SKRIPSI
OLEH:
VERAWATI
NIM 151524065
1
Universitas Sumatera Utara
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA TEH DAUN SIRSAK
(Annona muricata L.) TERHADAP VARIASI LAMA
PENYEDUHAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI
SINAR TAMPAK
SKRIPSI
OLEH:
VERAWATI
NIM 151524065
2
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. Prof. Dr. rer. nat. Effendy Delux Putra, SU., Apt.
NIP 195409101983032001 NIP 195306191983031001
Pembimbing II,
Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt. Dra. Sudarmi, M.Si., Apt.
NIP 195201041980031002 NIP 195409101983032001
3
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
yang berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan pada Teh Daun Sirsak (Annona
Sinar Tampak”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas
Fakultas Farmasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dra. Sudarmi,
M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt., yang telah
penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr.rer. nat. Effendy Delux Putra, SU.,Apt., selaku
ketua penguji dan ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., selaku anggota
penguji yang telah memberikan saran untuk menyempurnakan skripsi ini, dan Ibu
Prof. Dr. Rosidah , M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak
dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membimbing
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga, Bapak saya Nahasan
Sianturi, Ibu saya Gestariana dan abang serta adik-adikku tercinta atas limpahan
kasih sayang, doa dan semangat yang tak ternilai dengan apa pun.
iv
Universitas Sumatera Utara
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman Farmasi Ekstensi
angkatan 2015 untuk kebersamaan dan dorongan semangatnya, serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
Verawati
NIM 151524065
v
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : Verawati
NIM : 151524065
Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antioksidan pada Teh Daun Sirsak (annona
muricata l.) terhadap Variasi Lama Penyeduhan
Menggunakan Spektrofotometri Sinar Tampak.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dan
hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan orang lain
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis setelah disebutkan sumbernya didalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam
skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia
Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat
Verawati
NIM 151524065
vi
Universitas Sumatera Utara
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA TEH DAUN SIRSAK
(Annona muricata L.) TERHADAP VARIASI LAMA
PENYEDUHAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI
SINAR TAMPAK
ABSTRAK
Kata kunci: Antioksidan, DPPH, Skrining Fitokimia, Teh Daun Sirsak dan
Variasi Lama Waktu penyeduhan
vii
Universitas Sumatera Utara
TEST OF ANTIOXIDANT ACTIVITY OF TEA LEAF LEAVES
(Annona muricata L.) TO OLD VARIATION USING VISIBLE
BEAM SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACK
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
ix
Universitas Sumatera Utara
2.7 Pengukuran Panjang Gelombang ................................................. 15
x
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Tumbuhan........................ 22
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.4 Hasil Persamaan Regresi Linier dan Hasil Analisis IC50 diperoleh dari
Masing-masing Variasi Waktu Teh Daun Sirsak .......................... 33
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.2 Grafik Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Variasi
Waktu 2 Menit ............................................................................... 30
4.3 Grafik Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Srsak Variasi
Waktu 4 Menit ............................................................................... 31
4.4 Grafik Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Variasi
Waktu 6 Menit ............................................................................... 31
4.5 Grafik Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Variasi
Waktu 8 Menit ............................................................................... 32
4.6 Grafik Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Variasi
Waktu 10 Menit ............................................................................. 32
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
9 Uji Statistika.............................................................................. 79
xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
memperbaiki kerusakan oleh radikal dengan cara memberi hidrogen atau elektron
Radikal bebas adalah setiap molekul yang mengandung satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas sangat reaktif dan dengan mudah
pada DNA, protein, lipida atau kerusakan oksidatif pada gugus fungsional yang
Salah satu dari kandungan kimia daun sirsak dapat berpotensi sebagai
tradisional untuk pencegahan dan mengobati penyakit salah satunya kanker (Utari
Pengolahan daun sirsak menjadi teh dapat menjadi alternatif bagi masyarakat.
Bentuk teh memiliki kelebihan yaitu lebih praktis, mudah dalam penggunaan,
ekonomis, selain itu daun yang diolah menjadi teh akan memiliki masa simpan
yang lebih lama dan kandungan antioksidan akan lebih stabil hal ini dibuktikan
dalam publikasi jurnal yang menunjukkan bahwa teh herbal india masih memiliki
1
Universitas Sumatera Utara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan teh, agar teh
tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah cara penyeduhan
teh. Penelitian yang dilakukan oleh Adri dan Hersoelistyiorini (2013) pada teh
menit ke-30 yaitu sebesar 117,86 μg/mL dan yang tertinggi pada menit ke-150
yaitu sebesar 82,16 μg/mL. Aktivitas antioksidan seduhan sepuluh jenis mutu teh
(Sudaryat, dkk, 2015). Menurut penelitian Putri dan Ulfin (2015) mengatakan
yang lama saat menyeduh teh dalam air panas. Sedangkan menurut Wansi dkk
(2014) waktu penyeduhan yang lebih lama dari 4-8 menit tidak lagi memiliki efek
karena daun teh sudah tidak lagi mengandung komposisi apapun yang dianggap
menenangkan.
pengujian aktivitas antioksidan dari teh daun sirsak (Annona muricata L.) dengan
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
ini adalah:
1.3 Hipotesis
adalah:
daun sirsak.
3
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
4
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Namun sirsak sendiri berasal dari bahasa belanda “Zuurzak”
yang berarti kantung yang masam. Tanaman ini ditanam secara komersial dan
baik pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (Joe, 2012).
Kingdom : Plantae,
Divisio : Spermatophyta,
Class : Dicotyledoneae,
Famili : Annonaceae,
Genus : Annona,
Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun pendek
sekitar 3-10 mm. Daun sirsak memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm,
mempunyai tekstur kasar, ujungnya lancip pendek, daun bagian atas mengilap
hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk lateral saraf.
