Anda di halaman 1dari 146

TESIS

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN


GASTRORETENTIF METRONIDAZOL DARI FILM
ALGINAT-KITOSAN YANG DITAMBAHKAN HPMC

OLEH:
ELLA FRANSISKA
NIM 137014011

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN
GASTRORETENTIF METRONIDAZOL DARI FILM
ALGINAT-KITOSAN YANG DITAMBAHKAN HPMC

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Farmasi Pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
ELLA FRANSISKA
NIM 137014011

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN GASTRORETENTIF


METRONIDAZOL DARI FILM ALGINAT-KITOSAN YANG
DITAMBAHKAN HPMC

OLEH:
ELLA FRANSISKA
NIM 137014011

Medan, Agustus 2015


Menyetujui:
Komisi Pembimbing, Komisi Penguji,

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.
NIP 195201171980031002 NIP 195301011983031004

Prof. Dr. Karsono, Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.
NIP 1954090919822011001 NIP 195504241983031003

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.


NIP 195201171980031002

Prof. Dr. Karsono, Apt.


NIP 1954090919822011001

Mengetahui: Disahkan Oleh:


Ketua Program Studi, Wakil Dekan I,

Prof. Dr. Karsono, Apt. Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
NIP 1954090919822011001 NIP 195807101986012001

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN TESIS

Nama Mahasiswa : Ella Fransiska

Nomor Induk Mahasiswa :137014011

Program Studi : Magister Farmasi

Judul Tesis : Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Gastroretentif


Metronidazol dari Film Alginat-Kitosan yang
Ditambahkan HPMC

Telah diuji dan dinyatakan LULUS di depan Tim Penguji pada hari Senin tanggal tiga

bulan Agustus tahun dua ribu lima belas.

Mengesahkan:

Tim Penguji Tesis

Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.

Anggota Tim Penguji : Prof. Dr. Karsono, Apt.

: Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.

: Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Ella Fransiska

Nomor Induk Mahasiswa :137014011

Program Studi : Magister Farmasi

Judul Tesis : Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Gastroretentif


Metronidazol dari Film Alginat-Kitosan yang
Ditambahkan HPMC

Dengan ini menyatakan bahwa tesis saya adalah asli karya saya sendiri, bukan plagiat

dan apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut plagiat karena kesalahan saya

sendiri maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Farmasi

USU. Saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Medan, Agustus 2015


Yang membuat pernyataan,

Ella Fransiska
NIM 137014011

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus atas segala berkat,

rahmat, dan anugrah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan tesis dengan judul Pembuatan dan Evaluasi Sediaan

Gastroretentif Metronidazol dari Film Alginat-Kitosan yang Ditambahkan HPMC. Tesis

ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Farmasi pada

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Selama menyelesaikan penelitiaan dan

tesis ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,

baik moril maupun materil. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Julia

Reveny, M.Si., Apt., yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan.

2. Ketua Program Studi Magister Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara Prof. Dr. Karsono, Apt., yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan.

3. Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan Prof. Dr. Karsono, Apt., selaku pembimbing

yang tiada hentinya memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama

penelitian hingga selesainya penyusunan tesis ini

4. Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., dan Drs. Kasmirul

Ramlan Sinaga, M.S., Apt. selaku dosen penguji yang memberikan kritik, saran,

dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Universitas Sumatera Utara


5. Ketua Peneliti Hibah Pasca Sarjana, Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., yang

mendapatkan dana untuk penelitian ini yang berasal dari DIPA Universitas

Sumatera Utara tahun 2015.

6. Dr. Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt., selaku Kepala Laboratorium Farmasi Fisik

beserta staff yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama penulis

melakukan penelitian.

7. Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., selaku Kepala Laboratorium Mikrobiologi

Farmasu beserta staff yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama

penulis melakukan penelitian.

8. Bapak dan Ibu staff pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Medan yang telah mendidik selama perkuliahan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga

kepada Mamaku yang tercinta Wang Soek Shen dan Papaku yang tersayang Thia Ong

Hie yang tiada hentinya mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan berkorban

dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, sehingga

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaannya.

Harapan penulis semoga tesis ini menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu

pengetahuan khususnya bidang kefarmasian.

Medan, Agustus 2015


Penulis,

Ella Fransiska

Universitas Sumatera Utara


PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN GASTRORETENTIF
METRONIDAZOL DARI FILM ALGINAT-KITOSAN YANG DITAMBAHKAN
HPMC

ABSTRAK

Sediaan metronidazol konvensional memiliki durasi kerja yang singkat karena


proses pengosongan lambung. Bentuk sediaan gastroretentif metronidazol diperlukan
dalam pengobatan infeksi H.pylori untuk meningkatkan efektifitas obat dan kepatuhan
pasien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan filmgastroretentif


metronidazol dengan menggunakan alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC (Hydroxy
Propyl Methyl Selulose) yang dapat tertahan di lambung dan mampu memberikan
pelepasan sustained release (SR) serta memberikan efek antibakteri.

Sediaan film gastroretentif metronidazol dibuat menggunakan musilago alginat


4%, musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%, HPMC, dan gliserin dalam rasio yang
berbeda-beda. Campuran dari musilago alginat, musilago kitosan, HPMC dan gliserin
yang mengandung metronidazol diratakan di atas objek gelas (2 cm x 5 cm) lalu
dikeringkan pada temperatur kamar. Sifat pembentangan, integritas, dan pelepasan
metronidazol dari film di evaluasi menggunakan alat disolusi USP metode dayung pada
medium lambung buatan pH 1,2. Sifat mukoadhesif diuji menggunakan mukosa
lambung tikus dengan tensiometer DuNoey, sifat pengembangan dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ditentukan berdasarkan pertambahan luas dan berat film, dan
pengujian aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan bakteri Staphylococcus aureus.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa film F12 yang mengandung 3,34 g


musilago alginat 4%; 1,16 g musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%; 150 mg
serbuk HPMC; 8 tetes gliserin; dan 250 mg serbuk metronidazol memberikan
karakteristik yang baik sebagai sistem penyampaian obat gastroretentif. Waktu
pembentangan film adalah 6,5 menit, film masih tetap utuh selama 12 jam. Film
mampu memberikan profil pelepasan SR selama 12 jam. Aliquot disolusi dari uji
pelepasan obat menunjukkan bahwa sediaan film efektif menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus selama 12 jam.

Hasisl penelitian menunjukkan bahwa film alginat-kitosan yang ditambahkan


HPMC adalah potensial untuk diaplikasikan sebagai suatu sistem penyampaian obat
gastroretentif metronidazol.

Kata kunci : Gastroretentif; film alginat-kitosan; HPMC; metronidazol

Universitas Sumatera Utara


FORMULATION AND EVALUATION GASTRORETENTIVE OF
METRONIDAZOL USING ALGINATE-CHITOSAN FILM ADDED HPMC

ABSTRACT

The conventional metronidazole dosage forms have a short duration of action


due to gastric emptying process. A gastroretentive dosage form of metronidazole is
needed to improves the efficiency of gastric ulcers treatment againts H. pylori infection
and patient compliance.

The aim of this study was to formulate a gastroretentive film dosage form of
metronidazole using alginate-chitosan added HPMC (Hydroxy Propyl Methyl
Cellulose) based which was able to prolong the residence time in stomach, gave a
sustained release in stomach, and have antibacterial activity.

The gastroretentive films of metronidazol were prepared using 4% alginate


mucilage, 4% chitosan mucilage in 1% acetate acid, HPMC in various ratio and
glycerin. The mixtures of alginate, chitosan, HPMC and glycerin containing
metronidazole were then flattened on a glass object (2 cm x 5 cm) and allowed to dry at
room temperature. Unfolding, disintegration, and release of metronidazol were
evaluated using the USP dissolution tester apparatus II using gastric acid medium pH
1.2. Mucoadhesive property was tested using rats stomach by DuNoey tensiometer,
swelling properties in gastric acid medium was determined based on the increase of
film area and weight and antibacterial activities was tested using disc diffusion method
with Staphylococcus aureus as a test organism.

The results showed that films F12 containing 3.34 g of 4% alginate mucilage,
1.16 g of 4% chitosan mucilage, 150 mg HPMC, 8 drops of glycerin and 250 mg of
metronidazole gave good characteristics as a film gastroretentive drug delivery system.
The unfolding time of the films was 6.5 minutes, the films was intact longer than 12 h.
Film showed a sustained release profile of metronidazole for 12 h. The mucoadhesive
value of the films was 106.627 ± 2.114 dyne/cm2 and the swelling index was 111.30%.
Dissolution aliquot showed that the film containing metonidazole was effective to
inhibite the growth of Staphylococcus aureus for 12 hour.

The result indicates that alginate-chitosan film by adding HPMC is potential to


apply as a gastroretentive drug delivery system of metronidazole.

Keywords: Gastroretentive; alginate chitosan-film; HPMC; metronidazole

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii

PENGESAHAN TESIS ...................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................... viii

ABSRACT ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................... 5

1.3 Hipotesis ........................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................. 6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................ 6

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 8

Universitas Sumatera Utara


2.1 Ulkus ................................................................................ 8

2.1.1 Faktor yang mempengaruhi produksi mukus ........... 8

2.1.2 Pertahanan mukosa lambung ................................... 9

2.1.3 Cairan lambung (gastric juice) ................................. 12

2.1.4 Helicobacter pylori .................................................. 13

2.2 Metronidazol .................................................................... 13

2.2.1 Uraian umum metronidazol .................................... 13

2.2.2 Farmakologi metronidazol ..................................... 14

2.3 Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS) .............. 15

2.3.1 Jenis-jenis gastroretentif ......................................... 16

2.3.2 Penelitian terdahulu tentang GDDS dan sediaan di


pasaran .................................................................... 20

2.4 Natrium Alginat ................................................................ 21

2.5 Kitosan .............................................................................. 23

2.6 Interaksi antara Alginat dengan Kitosan ........................... 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................ 24

3.1 Alat dan Bahan ................................................................. 24

3.2 Pembuatan Pereaksi .......................................................... 25

3.3 Pembuatan Sediaan Film Alginat-Kitosan ........................ 25

3.4 Uji Variasi Ketebelan dan Berat Film ............................... 26

3.5 Uji Sifat Pembentangan (Unfolding Behaviour) In Vitro . 26

3.6 Uji Integritas (keutuhan) Sediaan Film ................................. 27

3.7 Uji Sifat Pengembangan ...................................................... 28

3.8 Pembuatan Kurva Absorbansi Metronidazol ....................... 28

Universitas Sumatera Utara


3.9 Pembuatan Kurva Kalibrasi Metronidazol .......................... 28

3.10 Uji Pelepasan Metronidazol dari Sediaan Film ................. 29

3.11 Uji Aktivitas Antibakteri Film ............................................ 28

3.11.1 Sterilisasi alat dan bahan ........................................ 29

3.11.2 Pembuatan media ................................................... 30

3.11.2.1 Media Nutrien Agar (NA) ....................... 30

3.11.2.2 Media Nutrien Broth (NB) ...................... 30

3.11.2.3 Media Muller Hington Agar (MHA) ....... 31

3.11.3 Pembuatan stok kultur S. aureus ............................ 31

3.11.4 Penyiapan inokulum bakteri .................................. 31

3.11.5 Pembuatan kurva larutan standar metronidazol ..... 32

3.11.6 Pengujiaan aktifitas antibakteri Film ...................... 32

3.12 Uji Bioadhesif secara In Vitro ............................................ 33

3.13 Scanning Electron Microscopy (SEM) ............................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 35

4.1 Spesifikasi Sediaan Film Alginat- Kitosan ........................ 35

4.2 Sifat Pembentangan Film (Unfolding Behavior) ................ 36

4.2.1 Pengaruh polimer pembawa terhadap sifat


pembentangan film (unfolding behavior) ................ 36

4.2.2 Pengaruh ratio alginat - kitosanterhadap waktu


pembentangan film .................................................. 38

4.3 Keutuhan Film (Integrity Properties) ................................. 39

4.4 Pengujian Daya Pengembangan Film ................................ 40

4.5 Uji Pelepasan Metronidazol secara In Vitro ....................... 42

4.5.1 Pengaruh ratio alginat – kitosan terhadap

Universitas Sumatera Utara


pelepasan metronidazol secara in vitro .................... 42

4.5.2 Pengaruh penambahan HPMC terhadap pelepasan


metronidazol secara in vitro ..................................... 44

4.5.3 Kinetika pelepasan metronidazol dari film .............. 46


4.5.4 Pengaruh penambahan HPMC terhadap
ketetapan laju (k) ..................................................... 47

4.5.5 Mekanisme difusi obat menurut model


Korsmeyer-Peppas ................................................... 48

4.6 Uji Aktivitas Antibakteri Film .............................................. 49

4.6.1 Pembuatan kurva larutan standar metronidazol ....... 49

4.6.2 Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM)


metronidazol ............................................................ 51

4.6.3 Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi ................... 52

4.6.4 Korelasi pengujian diameter daerah hambat


aliquot disolusi dan diameter daerah hambat
larutan standar (hitung) ........................................... 54

4.7 Pengujian Mukoadhesif ...................................................... 55

4.8 Scanning ElectronMicroscopy (SEM) ............................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 57

5.1. Kesimpulan ........................................................................ 57

5.2. Saran .................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 58

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Formula sediaan film alginat - kitosan yang mengandung


metronidazol .............................................................................. 26

Tabel 4.1 Spesifikasi sediaan film gastroretentif metronidazol ................ 35

Tabel 4.2 Sifat pembentangan film (unfolding behavior) ......................... 37

Tabel 4.3 Data keutuhan film (integrity properties) .................................. 40

Tabel 4.4 Daya pengembangan sediaan film ............................................. 40

Tabel 4.5 Data pelepasan metronidazol dari sediaan film dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ............................................................ 44

Tabel 4.6 Data pelepasan metronidazol dari sediaan film dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ............................................................ 45

Tabel 4.7 Kinetika pelepasan metronidazol dari sediaan film.................... 46

Tabel 4.8 Harga ketetapan laju (k) pelepasan metronidazol ...................... 47

Tabel 4.9 Interpretasi dari mekanisme difusi obat dari poilimer film ....... 48

Tabel 4.10 Aktvitas antibakteri dari larutan standar metronidazol terhadap


S.aureus ..................................................................................... 50

Tabel 4.11 Pengujiaan aliquot disolusi terhadap pertumbuhan


Staphylococcus aureus yang diinkubasi pada 37ᵒC selama
18 jam dalam MHA ................................................................ 52

Tabel 4.12 Korelasi pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi


dan diameter daerah hambat larutan standar (hitung) ............ 54

Tabel 4.13 Data pengujiaan mukoadhesif sediaan film ............................. 55

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan kerangka pikir penelitian ............................................ 7

Gambar 2.1 Rumus bangun metronidazol ................................................. 14

Gambar 2.2 GDDS dengan system pengembangan dan pembesaran ........ 17

Gambar 2.3 GDDS dengan system bio/muko-adhesif ............................... 17

Gambar 2.4 GDDS dengan system floating .............................................. 19

Gambar 2.5 GDDS dengan system berdensitas tinggi .............................. 19

Gambar 2.6. Rumus bangun β-D-mannuronat dan α-L-guloronat ............ 22

Gambar 2.7 Struktur kimia kitosan ............................................................ 23

Gambar 2.8 Reaksi antara alginat dan kitosan .......................................... 23

Gambar 3.1 Ilustrasi sediaan gastroretentif metronidazol film alginat-


kitosan .................................................................................... 27

Gambar 4.1 Proses pembentangan film alginat-kitosan ............................ 36

Gambar 4.2 Sediaan film metronidazol setelah 3 jam dalam medium


lambung buatan pH 1,2 .......................................................... 37

Gambar 4.3 Sediaan film metronidazol (dapat membentang) dalam


medium lambung buatan pH 1,2 .......................................... 38

Gambar 4.4 Grafik pengaruh ratio alginat - kitosan terhadap waktu


pembentangan film (Unfolding behavior) ............................. 39

Gambar 4.5 Grafik daya pengembangan film metronidazol dalam


medium lambung buatan pH 1,2 ............................................ 41

Gambar 4.6 Contoh daya pengembangan sediaan film yang mengandung


metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2 .......... 42

Gambar 4.7 Grafik pengaruh ratio alginat-kitosan terhadap laju pelepasan


metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2 ........... 43

Gambar 4.8 Grafik pengaruh penambahan HPMC terhadap laju

Universitas Sumatera Utara


pelepasan metronidazol dalam medium lambung buatan
pH 1,2 ..................................................................................... 44

Gambar 4.9 Plot orde 0 dan orde 1 pelepasan metronidazol dari film ...... 49

Gambar 4.10 Model Higuchi dan Model Korsmeyer-Peppas pelepasan


metronidazol dari film ........................................................ 49

Gambar 4.11 Hasil pengujiaan diameter daerah hambat larutan standar


metronidazol ....................................................................... 52

Gambar 4.12 Plot ln (c) vs x2 larutan standar metronidazol terhadap


S.aureus .............................................................................. 52

Gambar 4.13 Hasil pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi ... 53

Gambar 4.14 Grafik diameter daerah hambat vs waktu ............................ 53

Gambar 4.15 Hubungan antara pengujian diameter daerah hambat


aliquot disolusi dan diameter daerah lambat hitung ........... 55

Gambar 4.16 Hasil pengujian Scanning Electron Miscoscopy (SEM) ...... 56

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data spesifikasi sediaan gastroretentif metronidazol dari


film alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC ...................... 63

Lampiran 2 Data sifat pembentangan (unfolding behavior) ...................... 67

Lampiran 3 Data pengujian sifat integritas film ........................................ 70

Lampiran 4 Data pengujian sifat pengembangan film .............................. 71

Lampiran 5 Kurva serapan larutan metronidazol dalam medium lambung


buatan pH 1,2 ......................................................................... 80

Lampuran 6 Kurva kalibrasi larutan metronidazol dalam medium


lambung buatan pH 1,2 ........................................................ 81

Lampiran 7 Data hasil pengujian disolusi sediaan gastroretentif


metronidazol dari film alginat- kitosan yang ditambahkan
HPMC ................................................................................... 82

Lampiran 8 Plot orde pelepasan obat ........................................................ 118

Lampiran 9 Data pengujjian aktivitas antibakteri ..................................... 120

Lampiran 10 Gambar alat .......................................................................... 125

Universitas Sumatera Utara


PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN GASTRORETENTIF
METRONIDAZOL DARI FILM ALGINAT-KITOSAN YANG DITAMBAHKAN
HPMC

ABSTRAK

Sediaan metronidazol konvensional memiliki durasi kerja yang singkat karena


proses pengosongan lambung. Bentuk sediaan gastroretentif metronidazol diperlukan
dalam pengobatan infeksi H.pylori untuk meningkatkan efektifitas obat dan kepatuhan
pasien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan filmgastroretentif


metronidazol dengan menggunakan alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC (Hydroxy
Propyl Methyl Selulose) yang dapat tertahan di lambung dan mampu memberikan
pelepasan sustained release (SR) serta memberikan efek antibakteri.

Sediaan film gastroretentif metronidazol dibuat menggunakan musilago alginat


4%, musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%, HPMC, dan gliserin dalam rasio yang
berbeda-beda. Campuran dari musilago alginat, musilago kitosan, HPMC dan gliserin
yang mengandung metronidazol diratakan di atas objek gelas (2 cm x 5 cm) lalu
dikeringkan pada temperatur kamar. Sifat pembentangan, integritas, dan pelepasan
metronidazol dari film di evaluasi menggunakan alat disolusi USP metode dayung pada
medium lambung buatan pH 1,2. Sifat mukoadhesif diuji menggunakan mukosa
lambung tikus dengan tensiometer DuNoey, sifat pengembangan dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ditentukan berdasarkan pertambahan luas dan berat film, dan
pengujian aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan bakteri Staphylococcus aureus.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa film F12 yang mengandung 3,34 g


musilago alginat 4%; 1,16 g musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%; 150 mg
serbuk HPMC; 8 tetes gliserin; dan 250 mg serbuk metronidazol memberikan
karakteristik yang baik sebagai sistem penyampaian obat gastroretentif. Waktu
pembentangan film adalah 6,5 menit, film masih tetap utuh selama 12 jam. Film
mampu memberikan profil pelepasan SR selama 12 jam. Aliquot disolusi dari uji
pelepasan obat menunjukkan bahwa sediaan film efektif menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus selama 12 jam.

Hasisl penelitian menunjukkan bahwa film alginat-kitosan yang ditambahkan


HPMC adalah potensial untuk diaplikasikan sebagai suatu sistem penyampaian obat
gastroretentif metronidazol.

Kata kunci : Gastroretentif; film alginat-kitosan; HPMC; metronidazol

Universitas Sumatera Utara


FORMULATION AND EVALUATION GASTRORETENTIVE OF
METRONIDAZOL USING ALGINATE-CHITOSAN FILM ADDED HPMC

ABSTRACT

The conventional metronidazole dosage forms have a short duration of action


due to gastric emptying process. A gastroretentive dosage form of metronidazole is
needed to improves the efficiency of gastric ulcers treatment againts H. pylori infection
and patient compliance.

The aim of this study was to formulate a gastroretentive film dosage form of
metronidazole using alginate-chitosan added HPMC (Hydroxy Propyl Methyl
Cellulose) based which was able to prolong the residence time in stomach, gave a
sustained release in stomach, and have antibacterial activity.

The gastroretentive films of metronidazol were prepared using 4% alginate


mucilage, 4% chitosan mucilage in 1% acetate acid, HPMC in various ratio and
glycerin. The mixtures of alginate, chitosan, HPMC and glycerin containing
metronidazole were then flattened on a glass object (2 cm x 5 cm) and allowed to dry at
room temperature. Unfolding, disintegration, and release of metronidazol were
evaluated using the USP dissolution tester apparatus II using gastric acid medium pH
1.2. Mucoadhesive property was tested using rats stomach by DuNoey tensiometer,
swelling properties in gastric acid medium was determined based on the increase of
film area and weight and antibacterial activities was tested using disc diffusion method
with Staphylococcus aureus as a test organism.

The results showed that films F12 containing 3.34 g of 4% alginate mucilage,
1.16 g of 4% chitosan mucilage, 150 mg HPMC, 8 drops of glycerin and 250 mg of
metronidazole gave good characteristics as a film gastroretentive drug delivery system.
The unfolding time of the films was 6.5 minutes, the films was intact longer than 12 h.
Film showed a sustained release profile of metronidazole for 12 h. The mucoadhesive
value of the films was 106.627 ± 2.114 dyne/cm2 and the swelling index was 111.30%.
Dissolution aliquot showed that the film containing metonidazole was effective to
inhibite the growth of Staphylococcus aureus for 12 hour.

The result indicates that alginate-chitosan film by adding HPMC is potential to


apply as a gastroretentive drug delivery system of metronidazole.

Keywords: Gastroretentive; alginate chitosan-film; HPMC; metronidazole

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ulkus peptikum merupakan lesi yang dalam yang terjadi pada mukosa dan

muskularis mukosa saluran cerna. Ulkus peptikum yang sering terjadi adalah ulkus

gastritis dan ulkus duodenum. Ulkus terjadi akibat ketidakseimbangan antara faktor

agresif (asam hidroklorida, pepsin, Helicobacter pylori, NSAIDs) dengan faktor

protektif (antioksidan enzimatis, antioksidan non enzimatis, aliran darah, proses

regenerasi sel, musin, bikarbonat, prostaglandin), yang akhirnya menyebabkan

kerusakan mukosa (Amandeep, et al., 2012). Ulkus peptikum merupakan penyakit yang

sering terjadi secara klinis dan terjadi pada semua usia. Diperkirakan penyakit ini akan

mempunyai pengaruh global yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien (Radhika

dan Ganesh, 2012).

Faktor resiko besar penyebab ulkus meliputi: infeksi bakteri (Helicobacter

pylori), obat-obatan tertentu (NSAIDs), bahan-bahan kimia (HCl/etanol), kanker

lambung dan faktor resiko kecil meliputi: keadaan stres, merokok, makanan pedas dan

defisiensi nutrisi (Amandeep, et al., 2012).

Penghantaran obat dengan sistem gastroretentif (Gastroretentive Drug Delivery

Systems/GDDS) adalah sebuah pendekatan untuk memperpanjang waktu tinggal obat di

lambung, sehingga menargetkan pelepasan spesifik ke lambung dan melepaskan

obatnya secara terus menerus dan terkontrol dalam waktu yang lebih lama, sehingga

akan bermanfaat untuk meningkatkan efikasi dari obat. Perpanjangan waktu tinggal

dalam lambung dari sediaan obat dapat meningkatkan bioavailabilitas, mengontrol

Universitas Sumatera Utara


lamanya pelepasan obat. Disamping itu juga akan bermanfaat bagi kerja lokal obat di

bagian atas saluran pencernaan terutama untuk pengobatan ulkus peptik (Nayak, et al.,

2010).

Beberapa contoh desain dan pengembangan dari sistem gastroretentif meliputi:

sistem penyampaian obat mukoadhesif yang melekat pada permukaan mukosa. Sistem

pengembangan (swelling) yaitu sediaan ketika kontak dengan cairan lambung akan

mengembang dengan ukuran yang mencegah obat melewati pilorus sehingga sediaan

tetap berada dalam lambung untuk beberapa waktu tertentu. Sistem pengapungan

(floating system) yaitu sistem penyampaian dengan menggunakan sediaan dengan

densitas rendah sehingga dapat mengapung dan bertahan dalam lambung untuk

beberapa waktu, dan selanjutnya sediaan dengan densitas tinggi yang ditahan pada dasar

dari lambung (Ami, et al., 2012; Nayak, et al., 2010).

Beberapa penelitian telah menjelaskan tentang penggunaan alginat-kitosan

dalam formulasi pelepasan obat terkontrol, sediaan film dan sediaan gastroretentif,

seperti formulasi mikropartikel alginat-kitosan sebagai mukoadhesif yang mengandung

prednisolon untuk pelepasan terkontrol (Wittaya, et al., 2006), sediaan floating dan

mukoadhesif dari bead alginat-kitosan yang mengandung amoksisilin sebagai

gastroretentif mampu memperpanjang pelepasan obat selama lebih dari 6 jam dalam

lambung (Sahasathian, et al., 2010). Evaluasi fisika-kimia film alginat/kitosan yang

mengandung natamycin sebagai agen antimikroba. Silvaa, et al., 2005) dan Lilian et al,

(2011), membuat campuran film kitosan kationik dengan ekstrak protein quinoa anionik

yang dapat digunakan sebagai edibel film untuk tujuan pengemasan dalam industri

makanan.

Universitas Sumatera Utara


Sementara sediaan gastroretentif bentuk matriks film dengan menggunakan

HPMC dan eudragit sebagai polimer dan dibutil ftalat sebagai plastisizer menunjukkan

bahwa sediaan film mampu bertahan dalam lambung hingga 6 ± 0,5 jam dalam kondisi

puasa dan 8 jam dalam keadaan makan (Sathish, et al., 2013).

Alginat merupakan suatu polisakarida yang dihasilkan dari ganggang coklat

(Phaeophyceae) dan bakteri. Alginat adalah kopolimer anionik linier yang terdiri dari

residu asam β-D-manuronat dan asam α-L-guluronat dalam ikatan 1,4. Kelebihan yang

paling penting dari natrium alginat sebagai matriks untuk formulasi pelepasan terkontrol

adalah karena sifatnya yang biodegradabel dan biokompatibel (Sachan, et al., 2009).

Kitosan merupakan derivat kitin adalah biopolimer kedua terbanyak yang

terdapat di alam sesudah sellulosa. Terdapat pada hewan khususnya kerang-kerangan,

kulit kepiting dan udang. Kitosan bersifat non toksik, membentuk film (film former),

biokompatibel, biodegradable dan bersifat mukoadhesif. Mekanisme kerja mukoadhesif

terjadi melalui interaksi ionik antara gugus amino kitosan yang bermuatan positif

dengan muatan negatif asam sialat yang terdapat dalam mukus. Selain itu, polimer

hidrofilik ini menarik cairan dari lapisan gel mukus yang terdapat pada permukaan

epitel dan akan mengembang dalam suasana asam (Felt, et al., 1998;Yogeshkumar, et

al., 2013)

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk merancang suatu sediaan

metronidazol model baru dengan sistem penyampaian obat gastroretentif, dengan

bentuk sediaan berupa film yang digulung atau dilipat, kemudian dimasukkan ke dalam

cangkang kapsul, dan saat kapsul hancur di lambung, film akan membentang kembali,

Universitas Sumatera Utara


sehingga memperpanjang waktu tinggal obat di lambung, dan melepaskan obatnya

secara terus menerus dan terkontrol dalam waktu yang lebih lama.

