OLEH :
WAWAN SUDIRA
F201601066
1
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL
Hasil penelitian ini telah kami setujui untuk diajukan pada Seminar Hasil Program
Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari dalam rangka
penyempurnaan penulisan.
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program StudiFarmasi
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HASIL PENELITIAN 1
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR GAMBAR7
DAFTAR LAMPIRAN 8
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN 9
BAB I 10
PENDAHULUAN 10
A. LatarBelakang...................................................................................................10
B. Rumusan Masalah.............................................................................................13
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................14
D. Manfaat Penelitian............................................................................................14
E. Kebaruan Penelitian..........................................................................................14
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 17
A. Tanaman Enau (Arenga piñnata Merr)............................................................17
C. Mencit (Mus muscullus)...................................................................................25
D. Skrining Fitokimia..............................................................................................26
E. Diabetes mellitus..............................................................................................27
F. Obat Diabetes mellitus......................................................................................28
G. Tes Toleransi Glokosa Oral (TTGO)................................................................31
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 32
A. Dasar PikirPenelitian...........................................................................................32
B. Bagan Kerangka Konsep Penelitian....................................................................33
C. Variabel Penelitian..............................................................................................33
D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif.......................................................33
4
E. Hipotesis...........................................................................................................34
BAB IV METODE PENELITIAN 36
A. Jenis dan Desain Penelitian..............................................................................36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................36
C. Populasi dan Sampel.........................................................................................36
D. Alat dan Bahan Penelitian................................................................................37
E. Prosedur Penelitian...........................................................................................37
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 44
A. Hasil Penelitian.................................................................................................44
B. Pembahasan......................................................................................................49
BAB VI PENUTUP 54
A. Kesimpulan.......................................................................................................54
B. Saran.................................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN 58
5
DAFTAR TABEL
1. Kebaruan Penelitian………………………………………………………..……...16
3. Skrining Fitokimia…………………………………………………………….…..45
6
DAFTAR GAMBAR
1. Tanaman Enau…………………………………………………………………….23
2. Bagan Kerangka Konsep Penelitian………………………………………………34
4. Persen Penurunan Gula Darah……………………………………………….……46
5. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah ……………………………………….……47
6. Hasil Pengukuran Rata-rata KGDP dan KGDSIG………………………………..48
7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Skema Kerja Pembuatan Ekstrak………………………………………………….61
2. Skema Kerja Pengujian Antidiabetes……..………………………………………62
3. Dokumentasi ……………………………………………………………………...63
4. Perlakuan Hewan Uji..……………………………………………….……………66
5.Perhitungan Dosis…………………………………………………………...……..70
6. Hasil Analisis SPSS …………………………………………………………...….75
8
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
No. Singkatan Arti
1. Β Beta
2. BB Berat Badan
3. Cm Centimeter
4. Dl Desiliter
5. DM Diabetes Mellitus
9. Gr Gram
10. IV Intravena
11. kg Kilogram
14. mg Miligram
15. ml Mililiter
16. Mm Milimeter
18. U Unit
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pankreas untuk memproduksi insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat
paling umum dari diabetes tipe 1, tipe 2 dan gestational International Diabetes
setelah china (114,4 juta jiwa), India (72,9 juta jiwa), Amerika Serikat (30,2 juta
jiwa), Brazil(12,5 juta jiwa), dan Mexico (12 juta kiwa). Terdapat sekitar 10,3
penderita DM di Indonesia akan meningkat mencapai 16,7 juta jiwa pada tahun
55-64 tahun menempati posisi tertinggi sebesar 6,3%, disusul usia 65-74 tahun
10
sebesar 6,0%. Prevalensi nasional DM berdasarkan hasil pengukuran kadar gula
9% pada orang dewasa yang berusia kurang lebih 18 tahun pada tahun 2014.
Lebih dari 80% kematian DM terjadi pada berpenghasilan rendah dan Negara
menengah. Jumlah pasien DM di dunia pada tahun 2000 sebanyak 171 juta jiwa
dan di perkirakan akan meningkat pada tahun 2030 menjadi 366 juta jiwa serta
tertinggi di bawah China, Amerika Serikat, dan India (Simatupang et al., 2013).
didukung oleh penelitian yang memadai. Mengingat hal tersebut dan menyadari
bahwa Indonesia sebagai megacenter tanaman obat di dunia, sumber daya alam
bahan obat dan obat tradisional merupakan aset nasional yang perlu terus digali,
aktivitas farmakologi dari Batang Enau. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan
11
mengembangkan, mengoptimalkan pemanfaatan batang enau sebagai bahan obat
sebelumnya, untuk bagian batang enau (Arenga pinnata Merr) belum di teliti
untuk pengujian antidiabetes melainkan gula dari batang enau tersebut, sehingga
perlu dilakukan kembali pengujian antidiabetes pada bagian batang enau, salah
satu factor yang mendukung untuk dilakukan penelitian ini adalah untuk bagian
tumbuhan diduga juga dapat memperbaiki cara kerja reseptor insulin, sehingga
et al., 2016).
dan mampu meregenerasi sel-sel beta pankreas yang rusak sehingga defisiensi
Manfaat batang enau (Arenga piñnata Merr) pohon enau (Arenga piñnata
Merr) adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan
12
Alasan penggunaanTTGO adalah memiliki kelebihan yaitu dapat
sudah memiliki diabetes melitus. Apabila kadar glukosa darah melebihi normal
tetapi tidak cukup tinggi untuk disebut diabetes maka keadaan ini disebut dengan
simplisia nabati dengan proses pemanasan pada suhu 90 0C pada waktu lebih
lama (30 menit). Hal ini dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa yang
B. Rumusan Masalah
kadar glukosa darah mencit (Mus muscullus) yang diinduksi Tes Toleransi
Glukosa Oral?