5
Universitas Sumatera Utara
tertinggi. Daun sirsak yang terlalu muda belum banyak mengandung acetogenins
yang terbentuk, sedangkan kandungan acetogenins pada daun yang terlalu tua
menganjurkan untuk menggunakan daun sirsak yang tua, biasanya dipilih daun
banyak lagi lainnya. Salah satu dari kandungan kimia daun sirsak dapat berpotensi
2.2 Teh
masyarakat sudah menggunakan kata “Teh” untuk minuman yang bukan berasal
dari daun teh (Camelia sinensis). Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan bunga,
daun, biji, akar atau buah kering untuk membuat minuman yang juga disebut teh
herbal. Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia
sesudah air putih, dalam jumlah kira-kira 120 ml/ kapita per hari (Harun dkk,
yang diolah menjadi teh akan memiliki masa simpan yang lebih lama, ekonomis,
praktis dan mudah digunakan. Selain itu kandungan antioksidan akan lebih stabil
6
Universitas Sumatera Utara
Teh herbal tidak berasal dari daun teh saja, bisa juga dari hasil pengolahan
bunga-bunga, kulit, biji-biji dan akar berbagai tanaman. Potensi antioksidan teh
dapat dikatakan lebih kuat dibandingkan dengan antioksidan dalam sayuran dan
Berbagai herbal atau tanaman obat sebenarnya dapat diolah menjadi herbal
kering. Pada dasarnya, proses pengolahan semua jenis tanaman obat hampir sama.
Biasanya, perbedaan terletak pada lama dan suhu pengeringan karena disesuaikan
Menurut Sutisna 2016, pengolahan daun sirsak menjadi bentuk teh sama
dengan pengolahan teh pada umunya yaitu dapat dilakukan dengan cara:
Pada tahap ini, dilakukan seleksi bahan yakni dengan memilih daun yang
telah di petik dengan cara memisahkan daun yang masih muda dan terlalu tua dan
menggunakan daun yang muda namun tidak terlalu tua. Daun yang berlubang
akibat hama dan daun yang terkena penyakit dengan ciri-ciri memiliki bintik
putih, Kuning ataupun hitam dibuang dipisahkan dengan daun yang akan
digunakan.
2. Pencucian
permukaan daun kemudian daun ditiriskan hingga air yang menempel pada daun
3. Pelayuan
Pada tahap ini daun yang telah dicuci ditiriskan dan diangin-anginkan pada
suhu kamar. Pelayuan ini dilakukan agar terjadi inaktivasi enzim polifenol
7
Universitas Sumatera Utara
oksidase sehingga potensi kerusakan enzimatis senyawa antioksidan dapat di
cegah.
4. Pengeringan
mengurangi kadar air pada daun hingga mencapai 4%. Sedangakan proses
pengeringan daun daun sirsak dilakukan pada suhu <60 0C. Pengeringan dilakukan
dibawah 600C karena komponen fenolik pada tanaman sangat rentan terhadap
suhu tinggi. Proses pengeringan yang terbaik ada pada kisaran suhu 50 0C karena
5. Penggilingan
bertujuan untuk memperkecil ukuran daun sirsak kering sehingga mudah dalam
proses pengemasan.
6. Penyimpanan
aluminium foil lalu dimasukkan dalam wadah bertutup dan disimpan pada suhu ±
40C. Tujuannya adalah agar bentuk sedian teh dapat bertahan lebih lama dan
tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul
atau sel lain. Paparan radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan
8
Universitas Sumatera Utara
kerusakan sel dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel sehingga
dijumpai di masyarakat sekarang ini adalah polusi udara. Selain itu, gaya hidup
Banyak masyarakat yang lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji, banyak
(Ramadhan, 2015).
Radikal bebas memiliki reaktivitas yang sangat tinggi. Hal ini di tunjukkan
Kemiripan sifat antara radikal bebas dan oksidan terletak pada agresivitas untuk
radikal bebas. Bila senyawa radikal baru tersebut bertemu dengan molekul lain,
akan terbentuk radikal baru lagi, dan seterusnya hingga akan terjadi reaksi
Proses pembentukan radikal bebas dalam tubuh, radikal bebas dapat masuk
a. Melalui Pernapasan
Saat kita melakukan pernapasan akan masuk oksigen (02) yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembakaran gula menjadi CO 2, H2O dan
energi O2 sangat berperan karena bila tidak ada O2 proses kehidupan akan tidak
lancar dan membahayakan bagi tubuh kita sendiri. Tetapi dengan bernafas atau
oksigen yang berlebihan saat olahraga terjadi reaksi yang kompleks dalam tubuh
oksigen singlet.
9
Universitas Sumatera Utara
b. Lingkungan Tidak Sehat
tempat, demikian juga asap dari kendaraan bermotor merupakan radikal bebas
yang berbahaya sekali bagi paru-paru. Di samping itu juga dari asupan makanan
3. Makanan Berlemak
dapat mengakibatkan radikal bebas adalah lemak tak jenuh artinya lemak yang
mempunyai ikatan rangkap pada atom C-nya. Adanya ikatan rangkap tersebut
2.4 Antioksidan
oksidatif akan lebih efektif jika kita mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-
Efek antioksidan dari sayur-sayuran dan buah-buahan, lebih efektif dari pada
suplemen antioksidan yang di isolasi. Hal ini mungkin dikarenakan oleh adanya
10
Universitas Sumatera Utara
komponen lain dan interaksinya dalam sayur-sayuran dan buah-buahan yang
yaitu:
radikal dan antioksidan segera berubah menjadi senyawa yang lebih stabil.
radikal bebas baru atau mengubah radikal bebas yang telah terbentuk menjadi
molekul yang kurang reaktif. Contoh enzim Katalase, Glutation dan SOD .
berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkapnya. Akibatnya radikal
biomolekuler yang disebabkan oleh radikal bebas, misalnya DNA repair enzim.
radikal bebas yang stabil pada suhu kamar, dan banyak digunakan untuk
11
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Mekanisme reaksi DPPH terhadap senyawa antioksidan
(Sayuti, 2015).
