Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I......................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan......................................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat penulisan............................................................................................................................................ 2
BAB II......................................................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................................................ 3
2.1. Darah.......................................................................................................................................................... 3
2.1.1. Pengertian darah................................................................................................................................. 3
2.1.2. Fungsi darah....................................................................................................................................... 3
2.1.3. Komponen-komponen darah............................................................................................................... 3
2.1.4. Penggolongan darah........................................................................................................................... 4
2.2. Pemeriksaan golongan darah..................................................................................................................... 5
2.2.1. Tujuan dan manfaat golongan darah.................................................................................................. 5
2.2.2. Metode pemeriksaan golongan darah................................................................................................. 5
BAB III........................................................................................................................................................................ 7
METODE DAN HASIL PENELITIAN........................................................................................................................... 7
3.1. Metode........................................................................................................................................................ 7
3.2. Hasil Penelitian........................................................................................................................................... 7

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil penelitisn metode slide.........................................................................................................................................7


Gambar 2. Reaksi darah...................................................................................................................................................................8
Gambar 3. Hasil penelitian metode tabung.....................................................................................................................................8

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil penelitian metode slide........................................................................................................................ 7


Tabel 2. Hasil penelitian metode tabung..................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah ditentukan berdasarkan antigen golongan darah ABO yang terkandung dalam sel darah
merah. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan
Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada
tahun 1907 mengklasifikasikan darah manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.

Secara klinis, ada berbagai prosedur dan praktek untuk menentukan golongan darah seseorang. Tiap-
tiap metode berbeda dalam hal sensitivitas, reagen dan peralatan yang digunakan, serta waktu yang
dibutuhkan untuk analisa. Metode slide tes jenis ini adalah yang paling rendah sensitivitasnya dibanding
metode lain. Namun, karena hasil yang didapatkannya sangat cepat, maka sangat membantu bila digunakan
pada kasus-kasus darurat.

Metode ini menggunakan tiga buah slide dari kaca atau porselen. Masing-masing slide ditetesi darah
yang akan diperiksa, kemudian dicampur dengan anti-A, anti-B dan anti-D. Pola penggumpalan darah bisa
dilihat dengan mata telanjang untuk menentukan golongan darah temasuk rhesus-nya.

Tes ini bisa selesai dalam 5 hingga 10 menit dan tidak membutuhkan biaya besar, karena hanya
membutuhkan reagen dalam jumlah sedikit. Tetapi, metode ini kurang sensitif dan hanya membantu jika
hasil tes dibutuhkan dalam waktu singkat. Tes slide bisa digunakan untuk pemeriksaan di luar klinik, namun
tidak cukup bisa diandalkan untuk transfusi darah yang benar-benar aman.

Tes tabung sebagai perbandingan dengan metode slide, tes tabung lebih sensitif dan bisa diandalkan.
Oleh karena itu, bisa digunakan sebelum transfusi darah. Pada metode ini, baik sel (forward) maupun serum
(reverse) darah akan diperiksa dan digolongkan.

Secara umum, metode tabung jauh lebih sensitif dibandingkan metode slide dan hanya membutuhkan
reagen dalam jumlah kecil. Metode ini juga bisa mendeteksi antigen yang tidak terduga, oleh sebab itu lebih
aman untuk prosedur transfusi. Namun, pada bayi, tes ini sulit untuk dilakukan karena bayi belum
memproduksi jumlah antibodi yang cukup untuk diperiksa.

1
Berdasarkan latar belakang di atass maka penulisan akan melakukan pengamatan lebih lanjut dalam
penyusunan tugas akhir kegiatan praktik kerja industri dengan judul “Hasil Pemeriksaan Golongan Darah
Metode Slide Dan Tabung”

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah adalah
bagaimana gambaran hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan metode slide dan tabung ?

1.3 Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian dalam karya tulis ilmiah adalah mengetahui
gambaran hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan metode slide dan tabung.

1.4. Manfaat penulisan


1. Bagi penulis
Menambah wawasan dan informasi keilmuan dibidang laboratorium klinik khususnya mengenai
pemeriksaan golongan darah menggunakan metode slide dan tabung di laboratorium klinik
2. Bagi institusi
Menambah khasanah perpustakaan di bidang laboratorium klinik bagi seluruh mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Ciamis, khususnya mengenai pemeriksaan golongan darah menggunakan metode
slide dan tabung dilaboratorium klinik.
3. Bagi instansi
Sebagai tambahan informasi dibidang laboratorium klinik,khususnya mengenai hasil pemeriksaan
golongan darah menggunakan metode dan tabung di laboratorium klinik.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Darah
2.1.1. Pengertian darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahkluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-
zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani
haima yang berarti darah.

Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut
Plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena
pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma.