Kitosan, alginat dan HPMC adalah polimer yang digunakan untuk formulasi

sediaan gastroretentif berbentuk film dalam penelitian ini, serta gliserin sebagai

plastisizer. Alginat dan kitosan mempunyai muatan yang berlawanan sehingga akan

membentuk kompleks polielektrolit yang memiliki karakteristik menarik untuk aplikasi

pelepasan terkontrol (Yan, et al., 2001). Sifat-sifat dan kemampuan kitosan membentuk

film, bersifat mukoadhesif, dan mengembang dalam suasana asam akan sangat cocok

dikombinasikan dengan alginat yang mengontrol pelepasan obat dan bertahan di

lambung sebagai sediaan gastroretentif. HPMC merupakan hidrokoloid yang dapat

membentuk gel (gel-forming hydrocolloids) sehingga sering digunakan sebagai bahan

tambahan dalam pembuatan sediaan pelepasan terkontrol (Nayak, et.al., 2012)

Metronidazol merupakan suatu nitroimidazol yang digunakan untuk penanganan

infeksi anaerob. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM50) metronidazol yang

dibutuhkan untuk mempengaruhi strain patogen periodontal umumnya adalah kurang

dari 1 μg/ml (Dumitrescu, 2011). Penelitian Suwandi, (2003) menunjukkan bahwa

setelah 8 jam pemberian lokal gel metronidazol 25%, dapat dicapai konsentrasi obat 128

μg/ml, atau sebanyak 100 kali KHM kebanyakan bakteri anaerob.

Untuk penelitian lebih lanjut tentang pengobatan ulkus yang disebabkan oleh

bakteri Helicobacter pylori maka peneliti tertarik untuk meneliti pembuatan sediaan

film dari alginat dan kitosan dengan menggunakan metronidazol sebagai model obat.

Metronidazol adalah obat antibiotik yang digunakan terutama dalam pengobatan infeksi

yang disebabkan oleh organisme yang rentan, terutama bakteri anaerob dan protozoa.

Universitas Sumatera Utara


Pengobatan ulkus yang disebabkan oleh Helicobacter pylori dengan menggunakan

sediaan konvensional dari metronidazol kurang efektif karena membutuhkan waktu

pengobatan yang lama dan frekuensi pemberian obat yang tinggi sehingga mengurangi

kepatuhan pasien. Oleh karena itu perlu dibuat sediaan yang dapat memperlama waktu

tinggal metronidazol di lambung dan memiliki pelepasan yang berkelanjutan (sustained

release).

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Apakah metronidazol dapat diformulasi dalam bentuk film alginat-kitosan

sebagai sediaan Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS)?

b. Apakah metronidazol yang diformulasi dalam bentuk film alginat-kitosan dapat

memberikan pelepasan Sustained Release (SR)?

c. Apakah bentuk sediaan gastroretentif film alginat-kitosan yang mengandung

metronidazol sebagai antimikroba mampu menunjukkan efek anti-mikrobanya?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah:

a. Alginat-kitosan merupakan suatu polimer yang dapat berinterakasi membentuk

kompleks polielektrolit yang dapat diaplikasikan terhadap metronidazol sebagai

suatu sediaan film yang bertahan lebih lama dalam lambung/GDDS dan HPMC

merupakan hidrokoloid yang dapat membentuk gel sehingga dapat

memperlambat pelepasan obat..

Universitas Sumatera Utara


b. Metronidazol yang diformulasikan dalam sediaan film alginat-kitosan dapat

memberikan pelepasan Sustained Release (SR).

c. Sediaan GDDS dari film alginat, kitosan dan HPMC yang mengandung

metronidazol sebagai antimikroba yang dilipat dan dimasukkan dalam kapsul

mempunyai sifat elastis dan akan membentang kembali ketika kapsul hancur di

lambung sehingga mencegah obat melewati pilorus, ditambah lagi dengan

kitosan yang bersifat mukoadhesif serta mengembang dalam suasana asam akan

lebih membantu sediaan tertahan di lambung dan memberikan efek antimikroba

dalam waktu yang lebih lama dibandingkan sediaan konvensional yang diuji

secara in vitro.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula film alginat-kitosan

dan film alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC sebagai suatu sediaan metronidazol

dalam bentuk film yang mampu bertahan lebih lama dalam lambung/GDDS dan

memberikan pelepasan Sustained Release (SR) serta mempu memberikan aktivitas

antibakteri dalam durasi yang lebih lama dibandingkan sediaan konvensional yang diuji

secara in vitro.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan informasi dan kontribusi dalam pengembangan Sistem

Penyampaian Obat/Drug Delivery System (DDS) terutama dalam teknologi sediaan

obat-obat yang tertahan di lambung (Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS).

Universitas Sumatera Utara


Sediaan GDDS dapat mengontrol lamanya pelepasan obat dalam lambung sehingga

lebih efektif.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1. Variabel bebas pada

Formula F1-F9 adalah konsentrasi alginat dan kitosan, sedangkan pada F10-F13

variabel bebasnya adalah konsentrasi alginat, kitosan, dan HPMC.

Latar Belakang Penyelesaian Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

ukuran
Spesifikasi berat
film
tebal

Kendala pada
penghantaran Unfolding Kemampuan
obat di Behavior membentang
lambung dari kembali
sediaan Konsentrasi
konvesional Pembuatan alginat
untuk sediaan
pengobatan film yang lama film
Integritas utuh di
ulkus yang dapat Konsentrasi Film
disebabkan bertahan lambung
kitosan
oleh bakteri lama di
Helicobacter lambung Diameter
pylori adalah Aktivitas
Konsentrasi daerah
waktu Antibakteri
HPMC hambat
tinggalnya
yang singkat Pelepasan
di lambung Jumlah obat
Metronidazol yang terlepas
dari film
(%)
alginat-kitosan

Kinetika
Pelepasan Orde
Metronidazol pelepasan
dari film
alginat-
kitosan Morfologi
SEM permukaan
film sebelum
Gambar 1.1 Bagan kerangka pikir penelitian dan setelah
pengembangan

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ulkus

Ulkus peptikum merupakan istilah yang mengacu pada erosi lapisan mukosa di

mana saja di saluran pencernaan, namun biasanya mengacu pada erosi di lambung atau

duodenum. Ada dua penyebab utama ulkus: terlalu sedikit produksi mukus atau terlalu

banyak asam yang diproduksi dalam lambung atau dikirim ke usus (Corwin, 2008).

2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi mukus

Ulkus umumnya berkembang ketika sel-sel mukosa usus tidak menghasilkan

mukus yang cukup untuk melindungi terhadap pencernaan asam. Penyebab penurunan

produksi mukus dapat mencakup apa saja yang menurunkan aliran darah ke usus,

menyebabkan hipoksia lapisan mukosa dan cedera atau kematian sel-sel yang

memproduksi mukus. Jenis ulkus ini disebut ulkus iskemik. Penurunan aliran darah

terjadi dengan semua jenis shock. Suatu jenis tertentu dari ulkus iskemik yang

berkembang setelah luka bakar parah disebut ulkus Curling (Corwin, 2008).

Penyebab utama penurunan produksi mukus berhubungan dengan infeksi

bakteri H. pylori. H. pylori menginfeksi sel-sel yang mensekresi mukus lambung dan

duodenum, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk menghasilkan mukus.

Sekitar 90% dari pasien yang memiliki ulkus duodenum dan 70% dari pasien yang

memiliki ulkus lambung disebabkan infeksi H. pylori. Penurunan produksi mukus

dalam duodenum juga dapat terjadi sebagai akibat dari penghambatan kelenjar

penghasil mukus, yang disebut kelenjar Brunner. Aktivitas mereka dihambat oleh

Universitas Sumatera Utara


stimulasi simpatis, stimulasi simpatis meningkat dengan stres kronis. Sehingga menjadi

suatu rangkaian antara stres kronis dan pengembangan ulkus (Corwin, 2008).

2.1.2 Pertahanan mukosa lambung

Menurut Malik (1992), mukosa lambung merupakan sawar antara tubuh dengan

berbagai bahan, termasuk makanan, produk-produk pencernaan, toksin, obat-obatan dan

mikroorganisme yang masuk lewat saluran pencernaan. Bahan-bahan yang berasal dari

luar tubuh maupun produk-produk pencernaan berupa asam dan enzim proteolitik yang

dapat merusak jaringan mukosa lambung. Oleh karena itu, lambung memiliki sistem

protektif yang berlapis-lapis dan sangat efektif untuk mempertahankan keutuhan

mukosa lambung. Proteksi (faktor pertahanan) tersebut dilakukan oleh adanya beberapa

faktor:

1. Faktor pre-epitelial

Faktor pre-epitel merupakan faktor proteksi paling depan saluran pencernaan

yang letaknya meliputi secara merata lapisan permukaan sel epitel mukosa saluran

pencernaan. Cairan mukus dan bikarbonat yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar

dalam mukosa lambung berfungsi sebagai faktor preepitelial untuk proteksi lapisan

epitel terhadap enzim-enzim proteolitik dan asam lambung. Bikarbonat berfungsi

menetralisir keasaman di sekitar lapisan sel epitel. Suasana netral dibutuhkan agar

enzim-enzim dan transpor aktif di sekeliling dan dalam lapisan sel epitel mukosa

dapat bekerja dengan baik (Guyton dan Hall, 1997).

Menurut Guyton dan Hall (1997), mukus adalah sekresi kental yang terutama

terdiri dari air, elektrolit dan campuran beberapa glikoprotein, yang terdiri dari

sejumlah besar polisakarida yang berikatan dengan protein dalam jumlah yang lebih

Universitas Sumatera Utara


sedikit. Menurut teori dua komponen sawar mukus dari Hollander, lapisan mukus

lambung yang tebal dan liat merupakan garis depan pertahanan terhadap autodigesti.

Lapisan ini memberikan perlindungan terhadap trauma mekanis dan kimia (Wilson

dan Lester 1994). Mukus menutupi lumen saluran pencernaan yang berfungsi sebagai

proteksi mukosa. Fungsi mukus sebagai proteksi mukosa: (a) pelicin yang

menghambat kerusakan mekanis (cairan dan benda keras), (b) sawar terhadap asam,

(c) sawar terhadap enzim proteolitik (pepsin) dan (d) pertahanan terhadap organisme

patogen (Julius 1992).

2. Faktor epitelial

Integritas dan regenerasi lapisan sel epitel berperan penting dalam fungsi sekresi

dan absorbsi dalam saluran pencernaan. Kerusakan sedikit pada mukosa

(gastritis/duodenitis) dapat diperbaiki dengan mempercepat penggantian sel-sel yang

rusak. Sel-sel epitel saluran pencernaan terus menerus mengalami pergantian dan

regenerasi setiap 1-3 hari dipengaruhi oleh banyak faktor (Malik, 1992).

3. Faktor sub-epitelial

Integritas mukosa lambung terjadi akibat penyediaan glukosa dan oksigen secara

terus menerus. Aliran darah mukosa mempertahankan mukosa lambung melalui

oksigenasi jaringan yang memadai dan sebagai sumber energi. Selain itu, fungsi

aliran darah mukosa adalah untuk membuang atau sebagai buffer difusi balik ion H+.

Sistem pencernaan juga diproteksi oleh sistem imun baik lokal maupun sistemik serta

sistem limfe terhadap berbagai toksin, obat dan bahan lainnya. Sistem imun lokal

terdapat dalam saluran pencernaan, sedangkan sistem imun sistemik terdapat dalam

sistem peredaran darah. Komponen dari sistem imun dalam saluran cerna adalah sel-

Universitas Sumatera Utara


sel radang lokal saluran cerna (sel plasma, limfosit, monosit) dan jaringan limpoid

yang bersifat sistemik (Malik, 1992).

Selain beberapa faktor pertahanan di atas, pada selaput lendir saluran pencernaan

juga terdapat komponen protektif mukosa yaitu prostaglandin (PG) (Julius 1992).

Prostaglandin merupakan kelompok senyawa turunan asam lemak arakhidonat yang

dihasilkan melaui jalur siklooksigenase (COX). Prostaglandin meningkatkan resistensi

selaput lendir terhadap iritasi mekanis, osmotik, termis atau kimiawi dengan cara

regulasi sekresi asam lambung, sekresi mukus, bikarbonat dan aliran darah mukosa.

Dalam suatu telah telah ditunjukkan, bahwa pengurangan prostaglandin pada selaput

lendir lambung memicu terjadinya ulkus. Hal ini membuktikan salah satu peranan

penting prostaglandin untuk memelihara fungsi sawar selaput lendir (Kartasasmita,

2002).

Gambar 2.1.Faktor-faktor penyebab ulkus (Liu dan Crawford, 2005)

2.1.3 Cairan lambung (gastric juice)

Cairan lambung (Gastric juice) adalah campuran heterogen dari cairan jernih,

flocculent, dan mukus jernih. Konstituen utama dari cairan lambung (gastric juice)

adalah asam hidroklorida, protease lambung (pepsin dan gastricsin), faktor

Universitas Sumatera Utara


hematopoietic (faktor intrinsik dan pengikat vitamin B12), hormon lambung, dan

mucosubstance (aminopolysaccharides, mucopolyuronides, mucoids, dan

mucoproteins). Protease lambung yang utama adalah pepsin dan gastricsin, pepsinogen

adalah prekursor yang diubah menjadi pepsin aktif oleh HCl bebas dan oleh proses

autokatalitik (Perigard, 2000).

Pengujian fungsi lambung biasanya dilakukan pada sampel asam lambung yang

dikumpulkan melalui intubasi langsung (direct intubation) ke dalam lambung.

Kandungan lambung dalam puasa (normal, 20 – 30 ml) dan sekresi lambung tersebut

dikumpulkan dalam keadaan basal, atau setelah stimulasi oleh pemberian oral kafein-

benzoat atau alkohol, atau pemberian histamin parenteral, insulin, atau hormon

pentagastrin. Sampel dikumpulkan melalui aspirasi terus menerus dan dianalisis untuk

keasaman dan aktivitas protease lambung pada berbagai interval waktu (Dressman, et

al., 1998; Perigard, 2000).

Keasaman dapat ditentukan dengan pengukuran pH secara sederhana dan

konversi ke mEq H+ atau dengan titrasi asam lambung. Asam lambung yang keluar

(basal acid output ) adalah sekitar 1 mEq/jam pada kondisi normal dan 2 sampai 4 mEq

pada pasien ulkus duodenum. Puncak keluaran asam (peak acid output/PAO) setelah

stimulasi histamin adalah 10 sampai 20 mEq/jam dalam normal dan 40 sampai 50

mEq/jam dalam ulkus duodenum, PAO setelah stimulasi pentagastrik mirip dengan

histamin (Perigard, 2000).

2.1.5 Helicobacter pylori

Helicobacter pylori memproduksi urease dalam jumlah besar yang

menghidrolisis urea dalam asam lambung dan mengubahnya menjadi amoniak dan

Universitas Sumatera Utara


karbon dioksida. Efek buffer lokal dari amoniak menciptakan lingkungan kecil yang

netral di sekitar bakteri yang melindungi dari efek asam lambung yang mematikan.

H.pylori juga memproduksi protein penghambat asam yang memungkinkan untuk

beradaptasi dengan lingkungan pH rendah di lambung (Berardi dan Welage, 2005).

Kerusakan mukosa langsung dihasilkan oleh faktor virulensi (vacuolating

cytotoxin, protein gen terkait cytotoxin dan faktor inhibitor pertumbuhan, enzim

pengurai dari bakteri (lipase, protease, dan urease). H.pylori juga memproduksi protein

toksin (Vac A) yang bertanggung jawab untuk pembentukan vakuola seluler. Lipase dan

protease mendegradasi mukus, ammonia yang dihasilkan oleh urease bersifat toksik

terhadap sel epitel dan penempelan bakteri meningkatkan pemasukan toksin ke dalam

sel epitel. Infeksi H.pylori mengubah respon inflamasi dan merusak sel epitel secara

langsung oleh mekanisme kekebalan yang dimediasi oleh sel atau secara tidak langsung

dengan mengaktifkan neutrofil atau makrofag mencoba untuk memfagosit bakteri atau

produk dari bakteri (Berardi dan Welage, 2005).

2.2 Metronidazol

2.2.1. Uraian umum metronidazol (Depkes RI, 1995)

Sinonim : 2-Metil-5-nitroimidazol-1-etanol

Rumus Molekul : C6H9N3O3

Berat Molekul : 171,16

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat; tidak

berbau; stabil di udara, tetapi lebih gelap bila terpapar oleh

cahaya.

Universitas Sumatera Utara


Kelarutan : Sukar larut dalam eter; agak sukar larut dalam air, dalam

etanol, dan dalam kloroform.

Jarak lebur : antara 159 dan 163oC

NO2

OH
N

N
CH3

Gambar 2.1 Rumus bangun metronidazol

2.2.2 Farmakologi metronidazol

Metronidazol mempunyai aktivitas antibakteri yang mampu melawan semua

cocci anaerobik dan basil anaerobik gram negatif (termasuk Bacteroides spp.) serta basil

anaerobik gram positif penghasil spora (Brunton, et al., 2008). Metronidazol digunakan

dalam amubiasis hepatik dan intestinal, giardiasis, trichomoniasis saluran urogenital dan

vaginosis bakterial. Juga digunakan dalam pengobatan infeksi mikroba anaerob di gigi

dan profilaksi pembedahan saluran cerna, serta dalam infeksi campuran aerobik-

anerobik lainnya. Metronidazol juga diandalkan dalam penanganan ulkus duodenal

akibat H.pylori dalam kombinasi dengan obat lain (Yellanki, et al., 2010).

Metronidazol adalah suatu prodrug yang diaktivasi dengan cara reduksi gugus

nitro oleh organisme yang suseptibel. Berbeda dengan patogen aerobik, patogen

anaerobik dan mikroaerofilik seperti T. vaginalis, E. hystolitica, dan G. lamblia serta

bakteri anaerobik mempunyai komponen transpor elektron dengan potensial redoks

yang cukup negatif untuk mendonorkan elektron kepada metronidazol. Transpor

elektron menghasilkan anion nitro radikal yang sangat reaktif yang membunuh bakteri

Universitas Sumatera Utara


yang suseptibel melalui mekanisme radical-mediated yang merusak DNA (Brunton, et

al., 2008). Selain bersifat antiinfeksi, metronidazol juga bersifat antiinflamasi. Ia

mempengaruhi motilitas neutrofil, aksi limfosit, dan imunitas seluler (Haveles, 2007).

2.3 Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS)

Kandidat obat yang sesuai untuk sediaan yang tertahan di lambung atau

gastroretentif (Garg dan Gupta, 2008; Swetha, et al., 2012):

a. Obat-obat untuk aksi lokal dalam lambung misalnya: misroprostol, antasida, dan

antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori.

b. Obat-obat yang kelarutan rendah dalam pH alkalis misalnya: furosemida,

diazepam, verapamil, dan klordiazepoksida.

c. Obat-obat yang terutama diabsorbsi dalam lambung atau bagian atas dari saluran

pencernaan misalnya: amoksisilin.

d. Obat-obat yang mempunyai rentang absorpsi sempit dalam saluran pencernaan

misalnya: siklosporin, metotreksat, levodopa, dan riboflavin.

e. Obat-obat yang diabsorbsi cepat dari saluran pencernaan misalnya: metronidazol,

dan tetrasikilin.

f. Obat-obat yang tidak stabil dan terdegradasi didalam kolon misalnya ranitidin,

metronidazol, dan metformin HCl.

g. Obat-obat yang mengganggu mikroba kolon misalnya antibiotik untuk

Helicobacter pylori.

Kelebihan sediaan gastroretentif (Swetha, et al., 2012):

a. Digunakan untuk aksi lokal dalam lambung.

b. Dalam pengobatan dari penyakit ulkus peptikum.

Universitas Sumatera Utara


c. Digunakan untuk penghantaran obat-obat dengan rentang absorbsi yang sempit.

d. Mengurangi frekuensi pemberian.

e. Meningkatkan bioavailabilitas obat.

f. Digunakan untuk obat-obat yang tidak stabil di dalam cairan usus.

g. Digunakan untuk menahan penghantaran obat.

h. Digunakan untuk mempertahankan konsentrasi obat sistemik dalam rentang

terapeutik.

Kekurangan sediaan gastroretentif (Swetha, et al., 2012):

a. Memerlukan jumlah yang cukup besar cairan lambung, bagi sistem untuk mengapung

dan bekerja efisien.

b. Tidak cocok untuk obat-obat dengan masalah stabilitas dan kelarutan dalam lambung

serta obat-obat yang mempunyai efek iritasi pada lambung.

2.3.1 Jenis-jenis gastroretentif

Pendekatan untuk sistem penghantaran obat tertahan di lambung secara umum

terdiri dari :

1. Sistem pengembangan dan pembesaran (swelling and expandable system).

Ini merupakan bentuk sediaan yang setelah ditelan, dalam lambung mengembang

pada taraf tertentu yang mencegah mereka keluar dari pylorus, seperti terlihat pada

Gambar 2.2. Akibatnya, bentuk sediaan masih dipertahankan dalam lambung untuk

jangka waktu yang panjang. Formulasi tersebut dirancang untuk tertahan di lambung

(gastric retention) dan pelepasan obat dikontrol dalam rongga lambung (Kumar, 2012).

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 GDDS dengan sistem pengembangan dan pembesaran
(Kumar, 2012)

2. Sistem bioadhesif (bioadhesive systems).

Sistem bioadhesif digunakan sebagai perangkat penyampaian obat untuk

meningkatkan absorpsi di tempat spesifik (site specific) dalam lambung. Pendekatan ini

melibatkan penggunaan polimer bioadhesif, yang dapat menempel pada permukaan

epitel di lambung (Dubernet, et al., 2004). Beberapa eksipien yang paling menjanjikan

yang telah umum digunakan di sistem ini meliputi polycarbophil, karbopol, kitosan dan

gliadin (Kumar, et al., 2012). Sistem bio/muko-adhesif dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 GDDS dengan sistem bio/muko-adhesif (Al-Qadi, et al., 2012)

Mekanisme bioadhesif/mukoadhesif untuk berikatan antara polimer dengan

permukaan mukus/epitel dapat dibagi menjadi tiga kategori:

Universitas Sumatera Utara


a. Adhesi yang dimediasi oleh Hidrasi

Polimer hidrofilik tertentu memiliki kecenderungan untuk menyerap sejumlah

besar air dan menjadi lengket, sehingga memperoleh sifat bioadhesif. Gastroretensi

yang diperpanjang dari sistem pengiriman bio/muko-adhesi selanjutnya dikendalikan

oleh laju disolusi polimer.

b. Adhesi yang dimediasi oleh ikatan

Adhesi polimer pada mukus/permukaan sel epitel melibatkan berbagai

mekanisme ikatan. Ikatan fisik atau mekanik dapat dihasilkan dari deposisi dan

masuknya bahan perekat di celah-celah mukosa tersebut. Ikatan kimia sekunder,

berkontribusi terhadap sifat bioadhesif, terdiri dari interaksi disperssif (yaitu interaksi

van der Walls) dan interaksi ikatan hidrogen. Gugus fungsional hidrofilik

bertanggung jawab untuk membentuk ikatan hidrogen adalah hidroksil (-OH) dan

kelompok karboksilat (-COOH) (Chien, 1992).

c. Adhesi yang dimediasi oleh reseptor

Polimer tertentu memiliki kemampuan untuk mengikat reseptor spesifik pada

permukaan sel. Peristiwa yang dimediasi reseptor berfungsi sebagai pendekatan

potensial dalam bio/muco-adhesi, sehingga meningkatkan retensi lambung dari

bentuk sediaan (Kumar, et al., 2012).

2. Sistem pengapungan (floating systems)

Sistem ini memiliki kerapatan massa yang kurang dari cairan lambung

sehingga mengapung di lambung tanpa mempengaruhi tingkat pengosongan lambung

untuk jangka waktu lama, obat dilepaskan perlahan pada tingkat yang diinginkan dari

system. Setelah pelepasan obat, sistem residual dikosongkan dari lambung. Sistem

Universitas Sumatera Utara


floating dapat dibagi ke dalam sistem effervescent dan non-effervescent (Kumar, 2012).

Sistem floating dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 GDDS dengan sistem floating (Kumar, 2012)

3. Sistem berdensitas tinggi (High Density Systems)

Sedimentasi telah digunakan sebagai mekanisme retensi untuk pelet yang

cukup kecil untuk disimpan dalam lipatan lambung dekat daerah pilorus, yang

merupakan bagian dari organ dengan posisi terendah dalam postur tegak. Pelet padat

(sekitar 3 g/cm-3) terjebak dalam lipatan juga cenderung untuk menahan gerakan

peristaltik dari dinding lambung, seperti terlihat pada Gambar 2.5. Waktu transit GI

dapat diperpanjang rata-rata 5,8 - 25 jam, tergantung pada kepadatan dan diameter pellet

tersebut. Eksipien yang biasa digunakan adalah barium sulfat, seng oksida, titanium

dioksida dan serbuk besi. Bahan-bahan ini meningkatkan kepadatan hingga 1,5 -

2,4g/cm-3 (Kumar, et al., 2012).

Gambar 2.5 GDDS dengan sistem berdensitas tinggi (High Density Systems)
(Kumar, 2012)

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 Penelitian terdahulu tentang GDDS dan sediaan gastroretentif di
pasaran

Penelitian terdahulu telah menjelaskan tentang sistem penyampaian obat-obat

yang tertahan di lambung (Gastroretentive Drugs Delivery System/GDDS), diantaranya

sebagai berikut:

a. Sediaan gastroretentif dengan pembawa alginat-kitosan:

- Formulasi mikropartikel alginat-kitosan sebagai mukoadhesif yang mengandung

prednisolon untuk pelepasan terkontrol (Wittaya, et al., 2006).

- Sediaan floating dan mukoadhesif dari bead alginat-kitosan yang mengandung

amoksisilin sebagai gastroretentif mampu memperpanjang pelepasan obat selama

lebih dari 6 jam dalam lambung (Sahasathian, et al., 2010).

- Sediaan mikrobead dari campuran natrium alginat dengan natrium NaCMC dan

disalut enterik dengan kitosan untuk tujuan pelepasan terkontrol dari amoksisilin di

dalam lambung (Angadi et al., 2012).

- Pengembangan jenis baru dari floating beads inner berpori. Bead dibuat dengan

tetesan larutan busa ke dalam larutan CaCl2, larutan busa terdiri dari berbagai

gelembung mikro dengan poloxamer 188 sebagai agen pembusa, dan alginat sebagai

stablizer (Yao Huimin, et al., 2012).

b. Sediaan gastroretentif dari bahan lainnya:

- Nayak, et al., (2012), pembuatan sistem keseimbangan hidrodinamis ofloksasin

menggunakan laktosa, HPMC K4M, PVP K 30, dan parafin cair, yang dapat

meningkatkan waktu tinggal dalam lambung, dan memungkinkan dapat

melepaskan obat maksimal di lokasi penyerapan untuk meningkatkan

bioavailabilitas oral.

Universitas Sumatera Utara


c. Sediaan gastroretentif antasida:

- Sediaan antasida dengan masa tinggal yang diperpanjang di lambung (Antacid

Compositions With Prolonged Gastric Residence Time) telah ditemukan dan

dipatentkan oleh Spickett, et al., (1994 ). Sediaan ini memiliki fase internal antasida

yang padat (serbuk, tablet) dan dikelilingi oleh excipient dengan fasa eksternal

padat yang mengandung suatu substansi hidrofobik seperti ester dari gliserol

dengan asam palmitat atau stearat, polialkena hidroksilasi dan emulsifier non-ionik.

- Sediaan antasida dengan durasi diperpanjang (Extended duration antacid product)

juga dipatentkan oleh Wallach, et al., (1996), merupakan suatu produk antasida

yang memiliki masa tinggal diperpanjang dalam lambung dan sistem pencernaan

bagian atas. Produk antasida ini memuat campuran 10-70% nonfosfolipid dalam

bentuk vesikel lipid. Penelitian ini menunjukkan bahwa selama enam jam dari

sediaan masih dipertahankan dalam lambung.

d. Sediaan gastroretentif dengan bentuk film.

- Sediaan gastroretentif bentuk matriks film dengan menggunakan HPMC dan

eudragit sebagai polimer dan dibutil ftalat sebagai plastisizer menunjukkan bahwa

sediaan film mampu bertahan dalam lambung hingga 6 ± 0,5 jam dalam kondisi

puasa dan 8 jam dalam keadaan makan (Sathish, et al., 2013).

2.4 Natrium alginat

Asam alginat diekstraksi dari ganggang coklat dan dinetralisasikan dengan

natrium bikarbonat untuk membentuk natrium alginat. Karakteristik natrium alginat

adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


Pemerian : Serbuk tidak berbau dan berasa, putih sampai coklat kekuningan

pucat.

Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol, eter, pelarut

organik dan asam.

Tak tercampurkan : Dengan turunan acridine, kristal violet, fenilmerkuri asetat dan

nitrat, garam kalsium, logam berat (Rowe, dkk., 2009)

Natrium alginat adalah kopolimer biner yang terdiri dari residu β-D-mannuronat

(M) dan α-L-guluronat (G) yang tersusun dalam blok-blok yang membentuk rantai

linier. Kedua unit tersebut berikatan pada atom C1 dan C4 dengan susunan

homopolimer dari masing-masing residu (MM dan GG) dan suatu blok heteropolimer

dari dua residu (MG) (Thom, et al., 1981). Struktur alginat dapat dilihat pada Gambar

2.6.