radikal hidrogen pada DPPH akan menetralkan radikal bebas dari DPPH. Jika
semua elektron pada radikal bebas pada DPPH menjadi berpasangan, maka warna
larutan berubah dari ungu menjadi kuning terang. Perubahan ini dapat diukur
sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen yang di tangkap oleh molekul
panjang gelombang sinar tampak 400-800 nm, serta termasuk dalam rentang
menghambat reaksi peroksidasi lipid, yang secara in vitro dapat diketahui dari
zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter radikal
sebesar 50%. Zat yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai
12
Universitas Sumatera Utara
harga EC50 atau IC50 yang rendah (Molyneux, 2004). Berikut ini merupakan tabel
2. Kuat 50 – 100
4. Lemah ≥ 150
intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel.
tempat sel untuk zat yang diperiksa, detektor, penguat arus dan alat ukur atau
Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi hingga ke tingkat
tenaga yang tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi. Sumber radiasi
13
Universitas Sumatera Utara
ultraviolet yang kebanyakan digunakan adalah lampu hidrogen dan lampu
deutrium. Lampu tersebut terdiri dari sepasang elektroda yang terselubung dalam
tabung gelas dan diisi dengan gas hidrogen atau deutrium pada tekanan yang
rendah. Sumber radiasi terlihat dan radiasi inframerah dekat yang biasa digunakan
2. Monokromotor
radiasi monokromatik. Ada dua jenis alat yang digunakan untuk mengurai radiasi
Penyaring dibuat dengan benda khusus yang hanya meneruskan radiasi pada
daerah panjang gelombang tertentu dan menyerap radiasi dari panjang gelombang
3. Tempat Cuplikan
Cuplikan yang akan dipelajari pada daerah ultraviolet atau terlihat yang
biasa berupa gas atau larutan ditempatkan dalam sel atau cuvet. Sel untuk larutan
mempunyai panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10 cm, sebelum sel dipakai
4. Detektor
14
Universitas Sumatera Utara
2.7 Pengukuran panjang gelombang
absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi
Menurut Gandjar dan Rohman (2012) Ada beberapa alasan mengapa harus
15
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
dan pengujian aktivitas antioksidan pada teh daun sirsak dengan variasi lama
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari alat-alat gelas
laboratorium, blender, hot plate, kertas saring, neraca analitik (Boeco Germany),
3.2 Bahan
alkohol, asam asetat anhidrida, asam klorida pekat, asam nitrat, asam sulfat pekat,
besi (III) klorida, benzene, bismuth (III) nitrat, iodida, isopropanol, metanol,
kloroform, natrium hidroksida, raksa (II) klorida, timbal (II) asetat, toluen, serbuk
magnesium, kalium iodida. Bahan kimia berkualitas teknis: air suling dan etanol
96%.
16
Universitas Sumatera Utara
3.3 Pembuatan Pereaksi
air suling bebas karbon dioksida seban byak 100 ml (Depkes R. I, 1995).
Sebanyak 5,5 mL larutan asam sulfat pekat ditambahkan air suling sampai
Sebanyak 1,4 g raksa (II) klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 mL
pada wadah lain ditimbang sebanyak 5 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 10
mL air suling, kedua larutan dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga
17
Universitas Sumatera Utara
3.3.8 Pereaksi Dragendorff
asam nitrat pekat, pada wadah lain ditimbang sebanyak 27,2 g kalium iodida,
diencerkan dengan air suling hingga volume larutan 100 mL (Depkes R. I, 1995).
volume asam asetat anhidrida ke dalam campuran tersebut dan dinginkan (Depkes
R. I, 1995).
dan 9 mL air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan
dan disaring, filtrat dipakai untuk uji alkaloida. Diambil 3 tabung reaksi, lalu ke
18
Universitas Sumatera Utara
Pada tabung I : ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer, akan terbentuk endapan
filtrat ditambahkan 0,1034 g serbuk magnesium dan 1 mL asam klorida pekat dan
2 mL amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoid positif jika terjadi
warna merah atau kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol (Farnsworth,
1966).
campuran 7 bagian volume etanol 96% dan 3 bagian volum air suling ditambah
(II) asetat 0,4 M lalu dikocok selama 5 menit dan disaring. Filtrat disari dengan 20
tiga kali. Kumpulan sari air diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50 oC.
19
Universitas Sumatera Utara
diuapkan di penangas air. Sisa dilarutkan dalam 2 mL air suling dan 5 tetes
benzene, dikocok dan didiamkan. Lapisan benzene dipisahkan dan disaring, kocok
I, 1995).
kuat selama 10 detik. Jika terbentuk busa setinggi 1 sampai 10 cm yang stabil
tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam
selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa
biru atau biru hijau menunjukkan adanya steroida, sedangkan warna merah, merah
20
Universitas Sumatera Utara
3.4.7 Pemeriksaan Tanin
disaring, filtratnya diencerkan dengan air sampai tidak berwarna. Larutan diambil
sebanyak 2 mL dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi (III) klorida 1%. Jika
terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin (Farnsworth,
1966).
Alat terdiri dari labu alas bulat 500 mL, pendingin, tabung penyambung, tabung
a. Penjenuhan toluen
Sebanyak 200 mL toluen dan 2 mL air suling dimasukkan ke dalam labu alas
jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume
dimasukkan ke dalam labu yang berisi toluen yang telah dijenuhkan, kemudian
tetesan siatur 2 tetes untuk tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi,
kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes tiap detik. Setelah semua
suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan
ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air yang di baca sesuai dengan
21
Universitas Sumatera Utara
kandungan air yang terdapat dalam bahan yang di periksa. Kadar air di hitung
daun sirsak (Annona muricata L) mulai dari daun ke-3 sampai daun ke-5
pengambilan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 WIB (Sutisna, 2016)
sebanyak 5,179 kg di peroleh dari Simpang Adios III Kelurahan Desa Sei Menciri
Pemetikan Daun sirsak di ambil mulai dari daun ke-3 sampai daun ke-5
yang masih segar, dicuci daun sirsak dengan air mengalir sampai bersih dan
pada suhu ruangan, lalu dikeringkan dengan oven listrik dengan suhu ± 50 oC
selama 150 menit, selanjutnya di blender, kemudian di ayak dengan ayakan mesh
30 dan di ditimbang berat teh daun sirsak, kemudian di kemas ke dalam wadah,
22
Universitas Sumatera Utara
3.6 Pengujian Aktivitas Antioksidan dengan Spektrofotometer Visibel
uji yang mampu meredam radikal bebas sebesar 50%) digunakan sebagai
dalam labu tentukur 25 mL, lalu dicukupkan volumenya dengan metanol sampai
air panas, didiamkan selama 2 menit, kemudian di saring dan diperoleh larutan
baku induk teh daun sirsak. Dan dilakukaan perlakuan yang sama terhadap
23
Universitas Sumatera Utara
3.6.6 Pengujian antioksidan seduhan teh daun sirsak
Larutan induk dipipet sebanyak 3,75 mL; 5 mL; 6,25 mL; dan 7,5 mL;
konsentrasi 1500 μg/mL, 2000 μg/mL, 2500 μg/mL dan 3000 μg/mL), ke dalam
picrylhydrazyl) 0,5 mM, lalu dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda,
Dilakukaan perlakuan yang sama pada penyeduhan pada menit ke 4, 6, 8 dan 10.