13
3. Senyawa metabolit sekunder apa yang terkandung dalam tanaman batang enau
C. Tujuan Penelitian
darah.
2. Mengetahui dosis ekstrak dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr) yang
D. Manfaat Penelitian
Glukosa darah.
farmakologi.
14
E. Kebaruan Penelitian
Berdasarkan kajian literatur, penelitian tentang Uji Aktivitas Dekokta
Batang Enau (Arenga pinnata Merr) Pada Hewan Coba Mencit (Mus muscullus)
15
yang dibebani glukosa
5 Sri et al., Uji Aktivitas Metode Sampel yang
2019 Antidiabetes Infusa induksi sama, digunakan
Daun Kemuning metode berbeda.
(Murraya Paniculata ekstraksi sama,
L Jack.) Pada Mencit hewan coba
PutihJ antan Yang sama
Diinduksi Glukosa
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
1. Klasifikasi Tanaman
16
Klasifikasi tanaman Enau (Arenga piñnata Merr) (Effendyet al.,2013)
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Arcales
Family : Arecaceae
Genus : Arenga
2. Deskripsi Tanaman
Tangkai daunnya mencapai 1,5 m, panjang helaian daun 1,45cm, dan lebar
7cm. (Effendy et al., 2013). m, panjang helaian daun 1,45cm, dan lebar 7
3. Morfologi
Pada dasarnya, mulai dari akar, batang, dan daun tanaman aren hampir
a. Akar (radix)
17
Akar Familia Arecaceae adalah akar serabut kaku keras dan cukup
b. Batang (caulis)
sangat beragam dan ada yang mencapai 100 meter. Berdasarkan tinggi
dari 10 meter, pohon sedang (2-10 meter) maupun kurang dari 2 meter.
Batang famili Arecaceae ada yang tumbuh tegak ada pula yang
merambat pada pohon lain sebagai liana, bentuk yang seperti ini
c. Daun (folium)
kipas, dengan pelepah daun (vagina) atau tangkai daun (petiolus) yang
dan pinnately, membentuk tajuk dari batang kokoh yang tidak bercabang,
d. Bunga (flos)
18
bekas pelepah daun. Perbungaan dimulai dari pucuk, selanjutnya secara
memanjang, daun bunga tiga, dan kelopak bunga tiga helai. Bunga betina
buah memiliki ruang tiga dan putik tiga. Tandan bunga betina aren hanya
menghasilkan sedikit nira, oleh sebab itu tidak disadap dan dibiarkan
e. Buah (fructus)
Buah enau (Arenga piñata) merupakan buah buni (bacca) atau buah
menjadi sebuah yang berbiji satu. Buah berry, drupe atau nut, biji
dengan embrio kecil dan endosperm Biji aren berada dalam buah yang
masih belum Kulit luar, halus berwarna hijau pada waktu masih muda,
dan menjadi kuning setelah tua (masak). terlalu matang. Biji aren
berwarna kuning dan tipis, dan berbentuk bulat atau lonjong. Biji muda
19
Gambar 1. Tanamanenau (Arenga piñata Merr) (Lempang, 2012)
(Zainudin et al., 2015). Buah aren juga dapat menjaga tubuh tetap sehat
kandungan gizi bermanfaat bagi kesehatan dan bisa memulihkan stamina dan
2014).
5. Khasiat Tanaman
20
Manfaat batang pohon enau (Arenga piñnata Merr) pohon aren adalah
salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau
beta pankreas yang rusak sehingga defisiensi insulin dapat diatasi. Flavonoid
yang terkandung dalam tumbuhan diduga juga dapat memperbaiki cara kerja
Daging buah enau yang masih muda mengandung lendir yang sangat
gatal jika mengenai kulit, karena lendir ini mengandung asam oksalat. Tiap
untaian buah panjangnya mencapai 1,5-1,8 m, dan tiap tongkol (tanda buah)
terdapat 40-50 untaian buah. Tiap tandan terdapat banyak buah, beratnya
mencapai 1-2,5 kuintal. Buah yang setengah masak dapat digunakan untuk
campuran minuman. Pada satu pohon aren sering didapati 2-5 tandan buah
B. Ekstraksi
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian
tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zat-zat aktif
tersebut terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian
21
dalam mengekstraksinya sedangkan ekstrak merupakan sediaan sari pekat
tumbuh-tumbuhan yang diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-
masing bahan obat, menggunakan menstruum yang cocok, uapkan semua atau
hampir semua dari pelarutnya dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk
Ekstraksi memiliki tujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
bahan alam yang didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat
kedalam pelarut dengan cara difusi. Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga
1. Cara Dingin
zat aktif dari suatu simplisia pada temperatur ruangan. Beberapa metode
a. Meserasi
22
kinetik yang merupakan maserasi dengan disertai pengadukan yang terus
al., 2011).
b. Perkolasi
diperoleh ekstrak atau juga disebut sebagai hasil perkolat (Tiwari et al.,
2011).