Gambar 2.6 Rumus bangun β-D-mannuronat dan α-L-guluronat (Rees dan


Welsh,1977)

Universitas Sumatera Utara


2.5 Kitosan

Kitosan merupakan aminopolisakarida hasil deasetilasi dari kitin, kitosan terdapat

dalam cangkang crustacea seperti udang, lobster dan kepiting. Kitosan menunjukkan

sifat polimer biomedis seperti nontoksik, biokompatibel dan biodegradabel (Felt, et al.,

1998). Kitosan merupakan biopolimer yang linear, tidak bercabang, polimer yang

dibangun dari monomer-monomer glukosamin dan N-asetilglukosamin yang terikat

pada pola β-(1-4). Struktur kimia dari kitosan ditunjukkan seperti pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Struktur kimia kitosan (Felt, et al., 1998)


2.6 Interaksi antara Alginat dengan Kitosan

Alginat yang merupakan polianionik dan kitosan yang merupakan polikationik

dapat berinteraksi melalui gugus asam karboksilat dari alginat dan gugus amino dari

kitosan membentuk kompleks polielektrolit dari muatan mereka yang berlawanan

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Kompleks polielektrolit yang terbentuk diharapkan dapat memberikan aplikasi

farmasetika yang lebih baik karena keunikan struktur dan sifatnya (Takahashi, et al.,

1990).

Gambar 2. 8 Reaksi antara alginat dan kitosan (Takahashi, et al., 1990)

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan

film alginat-kitosan yang mengandung metronidazol, evaluasi dan karakterisasi sediaan,

efek antimikroba, dan uji in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi

Fisik Fakultas Farmasi USU, Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi

USU dan Laboratorium Terpadu LIDA USU.

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah neraca listrik (Boeco),

alat-alat gelas, pelat kaca, lumpang, alu, penangas air, lemari asam, desikator,

Spektrofotometer UV/Vis (Shimadzu), dan Scanning Electron Microscopy (SEM)

TM3000 (Hitachi).

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah, kitosan (Wako Pure

Chemical Industries, Ltd Japan), natrium alginat 500~600 (Wako Pure Chemical

Industries, Ltd. Japan), gliserin (Merck), cangkang kapsul 00 (PT. Bratachem), dan

metronidazol (PT MUTIFA). Pereaksi yang digunakan: asam klorida (HCl) 98%, asam

asetat 98%, natrium klorida (NaCl). Semua pereaksi yang digunakan dalam penelitian

ini berkualitas pro analisa keluaran E.Merck.

Universitas Sumatera Utara


3.2 Pembuatan Pereaksi

1. Larutan kitosan 4% (b/v).

Ditimbang 4 gram serbuk kitosan, kemudian dilarutkan dalam 100 ml asam

asetat 1%.

2. Larutan alginat 4% (b/v).

Ditimbang 4 gram serbuk natrium alginat (500-600), kemudian ditaburkan

dalam 100 ml air suling, diaduk sampai homogen, dibiarkan mengembang selama 24

jam

3. Medium lambung buatan pH 1,2

Ditimbang 2 gram natrium klorida, dilarutkan dengan akuades kemudian

ditambahkan larutan asam klorida (p) sebanyak 7 ml, lalu diencerkan dengan air

suling sampai 1000 ml.

3.3 Pembuatan Sediaan Film Alginat-Kitosan

Pembuatan sediaan film didasarkan pada metode Mariadi (2014) yang telah

dimodifikasi. Ditimbang larutan kitosan, larutan alginat, serbik HPMC) dan serbuk

metronidazol sesuai dengan formula yang terdapat pada Tabel 3.1. Disiapkan cetakan

film dari objek gelas yang telah dilumasi dengan minyak silikon. HPMC dimasukkan ke

dalam lumpang lalu ditambahkan 10 tetes etanol 96%, gerus homogen. Ditambahkan

larutan alginat dan/atau kitosan lalu digerus dalam lumpang sampai homogen,

ditambahkan gliserin dan dihomogenkan. Setelah itu campuran diratakan di atas objek

gelas dengan ukuran 2 cm x 5 cm, kemudian ditempatkan di atas permukaan yang datar

Universitas Sumatera Utara


dan dikeringkan pada suhu kamar selama 48 jam. Film yang sudah kering dilepas dari

objek gelas secara hati-hati dan disimpan dalam desikator, yang selanjutnya siap untuk

dimasukkan ke dalam kapsul ukuran 00 dengan cara digulung.

Tabel 3.1 Formula sediaan film alginat-kitosan yang mengandung metronidazol


Pembawa (g) Metroni
Alginat Chitosan Ratio HPMC dazol Gliseri
Formula (mg)
No (lart. 4%) (lart. 4%) alginat: (mg) n
(g) (g) kitosan (tetes)

1 F1 5,00 - 1:0 - 250 8


2 F2 - 5,00 0:1 - 250 8
3 F3 1,25 3,75 1:3 - 250 8
4 F4 1,67 3,37 1:2 - 250 8
5 F5 2,00 3,00 2:3 - 250 8
6 F6 2,50 2,50 1:1 - 250 8
7 F7 3,00 2,00 3:2 - 250 8
8 F8 3,34 1,67 2:1 - 250 8
9 F9 3,75 1,25 3:1 - 250 8
10 F10 3,34 1,67 2:1 50 250 8
11 F11 3,34 1,67 2:1 100 250 8
12 F12 3,34 1,67 2:1 150 250 8
13 F13 3,34 1,67 2:1 200 250 8

3.4 Uji Variasi Ketebalan dan Berat Film

Ketebalan film diukur dengan menggunakan jangka sorong mikro meter.

Pengukuran dilakukan pada 5 posisi yang berbeda dari permukaan film dan dihitung

nilai rata-rata. Sedangkan untuk berat, ditimbang berat film untuk setiap formulasi

dalam tiga kali ulangan, dan dihitung nilai rata-ratanya.

3.5 Uji Sifat Pembentangan (Unfolding behaviour) Sediaan Film secara In Vitro

Uji sifat pembentangan film (Unfolding) dilakukan untuk melihat kemampuan

membentang kembali dari sediaan film yang telah digulung dan dimasukkan ke dalam

cangkang kapsul di dalam lambung, seperti ilustrasi pada Gambar 3.1. Uji sifat

Universitas Sumatera Utara


pembentangan dilakukan menggunakan alat disolusi dalam 900 ml medium lambung

buatan pH 1,2 pada 37ºC ± 0,5ºC dengan putaran 100 rpm. Diamati sifat

pembentangan dari sediaan film. Setiap formula dilakukan tiga kali ulangan, dan

dihitung standar deviasi rata-rata.


Sediaan film yg Sediaan Gastroretentif
digulung Metronidazol

Film Alginat- Kitosan –


HPMC metronidazol

Sediaan film yg
membentang (unfold)

Sediaan gastroretentif
metronidazol dalam medium
lambung buatan pH 1,2

Gambar 3.1 Ilustrasi sediaan gastroretentif metronidazol film alginat-kitosan

3.6 Uji Integritas (Keutuhan) Sediaan Film

Uji integritas sediaan film dilakukan untuk mengukur berapa lama sediaan film

tetap utuh dalam lambung. Keutuhan film dilihat dari ketahanan dan tidak hancurnya

sediaan film dalam rentang waktu yang diamati. Uji integritas dilakukan menggunakan

metode dayung, suhu 37±0,5ºC dengan medium lambung buatan pH 1,2.Pada waktu 0,

30, 60, 120, 240, 360, 480, 600, dan 720 menit diamati keutuhan dari sediaan film.

Setiap formula dilakukan tiga kali ulangan, dan dihitung standar deviasi rata-rata.

Universitas Sumatera Utara


3.7 Uji Sifat Pengembangan

Derajat pengembangan (DP) film ini dilakukan dalam dua pendekatan, yaitu

berdasarkan pertambahan berat dan pertambahan luas film. Ditimbang berat awal (W1)

dan diukur lebar dan panjang dari film, ke dalam wadah disolusi dimasukkan 900 ml

larutan medium lambung buatan pH 1,2 dan diatur suhu 37 ± 0,5oC dengan kecepatan

pengadukan alat disolusi yaitu 100 rpm. Kemudian dimasukkan sediaan film alginat-

kitosan yang mengandung metronidazol. Pada interval waktu 10, 15, 30, 60, 120, 180,

240 dan 300 menit sampel yang basah ditarik keluar dengan hati-hati dan diusap antara

kertas filter untuk menghilangkan kelebihan air dari permukaan, ditimbang kembali

(W2) dan diukur lebar dan panjangnya. Derajat pengembangan diukur dalam jumlah

relatif air yang diserap terhadap massa awal. Setiap pengujian diulangi 3 kali percobaan.

Daya pengembangan dihitung sebagai berikut:

% Pengembangan = W2-W1
------------ X 100%
W1

3.8 Pembuatan Kurva Absorbansi Metronidazol

Dibuat Larutan Induk Baku (LIB) dengan cara melarutkan 25 mg metronidazol

dalam medium lambung buatan hingga 100 ml (200 ppm). Setelah itu dipipet 1,2 ml

LIB lalu dicukupkan hingga 25 ml dengan medium lambung buatan pH 1,2. Diukur

menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.9 Pembuatan Kurva Kalibrasi Metronidazol

Dibuat larutan metronidazol dengan berbagai macam konsentrasi, yaitu: 1; 2; 4;

6; 8; 10; 12; 14; 16 ppm dengan cara melarutkan 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 ; 1; 1,2; 1,4; 1,6

ml LIB dan dicukupkan hingga 25 ml dengan medium lambung buatan. Masing-masing

Universitas Sumatera Utara


konsentrasi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang

277,3 nm

3.10 Uji Pelepasan Metronidazol dari Sediaan Film

Uji pelepasan metronidazol menggambarkan jumlah metronidazol yang

terlepas dari sediaan film dan ditentukan secara Spektrofotometri Ultra Violet (UV).

Dimasukkan 900 ml medium lambung buatan pH 1,2 ke dalam labu disolusi,

kemudian diatur suhu medium 37 ± 0,5oC. Dimasukkan kapsul yang mengandung

sediaan film ke dalam wadah sampel dan secara bersamaan diaduk dengan kecepatan

100 rpm. Kemudian pada waktu 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300,

330, 360, 370, 400, 430, 460, 490, 510, 540, 560, 600, 630, 660, 690, 720 menit,

dicuplik 2 ml larutan dari dalam wadah sampel, dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml

dan dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda, kemudian ditentukan secara

Spektrofotometri Ultra Violet. Kadar metronidazol ditentukan secara Spektrofotometri

Ultra Violet pada panjang gelombang 277,3 nm. Kemudian ditentukan persen pelepasan

metronidazol dari sediaan film.

3.11 Uji Aktivitas Antibakteri Film

Disiapkan Film Metronidazol dengan teknik aseptik. Disterilisasi alat-alat yang

diperlukan dalam pengujian aktivitas antibakteri.

3.11.1 Sterilisasi alat dan bahan

Universitas Sumatera Utara


Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini, disterilkan terlebih

dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan didalam oven pada suhu 170°C

selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Jarum

ose dan pinset dengan lampu bunsen.

3.11.2 Pembuatan media

3.11.2.1 Media Nutrient Agar (NA)

Komposisi : ‘Lab-Lemco” powder 1 g

Yeast extract 2g

Peptone 5g

NaCl 5g

Agar 15 g

Air suling sampai 1L

pH : 7,4 ± 0,2 pada suhu 25oC

Cara pembuatan: Sebanyak 28 g serbuk NA dilarutkan dalam air suling hingga 1 liter

dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna. Kemudian disterilkan

dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit (Oxoid, 2013).

3.11.2.2 Media Nutrient Broth (NB)

Komposisi : ‘Lab-Lemco’ Powder 1 g

Yeast extract 2g

Peptone 5g

NaCl 5g

Air suling sampai 1L

pH : 7,4 ± 0,2 pada suhu 25oC

Universitas Sumatera Utara


Cara pembuatan:

Sebanyak 13 g serbuk NB dilarutkan dalam air suling hingga 1 liter dengan

bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna. Kemudian disterilkan dalam

autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit (Oxoid, 2013).

3.11.2.3 Media Muller Hington Agar (MHA)

Komposisi: Beef extract 3g

Peptone 5g

Sodium Cloride 5g

Agar 15 -20 g

Destiled water 1000 ml

pH : 7.4 ± 0,2

Cara pembuatan:

Sebanyak 38 g serbuk MHA dilarutkan dalam air suling hingga 1 liter dengan

bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna. Kemudian disterilkan dalam

autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

3.11.3 Pembuatan stok kultur S. aureus

Biakan bakteri S. aureus diambil dengan menggunakan jarum ose steril, lalu

ditanam pada media nutrient agar miring dengan cara menggores. Kemudian diinkubasi

dalam inkubator pada suhu 36-37oC selama 18-24 jam (Depkes RI, 1995).

3.11.4 Penyiapan inokulum bakteri

Koloni bakteri diambil dari stok kultur dengan jarum ose steril lalu

disuspensikan dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml Nutrient Broth. Kemudian diukur

Universitas Sumatera Utara


kekeruhan larutan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25%

(Depkes RI, 1995).

3.11.5 Pembuatan kurva larutan standar metronidazol

Larutan standar metronidazol dibuat dalam berbagai konsentrasi (0-200 µg)

dengan melarutkan metronidazol menggunakan air suling. Masing-masing konsentrasi

dimasukkan ke dalam vial. Kedalam cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum,

kemudian ditambahkan 15 ml media MHA steril yang telah dicairkan dan ditunggu

hingga suhu mencapai 45oC, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat.

Dimasukkan pencadang kertas ke dalam masing-masing larutan dan dibiarkan selama

30 menit. Selanjutnya ke dalam petri dimasukkan pencadang kertas yang telah

dicelupkan dengan larutan dan ditiriskan dengan jarak 5 cm. Diinkubasi pada suhu 36-

37oC selama 18-24 jam. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar sumur diukur

dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.

3.11.6 Pengujian aktivitas antibakteri film

Larutan yang diperoleh dari hasil disolusi juga dilakukan pengujian aktivitas

antibakterinya dengan metode difusi agar. Pada interval wakru

0;0,5;1;2;3;4;5;6;7;8;9;10;11;12 jam diambil 2 ml aliquot disolusi, lalu dimasukkan ke

dalam vial, Tambahkan 2 ml medium lambung buatan kedalam labu disolusi setiap

pengambilan aliquot disolusi. Kedalam cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum,

kemudian ditambahkan 15 ml media MHA steril yang telah dicairkan dan ditunggu

hingga suhu mencapai 45oC, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat.

Dimasukkan pencadang kertas ke dalam masing-masing larutan disolusi dan dibiarkan

Universitas Sumatera Utara


selama 30 menit.. Selanjutnya ke dalam petri dimasukkan pencadang kertas yang telah

dicelupkan dengan larutan dan ditiriskan dengan jarak 5 cm. Diinkubasi pada suhu 36-

37oC selama 18-24 jam. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar sumur diukur

dengan menggunakan jangka sorong.. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.

3.12 Uji Bioadhesif secara In Vitro

Alat untuk uji bioadhesif dirakit secara lokal menggunakan tensiometer Du-

Noey yang dimodifikasi, prinsipnya adalah mengukur kekuatan bioadhesif dinilai dalam

hal kekuatan tarikan (dyne/cm) yang dibutuhkan untuk melepaskan kontak antara

sediaan film alginat-kitosan dengan jaringan mukosa. Pada alat ini diatur bagian wadah

tempat sampel sebagai tempat plat film, dan pada ujung kawat pengait di tempatkan

jaringan mukosa lambung yang ditempelkan pada pelat.

Uji dilakukan menggunakan jaringan mukosa lambung tikus. Tikus

dikorbankan dengan cara dislokasi leher. Jaringan mukosa lambung dibuka sepanjang

kurvatura mayor, dicuci dengan NaCl fisiologis dan diequilibrasi pada 37 ± 0,5oC

dalam asam lambung buatan pH 1,2 selama 10 menit sebelum uji bioadhesif. Jaringan

mukosa lambung dipotong kira-kira 1 x 1 cm dan ditempelkan pada pelat akrilat, pelat

akrilat dikaitkan dengan kawat penarik tensiometer dengan mukosa lambung

menghadap ke bagian bawah. Pada sisi tempat sampel dipasang film alginat-kitosan

ukuran 2 x 5 cm yang telah dikondisikan dalam medium lambung buatan pH 1,2 selama

10 menit sebelumnya. Kemudian keduanya diposisikan secara bersentuhan dengan

tekanan konstan selama 5 menit. Setelah 5 menit, pengait ditarik ke atas dengan

memutar penarik tensiometer sampai kontak antara film dan jaringan terlepas. Gaya

Universitas Sumatera Utara


(dyne/cm2) yang dibutuhkan untuk melepaskan antara film dan jaringan diamati pada

skala tensiometer dan dicatat. Pengujian ini dilakukan tiga kali ulangan.

3.13 Scanning Electron Microscopy (SEM)

Morfologi permukaan film ditentukan dengan Scanning Electron Microscopy

(SEM). Penentuan SEM dilakukan pada sediaan metronidazol dari film alginat-kitosan

sebelum dan setelah pengembangan.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi Sediaan Film Alginat- Kitosan

Sediaan film dibuat sebanyak tiga belas (13), beberapa formula dapat

membentuk film dan ada pula yang tidak dapat membentuk film, spesifikasi dari setiap

formula dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Lampiran 1.

Tabel 4.1 Spesifikasi sediaan film gastroretentif metronidazol

Ukuran (cm)
No Formula Tebal (mm) ±SD Berat (g) ±SD
Panjang (cm) ±SD Lebar (cm) ±SD
4,517 1,503 0,667 0,940
1 F1
±0,015 ±0,006 ±0,012 ±0,005
2 F2 Tidak dapat membentuk film
4,860 1,770 0,790 0,930
3 F3
±0,017 ±0,010 ±0,026 ±0,007
4,773 1,753 0,960 0,943
4 F4
±0,005 ±0,005 ±0,015 ±0,002
4,553 1,597 0,970 0,947
5 F5
±0,006 ±0,015 ±0,000 ±0,001
4,550 1,580 0,957 0,952
6 F6
±0,000 ±0,020 ±0,006 ±0,003
4,520 1,577 0,980 0,957
7 F7
±0,010 ±0,012 ±0,000 ±0,001
4,507 1,555 0,983 0,924
8 F8
±0,006 ±0,013 ±0,006 ±0,003
4,485 1,553 0,973 0,913
9 F9
±0,007 ±0,006 ±0,015 ±0,003
4,523 1,553 1,027 0,938
10 F10
±0,025 ±0,015 ±0,012 ±0,006
4,523 1,527 1,160 0,982
11 F11
±0,057 ±0,015 ±0,020 ±0,003
4,543 1,493 1,217 1,040
12 F12
±0,035 ±0,006 ±0,031 ±0,005
4,477 1,457 1,347 1,088
13 F13
±0,025 ±0,023 ±0,006 ±0,003

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat kita lihat bahwa panjang, lebar, tebal, dan berat

rata-rata film dari setiap formula masing-masing sebesar 4,597±0,145 cm; 1,594±0,106

cm; 0,967±0,2 mm; dan 0,956±0,035 g.

Universitas Sumatera Utara


4.2 Sifat Pembentangan Film (Unfolding Behavior)
4.2.1 Pengaruh polimer pembawa terhadap sifat pembentangan film
(unfolding behavior)

Hasil pengujian pembentangan film dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Lampiran

2.

Sediaan Film F12 awal


(digulung lalu dimasukkan dalam cangkang kapsul)

7 menit 5 menit 2 menit 0 menit

Gambar 4.1 Proses pembentangan film alginat-kitosan

Formula F2 tidak dapat dilakukan pengujian karena film yang dihasilkan akan

pecah apabila digulung. Demikian juga pada F13, film yang dihasilkan lebih tebal dan

lebih kaku sehingga tidak dapat digulung dan dimasukkan ke dalam cangkang kapsul.

Hasil Pengujian terhadap F1, F3, F4, F5, F6, F7, F8, F9, F10, F11, dan F12 dapat dilihat

pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Sifat pembentangan film (unfolding behavior)
Ratio Waktu pembentangan (menit)
Formula (alginat:kitosan) A B C rata-rata SD
F1 1:0 Tidak dapat membentang kembali
F3 1:3 0,97 0,93 0,98 0,96 0,02
F4 1:2 1,98 1,87 1,45 1,77 0,28
F5 2:3 2,45 2,63 2,63 2,57 0,11
F6 1:1 3,32 3,07 3,48 3,29 0,21
F7 3:2 3,38 3,40 3,55 3,44 0,09
F8 2:1 3,43 3,53 3,38 3,45 0,08
F9 3:1 Tidak dapat membentang kembali
F10 2:1 (+ 50 mg HPMC) 5,22 5,40 5,52 5,38 0,15
F11 2:1 (+100 mg HPMC) 5,77 5,85 6,43 6,02 0,36
F12 2:1 (+150 mg HPMC) 6,62 6,25 6,60 6,49 0,21

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa film F1 dan F9 tidak dapat

membentang kembali. Sediaan F1 merupakan sediaan film metronidazol dengan

polimer pembawa alginat saja dan F9 merupkan sediaan film dengan ratio alginat-

kitosan 3:1. Film F1 dan F9 tidak dapat membentang karena sifat alginat yang

merupakan polimer yang tidak larut dalam suasana asam dan cenderung menjadi lebih

keras dan lebih kaku, sehingga ketika cangkang kapsul pecah dalam medium lambung

buatan pH 1,2, film yang dalam kondisi tergulung tidak dapat membentang kembali,

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Sediaan film metronidazol setelah 3 jam medium lambung


buatan pH 1,2 (a) F1 (b) F9

Universitas Sumatera Utara


Formula F3, F4, F5, F6. F7, F8 merupakan sediaan film dengan polimer

pembawa kombinasi alginat-kitosan, F10, F11, F12 merupakan sediaan film dengan

polimer pembawa kombinasi alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC. Dari hasil

pengujian terlihat bahwa film dapat membentang kembali. Hal ini sesuai dengan sifat

kitosan yang dapat menarik cairan dan akan mengembang dalam suasana asam,

sehingga pada waktu cangkang kapsul pecah di dalam medium asam lambung buatan

pH 1,2 maka film yang mengandung kitosan akan mengembang sehingga dapat

mendorong sediaan film untuk membentang kembali.

F3 (1 menit) F4 (2 menit) F5 (2 menit)

F6 (3 menit) F7 (3menit) F8 (3 menit)

F10 (5 menit) F11 (6 menit)

Gambar 4.3 Sediaan film metronidazol (dapat membentang) dalam medium lambung
buatan (pH 1,2)

4.2.2 Pengaruh ratio alginat - kitosan terhadap waktu pembentangan film

Pengaruh ratio alginat : kitosan terhadap waktu pembentangan film dapat dilihat

pada Gambar 4.4.

Universitas Sumatera Utara


4,0
3,4 3,5
3,5 3,3
Waktu pembentangan (menit)

3,0 2,6
2,5

2,0 1,8

1,5
1,0
1,0

0,5

0,0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
Ratio alginat:kitosan

Gambar 4.4 Grafik pengaruh ratio alginat - kitosan terhadap waktu


pembentangan film (Unfolding Behavior)

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa semakin besar ratio alginat : kitosan maka

waktu pembentangan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena semakin sedikit kitosan

dalam sediaan film maka kemampuan film untuk membentang kembali dalam medium

lambung buatan pH 1,2 akan berkurang karena berkurangnya kemampuan sediaan film

untuk menarik air dan mendorong film untuk membentang kembali. Kitosan merupakan

polimer hidrofilik ini menarik cairan dari lapisan gel mukus yang terdapat pada

permukaan epitel dan akan mengembang dalam suasana asam (Felt, et al.,

1998;Yogeshkumar, et al., 2013)

4.3 Keutuhan Film (Integrity Properties)

Sediaan film F1, F3, F4, F5, F6, F7, F8, F10, F11, dan F12 belum hancur pada

medium lambung buatan pH 1,2 selama 12 jam tetapi film telah mulai mengalami erosi

sejak menit ke-120 , data hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 Data keutuhan film (integrity properties)

Ratio waktu hancur


Formula alginat:kitosan A B c rata-rata
F1 1:00 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F3 1:03 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F4 1:02 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F5 2:03 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F6 1 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F7 1,5 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F8 2 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F9 0 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F10 2 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F11 2 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam
F12 2 >12 jam >12 jam >12 jam >12 jam

4.4 Pengujian Daya Pengembangan Film

Daya pengembangan sediaan film dilakukan dengan dua pendekatan yaitu

berdasarkan penambahan luas dan penambahan berat, ditunjukan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Daya pengembangan sediaan film

waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

% swelling berat 0 210,319 243,296 266,217 265,686 265,86 256,594 238,584 223,55
F3
% swelling luas 0 103,108 117,658 133,247 142,792 140,954 131,474 122,761 111,792
% swelling berat 0 194,982 227,114 254,579 249,913 249,913 241,43 220,751 205,375
F4
% swelling luas 0 91,87 107,376 122,622 128,402 128,754 119,063 108,593 99,829
% swelling berat 0 171,293 203,323 230,701 226,05 226,05 217,593 196,98 181,653
F5
% swelling luas 0 81,354 90,716 110,262 118,659 118,501 108,273 101,272 92,585
% swelling berat 0 157,755 189,516 216,665 212,053 212,053 203,667 183,227 168,028
F6
% swelling luas 0 72,905 82,122 101,515 109,864 109,693 99,105 92,64 84,036
% swelling berat 0 155,708 182,664 183,721 184,249 183,192 181,078 172,752 160,817
F7
% swelling luas 0 66,305 89,415 95,999 103,435 96,151 83,508 75,85 69,445
% swelling berat 0 140,312 168,001 169,087 169,63 168,544 166,372 159,314 145,199
F8
% swelling luas 0 58,067 80,994 91,433 95,14 87,821 79,796 69,6 61,047
% swelling berat 0 121,757 149,697 150,793 151,34 150,245 148,053 140,931 126,687
F10
% swelling luas 0 52,651 75,076 85,49 89,185 81,923 73,958 63,86 55,392
% swelling berat 0 100,82 126,797 127,815 128,325 127,306 125,269 118,647 105,405
F11
% swelling luas 0 46,971 68,863 79,264 82,949 75,743 67,835 57,833 49,447

% swelling berat 0 99,17 115,97 116,93 117,41 116,45 114,53 108,29 95,81
F12
% swelling luas 0 40,899 62,049 72,555 76,268 69,078 61,178 51,234 42,896

Universitas Sumatera Utara


Dari kedua pendekatan dapat dilihat bahwa terjadi pengembangan baik

penambahan luas maupun penambahan berat. Formula yang memiliki daya

pengembangan dari yang terendah ke yang tertinggi secara berurutan adalah F3, F4, F5,

F6, F7, F8, F10, F11, F12. Semakin besar jumlah kitosan yang digunakan dalam sediaan

film maka daya pengembangannya semakin tinggi, dan sebaliknya semakin besar

jumlah alginat yang digunakan maka daya pengembangannya semakin rendah. Hal ini

karena alginat merupakan polimer yang tidak larut dalam asam sehingga cenderung

menjadi lebih keras dan lebih kaku, sedangkan kitosan merupakan polimer yang

mempunyai sifat menarik cairan dan akan mengembang dalam suasana asam (Felt, et

al., 1998).

300
F3
250
F4
%swelling berat

200
F5
150
F6
100 F7
50 F8
0 F10
-30 0 30 60 90 waktu150
120 (menit)
180 210 240 270 300 330
(a)

160
140 F3
120
% swelling luas

100 F4
80
F5
60
40 F6
20
0
-30 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330
waktu (menit)
(b)

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.5 Grafik daya pengembangan film metronidazol dalam medium lambung
buatan pH 1,2 (a) berdasarkan pertambahan berat (b) berdasarkan
penambahan luas

Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada menit ke-120 film mengalami

penurunan berat dan luas, hal ini disebabkan karena film mengalami erosi. Erosi yang

terjadi pada permukaan matriks merupakan proses degradasi polimer yang terjadi pada

medium asam lambung buatan pH 1,2.

Kemampuan film untuk mengembang dalam larutan asam dapat membantu dan

menunjang suatu sediaan gastroretentif metronidazol yang dirancang. Dengan

penambahan luas, maka film akan tetap tertahan dalam waktu yang lebih lama di dalam

lambung karena tidak dapat melewati pilorus. Contoh sifat pengembangan luas sediaan

film dapat dilihat pada Gambar 4.6.

0 menit 60 menit

120 menit 300 menit

Gambar 4.6 Contoh daya pengembangan sediaan film yang mengandung metronidazol
dalam medium lambung buatan pH 1,2

Universitas Sumatera Utara


4.5 Uji Pelepasan Metronidazol secara In Vitro

4.5.1 Pengaruh ratio alginat - kitosan terhadap pelepasan metronidazol


secara in vitro

Profil uji pelepasan metronidazol dari sediaan film ditunjukkan pada Gambar 4.7

dan Lampiran 7.