sebagai berikut:
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan radikal bebas (%) = x 100%
A kontrol
Keterangan: Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel (Rosidah dkk, 2008).
radikal bebas adalah nilai IC50 (Inhibitory Concentration), nilai IC50 merupakan
persamaan regresi dengan konsentrasi serbuk teh daun sirsak (ppm) sebagai absis
y). Suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50< 50
μg/mL, kuat (50-100) μg/mL, sedang (100-150) μg/mL, dan lemah ≥150 μg/mL
(Winarsi, 2014).
24
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
radikal bebas sehingga radikal bebas dapat diubah menjadi tidak radikal (Silalahi,
2006). Hasil pemeriksaan skrining fitokimia daun sirsak dapat dilihat pada Tabel
25
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut beberapa penelitian yang telah melakukan penelitian
tentang kandungan senyawa kimia daun sirsak dengan berbagai pelarut yang
berbeda-beda memiliki kandungan senyawa kimia yang sama. Berikut Tabel 4.2
Mustarian + etanol
(2011)
Chauhan + + + + _ + air
dan mitu
(2015)
Usunobun + + _ + + etanol
(2014)
Arthur + +++ _ +++ air
et al(201)
Gayamulk r T t t T air
uya et al t T t t R etanol
(2014)
George + + _ + - butanol
(201)
Perwatres + + + + + air
na(2012)
Keterangan : + (Terdeteksi), - (Tidak Terdeteksi), +++ (Melimpah), t (Tinggi),
s (Sedang), r (Rendah).
dari daun sirsak dengan menggunakan pelarut yang berbeda-beda (Sutisna, 2016).
Dari hasil data yang di peroleh menyatakan bahwa data hasil skrining fitokimia
Daun sirsak yang digunakan sebagai sampel di ambil mulai dari daun ke-3
sampai daun ke-5 yang masih segar. Alasan pengambilan daun urutan ke-3
sampai daun ke-5 karena daun muda belum berkembang penuh dalam arti masih
26
Universitas Sumatera Utara
berkembang penuh dan senyawa aktif di dalamnya lebih banyak dibandingkan
daun muda dan menurut Zuhud (2011) antioksidan yang tertinggi pada urutan
daun ke 3-5 selain itu juga banyak mengandung senyawa acetogenin yang cukup
tinggi. Dicuci daun sirsak dengan air mengalir sampai bersih, dan ditiriskan,
dikeringkan dengan oven listrik dengan suhu ± 50oC selama 150 menit untuk
mengurangi kadar air pada daun hingga mencapai 4% untuk memenuhi syarat
parameter mutu teh daun sirsak. Sedangakan proses pengeringan daun daun sirsak
dilakukan pada suhu <600C. Pengeringan dibawah 600C karena komponen fenolik
pada tanaman sangat rentan terhadap suhu tinggi. Proses pengeringan yang terbaik
ada pada kisaran suhu 500C karena memiliki rendemen fenolik yang tinggi,
mudah dalam proses pengemasan, kemudian di ayak dengan ayakan mesh 30 dan
di ditimbang berat teh daun sirsak, kemudian di kemas ke dalam wadah, ditutup
dengan Aluminium foil, dan di simpan di refrigerator ± 40C (Sutisna, 2016; Adri
serapan maksimum pada panjang gelombang 516 nm. Panjang gelombang 516 nm
yang di peroleh, termasuk salah satu dalam kisaran panjang gelombang sinar
tampak yaitu 400-800 nm, serta termasuk dalam rentang panjang gelombang
27
Universitas Sumatera Utara
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) yang berkisar antara 515-520 nm (Gandjar
Hasil uji aktivitas antioksidan larutan teh daun sirsak dengan variasi waktu
28
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Penurunan absorbansi dan persen pemerangkapan DPPH oleh masing
masing variasi lama seduhan teh daun sirsak.
yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron dan tidak lagi menjadi
Hal ini ditandai dengan warna larutan yang berubah dari ungu tua menjadi
antara radikal bebas DPPH dengan satu atom hidrogen yang dilepaskan senyawa
29
Universitas Sumatera Utara
yang terkandung dalam bahan uji untuk membentuk senyawa 1,1-difenil-2-
masing variasi waktu seduhan teh daun sirsak dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak
Variasi Waktu Penyeduhan 6 Menit
31
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis persamaan regresi linier dan hasil analisis nilai IC50 (μg/mL)
yang diperoleh dari larutan uji teh daun sirsak masing-masing dengan variasi
Tabel 4.4 Hasil persamaan regresi linier dan hasil analisis IC 50 (μg/mL) yang
diperoleh dari masing-masing penyeduhan
Hasil perbandingan analisis IC50 (μg/mL) pada larutan uji teh daun sirsak
Gambar 4.7 Grafik hasil analisis IC50 (µg/mL) uji teh daun sirsak
dengan variasi waktu penyeduhan
32
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.4 menunjukkan aktivitas antioksidan larutan uji teh daun
sirsak dengan variasi waktu penyeduhan 2 menit, 4 menit, 6,menit 8 menit dan 10
menit menunjukkan kekuatan aktivitas antioksidan sangat lemah yaitu IC50 lebih
besar 150 (μg/mL) diduga karena belum lama kontak dengan pelarut sehingga
(Putri, dan Ulfin., 2015); Labbe dkk, 2006). Selain itu juga karena adanya
senyawa flavonoid dan polifenol yang masih berikatan dengan gugus glikosida.
gugus hidroksil dan akan menurun dengan adanya gugus glikosida. Selain itu
diduga karena glikosida flavonoid dalam bentuk aglikon yang bersifat non-polar
memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk
glikonnya yang bersifat polar (Ridho, dkk., 2013; Satria, dkk., 2013).
IC50 yang lebih baik dibandingkan penyeduhan menit ke 2 dan 4. Hal ini
dikarenakan lama kontak dengan pelarut lebih lama sehingga solubilitas senyawa
2010). Selain itu menurut Wansi dkk (2014) waktu seduhan yang lebih lama dari
4-8 menit tidak lagi memiliki efek yang menyenangkan karena daun teh sudah
Dari hasil uji statistika aktivitas antioksidan teh daun sirsak berdasarkan
yaitu kurskal wallis karena dilihat dari uji normalitasnya terdapat satu data tidak
normal yaitu nilai shapiro-wilk data di penyeduhan 2 menit 0,018. Jika nilai
shapiro-wilk < 0,05 maka data tidak normal dan sebaliknya. Selain itu data
33
Universitas Sumatera Utara
pengujian lebih dari dua kelompok bukan data tunggal sehingga menggunakan uji
statistika kurskal wallis. Dimana hasil uji kurskal wallis nilai a-symp sig yaitu
0,009. Jika nilai a-symp sig < batas kritis (0,05) maka keputusan hipotesis adalah
terhadap variabel terikat. Untuk melihat perbedaan uji statistika terhadap teh
dilanjutkan dengan uji mann whitney dari masing-masih data sampel, dimana
hasil uji mann whitney yaitu dari seduhan 2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan
10 menit menunjukkan Nilai Sig atau P Value sebesar 0,05. Apabila nilai p value
< batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok atau
teh daun sirsak berdasarkan variasi lama seduhan terdapat perbedaan secara
signifikan.
34
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5.1 Kesimpulan
c. Hasil uji statistika kurskal wallis aktivitas antioksidan teh daun sirsak
5.2 Saran
35
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adri, D., dan Hersoelistyorini, W. (2013). Aktivitas Antioksidan dan Sifat Organo
leptik Teh Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Berdasarkan Variasi Lama
Pengeringan. Jurusan Teknologi Pangan. Fakultas Pertanian. Universitas
Muhammadiyah Semarang.Vol. 04 No 7 Tahun 2013. Halaman 1-12.
Daroini, O. S. (2006). Kajian Proses Pembuatan The Herbal Dari Campuran The
Hijau (Camelia sinensis), Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.)
dan Daun Ceremai (Phyllantusacidus (L.) Skeels). Fakultas Teknologi
Pertanian IPB. Halaman 12.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Ketiga.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 222, 254-255.
Harun, N., Efendi, R., dan Simanjuntak, L. (2014). Penerimaan Panelis terhadap
Teh Herbal Dari kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dengan
Perlakuan Suhu Pengeingan. Universitas Riau Pekan Baru, Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian. ISSN Vol. 13 No. 2. Halaman: 7-18.
Labbe D., Tremblay A., dan Bazinet L. (2006). Effect Of Bewing Temperature and
Duration On Green Tea Catechin Solubilization: Basis Of Roduction
Of EGC and EGCG Enriched Fractions. Separation and Purification Tech
nology. 49:1 - 9.
36
Universitas Sumatera Utara
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci.
Technol. 26(2): 211-219.
Naithani, V., Nair, S., Kakkar, P., (2005). Decline In Antioxidant Capacity Of Indi
an Herbal Teas During Storage And Its Relation To Phenolic Content. Foo
d Research International 39 (2006) 176–181.
Putri, D. D dan Ulfin, I. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap
Kadar Kafein Dalam Teh Hitam. Journal Program Studi Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya Vol 4. Halaman 105.
Ridho, E. A., Sari, R., dan Wahdaningsih, S. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Metanol Buah Lakum Dengan Metode DPPH. Program Studi
Farmasi Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Halaman 1-9.
Satria, M. D., Sari, R., dan Wahdaningsih, S. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak n-Heksan Buah Lakum (Cayratiatrifolia) dengan Metode DPPH
(2,2Difenil1-pikrilhidrazil). Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran,
Universitas Tanjung Pura, Pontianak.Halaman 1-10.
37
Universitas Sumatera Utara
Sutisna, N. (2016). Pengaruh pH Larutan Penyeduh dan Lama Penyeduhan
Terhadap Kapasitas Antioksidan Ekstrak Teh Daun Sirsak (Annona
muricata Linn). Journal Institut Pertanian Bogor Vol 1. IPB. Halaman 10-
15.
Utari K., Nursafitri, E., Sari A, I., Sari, R., Winda A. K., Harti, A. (2013).
Kegunaan Daun Sirsak (Annona muricata L) Untuk Membunuh Sel
Kanker Dan Pengganti Kemoterapi. Surakarta: Program S-1 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada. Halaman 2 - 3.
Wansi, S., Theopilus, W dan Syahran W. (2014). Analisis Kadar Klorin Pada Teh
Celup Berdasarkan Waktu Seduhan. Alumni Program Studi Pendidikan
Biologi. Halaman 25.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Potensi dan
Aplikasinya Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 12, 17.
38
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
39
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan kerja penelitian
1. Uji Tanin
2. Uji Flavonoid
3. Uji Alkaloid
Uji skrining
4. Uji Glikosidik
fitokimia
5. Uji Saponin
6. Uji Steroid dan
Daun Sirsak
Terpenoid
1. Sortasi daun sirsak dan
Pengolahan dibersihkan dengan air
pembuatan teh mengalir
daun sirsak 2. Pelayuan daun sirsak
selama 18 jam pada
suhu kamar.
