bisa mengkontrol masuknya nutrisi
sefalosporin.
a. Tepat Pasien
b. Tepat Diagnosis
yang tepat. Jika diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan obat
akan terpaksa mengacu pada diagnosis yang keliru, akibatnya obat yang
c. Tepat Indikasi
ditegakkan dengan benar, dengan demikian obat yang dipilih haruslah memiliki
e. Tepat Dosis
Dosis, cara dan lama pemberian obat sangatlah berpengaruh pada efek
terapi obat. Pemberian dosis yang berlebihan atau tidak sesuai akan sangat
beresiko timbulnya efek samping. Sebaliknya jika dosis yang diberikan terlalu
kecil maka tidak akan menjamin tercapainya efek terapi yang diinginkan.
masing-masing.
yaitu efek yang tidak diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan
dosis terapi.
i. Tepat Informasi
Informasi yang tepat dan benar dalam penggunaan obat sangat penting
a. Penisilin
yang disebabkan oleh bakteri tertentu, pada pasien yang tidak alergi penisilin.
Efek samping lain adalah gangguan saluran cerna, hematologis dan gangguan
berikut :
negatif.
15
aktif terhadap enterokokus, bakteri anaerob, dan kokus gram negatif dan
antipseudomonas)
kerja dan toksisitas mirip dengan penisilin. Hanya saja sefalosporin lebh
yang lebih lebar. Sefalosporin tidak aktif terhadap bakteri enterokokus dan
Salmonella sp. dan Shigella sp. Turunan ini tahan terhadap β-laktamase
luar sel yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus tetapi tidak tahan bila
sefradin. Obat - obat ini sangat aktif terhadap kokus gram positif seperti
antibiotik yang sama dengan generasi pertama. Hanya saja obat generasi
kepada bakteri gram negatif dan dapat menembus sawar darah otak.
Turunan ini aktif terhadap bakteri gram negatif yang telah resisten, lebih
Secara umum turunan ini aktif terhadap bakteri gram negatif yang telah
resisten, dan lebih tahan terhadap β-laktamase. Yaitu sefepim dan sefirom.
biosintesis protein pada siklus pemanjangan rantai asam amino yaitu dengan
bakteriostatik dan memiliki spektrum luas dan aktif terhadap masing – masing
bakteri gram positif dan negatif baik yang aerob maupun anaerob (Siswandono
logam yang penting bagi kehidupan bakteri, seperti ion Mg. Golongan tetrasiklin
helicobacter pylori.
18
Tetrasiklin menembus plasenta dan juga diekskresi melalui ASI dan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi pada anak akibat ikatan
tetrasiklin dengan kalsium. Tetrasiklin diekskresi melalui urin dan cairan empedu
dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif serta
infeksi akibat bakteri gram negatif enterik, terutama pada bakteremia dan sepsis,
menghambat sintesis asam folat bakteri yang akhirnya berujung kepada tidak
terbentuknya basa purin dan DNA pada bakteri. Kombinasi dari trimetoprim dan
(Katzung, 2007).
Golongan ini juga aktif mengobati diare yang disebabkan oleh shigella,
turunan antibiotika ini adalah Bacillus sp. dan Streptomyces sp. bentuk siklik dan
situasi yaitu :
antibiotik pada kasus infeksi yang belum dietahui jenis bakteri penyebabnya.
antibiotik pada kasus infeksi sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola
resistensinya.
bakteri dengan pemberian antibiotik secara sistemik dengan dosis normal yang
antibiotik secara tidak tepat dan perkembangan dari suatu mikroorganisme itu
sendiri, bisa jadi karena adanya mutasi atau gen resistensi. Dampak negatif yang
berbahaya dari penggunaan antibiotik secara tidak rasional adalah muncul dan
meluas dan irasional. Yaitu, pada pasien yang mengkonsumsi antibiotik tidak
sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh dokter. Ada beberapa faktor yang
penyakit meskipun sakit tersebut disebabkan oleh virus, misalnya flu, batuk
pilek, demam. Bahkan pasien sendiri membeli antibiotik tanpa resep dokter.
sehingga jumlah antibiotika yang beredar semakin luas. Hal ini memudahkan
kurangnya komitmen dari instansi terkait baik untuk meningkatkan mutu obat
Agar efektif, antibiotik harus mencapai target dalam bentuk aktif, mengikat
menghalangi molekul polar besar untuk masuk ke dalam sel bakteri. Molekul
polar kecil, termasuk seperti kebanyakan antimikroba, masuk ke dalam sel melalui
saluran protein yang disebut porin. Ketiadaan, mutasi, atau kehilangan Porin dapat
memperlambat masuknya obat ke dalam sel atau sama sekali mencegah obat
untuk masuk ke dalam sel, yang secara efektif mengurangi konsentrasi obat di
situs aktif obat. Jika target kerja obat terletak di intraseluler dan obat memerlukan
transpor aktif untuk melintasi membran sel, resistensi dapat terjadi dari mutasi
23
pernapasan aerob bakteri. Sebuah mutasi dalam jalur ini atau kondisi anaerob
resistensi.
