Anda di halaman 1dari 10

iii

LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS FARMAKOEKONOMI PENGGUNAAN KOMBINASI
SEFTRIAKSON DENGAN METRONIDAZOL DAN SEFTRIAKSON
TUNGGAL PADA TERAPI INFEKSI ULKUS DIABETIK PASIEN RAWAT
INAP DI RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO TAHUN 2014
Oleh:
Nur Indah Rahayu
G1A012088

SKRIPSI
Untuk persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Disetujui dan disahkan pada Januari 2016


Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. dr. Eman Sutrisna, M. Kes


NIP. 19750227. 200212. 1. 003

dr. Pugud Samodro Sp. PD FINASIM


NIP. 19670526. 200312. 1. 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
UNSOED

Ketua Jurusan Kedokteran Umum

dr. Fitranto Arjadi, M. Kes


NIP. 19711122. 200122. 1. 001

dr. M.Zaenuri Syamsu H.,Sp.KF.,


M.Si.Med
NIP. 19700925. 200003. 1. 001
ANALISIS FARMAKOEKONOMI PENGGUNAAN KOMBINASI
SEFTRIAKSON DENGAN METRONIDAZOL DAN SEFTRIAKSON

ii

iii

TUNGGAL PADA TERAPI INFEKSI ULKUS DIABETIK PASIEN RAWAT


INAP DI RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO TAHUN 2014
Nur Indah Rahayu1, Eman Sutrisna1, Pugud Samodro2
1Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
2Bagian Penyakit Dalam RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo, Purwokerto,
Indonesia
E-mail: nrindhrhy@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu komplikasi kronik pada penyandang diabetes melitus adalah kaki
diabetik. Antibiotik yang sering digunakan sebagai lini pertama untuk infeksi
ulkus diabetik di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo adalah kombinasi
metronidazol-seftriakson dan seftriakson tunggal. Perbandingan antara kedua
kelompok obat tersebut dilihat dari sensitivitas terhadap polimikroba, biaya dan
lama rawat inap masing-masing adalah 31,5%: 72% dan Rp 11.602, 00: Rp
15.572, 00 dan 8,8: 6,7. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
perbandingan efektivitas biaya penggunaan kombinasi seftriakson-metronidazol
dan seftriakson tunggal pada terapi infeksi ulkus diabetik pasien rawat inap di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo tahun 2014. Desain penelitian yang dilakukan
adalah survey analitik dan 48 pasien yang didiagnosis infeksi ulkus diabetik oleh
dokter spesialis penyakit dalam yang telah menjalani rawat inap pada tahun 2014
serta diterapi dengan salah satu dari kedua kelompok antibiotik diambil sebagai
responden secara purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan uji t
independen pada direct medical cost dan mann-whitney pada lama rawat inap.
Cost-effectiveness analysis dilakukan untuk mengetahui kelompok antibiotik yang
lebih efektif-biaya. Rerata lama rawat inap penggunaan kombinasi seftriaksonmetronidazol dan seftriakson tunggal masing-masing adalah 8,83 dan 9,46 dengan
ACER Rp 757.041,5629 dan Rp 889.846,1945. Analisis bivariat menunjukkan
terdapat perbedaan rerata direct medical cost yang bermakna (p=0,031) dan tidak
bermakna untuk variabel lama rawat inap antara kedua kelompok antibiotik
(p=0,885). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kombinasi
seftriakson dengan metronidazol lebih efektif-biaya dibandingkan dengan
seftriakson tunggal.
Kata kunci: Cost-effectiveness analysis , lama rawat inap, direct medical cost,
seftriakson, kombinasi seftriakson-metronidazol, infeksi ulkus diabetik

PHARMACOECONOMY ANALYSIS OF CEFTRIAXONEMETRONIDAZOLE COMBINATION AND SINGLE CEFTRIAXONE AS

iii

iii

DIABETIC ULCER INFECTION INPATIENT THERAPY IN RSUD PROF


DR MARGONO SOEKARJO 2014
Nur Indah Rahayu1, Eman Sutrisna1, Pugud Samodro2
1Medical Faculty of Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia
2Internal Medicine Department of RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo,Purwokerto,
Indonesia
E-mail: nrindhrhy@gmail.com
ABSTRACT
One of chronic complications in people with diabetes mellitus is diabetic foot.
Based on preliminary study, antibiotics which used as first line for diabetic ulcer
infection frequently in hospital Prof. DR. Margono Soekarjo are single ceftriaxone
and combination ceftriaxone-metronidazole. Comparisons of both antibiotic
groups are seen from the drug sensitivity to polymicrobial, costs and length of
stay of each is 31.5%: 72% and Rp11 602, 00: Rp 15 572, 00 and 8.8: 6.7. The
aim of this study was to determine pharmacoeconomic analysis especially costeffectiveness analysis of those antibiotic groups as diabetic ulcer infection
inpatient therapy in RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo 2014. This study was
analytical survey. 48 patients who diagnosed diabetic ulcer infection by a
specialist in internal medicine who had been hospitalized in 2014 and got one
antibiotic therapy, ceftriaxone or combination ceftriaxone-metronidazole. were
obtained as subjects by purposive sampling for both antibiotic groups. Bivariate
analysis was performed by independent t-test on direct medical costs and mannwhitney on length of stay based on antibiotic groups. Cost-effectiveness analysis
was conducted to determine antibiotic groups which was more effective. Length
of stay mean of combination ceftriaxone-metronidazole and ceftriaxone each was
8,83 dan 9,46 days with ACER mean Rp 757.041,5629 and Rp 889.846,1945.
Statistically, there was a significant mean difference on direct medical cost (p =
0.031), whereas there was no significant on length of stay between the two groups
of antibiotics (p = 0.885). It can be concluded that the use of combination
ceftriaxone with metronidazole is more cost-effective than the single ceftriaxone.
Kata kunci: Cost-effectiveness analysis, length of stay, direct medical cost,
ceftriaxone, ceftriaxone-metronidazole combination, ulcer diabetic infection.

PERSEMBAHAN

iv

iii

Karya ini saya persembahkan untuk


Mama, Papa, Kak Puji dan Kak Aga
Thanks for everything

PRAKATA

iii

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh
Rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul Perbedaan Tingkat
Depresi antara narapidana pria dan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
dan II A Kota Bandung dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan studi S1 Kedokteran Umum dan memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan
bimbingan, dukungan, nasihat masukan, doa serta bantuan dari berbagai pihak.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dengan segala rasa hormat
kepada :
1. dr. Fitranto Arjadi, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Jenderal Soedirman yang telah memberikan kesempatan dan izin serta
masukan yang sangat bermanfaat untuk penelitian skripsi ini.
2. dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, Sp. K, M. Si. Med selaku Ketua Jurusan
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang telah
berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
3. Dr. Basiran, Sp.KJ MMR, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran serta mendukung
penulis dalam menyusun skripsi.
4. Bu Dewi Nilam Sari, S.Psi, Psi, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran serta
mendukung penulis dalam menyusun skripsi.
5. dr. Hilma Paramita, Sp.KJ selaku penelaah yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam
menyusun skripsi.
6. dr. Joko Mulyanto M. Sc., selaku wakil tim komisi yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan masukan yang bermanfaat.
7. dr. Nendyah Roestijawati M. KK yang memberikan izin untuk seminar hasil
penelitian ini.
8. Seluruh dosen, tenaga kependidikan, staf dan seluruh civitas akademika
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman dan RSUD Prof. DR.
vi

iii

Margono Soekarjo yang telah memberikan bekal ilmu, bantuan dan dukungan
dalam menuntut ilmu selama masa studi dan dalam penulisan skripsi.
9. Keluarga tercinta Papa Ubaidillah Daulay, Mama Mutiara Sihombing, adik
Walida Fadillah Daulay dan Safwan Fadillah Daulay yang selalu memberikan
doa, kasih sayang, dukungan, motivasi, dan semangat yang tak henti pada
penulis.
10. Sahabat-sahabat tersayang Tya Lestari, May Hartini, Devi Ariyani, Tuti
Alawiyah yang berada di pulau ini maupun pulau seberang yang telah
memberikan doa, dukungan, nasihat dan semangat pada penulis.
11. Keluarga Hypoglossus 2012, Taplakers, Ikhlas-sabar, Civil War, Happup
Warrior, DEga Purwokerto, KKN Karteng, teman-teman baik Nadia Hanifah,
Melly Fitriany S, Emiliza Salman, Ririn Widya N, Dita Nur H yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan motivasi selama penyusunan skripsi.
12. Ketua dan seluruh staf dan karyawan Lapas Kelas I Suka Miskin dan Lapas
Khusus Wanita Kelas II A Kota Bandung yang telah memberikan izin, saran
dan bantuan selama penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis senantiasa terbuka menerima saran dan kritik yang membangun
sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini memberikan ilmu yang
berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Purwokerto, Januari 2016

Penulis

vii

iii

DAFTAR ISI
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I.

BAB II.

ix
x
xi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

1
4
4
4

TINJAUAN PUSTAKA
A. Farmakoekonomi
B. Seftriakson dan Kombinasi Seftriakson-Metronidazol
C. Infeksi Ulkus Diabetik
D. Hipotesis
E. Kerangka Teori
F. Kerangka Konsep

6
14
23
28
29
30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Desain
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Pengumpulan Data
F. Analisis Data

31
31
33
33
33
34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Keterbatasan Penelitian

37
42
45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

46
46

DAFTAR PUSTAKA

48

LAMPIRAN

52

viii

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis biaya menurut perspektif
Tabel 2.2. Metode analisis dalam kajian farmakoekonomi
Tabel 2.3. Kelompok alternatif berdasarkan efektivitas biaya
Tabel 4.1. Distribusi data sampel
Tabel 4.2. Analisis univariat dan bivariat variabel hari rawat dan usia
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3. Analisis bivariat variabel
Tabel 4.4. Analisis efektivitas biaya

ix

6
9
13
37
38
39
41

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Qualitative and quantitative aspects of diabetic
foot infections
Gambar 2.2. Empirical antibiotical regimen review
Gambar 2.3. Kerangka teori penelitian
Gambar 2.4. Kerangka konsep penelitian

24
27
29
30

iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel 2.4. Infectious Disease Society of America and
International Working Group on the diabetic foot
classifications of diabetic foot infection
Lampiran 2. Tabel 2.6. Suggested empiric antibiotic regimens
based on clinical severity for diabetic foot infection
Lampiran 3. Tabel 3.1. Definisi operasional variabel
Lampiran 4. Hasil pengumpulan data sampel
Lampiran 5. Hasil analisis statistik (output program statistik)
Lampiran 6. Persetujuan etik

xi

52
54
57
59
63
71

Anda mungkin juga menyukai