2.1.2. Fungsi darah

Darah memili beberapa fungsi berikut :


1. Fungsi yang menyangkut reprensi,yaitu mengangkut O2 dari par uke jaringan dan CO2 dari
jaringan ke paru.
2. Fungsi yang menyangkut nutrisi,yaitu mengangkut sari makan yang diserap dari usus halus ke
seluruh tubuh.
3. Fungsi yang menyangkut zat sisa metabolisme sel tubuh menuju alat ekresi.
4. Fungsi yang menyangkut pertahanan dan kekebalan tubuh,yaitu terkait dengan darah yang
dalamnya terkandung leukosit, antibody dan substansi protektif lainnya.
5. Fungsi yang menyangkut ekskresi hormone dari organ yang satu keorgan yang lainnya.
6. Fungsi yang menyangkut dengan pengaturan panas tubuh, disini darah mengandung sejumlah
panas yang mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Untuk meningkatkan suhu tubuh, dilakukan
dengan cara mempercepat aliran darahnya.
2.1.3. Komponen-komponen darah
1. Plasma darah

Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Plasma darah mengisi
sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh.

2. Sel darah

Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah mengisi sisanya yakni
kurang lebih sekitar 40-45 persen.

3. Sel darah putih (leukosit)


3
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih
sedikit. Meski begitu, sel darah putih mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan
infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu perkembangan penyakit.

4. Trombosit (keping darah)

Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel,
melainkan sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran penting proses
pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.

2.1.4. Penggolongan darah

Penentuan golongan darah manusia saat ini ditentukan dengan tiga macam sistem, yaitu sistem
ABO, sistem MN, dan sistem Rh.
A. Golongan Darah Sistem ABO
Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner
bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini
menggolongkan darah menjadi 4 golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A,
B, AB, dan O.
Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada
sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang
terdapat pada plasma darah.
Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I (isohemaglutinogen). Gen
ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan
terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada
dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan
terekspresikan.
B. Sistem Golongan Darah MN
Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen
critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan
darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut
bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen M dan N maka
orang tersebut bergolongan darah MN.
Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel
yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N
mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana
serum (antibiodi) manusia tidak mereaksikan antigen M dan N sehingga tidak dapat
menimnbulkan penggumpulan darah (aglutinasi).
C. Golongan Darah Rhesus
Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus
(antigen Rh). Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ (Rhesus positif) dan jika tidak mempunyai
antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – (rhesus negatif).

4
Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera (macara rhesus)
oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang
memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”.
selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang
memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen
rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi
akan terjadi.

2.2. Pemeriksaan golongan darah

2.2.1. Tujuan dan manfaat golongan darah


1. Tujuan
Tes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah
seseorang.
Tes golongan darah diperlukan sebelum transfusi darah atau mendonorkan darah.
Pemeriksaan ini juga dibutuhkan untuk memastikan pasien menerima jenis darah yang tepat selama
atau setelah operasi.
Apabila golongan darah pendonor dan resipien tidak cocok, penggumpalan darah serta
penghancuran sel darah yang berbahaya dapat terjadi.
2. Manfaat
Untuk mencegah komplikasi transfutasi.

2.2.2. Metode pemeriksaan golongan darah


Pemeriksaan golongan darah sangat penting untuk transfusi. Pemeriksaan golongan darah
dapat dilakukan oleh seorang Analis Kesehatan. metode pemeriksaan golongan darah yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode slide dan tabung.

1. Metode slide
Penggolongan darah ABO dengan metode slide dilakukan dengan cara manual yaitu
dengan meneteskan sampel darah ke dua buah titik slide kemudian diteteskan cairan reagen
anti A dan reagen anti B. Setelah penetesan reagen pada sampel darah kemudian dicampur
atau diaduk dan ditunggu beberapa saat. Cairan reagen yang diteteskan berguna untuk
mereaksikan darah sehingga akan muncul sebuah perbedaan diantara setiap golongan.
Perbedaan tersebut terjadi karena sampel darah mengalami aglutinasi. Setiap golongan darah
akan menunjukan perbedaan aglutinasi. Perbedaan inilah yang kemudian digunakan untuk
membedakan golongan darah manusia. Dalam dunia kedokteran, golongan darah pada
manusia dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB dan O.
Penggolongan darah dengan cara manual menggunakan masih tempat yang terbuat dari
kertas berwarna putih dan digunakan sekali pakai sehingga membutuhkan banyak tempat.
Pengaduk yang digunakan harus berbeda dan tidak terkontaminasi sampel darah lain sehingga
hanya digunakan sekali. Penggolongan darah memerlukan waktu untuk menunggu darah
teraglutinasi dengan reagen.
a. Kelebihan metode slide :
1. Biaya relatif murah
5
2. Waktu pemeriksaan lebih cepat dan alat yang digunakan sedikit.
b. Kekuranga metode slide :
1. Reaksi antigen lemah pada sel.
2. Kelompok serum deanag titer anti-A atau anti-B yang rendah.
3. Metode ini kurang sensitif dibandingkan uji tabung, proses pengeringan pada
campuran dapat menyebabkan reaksi agregasi sel hingga dapat memberikan hasil
positif palsu.Selain itu,reaksinya lemah sehhingga sulit untuk ditafsirkan.