100
90
80
70 F3 (1:3)
60
F4 (1:2)
%Kumulatif

50
F5 (2:3)
40
F6 (1:1)
30
20 F7 (3:1)
10 F8 (2:1)
0
-100 0 100 200 300 400 500 600 700 800
waktu (menit)

Gambar 4.7 Grafik pengaruh ratio alginat-kitosan terhadap laju pelepasan


metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2

Pada Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa persentase pelepasan metronidazol pada

menit ke-180 metronidazol yang terlepas dari F3, F4, F5, F6, F7, dan F8 berturut-turut

adalah 86,34%; 81,154%; 76,498%; 72,498%; 72,156%; 69,495%, pada menit ke-360

berturut-turut adalah 88,737%; 86,633%; 84,911%; 83,049%; 82,486%; 82,04%, dan

pada menit ke-720 yang terlepas adalah 92,187%; 89,039%; 88,582%; 87,26%;

85,785%; 85,39%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pelepasan metronidazol dari

sediaan film tidak memenuhi persyaratan sustained release. Semakin tinggi ratio alginat

- kitosan maka laju pelepasan metronidazol akan menurun. Alginat yang merupakan

polianionik dan kitosan yang merupakan polikationik dapat berinteraksi melalui gugus

Universitas Sumatera Utara


asam karboksilat dari alginat dan gugus amino dari kitosan membentuk kompleks

polielektrolit dari muatan mereka yang berlawanan sehingga dapat mengurangi laju

pelepasan metronidazol dari sediaan film. Dari hasil pengujian statistik dengan

menggunakan one-way ANOVA didapat bahwa setiap formula terdapat perbedaan yang

signifikan dari pelepasan metronidazol di tiap formula

Tabel 4.5 Data pelepasan metronidazol dari sediaan film dalam medium lambung
buatan pH 1,2

Waktu F3 F4 F5 F6 F7 F8 Persyaratan SR
( jam)
3 jam 86,340 81,154 81,154 72,401 72,156 69,465 20-50%
6 jam 88,737 86,633 84,911 83,049 82,486 82,04 45-75%
12 jam 92,187 86,633 88,582 87,260 88,785 85,390 ≥75%

F3, F4, F5, F6, F7, dan F7 merupakan sediaan film metronidazol yang

mengandung alginat dan kitosan sebagai polimer pembuat film dan gliserin sebagai

plastisizer. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sediaan film yang diformulasikan dengan

menggunakan polimer alginat kitosan saja belum mampu menghasilkan sediaan

metronidazol dengan pelepasan sustained release menurut Murthy dan Ghebre-Sellasie (1993).

4.5.2 Pengaruh penambahan HPMC terhadap pelepasan metronidazol secara in


vitro

Profil uji pelepasan metronidazol dari sediaan film yang ditambahkan HPMC

dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan Lampiran 7.

Universitas Sumatera Utara


90
80
70
F8 (2:1)
60
%Kumulatif

50 F10 (2:1 + 50 mg
HPMC)
40
F11 (2:1 + 100
30 mg HPMC)
F12 (2:1 + 150
20
mg HPMC)
10
0
-60 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720 780
-10
waktu (menit)

Gambar 4.8 Grafik pengaruh penambahan HPMC terhadap laju pelepasan


metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2

Pada Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa persentase pelepasan metronidazol pada

menit ke-180 metronidazol yang terlepas dari F8, F10, F11, F12 adalah sebesar 69,465;

52,677; 47,586; 45;045, pada menit ke-360 berturut-turut adalah 82,040; 80,583;

76,873; 74,240 dan pada menit ke-720 yang terlepas adalah sebesar 85,390; 84,762;

82,678; 76,977. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah HPMC yang

ditambahkan pada sediaan film dapat memperlambat laju pelepasan obat. Dari hasil

pengujian statistik dengan menggunakan one-way ANOVA didapat bahwa terdapat

perbedaan signifikan antara pelepasan metronidazol di tiap formula.

Polimer alginat dan kitosan akan membentuk matriks alginat-kitosan melalui

interaksi gugus asam karboksilat dari alginat dan gugus amino dari kitosan.

Penambahan polimer HPMC dalam sediaan film akan memperlambat pelepasan

metronidazol karena sifat dari HPMC yang merupakan hidrokoloid yang dapat

membentuk gel (gel-forming hydrocolloids) sehingga pori-pori pada matriks alginat-

Universitas Sumatera Utara


kitosan menjadi lebih kecil, maka laju difusi dari obat akan diperlambat. HPMC sering

digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sediaan pelepasan terkontrol

(Nayak, et.al., 2012)

Tabel 4.6 Data pelepasan metronidazol dari sediaan film dalam medium lambung
buatan pH 1,2
Waktu F8 F10 F11 F12 Persyaratan SR
( jam) Keterangan
3 jam 69,465 52,677 47,586 45,045 20-50% Tidak memenuhi
syarat
6 jam 82,04 80,583 76,873 74,240 45-75% Tidak memenuhi
syarat
12 jam 85,390 84,762 82,678 76,977 ≥75% Memenuhi syarat

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa F12 merupakan sediaan film gastroretentif

yang memenuhi persyaratan sediaan sustained release menurut Murthy dan Ghebre-Sellasie

(1993). F12 adalah film dengan polimer pembawa berupa alginat kitosan dengan

perbandingan 2:1 dan ditambahkan 150 mg HPMC.

4.5.3 Kinetika pelepasan metronidazol dari film

Kinetika orde pelepasan obat dari sediaan, yaitu pelepasan metronidazol dari

film alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC pada pH 1,2 dilakukan terhadap empat

model kinematika yaitu: orde nol, orde satu, model Higuchi, dan model Korsmeyer-

Peppas. Penentuan kinetika pelepasan obat dari film dilakukan untuk mengetahui berapa

persen obat yang dilepaskan pada waktu-waktu tertentu.

Dengan memplotkan hasil uji pelepasan obat dalam grafik waktu versus persen

kumulatif, logaritma persen kumulatif versus waktu, persen kumulatif versus akar waktu

dan logaritma persen kumulatif versus logaritma waktu, logaritma persen kumulatif

versus logaritma waktu maka dapat diperoleh nilai koefisien korelasi (R2) dan ketetapan

Universitas Sumatera Utara


laju pelepasan (k) dari masing-masing film Kinetika pelepasan metronidazol dari film

dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Kinetika pelepasan metronidazol dari sediaan film

No Formula Orde Orde satu Model Higuchi Model


nol Korsmeyer
Peppas
R2 R2 Slope(k) R2 Slope(k) R 2
N
1 F3 0,829 0,927 0,028 0,868 7,569 0,939 0,696
2 F4 0,793 0,974 0,034 0,829 6,481 0,932 0,722
3 F5 0,815 0,946 0,039 0,847 5,583 0,918 0,723
4 F6 0,799 0,897 0,049 0,846 5,079 0,908 0,745
5 F7 0,796 0,923 0,050 0,839 5,129 0,912 0,747
6 F8 0,813 0,994 0,056 0,863 5,450 0,910 0,811
7 F10 0,975 0,855 0,020 0,993 4,977 0,992 0,816
8 F11 0,979 0,806 0,022 0,990 4,828 0,986 0,860
9 F12 0,980 0,804 0,028 0,989 4,763 0,989 0,975

Bedasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kinetika pelepasan metronidazol dari

sediaan film F3, F4, F5, F6, F7, dan F8 mengukuti kinetika pelepasan orde 1 sedangkan

F10, F11, dan F12 mengikuti kinetika pelepasan model Higuchi dengan koefisien

korelasi (R2) yang mendekati 1. Penambahan HPMC pada formula film mengubah

kinetika pelepasan metronidazol dari pelepasan orde I menjadi pelepasan model

Higuchi, dimana obat terlepas dengan difusi terkontrol melalui pori dan/atau erosi

matriks.

4.5.4 Pengaruh penambahan HPMC terhadap ketetapan laju (k)

Pengaruh polimer pembawa terhadap ketetapan laju (k) pelepasan metronidazol

menggunakan persamaan model Higuchi dapat dicari dengan menggunakan persamaan

Higuchi, yaitu:

Q = [ Dϵ (2A – ϵCs) Cs.t]1/2


σ

Universitas Sumatera Utara


Persamaan Higuchi diatas kemudian disederharnakan menjadi persamaan berikut:

Q = k . t1/2 , dimana Q merupakan konsentrasi, k merupakan ketetapan laju, dan t1/2

merupakan akar waktu. Harga k merupakan slope (kemiringan) dari persamaan garis

%kumulatif vs waktu.

Tabel 4.8 Harga ketetapan laju (k) pelepasan metronidazol (Model Higuchi)

Ratio R2 k (menit-1/2)
Formula HPMC
Alginat:

Kitosan

F10 2:1 50 mg 0,993 4,977

F11 2:1 100 mg 0,990 4,828

F12 2:1 150 mg 0,989 4,763

Bedasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa harga k dari sediaan film yang

tertinggi ke yang terkecil berturut-turut adalah film F10, F11, dan F12. Formula F10,

F11, dan F12 mempunyai harga k sebesar 4,977; 4,828; dan 4,763. Penurunan harga k

tersebut disebabkan karena penambahan polimer HPMC dalam film akan menutupi

pori-pori pada matriks alginat-kitosan, sehingga akan memperlambat pelepasan obat

dengan cara menghambat keluarnya metronidazol dari matriks.

4.5. Mekanisme penghantaran obat menurut model Korsmeyer-Peppas

Mekanisme difusi obat dari fim dapat dijelaskan lebih lanjut dengan

menggunakan plot Korsmeyer-Peppas. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa harga

n dari plot model Korsmeyer-Peppas F12 adalah sebesar 0,975 dengan koefisien

Universitas Sumatera Utara


korelasi sebesar 0,988. Ketetapan pelepasan (n) dapat menunjukkan mekanisme

pengantaran metronidazol, dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Interpretasi dari mekanisme difusi obat dari polimer film.

Ketetapan pelepasan (n) Mekanisme penghantaran Laju sebagai fungsi dari

obat waktu

0,5 Frickian diffusion t-0,5

0,45 < n < 0,89 Non-frickian transport tn-1

0,89 Case II transport Pelepasan orde 1

> 0,89 Super Case II transport tn-1

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa mekanisme pengantaran obat dari

F12 merupakan Super Case II transport. Super Case II transport merupakan

mekanisme pelepasan obat melalui proses pengembangan (swelling) dan relaksasi dari

polimer. Hidoksi Propil Metil Selulosa (HPMC) merupakan polimer yang memiliki

daya pengembangan yang tinggi dan apabila kontak dengan air atau cairan biologis akan

menyebabkan relaksasi dari rantai sehingga akan mengakibatkan pertambahan volume,

kemudiaan obat akan terdifusi keluar dari sistem. Grafik kinetika pelepasan

metronidazol dari film dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10.

Universitas Sumatera Utara


35 1,2
F1
30 F1 1 0
25 0
% Kumulatif

0,8
20 F1 F1

Log C
15 1 0,6 1

10 F1 0,4
2 F1
5 2
0,2
0
0 50 100 0
Waktu (menit) 0 Waktu20
(menit) 40
(a) (b)
Gambar 4.9 (a) Plot orde nol pelepasan metronidazol dari film (b) Plot orde
satu pelepasan metronidazol dari film

90 2,5
80
F
70 1 2
Log % Kumulatif

60 0
% Kumulatif

50 1,5 F
F
1
40 1
1 0
30 1 F
1
20 F 0,5 1
10 1
2
0 0
-100,000 10,000 20,000 0,000 1,000 2,000 3,000
Akar Waktu( menit 1/2 ) Log waktu
(a) (b)
Gambar 4.10 (a) Model Higuchi pelepasan metronidazol dari film (b) Model
Korsmeyer-Peppas pelepasan metronidazol dari film

4.6 Uji Aktivitas Antibakteri Film

4.6.1 Pembuatan kurva larutan standar metronidazol

Hasil uji daya hambat larutan standar metronidazol dengan konsentrasi 0-200 µg

terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus setelah diinkubasi pada suhu 36-37oC

selama 18-24 jam dengan metode difusi agar ditunjukkan pada Tabel 4.10, Gambar 4.11

dan Lampiran 9.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10 Aktivitas antibakteri dari larutan standar metronidazol terhadap
S.aureus

Konsentrasi
Diameter Daerah Hambat (x)
(ppm) ln (c) x2
(mm)
(c)
0 0,000 0,000 0,000
0,5 -0,693 0,000 0,000
1 0,000 0,300 0,090
2 0,693 0,630 0,397
3 1,099 0,710 0,504
4 1,386 0,750 0,563
5 1,609 0,840 0,706
10 2,303 1,000 1,000
20 2,996 1,150 1,323
40 3,689 1,260 1,588
60 4,094 1,340 1,796
80 4,382 1,370 1,877
100 4,605 1,400 1,960
120 4,787 1,430 2,045
140 4,942 1,450 2,103
160 5,075 1,460 2,132
180 5,193 1,470 2,161
200 5,298 1,470 2,161

Universitas Sumatera Utara


0 ppm 3ppm

2 ppm 1 ppm 5 ppm 10ppm

0,5 ppm 4ppm

60 ppm 180 ppm


80 ppm

20 ppm 0 ppm 140 ppm


140ppm 120ppm
200 ppm
40ppm
100ppm

Gambar 4.11 Hasil pengujian diameter daerah hambat larutan standar metronidazol

4.6.2 Penentuan konsentrasi hambar minimum (KHM) metronidazol

Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari metronidazol di dapat berdasarkan

persamaan berikut:

ln (KHM) = ln (c) – x2 …………………. (1)


4Dt

KHM konsentrasi hambat minimum  konsentrasi larutan; x  diameter daerah

hambat; D  koefisien difusi; t  waktu difusi. Persamaan (1) kemudiaan diturunkan

menjadi:

ln (c) = ln (KHM) + x2 …………………. (2)


4Dt

Dari persamaan (2) dibuat plot ln (c) vs x2 yang dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Intersept dari persamaan garis tersebut merupakan ln (KHM) yang kemudiaan

digunakan untuk mencari nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) larutan standar

metronidazol.

Universitas Sumatera Utara


6
5 y = 2,5184x - 0,2923
4 R² = 0,9949
3
ln (c )

2
1
0
-1 0 0,5 1 1,5 2 2,5
x2

Gambar 4.12 Plot ln (c) vs x2larutan standar metronidazol terhadap S.aureus

Dari Gambar 4.12 plot garis yang didapat memiliki koefisien korelasi sebesar

0,994, hal ini menunjukkan hubungan lineritas yang baik. Harga intersept dari

persamaan garis (ln KHM) adalah -0,292, maka KHM metronidazol adalah 0,75 ppm.

4.6.3 Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi

Hasil pengujiaan daya hambat film F12 terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus dengan metode difusi agar ditunjukkan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pengujian aliquot disolusi terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus


yang diinkubasi pada suhu 37oC selama 18 jam

waktu (jam) Diameter Daerah Hambat (mm)


0 0,000
0.5 1,400
1 1,650
2 1,760
3 1,890
4 2,060
5 2,179
6 2,230
7 2,239
8 2,240
9 2,241
10 2,242
11 2,243
12 2,247

Universitas Sumatera Utara


Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa pada film metronidazol menunjukkan potensi

lemah dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter daerah

hambat 1,4 – 2,247. Melki, et al., (2011) menyatakan bahwa apabila zona hambat yang

terbentuk pada uji difusi agar berukuran kurang dari 5 mm, maka aktivitas

penghambatannya dikategorikan lemah. Apabila zona hambat berukuran 5-10 mm

dikategorikan sedang, 10-19 mm dikategorikan kuat dan 20 mm atau lebih

dikategorikan sangat kuat.

0 jam 3 jam

0,5 jam 1 jam 4 jam 5 jam

2 jam 6jam

7 jam 11 jam

8jam 9 jam

12jam
10jam

Gambar 4.13 Hasil pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi

4,0
Daerah Hambat
Diameter

(mm)

2,0

0,0
0 5 Waktu (jam) 10 15

Gambar 4.14 Grafik diameter daerah hambat vs waktu

Universitas Sumatera Utara


Pada Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa diameter daerah hambat dari aliquot

disolusi terus naik sampai pada jam ke-7 lalu kemudian menjadi lebih konstan. Gambar

hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.13.

4.6.4 Korelasi diameter daerah hambat aliquot disolusi dan diameter daerah
hambat larutan standar (hitung)

Korelasi diameter daerah hambat aliquot disolusi dengan diameter daerah

hambat larutan standar dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.15.

Tabel 4.12 Korelasi pengujian diameter derah hambat aliquot disolusi dan diameter
daerah hambat larutan standar (hitung)
Aliquot Disolusi Larutan Standar (hitung)
Diameter
Diameter
waktu Daerah
Daerah
(jam) Konsentrasi Hambat (x)
Hambat (mm)
(c) (ppm) ln (c ) x2 (mm)
0 0,000 0 0 0 0
0.5 1,400 25,638 3,244076 1,40431915 1,18504
1 1,650 54,538 3,998898 1,70408964 1,305408
2 1,870 88,138 4,478904 1,89471953 1,376488
3 2,050 124,013 4,820386 2,03033614 1,424899
4 2,160 156,063 5,05026 2,12162819 1,456581
5 2,230 189,438 5,244062 2,19859483 1,482766
6 2,230 202,913 5,312777 2,22588456 1,49194
7 2,239 211,625 5,354816 2,24257976 1,497525
8 2,240 211,75 5,355406 2,24281427 1,497603
9 2,241 212,888 5,360766 2,24494289 1,498313
10 2,242 213,1 5,361762 2,24533818 1,498445
11 2,243 213,163 5,362057 2,24545557 1,498484
12 2,247 213,2 5,362231 2,2455245 1,498507
Cara mencari diameter daerah hambat hitung adalah dengan memasukkan

konsentrasi aliquot disolusi (c) ke dalam persamaan garis lurus yang didapat pada

Gambar 4.12, yaitu: y = 2,518 x – 0,292 dimana y adalah ln (c) dan x adalah x2. Pada

Gambar 4.15 dapat dilihat bahwa terdapat lineritas yang baik dari hasil pengujian

Universitas Sumatera Utara


diameter daerah hambat aliquot disolusi dengan diameter daerah hambat larutan standar

hitung metronidazol dengan koefisien korelasi sebesar 0,988.

2,500 y = 2,8534x - 2,022


R² = 0,9887
hambat aliquot disolusi

2,000
Diameter daerah

(praktek) (mm)

1,500

1,000

0,500

0,000
1 1,1 daerah
Diameter 1,2 hambat
1,3larutan1,4 1,5 1,6
standar (hitung)(mm)

Gambar 4.15 Hubungan antara pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi
dengan diameter daerah hambat hitung

4.7 Pengujian Mukoadhesif

Sifat mukoadhesif dari sediaan film dinilai dengan menguhur gaya tarikan

(dyne/cm) yang dibutuhkan untuk melepaskan kontak antara sediaan film alginat-

kitosan yang ditambahkan HPMC (F12) dengan jaringan mukosa lambung. Pengujian

mukoadhesif sediaan film dilakukan secara in vitro dengan menggunakan jaringan

mukosa lambung tikus. Data hasil pengujian mukoadhesif dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Data pengujian mukoadhesif sediaan film

No Formula Kekuatan mukoadhesif (dyne/cm2)


± SD
1 F12 (1) 108,21
2 F12 (2) 104,20
3 F12 (3) 107,47
Rata-rata 106,627 ± 2,114

Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa kekuatan mukoadhesif dari sediaan film F12

adalah sebesar 106,627 ± 2,114 dyne/cm2. F12 merupakan sediaan film metronidazol

Universitas Sumatera Utara


yang menggunakan polimer alginat, kitosan dan HPMC. Mekanisme mukoadhesif ini

terjadi melalui interaksi ionik antara gugus anino dari kitosan yang bermuatan positif

dengan asam sialat yang terdapat dalam mukus yang bermuatan negatif (Felt, et al.,

1998).

4.8 Scanning Electron Microscopy (SEM)

Uji SEM dilakukan pada sediaan F12 yang dipilih sebagai formula yang paling

baik dibandingkan formula lainnya. Uji SEM dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu:

sediaan film yang mengandung metronidazol dan sediaan film yang mengandung

metronidazol setelah dilakukan uji pelepasan obat. Dari Gambar 4.16 dapat dilihat

perbedaan dari keduanya.

(a) Sediaan film F12 sebelum uji pelepasan obat

(b) Sediaan film F12 setelah dilakukan uji pelepasan obat


Gambar 4.16 Hasil Scanning Electron Miscoscopy (SEM)

Dari Gambar 4.16 dapat dilihat bahwa sediaan film F12 pada permukaannya

dipenuhi oleh partikel-partikel metronidazol yang tersebar di permukaan film.

Universitas Sumatera Utara


Sedangkan pada permukaan film F12 yang telah dilakukan uji pelepasan dapat dilihat

bahwa partikel-pertikel obat lebih sedikit dan mempunyai permukaan yang berongga-

rongga.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

a. Formula film optimal yang didapat adalah F12 dengan polimer pembawa

alginat:kitosan 2:1, 150 mg HPMC, 8 tetes gliserin, dan 250 mg metronidazol.

Penambahan HPMC dapat mengurangi laju pelepasan metronidazol dari film

yang ditunjukkan dengan berkurangnya harga ketetapan laju pelepasan (k).

b. Sedian gastroretentif metronidazol F12 mempunyai pelepasan yang sustained

release, , dimana pada waktu 3 jam film telah melepaskan metronidazol sebesar

45,045%; pada 6 jam sebesar 74,240%, dan 12 jam sebesar 76,977%.

c. Sedian gastroretentif metronidazol F12 dengan ratio alginat: kitosan 2:1 dengan

penambahan 150 mg HPMC memberikan efek antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus selama 12 jam yang ditunjukkan dengan adanya

diameter daerah hambat dari aliquot disolusi.

5.2 Saran

Pada penelitian ini pengujian hanya aktivitas antibakteri dilakukan dengan cara

in vitro, oleh sebab itu, untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian

aktivitas antibakteri sediaan film terhadap ulkus gastritis yang diinduksi dengan

H.pylori secara in vivo.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qadi, S., Ana, G., dan Carmen, R. (2012). Chitosan-Based Systems for Mucosal
Delivery of Biopharmaceuticals. Dalam: Chitosan-Based Systems for
Biopharmaceuticals Delivery, Targeting and Polymer Therapeutics. Editor:
Bruno Sarmento. Edisi Pertama. Porto, Portugal: Halaman186.
Amandeep, K., et al. (2012). Peptic Ulcer: A Review on Etiologi and Pathogenesis.
International Research Journal of Pharmacy. 3(1): 86-90.

Ami, M., Krunal, S., Heja, P., dan Yogi, P. (2012). Advancements in Controlled
Release Gastroretentive Drug Delivery System: A Review. Journal of Drug
Delivery & Therapeutics. 2(3): 12-21.
Angadi, S.C., Manjeshwar, L.S., dan Aminabhavi, T.M., (2012). Novel Composite
Blend Microbeads of Sodium Alginat Coated with Chitosan for Controlled
Release of Amoxicillin, Int. J. Biol. Macromol. 50(1-2): 45-55.

Berardi, R.R dan Welage, L.S. (2005). Peptic Ulcer Disease. Dalam: Pharmacotherapy:
A Pathophysiologic Approach. Sixth Edition. Editor Joseph T. Dipiro. New
York: McGraw-Hill. Hal. 630, 633, dan 639.

Brunton, L., Keith P., Donald, B., dan Iain, B. (2008). Goodman and Gilman’s Manual
of Pharmacology and Therapeutics. USA: Mc Graw Hill. Halaman 687-689.

Chien, Y.W., (1992). Oral Drug Delivery System. Dalam: Novel Drug Delivery System.
Editor: Marcel Dekker. New York: Halaman 39.
Corwin, E.J., (2008). Handbook of Pathophysiology. Edisi Tiga. Pennsylvania State
University, University Park. Halaman 537-539.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 774.

Dressman, J.B., Gordon, L.A., Christos, R., dan Vinod, P.S. (1998). Review:
Dissolution Testing as a Prognostic Tool for Oral Drug Absorption: Immediate
Release Dosage Forms. Pharmaceutical Research. 15(1): 15-22.
Dubernet, C. (2004). System Liberation Gastrique Prolonge. Dalam: Novelles Formes
Medicamenteuses. Editor: Falson Rieg, Faivre, Pirot, Halaman119-33.
Dumitrescu, A.L. (2011). Antibiotics and Antiseptics in Periodontal Therapy. Berlin:
Springer. Halaman 191.

Felt, O., Buri, P., dan Gurny, R. (1998). Chitosan: A Unique Polysaccharide for Drug
Delivery. Drug Development and Industrial Pharmacy. 24(11): 979-993.
Garg, R., dan Gupta, GD. (2008). Progress in Controlled Gastroretentive Delivery
Systems. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 7(3): 1055-1066.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi kesembilan.
Jakarta: EGC. Halaman 589-608.
Haveles, E.B. (2007). Applied Pharmacology for the Dental Hygienist. Edisi ke-5.
USA: Elsevier. Halaman 144-145.

Universitas Sumatera Utara


Julius. (1992). Patogenesis Tukak Peptik. Cermin Dunia Kedokteran. 79(1): 9-13.
Kartasasmita, R.E. (2002). Perkembangan Obat Anti Radang Bukan Steroid. Acta
Pharmaceutica Indonesia. 27(1): 75-91.

Kumar, S., Faraz, J., Meenu, R., dan Saurabh, S. (2012). Gastroretentive Drug Delivery
System: Features and Facts. Review. International Journal of Research in
Pharmaceutical and Biomedical Sciences. 3 (1): 125-136.
Lilian E. A, Cristián T., Maria C. V., Mehrdad Y., Mario D. (2011). Characterization of
quinoa protein–chitosan blend edible Films, Food hydrocolloid: (25): 879-886.

Liu, C., dan Crawford, J.M. (2005). The Gastrointestinal Tract, Dalam: Robbins and
Cotran Pathologic Basis Of Disease. Edisi Tujuh. Editor: Vinay Kumar, Abul
Abbas, dan Nelson Fausto. Philadelphia: Halaman 819
Malik, A. (1992). Mekanisme Proteksi Saluran Cerna. Cermin Dunia Kedokteran.
79(1): 5-8.

Mariadi, Karsono, Bangun, H. (2014). Tesis: Formulasi dan Evaluasi Sediaan


Gastroretentif Antasida Menggunkan Film Alginat-Kitosan.Medan: Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Halaman 28.

Melki, Wike, A.E.P., dan Kurniati. (2011). Uji Antibakteri Ekstrak Glacilaria sp
(Rumput Luat) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Indralaya: FMIPA Universitas Sriwijaya. Halaman 1-6.

Murthy, K.S., dan Ghebre-Sellasie, I. (1993). Dissolution Test: Review. Journal of


Pharmaceutical Science. 82 (2): 113-126.

Nayak, A.K., Maji, R., dan Das, B. (2010). Gastroretentive Drug Delivery Systems: A
Review. Asian Journal of Pharmaceutical And Clinical Research. 3(1): 2-10.
Nayak, A.K., Malakar, J., dan Pal, D. (2012). Development of Cloxacillin Loaded
Multiple-Unit Alginat Based Floating System by Emulsion – Gelation method.
Int. J. Biol. Macromol. 50 (1): 138-147.
Nayak, K.P., Upadhyay, P., Vlera, J.D., dan Chauhan, N.P. (2012) Gastroretentive
Drug Delivery System and Recent Approaches: A Review. Journal of
Pharmaceutical Research and Opinion. 2(1): 1-8.
Oxoid. (2013). Dehidrated Culture Media.
http://www.oxoid.com/UK/blue/prod_detail/prod_detail.asp?pr=CM0004&c=
UK&lang=EN & http://www.oxoid.com/UK/blue/prod_detail/
prod_detail.asp?pr=CM0001&cat=&sec=1&c=UK&lang=EN
Diunduh pada tanggal 29 Maret 2013, 11:28.

Perigard, C.J. (2000). Clinical Analysis, Gastric Analysis. Dalam: Remington: The
Science and Practice of Pharmacy. Volume I. Editor: Alfonso Gennaro.
London: Lippincott Williams & Wilkins. Halaman 580-581.

Universitas Sumatera Utara


Radhika, J., dan Ganesh, K. (2012). Protective Effect of Annona Squamosa Linn. Leaf
Extract on HCl-Ethonal Induced Gastric Ulcer in Albino Rats. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science. 4(2): 83-85.

Rees, D.A., dan Welsh, E.J. (1977). Secondary and Tertiary Structure of
Polysaccharidas in Solutions and Gel. Angew.Chem.Int.Edit. 16(1): 214-224.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Exipients. Edisi keenam. London: Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Assosiation. Hal. 527.
Sachan, N.K., Pushkar, S., dan Jha, A. (2009). Sodium Alginat: The Wonder Polymer
for Controlled Drug Delivery. Journal of Pharmacy Research. 2(8): 1191-
1199.
Sahasathian, T., Nalena, P., dan Nongnuj, M. (2010). Mucoadhesive and Floating
Chitosan-coated Alginat Beads for the Controlled Gastric Release of
Amoxicillin. Arch Pharm Res. 33(6): 889-899.
Sathish, D., Himabindu, S.P., Pavan, K., dan Rao, Y.M. (2013). Preparation and
Evaluation of Novel Expandable Drug Delivery System. British Journal of
Pharmaceutical Research. 3(4): 1081-1085.
Silvaa, M.A., Andrea, C., Krause, B., dan Theo, G.K. (2005). Physical-Chemical
Properties Of Alginat/Chitosan Composite Films Containing Natamycin As
Antimicrobial Agen. The Journal School of Chemical Engineering.