2. Inaktivasi obat.
biasanya hasil dari produksi enzim yang memodifikasi atau merusak antibiotik.
Variasi dari mekanisme ini adalah kegagalan bakteri untuk mengaktifkan prodrug
bentuk resisten dari target yang rentan (misalnya, resistensi stafilokokus terhadap
metisilin yang disebabkan oleh produksi varian Penicilin Binding Protein yang
berafinitas lemah).
24
yang fatal. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang gagal merespon
meningkatnya resiko angka kematian (greater risk of death) dan semakin lamanya
masa rawat inap di rumah sakit (length of stay). Ketika infeksi menjadi resisten
terhadap pengobatan antibiotik lini pertama, maka harus digunakan antibiotik lini
kedua atau ketiga, dimana harganya lebih mahal dan kadang kala pemakaiannya
lebih toksik.
Konsekuensi lainnya adalah dari segi ekonomi baik untuk klinisi, pasien,
lebih kuat dan tentunya lebih mahal. Semakin mahalnya antibiotik, semakin
semakin banyak galur baru bakteri yang bermutasi dan menjadi resisten terhadap
(2007) pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini bisa terjadi setelah seseorang
melalui mata dan telinga. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri
a. Tahu (know)
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu adalah tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
b. Memahami (comprehension)
benar tentang objek yang telah diketahui, dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar. Orang yang memahami tentang apa yang telah
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
memecahkan suatu hal, apabila kemungkina tersebut tidak berhasil maka akan
Cara memperoleh pengetahuan dengan cara yang lebih sisteatis, logis dan
ilmiah. Dapat dilakukan dengan cara melakukan suatu observasi terhadap sebuah
kejadian.
a. Usia
mempengaruhi pengetahuan. Usia adalah lama hidup seseorang dalam tahun yang
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
b. Pendidikan
sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan
pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik. Pengetahuan
yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu, yaitu
memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjang
perorangan atau massa mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan juga sehat dalam meningkatkan kualitas hidup, mencegah
tersebut bertujuan agar mereka memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang
penerimaan perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini, antara lain :
b. Wawancara
lain :
1. Ceramah
2. Seminar
31
1. Diskusi kelompok
2. Curahan pendapat
alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, diraba, dirasa, atau dicium
yaitu media jadi karena sudah dalam keadaan siap pakai, dan media rencana
jenis, diantaranya :
dari proses pembelajaran bergantung pada isi pesan, cara penjelasan pesan,
a) Poster
dengan sedikit kata-kata. Kata- kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster
biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui
orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan
lain- lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar
sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik
adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang
b) leaflet
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk
c) Booklet
digunakan untuk topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap suatu
kelompok sasaran. Ciri lain dari booklet adalah berisi informasi pokok tentang hal
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dengan booklet ada beberapa hal antara
lain booklet itu sendiri, faktor-faktor atau kondisi lingkungan juga kondisi
penderita dan juga faktor lingkungan dimana penderita itu berada. Di samping itu
perlu pula diketahui kelemahan yang ada, oleh karena kadang informasi dalam
d) Flipchart
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku
berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi pesan-pesan
memberikan informasi dengan gambar tahap demi tahap. Setiap tahapan memiliki
satu gambar yang bernomor setelah selesai menyelesaikan isi satu nomor maka
Kelebihan lembar balik adalah gambar yang jelas dan dapat dilihat secara
e) Rubik
Rubrik adalah tulisan dalam surat kabat atau majalah mengenai bahasan
2011).
f) Brosur
Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk
a) Televisi
televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, qiuz atau cerdas cermat
b) Radio
seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya (Fitriani,
2011).
Video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan pesan bersifat fakta
(Fitriani, 2011). Film atau video menjadi alat bantu belajar yang sangat baik,
video dan film dapat mengatasi kekurangan keterampilan dalam membaca dan
merangsang dan memotivasi kelompok sasaran, video dan film sangat baik untuk
Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain,
papan yang ditempel pada kendaraan umum ( mobil dan bus) (Fitriani, 2011).