2. Metode tabung
pemeriksaan golongan dengan menggunakan metode tabung dimana pada percobaan ini
adalah melihat terjadi aglutinasi atau tidak terjadi aglutinasi. Pada pemeriksaan ini dilakukan
perlakuan berbeda dengan pemeriksaan golongan darah dengan slide .dimana percobaan ini
adalah pemeriksaan golongan darah yang menggunakan pencucian .larutan yang digunakan
dalam pencucian adalah larutan saline atau NaCl 0,9 %. Dimana tujuan percobaan ini adalah
untuk mengetahui ada dan tidaknya anti body yang melekat pada permukaan sel darah merah.
pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui kecocokan antibodi pendonor dengan
resipien.
Perlakuan pada percobaan ini adalah melakukan sampling sampel kemudian dilakukan
pencucian dengan menggunakan larutan saline yang berfungsi untuk mengikat antibodi yang
tidak saling mengikat atau tidak beraturan .kemudian dilakukan pencucian berulang 3 x dengan
waktu 2 menit dan dengan kecepatan 3000 rpm
Pada umumnya pemeriksaan golongan darah tidak dilakukan pencucian dan hanya ditetesi
darah kapiler atau vena pada slide kemudian ditambahkan anti A,B,O dan penambahan resus
dan lebih banyak hasil palsu tetapi yang dibutuhkan waktu sedikit .sementara pada
pemeriksaan golongan darah harus diketahui golongan darah terlebih dahulu dan kemudian
dilakukan pencucian ,dan tentu pada pemeriksaan ini mnengurangi resiko kesalahan hasil dan
tentu hasil didapatkan sesuai namun pada pemeriksaan ini tentu membutuhkan waktu yang
sangat lama. pada pemeriksaan ini untuk mengetahui kecocokan antara antibodi pendono dan
resipien. Dan hasil yang didapatkan pada pemeriksaan ini adalah positig (+) terjadi aglutinasi
dan cocok menjadi pendonor.
a. Kelebihan metode tabung
1. Memungkin kan untuk inkubasi yang cukup lama tanpa mengeringkan isi tabung.
2. Sentrifugasi akan meningkatkan reaksi yanag memugkankan antigen dan antibodi
lemah dapat terdeteksi.
3. Kesederahanaan grading untuk membaca hasil.
4. Bersih, lebih higenis.
5. Memerlukan volume reagen lebih kecil.
6. Lebih sensitif dibandngkan metode slide.
b. Kekuranga metode tabung
1. Membutuhkan banyak tenaga
2. Hasil tidak stabil
6
3. Pencucian kurang sempurna
4. Pengerjaan tidak sempurna,skor reaksi dapat turun/negatif
5. Perlu mikroskop dann waktu lama

BAB III

METODE DAN HASIL PENELITIAN

3.1. Metode
Metode peneelitiaan yang digunakan untuk menyususn Laporan Tugas Akhir Kegiatan Kerja Industri ini

meliputi eksperimen laboratorium, studi kepurpustakaan dan studi dokumentasi untuk memperoleh data dan

gambaran tentang pemeriksaan untuk pemeriksaan golongan darah.

3.2. Hasil Penelitian


1. Hasil penelitian pemeriksaan metode slide
Hasil pemeriksaan dilakukan dengan melihat agluitnasi eritrosit pada darah sampel yang ditambahakan
dengan anti serum jenis tertentu,yaitu :

Anti-A Anti-B Anti-AB Golongan darah


- - - O

+ - + A

- + + B

+ + + AB

Tabel 1. Hasil penelitian metode slide

Gambar 1. Hasil penelitisn metode slide


7
Gambar 2. Reaksi darah

2. Hasil penelitian pemeriksaan metode tabung

1. Golongan darah A apabila terjadi aglutinasi pada anti-A.

2. Golongan darah B apabila terjadi aglutinasi pada anti-B.

3. Golongan darah AB apabila terjadi aglutinasi pada anti-A dan anti-B.

4. Golongan darah O apabila tidak terjadi aglutinasi pada anti-A dan anti-B.

Anti-A Anti-B Anti-AB Golongan darah


- - - O

+ - + A

- + + B

+ + + AB

Tabel 2. Hasil penelitian metode tabung

8
Gambar 3. Hasil penelitian metode tabung

Anda mungkin juga menyukai