Spickett, R.G.W., Jose L., F., Vidal, Juan C, dan Escol, (1994). Antacid Compositions
With Prolonged Gastric Residence Time. United States Patent. New York.
Suwandi, T. (2003). Clinical Effects of the Subgingival Application between 25%
Metronidazole Gel and 10% Povidine-Iodine as Adjunctive Therapy of Scaling
Root Planing (SRP) in Chronic Periodontitis. Journal of Dentistry University
of Indonesia. 10: 669-674.
Swetha, S., Allena, R.T., dan Gowda, D.V. (2012). A Comprehensive Review on
Gastroretentive Drug Delivery System. International Journal of Research in
Pharmaceutical and Biomedical Science. 3(3): 1285-1293.
Takahashi, T., Takayama, K., Machida, Y., dan Nagai, T. (1990). Characteristic of
Polyion Complexes of Chitosan with Sodium Alginat and Sodium
Polyacrylate. Int. J. Pharm. 61: 35-41.
Thom, D., Gregor, T., Morris, E.R., dan Rees, D.A. (1981). Characterization of Cation
Binding and Gelation of Polyuronates by Circular Dichroism. Carbohydrate
Reseach. 100(1): 29-42.
Wallach, D.F.H., Hollis, N.H., Rajiv, M., Sewell, N.J., Jean, P., Surendra, K., dan
Vineland, N.J. (1996). Extended Duration Antacid Product. United States
Patent.New York:1-12.
Wilson, L.M., dan Lester, L. (1994). Lambung dan Duodenum: Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Halaman 371-386.

Universitas Sumatera Utara


Wittaya, S.A., Jittiporn, K., dan Chureerat, P. (2006). Preparation and In Vitro
Evaluation of Mucoadhesive Properties of Alginat/Chitosan Microparticles
Containing Prednisolone. International Journal of Pharmaceutics. 312: 113–
118.

Liu, C., dan Crawford, J.M. (2005). The Gastrointestinal Tract, Dalam: Robbins and
Cotran Pathologic Basis Of Disease. Edisi Tujuh. Editor: Vinay Kumar, Abul
Abbas, dan Nelson Fausto. Philadelphia: Halaman 819

Yan, X-L., Khor, E., dan Lim, L-Y. (2001). Chitosan-Alginat Films Prepared With
Chitosan Of Different Molecular Weights. Journal of Biomedical Materials
Research: Applied Biomaterials. 58(4): 358-365.
Yao, H., Zhu, J., dan Zhang, L. (2012), Preparation and Evaluation of A Novel Gastric
Floating Alginat/Poloxamer Inner-Porous Beads Using Foam Solution. Int. J.
Pharm. 422(1-2): 211-219.
Yellanki, S.K., Singh, J., dan Manvi, F.V. (2010). Formulation, Characterization and
Evaluation of Metronidazol Gel for Local Treatment of Periodontitis.
International Journal of Pharma and Bio Sciences. 1(2): 1-9.
Yogeshkumar, G. N., Gurav, A., and Yadav A.V. (2013). Chitosan and Its Applications:
A Review of Literature. International Journal of Research in Pharmaceutical
and Biomedical Sciences. 4 (1): 313-331

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Lampiran 1. Data spesifikasi sediaan gastroretentif metronidazol dari film alginat-


kitosan yang ditambahkan HPMC
No Formula Gambar Film Berat (g)
Berat Rata-
Komposisi
rata
± SD

5 gram larutan
0,990
Alginat 4% + 250 mg 0,940
1 F1 0,995
metronidazol + 8 ±0,005
0,985
tetes gliserin

1,25 gram larutan


Alginat 4% + 3,75
0,952
gram larutan kitosan 0,930
2 F3 0,955
+ 250 mg ±0,007
0,952
metronidazol + 8
tetes gliserin

1,67 gram larutan


Alginat 4% + 3,37
0,943
gram larutan kitosan 0,941
3 F4 0,945
+ 250 mg ±0,002
0,941
metronidazol + 8
tetes gliserin

2 gram larutan
Alginat 4% + 3 gram 0,946
0,947
4 F5 larutan kitosan + 250 0,947
±0,001
mg metronidazol + 8 0,947
tetes gliserin

2,5 gram larutan


Alginat 4% + 2,5
0,950
gram larutan kitosan 0,952
5 F6 0,955
+ 250 mg ±0,003
0,950
metronidazol + 8
tetes gliserin

3 gram larutan 0,956 0,957


6 F7
Alginat 4% + 2 gram 0,958 ±0,001

Universitas Sumatera Utara


larutan kitosan + 250 0,958
mg metronidazol + 8
tetes gliserin

3,34 gram larutan


Alginat 4% + 1,67
0,926
gram larutan kitosan 0,924
7 F8 0,925
+ 250 mg ±0,003
0,921
metronidazol + 8
tetes gliserin

3,75 gram larutan


Alginat 4% + 1,25
0,910
gram larutan kitosan 0,913
8 F9 0,915
+ 250 mg ±0,003
0,913
metronidazol + 8
tetes gliserin

3,34 gram larutan


Alginat 4% + 1,16
0,935
gram larutan kitosan 0,938
9 F10 0,945
+ 50 mg HPMC + ±0,006
0,935
250 mg metronidazol
+ 8 tetes gliserin

3,34 gram larutan


Alginat 4% + 1,16
0,980
gram larutan kitosan 0,982
10 F11 0,985
+ 100 mg HPMC + ±0,003
0,980
250 mg metronidazol
+ 8 tetes gliserin

3,34 gram larutan


Alginat 4% + 1,16
1,035
gram larutan kitosan 1,040
11 F12 1,040
+ 150 mg HPMC + ±0,005
1,045
250 mg metronidazol
+ 8 tetes gliserin

Universitas Sumatera Utara


3,34 gram larutan
Alginat 4% + 1,16
1,085
gram larutan kitosan 1,008
12 F13 1,090
+ 200 mg HPMC + ±0,003
1,090
250 mg metronidazol
+ 8 tetes gliserin

Ket.
P = Panjang film; L = Lebar film

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Data sifat pembentangan (unfolding behaviour)
Pembentangan
Ratio Waktu Rata- Keterangan Gambar Film setelah 3 jam
Formula (Alginat : rata
Kitosan)

A > 3jam Tidak dapat


F1 B > 3 jam > 3 jam membentang
C 0 > 3 jam kembali

0.3
A 0,967 menit 0,961
Membentang
F3 B 0,933 menit ±0,025
kembali
C 0,983 menit menit

A 0,5 1,983 menit 1,767


Membentang
F4 B 1,867 menit ±0,20
kembali
C 1,145 menit menit

F5 A 2,450 menit 2,572


Membentang
B 0,667 2,633 menit ±0,106
kembali
C 2,633 menit menit

A 3,317 menit 3,289 Membentang


F6 B 1 3,067 menit ±0,210 kembali
C 3,483 menit menit

A 3,383 menit 3,444 Membentang

Universitas Sumatera Utara


B 3,400 menit ±0,092 kembali
C 3,550 menit menit
F7 1,5

A 3,433 menit 3,450


Membentang
F8 B 2 3,533 menit ±0,076
kembali
C 3,383 menit menit

F10 A 2 + 50 mg 5,217 menit 5,378


Membentang
B HPMC 5,400 menit ±0,151
kembali
C 5,517 menit menit

A 2 + 100 mg 5,767 menit 6,017


Membentang
F11 B HPMC 5,850 menit ±0,363
kembali
C 6,433 menit menit

A 2 + 150 mg 6,617 menit 6,489


F12 HPMC Membentang
B 6,250 menit ±0,217
kembali
C 6,600 menit menit

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Data pengujian sifat integritas film
No Formula Waktu hancur
F3a >12 jam
F3b > 12 jam
F3
F3c > 12 jam
F3 > 12 jam
F4a >12 jam
F4b > 12 jam
F4
F4c > 12 jam
F4 > 12 jam
F5a >12 jam
F5b > 12 jam
F5
F5c > 12 jam
F5 > 12 jam
F6a >12 jam
F6b > 12 jam
F6
F6c > 12 jam
F6 > 12 jam
F7a >12 jam
F7 F7b > 12 jam
F7c > 12 jam
F7 > 12 jam
F8a >12 jam
F8 F8b > 12 jam
F8c > 12 jam
F8 > 12 jam
F10a >12 jam
F10 F10b > 12 jam
F10c > 12 jam
F10 > 12 jam
F11a >12 jam
F11b > 12 jam
F11 F11c > 12 jam
F11 > 12 jam
F12a >12 jam
F12 F12b > 12 jam
F12c > 12 jam
F12 > 12 jam

Lampiran 4. Data pengujian sifat pengembangan film

1. Pengujian sifat pengembangan film F3

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,850 7,220 7,580 7,630 7,680 7,650 7,630 7,4 7,231

lebar ( cm) 1,770 2,440 2,490 2,650 2,740 2,730 2,630 2,61 2,54

luas (cm2) 8,585 17,617 18,874 20,220 21,043 20,885 20,067 19,314 18,367

% swelling 0,000 105,216 119,864 135,535 145,130 143,281 133,744 124,974 113,940

berat (g) 0,952 2,957 3,260 3,575 3,475 3,475 3,395 3,2 3,155

% swelling 0,000 210,609 242,437 275,525 265,021 265,021 256,618 236,134 231,408

panjang(cm) 4,880 7,197 7,557 7,607 7,657 7,627 7,607 7,377 7,208

lebar ( cm) 1,760 2,428 2,478 2,638 2,728 2,718 2,618 2,598 2,528

luas (cm2) 8,589 17,474 18,726 20,067 20,888 20,730 19,915 19,165 18,222
F3
% swelling 0,000 103,455 118,026 133,639 143,198 141,357 131,868 123,139 112,153

berat (g) 0,955 2,960 3,330 3,450 3,500 3,510 3,400 3,195 3

% swelling 0,000 209,948 248,691 261,257 266,492 267,539 256,021 234,555 214,136

panjang(cm) 4,850 7,174 7,534 7,584 7,634 7,604 7,584 7,354 7,185

lebar ( cm) 1,780 2,415 2,465 2,625 2,715 2,705 2,605 2,585 2,515

luas (cm2) 8,633 17,322 18,568 19,905 20,723 20,566 19,753 19,007 18,067

% swelling 0,000 100,653 115,085 130,568 140,047 138,223 128,811 120,169 109,283

berat (g) 0,952 2,955 3,225 3,445 3,480 3,475 3,400 3,285 3,095

% swelling 0,000 210,399 238,761 261,870 265,546 265,021 257,143 245,063 225,105

%swelling (berat) 0,000 210,319 243,296 266,217 265,686 265,860 256,594 238,584 223,550

SD 0,000 0,338 5,021 8,067 0,746 1,454 0,561 5,666 8,740

%swelling (luas) 0,000 103,108 117,658 133,247 142,792 140,954 131,474 122,761 111,792

SD 0,000 2,302 2,410 2,506 2,566 2,553 2,490 2,425 2,349

Lampiran 4. (Lanjutan)

2. Pengujian sifat pengembangan film F4

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,470 6,100 6,270 6,430 6,480 6,500 6,450 6,290 6,200

lebar ( cm) 1,750 2,380 2,510 2,630 2,680 2,680 2,570 2,530 2,455

luas (cm2) 7,823 14,518 15,738 16,911 17,366 17,420 16,577 15,914 15,221

% swelling 0,000 85,593 101,185 116,183 122,006 122,691 111,908 103,435 94,580

berat (g) 0,943 2,723 3,026 3,285 3,241 3,241 3,161 2,966 2,821

% swelling 0,000 188,759 220,891 248,356 243,690 243,690 235,207 214,528 199,152

panjang(cm) 4,480 6,120 6,290 6,450 6,480 6,490 6,400 6,280 6,200

lebar ( cm) 1,760 2,625 2,755 2,875 2,925 2,925 2,815 2,775 2,700

luas (cm2) 7,885 16,065 17,329 18,544 18,954 18,983 18,016 17,427 16,740
F4
% swelling 0,000 103,741 119,771 135,178 140,380 140,751 128,484 121,015 112,302

berat (g) 0,945 2,801 3,104 3,363 3,319 3,319 3,239 3,044 2,899

% swelling 0,000 196,402 228,466 255,873 251,217 251,217 242,751 222,116 206,772

panjang(cm) 4,470 6,110 6,270 6,440 6,480 6,480 6,400 6,300 6,150

lebar ( cm) 1,750 2,385 2,510 2,630 2,690 2,690 2,650 2,500 2,450

luas (cm2) 7,823 14,572 15,738 16,937 17,431 17,431 16,960 15,750 15,068

% swelling 0,000 86,276 101,172 116,505 122,820 122,820 116,797 101,329 92,605

berat (g) 0,941 2,821 3,124 3,383 3,339 3,339 3,259 3,064 2,919

% swelling 0,000 199,785 231,985 259,509 254,833 254,833 246,332 225,609 210,200

%swelling (berat) 0,000 194,982 227,114 254,579 249,913 249,913 241,430 220,751 205,375

SD 0,000 5,648 5,669 5,688 5,685 5,685 5,679 5,665 5,655

%swelling (luas) 0,000 91,870 107,376 122,622 128,402 128,754 119,063 108,593 99,829

SD 0,000 10,287 10,734 10,875 10,382 10,390 8,517 10,809 10,847

Lampiran 4. (Lanjutan)

3. Pengujian sifat pengembangan film F5

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,284 5,914 6,084 6,244 6,294 6,314 6,264 6,104 6,014

lebar ( cm) 1,644 2,279 2,329 2,500 2,579 2,569 2,469 2,449 2,379

luas (cm2) 7,043 13,476 14,167 15,610 16,230 16,218 15,463 14,946 14,305

% swelling 0,000 83,542 92,961 112,612 121,053 120,895 110,614 103,572 94,837

berat (g) 0,925 2,570 2,873 3,132 3,088 3,088 3,008 2,813 2,668

% swelling 0,000 171,670 203,700 231,078 226,427 226,427 217,970 197,357 182,030

panjang(cm) 4,208 5,838 6,008 6,168 6,218 6,238 6,188 6,028 5,938

lebar ( cm) 1,623 2,258 2,308 2,479 2,558 2,548 2,448 2,428 2,358

luas (cm2) 6,830 13,180 13,864 15,290 15,903 15,892 15,146 14,634 13,999
F5
% swelling 0,000 79,513 88,832 108,260 116,605 116,452 106,289 99,313 90,676

berat (g) 0,921 2,566 2,869 3,128 3,084 3,084 3,004 2,809 2,664

% swelling 0,000 171,247 203,277 230,655 226,004 226,004 217,548 196,934 181,607

panjang(cm) 4,267 5,897 6,067 6,227 6,277 6,297 6,247 6,087 5,997

lebar ( cm) 1,619 2,254 2,304 2,475 2,554 2,544 2,444 2,424 2,354

luas (cm2) 6,908 13,289 13,976 15,412 16,029 16,017 15,265 14,752 14,115

% swelling 0,000 81,006 90,356 109,913 118,319 118,156 107,916 100,932 92,244

berat (g) 0,918 2,563 2,866 3,125 3,081 3,081 3,001 2,806 2,661

% swelling 0,000 170,962 202,992 230,370 225,719 225,719 217,262 196,649 181,321

%swelling (berat) 0,000 171,293 203,323 230,701 226,050 226,050 217,593 196,980 181,653

SD 0,000 0,356 0,356 0,356 0,356 0,356 0,356 0,356 0,356

%swelling (luas) 0,000 81,354 90,716 110,262 118,659 118,501 108,273 101,272 92,585

SD 0,000 2,037 2,088 2,197 2,243 2,242 2,185 2,150 2,101

Lampiran 4. (Lanjutan)

4. Pengujian sifat pengembangan film F6

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,560 5,800 5,970 6,130 6,180 6,200 5,987 5,990 5,900

lebar ( cm) 1,610 2,182 2,232 2,403 2,482 2,472 2,400 2,352 2,282

luas (cm2) 7,342 12,653 13,323 14,730 15,336 15,324 14,369 14,086 13,461

% swelling 0,000 72,341 81,458 100,632 108,884 108,716 95,707 91,856 83,348

berat (g) 0,952 2,408 2,711 2,970 2,926 2,926 2,846 2,651 2,506

% swelling 0,000 152,941 184,769 211,975 207,353 207,353 198,950 178,466 163,235

panjang(cm) 4,550 5,767 5,937 6,097 6,147 6,167 6,070 5,957 5,867

lebar ( cm) 1,580 2,140 2,190 2,361 2,440 2,430 2,358 2,310 2,240

luas (cm2) 7,189 12,338 12,999 14,394 14,996 14,983 14,312 13,758 13,139
F6
% swelling 0,000 71,630 80,819 100,228 108,591 108,412 99,088 91,371 82,767

berat (g) 0,955 2,487 2,790 3,049 3,005 3,005 2,925 2,730 2,585

% swelling 0,000 160,387 192,115 219,236 214,628 214,628 206,251 185,832 170,649

panjang(cm) 4,550 5,711 5,881 6,041 6,091 6,111 6,014 5,901 5,811

lebar ( cm) 1,560 2,172 2,222 2,393 2,472 2,462 2,390 2,342 2,272

luas (cm2) 7,098 12,403 13,067 14,458 15,056 15,044 14,375 13,819 13,202

% swelling 0,000 74,745 84,089 103,685 112,116 111,951 102,521 94,691 85,991

berat (g) 0,950 2,482 2,785 3,044 3,000 3,000 2,920 2,725 2,580

% swelling 0,000 159,937 191,665 218,785 214,178 214,178 205,801 185,382 170,199

%swelling (berat) 0,000 157,755 189,516 216,665 212,053 212,053 203,667 183,227 168,028

SD 0,000 4,175 4,118 4,068 4,077 4,077 4,092 4,129 4,157

%swelling (luas) 0,000 72,905 82,122 101,515 109,864 109,693 99,105 92,640 84,036

SD 0,000 1,632 1,733 1,890 1,956 1,962 3,407 1,793 1,718

Lampiran 4. (Lanjutan)

5. Pengujian sifat pengembangan film F7

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,560 5,440 6,140 6,150 6,160 6,090 6,020 5,9 5,8

lebar ( cm) 1,610 2,260 2,280 2,400 2,440 2,380 2,310 2,23 2,16

luas (cm2) 7,342 12,294 13,999 14,760 15,030 14,494 13,906 13,157 12,528

% swelling 0,000 67,453 90,673 101,035 104,718 97,415 89,406 79,202 70,635

berat (g) 0,946 2,425 2,680 2,690 2,695 2,685 2,665 2,6 2,47

% swelling 0,000 156,342 183,298 184,355 184,884 183,827 181,712 174,841 161,099

panjang(cm) 4,550 5,410 6,110 6,120 6,130 6,060 6,040 5,870 5,770

lebar ( cm) 1,580 2,260 2,280 2,400 2,440 2,380 2,210 2,19 2,16

luas (cm2) 7,189 12,227 13,931 14,688 14,957 14,423 13,348 12,855 12,463
F7
% swelling 0,000 66,530 89,741 100,054 103,721 96,442 81,809 75,093 69,752

berat (g) 0,947 2,425 2,680 2,690 2,695 2,685 2,665 2,5587 2,48

% swelling 0,000 156,342 183,298 184,355 184,884 183,827 181,712 170,476 162,156

panjang(cm) 4,550 5,440 6,140 5,800 6,160 6,090 6,050 5,9 5,8

lebar ( cm) 1,600 2,226 2,246 2,366 2,406 2,346 2,176 2,156 2,126

luas (cm2) 7,280 12,109 13,790 13,723 14,821 14,287 13,165 12,720 12,331

% swelling 0,000 64,934 87,829 86,908 101,865 94,595 79,308 73,255 67,949

berat (g) 0,947 2,407 2,662 2,672 2,677 2,667 2,647 2,582 2,452

% swelling 0,000 154,440 181,395 182,452 182,981 181,924 179,810 172,939 159,197

%swelling (berat) 0,000 155,708 182,664 183,721 184,249 183,192 181,078 172,752 160,817

SD 0,000 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 2,189 1,500

%swelling (luas) 0,000 66,305 89,415 95,999 103,435 96,151 83,508 75,850 69,445

SD 0,000 1,274 1,450 7,888 1,448 1,433 5,259 3,045 1,369

Lampiran 4. (Lanjutan)

6. Pengujian sifat pengembangan film F8

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,510 5,244 5,944 5,954 5,964 5,894 5,824 5,704 5,604

lebar ( cm) 1,545 2,162 2,182 2,302 2,342 2,282 2,212 2,132 2,062

luas (cm2) 6,968 11,339 12,971 13,707 13,969 13,451 12,884 12,162 11,557

% swelling 0,000 62,724 86,151 96,718 100,472 93,044 84,900 74,542 65,852

berat (g) 0,925 2,219 2,474 2,484 2,489 2,479 2,459 2,394 2,264

% swelling 0,000 139,892 167,459 168,541 169,081 168,000 165,838 158,811 144,757

panjang(cm) 4,510 5,166 5,866 5,876 5,886 5,816 5,746 5,626 5,526

lebar ( cm) 1,550 2,106 2,126 2,246 2,286 2,226 2,156 2,076 2,006

luas (cm2) 6,991 10,881 12,472 13,199 13,457 12,948 12,390 11,681 11,086
F8
% swelling 0,000 55,638 78,405 88,795 92,484 85,204 77,221 67,082 58,579

berat (g) 0,926 2,207 2,462 2,472 2,477 2,467 2,447 2,382 2,252

% swelling 0,000 138,337 165,875 166,955 167,495 166,415 164,255 157,235 143,197

panjang(cm) 4,500 5,212 5,912 5,922 5,932 5,862 5,792 5,672 5,572

lebar ( cm) 1,570 2,111 2,131 2,251 2,291 2,231 2,161 2,081 2,011

luas (cm2) 7,065 11,000 12,596 13,328 13,588 13,075 12,514 11,801 11,203

% swelling 0,000 55,840 78,427 88,786 92,463 85,215 77,267 67,175 58,709

berat (g) 0,921 2,214 2,469 2,479 2,484 2,474 2,454 2,389 2,259

% swelling 0,000 142,708 170,669 171,765 172,314 171,217 169,024 161,897 147,643

%swelling (berat) 0,000 140,312 168,001 169,087 169,630 168,544 166,372 159,314 145,199

SD 0,000 2,216 2,443 2,451 2,456 2,447 2,429 2,371 2,256

%swelling (luas) 0,000 58,067 80,994 91,433 95,140 87,821 79,796 69,600 61,047

SD 0,000 4,034 4,466 4,577 4,618 4,523 4,420 4,280 4,162

Lampiran 4. (Lanjutan)

7. Pengujian sifat pengembangan film F10

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,490 5,177 5,877 5,887 5,897 5,827 5,757 5,637 5,537

lebar ( cm) 1,560 2,088 2,108 2,228 2,268 2,208 2,138 2,058 1,988

luas (cm2) 7,004 10,811 12,390 13,117 13,376 12,867 12,310 11,602 11,009

% swelling 0,000 54,349 76,897 87,285 90,971 83,712 75,751 65,649 57,177

berat (g) 0,910 2,033 2,288 2,298 2,303 2,293 2,273 2,208 2,078

% swelling 0,000 123,407 151,429 152,527 153,077 151,978 149,780 142,637 128,352

panjang(cm) 4,480 5,101 5,801 5,811 5,821 5,751 5,681 5,561 5,461

lebar ( cm) 1,550 2,043 2,063 2,183 2,223 2,163 2,093 2,013 1,943

luas (cm2) 6,944 10,422 11,969 12,687 12,941 12,441 11,891 11,195 10,612
F10
% swelling 0,000 50,092 72,359 82,698 86,366 79,156 71,248 61,224 52,820

berat (g) 0,915 2,008 2,263 2,273 2,278 2,268 2,248 2,183 2,053

% swelling 0,000 119,410 147,279 148,372 148,918 147,825 145,639 138,536 124,328

panjang(cm) 4,460 5,177 5,877 5,887 5,897 5,827 5,757 5,637 5,537

lebar ( cm) 1,550 2,050 2,070 2,190 2,230 2,170 2,100 2,020 1,950

luas (cm2) 6,913 10,612 12,165 12,892 13,150 12,644 12,089 11,386 10,797

% swelling 0,000 53,513 75,970 86,488 90,217 82,902 74,875 64,707 56,178

berat (g) 0,913 2,031 2,286 2,296 2,301 2,291 2,271 2,206 2,076

% swelling 0,000 122,453 150,383 151,479 152,026 150,931 148,740 141,621 127,382

%swelling (berat) 0,000 121,757 149,697 150,793 151,340 150,245 148,053 140,931 126,687

SD 0,000 2,088 2,158 2,161 2,163 2,160 2,154 2,136 2,100

%swelling (luas) 0,000 52,651 75,076 85,490 89,185 81,923 73,958 63,860 55,392

SD 0,000 2,256 2,398 2,451 2,470 2,431 2,388 2,331 2,282

Lampiran 4. (Lanjutan)

8. Pengujian sifat pengembangan film F11

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,570 5,134 5,834 5,844 5,854 5,784 5,714 5,594 5,494

lebar ( cm) 1,510 2,034 2,054 2,174 2,214 2,154 2,084 2,004 1,934

luas (cm2) 6,901 10,444 11,984 12,706 12,962 12,460 11,909 11,211 10,626

% swelling 0,000 51,334 73,659 84,119 87,827 80,552 72,571 62,462 53,985

berat (g) 0,980 1,999 2,254 2,264 2,269 2,259 2,239 2,174 2,044

% swelling 0,000 103,980 130,000 131,020 131,531 130,510 128,469 121,837 108,571

panjang(cm) 4,460 5,111 5,811 5,821 5,831 5,761 5,691 5,571 5,471

lebar ( cm) 1,540 2,000 2,020 2,140 2,180 2,120 2,050 1,970 1,900

luas (cm2) 6,868 10,221 11,737 12,456 12,711 12,212 11,666 10,974 10,394
F11
% swelling 0,000 47,353 69,429 79,893 83,601 76,346 68,386 58,315 49,871

berat (g) 0,985 1,986 2,241 2,251 2,256 2,246 2,226 2,161 2,031

% swelling 0,000 101,584 127,472 128,487 128,995 127,980 125,949 119,350 106,152

panjang(cm) 4,540 5,077 5,777 5,787 5,797 5,727 5,657 5,537 5,437

lebar ( cm) 1,530 1,946 1,966 2,086 2,126 2,066 1,996 1,916 1,846

luas (cm2) 6,9462 9,879 11,357 12,071 12,324 11,831 11,291 10,608 10,036

% swelling 0,000 42,227 63,501 73,781 77,420 70,330 62,548 52,723 44,486

berat (g) 0,980 1,930 2,185 2,195 2,200 2,190 2,170 2,105 1,975

% swelling 0,000 96,898 122,918 123,939 124,449 123,429 121,388 114,755 101,490

%swelling (berat) 0,000 100,820 126,797 127,815 128,325 127,306 125,269 118,647 105,405

SD 0,000 3,602 3,589 3,588 3,588 3,589 3,590 3,593 3,600

%swelling (luas) 0,000 46,971 68,863 79,264 82,949 75,743 67,835 57,833 49,447

SD 0,000 4,566 5,102 5,197 5,234 5,137 5,034 4,887 4,764

Lampiran 4. (Lanjutan)

9. Pengujian sifat pengembangan film F12

Universitas Sumatera Utara


waktu (menit)
Formula Spesifikasi
0 10 15 30 60 120 180 240 300

panjang(cm) 4,510 5,078 5,778 5,788 5,798 5,728 5,658 5,538 5,438

lebar ( cm) 1,500 1,889 1,909 2,029 2,069 2,009 1,939 1,859 1,789

luas (cm2) 6,765 9,593 11,031 11,745 11,997 11,509 10,972 10,296 9,730

% swelling 0,000 41,809 63,065 73,614 77,343 70,121 62,188 52,199 43,824

berat (g) 1,035 2,102 2,277 2,287 2,292 2,282 2,262 2,197 2,067

% swelling 0,000 103,092 120,000 120,966 121,449 120,483 118,551 112,271 99,710

panjang(cm) 4,580 5,073 5,773 5,783 5,793 5,723 5,653 5,533 5,433

lebar ( cm) 1,490 1,885 1,905 2,025 2,065 2,005 1,935 1,855 1,785

luas (cm2) 6,824 9,560 10,995 11,708 11,960 11,472 10,936 10,261 9,696
F12
% swelling 0,000 40,099 61,124 71,571 75,263 68,114 60,259 50,371 42,080

berat (g) 1,040 2,068 2,243 2,253 2,258 2,248 2,228 2,163 2,033

% swelling 0,000 98,798 115,625 116,587 117,067 116,106 114,183 107,933 95,433

panjang(cm) 4,540 5,063 5,763 5,773 5,783 5,713 5,643 5,523 5,423

lebar ( cm) 1,490 1,881 1,901 2,021 2,061 2,001 1,931 1,851 1,781

luas (cm2) 6,765 9,524 10,956 11,668 11,920 11,433 10,898 10,224 9,659

% swelling 0,000 40,788 61,958 72,479 76,197 68,998 61,088 51,131 42,784

berat (g) 1,050 2,054 2,229 2,239 2,244 2,234 2,214 2,149 2,019

% swelling 0,000 95,619 112,286 113,238 113,714 112,762 110,857 104,667 92,286

%swelling (berat) 0,000 99,170 115,970 116,930 117,410 116,450 114,530 108,290 95,810