3. Pengeringan daun
sirsak dengan oven
listrik suhu ± 500c
selama ± 150 menit.
4. Diblender dan diayak
dengan mess 30 untuk
membuat bubuk teh
Bubuk tehsirsak
daun dengan variasi
penyeduhan
5. di simpan di
refrigerator ± 40C
-1500 µg/mL -1500 µg/mL -1500 µg/mL -1500 µg/mL -1500 µg/mL
-2000 µg/mL -2000 µg/mL -2000 µg/mL -2000 µg/mL -2000 µg/mL
-2500 µg/mL -2500 µg/mL -2500 µg/mL -2500 µg/mL -2500 µg/mL
-3000 µg/mL -3000 µg/mL -3000 µg/mL -3000 µg/mL -3000 µg/mL
40
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Sampel yang digunakan
2 1
3
4
5
6
41
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar Seperangkat Alat Spektrofotometer UV-Visibel
42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Perhitungan Pembuatan larutan blanko DPPH 0,5 mM
≈ 20 mg
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Hasil Pengukuran Operating Time
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
43.0000 0.8485
44.0000 0.8496
45.0000 0.8499
46.0000 0.8506
47.0000 0.8506
48.0000 0.8507
49.0000 0.8508
50.0000 0.8513
51.0000 0.8517
52.0000 0.8527
53.0000 0.8529
54.0000 0.8531
55.0000 0.8534
56.0000 0.8536
57.0000 0.8539
58.0000 0.8542
59.0000 0.8544
60.0000 0.8551
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Hasil uji aktivitas antioksidan.
7.1 Tabel Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Pada Waktu 2 Menit
8 Laruta Konsentrasi Absorbansi % Pemerangkapan
n Uji (μg/mL) I II III I II III Rata-
rata
Penyeduhan Blanko 0,864 0,867 0,864 0 0 0 0
2 menit 1500 0,487 0,485 0,487 42,43 44,05 43,634 43,37
2000 0,344 0,334 0,332 59,33 61,476 61,574 60,79
2500 0259 0,240 0,244 69,38 72,318 72,222 71,30
3000 0,207 0,206 0,201 75,53 76,239 76,736 76,16
7.2 Tabel Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Pada Waktu 4 Menit
9 Laruta Konsentrasi Absorbansi % Pemerangkapan
n Uji (μg/mL) I II III I II III Rata-
rata
Penyeduhan Blanko 0,884 0,886 0,891 0 0 0 0
4 menit 1500 0,409 0,404 0,407 53,73 54,401 54,320 54,15
2000 0,308 0,305 0,309 65,15 65,575 65,319 65,35
2500 0,203 0,233 0,238 77,03 73,702 73,288 74,67
3000 0,159 0,165 0,168 82,01 81,376 81,144 81,51
7.3 Tabel Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Pada Waktu 6 Menit
10 Laruta Konsentrasi Absorbansi % Pemerangkapan
n Uji (μg/mL) I II III I II III Rata-
rata
Penyeduhan Blanko 0,883 0,891 0,887 0 0 0 0
6 menit 1500 0,350 0,351 0,352 60,36 60,606 60,315 60,42
2000 0,208 0,207 0,205 76,44 77,441 76,888 76,92
2500 0,104 0,102 0,103 88,22 88,552 88,387 88,38
3000 0,070 0,071 0,071 92,07 92,031 91,995 92,03
7.4 Tabel Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Pada Waktu 8 Menit
11 Laruta Konsentrasi Absorbansi % Pemerangkapan
n Uji (μg/mL) I II III I II III Rata-
rata
Penyeduhan Blanko 0,881 0,888 0,886 0 0 0 0
8 menit 1500 0,289 0,290 0,297 67,19 67,342 66,478 67,00
2000 0,230 0,238 0,233 73,89 73,198 73,702 73,59
2500 0,092 0,088 0,100 89,55 90,090 88,713 89,45
3000 0,051 0,049 0,048 94,21 94,481 94,582 94,42
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (Lanjutan)
7.5 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Pada Waktu 10 Menit
12 Laruta Konsentrasi Absorbansi % Pemerangkapan
n Uji (μg/mL) I II III I II III Rata-
rata
Penyeduhan Blanko 0,889 0,890 0,891 0 0 0 0
10 menit 1500 0,281 0,291 0,293 68,39 67,303 67,115 67,60
2000 0,227 0,211 0,208 74,46 76,292 76,655 75,80
2500 0,091 0,094 0,091 89,76 89,438 89,786 89,66
3000 0,048 0,041 0,039 94,60 95,393 95,622 95,20
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Perhitungan Persen Pemerangkapan Dan Perhitungan Nilai IC 50
8.1 Perhitungan persen pemerangkapan teh daun sirsak variasi waktu 2 menit.
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 1
No. Konsentrasi Larutan Uji (μg/mL) Absorbansi
1 0 0,846
2 1500 0,487
3 2000 0,344
4 2500 0259
5 3000 0,207
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 1 waktu 2 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (% pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 42,4349 63652,35 2250000
2000 59,3380 118676 4000000
2500 69,3853 173463,25 6250000
3000 75,5319 226595,7 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 49,33802 – (0,0261)(1800) = 2,3580
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0261x +2,3580
Nilai IC50 = y = 0,0261x + 2,3580
50 = 0,0261x +2,3580
X = 1825,3639
IC50 = 1825,3639 µg/mL
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2 waktu 2 menit
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,867
2 1500 0,485
3 2000 0,334
4 2500 0,240
5 3000 0,206
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 2 waktu 2 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 44,0599 65655 2250000
2000 61,4763 122140 4000000
2500 72,3183 178400 6250000
3000 76,2399 228990 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 50,8187 – (0,0266)(1800) = 2,9387
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0266x +2,9387
Nilai IC50 = y = 0,0266x + 2,9387
50 = 0,0266x +2,9387
X = 1769,2218
IC50 = 1769,2218 µg/mL
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3 waktu 2 menit
1 0 0,864
2 1500 0,487
3 2000 0,332
4 2500 0,244
5 3000 0,201
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 3 waktu 2 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 43,6342 65655 2250000
2000 61,5740 122140 4000000
2500 72,2222 178400 6250000
3000 76,7361 228990 9000000
ΣX = 9000 ΣY = 254,1665
ΣXY = 599363,1 ΣX2 = 21500000
X = 1800 Y = 50,8383
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 50,8383 – (0,0267)(1800) = 2,7783
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0267x +2,7783
Nilai IC50 = y = 0,0267x + 2,7783
50 = 0,0267x +2,7783
X = 1768,6069
IC50 = 1768,6069 µg/mL
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
8.2 Perhitungan persen pemerangkapan teh daun sirsak waktu 4 menit
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 1
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,884
2 1500 0,409
3 2000 0,308
4 2500 0,203
5 3000 0,159
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 1 waktu 4 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 53,7330 80599,5 2250000
2000 65,1583 130316,6 4000000
2500 77,0361 192590,25 6250000
3000 82,0135 246040,5 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 55,5818 – (0,0281)(1800) = 5,0018
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0281x +5,0018
Nilai IC50 = y = 0,0281x + 5,0018
50 = 0,0281x +5,0018
X = 1601,3594
IC50 = 1601,3594 µg/mL
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2 pada waktu 4 menit
1 0 0,886
2 1500 0,404
3 2000 0,305
4 2500 0,233
5 3000 0,165
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 2 waktu 4 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 54,4018 81602,7 2250000
2000 65,5756 131151,2 4000000
2500 73,7020 184255 6250000
3000 81,3769 244130,7 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 55,0112 – (0,0275)(1800) = 5,5112
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0275x + 5,5112
Nilai IC50 = y = 0,0275x + 5,5112
50 = 0,0275x + 5,5112
X = 1617,7745
IC50 = 1617,7745 µg/mL
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Lanjutan Perhitungan nilai IC50
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3 pada waktu 4 menit
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,891
2 1500 0,407
3 2000 0,309
4 2500 0,238
5 3000 0,168
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran waktu 4 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 54,3209 81481,35 2250000
2000 65,3198 130639,6 4000000
2500 73,2884 183221 6250000
3000 81,1447 243434,1 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 54,8147 – (0,0274)(1800) = 5,4947
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0274x +5,4947
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
8.3 Perhitungan persen pemerangkapan teh daun sirsak waktu 6 menit
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 1
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,883
2 1500 0,350
3 2000 0,208
4 2500 0,104
5 3000 0,070
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 1 waktu 6 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 60,3624 90543,6 2250000
2000 76,4439 152887,8 4000000
2500 88,2219 220554,75 6250000
3000 92,0724 276217,2 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 63,4201 – (0,0319)(1800) = 6,0001
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0319x + 6,0001
Nilai IC50 = y = 0,0319x + 6,0001
50 = 0,0319x + 6,0001
X = 1379,3079
IC50 = 1379,3079 µg/mL
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2 pada waktu 6 menit
1 0 0,891
2 1500 0,351
3 2000 0,207
4 2500 0,102
5 3000 0,071
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 2 waktu 6 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 60,6060 90909 2250000
2000 77,4410 154882 4000000
2500 88,5521 221380,25 6250000
3000 92,0314 276094,2 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 63,7261 – (0,0320)(1800) = 6,1261
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0320x + 6,1261
Nilai IC50 = y = 0,0320x + 6,1261
50 = 0,0320x +6,1261
X = 1371,0593
IC50 = 1371,0593 µg/mL
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3 pada waktu 6 menit
1 0 0,887
2 1500 0,352
3 2000 0,205
4 2500 0,103
5 3000 0,071
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 3 waktu 6 menit
X Y
XY X2
(µg/mL) (%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 60,3156 90470,4 2250000
2000 76,8883 153776,6 4000000
2500 88.3878 220969,5 6250000
3000 91,9954 275986,2 9000000
ΣX =
9000 ΣY = 317,5871
ΣXY = 741205,7 ΣX2 = 21500000
X = Y = 63,5174
1800
Keterangan: X = Konsentrasi (μg/mL)
Y = % Pemerangkapan
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 63,5174 – (0,0319)(1800) = 6,0974
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0319x + 6,0974
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
8.4 Perhitungan persen pemerangkapan teh daun sirsak waktu 8 menit
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 1
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,881
2 1500 0,289
3 2000 0,230
4 2500 0,092
5 3000 0,051
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 1waktu 8 menit
Y
X(µg/mL) XY X2
(%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 67,1963 100794,45 2250000
2000 73,8933 147786,6 4000000
2500 89,5573 223893,25 6250000
3000 94,2111 282633,3 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 64,9716 – (0,0321)(1800) = 7,1124
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0321x + 7,1124
Nilai IC50 = y = 0,0321x + 7,1124
50 = 0,0321x +7,1124
X = 1336,0623
IC50 = 1336,0623 µg/mL