2. Cara Panas
a. Refluks
23
Refluks merupakan proses ekstraksi dengan pelarut pada
al., 2011).
b. Soxhlet
c. Digesti
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruang, yaitu secara umum
d. Infusa
e. Dekok
24
Dekok merupakan sediaan cair yang dibuat dengan
900C pada waktu lebih lama (30 menit). Hal ini dilakukan untuk
tersebut memiliki beberapa keuntungan yaitu daur estrusnya teratur dan dapat
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
40gr, betina 18-35gr, berat lahir 0,5-1gr, tekanan darah Systolik 133-160mmHg,
25
Mencit (Mus musculus) memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil,
berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang untuk
pemeliharaan mencit (Mus musculus) harus senantiasa bersih, kering dan jauh
dari kebisingan. Suhu ruang pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara
18-19ºC serta kelembaban udara antara 30-70%. Mencit betina dewasa dengan
umur 35-60 hari memiliki berat badan 18-35 g. Lama hidupnya 1-2 tahun, dapat
mencapai 3 tahun. Masa reproduksi mencit betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit
betina ataupun jantan dapat dikawinkan pada umur 8 minggu. Lama kebuntingan
19-20 hari. Jumlah anak mencit rata-rata 6-15 ekor dengan berat lahir antara 0,5-
1,5 g.
D. Skrining Fitokimia
a. Alkaloid
b. Flavonoid
tanaman, dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Tersusun
atom karbon yang tidak dapat membentuk cincin ketiga (Imade, 2016).
26
c. Tannin
pada tanaman dan disintesis oleh tanaman dan kelompok karboksil (aromatic
danalifatik) dari protein. Ikatan kuat antara tanin dan protein akan
E. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu gejala klinis yang ditandai dengan
2 adalah bentuk domonan diabetes seluruh dunia, jumlahnya sekitar 90% dari
kasus secara global (John, 2011). DM tipe 2 ini ditandai dengan resistensi
terhadap aksi insulin dan ketidak mampuan untuk memproduksi insulin yang
tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang menghasilkan. Ketiga
bentuk yang paling umum dari diabetes tipe 1, tipe 2 dan gestational
27
Adapun penyebab utama diabetes adalah factor lingkungan meliputi usia,
obesitas, resistensi insulin, makanan, aktivitas fisik, dan gaya hidup juga menjadi
a. Glibenklamid
yang biasanya dibuat dalam bentuk tablet dengan bahan tunggal maupun
1. Golongan Sulfonilurea
98,0 % dan tidak lebih dari 101,0% (C12H18N2O3S), terhitung dari zat
28
yang telah dikeringkan. Pemerian dari tolbutamid adalah serbuk hablur
dan memodulasi pencernaan pasca prandial dan absorpsi zat tepung dan
pencernaan pada usus bagian atas dan menunda absorpsi zat tepung dan
disakarida yang masuk pada usus kecil bagian distal, sehingga menurunkan
glikemik setelah makan dan menciptakan suatu efek hemat insulin. Data
farmakokinetik acarbose adalah onset efek pertama kali muncul 0,5 jam,
waktu paruh (t1/2) 1-2 jam, durasi 4 jam (Tjay dan Rahardja, 2010).
3. Golongan Biguanid
29
dari golongan ini antara lain repaglinid (novonorm), nateglinid (starlix)
4. Golongan Thiazolidindion
c. Insulin
Insulin kadang digunakan oleh pasien DM Tipe 2 dan ibu hamil yang disertai
Diabetes Mellitus, namun untuk waktu yang singkat. Penggunaan insulin dapat
a. Ultra-short-acting, yang mempunyai mula kerja sangat cepat dan masa kerja yang
pendek.
b. Insulin reguler, jenis insulin ini bekerja dalam waktu yang pendek dengan mula
kerja cepat.
d. Insulin yang bekerja dalam jangka waktu panjang dengan mula kerja lambat.
kehamilan, atau untuk skrining DM maupun TGT. Subjek yang akan melakukan
30
pemeriksaan TTGO tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari dan tetap
yang diperiksa harus berpuasa setidaknya 8 jam yang dapat dimulai pada malam
Subjek kemudian akan diperiksa GDP nya pada pagi hari setelah puasa
anak) yang dilarutkan kedalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit.
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
31
A. Dasar Pikir Penelitian
beta pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara maksimal sehingga dapat
(Piero et al., 2014). Pengobatan yang biasa dilakukan oleh penderita diabetes
mellitus yaitu dengan cara suntikan atau pemberian obat kimia antidiabetes.
Pengobatan dengan cara tersebut memiliki efek samping dan membutuhkan biaya
yang mahal karena penggunaannya dalam jangka waktu yang lama, sehingga
bahan alam berupa tanaman herbal (Suresha et al., 2012 ; Udia et al., 2013).
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
32
C. Variabel Penelitian
gula darah
a. Antidiabetes
Kriteria objektif :
33
E. Hipotesis
Keterangan:
1. H0= ekstrak dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr) memiliki potensi
Ha= ekstrak dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr ) tidak memiliki
2. H0= pada dosis 10,20,30 ekstrak dekokta batang enau (Arenga piñata Merr)
Ha= pada dosis 10,20,30 ekstrak dekokta batang enau (Arenga piñnata Merr)
3. H0= ekstrak dekokta batang enau (Arenga piñnata Merr) memiliki senyawa
metabolit sekunder
Ha= ekstrak dekokta batang enau (Arenga piñnata Merr) tidak memiliki
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
mengetahui aktivitas ekstrak dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr) sebagai
Batang enau (Arenga pinnata Merr) yang akan dibuat dekokta dengan 3
konsentrasi (5%, 10% dan 15%) yang akan diuji aktivitasnya sebagai penurunan
kadar gula dalam darah. Tabel desain penelitian dapat dilihat pada tabel 2:
1 Kontrol Negatif
2 Kontrol Positif
3 Kontrol Induksi
4 Dekokta5%
5 Dekokta10%
6 Dekokta15%
35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi : Tanaman Batang Enau (Arenga pinnata Merr) di peroleh didaerah desa
Sampel : Batang Enau (Arenga pinnata Merr) di peroleh didaerah desa Rantegola
1. Alat Penelitian
(panci), Gelas kimia, gelas ukur, neraca hewan, spoit 5 ml, alat pengukur
kadar gula darah, teststrip glukosa darah, , timbangan analitik, rak tabung,
2. Bahan Penelitian
enau, aquadest, etanol 70%, kapas, Na. CMC 1%,tablet glibenklamd, TTGO,
36
E. Prosedur Penelitian
1. Penyiapan Sampel
b. Pengambilan Sampel
c. Determinasi Sampel
Universitas Haluoleo.