SD 0,000 3,750 3,869 3,875 3,879 3,872 3,859 3,815 3,727

%swelling (luas) 0,000 40,899 62,049 72,555 76,268 69,078 61,178 51,234 42,896

SD 0,000 0,860 0,974 1,024 1,041 1,006 0,967 0,918 0,877

Lampiran 5. Kurva serapan larutan metronidazol dalam medium lambung buatan


pH 1,2
a. Kurva serapan metronidazol dalam medium lambung buatan pada
konsentrasi 12 ppm

Universitas Sumatera Utara


b. Tabel pengukuran serapan metronidazol dalam medium lambung buatan
pH 1,2 konsentrasi 12 ppm

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Kurva kalibrasi larutan metronidazol dalam medium lambung
buatan pH 1,2

a. Tabel kalibrasi larutan metronidazol dalam medium lambung buatan pH


1,2 pada panjang gelombang 277,30 nm

b. Kurva kalibrasi larutan metronidazol dalam medium lambung buatan pH


1,2 pada panjang gelombang 277,30 nm

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. Data hasil pengujian disolusi sediaan gastroretentif metronidazol
dari film alginat kitosan yang ditambahkan HPMC

Co = 250 mg, FP (faktor pengenceran) = 12,5, [] = konsentrasi

1. Disolusi Film F3
a. Disolusi F3(1)

Faktor
Waktu [] dalam 900 [] dalam Penambaha %
(menit) Absorbansi [] [] x FP ml 2 ml n Total Obat Kumulatif
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,147 2,435 30,438 27393,750 60,875 0,000 27393,750 10,958
10 0,260 4,337 54,213 48791,250 108,425 60,875 48852,125 19,541
15 0,439 7,335 91,688 82518,750 183,375 169,300 82688,050 33,075
30 0,798 13,382 167,275 150547,500 334,550 352,675 150900,175 60,360
60 0,953 15,986 199,825 179842,500 399,650 687,225 180529,725 72,212
90 1,030 17,276 215,950 194355,000 431,900 1086,875 195441,875 78,177
120 1,054 17,678 220,975 198877,500 441,950 1518,775 200396,275 80,159
150 1,088 18,244 228,050 205245,000 456,100 1960,725 207205,725 82,882
180 1,131 18,967 237,088 213378,750 474,175 2416,825 215795,575 86,318
210 1,140 19,123 239,038 215133,750 478,075 2891,000 218024,750 87,210
240 1,147 19,233 240,413 216371,250 480,825 3369,075 219740,325 87,896
270 1,145 19,211 240,138 216123,750 480,275 3849,900 219973,650 87,989
300 1,155 19,371 242,138 217923,750 484,275 4330,175 222253,925 88,902
330 1,148 19,256 240,700 216630,000 481,400 4814,450 221444,450 88,578
360 1,148 19,255 240,688 216618,750 481,375 5295,850 221914,600 88,766
390 1,148 19,261 240,763 216686,250 481,525 5777,225 222463,475 88,985
420 1,143 19,166 239,575 215617,500 479,150 6258,750 221876,250 88,751
450 1,149 19,267 240,838 216753,750 481,675 6737,900 223491,650 89,397
480 1,150 19,289 241,113 217001,250 482,225 7219,575 224220,825 89,688
510 1,151 19,311 241,388 217248,750 482,775 7701,800 224950,550 89,980
540 1,150 19,298 241,225 217102,500 482,450 8184,575 225287,075 90,115
570 1,149 19,278 240,975 216877,500 481,950 8667,025 225544,525 90,218
600 1,149 19,279 240,988 216888,750 481,975 9148,975 226037,725 90,415
630 1,151 19,314 241,425 217282,500 482,850 9630,950 226913,450 90,765
660 1,152 19,319 241,488 217338,750 482,975 10113,800 227452,550 90,981
690 1,158 19,418 242,725 218452,500 485,450 10596,775 229049,275 91,620
720 1,163 19,501 243,763 219386,250 487,525 11082,225 230468,475 92,187

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F3(2)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,148 2,443 30,538 27483,750 61,075 0,000 27483,750 10,994
10 0,261 4,342 54,275 48847,500 108,550 61,075 48908,575 19,563
15 0,438 7,327 91,588 82428,750 183,175 169,625 82598,375 33,039
30 0,798 13,381 167,263 150536,250 334,525 352,800 150889,050 60,356
60 0,940 15,768 197,100 177390,000 394,200 687,325 178077,325 71,231
90 1,030 17,268 215,850 194265,000 431,700 1081,525 195346,525 78,139
120 1,054 17,671 220,888 198798,750 441,775 1513,225 200311,975 80,125
150 1,088 18,254 228,175 205357,500 456,350 1955,000 207312,500 82,925
180 1,131 18,977 237,213 213491,250 474,425 2411,350 215902,600 86,361
210 1,140 19,125 239,063 215156,250 478,125 2885,775 218042,025 87,217
240 1,146 19,231 240,388 216348,750 480,775 3363,900 219712,650 87,885
270 1,149 19,276 240,950 216855,000 481,900 3844,675 220699,675 88,280
300 1,156 19,384 242,300 218070,000 484,600 4326,575 222396,575 88,959
330 1,144 19,197 239,963 215966,250 479,925 4811,175 220777,425 88,311
360 1,148 19,255 240,688 216618,750 481,375 5291,100 221909,850 88,764
390 1,149 19,269 240,863 216776,250 481,725 5772,475 222548,725 89,019
420 1,143 19,167 239,588 215628,750 479,175 6254,200 221882,950 88,753
450 1,149 19,276 240,950 216855,000 481,900 6733,375 223588,375 89,435
480 1,150 19,293 241,163 217046,250 482,325 7215,275 224261,525 89,705
510 1,147 19,234 240,425 216382,500 480,850 7697,600 224080,100 89,632
540 1,151 19,310 241,375 217237,500 482,750 8178,450 225415,950 90,166
570 1,151 19,310 241,375 217237,500 482,750 8661,200 225898,700 90,359
600 1,151 19,311 241,388 217248,750 482,775 9143,950 226392,700 90,557
630 1,151 19,314 241,425 217282,500 482,850 9626,725 226909,225 90,764
660 1,152 19,319 241,488 217338,750 482,975 10109,575 227448,325 90,979
690 1,158 19,418 242,725 218452,500 485,450 10592,550 229045,050 91,618
720 1,163 19,501 243,763 219386,250 487,525 11078,000 230464,250 92,186

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F3(3)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,154 2,543 31,788 28608,750 63,575 0,000 28608,750 11,444
10 0,253 4,217 52,713 47441,250 105,425 63,575 47504,825 19,002
15 0,439 7,341 91,763 82586,250 183,525 169,000 82755,250 33,102
30 0,799 13,388 167,350 150615,000 334,700 352,525 150967,525 60,387
60 0,983 16,478 205,975 185377,500 411,950 687,225 186064,725 74,426
90 1,030 17,278 215,975 194377,500 431,950 1099,175 195476,675 78,191
120 1,054 17,672 220,900 198810,000 441,800 1531,125 200341,125 80,136
150 1,088 18,252 228,150 205335,000 456,300 1972,925 207307,925 82,923
180 1,131 18,971 237,138 213423,750 474,275 2429,225 215852,975 86,341
210 1,141 19,135 239,188 215268,750 478,375 2903,500 218172,250 87,269
240 1,146 19,231 240,388 216348,750 480,775 3381,875 219730,625 87,892
270 1,146 19,222 240,275 216247,500 480,550 3862,650 220110,150 88,044
300 1,155 19,378 242,225 218002,500 484,450 4343,200 222345,700 88,938
330 1,147 19,244 240,550 216495,000 481,100 4827,650 221322,650 88,529
360 1,147 19,235 240,438 216393,750 480,875 5308,750 221702,500 88,681
390 1,148 19,259 240,738 216663,750 481,475 5789,625 222453,375 88,981
420 1,143 19,166 239,575 215617,500 479,150 6271,100 221888,600 88,755
450 1,149 19,270 240,875 216787,500 481,750 6750,250 223537,750 89,415
480 1,151 19,311 241,388 217248,750 482,775 7232,000 224480,750 89,792
510 1,152 19,323 241,538 217383,750 483,075 7714,775 225098,525 90,039
540 1,149 19,278 240,975 216877,500 481,950 8197,850 225075,350 90,030
570 1,149 19,278 240,975 216877,500 481,950 8679,800 225557,300 90,223
600 1,149 19,279 240,988 216888,750 481,975 9161,750 226050,500 90,420
630 1,151 19,299 241,238 217113,750 482,475 9643,725 226757,475 90,703
660 1,152 19,317 241,463 217316,250 482,925 10126,200 227442,450 90,977
690 1,158 19,421 242,763 218486,250 485,525 10609,125 229095,375 91,638
720 1,162 19,500 243,750 219375,000 487,500 11094,650 230469,650 92,188

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F3

Waktu %Kumulatif
(menit) I II III Rata-rata SD
0 0 0 0 0,000 0,000
5 10,958 10,994 11,444 11,132 0,007
10 19,541 19,563 19,002 19,369 0,318
15 33,075 33,039 33,102 33,072 0,030
30 60,36 60,356 60,387 60,368 0,016
60 72,212 71,231 74,426 72,623 0,009
90 78,177 78,139 78,191 78,169 0,023
120 80,159 80,125 80,136 80,140 0,018
150 82,882 82,925 82,923 82,910 0,023
180 86,318 86,361 86,341 86,340 0,023
210 87,21 87,217 87,269 87,232 0,028
240 87,896 87,885 87,892 87,891 0,006
270 87,989 88,28 88,044 88,104 0,157
300 88,902 88,959 88,938 88,933 0,030
330 88,578 88,311 88,529 88,473 0,139
360 88,766 88,764 88,681 88,737 0,053
390 88,985 89,019 88,981 88,995 0,025
420 88,751 88,753 88,755 88,753 0,004
450 89,397 89,435 89,415 89,416 0,021
480 89,688 89,705 89,792 89,728 0,051
510 89,98 89,632 90,039 89,884 0,216
540 90,115 90,166 90,03 90,104 0,073
570 90,218 90,359 90,223 90,267 0,083
600 90,415 90,557 90,42 90,464 0,084
630 90,765 90,764 90,703 90,744 0,040
660 90,981 90,979 90,977 90,979 0,007
690 91,62 91,618 91,638 91,625 0,006
720 92,187 92,186 92,188 92,187 0,004

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F3)


100
80
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)
2. Disolusi Film F4
a. Disolusi F4 (1)

[] dalam [] dalam Faktor %


Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP 900 ml 2 ml Penambahan Total Obat Kumulatif
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,095 1,554 19,425 17482,500 38,850 0,000 17482,500 6,993
10 0,188 3,123 39,038 35133,750 78,075 37,650 35171,400 14,069
15 0,283 4,724 59,050 53145,000 118,100 80,975 53225,975 21,290
30 0,752 12,6 157,500 141750,000 315,000 207,175 141957,175 56,783
60 0,914 15,322 191,525 172372,500 383,050 528,975 172901,475 69,161
90 0,947 15,877 198,463 178616,250 396,925 883,275 179499,525 71,800
120 0,981 16,444 205,550 184995,000 411,100 1263,700 186258,700 74,503
150 1,027 17,215 215,188 193668,750 430,375 1657,375 195326,125 78,130
180 1,054 17,675 220,938 198843,750 441,875 2065,625 200909,375 80,364
210 1,072 17,984 224,800 202320,000 449,600 2487,100 204807,100 81,923
240 1,086 18,219 227,738 204963,750 455,475 2922,975 207886,725 83,155
270 1,098 18,412 230,150 207135,000 460,300 3367,650 210502,650 84,201
300 1,104 18,523 231,538 208383,750 463,075 3844,725 212228,475 84,891
330 1,111 18,635 232,938 209643,750 465,875 4325,700 213969,450 85,588
360 1,112 18,647 233,088 209778,750 466,175 4801,775 214580,525 85,832
390 1,112 18,652 233,150 209835,000 466,300 5279,950 215114,950 86,046
420 1,113 18,668 233,350 210015,000 466,700 5758,175 215773,175 86,309
450 1,113 18,669 233,363 210026,250 466,725 6232,000 216258,250 86,503
480 1,113 18,66 233,250 209925,000 466,500 6710,475 216635,475 86,654
510 1,113 18,662 233,275 209947,500 466,550 7189,400 217136,900 86,855
540 1,113 18,666 233,325 209992,500 466,650 7666,850 217659,350 87,064
570 1,113 18,667 233,338 210003,750 466,675 8146,100 218149,850 87,260
600 1,113 18,669 233,363 210026,250 466,725 8624,750 218651,000 87,460
630 1,113 18,673 233,413 210071,250 466,825 9101,400 219172,650 87,669
660 1,113 18,67 233,375 210037,500 466,750 9581,050 219618,550 87,847
690 1,113 18,674 233,425 210082,500 466,850 10060,725 220143,225 88,057
720 1,113 18,675 233,438 210093,750 466,875 10540,850 220634,600 88,254

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F4 (2)

[] dalam [] dalam Faktor %


Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP Total Obat
900 ml 2 ml Penambahan Kumulatif
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,100 1,645 20,563 18506,250 41,125 0,000 18506,250 7,403
10 0,180 2,987 37,338 33603,750 74,675 41,125 33644,875 13,458
15 0,282 4,701 58,763 52886,250 117,525 115,800 53002,050 21,201
30 0,753 12,617 157,713 141941,250 315,425 233,325 142174,575 56,870
60 0,824 13,818 172,725 155452,500 345,450 548,750 156001,250 62,401
90 0,874 14,651 183,138 164823,750 366,275 894,200 165717,950 66,287
120 0,935 15,670 195,875 176287,500 391,750 1260,475 177547,975 71,019
150 0,977 16,376 204,700 184230,000 409,400 1652,225 185882,225 74,353
180 1,066 17,877 223,463 201116,250 446,925 2061,625 203177,875 81,271
210 1,084 18,186 227,325 204592,500 454,650 2508,550 207101,050 82,840
240 1,098 18,421 230,263 207236,250 460,525 2963,200 210199,450 84,080
270 1,110 18,614 232,675 209407,500 465,350 3423,725 212831,225 85,132
300 1,116 18,725 234,063 210656,250 468,125 3889,075 214545,325 85,818
330 1,123 18,837 235,463 211916,250 470,925 4357,200 216273,450 86,509
360 1,124 18,849 235,613 212051,250 471,225 4828,125 216879,375 86,752
390 1,124 18,854 235,675 212107,500 471,350 5299,350 217406,850 86,963
420 1,125 18,870 235,875 212287,500 471,750 5770,700 218058,200 87,223
450 1,125 18,871 235,888 212298,750 471,775 6242,450 218541,200 87,416
480 1,125 18,862 235,775 212197,500 471,550 6714,225 218911,725 87,565
510 1,125 18,864 235,800 212220,000 471,600 7185,775 219405,775 87,762
540 1,125 18,868 235,850 212265,000 471,700 7657,375 219922,375 87,969
570 1,125 18,869 235,863 212276,250 471,725 8129,075 220405,325 88,162
600 1,125 18,871 235,888 212298,750 471,775 8600,800 220899,550 88,360
630 1,125 18,875 235,938 212343,750 471,875 9072,575 221416,325 88,567
660 1,125 18,872 235,900 212310,000 471,800 9544,450 221854,450 88,742
690 1,125 18,876 235,950 212355,000 471,900 10016,250 222371,250 88,949
720 1,125 18,877 235,963 212366,250 471,925 10488,150 222854,400 89,142

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F4 (3)

[] dalam [] dalam Faktor %


Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP Total Obat
900 ml 2 ml Penambahan Kumulatif
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,097 1,597 19,963 17966,250 39,925 0,000 17966,250 7,187
10 0,188 3,129 39,113 35201,250 78,225 39,925 35241,175 14,096
15 0,273 4,545 56,813 51131,250 113,625 118,150 51249,400 20,500
30 0,734 12,296 153,700 138330,000 307,400 231,775 138561,775 55,425
60 0,813 13,631 170,388 153348,750 340,775 539,175 153887,925 61,555
90 0,865 14,495 181,188 163068,750 362,375 879,950 163948,700 65,579
120 0,915 15,349 191,863 172676,250 383,725 1242,325 173918,575 69,567
150 0,973 16,322 204,025 183622,500 408,050 1626,050 185248,550 74,099
180 1,073 18,003 225,038 202533,750 450,075 2034,100 204567,850 81,827
210 1,092 18,312 228,900 206010,000 457,800 2484,175 208494,175 83,398
240 1,106 18,547 231,838 208653,750 463,675 2941,975 211595,725 84,638
270 1,117 18,740 234,250 210825,000 468,500 3405,650 214230,650 85,692
300 1,124 18,851 235,638 212073,750 471,275 3874,150 215947,900 86,379
330 1,131 18,963 237,038 213333,750 474,075 4345,425 217679,175 87,072
360 1,131 18,975 237,188 213468,750 474,375 4819,500 218288,250 87,315
390 1,132 18,980 237,250 213525,000 474,500 5293,875 218818,875 87,528
420 1,132 18,996 237,450 213705,000 474,900 5768,375 219473,375 87,789
450 1,133 18,997 237,463 213716,250 474,925 6243,275 219959,525 87,984
480 1,132 18,988 237,350 213615,000 474,700 6718,200 220333,200 88,133
510 1,132 18,990 237,375 213637,500 474,750 7192,900 220830,400 88,332
540 1,132 18,994 237,425 213682,500 474,850 7667,650 221350,150 88,540
570 1,132 18,995 237,438 213693,750 474,875 8142,500 221836,250 88,735
600 1,133 18,997 237,463 213716,250 474,925 8617,375 222333,625 88,933
630 1,133 19,001 237,513 213761,250 475,025 9092,300 222853,550 89,141
660 1,133 18,998 237,475 213727,500 474,950 9567,325 223294,825 89,318
690 1,133 19,002 237,525 213772,500 475,050 10042,275 223814,775 89,526
720 1,133 19,003 237,538 213783,750 475,075 10517,325 224301,075 89,720

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F4

%Kumulatif
Waktu I II III Rata-rata SD
0 0 0 0 0,000 0,000
5 6,993 7,403 7,187 7,194 0,205
10 14,069 13,458 14,096 13,874 0,361
15 21,29 21,201 20,5 20,997 0,433
30 56,783 56,87 55,425 56,359 0,810
60 69,161 62,401 61,555 64,372 4,169
90 71,8 66,287 65,579 67,889 3,406
120 74,503 71,019 69,567 71,696 2,537
150 78,13 74,353 74,099 75,527 2,258
180 80,364 81,271 81,827 81,154 0,738
210 81,923 82,84 83,398 82,720 0,745
240 83,155 84,08 84,638 83,958 0,749
270 84,201 85,132 85,692 85,008 0,753
300 84,891 85,818 86,379 85,696 0,751
330 85,588 86,509 87,072 86,390 0,749
360 85,832 86,752 87,315 86,633 0,749
390 86,046 86,963 87,528 86,846 0,748
420 86,309 87,223 87,789 87,107 0,747
450 86,503 87,416 87,984 87,301 0,747
480 86,654 87,565 88,133 87,451 0,746
510 86,855 87,762 88,332 87,650 0,745
540 87,064 87,969 88,54 87,858 0,744
570 87,26 88,162 88,735 88,052 0,744
600 87,46 88,36 88,933 88,251 0,743
630 87,669 88,567 89,141 88,459 0,742
660 87,847 88,742 89,318 88,636 0,741
690 88,057 88,949 89,526 88,844 0,740
720 88,254 89,142 89,72 89,039 0,738

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F4)

100
80
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

3. Disolusi Film F5
a. Disolusi F5 (1)

[]
Waktu [] dalam dalam 2 Faktor %
(menit) Absorbansi Konsentrasi [] x FP 900 ml ml Penambahan Total Obat Kumulatif
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,071 1,162 14,525 13072,500 29,050 0,000 13072,500 5,229
10 0,093 1,522 19,025 17122,500 38,050 29,050 17151,550 6,861
15 0,259 4,308 53,850 48465,000 107,700 67,100 48532,100 19,413
30 0,676 11,332 141,650 127485,000 283,300 174,800 127659,800 51,064
60 0,795 13,319 166,488 149838,750 332,975 458,100 150296,850 60,119
90 0,848 14,208 177,600 159840,000 355,200 791,075 160631,075 64,252
120 0,895 15,006 187,575 168817,500 375,150 1146,275 169963,775 67,986
150 0,947 15,877 198,463 178616,250 396,925 1521,425 180137,675 72,055
180 0,986 16,532 206,650 185985,000 413,300 1918,350 187903,350 75,161
210 1,021 17,115 213,938 192543,750 427,875 2331,650 194875,400 77,950
240 1,045 17,522 219,025 197122,500 438,050 2759,525 199882,025 79,953
270 1,086 18,208 227,600 204840,000 455,200 3197,575 208037,575 83,215
300 1,100 18,458 230,725 207652,500 461,450 3652,775 211305,275 84,522
330 1,106 18,555 231,938 208743,750 463,875 4114,225 212857,975 85,143
360 1,106 18,556 231,950 208755,000 463,900 4578,100 213333,100 85,333
390 1,103 18,505 231,313 208181,250 462,625 5042,000 213223,250 85,289
420 1,110 18,622 232,775 209497,500 465,550 5504,625 215002,125 86,001
450 1,110 18,626 232,825 209542,500 465,650 5970,175 215512,675 86,205
480 1,106 18,549 231,863 208676,250 463,725 6435,825 215112,075 86,045
510 1,111 18,631 232,888 209598,750 465,775 6899,550 216498,300 86,599
540 1,112 18,646 233,075 209767,500 466,150 7365,325 217132,825 86,853
570 1,122 18,826 235,325 211792,500 470,650 7831,475 219623,975 87,850
600 1,122 18,821 235,263 211736,250 470,525 8302,125 220038,375 88,015
630 1,122 18,823 235,288 211758,750 470,575 8772,650 220531,400 88,213
660 1,123 18,831 235,388 211848,750 470,775 9243,225 221091,975 88,437
690 1,123 18,833 235,413 211871,250 470,825 9714,000 221585,250 88,634
720 1,123 18,834 235,425 211882,500 470,850 10184,825 222067,325 88,827

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F5 (2)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,068 1,097 13,713 12341,250 27,425 0,000 12341,250 4,937
10 0,090 1,477 18,463 16616,250 36,925 27,425 16643,675 6,657
15 0,255 4,254 53,175 47857,500 106,350 64,350 47921,850 19,169
30 0,673 11,267 140,838 126753,750 281,675 170,700 126924,450 50,770
60 0,792 13,274 165,925 149332,500 331,850 452,375 149784,875 59,914
90 0,844 14,154 176,925 159232,500 353,850 784,225 160016,725 64,007
120 0,891 14,941 186,763 168086,250 373,525 1138,075 169224,325 67,690
150 0,944 15,832 197,900 178110,000 395,800 1511,600 179621,600 71,849
180 0,983 16,478 205,975 185377,500 411,950 1907,400 187284,900 74,914
210 1,017 17,05 213,125 191812,500 426,250 2319,350 194131,850 77,653
240 1,042 17,477 218,463 196616,250 436,925 2745,600 199361,850 79,745
270 1,082 18,154 226,925 204232,500 453,850 3182,525 207415,025 82,966
300 1,097 18,393 229,913 206921,250 459,825 3636,375 210557,625 84,223
330 1,104 18,51 231,375 208237,500 462,750 4096,200 212333,700 84,933
360 1,103 18,502 231,275 208147,500 462,550 4558,950 212706,450 85,083
390 1,099 18,44 230,500 207450,000 461,000 5021,500 212471,500 84,989
420 1,108 18,577 232,213 208991,250 464,425 5482,500 214473,750 85,790
450 1,107 18,572 232,150 208935,000 464,300 5946,925 214881,925 85,953
480 1,102 18,484 231,050 207945,000 462,100 6411,225 214356,225 85,742
510 1,108 18,586 232,325 209092,500 464,650 6873,325 215965,825 86,386
540 1,108 18,592 232,400 209160,000 464,800 7337,975 216497,975 86,599
570 1,119 18,761 234,513 211061,250 469,025 7802,775 218864,025 87,546
600 1,119 18,776 234,700 211230,000 469,400 8271,800 219501,800 87,801
630 1,119 18,769 234,613 211151,250 469,225 8741,200 219892,450 87,957
660 1,119 18,766 234,575 211117,500 469,150 9210,425 220327,925 88,131
690 1,120 18,788 234,850 211365,000 469,700 9679,575 221044,575 88,418
720 1,120 18,78 234,750 211275,000 469,500 10149,275 221424,275 88,570

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F5 (3)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,075 1,218 15,225 13702,500 30,450 0,000 13702,500 5,481
10 0,149 2,464 30,800 27720,000 61,600 30,450 27750,450 11,100
15 0,314 5,241 65,513 58961,250 131,025 92,050 59053,300 23,621
30 0,680 11,388 142,350 128115,000 284,700 223,075 128338,075 51,335
60 0,851 14,261 178,263 160436,250 356,525 507,775 160944,025 64,378
90 0,903 15,141 189,263 170336,250 378,525 864,300 171200,550 68,480
120 0,953 15,987 199,838 179853,750 399,675 1242,825 181096,575 72,439
150 1,003 16,819 210,238 189213,750 420,475 1642,500 190856,250 76,343
180 1,041 17,465 218,313 196481,250 436,625 2062,975 198544,225 79,418
210 1,060 17,778 222,225 200002,500 444,450 2499,600 202502,100 81,001
240 1,101 18,464 230,800 207720,000 461,600 2944,050 210664,050 84,266
270 1,086 18,221 227,763 204986,250 455,525 3405,650 208391,900 83,357
300 1,093 18,332 229,150 206235,000 458,300 3861,175 210096,175 84,038
330 1,097 18,4 230,000 207000,000 460,000 4319,475 211319,475 84,528
360 1,092 18,312 228,900 206010,000 457,800 4779,475 210789,475 84,316
390 1,093 18,328 229,100 206190,000 458,200 5237,275 211427,275 84,571
420 1,101 18,465 230,813 207731,250 461,625 5695,475 213426,725 85,371
450 1,100 18,448 230,600 207540,000 461,200 6157,100 213697,100 85,479
480 1,096 18,375 229,688 206718,750 459,375 6618,300 213337,050 85,335
510 1,105 18,532 231,650 208485,000 463,300 7077,675 215562,675 86,225
540 1,104 18,518 231,475 208327,500 462,950 7540,975 215868,475 86,347
570 1,098 18,419 230,238 207213,750 460,475 8003,925 215217,675 86,087
600 1,105 18,541 231,763 208586,250 463,525 8464,400 217050,650 86,820
630 1,105 18,538 231,725 208552,500 463,450 8927,925 217480,425 86,992
660 1,115 18,696 233,700 210330,000 467,400 9391,375 219721,375 87,889
690 1,117 18,731 234,138 210723,750 468,275 9858,775 220582,525 88,233
720 1,116 18,715 233,938 210543,750 467,875 10327,050 220870,800 88,348

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F5

Waktu %Kumulatif
(menit) I II III Rata-rata SD
0 0 0 0 0,000 0,000
5 5,229 4,937 5,481 5,216 0,272
10 6,861 6,657 11,1 8,206 2,508
15 19,413 19,169 23,621 20,734 2,503
30 51,064 50,77 51,335 51,056 0,283
60 60,119 59,914 64,378 61,470 2,520
90 64,252 64,007 68,48 65,580 2,515
120 67,986 67,69 72,439 69,372 2,661
150 72,055 71,849 76,343 73,416 2,537
180 75,161 74,914 79,418 76,498 2,532
210 77,95 77,653 81,001 78,868 1,853
240 79,953 79,745 84,266 81,321 2,552
270 83,215 82,966 83,357 83,179 0,198
300 84,522 84,223 84,038 84,261 0,244
330 85,143 84,933 84,528 84,868 0,313
360 85,333 85,083 84,316 84,911 0,530
390 85,289 84,989 84,571 84,950 0,361
420 86,001 85,79 85,371 85,721 0,321
450 86,205 85,953 85,479 85,879 0,369
480 86,045 85,742 85,335 85,707 0,356
510 86,599 86,386 86,225 86,403 0,188
540 86,853 86,599 86,347 86,600 0,253
570 87,85 87,546 86,087 87,161 0,942
600 88,015 87,801 86,82 87,545 0,637
630 88,213 87,957 86,992 87,721 0,644
660 88,437 88,131 87,889 88,152 0,275
690 88,634 88,418 88,233 88,428 0,201
720 88,827 88,57 88,348 88,582 0,240