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2 pada waktu 8 menit
1 0 0,888
2 1500 0,290
3 2000 0,238
4 2500 0,088
5 3000 0,049
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 2 waktu 8 menit
Y
X(µg/mL) XY X2
(%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 67,3423 101013,45 2250000
2000 73,1981 146396,2 4000000
2500 90,0900 225225 6250000
3000 94,4819 283445,7 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 65,0224 – (0,0322)(1800) = 6,9884
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0322x + 6,9884
Nilai IC50 = y = 0,0322x + 6,9884
50 = 0,0322x + 6,9884
X = 1335,7639
IC50 = 1335,7639 µg/mL
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3 pada waktu 4 menit
1 0 0,886
2 1500 0,297
3 2000 0,233
4 2500 0,100
5 3000 0,048
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 3 waktu 8 menit
Y
X(µg/mL) XY X2
(%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 66,4785 99717,75 2250000
2000 73,7020 147404 4000000
2500 88,7133 221783,25 6250000
3000 94,5823 283746,9 9000000
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 64,6952 – (0,0321)(1800) = 6,8252
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0321x + 6,8252
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
8.5 Perhitungan persen pemerangkapan teh daun sirsak waktu 10 menit
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 1
No. Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL) Absorbansi
1 0 0,889
2 1500 0,281
3 2000 0,227
4 2500 0,091
5 3000 0,048
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak waktu 10 menit
X(µg/mL) Y(%) XY X2
0 0 0 0
1500 68,3914 102587,1 2250000
2000 74,4656 148931,2 4000000
2500 89,7637 224409,25 6250000
3000 94,6006 283801,8 9000000
ΣX = 9000 ΣY = 327,2213
ΣXY = 759729,4 ΣX2 = 21500000
X = 1800 Y = 65,4442
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 65,4442 – (0,0322)(1800) = 7,4842
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0322x + 7,4842
Nilai IC50 = y = 0,0322x + 7,4842
50 = 0,0322x + 7,4842
X = 1320,3664
IC50 = 1320, 3664 µg/mL
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.( Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 2 pada waktu 10 menit
1 0 0,890
2 1500 0,291
3 2000 0,211
4 2500 0,094
5 3000 0,041
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 2 waktu 10 menit
X(µg/ml) Y(%) XY X2
0 0 0 0
1500 67,3033 100954,95 2250000
2000 76,2921 152584,2 4000000
2500 89,4382 223595,5 6250000
3000 95,3932 286179,6 9000000
ΣX = 9000 ΣY = 3284268
ΣXY = 763314,3 ΣX2 = 21500000
X = 1800 Y = 65,6853
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 65,6853 – (0,0324)(1800) = 7,3658
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0324x +7,3658
Nilai IC50 = y = 0,0324x + 7,3658
50 = 0,0324x + 7,3658
X = 1315,8703
IC50 = 1315,8703 µg/mL
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran 3 pada waktu 10 menit
1 0 0,891
2 1500 0,293
3 2000 0,208
4 2500 0,091
5 3000 0,039
A kontrol - A sampel
Aktivitas pemerangkapan (%) = x 100%
A kontrol
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
Tabel IC50 dari teh daun sirsak pengukuran 3 waktu 10 menit
Y
X(µg/mL) XY X2
(%Pemerangkapan)
0 0 0 0
1500 67,1156 100673,4 2250000
2000 76,6554 153310,8 4000000
2500 89,7867 224466,75 6250000
3000 95,6228 286868,4 9000000
ΣX =
ΣY = 329,1805 ΣX2 =
9000 ΣXY = 765319,4
Y = 65,8361 21500000
X = 1800
Keterangan: X = Konsentrasi (μg/mL)
Y = % Pemerangkapan
( XY) - ( X)( Y) / n
a =
( X 2 ) ( X) 2 / n
b = Y aX
= 65,8361 – (0,0326)(1800) = 7,1561
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,0326x + 7,1561
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Uji statistika
Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
2 menit Mean 1787.729533 18.8180315
95% Confidence Lower Bound 1706.762079
Interval for Mean Upper Bound 1868.696988
5% Trimmed Mean .
Median 1769.221800
Variance 1062.355
Std. Deviation 32.5937866
Minimum 1768.6029
Maximum 1825.3639
Range 56.7610
Interquartile Range .
Skewness 1.731 1.225
Kurtosis . .
4 menit Mean 1614.471633 6.8198639
95% Confidence Lower Bound 1585.128127
Interval for Mean Upper Bound 1643.815140
5% Trimmed Mean .
Median 1617.774500
Variance 139.532
Std. Deviation 11.8123509
Minimum 1601.3594
Maximum 1624.2810
Range 22.9216
Interquartile Range .
Skewness -1.160 1.225
Kurtosis . .
6 menit Mean 1375.541400 2.4078976
95% Confidence Lower Bound 1365.181053
Interval for Mean Upper Bound 1385.901747
5% Trimmed Mean .
Median 1376.257000
Variance 17.394
Std. Deviation 4.1706010
Minimum 1371.0593
Maximum 1379.3079
Range 8.2486
Interquartile Range .
Skewness -.749 1.225
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. (Lanjutan)
Variance 27.603
Std. Deviation 5.2538125
Minimum 1335.7639
Maximum 1345.0093
Range 9.2454
Interquartile Range .
Skewness 1.726 1.225
Kurtosis . .
Mean 1316.822233 1.8342559
95% Confidence Interval for Lower Bound 1308.930067
Mean Upper Bound 1324.714399
5% Trimmed Mean .
Median 1315.870300
Variance 10.093
Std. Deviation 3.1770244
Minimum 1314.2300
Maximum 1320.3664
Range 6.1364
Interquartile Range .
Skewness 1.227 1.225
Kurtosis . .
Tests of Normality
perlaku Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
an Statistic df Sig. Statist Df Sig.
ic
kadar 2 menit .382 3 . .758 3 .018
4 menit .277 3 . .941 3 .533
6 menit .235 3 . .978 3 .715
8 menit .375 3 . .774 3 .054
10 .284 3 . .933 3 .499
menit
Kruskal-Wallis Test
a,b
Test Statistics
kadar
Chi-Square 13.500
df 4
Asymp. Sig. .009
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: perlakuan
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. (Lanjutan)
Mann-Whitney Test
Ranks
perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
kadar 2 menit 3 5.00 15.00
4 menit 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statisticsa
kadar
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) .050
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b
a. Grouping Variable: perlakuan
b. Not corrected for ties.
Mann-Whitney Test
Ranks
perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
kadar 4 menit 3 5.00 15.00
6 menit 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statisticsa
kadar
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.964
Asymp. Sig. (2- .050
tailed)
Exact Sig. [2*(1- .100b
tailed Sig.)]
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. (Lanjutan)
Mann-Whitney Test
Ranks
perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
kadar 6 menit 3 5.00 15.00
8 menit 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statisticsa
kadar
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) .050
Exact Sig. [2*(1-tailed .100b
Sig.)]
a. Grouping Variable: perlakuan
b. Not corrected for ties.
Mann-Whitney Test
Ranks
perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
kadar 8 menit 3 5.00 15.00
10 menit 3 2.00 6.00
Total 6
Test Statisticsa
kadar
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) .050
Exact Sig. [2*(1-tailed .100b
Sig.)]
a. Grouping Variable: perlakuan
b. Not corrected for ties.
81
Universitas Sumatera Utara