d. Pengolahan Sampel
dirajang
2. Ekstraksi Sampel
hingga 100 mL. Sampel tersebut dimasukan dalam wadah dekokta yang lebih
besar dan telah berisi air dan dipanaskan pada suhu 300C selama 15 menit
dingin disaring menggunakan kain flannel dan jika volume kurang dari 100
37
3. Skrining Fitokimia
a. Pemeriksaan Flavonoid
asam borat P dan serbuk halus asam oksalat P, dipanaskan hati–hati di atas
b. Pemeriksaan Alkaloid
kuat. Campuran disaring sehingga diperoleh lapisan air dan lapisan pelarut
c. Uji Triterpenoid/Steroid
spot tes, ditambahkan 3 tetes anhidrida asetat dan kemudian 1 tetes asam
38
d. Uji Saponin
kuat selama 10 detik. Terbentuk buih yang stabil selama tidak kurang dari
e. Uji Glikosida
RI, 1979).
f. Uji Fenolik
sedikit eter. Lapisan eter dikeringkan pada plat tetes, ditambahkan larutan
suling hingga 100 mL. Sampel tersebut dimasukan dalam wadah dekokta
39
yang lebih besar dan telah berisi air dan dipanaskan pada suhu 30 0C
volume kurang dari 100 mL maka ditambahkan air hangat melalui residu
bobot rata-rata tiap tablet. Setelah itu semua tablet dimasukkan kedalam
dan diberi makan dengan diet standar dan air secara ad libitum selama 1
40
minggu. Kemudian diukur kadar glukosa darah awal mencit setelah
menginduksi mencit dengan Tes Toleransi Glukosa Oral 120 mg/kg BB.
Glukosa darah diukur setelah 72 jam atau 3 hari setelah induksi Tes
pada hari kedua, 24 jam setelah induksi glukosa. Kadar gula darah normal
mencit yaitu berkisar antara 62,8-176 mg/dl jika melebihi dari angka
et al., 2016).
ekor, mencit ditimbang dan diberi tanda pengenal pada bagian ekor.
41
mempengaruhi absorbs dari hewan uji tersebut. Kemudian
dengan cara melukai mencit dengan pisau kecil. Darah yang keluar dari
menggunakan alat tes strip gula darah. Alat tes strip Easytouch GCU
perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat dengan reagen
pada elektroda dari strip tersebut. Ketika sampel darah menyentuh area
42
target sampel dari strip, darah secara otomatis ditarik ke dalam zona
reaksi dari strip. Hasil tes akan ditampilkan pada layar setelah 20 detik.
j. Analisis data
k. Etika Penelitian
alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian dan terakhir
43
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
pinnata Merr.)
JenisSenyawa InfusaBatangEnau
Alkaloid +
Flavanoid +
Tanin +
Fenol +
Saponin +
Triterpenoid -
Steroid -
Kuinon +
sumber : Hasil skrining fitokimia
44
Berdasarkan tabel 1 hasil identifikasi kualitatif kandungan kimia dekokta
skrining fitokimia didapatkan hasil positif pada dekokta batang enau (Arenga
saponin, tannin, fenol, kuinon Tetapi negatif pada senyawa kimia steroid dan
triterpenoid.
negative dengan persen penurunan 6,39%, control positif 76,2% control induksi
27,8% dekokta 5% 66,6% dekokta 10% 59,61% sedangkan dekokta 15% adalah
70,17%. yang memiliki efek untuk penurunan kadar gula darah pada penelitian ini
adalah control positif sebanyak 76.2% dekokta 15% sebanyak 70.17% dekokta
45
Gambar 1. Grafik hasil persen penurunan kadar gula dalam darah mencit.
KGDP KGDSIA
1 Kontrol Negatif 126,8 ± 3,96 212,8 ± 17,41
2 Kontrol Positif 99,6 ± 26,26 217± 41,24
3 Control induksi 113± 10,70 213 ± 27,74
4 Dekokta 5% 90,2 ± 27,85 217 ± 41,24
5 Dekokta 10% 127,8 ± 29,07 239,8 ± 39,59
6 Dekokta 15% 127,2 ± 5,35 262 ± 59,12
Ket : KGDP : Kadar Gula Darah Puasa
KGDSIG : Kadar Gula Darah Setelah Induksi Glukosa
darah mencit (Mus muscullus) pada kelompok kontrol negatif kontrol positif dan
glukosa.
46
Grafik hasil pengukuran kadar gula dalam darah mencit pada menit ke-
Gambar 3. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Puasa dan Kadar Gula Darah
Setelah Induksi Glukosa
Tabel 7. Hasil Pengukuran Rata-Rata Kadar Gula Darah Pada Menit ke-30 60 90
dan 120
30 60 90 120
1 Kontrol Negatif 214 ± 15.41 207,8 ± 199,2 ± 197 ± 20.44
13.06 21.90
2 Kontrol Positif 88.6 ± 38.63 73.6 ± 27.85 59.4 ± 21.96 52.2 ±19.48
3 Kontrol induksi 227.2 ± 52.84 221 ± 26.07 242.8 ±29.66 272.4 ± 12.89
4 Dekokta5% 129.4 ± 21.51 113 ± 23.87 254.4 72.4 ± 19.62
±37.24
5 Dekokta10% 120.8 ±34.57 124.2 ± 27.03 92 ± 30.14 71.6 ± 16.02
47
6 Dekokta15% 139.8 ± 26.64 120.2± 35.58 98 ± 19.87 73 ± 19.23
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa kadar rata-rata gula
darah mencit (Mus muscullus) pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan
ekstrak dekokta pada menit 30, 60, 90 dan 120 mengalami penurunan.
Grafik hasil pengukuran kadar gula dalam darah mencit pada menit ke-
48
Tabel 8. Hasil Analisis LSD Pengukuran Kadar Gula Darah
Uji Statistik
No Waktu Perlakuan Pembanding P
Pengamatan
1. Menit Ke-30 Kontrol Negatif Kontrol Positif ,000 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 5% ,093
Kontrol Positif Kontrol dekokta 10% ,180
Kontrol Positif Kontrol dekokta 15% ,038 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 15% Kontrol Kontrol Negatif ,001 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 10% ,715
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 15% ,659
Dekokta 10% Kontrol Dekokta 15% ,423
2. Menit Ke-60 Kontrol Negatif Kontrol Kontrol Positif ,000 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 5% ,027 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 10% ,006 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 15% ,010 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Negatif Kontrol ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 15% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 10% ,509
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 15% ,671
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Dekokta 15% ,813
3. Menit Ke-90 Kontrol Negatif Kontrol Positif ,000 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 5% ,029 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 10% ,041 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 15% ,017 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 10% Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 15% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 10% ,876
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 15% ,816
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Dekokta 15% ,698
4. Menit Ke-120 Kontrol Negatif Kontrol Positif ,000 ⃰
Kontrol Positif Kontrol dekokta 5% ,091
Kontrol Positif Kontrol dekokta 10% ,104
49
P Kontrol ositif Kontrol dekokta 15% ,082
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 15% Kontrol Negatif ,000 ⃰
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 10% ,945
Kontrol Dekokta 5% Kontrol Dekokta 15% ,959
Kontrol Dekokta 10% Kontrol Dekokta 15% ,904
B. Pembahasan
tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak
meningkatkan kadar glukosa sementara dalam darah (Astuti, 2013). Penelitian ini
diberi Glukosa oral dan kontrol ekstrak dekokta batang enau dengan dosis 5% 10%
secara peroral lalu diukur kembali kadar gula darahnya pada menit ke-30.
50
pengukuran kadar gula darah pada menit ke-30 60 90 dan 120. Pengukuran kadar
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah batang enau (Arenga
pinnata Merr) sampel ini diambil kemudian dicuci dengan air mengalir lalu
dilakukan pemanasan pada suhu 900C pada waktu lebih lama (30 menit). Hal ini
dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa yang lebih banyak dalam sari.
fitokimia didapatkan hasil positif pada dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr)
fenol, kuinon Tetapi negatif pada senyawa kimia steroid dan triterpenoid.
negative dengan persen penurunan 6,39%, kontrol positif 76,2% kontrol induksi
27,8% dekokta 5% 66,6% dekokta 10% 59,61% sedangkan dekokta 15% adalah
70,17%. yang memiliki efek untuk penurunan kadar gula darah pada penelitian ini
adalah kontrol positif sebanyak 76.2% dekokta 15% sebanyak 70.17% dekokta
51
Berdasarkan hasil analisis statistic pada tabel 6 menunjukkan bahwa kadar
gula darah puasa yaitu sebelum induksi glukosa dan kadar gula darah setelah
peningkatan kadar glukosa darah. Kadar gula darah puasa mencit belum
mengalami hiperglikemi yang ditandai dengan kadar gula darah yang masih
dalam batas normal yaitu dengan nilai 62,8-176 mg/dl, namun setelah diinduksi
pengukuran rata-rata kadar gula darah pada kelompok kontrol positif dan
kelompok ekstrak dekokta mengalami penurunan kadar gula darah akan tetapi
tidak terjadi penurunan pada kelompok kontrol negatif hal ini menunjukan
Pada penelitian ini hasil skrining fitokimia batang enau (Arenga pinnata
yang rusak sehingga difisiensi insulin dapat diatasi. Flavonoid yang terkandung
52
dalam tumbuhan diduga juga dapat memperbaiki cara kerja reseptor insulin,
menit ke-30 60 90 dan 120 diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif dan
kelompok ekstrak baik pada menit ke-30 60 90 dan 120 dengan nilai signifikan
(p>0,05) yang artinya antara kelompok kontrol positif dan kelompok ektrak
dekokta mempunyai efek yang sama yang dapat menurunkan kadar gula darah..
Pada menit ke-30 perlakuan positif banding negatif terdapat perbedaan yang
bermakna atau berbeda signifikan dengan nilai P=<0,000 yang artinya ada
perbedaan antara kelompok positif dan negative. Pada kelompok positif banding
kelompok ekstrak 5% dan 10% tidak ada perbedaan bermakna yang nilai P
perbedaan bermakna atau berbeda signifikan dengan nilai P*=<0,005 yang artinya
kelompok negative tidak memberikan efek dalam penurunan kadar gula darah
53
pada mencit disbanding kelompok ekstrak. Pada menit ke-60 kelompok negative
kelompok positif banding ekstrak dekokta 5% 10% dan 15% memiliki perbedaan
bermakna yang dimana nilai P*=>0,005 yang artinya pada menit ini ekstrak
dekokta sama-sama memiliki efek dalam penurunan kadar gula darah. Pada menit
nilai P*=<0,005. pada dekokta 5% 10% 15% banding positif memiliki perbedaan
nilai P*=<0,005 yang artinya ekstrak dekokta efektif dalam penurunan kadar gula
darah. sedangkan ekstrak dekokta 5% banding 10% banding 15% tidak memiliki
Sedangkan pada menit ke-120 pada kelompok negative banding positif memiliki
perbedaan bermakna yaitu dengan nilai P*=<0,005 Pada positif dan ektrak tidak
memiliki perbedaan bermakna dengan nilai P*=>0,005 pada menit ke-120 ini
sama-sama efektif dalam penurunan kadar gula darah. Pada kelompok ekstrak
Sedangkan pada kelompok ektrak dekokta 5% 10% dan 15% tidak memiliki
54
perbedaan bermakna yang artinya sama-sama efektif menurunkan kadar gula
darah.
hasil uji menunjukan distribusi data adalah normal dan homogen yang masing-
masing hasil uji ditunjukan oleh nilai p (sig) > 0,05. Kemudian dilanjutkan
dengan uji one way ANOVA memberikan nilai p (sig) < 0,05 artinya ada efek
penurunan kadar gula darah terhadap pemberian ekstrak dekokta batang enau,
kemudian dilakukan analisis Uji LSD apabila dari hasil uji one way ANOVA
diketahui adanya perbedaan signifikan, maka dilanjutkan uji LSD yaitu untuk
Data kadar gula darah sesudah perlakuan diolah menggunakan metode Uji
terdistribusi normal dan homogen dengan nilai signifikansi p > 0,05 sehingga
pengolahan data dilanjutkan menggunakan analisis variasi satu arah (One Way
dan 120 dengan nilai signifikansinya yaitu p<0,05. dengan nilai signifikansi kadar
gula dalam darah mencit (Mus muscullus). Setelah diperoleh adanya perbedaan
55
yang bermakna pada kadar gula dalam darah mencit (Mus muscullus) maka uji
statistik dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui antar kelompok mana yang
menggunakan alat ukur glukometer. alat ini lebih efisien karena diperlukan waktu
sekitar 10 detik untuk memperoleh hasil berupa nilai kadar glukosa darah. sampel
darah diambil dengan cara menyayat bagian ekor tikus kemudian diteteskan pada
ke strip Nesco yang terlebih dahulu dipasang pada alat glukometer Nesco setelah
itu terlihat hasil glukosa darahnya (mg/dL). Reaksi kimia yang terjadi yaitu
glukosa dalam sampel darah akan bereaksi dengan enzim glukosa oksidase untuk
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka dapat disimpulka nbahwa Ekstrak dekokta batang enau (Arenga pinnata
Merr) dengan dosis 5% 10% dan 15% dapat memberikan aktivitas ssebagai
2. Pada dosis 5% 10% dan 15% dekokta batang enau (Arenga pinnata Merr)
3. Batang enau (Arenga pinnata Merr) memilki kandungan kimia yaitu : Alkaloid,
B. Saran
yang lebih tinggi agar diperoleh konsentrasi optimum dalam penelitian ekstrak
dekokta batang enau (Arena pinnata Merr) sebagai penurunan kadar gula darah
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Indonesia Medicus Veterinus. 2018.Penurunan Kadar Glukosa Darah dan
Gambaran Histopatologi Pankreasdengan Pemberian GulaAren (Arenga
pinnata) pada TikusJantanGalur Wistar yang Diinduksi Aloksan.
International Diabetes Federation. (2019). IDF diabetes atlas eighth edition 2019.
Brussel: International Diabetes Federation.
IsrayantiV., 2019. Studi Etnomedisin BahanAlam Dikecamatan Sangia Wambulu
KabupatenButon Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara.Skripsi. Prodi
Farmasi STIKES mandala Waluya, Kendari.
Julianto, 2014. KhasiatTersembunyiKolang-Kaling. Jakarta (ID) :SinarTani
Kalay, FGSL. 2014.”Impact Management Practices Inovation Strategy On Company
Performance”. JurnalRisetBisnis dan Manajemen-RJBM (2014) Vol.2 (3)
ISSN : 2148-6689.
Kementerian Kesehatan. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. In: Riskesdas
2018.Jakarta: Balit bangkes, 071118; 2018:1-200.
Lempang, M, 2012, PohonEnau dan Manfaat Produksinta. Info Teknis EBONI,
Oktober2012 BalaiP enelitian Kehutanan Makassar. Vol.9 No.1
Lucia, E.W.2011. Eksperimen Farmakologik Orientasi Praklinik. Surabaya :Sandrina
Surabaya.
Minarno. E.B. 2015. SkriningFitokimia dan Kandungan Total Flavanoid.
Mueller, H. I. 2006. Unrevelling the conundrum of tannins in animal nutrition and
heelth. J. Sci. Food Agric. 86: 2010-2037. Jurnalsain Indonesia 2016.
P.D., F.G., The Rat Anzccart News. 1993. 6:1–4. [googe.schoolar]
PerkumpulanEndokrinologi Indonesia (PERKENI), 2011. Konsesus Pengolahan
Diabetes Melitus Tipe2 di Indonesia 2011. Semarang: PB PERKENI
Pontoh, 2007. Analisa Komponen Kimia DalamGula dan NiraAren. Laporan pada
Yayasan Masarang :Tomohon
PurnamasariD., 2014. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. In Setiati dkk
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: FKUI, pp:
2323-7.
Ramadani, P., I. Khaeruddin, A. Tjoa& I.F. Burhanuddin. 2008. Pengenalan Jenis-
Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi Selatan. UNTAD Press. Palu.
Simatupanget al., 2013. Hubungan Antara Penyakit Arteri Periferdengan Faktor
Resiko Kardiovaskular Pada Pasien DM Tipe 2. Jurnal e-Clinic (eCi),
Volume1, Nomor1,Maret 2013,hlm 7-12.
Suharmiati, 2012. Pengujian Bioaktivitas Antidiabetes Melitus TumbuhanObat.
Diankes 11 September 2012.
Sulasiyahet al., 2018. Antioxidan From Turmeric Fermentation product. Jurnal
Kimia Sains
Suiraoka, (2012). PenyakitDegeneratif. Yogyakarta: Nuhamedika
TiwariP..K.B., K.B., K.M. dan K.H 2011,Phytochemical Scraning and Extraction : A
Review. Internationale Pharmaceutical ScienciaVolume . 1: Issue 1.
59
Vijaya, I.K.W.B., Suastra I.W.2014.Development and Validation of RP-HPLC
Method for Determination of Glibenklamid in Pharmaceutical Dosege
Forms. Int,J.ChemTech Res 2014:4(2)
WHO.2012.Diabetes, WHO media centre. Online.WHO
Wink M.2008. Ecological roles of alkaloids :jermanwiley-VCH dan Co.KgaA. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia 2016
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 1. Skema Kerja Pembuatan Dekokta
Dicuci
Ditiriskan
Dirajang
Dikeringkan
Ditimbang 15 gram
Disiapkanaquadest 100 ml
Direbusselama 30 menit pada
stabil 90oC
Diserkaidengankain flannel
Disimpan pada botol yang
telahdikalibrasi
1. Infusa 5%
2. Infusa 10% 62
3. Infusa 15%
Lampiran 2. Skema Kerja Pengujian Efek Antidiabetes
Ukur kadar
Puasa selama 18 jam gula darah
puasa
Keterangan :
63
Lampiran 4. Dokumentasi
Sampel dikirim dari Desa Rantegola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pencucian sampel
64
Penjemuran sampel
Perebusan sampel 5%, 10%, 15% pada panci infusa dengan suhu 90oC selama 30
menit
65
Penyaringan sampel
66
Lampiran 5. Perlakuan Hewan Uji
67
Perlakuan Hewan Coba
68
Lampiran 6. Hasil Skrining Batang Enau (Arenga pinnata Merr)
Positif Flavonoid
69
Lampiran 7. Tabel Hasil Skrining Fitokimia
JenisSenyawa InfusaBatangEnau
Alkaloid +
Flavanoid +
Tanin +
Fenol +
Saponin +
Triterpenoid -
Steroid -
Kuinon +
70
Lampiran 8. Perhitungan Dosis
% penurunan = %
Keterangan:
% penurunan = Persentase penurunan kadar glukosa darah
% penurunan = x 100
= 6,39%
% penurunan = x 100
= 76,2%
% penurunan = x 100
= 27.8%
71
% penurunan = x 100
= 66.6%
% penurunan = x 100
= 59.61%
% penurunan = x 100
= 70.17%
: 41,88 X 0,013
27,69
: 0,019mg/grbb
72
Volume pemberian =0,016 X 1 ml = 0,13 ml
5
2. Perhitungan Dekokta 5%
73
41,88gr
Volume pemberian : 0,86 ml
Dekokta 10%
74
41,88gr
Volume pemberian : 0,99 ml
Dekokta 15%
75
Dosis mencit 41,88 gr : BB Mencit
BB Maksimal
= 41,88gr X 1ml
41,88gr
Volume pemberian : 1ml
5% 5 X 100% = 5gr
100
76
NPar Tests
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KGDP
1.372 4 15 .290
ANOVA
77
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Total 43489.467 29
Total 115346.700 29
Total 101134.300 29
Total 145400.700 29
Total 210460.700 29
78
Oneway
Descriptives
Lower Upper
Bound Bound
PerlakuanMenitKe3
Dekokta 5% 5 129.40 21.513 9.621 102.69 156.11 109 154
0
PerlakuanMenitKe6 Kontrol Negatif 5 207.80 13.065 5.843 191.58 224.02 198 230
0
Kontrol Positif 5 73.60 27.853 12.456 39.02 108.18 39 108
79
Kontrol Induksi 5 221.00 26.077 11.662 188.62 253.38 180 250
PerlakuanMenitKe9 166.47 -
Dekokta 5% 5 254.40 372.242 716.60 75 920
0 2 207.80
PerlakuanMenitKe1
Dekokta 5% 5 72.40 19.629 8.778 48.03 96.77 53 95
20
80
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
LSD
Dependent (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Std. Sig. 95% Confidence
Variable Difference Error Interval
(I-J)
Lower Upper
Bound Bound
Kontrol Ekstrak
-4.200 25.549 .871 -56.93 48.53
Dekokta 5%
Kontrol Negatif
Kontrol Ekstrak
-15.000 25.549 .563 -67.73 37.73
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-32.000 25.549 .222 -84.73 20.73
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
18.400 25.549 .478 -34.33 71.13
Dekokta 5%
Kontrol Positif
Kontrol Ekstrak
7.600 25.549 .769 -45.13 60.33
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-9.400 25.549 .716 -62.13 43.33
Dekokta 15%
81
Kontrol Positif -22.400 25.549 .389 -75.13 30.33
Kontrol Ekstrak
-4.000 25.549 .877 -56.73 48.73
Dekokta 5%
Kontrol Ekstrak
-14.800 25.549 .568 -67.53 37.93
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-31.800 25.549 .225 -84.53 20.93
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-27.800 25.549 .287 -80.53 24.93
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-17.000 25.549 .512 -69.73 35.73
Dekokta 15%
82
Kontrol Ekstrak
27.800 25.549 .287 -24.93 80.53
Dekokta 5%
Kontrol Ekstrak
17.000 25.549 .512 -35.73 69.73
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
95.400* 23.309 .000 47.29 143.51
Dekokta 5%
Kontrol Negatif
Kontrol Ekstrak
104.000* 23.309 .000 55.89 152.11
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
85.000* 23.309 .001 36.89 133.11
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-40.800 23.309 .093 -88.91 7.31
Dekokta 5%
Kontrol Positif
Kontrol Ekstrak
-32.200 23.309 .180 -80.31 15.91
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-51.200* 23.309 .038 -99.31 -3.09
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
97.800* 23.309 .000 49.69 145.91
Dekokta 5%
83
Kontrol Ekstrak
87.400* 23.309 .001 39.29 135.51
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-10.400 23.309 .659 -58.51 37.71
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-19.000 23.309 .423 -67.11 29.11
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
19.000 23.309 .423 -29.11 67.11
Dekokta 10%
Perlakuan Kontrol Negatif Kontrol Positif 134.200* 16.720 .000 99.69 168.71
Menit Ke60
Kontrol Indiksi -13.200 16.720 .438 -47.71 21.31
84
Kontrol Ekstrak
94.800* 16.720 .000 60.29 129.31
Dekokta 5%
Kontrol Ekstrak
83.600* 16.720 .000 49.09 118.11
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
87.600* 16.720 .000 53.09 122.11
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-39.400* 16.720 .027 -73.91 -4.89
Dekokta 5%
Kontrol Positif
Kontrol Ekstrak
-50.600* 16.720 .006 -85.11 -16.09
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-46.600* 16.720 .010 -81.11 -12.09
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
108.000* 16.720 .000 73.49 142.51
Dekokta 5%
Kontrol Indiksi
Kontrol Ekstrak
96.800* 16.720 .000 62.29 131.31
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
100.800* 16.720 .000 66.29 135.31
Dekokta 15%
85
Kontrol Ekstrak
-11.200 16.720 .509 -45.71 23.31
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-7.200 16.720 .671 -41.71 27.31
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
4.000 16.720 .813 -30.51 38.51
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-4.000 16.720 .813 -38.51 30.51
Dekokta 10%
PerlakuanM Kontrol Negatif Kontrol Positif 140.200* 15.265 .000 108.70 171.70
enitKe90
Kontrol Indiksi -43.600* 15.265 .009 -75.10 -12.10
Kontrol Ekstrak
104.800* 15.265 .000 73.30 136.30
Dekokta 5%
Kontrol Ekstrak
107.200* 15.265 .000 75.70 138.70
Dekokta 10%
86
Kontrol Negatif -140.200* 15.265 .000 -171.70 -108.70
Kontrol Ekstrak
-35.400* 15.265 .029 -66.90 -3.90
Dekokta 5%
Kontrol Positif
Kontrol Ekstrak
-33.000* 15.265 .041 -64.50 -1.50
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-39.000* 15.265 .017 -70.50 -7.50
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
148.400* 15.265 .000 116.90 179.90
Dekokta 5%
Kontrol Indiksi
Kontrol Ekstrak
150.800* 15.265 .000 119.30 182.30
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
144.800* 15.265 .000 113.30 176.30
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-3.600 15.265 .816 -35.10 27.90
Dekokta 15%
87
Kontrol Indiksi -150.800* 15.265 .000 -182.30 -119.30
Kontrol Ekstrak
-2.400 15.265 .876 -33.90 29.10
Dekokta 5%
Kontrol Ekstrak
-6.000 15.265 .698 -37.50 25.50
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
6.000 15.265 .698 -25.50 37.50
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
124.600* 11.478 .000 100.91 148.29
Dekokta 5%
Kontrol Negatif
Kontrol Ekstrak
125.400* 11.478 .000 101.71 149.09
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
124.000* 11.478 .000 100.31 147.69
Dekokta 15%
88
Kontrol Ekstrak
-19.400 11.478 .104 -43.09 4.29
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
-20.800 11.478 .082 -44.49 2.89
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
200.000* 11.478 .000 176.31 223.69
Dekokta 5%
Kontrol Indiksi
Kontrol Ekstrak
200.800* 11.478 .000 177.11 224.49
Dekokta 10%
Kontrol Ekstrak
199.400* 11.478 .000 175.71 223.09
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
-.600 11.478 .959 -24.29 23.09
Dekokta 15%
89
Kontrol Ekstrak
-1.400 11.478 .904 -25.09 22.29
Dekokta 15%
Kontrol Ekstrak
1.400 11.478 .904 -22.29 25.09
Dekokta 10%
90