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F5)


100

80

60

40

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

4. Disolusi Film F6
a. Disolusi F6 (1)

[]
Waktu [] dalam dalam 2 Faktor %
(menit) Absorbansi Konsentrasi [] x FP 900 ml ml Penambahan Total Obat Kumulatif
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,044 0,700 8,750 7875,000 17,500 0,000 7875,000 3,150
10 0,062 1,000 12,500 11250,000 25,000 17,500 11267,500 4,507
15 0,232 3,869 48,363 43526,250 96,725 42,500 43568,750 17,428
30 0,649 10,870 135,875 122287,500 271,750 139,225 122426,725 48,971
60 0,762 12,767 159,588 143628,750 319,175 410,975 144039,725 57,616
90 0,817 13,686 171,075 153967,500 342,150 730,150 154697,650 61,879
120 0,874 14,645 183,063 164756,250 366,125 1072,300 165828,550 66,331
150 0,919 15,415 192,688 173418,750 385,375 1438,425 174857,175 69,943
180 0,953 15,980 199,750 179775,000 399,500 1823,800 181598,800 72,640
210 0,995 16,683 208,538 187683,750 417,075 2223,300 189907,050 75,963
240 1,019 17,083 213,538 192183,750 427,075 2640,375 194824,125 77,930
270 1,058 17,746 221,825 199642,500 443,650 3067,450 202709,950 81,084
300 1,073 17,996 224,950 202455,000 449,900 3511,100 205966,100 82,386
330 1,075 18,033 225,413 202871,250 450,825 3961,000 206832,250 82,733
360 1,080 18,117 226,463 203816,250 452,925 4411,825 208228,075 83,291
390 1,081 18,133 226,663 203996,250 453,325 4864,750 208861,000 83,544
420 1,077 18,070 225,875 203287,500 451,750 5318,075 208605,575 83,442
450 1,079 18,104 226,300 203670,000 452,600 5769,825 209439,825 83,776
480 1,085 18,200 227,500 204750,000 455,000 6222,425 210972,425 84,389
510 1,083 18,169 227,113 204401,250 454,225 6677,425 211078,675 84,431
540 1,087 18,234 227,925 205132,500 455,850 7131,650 212264,150 84,906
570 1,097 18,394 229,925 206932,500 459,850 7587,500 214520,000 85,808
600 1,103 18,493 231,163 208046,250 462,325 8047,350 216093,600 86,437
630 1,102 18,491 231,138 208023,750 462,275 8509,675 216533,425 86,613
660 1,097 18,401 230,013 207011,250 460,025 8971,950 215983,200 86,393
690 1,098 18,423 230,288 207258,750 460,575 9431,975 216690,725 86,676
720 1,107 18,567 232,088 208878,750 464,175 9892,550 218771,300 87,509

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F6 (2)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,038 0,602 7,525 6772,500 15,050 0,000 6772,500 2,709
10 0,060 0,964 12,055 10849,500 24,110 15,050 10864,550 4,346
15 0,231 3,837 47,963 43166,250 95,925 39,160 43205,410 17,282
30 0,643 10,772 134,650 121185,000 269,300 135,085 121320,085 48,528
60 0,760 12,731 159,143 143228,250 318,285 404,385 143632,635 57,453
90 0,815 13,654 170,675 153607,500 341,350 722,670 154330,170 61,732
120 0,868 14,547 181,838 163653,750 363,675 1064,020 164717,770 65,887
150 0,917 15,379 192,243 173018,250 384,485 1427,695 174445,945 69,778
180 0,951 15,948 199,350 179415,000 398,700 1812,180 181227,180 72,491
210 0,989 16,585 207,313 186581,250 414,625 2210,880 188792,130 75,517
240 1,017 17,047 213,093 191783,250 426,185 2625,505 194408,755 77,764
270 1,056 17,714 221,425 199282,500 442,850 3051,690 202334,190 80,934
300 1,067 17,898 223,725 201352,500 447,450 3494,540 204847,040 81,939
330 1,073 17,997 224,968 202470,750 449,935 3941,990 206412,740 82,565
360 1,078 18,085 226,063 203456,250 452,125 4391,925 207848,175 83,139
390 1,075 18,035 225,438 202893,750 450,875 4844,050 207737,800 83,095
420 1,075 18,034 225,430 202887,000 450,860 5294,925 208181,925 83,273
450 1,078 18,072 225,900 203310,000 451,800 5745,785 209055,785 83,622
480 1,079 18,102 226,275 203647,500 452,550 6197,585 209845,085 83,938
510 1,081 18,133 226,668 204000,750 453,335 6650,135 210650,885 84,260
540 1,085 18,202 227,525 204772,500 455,050 7103,470 211875,970 84,750
570 1,091 18,296 228,700 205830,000 457,400 7558,520 213388,520 85,355
600 1,100 18,457 230,718 207645,750 461,435 8015,920 215661,670 86,265
630 1,101 18,459 230,738 207663,750 461,475 8477,355 216141,105 86,456
660 1,091 18,303 228,788 205908,750 457,575 8938,830 214847,580 85,939
690 1,096 18,387 229,843 206858,250 459,685 9396,405 216254,655 86,502
720 1,105 18,535 231,688 208518,750 463,375 9856,090 218374,840 87,350

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F6 (3)

[]
Waktu [] dalam Faktor %
Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
(menit) 900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,037 0,590 7,371 6634,125 14,743 0,000 6634,125 2,654
10 0,082 1,345 16,813 15131,250 33,625 14,743 15145,993 6,058
15 0,345 5,765 72,063 64856,250 144,125 48,368 64904,618 25,962
30 0,642 10,760 134,496 121046,625 268,993 192,493 121239,118 48,496
60 0,758 12,699 158,743 142868,250 317,485 461,485 143329,735 57,332
90 0,809 13,556 169,450 152505,000 338,900 778,970 153283,970 61,314
120 0,867 14,535 181,684 163515,375 363,368 1117,870 164633,245 65,853
150 0,915 15,347 191,843 172658,250 383,685 1481,238 174139,488 69,656
180 0,945 15,850 198,125 178312,500 396,250 1864,923 180177,423 72,071
210 0,988 16,573 207,159 186442,875 414,318 2261,173 188704,048 75,482
240 1,015 17,015 212,693 191423,250 425,385 2675,490 194098,740 77,639
270 1,050 17,616 220,200 198180,000 440,400 3100,875 201280,875 80,512
300 1,066 17,886 223,571 201214,125 447,143 3541,275 204755,400 81,902
330 1,071 17,965 224,568 202110,750 449,135 3988,418 206099,168 82,440
360 1,072 17,987 224,838 202353,750 449,675 4437,553 206791,303 82,717
390 1,075 18,023 225,284 202755,375 450,568 4887,228 207642,603 83,057
420 1,073 18,002 225,030 202527,000 450,060 5337,795 207864,795 83,146
450 1,072 17,974 224,675 202207,500 449,350 5787,855 207995,355 83,198
480 1,079 18,090 226,121 203509,125 452,243 6237,205 209746,330 83,899
510 1,079 18,101 226,268 203640,750 452,535 6689,448 210330,198 84,132
540 1,079 18,104 226,300 203670,000 452,600 7141,983 210811,983 84,325
570 1,090 18,284 228,546 205691,625 457,093 7594,583 213286,208 85,314
600 1,099 18,425 230,318 207285,750 460,635 8051,675 215337,425 86,135
630 1,095 18,361 229,513 206561,250 459,025 8512,310 215073,560 86,029
660 1,091 18,291 228,634 205770,375 457,268 8971,335 214741,710 85,897
690 1,094 18,355 229,443 206498,250 458,885 9428,603 215926,853 86,371
720 1,099 18,437 230,463 207416,250 460,925 9887,488 217303,738 86,921

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F6

%Kumulatif
Waktu I II III Rata-rata SD
0 0 0 0 0,000 0
5 3,15 2,709 2,654 2,838 0,059
10 4,507 4,346 6,058 4,970 0,756
15 17,428 17,282 25,962 20,224 0,296
30 48,971 48,528 48,496 48,665 0,27
60 57,616 57,453 57,332 57,467 2,21
90 61,879 61,732 61,314 61,642 3,297
120 66,331 65,887 65,853 66,024 4,506
150 69,943 69,778 69,656 69,792 2,328
180 72,64 72,491 72,071 72,401 0,27
210 75,963 75,517 75,482 75,654 0,648
240 77,93 77,764 77,639 77,778 0,312
270 81,084 80,934 80,512 80,843 3,369
300 82,386 81,939 81,902 82,076 0,132
330 82,733 82,565 82,44 82,579 0,787
360 83,291 83,139 82,717 83,049 0,262
390 83,544 83,095 83,057 83,232 0,657
420 83,442 83,273 83,146 83,287 0,32
450 83,776 83,622 83,198 83,532 0,527
480 84,389 83,938 83,899 84,075 0,136
510 84,431 84,26 84,132 84,274 0,791
540 84,906 84,75 84,325 84,660 0,261
570 85,808 85,355 85,314 85,492 0,662
600 86,437 86,265 86,135 86,279 0,323
630 86,613 86,456 86,029 86,366 0,53
660 86,393 85,939 85,897 86,076 0,139
690 86,676 86,502 86,371 86,516 0,795
720 87,509 87,35 86,921 87,260 0,259

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F6)


100
80
60
40
20
0
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720 780

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

5. Disolusi Film F7
a. Disolusi F7 (1)

[]
[] dalam Faktor
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam Total Obat %Kumulatif
900 ml Penambahan
2 ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,039 0,611 7,638 6873,750 1,222 0,000 6873,750 2,750
10 0,060 0,978 12,225 11002,500 1,956 1,222 11003,722 4,401
15 0,227 3,777 47,213 42491,250 7,554 3,178 42494,428 16,998
30 0,644 10,781 134,763 121286,250 21,562 10,732 121296,982 48,519
60 0,749 12,545 156,813 141131,250 25,090 32,294 141163,544 56,465
90 0,802 13,444 168,050 151245,000 26,888 57,384 151302,384 60,521
120 0,868 14,556 181,950 163755,000 29,112 84,272 163839,272 65,536
150 0,902 15,123 189,038 170133,750 30,246 113,384 170247,134 68,099
180 0,948 15,888 198,600 178740,000 31,776 143,630 178883,630 71,553
210 0,978 16,400 205,000 184500,000 32,800 175,406 184675,406 73,870
240 1,007 16,889 211,113 190001,250 33,778 208,206 190209,456 76,084
270 1,053 17,657 220,713 198641,250 35,314 241,984 198883,234 79,553
300 1,060 17,779 222,238 200013,750 35,558 277,298 200291,048 80,116
330 1,066 17,881 223,513 201161,250 35,762 312,856 201474,106 80,590
360 1,075 18,025 225,313 202781,250 36,050 348,618 203129,868 81,252
390 1,077 18,056 225,700 203130,000 36,112 384,668 203514,668 81,406
420 1,077 18,061 225,763 203186,250 36,122 420,780 203607,030 81,443
450 1,078 18,081 226,013 203411,250 36,162 456,902 203868,152 81,547
480 1,085 18,198 227,475 204727,500 36,396 493,064 205220,564 82,088
510 1,085 18,199 227,488 204738,750 36,398 529,460 205268,210 82,107
540 1,080 18,118 226,475 203827,500 36,236 565,858 204393,358 81,757
570 1,087 18,234 227,925 205132,500 36,468 602,094 205734,594 82,294
600 1,096 18,375 229,688 206718,750 36,750 638,562 207357,312 82,943
630 1,096 18,375 229,688 206718,750 36,750 675,312 207394,062 82,958
660 1,096 18,376 229,700 206730,000 36,752 712,062 207442,062 82,977
690 1,097 18,398 229,975 206977,500 36,796 748,814 207726,314 83,091
720 1,100 18,443 230,538 207483,750 36,886 785,610 208269,360 83,308

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F7 (2)

[]
[] dalam Faktor
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat %Kumulatif
900 ml Penambahan
ml
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,037 0,589 7,363 6626,250 14,725 0,000 6626,250 2,651
10 0,055 0,887 11,088 9978,750 22,175 14,725 9993,475 3,997
15 0,231 3,844 48,050 43245,000 96,100 36,900 43281,900 17,313
30 0,649 10,868 135,850 122265,000 271,700 133,000 122398,000 48,959
60 0,754 12,643 158,038 142233,750 316,075 404,700 142638,450 57,055
90 0,806 13,511 168,888 151998,750 337,775 720,775 152719,525 61,088
120 0,873 14,643 183,038 164733,750 366,075 1058,550 165792,300 66,317
150 0,908 15,221 190,263 171236,250 380,525 1424,625 172660,875 69,064
180 0,952 15,955 199,438 179493,750 398,875 1805,150 181298,900 72,520
210 0,983 16,487 206,088 185478,750 412,175 2204,025 187682,775 75,073
240 1,013 16,987 212,338 191103,750 424,675 2616,200 193719,950 77,488
270 1,057 17,724 221,550 199395,000 443,100 3040,875 202435,875 80,974
300 1,065 17,866 223,325 200992,500 446,650 3483,975 204476,475 81,791
330 1,072 17,979 224,738 202263,750 449,475 3930,625 206194,375 82,478
360 1,079 18,092 226,150 203535,000 452,300 4380,100 207915,100 83,166
390 1,082 18,143 226,788 204108,750 453,575 4832,400 208941,150 83,576
420 1,083 18,159 226,988 204288,750 453,975 5285,975 209574,725 83,830
450 1,082 18,148 226,850 204165,000 453,700 5739,950 209904,950 83,962
480 1,090 18,285 228,563 205706,250 457,125 6193,650 211899,900 84,760
510 1,091 18,297 228,713 205841,250 457,425 6650,775 212492,025 84,997
540 1,084 18,185 227,313 204581,250 454,625 7108,200 211689,450 84,676
570 1,092 18,321 229,013 206111,250 458,025 7562,825 213674,075 85,470
600 1,101 18,473 230,913 207821,250 461,825 8020,850 215842,100 86,337
630 1,100 18,442 230,525 207472,500 461,050 8482,675 215955,175 86,382
660 1,099 18,441 230,513 207461,250 461,025 8943,725 216404,975 86,562
690 1,100 18,442 230,525 207472,500 461,050 9404,750 216877,250 86,751
720 1,100 18,442 230,525 207472,500 461,050 9865,800 217338,300 86,935

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F7 (3)

[] dalam [] dalam Faktor


Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP Total Obat %Kumulatif
900 ml 2 ml Penambahan
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,035 0,544 6,800 6120,000 13,600 0,000 6120,000 2,448

10 0,054 0,864 10,800 9720,000 21,600 13,600 9733,600 3,893


15 0,229 3,816 47,700 42930,000 95,400 35,200 42965,200 17,186

30 0,646 10,823 135,288 121758,750 270,575 130,600 121889,350 48,756

60 0,753 12,620 157,750 141975,000 315,500 401,175 142376,175 56,950

90 0,804 13,483 168,538 151683,750 337,075 716,675 152400,425 60,960

120 0,871 14,598 182,475 164227,500 364,950 1053,750 165281,250 66,113

150 0,907 15,198 189,975 170977,500 379,950 1418,700 172396,200 68,958


180 0,950 15,927 199,088 179178,750 398,175 1798,650 180977,400 72,391

210 0,981 16,442 205,525 184972,500 411,050 2196,825 187169,325 74,868


240 1,012 16,964 212,050 190845,000 424,100 2607,875 193452,875 77,381

270 1,055 17,696 221,200 199080,000 442,400 3031,975 202111,975 80,845


300 1,063 17,821 222,763 200486,250 445,525 3474,375 203960,625 81,584

330 1,071 17,956 224,450 202005,000 448,900 3919,900 205924,900 82,370

360 1,077 18,064 225,800 203220,000 451,600 4368,800 207588,800 83,036


390 1,079 18,098 226,225 203602,500 452,450 4820,400 208422,900 83,369

420 1,081 18,136 226,700 204030,000 453,400 5272,850 209302,850 83,721

450 1,080 18,120 226,500 203850,000 453,000 5726,250 209576,250 83,831

480 1,088 18,240 228,000 205200,000 456,000 6179,250 211379,250 84,552


510 1,090 18,274 228,425 205582,500 456,850 6635,250 212217,750 84,887

540 1,083 18,157 226,963 204266,250 453,925 7092,100 211358,350 84,543

570 1,090 18,276 228,450 205605,000 456,900 7546,025 213151,025 85,260

600 1,100 18,450 230,625 207562,500 461,250 8002,925 215565,425 86,226


630 1,098 18,414 230,175 207157,500 460,350 8464,175 215621,675 86,249
660 1,097 18,396 229,950 206955,000 459,900 8924,525 215879,525 86,352

690 1,098 18,419 230,238 207213,750 460,475 9384,425 216598,175 86,639


720 1,098 18,414 230,175 207157,500 460,350 9844,900 217002,400 86,801

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F7

%Kumulatif Rata-
Waktu SD
I II III rata
0 0 0 0 0,000 0,000
5 2,75 2,651 2,939 2,780 0,146
10 4,401 3,997 4,745 4,381 0,374
15 16,998 17,313 17,189 17,167 0,159
30 48,519 48,959 48,759 48,746 0,220
60 56,465 57,055 56,953 56,824 0,315
90 60,521 61,088 60,963 60,857 0,298
120 65,536 66,317 66,115 65,989 0,405
150 68,099 69,064 68,961 68,708 0,530
180 71,553 72,52 72,394 72,156 0,526
210 73,87 75,073 74,871 74,605 0,644
240 76,084 77,488 77,384 76,985 0,782
270 79,553 80,974 80,848 80,458 0,787
300 80,116 81,791 81,587 81,165 0,914
330 80,59 82,478 82,373 81,814 1,061
360 81,252 83,166 83,039 82,486 1,070
390 81,406 83,576 83,372 82,785 1,198
420 81,443 83,83 83,724 82,999 1,349
450 81,547 83,962 83,833 83,114 1,359
480 82,088 84,76 84,555 83,801 1,487
510 82,107 84,997 84,89 83,998 1,639
540 81,757 84,676 84,546 83,660 1,649
570 82,294 85,47 85,263 84,342 1,777
600 82,943 86,337 86,229 85,170 1,929
630 82,958 86,382 86,252 85,197 1,940
660 82,977 86,562 86,454 85,331 2,039
690 83,091 86,751 86,885 85,576 2,153
720 83,308 86,935 87,111 85,785 2,147

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F7)

100
80
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

6. Disolusi Film F8
a. Disolusi F8 (1)

[] dalam [] dalam Faktor %


Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP Total Obat
900 ml 2 ml Penambahan Kumulatif
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,010 0,125 1,563 1406,250 3,125 0,000 1406,250 0,563
10 0,042 0,675 8,438 7593,750 16,875 3,125 7596,875 3,039
15 0,254 4,231 52,888 47598,750 105,775 20,000 47618,750 19,048
30 0,622 10,412 130,150 117135,000 260,300 125,775 117260,775 46,904
60 0,706 11,834 147,925 133132,500 295,850 386,075 133518,575 53,407
90 0,743 12,456 155,700 140130,000 311,400 681,925 140811,925 56,325
120 0,808 13,545 169,313 152381,250 338,625 993,325 153374,575 61,350
150 0,874 14,658 183,225 164902,500 366,450 1331,950 166234,450 66,494
180 0,915 15,345 191,813 172631,250 383,625 1698,400 174329,650 69,732
210 0,954 15,990 199,875 179887,500 399,750 2082,025 181969,525 72,788
240 0,982 16,467 205,838 185253,750 411,675 2481,775 187735,525 75,094
270 0,995 16,678 208,475 187627,500 416,950 2893,450 190520,950 76,208
300 1,013 16,987 212,338 191103,750 424,675 3310,400 194414,150 77,766
330 1,034 17,335 216,688 195018,750 433,375 3735,075 198753,825 79,502
360 1,065 17,858 223,225 200902,500 446,450 4168,450 205070,950 82,028
390 1,068 17,912 223,900 201510,000 447,800 4614,900 206124,900 82,450
420 1,068 17,913 223,913 201521,250 447,825 5062,700 206583,950 82,634
450 1,068 17,913 223,913 201521,250 447,825 5510,525 207031,775 82,813
480 1,068 17,914 223,925 201532,500 447,850 5958,350 207490,850 82,996
510 1,069 17,924 224,050 201645,000 448,100 6406,200 208051,200 83,220
540 1,069 17,925 224,063 201656,250 448,125 6854,300 208510,550 83,404
570 1,072 17,978 224,725 202252,500 449,450 7302,425 209554,925 83,822
600 1,074 18,012 225,150 202635,000 450,300 7751,875 210386,875 84,155
630 1,080 18,119 226,488 203838,750 452,975 8202,175 212040,925 84,816
660 1,080 18,118 226,475 203827,500 452,950 8655,150 212482,650 84,993
690 1,080 18,121 226,513 203861,250 453,025 9108,100 212969,350 85,188
720 1,081 18,123 226,538 203883,750 453,075 9561,125 213444,875 85,378

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F8 (2)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,010 0,130 1,625 1462,500 3,250 0,000 1462,500 0,585
10 0,043 0,678 8,475 7627,500 16,950 3,250 7630,750 3,052
15 0,254 4,232 52,900 47610,000 105,800 20,200 47630,200 19,052
30 0,622 10,417 130,213 117191,250 260,425 126,000 117317,250 46,927
60 0,707 11,837 147,963 133166,250 295,925 386,425 133552,675 53,421
90 0,743 12,457 155,713 140141,250 311,425 682,350 140823,600 56,329
120 0,808 13,550 169,375 152437,500 338,750 993,775 153431,275 61,373
150 0,875 14,661 183,263 164936,250 366,525 1332,525 166268,775 66,508
180 0,910 15,253 190,663 171596,250 381,325 1699,050 173295,300 69,318
210 0,954 15,995 199,938 179943,750 399,875 2080,375 182024,125 72,810
240 0,982 16,470 205,875 185287,500 411,750 2480,250 187767,750 75,107
270 0,995 16,679 208,488 187638,750 416,975 2892,000 190530,750 76,212
300 1,013 16,992 212,400 191160,000 424,800 3308,975 194468,975 77,788
330 1,034 17,338 216,725 195052,500 433,450 3733,775 198786,275 79,515
360 1,065 17,859 223,238 200913,750 446,475 4167,225 205080,975 82,032
390 1,068 17,917 223,963 201566,250 447,925 4613,700 206179,950 82,472
420 1,068 17,916 223,950 201555,000 447,900 5061,625 206616,625 82,647
450 1,068 17,914 223,925 201532,500 447,850 5509,525 207042,025 82,817
480 1,068 17,919 223,988 201588,750 447,975 5957,375 207546,125 83,018
510 1,069 17,927 224,088 201678,750 448,175 6405,350 208084,100 83,234
540 1,069 17,926 224,075 201667,500 448,150 6853,525 208521,025 83,408
570 1,072 17,983 224,788 202308,750 449,575 7301,675 209610,425 83,844
600 1,074 18,015 225,188 202668,750 450,375 7751,250 210420,000 84,168
630 1,080 18,120 226,500 203850,000 453,000 8201,625 212051,625 84,821
660 1,081 18,123 226,538 203883,750 453,075 8654,625 212538,375 85,015
690 1,081 18,124 226,550 203895,000 453,100 9107,700 213002,700 85,201
720 1,081 18,124 226,550 203895,000 453,100 9560,800 213455,800 85,382

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F8 (3)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,010 0,133 1,663 1496,250 3,325 0,000 1496,250 0,599
10 0,043 0,682 8,525 7672,500 17,050 3,325 7675,825 3,070
15 0,254 4,238 52,975 47677,500 105,950 20,375 47697,875 19,079
30 0,622 10,420 130,250 117225,000 260,500 126,325 117351,325 46,941
60 0,707 11,841 148,013 133211,250 296,025 386,825 133598,075 53,439
90 0,744 12,463 155,788 140208,750 311,575 682,850 140891,600 56,357
120 0,809 13,553 169,413 152471,250 338,825 994,425 153465,675 61,386
150 0,875 14,665 183,313 164981,250 366,625 1333,250 166314,500 66,526
180 0,910 15,259 190,738 171663,750 381,475 1699,875 173363,625 69,345
210 0,954 15,998 199,975 179977,500 399,950 2081,350 182058,850 72,824
240 0,982 16,474 205,925 185332,500 411,850 2481,300 187813,800 75,126
270 0,995 16,685 208,563 187706,250 417,125 2893,150 190599,400 76,240
300 1,013 16,995 212,438 191193,750 424,875 3310,275 194504,025 77,802
330 1,034 17,342 216,775 195097,500 433,550 3735,150 198832,650 79,533
360 1,065 17,865 223,313 200981,250 446,625 4168,700 205149,950 82,060
390 1,068 17,920 224,000 201600,000 448,000 4615,325 206215,325 82,486
420 1,068 17,920 224,000 201600,000 448,000 5063,325 206663,325 82,665
450 1,068 17,920 224,000 201600,000 448,000 5511,325 207111,325 82,845
480 1,069 17,922 224,025 201622,500 448,050 5959,325 207581,825 83,033
510 1,069 17,931 224,138 201723,750 448,275 6407,375 208131,125 83,252
540 1,069 17,932 224,150 201735,000 448,300 6855,650 208590,650 83,436
570 1,072 17,986 224,825 202342,500 449,650 7303,950 209646,450 83,859
600 1,074 18,019 225,238 202713,750 450,475 7753,600 210467,350 84,187
630 1,081 18,126 226,575 203917,500 453,150 8204,075 212121,575 84,849
660 1,081 18,126 226,575 203917,500 453,150 8657,225 212574,725 85,030
690 1,081 18,128 226,600 203940,000 453,200 9110,375 213050,375 85,220
720 1,081 18,130 226,625 203962,500 453,250 9563,575 213526,075 85,410

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F8

%Kumulatif
Waktu Rata-rata SD
I II III
0 0 0 0 0,000 0,000
5 0,563 0,585 0,599 0,582 0,018
10 3,039 3,052 3,07 3,054 0,016
15 19,048 19,052 19,079 19,060 0,017
30 46,904 46,927 46,941 46,924 0,018
60 53,407 53,421 53,439 53,422 0,016
90 56,325 56,329 56,357 56,337 0,017
120 61,35 61,373 61,386 61,370 0,018
150 66,494 66,508 66,526 66,509 0,016
180 69,732 69,318 69,345 69,465 0,231
210 72,788 72,81 72,824 72,807 0,018
240 75,094 75,107 75,126 75,109 0,016
270 76,208 76,212 76,24 76,220 0,017
300 77,766 77,788 77,802 77,785 0,018
330 79,502 79,515 79,533 79,517 0,016
360 82,028 82,032 82,06 82,040 0,017
390 82,45 82,472 82,486 82,469 0,018
420 82,634 82,647 82,665 82,649 0,016
450 82,813 82,817 82,845 82,825 0,017
480 82,996 83,018 83,033 83,016 0,018
510 83,22 83,234 83,252 83,235 0,016
540 83,404 83,408 83,436 83,416 0,017
570 83,822 83,844 83,859 83,842 0,018
600 84,155 84,168 84,187 84,170 0,016
630 84,816 84,821 84,849 84,829 0,018
660 84,993 85,015 85,03 85,013 0,019
690 85,188 85,201 85,22 85,203 0,016
720 85,378 85,382 85,41 85,390 0,018

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F8)


100

80

60

40

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

7. Disolusi Film F10


a. Disolusi F10 (1)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,009 0,097 1,213 1091,250 2,425 0,000 1091,250 0,437
10 0,071 0,986 12,325 11092,500 24,650 2,425 11094,925 4,438
15 0,117 1,654 20,675 18607,500 41,350 27,075 18634,575 7,454
30 0,186 2,650 33,125 29812,500 66,250 68,425 29880,925 11,952
60 0,341 4,868 60,850 54765,000 121,700 134,675 54899,675 21,960
90 0,462 6,616 82,700 74430,000 165,400 256,375 74686,375 29,875
120 0,570 8,168 102,100 91890,000 204,200 421,775 92311,775 36,925
150 0,693 9,945 124,313 111881,250 248,625 625,975 112507,225 45,003
180 0,810 11,624 145,300 130770,000 290,600 874,600 131644,600 52,658
210 0,918 13,179 164,738 148263,750 329,475 1165,200 149428,950 59,772
240 0,982 14,091 176,138 158523,750 352,275 1494,675 160018,425 64,007
270 1,058 15,197 189,963 170966,250 379,925 1846,950 172813,200 69,125
300 1,116 16,032 200,400 180360,000 400,800 2226,875 182586,875 73,035
330 1,166 16,745 209,313 188381,250 418,625 2627,675 191008,925 76,404
360 1,230 17,662 220,775 198697,500 441,550 3046,300 201743,800 80,698
390 1,245 17,881 223,513 201161,250 447,025 3487,850 204649,100 81,860
420 1,243 17,853 223,163 200846,250 446,325 3934,875 204781,125 81,912
450 1,253 17,992 224,900 202410,000 449,800 4381,200 206791,200 82,716
480 1,253 17,998 224,975 202477,500 449,950 4831,000 207308,500 82,923
510 1,261 18,112 226,400 203760,000 452,800 5280,950 209040,950 83,616
540 1,261 18,114 226,425 203782,500 452,850 5733,750 209516,250 83,807
570 1,268 18,210 227,625 204862,500 455,250 6186,600 211049,100 84,420
600 1,275 18,311 228,888 205998,750 457,775 6641,850 212640,600 85,056
630 1,262 18,121 226,513 203861,250 453,025 7099,625 210960,875 84,384
660 1,261 18,111 226,388 203748,750 452,775 7552,650 211301,400 84,521
690 1,254 18,011 225,138 202623,750 450,275 8005,425 210629,175 84,252
720 1,261 18,110 226,375 203737,500 452,750 8455,700 212193,200 84,877