37
Istilah video berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata vidi atau visum yang artinya
Indonesia, video adalah rekaman gambar hidup atau program televisi untuk
gambar yang bergerak. Agnew dan Kellerman dalam kutipan Munir menjelaskan
dengan frame rate dengan satuan fps (frame per second), dan ukuran gambar
tersebut disebut disebut dengan resolusi gambar (Munir, 2013). Menurut Daryanto
2) Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara
nyata.
38
1) Opposition
2) Material pendukung
ada di dalamnya.
3) Budget
a. Video Analog
Video analog adalah video yang disimpan dalam bukan komputer seperti
bentuk video televisi, video tape, dan film. Video jenis ini memakai sinyal
b. Video Digital
Video digital adalah video yang diproduksi oleh industri komputer dari
sederet bilangan 1 dan 0 (biner). Kelebihan video digital dibanding analog adalah
pada kualitas gambarnya yang tetap dan tahan lama saat digandakan atau dipindah
ke media lain. Penentuan ukuran file dan kualitas video digital dipengaruhi oleh
frame rate (kecepatan gerakan gambar), ukuran gambar dan kedalaman warna
(Munir, 2013)
BAB III
METODE PENELITIAN
pengaruh pemberian intervensi pada subjek penelitian dengan desain studi one group
tetapi sampel akan diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal, dan kemudian
diikuti dengan pemberian intervensi berupa video edukasi dan kemudian dilakukan
antibiotik di instalasi rawat jalan RSUD Ibnu Sina sebelum dan setelah mendapatkan
intervensi.
2. H0 = Media edukasi Video sebagai media edukasi yang tidak efektif dalam
39
40
Media edukasi berupa video yang menjelaskan tentang antibiotik, aturan pakai
a. Usia
Usia adalah rentang kehidupan yang dinyatakan dalam tahun. Usia dapat
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambanya usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak. Pada penelitian ini responden
yang dipilih adalah usia dewasa, karena pada usia tersebut dianggap memiliki
b. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan rendah yaitu SD dan SMP, tingkat pendidikan tinggi yaitu
c. Pekerjaan
Status sosial ekonomi dapat dilihat dari seberapa besar penghasilan yang
e. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laki-laki dan
perempuan.
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu”, ini terjadi setelah orang melakukan
ini meliputi definisi dan cara memperoleh antibiotik, aturan pakai dan penyimpanan
3.5 POPULASI
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dewasa instalasi farmasi
Sampel pada penelitian ini adalah pasien dewasa dari kelompok populasi yang
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RSUD Ibnu Sina Gresik,
Jawa Timur yang merupakan rumah sakit pemerintah kabupaten Gresik dan berlokasi
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang diambil melalui
penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang
sebagai berikut :
Keterangan :
n : Besar sampel
: Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% = 1,96)
P : Proporsi kejadian, jika tidak diketahui ditetapkan 0,5
d : Derajat penyimpangan terhadap populasi, yaitu 0,1, 0,05 dan 0,01.
kemaknaan 95% dan derajat penyimpangan 0,1 maka besar sampel yang didapatkan
responden ditambahkan untuk validasi kuesioner shingga jumlah sampel total adalah
130 responden yang merupakan pasien dewasa rawat jalan yang mendapatkan resep
kuesioner dan soal pre-test dan post-test yang disediakan oleh peneliti.
dan saran dengan tujuan mengumpulkan infomasi dari responden (Abawi, 2013).
Informed consent yang telah disediakan peneliti, kemudian responden diberikan soal
pre-test terlebih dahulu. Tahap selanjutnya responden akan diberikan edukasi berupa
video, dan dilanjutkan dengan mengisi soal pre-test setelah pemberian edukasi.
Uji keabsahan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
uji validitas konten, face validity dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS
23.0 for windows. Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliable, penelitian dapat
Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa sejumlah item dalam kuesioner
yang digunakan sebagai alat ukur bisa representative dalam menyusun sebuah
konsep sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada penelitian ini, validitas
yang dilakukan adalah construct validity, uji validitas yang dilakukan pada instrumen
untuk mengetahui seberapa baik instrumen dapat merefleksikan konsep yang akan
diukur.
Uji validitas diukur dengan program SPSS for windows version 24. Item
kuesioner dianggap valid jika nilai corrected item total corellation lebih dari 0,3
(Siaputra, 2011). Berdasrkan pendpat azwar, nilai corrected item total correlation
Teknik yang dipakai untuk menguji kuesioner penelitian adalah teknik alpha
cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen kepada sekelompok responden pada
satu kali pengukuran. Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
edukasi dengan media video. korelasi Chi-square digunakan untuk melihat hubungan
memberi skor pertanyaan pilihan benar-salah yaitu awaban benar diberi skor 1 dan
jawaban salah diberi skor 0. Skor dijumlah dan dibagi dengan total pertanyaan
penilaian.
Timur.
penelitian.
mengikuti penelitian.
a. Pre-intervensi
sebagai berikut :
1. Meminta pasien untuk mengisi daftar hadir yang disediakan di meja registrasi,
kader kesehatan,
consent), mengisi kuesioner, dan pre-test yang telah dibagikan (waktu pengerjaan
maksimal 10 menit),
b. Intervensi
penggunaan antibiotik yang baik dan benar selama kurang lebih 10 menit.
c. Post-intervensi
sebagai berikut :
oleh peneliti.
Penyiapan dan
penggandaan
instrumen penelitian
Perijinan penelitian di
RSUD Ibnu Sina Gresik
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini telah mendapatkan rekomendasi dan izin penelitian dari Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur dan Badan
Penelitian ini juga telah mendapatkan izin dari Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik pada
tanggal 14 Mei 2018 dengan nomor surat 071/522/437.76/2018. Penelitian ini juga
telah mendapatkan persetujuan etik yang dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian
Kuesioner yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitas dengan
dengan nilai r hitung > r tabel dengan signifikansi < 0,05 dan didapatkan nilai
51
52
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018 di Instalasi Farmasi rawat jalan
RSUD Ibnu Sina Gresik. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah video
tersebut memiliki 3 konten materi edukasi yaitu mengenai antibiotik, aturan pakai dan
penyimpana antibiotik serta resistensi antibiotik yang sudah tervalidasi oleh ahli.
butir pertanyaan untuk mengukur pengetahuan mengenai antibiotik. Jumlah butir soal
pada masing-masing topik meliputi, topik antibiotik 10 soal, aturan pakai dan
penyimpanan 11 soal dan topik resistensi antibiotik 14 soal. Blue print soal tersebut
Tabel 4.1 Blue Print Soal Validasi Pre test dan Post test
Topik Nomor soal
Antibiotik 1,2,3,4,5,6,18,19,20,21
Aturan pakai dan penyimpanan 7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17
Resistensi Antibiotik 22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35
adanya satu butir soal yang tidak dapat dipahami yaitu soal nomor 14. Soal tersebut
kemudian diperbaiki susunan katanya agar lebih mudah dimengerti oleh responden,
butir soal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Soal nomor 14 yang telah diperbaiki
Hasil dari pengujian kembali didapatkan bahwa soal tersebut dapat dipahami
oleh kedua responden, selanjutnya dapat dilakukan validasi konstruk dan reliabilitas.
Uji validitas konstruk dan reliabilitas menggunakan data yang diperoleh dari
gabungan 3 rumah sakit. Rumah sakit tersebut adalah RSUD Nganjuk, RSUD Bangil
dan RSUD Ibnu Sina. Masing-masing rumah sakit mengujikan kepada 30 responden
Hasil validasi soal pre test dan post test pada Tabel 4.3 menunjukan, dari 35
soal terdapat 24 soal yang dinyatakan valid. Topik Antibiotik terdapat 5 soal yang
dinyatakan valid, aturan pakai dan penyimpanan 10 soal dan resistensi antibiotik
Dari 24 soal yang dinyatakan valid, kemudian dipilih 14 soal yang akan
menjawab soal dalam jumlah besar. Pemilihan 14 butir soal tersebut dilakukan oleh
ahli. Hasil Alpha Cronbach soal pre test dan post test sebesar 0,705. Hasil tersebut
menunjukan bahwa soal yang akan digunakan telah reliabel karena nilai Alpha
Gresik pada bulan Mei 2018. Penyebaran kuesioner penelitian ditujukan kepada
pasien dewasa yang sedang menunggu untuk mendapatkan obat. Dalam penelitian ini,
Sampel penelitian
responden dengan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 42 orang
(43,75%). Responden umumnya berada pada rentang usia 35-55 tahun yaitu sebanyak
61 orang. (63,3%). Responden didominasi oleh ibu rumah tangga atau tidak bekerja
49 orang (51,05%). Hasil demografi responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Hasil mean pada soal pre-test mempunyai
nilai 8,49 (60,64%) sedangkan hasil mean pada soal post-test mempunyai nilai 11,22
(80,15%).
Klasifikasi soal tentang antibiotik memiliki nilai paling rendah pada soal pre-
test yaitu dengan nilai mean sebesar 0,54, sedangkan untuk nilai mean terbesar pada
soal post-test adalah klasifikasi soal resistensi antibiotik dengan nilai mean sebesar
0,84.
58
Tabel 4.9. Tabel Hasil Rekapitulasi Jawaban Pada Soal Pre-test dan Post-test
Mean Mean
Jawaban Mean Jawaban Mean
(SD) (SD)
Pertanyaan Benar (%) (SD) Benar (%) (SD)
Topik Topik
Pre-test Post-test
Antibiotik
Penyakit flu perlu minum 28 0,29 61 0,64
antibiotik (29,16%) (0,457) (63,54%) (0,484)
Antibiotik dibeli tanpa resep 63 0,61 84 0,88
dokter (65,62%) (0,489) (87,5%) (0,332)
Saya dapat menggunakan
antibiotik dari pemberian teman 65 0,68 0,54 82 0,85 0,78
atau keluarga yang memiliki (67,7%) (0,479) (0,5025) (85,40%) (0,335) (0,385)
penyakit sama
Hasil jawaban pada soal pre-test dan post-test dari masing-masing responden
yang telah diberikan nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah,
Notoatmodjo (2010), tingkat pengetahuan dinilai baik jika responden dapat menjawab
pertanyaan dengan benar ≥ 75%, atau dalam penelitian ini skor dari responden adalah
≥ 11. Tingkat pengetahuan cukup jika responden dapat menjawab pertanyaan dengan
benar antara 56-74%, dalam penelitian pengetahuan dapat dinilai cukup jika
responden menjawab benar antara 8-10 pertanyaan. Tingkat pengetahuan kurang jika
responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan benar 55%, dalam penelitian
(77%), sedangkan pada soal post-test didominasi oleh responden dengan tingkat
60 53
50 43
40
pre-test
30
16 post-test
20
10 6
0
0
baik cukup kurang
Tingkat Pengetahuan
pengurangan antara nilai pre-test dan post-test. Setelah nilai delta didapatkan
pengetahuan. Hasil peningkatan pengetahuan dikatakan rendah jika nilai delta adalah
< 2, sedangkan dikatakan cukup antara 3-4, dan dikatakan tinggi jika nilai delta > 4.
(21,5%).
61
mengetahui data terdistribusi secara normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas
Hasil uji normalitas menunjukkan pada soal pre-test mempunyai nilai p=0,000
dan post-test mempunyai nilai p=0,000 dan dapat diartikan jika nilai p kurang dari
0,05 makan data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran.
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test mempunyai nilai 0,000 yang berarti
kurang dari 0,05 yang artinya adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan antara
sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikanya edukasi. Hasil SPSS Wilcoxon
Tabel 4.12 Uji Normalitas Pre Test dan Post Test Berdasarkan Klasifikasi Soal
Klasifikasi Soal Pre test Post test
Tabel 4.13 Hasil Wilcoxon Signed Rank Test Berdasarkan Klasifikasi Soal
Klasifikasi Soal Z Asymp.Sig.(2-tailed)
menggunakan klasifikasi topik soal pada pre test dan post test, dan nilai keseluruhan
antara soal pre test dan post test pada masing-masing topik memiliki nilai p=0,000
Dari tabel 4.14. dapat dilihat bahwa setiap klasifikasi soal memiliki nilai
p=0,000 yang artinya antara soal pre test dan post test memiliki perbedaan yang
signifikan.
dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil uji
karakteristik demografi dengan soal pre test post test dapat dilihat pada tabel berikut.
64
Tabel 4.14 Hasil Uji Karakteristik Demografi dengan Skor Total Pre Test dan
Post Test
Mean Median
P
Karakteristik Demografi Pre Post Pre Post
Value
test test test test
Laki-laki 9,25 10,75 9,00 11,00 0,000
Jenis
kelamin Perempuan 9,31 10,65 9,00 10,00 0,000
17-25 Tahun 9,13 10,38 9,00 10,50 0,039
26–35 Tahun 9,26 10,47 9,00 10,00 0,000
Usia 36-55 Tahun 9,38 10,85 9,00 11,00 0,000
56-65 Tahun 8,88 10,13 8,50 10,00 0,023
65 Tahun - - - - -
SD 8,18 9,53 8,00 9,00 0,001
SMP 8,47 9,79 8,00 10,00 0,000
Pendidikan
SMA 9,45 10,74 9,00 10,50 0,000
Perguruan Tinggi 10,83 12,56 11,00 12,50 0,000
<1.000.000 9,04 10,37 9,00 10,00 0,000
1.000.000 - 8,01 10,32 8,00 10,00 0,000
3.000.000
Penghasilan 3.000.000 - 9,94 11,44 10,00 11,50 0,000
5.000.000
5.000.000 - 10,57 12,00 10,00 12,00 0,026
10.000.000
>10.000.000 - - - - -
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Tabel 4.12 menunjukkan jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), usia (17-25 Tahun, 26–35 Tahun, 36-55 Tahun
dan 66-70 Tahun), pendidikan (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi), dan
10.000.000) memiliki nilai p < 0,05, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan
mengggunakan uji chi-square dikarenakan data tidak memenuhi persyaratan uji yaitu
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik. Penelitian ini dilakukan pda bulan Mei 2018.
RSUD Ibnu Sina dipilih karena rumah sakit tersebut telah terakreditasi B dan telah
optimal. RSUD Ibnu Sina juga menjadi rumah sakit rujukan di Kota Gresik.
media video terhadap pengetahuan pasien tentang antibiotika pada pasien rawat jalan
di RSUD Ibnu Sina Gresik. Penelitian ini dilakukan dengan metode kelompok kecil
dan didapatkan 115 orang yang bersedia menjadi responden dengan rincian 19 masuk
ke dalam kriteria drop out dan 96 responden menjadi sampel pada penelitian ini.
66
67
sampling. Karakteristik dari responden yang akan menjadi sampel telah ditentukan
terlebih dahulu menurut kriteria inklusi dan disesuaikan dengan penelitian yaitu
pasien dewasa yang mendapatkan resep antibiotik dan pernah memakai antibiotik
pada instalasi farmasi rawat jalan RSUD Ibnu Sina Gresik. Pasien rawat jalan dipilih
adanya pengawasan dari dokter atau tenaga kesehatan, sehingga perlu untuk diberikan
edukasi agar tidak terjadi kesalahan saat mengkonsumsi obat antibiotik yang dapat
yang tinggi karena mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu kuesioner
dinytakan valid jika setiap pertanyaan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan
variable yang akan diuji. Realibilitas dari instrument adalah hasil pengukuran yang
dari kuesioner jika digunakan secara berulang, atau dalam kata lain kuesioner
digunakan oleh orang yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2010).
68
sejumlah 24 butir soal dinyatakan valid. Soal yang telah dinyatakan valid kemudian
diperinci menjadi 14 soal dengan bantuan expert. Soal yang telah diperinci mencakup
3 kategori yaitu antibiotik (4 butir), aturan pakai dan penyimpanan (5 butir) dan
resistensi antibiotik (5 butir) dan memperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,705.
responden yang didominasi oleh wanita sebanyak 68 orang dan pria 28 orang.
Ditinjau dari usia, mayoritas responden berada dalam rentang usia 35-55 tahun yaitu
sebagai ibu rumah tangga atau dapat dikatakan tidak sedang bekerja sebanyak 46
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan karena tidak memiliki biaya yang cukup
dan saling berkaitan erat (Jurnal Pembangunan Manusia, Vol 4/11, 2001). Menurut
yang ada. Hal ini sejalan dengan penelitian Wijayanto (2017) tentang hubungan
Ibnu Sina setelah ditinjau dari soal pre-test dan post-test menunjukkan pada topik
antibiotik hasil soal pre-test menunjukkan rata-rata nilai mean 0.54 dan post-test
menunjukkan nilai 0.78. Topik aturan pakai dan penyimpanan menunjukkan hasil
rata-rata nilai mean pada pre-test 0.61 dan pada post-test 0.76. Topik resistensi
antibiotik menunjukkan hasil rata-rata mean pada pre-test 0.65 dan post-test 0.84.
Secara keseluruhan, nilai rata-rata hasil yang didapatkan untuk pre-test adalah 8.49
sedangkan pada post-test adalah 11.22 dan memiliki nilai delta 2,73 yang berasal dari
mean total post-test dikurangi dengan mean total pre-test. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap topik kuesioner antara pre-test dan post-test mengalami peningkatan
apakah media edukasi Video memberikan perbedaan yang signifikan pada pre-test
dan post-test. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai p value
sebesar 0,000 yang dapat diartikan bahwa media edukasi Video efektif memberikan
peningkatan pengetahuan responden. Hal ini searah dengan penelitian dari Mawan
Agni Rimba et al (2017) bahwa video penyuluhan hidup bersih dan sehat (PHBS)
Hal ini ditunjukkan dari nilai sig. sebesar 0,000 dan peningkatan dari nilai
rata-rata pada pre-test sebesar 61,33 meningkat menjadi 89,10 pada post-test.
RESPODEN
bahwa pada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki nilai
persetase tertinggi yaitu 16,7% dan 33,3% dan termasuk kedalam kategori
pengetahuan cukup dengan nilai p value sebesar 0,595 yang dapat diartikan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pengetahuan
responden dengan usia dewasa muda (18-40 tahun) dan dewasa madya (41-60 tahun)
memiliki nilai persentase sebesar 24,0% dan 26,0% yang termasuk kedalam kategori
pengetahuan cukup dengan nilai p value sebesar 0,871 yang dapat diartikan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan pengetahuan responden. Hal
ini selaras dengan penelitian Kaidah (2010) bahwa semakin bertambahnya usia tidak
responden dengan kategori pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pendidikan tinggi
(SMP dan SMA) memiliki nilai persentase tertinggi yaitu 18,8% dan 31,3% dan
termasuk kedalam kategori pengetahuan cukup dengan p value sebesar 0,288 yang
diartikan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
dari Wied (2007) pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik
pula pengetahuanya. Menurut Atrasina (2017) bahwa ada hubungan antara tingkat
pendidikan formal ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan kekerasan
seksual anak usia prasekolah, hal ini diperoleh dengan uji statistic dan didapatkan p
responden dengan kategori bekerja (PNS, swasta, wiraswasta, petani) dan tidak
bekerja (ibu rumah tangga) memiliki nilai persentase tertinggi yaitu 27,0% dan 21,9%
yang termasuk dalam kategori cukup dengan nilai p value sebesar 0,712 yang dapat
diartikan bahwa tidak ada hubungan antara bekerja atau tidak bekerja denga
pengetahuan responden.
Uji tabulasi silang tidak dapat dilanjutkan dengan Uji Chi Square dikarenakan
tidak memenuhi persyaratan uji, yaitu adanya jumlah N<5 pada setiap karakteristik
demografi.
BAB VI
KESIMPULAN
Jalan di RSUD Ibnu Sina Gresik” dapat disimpulkan bahwa Pemberian edukasi
dari hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Ditinjau dari pengetahuan responden
73
BAB VII
SARAN
diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak.
1. Perlunya edukasi tambahan yang dilakukan oleh tim PPRA dari RSUD Ibnu
Sina Gresik mengenai penggunaan antibiotik yang telah mencakup topik aturan
sakit agar pasien lebih mengerti dan paham tentang penggunaan antibiotik
74
RINGKASAN
Penyakit infeksi adalah jenis penyakit yang disebabkan salah satunya oleh
bakteri. Infeksi termasuk dalam sepuluh besar penyakit dengan jumlah pasien
adalah dengan penggunaan antibiotika. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh
resistensi. Resistensi dapat terjadi karena kemampuan bakteri untuk melindungi diri
maka diperlukan adanya upaya pencegahan resistensi antibiotik salah satunya adalah
pengetahuan pasien dapat dilakukan dengan edukasi. Ada berbagai macam media
edukasi, pada penelitian ini peneliti menggunakan media audio visual dlam bentuk
pengetahuan.
75
76
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD Ibnu Sina
Gresik pada bulan Mei 2018. Penelitian ini bertujuan unutk melihat keefektivan
Begitu juga yang terjadi pada kategori soal antibiotik, aturan pakai dan penyimpanan,
tabulasi silang menunjukkan pasien dengan pengetahuan cukup memiliki jumlah dan
online: http://www.cdc.gov/drugresistance/threat-report-2013
77
78
Katzung B. G. (2007). Basic & Clinical Pharmacology. 10th ed. Boston: McGraw
Hill Companies.
Katzung, B.G., (2012). Basic & Clinical Pharmacology 12th ed., USA: McGraw
Hill Companies.
Control.
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Cipta
Rineka Cipta.
Surabaya.
Andi Offset
80
81
25 Menghentikan minum antibiotik secara tiba-tiba Benar Putri, chotimah kusuma, 2017, Evaluasi Tingkat Pengetahuan
dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal Masyarakat TentangPenggunaan Antibiotik Di Kabupaten
Klaten, Universitas Muhammadiyah Surakarta
26 Terinfeksi bakteri kebal antibiotik hanya terjadi Salah World Health Organization, 2015,Antibiotic resistance multi
pada orang yang menggunakan antibiotik saja country public awareness survey, World Health Organization
27 Bakteri dapat kebal terhadap antibiotik Benar Mulyani, sri, 2013, Kimia Dan Bioteknologi Dalam Resistensi
Antibiotik, Surakarta, Universitas Negeri Surakarta
28 Terinfeksi bakteri kebal antibiotik dapat Benar Menteri 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi
mengakibatkan biaya pengobatan lebih mahal Antimikroba Di Rumah Sakit. Jakarta. Binfar Kesehatan.
2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun
Negara, Ketut Surya. 2014. Analisis implementasi kebijakan
penggunaan antibiotik rasional untuk mencegah resistensi
antibiotik di RSUP Sanglah Denpasar: studi kasus infeksi
methicillin Resistant Staphylococcus Aureus. Bali. Jurnal
Andministrasi Kebijakan Kesehatan
28
32 Bakteri kebal antibiotik (resisten) dapat menular di
Benar Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Kementrian
rumah sakit
Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Modul Penggunaan
Obat Rasional, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
33 Pada saat flu penularan dapat melalui udara Benar Anwar, Athena., Dharmayanti, Ika, 2014, Pneumonia pada
Anak Balita di Indonesia, Kesmas, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8, Mei 2014
34 Menggunakan masker ketika menderita batuk, Benar James, Joyce. 2008. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan.
pilek& flu Jakarta. Erlangga. hal 117-118
35 Menggunakan cairan antiseptik (hand rub) atau Benar James, Joyce. 2008. Prinsip-prinsip sains untuk
sabun untuk cuci tangandapat mencegah penularan keperawatan. Jakarta. Erlangga. hal 117-118
infeksi World Health Organization, 2015,Antibiotic resistance
multi country public awareness survey, World Health
Organization 31
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017, Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1, Jakarta
James, Joyce. 2008. Prinsip-prinsip sains untuk
keperawatan. Jakarta. Erlangga. hal 117-118
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pusat data dan informasi
perilaku mencuci tangan pakai sabun di Indonesia
88
Dalam penelitian ini, saya akan menjelaskan isi video animasi mengenai
antibiotik dan memberikan alat ukur berupa soal. Keikutsertaan responden dalam
penelitian ini adalah sukarela dan tanpa paksaan. Besar harapan saya bahwa
ini bertujuan untuk mengetahui manfaat media edukasi video animasi terhadap
dan memperhatikan penjelasan dari isi video animasi, mengisi soal serta
hanya untuk kepentingan penelitian. Apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti,
maka saudara dapat menghubungi saya Dwi Hari Nugroho pada nomor
Nama :………………………………………………………………………
Dengan ini saya menyatakan telah membaca, atau dibacakan kepada saya apa
yang tertera diatas ini, dan saya telah diberi kesempatan untuk mengajukan
Gresik,…………………….. 2018
Peneliti Responden
No. :
Tanggal :
Data Responden
Nama responden : .................................................................................
Alamat :...................................................................................
No. Telp/HP : ..................................................................................
Umur : ........ tahun
Jenis kelamin : [ ] Pria [ ] Wanita
Pendidikan terakhir : [ ] SD [ ] SMP [ ] SMA
[ ] Perguruan Tinggi, jurusan :...............................
Pekerjaan :......................................................................................
Pendapatan dalam sebulan :
[ ] ≥ Rp 10.000.000 [ ] Rp 1.000.000-Rp 3.000.000
[ ] Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 [ ] ≤ Rp 1.000.000
[ ] Rp 3.000.000-Rp 5.000.000
Apakah sedang/pernah menggunakan antibiotik
(Amoxicillin,Kloramfenikol,Siprofloksasin, dll): [ ] Ya [ ] Tidak
93
Correlations
*
so1 Pearson Correlation ,017 -,005 ,029 ,113 ,140 ,236
N 90 90 90 90 90 90
* **
so2 Pearson Correlation -,048 ,257 ,059 ,096 ,112 ,538
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
* **
so8 Pearson Correlation ,172 ,019 ,255 ,189 ,017 ,308
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
N 90 90 90 90 90 90
96
** ** ** ** **
total Pearson Correlation ,419 ,378 ,430 ,595 ,534 1
N 90 90 90 90 90 90
Illustrasi kuman,
Bakteri, Virus dan Jamur dapat HP, alat tulis,bantal
berada dimana saja, seperti pada
bantal, alat tulis bahkan telpon
genggam
Illustrasi Bakteri
Bakteri, Virus dan Jamur dapat mnyerang masuk
Scene 1
menyerang tubuh manusia tubuh manusia,
(Pendahulua
sehingga menyebabkan berbagai manusia sakit
n)
macam penyakit infeksi
Illustrasi obat-
Jika terinfeksi oleh bakteri, hal ini obatan antibiotik
dapat diatasi dengan
menggunakan antibiotik.
Illustrasi Antibiotik
Antibiotik adalah obat untuk
versi karakter
mengatasi penyakit yang
perang melawan
disebabkan oleh bakteri.
kuman
Scene 2 Antibiotik tidak dapat digunakan Illustrasi Orang
(Definisi dan untuk mengatasi penyakit yang Batuk
cara disebabkan oleh virus, contohnya
memperoleh batuk dan flu
Antibiotik) Illustrasi
Terdapat berbagai macam Amoksisilin,
antibiotik, beberapa contohnya Ciprofloxacin,
adalah Amoksisilin, ciprofloxacin, cefadroxcil,
sefadroksil, streptomisin erythromycin &
Tetrasiklin
98
107