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F10 (2)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,009 0,095 1,188 1068,750 2,375 0,000 1068,750 0,428
10 0,071 0,987 12,338 11103,750 24,675 2,375 11106,125 4,442
15 0,125 1,765 22,063 19856,250 44,125 27,050 19883,300 7,953
30 0,194 2,765 34,563 31106,250 69,125 71,175 31177,425 12,471
60 0,341 4,876 60,950 54855,000 121,900 140,300 54995,300 21,998
90 0,460 6,593 82,413 74171,250 164,825 262,200 74433,450 29,773
120 0,564 8,081 101,013 90911,250 202,025 427,025 91338,275 36,535
150 0,691 9,914 123,925 111532,500 247,850 629,050 112161,550 44,865
180 0,810 11,622 145,275 130747,500 290,550 876,900 131624,400 52,650
210 0,917 13,156 164,450 148005,000 328,900 1167,450 149172,450 59,669
240 0,976 14,004 175,050 157545,000 350,100 1496,350 159041,350 63,617
270 1,056 15,166 189,575 170617,500 379,150 1846,450 172463,950 68,986
300 1,116 16,03 200,375 180337,500 400,750 2225,600 182563,100 73,025
330 1,164 16,722 209,025 188122,500 418,050 2626,350 190748,850 76,300
360 1,224 17,575 219,688 197718,750 439,375 3044,400 200763,150 80,305
390 1,243 17,85 223,125 200812,500 446,250 3483,775 204296,275 81,719
420 1,243 17,851 223,138 200823,750 446,275 3930,025 204753,775 81,902
450 1,251 17,969 224,613 202151,250 449,225 4376,300 206527,550 82,611
480 1,247 17,911 223,888 201498,750 447,775 4825,525 206324,275 82,530
510 1,259 18,081 226,013 203411,250 452,025 5273,300 208684,550 83,474
540 1,261 18,112 226,400 203760,000 452,800 5725,325 209485,325 83,794
570 1,266 18,187 227,338 204603,750 454,675 6178,125 210781,875 84,313
600 1,269 18,224 227,800 205020,000 455,600 6632,800 211652,800 84,661
630 1,259 18,09 226,125 203512,500 452,250 7088,400 210600,900 84,240
660 1,261 18,109 226,363 203726,250 452,725 7540,650 211266,900 84,507
690 1,252 17,988 224,850 202365,000 449,700 7993,375 210358,375 84,143
720 1,255 18,023 225,288 202758,750 450,575 8443,075 211201,825 84,481

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F10 (3)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,009 0,093 1,163 1046,250 2,325 0,000 1046,250 0,419
10 0,064 0,887 11,088 9978,750 22,175 2,325 9981,075 3,992
15 0,140 1,976 24,700 22230,000 49,400 24,500 22254,500 8,902
30 0,203 2,889 36,113 32501,250 72,225 73,900 32575,150 13,030
60 0,334 4,768 59,600 53640,000 119,200 146,125 53786,125 21,514
90 0,467 6,69 83,625 75262,500 167,250 265,325 75527,825 30,211
120 0,570 8,164 102,050 91845,000 204,100 432,575 92277,575 36,911
150 0,691 9,91 123,875 111487,500 247,750 636,675 112124,175 44,850
180 0,817 11,719 146,488 131838,750 292,975 884,425 132723,175 53,089
210 0,918 13,175 164,688 148218,750 329,375 1177,400 149396,150 59,758
240 0,975 14 175,000 157500,000 350,000 1506,775 159006,775 63,603
270 1,063 15,263 190,788 171708,750 381,575 1856,775 173565,525 69,426
300 1,116 16,028 200,350 180315,000 400,700 2238,350 182553,350 73,021
330 1,164 16,718 208,975 188077,500 417,950 2639,050 190716,550 76,287
360 1,230 17,672 220,900 198810,000 441,800 3057,000 201867,000 80,747
390 1,245 17,877 223,463 201116,250 446,925 3498,800 204615,050 81,846
420 1,243 17,847 223,088 200778,750 446,175 3945,725 204724,475 81,890
450 1,258 18,066 225,825 203242,500 451,650 4391,900 207634,400 83,054
480 1,253 17,994 224,925 202432,500 449,850 4843,550 207276,050 82,910
510 1,259 18,077 225,963 203366,250 451,925 5293,400 208659,650 83,464
540 1,268 18,209 227,613 204851,250 455,225 5745,325 210596,575 84,239
570 1,268 18,206 227,575 204817,500 455,150 6200,550 211018,050 84,407
600 1,269 18,22 227,750 204975,000 455,500 6655,700 211630,700 84,652
630 1,266 18,187 227,338 204603,750 454,675 7111,200 211714,950 84,686
660 1,261 18,107 226,338 203703,750 452,675 7565,875 211269,625 84,508
690 1,252 17,984 224,800 202320,000 449,600 8018,550 210338,550 84,135
720 1,262 18,12 226,500 203850,000 453,000 8468,150 212318,150 84,927

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F10

%Kumulatif
Waktu Rata-rata SD
I II III
0 0 0 0 0,000 0,000
5 0,437 0,428 0,419 0,428 0,009
10 4,438 4,442 3,992 4,291 0,259
15 7,454 7,953 8,902 8,103 0,736
30 11,952 12,471 13,03 12,484 0,539
60 21,96 21,998 21,514 21,824 0,269
90 29,875 29,773 30,211 29,953 0,229
120 36,925 36,535 36,911 36,790 0,221
150 45,003 44,865 44,85 44,906 0,084
180 52,658 52,65 53,089 52,799 0,251
210 59,772 59,669 59,758 59,733 0,056
240 64,007 63,617 63,603 63,742 0,229
270 69,125 68,986 69,426 69,179 0,225
300 73,035 73,025 73,021 73,027 0,007
330 76,404 76,3 76,287 76,330 0,064
360 80,698 80,305 80,747 80,583 0,242
390 81,86 81,719 81,846 81,808 0,078
420 81,912 81,902 81,89 81,901 0,011
450 82,716 82,611 83,054 82,794 0,231
480 82,923 82,53 82,91 82,788 0,223
510 83,616 83,474 83,464 83,518 0,085
540 83,807 83,794 84,239 83,947 0,253
570 84,42 84,313 84,407 84,380 0,058
600 85,056 84,661 84,652 84,790 0,231
630 84,384 84,24 84,686 84,437 0,228
660 84,521 84,507 84,508 84,512 0,008
690 84,252 84,143 84,135 84,177 0,065
720 84,877 84,481 84,927 84,762 0,244

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F10)


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
-10 0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

8. Disolusi Film F11


a. Disolusi F11 (1)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,007 0,088 1,100 990,000 2,200 0,000 990,000 0,396
10 0,049 0,786 9,825 8842,500 19,650 2,200 8844,700 3,538
15 0,095 1,567 19,588 17628,750 39,175 21,850 17650,600 7,060
30 0,142 2,342 29,275 26347,500 58,550 61,025 26408,525 10,563
60 0,279 4,654 58,175 52357,500 116,350 119,575 52477,075 20,991
90 0,366 6,367 76,513 68861,250 153,025 235,925 69097,175 27,639
120 0,439 7,688 91,775 82597,500 183,550 388,950 82986,450 33,195
150 0,507 8,9216 105,945 95350,500 211,890 572,500 95923,000 38,369
180 0,610 10,658 127,650 114885,000 255,300 784,390 115669,390 46,268
210 0,702 12,111 147,063 132356,250 294,125 1039,690 133395,940 53,358
240 0,762 13,122 159,700 143730,000 319,400 1333,815 145063,815 58,026
270 0,854 14,658 178,900 161010,000 357,800 1653,215 162663,215 65,065
300 0,921 15,792 193,075 173767,500 386,150 2011,015 175778,515 70,311
330 0,967 16,567 202,763 182486,250 405,525 2397,165 184883,415 73,953
360 0,985 16,87 206,550 185895,000 413,100 2802,690 188697,690 75,479
390 1,014 17,344 212,475 191227,500 424,950 3215,790 194443,290 77,777
420 1,027 17,567 215,263 193736,250 430,525 3640,740 197376,990 78,951
450 1,027 17,569 215,288 193758,750 430,575 4071,265 197830,015 79,132
480 1,027 17,577 215,388 193848,750 430,775 4501,840 198350,590 79,340
510 1,032 17,659 216,413 194771,250 432,825 4932,615 199703,865 79,882
540 1,033 17,668 216,525 194872,500 433,050 5365,440 200237,940 80,095
570 1,034 17,681 216,688 195018,750 433,375 5798,490 200817,240 80,327
600 1,034 17,685 216,738 195063,750 433,475 6231,865 201295,615 80,518
630 1,034 17,687 216,763 195086,250 433,525 6665,340 201751,590 80,701
660 1,034 17,69 216,800 195120,000 433,600 7098,865 202218,865 80,888
690 1,034 17,693 216,838 195153,750 433,675 7532,465 202686,215 81,074
720 1,034 17,693 216,838 195153,750 433,675 7966,140 203119,890 81,248

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F11 (2)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,007 0,086 1,075 967,500 2,150 0,000 967,500 0,387
10 0,045 0,726 9,075 8167,500 18,150 2,150 8169,650 3,268
15 0,092 1,507 18,838 16953,750 37,675 20,300 16974,050 6,790
30 0,138 2,282 28,525 25672,500 57,050 57,975 25730,475 10,292
60 0,276 4,594 57,425 51682,500 114,850 115,025 51797,525 20,719
90 0,377 6,307 78,838 70953,750 157,675 229,875 71183,625 28,473
120 0,456 7,628 95,350 85815,000 190,700 387,550 86202,550 34,481
150 0,529 8,8616 110,770 99693,000 221,540 578,250 100271,250 40,109
180 0,633 10,598 132,475 119227,500 264,950 799,790 120027,290 48,011
210 0,719 12,051 150,638 135573,750 301,275 1064,740 136638,490 54,655
240 0,779 13,062 163,275 146947,500 326,550 1366,015 148313,515 59,325
270 0,871 14,598 182,475 164227,500 364,950 1692,565 165920,065 66,368
300 0,938 15,732 196,650 176985,000 393,300 2057,515 179042,515 71,617
330 0,992 16,627 207,838 187053,750 415,675 2450,815 189504,565 75,802
360 1,010 16,93 211,625 190462,500 423,250 2866,490 193328,990 77,332
390 1,038 17,404 217,550 195795,000 435,100 3289,740 199084,740 79,634
420 1,051 17,627 220,338 198303,750 440,675 3724,840 202028,590 80,811
450 1,051 17,629 220,363 198326,250 440,725 4165,515 202491,765 80,997
480 1,052 17,637 220,463 198416,250 440,925 4606,240 203022,490 81,209
510 1,057 17,719 221,488 199338,750 442,975 5047,165 204385,915 81,754
540 1,057 17,728 221,600 199440,000 443,200 5490,140 204930,140 81,972
570 1,058 17,741 221,763 199586,250 443,525 5933,340 205519,590 82,208
600 1,058 17,745 221,813 199631,250 443,625 6376,865 206008,115 82,403
630 1,058 17,747 221,838 199653,750 443,675 6820,490 206474,240 82,590
660 1,058 17,75 221,875 199687,500 443,750 7264,165 206951,665 82,781
690 1,059 17,753 221,913 199721,250 443,825 7707,915 207429,165 82,972
720 1,059 17,753 221,913 199721,250 443,825 8151,740 207872,990 83,149

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F11 (3)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
5 0,007 0,079 0,988 888,750 1,975 0,000 888,750 0,356
10 0,043 0,683 8,538 7683,750 17,075 1,975 7685,725 3,074
15 0,098 1,61 20,125 18112,500 40,250 19,050 18131,550 7,253
30 0,144 2,385 29,813 26831,250 59,625 59,300 26890,550 10,756
60 0,282 4,697 58,713 52841,250 117,425 118,925 52960,175 21,184
90 0,384 6,41 80,125 72112,500 160,250 236,350 72348,850 28,940
120 0,462 7,731 96,638 86973,750 193,275 396,600 87370,350 34,948
150 0,536 8,9646 112,058 100851,750 224,115 589,875 101441,625 40,577
180 0,639 10,701 133,763 120386,250 267,525 813,990 121200,240 48,480
210 0,725 12,154 151,925 136732,500 303,850 1081,515 137814,015 55,126
240 0,786 13,165 164,563 148106,250 329,125 1385,365 149491,615 59,797
270 0,877 14,701 183,763 165386,250 367,525 1714,490 167100,740 66,840
300 0,944 15,835 197,938 178143,750 395,875 2082,015 180225,765 72,090
330 0,998 16,73 209,125 188212,500 418,250 2477,890 190690,390 76,276
360 1,016 17,033 212,913 191621,250 425,825 2896,140 194517,390 77,807
390 1,044 17,507 218,838 196953,750 437,675 3321,965 200275,715 80,110
420 1,057 17,73 221,625 199462,500 443,250 3759,640 203222,140 81,289
450 1,057 17,732 221,650 199485,000 443,300 4202,890 203687,890 81,475
480 1,058 17,74 221,750 199575,000 443,500 4646,190 204221,190 81,688
510 1,063 17,822 222,775 200497,500 445,550 5089,690 205587,190 82,235
540 1,063 17,831 222,888 200598,750 445,775 5535,240 206133,990 82,454
570 1,064 17,844 223,050 200745,000 446,100 5981,015 206726,015 82,690
600 1,064 17,848 223,100 200790,000 446,200 6427,115 207217,115 82,887
630 1,064 17,85 223,125 200812,500 446,250 6873,315 207685,815 83,074
660 1,064 17,853 223,163 200846,250 446,325 7319,565 208165,815 83,266
690 1,065 17,856 223,200 200880,000 446,400 7765,890 208645,890 83,458
720 1,065 17,856 223,200 200880,000 446,400 8212,290 209092,290 83,637

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F11

%Kumulatif
Waktu Rata-rata SD
I II III
0 0 0 0 0,000 0,000
5 0,396 0,387 0,356 0,380 0,021
10 3,538 3,268 3,074 3,293 0,233
15 7,06 6,79 7,253 7,034 0,233
30 10,563 10,292 10,756 10,537 0,233
60 20,991 20,719 21,184 20,965 0,234
90 27,639 28,473 28,94 28,351 0,659
120 33,195 34,481 34,948 34,208 0,908
150 38,369 40,109 40,577 39,685 1,163
180 46,268 48,011 48,48 47,586 1,166
210 53,358 54,655 55,126 54,380 0,916
240 58,026 59,325 59,797 59,049 0,917
270 65,065 66,368 66,84 66,091 0,919
300 70,311 71,617 72,09 71,339 0,921
330 73,953 75,802 76,276 75,344 1,227
360 75,479 77,332 77,807 76,873 1,230
390 77,777 79,634 80,11 79,174 1,233
420 78,951 80,811 81,289 80,350 1,235
450 79,132 80,997 81,475 80,535 1,238
480 79,34 81,209 81,688 80,746 1,241
510 79,882 81,754 82,235 81,290 1,243
540 80,095 81,972 82,454 81,507 1,246
570 80,327 82,208 82,69 81,742 1,249
600 80,518 82,403 82,887 81,936 1,252
630 80,701 82,59 83,074 82,122 1,254
660 80,888 82,781 83,266 82,312 1,257
690 81,074 82,972 83,458 82,501 1,260
720 81,248 83,149 83,637 82,678 1,262

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F11)

100

80

60

40

20

0
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

9. Disolusi Film F12


a. Disolusi F12 (1)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,007 0,076 0,950 855,000 1,900 0,000 855,000 0,342
10 0,035 0,543 6,788 6108,750 13,575 1,900 6110,650 2,444
15 0,060 0,967 12,088 10878,750 24,175 15,475 10894,225 4,358
30 0,127 2,099 26,238 23613,750 52,475 39,650 23653,400 9,461
60 0,265 4,411 55,138 49623,750 110,275 92,125 49715,875 19,886
90 0,352 5,878 73,475 66127,500 146,950 202,400 66329,900 26,532
120 0,425 7,099 88,738 79863,750 177,475 349,350 80213,100 32,085
150 0,492 8,2326 102,908 92616,750 205,815 526,825 93143,575 37,257
180 0,595 9,969 124,613 112151,250 249,225 732,640 112883,890 45,154
210 0,688 11,522 144,025 129622,500 288,050 981,865 130604,365 52,242
240 0,748 12,533 156,663 140996,250 313,325 1269,915 142266,165 56,906
270 0,839 14,069 175,863 158276,250 351,725 1583,240 159859,490 63,944
300 0,907 15,203 190,038 171033,750 380,075 1934,965 172968,715 69,187
330 0,953 15,978 199,725 179752,500 399,450 2315,040 182067,540 72,827
360 0,971 16,281 203,513 183161,250 407,025 2714,490 185875,740 74,350
390 0,999 16,755 209,438 188493,750 418,875 3121,515 191615,265 76,646
420 1,012 16,978 212,225 191002,500 424,450 3540,390 194542,890 77,817
450 1,013 16,98 212,250 191025,000 424,500 3964,840 194989,840 77,996
480 1,013 16,988 212,350 191115,000 424,700 4389,340 195504,340 78,202
510 1,018 17,07 213,375 192037,500 426,750 4814,040 196851,540 78,741
540 1,018 17,079 213,488 192138,750 426,975 5240,790 197379,540 78,952
570 1,019 17,092 213,650 192285,000 427,300 5667,765 197952,765 79,181
600 1,019 17,096 213,700 192330,000 427,400 6095,065 198425,065 79,370
630 1,020 17,098 213,725 192352,500 427,450 6522,465 198874,965 79,550
660 1,020 17,101 213,763 192386,250 427,525 6949,915 199336,165 79,734
690 1,020 17,104 213,800 192420,000 427,600 7377,440 199797,440 79,919
720 1,020 17,104 213,800 192420,000 427,600 7805,040 200225,040 80,090

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

b. Disolusi F12 (2)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,007 0,074 0,925 832,500 1,850 0,000 832,500 0,333
10 0,033 0,52 6,500 5850,000 13,000 1,850 5851,850 2,341
15 0,060 0,978 12,225 11002,500 24,450 14,850 11017,350 4,407
30 0,126 2,076 25,950 23355,000 51,900 39,300 23394,300 9,358
60 0,263 4,388 54,850 49365,000 109,700 91,200 49456,200 19,782
90 0,351 5,855 73,188 65868,750 146,375 200,900 66069,650 26,428
120 0,423 7,076 88,450 79605,000 176,900 347,275 79952,275 31,981
150 0,491 8,2096 102,620 92358,000 205,240 524,175 92882,175 37,153
180 0,594 9,946 124,325 111892,500 248,650 729,415 112621,915 45,049
210 0,686 11,499 143,738 129363,750 287,475 978,065 130341,815 52,137
240 0,747 12,51 156,375 140737,500 312,750 1265,540 142003,040 56,801
270 0,838 14,046 175,575 158017,500 351,150 1578,290 159595,790 63,838
300 0,905 15,18 189,750 170775,000 379,500 1929,440 172704,440 69,082
330 0,952 15,955 199,438 179493,750 398,875 2308,940 181802,690 72,721
360 0,970 16,258 203,225 182902,500 406,450 2707,815 185610,315 74,244
390 0,998 16,732 209,150 188235,000 418,300 3114,265 191349,265 76,540
420 1,011 16,955 211,938 190743,750 423,875 3532,565 194276,315 77,711
450 1,011 16,957 211,963 190766,250 423,925 3956,440 194722,690 77,889
480 1,012 16,965 212,063 190856,250 424,125 4380,365 195236,615 78,095
510 1,017 17,047 213,088 191778,750 426,175 4804,490 196583,240 78,633
540 1,017 17,056 213,200 191880,000 426,400 5230,665 197110,665 78,844
570 1,018 17,069 213,363 192026,250 426,725 5657,065 197683,315 79,073
600 1,018 17,073 213,413 192071,250 426,825 6083,790 198155,040 79,262
630 1,018 17,075 213,438 192093,750 426,875 6510,615 198604,365 79,442
660 1,018 17,078 213,475 192127,500 426,950 6937,490 199064,990 79,626
690 1,019 17,081 213,513 192161,250 427,025 7364,440 199525,690 79,810
720 1,019 17,081 213,513 192161,250 427,025 7791,465 199952,715 79,981

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

c. Disolusi F12 (3)

[]
[] dalam Faktor %
Waktu Absorbansi Konsentrasi [] x FP dalam 2 Total Obat
900 ml Penambahan Kumulatif
ml
0 0,000 0 0 0 0 0 0 0,000
5 0,004 0,028 0,350 315,000 0,700 0,000 315,000 0,126
10 0,032 0,495 6,188 5568,750 12,375 0,700 5569,450 2,228
15 0,050 0,800 10,000 9000,000 20,000 13,075 9013,075 3,605
30 0,124 2,051 25,638 23073,750 51,275 33,075 23106,825 9,243
60 0,262 4,363 54,538 49083,750 109,075 84,350 49168,100 19,667
90 0,349 5,830 72,875 65587,500 145,750 193,425 65780,925 26,312
120 0,422 7,051 88,138 79323,750 176,275 339,175 79662,925 31,865
150 0,489 8,185 102,308 92076,750 204,615 515,450 92592,200 37,037
180 0,593 9,921 124,013 111611,250 248,025 720,065 112331,315 44,933
210 0,685 11,474 143,425 129082,500 286,850 968,090 130050,590 52,020
240 0,745 12,485 156,063 140456,250 312,125 1254,940 141711,190 56,684
270 0,836 14,021 175,263 157736,250 350,525 1567,065 159303,315 63,721
300 0,904 15,155 189,438 170493,750 378,875 1917,590 172411,340 68,965
330 0,950 15,930 199,125 179212,500 398,250 2296,465 181508,965 72,604
360 0,968 16,233 202,913 182621,250 405,825 2694,715 185315,965 74,126
390 0,996 16,707 208,838 187953,750 417,675 3100,540 191054,290 76,422
420 1,010 16,930 211,625 190462,500 423,250 3518,215 193980,715 77,592
450 1,010 16,932 211,650 190485,000 423,300 3941,465 194426,465 77,771
480 1,010 16,940 211,750 190575,000 423,500 4364,765 194939,765 77,976
510 1,015 17,022 212,775 191497,500 425,550 4788,265 196285,765 78,514
540 1,016 17,031 212,888 191598,750 425,775 5213,815 196812,565 78,725
570 1,016 17,044 213,050 191745,000 426,100 5639,590 197384,590 78,954
600 1,017 17,048 213,100 191790,000 426,200 6065,690 197855,690 79,142
630 1,017 17,050 213,125 191812,500 426,250 6491,890 198304,390 79,322
660 1,017 17,053 213,163 191846,250 426,325 6918,140 198764,390 79,506
690 1,017 17,056 213,200 191880,000 426,400 7344,465 199224,465 79,690
720 1,017 17,056 213,200 191880,000 426,400 7770,865 199650,865 79,860

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. (Lanjutan)

d. Rata-rata Disolusi F12

%Kumulatif
Waktu Rata-rata SD
I II III
0 0 0 0 0,000 0,000
5 0,342 0,333 0,126 0,267 0,122
10 2,444 2,341 2,228 2,338 0,108
15 4,358 4,407 3,605 4,123 0,450
30 9,461 9,358 9,243 9,354 0,109
60 19,886 19,782 19,667 19,778 0,110
90 26,532 26,428 26,312 26,424 0,110
120 32,085 31,981 31,865 31,977 0,110
150 37,257 37,153 37,037 37,149 0,110
180 45,154 45,049 44,933 45,045 0,111
210 52,242 52,137 52,02 52,133 0,111
240 56,906 56,801 56,684 56,797 0,111
270 63,944 63,838 63,721 63,834 0,112
300 69,187 69,082 68,965 69,078 0,111
330 72,827 72,721 72,604 72,717 0,112
360 74,35 74,244 74,126 74,240 0,112
390 76,646 76,54 76,422 76,536 0,112
420 77,817 77,711 77,592 77,707 0,113
450 77,996 77,889 77,771 77,885 0,113
480 78,202 78,095 77,976 78,091 0,113
510 78,741 78,633 78,514 78,629 0,114
540 78,952 78,844 78,725 78,840 0,114
570 79,181 79,073 78,954 79,069 0,114
600 79,37 79,262 79,142 79,258 0,114
630 79,55 79,442 79,322 79,438 0,114
660 79,734 79,626 79,506 79,622 0,114
690 79,919 79,81 79,69 79,806 0,115
720 80,09 79,981 79,86 79,977 0,115

e. Grafik %Kumulatif Vs Waktu (F12)

100
80
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8. Plot orde pelepasan obat
a. Orde Nol

100
F3
90
F4
80
F5
70
F6
60
% Kumulatif

F7
50
F8
40
F10
30
F11
20
F12
10

0
0 20 40 60 80 100
Waktu

b. Orde 1

2
F3
1,8
F4
1,6
1,4 F5

1,2 F6
Log C

1
F7
0,8
F8
0,6
0,4 F1
0
0,2
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8. (Lanjutan)
c. Orde Higuchi

100
90
80
70 F3
60 F4
% Kumulatif

F5
50
F6
40 F7
30 F8
F10
20
F11
10 F12
0
-10 0 5 10 15 20
Akar Waktu( menit 1/2 )
d. Orde Korsmeyer Peppas

2,5

2 F3
F4
1,5 F5
F6
log C

F7
1 F8
F10
F11
0,5
F12

0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
log t

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. Data pengujian aktivitas antibakteri

1. Tabel pengukuran diameter daerah hambat dari larutan standar

konsentrasi Diameter Daerah


ln C x2
(ppm) Hambat (x) (mm)

0 0,000 0,000 0,000


0,5 -0,693 0,000 0,000
1 0,000 0,300 0,090
2 0,693 0,630 0,397
3 1,099 0,710 0,504
4 1,386 0,750 0,563
5 1,609 0,840 0,706
10 2,303 1,000 1,000
20 2,996 1,150 1,323
40 3,689 1,260 1,588
60 4,094 1,340 1,796
80 4,382 1,370 1,877
100 4,605 1,400 1,960
120 4,787 1,430 2,045
140 4,942 1,450 2,103
160 5,075 1,460 2,132
180 5,193 1,470 2,161
200 5,298 1,470 2,161

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. (lanjutan)

2. Tabel pengukuran diameter daerah hambat dari aliquot disolusi terhadap


S.aureus
Aliquot Disolusi
Diameter Daerah Hambat
waktu (jam) X2
(mm)
0 0,000 0,000
0.5 1,400 1,960
1 1,650 2,723
2 1,870 3,497
3 2,050 4,203
4 2,160 4,666
5 2,230 4,973
6 2,230 4,973
7 2,239 5,013
8 2,240 5,018
9 2,241 5,022
10 2,242 5,027
11 2,243 5,031
12 2,247 5,049

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. (lanjutan)
1. Gambar pengujian diameter daerah hambat dari larutan standar
metronidazol terhadap S. aureus
a. Pengujian I

0, 20, 40, 60 ppm 80, 100, 120, 140 ppm

160, 180, 200 ppm


b. Pengujian II

0, 20, 40, 60,80 ppm 100, 120, 140 ppm

160, 180, 200 ppm

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. (lanjutan)

c. Pengujian III

0, 20, 40, 60 ppm 80, 100, 120, 140 ppm

160, 180, 200 ppm


2. Gambar pengujian diameter daerah hambat dari larutan disolusi
metronidazol terhadap S. aureus
a. Pengujian I

0; 0,5; 1; 2; 3 jam 4; 5; 6; 7; 8 jam

9; 10; 11; 12 jam

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. (lanjutan)

b. Pengujian II

0; 0,5; 1; 2 jam 3; 4; 5; 6 jam

7; 8; 9; 10 jam 11; 12 jam

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10. Gambar alat
a. Alat disolusi

b. Spektrofotometer UV/Vis Shimadzu

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10. (lanjutan)

c. Alat pengujian mikrobiologi

autoklaf

Laminar Airflow Cabinet

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10. (lanjutan)

Spekrofotometer Visibel

Jangka Sorong

Inkubator bakteri suhu 37oC

Lampiran 10. (lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


d. Alat pengujian SEM

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai