Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

SISTEM SIRKULASI
“PENENTUAN JENIS
GOLONGAN DARAH”

Oleh Kelompok 7 Xl.2 :


1. Annida Syifaul Hisna (03)
2. M. Hasan Ade Saputra (20)
3. Salwa Ramadhani (31)
4. Siti Nur Khafidzoh (32)

SMAN 1 TEGAL

Tahun Pelajaran 2022/2023


Jl. Menteri Supeno, Kejambon, Kec. Tegal Timur.,
Kota Tegal, Jawa Tengah 52125
NPSN : 20329847

KATA PENGANTAR

i
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena
dengan bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga laporan praktikum biologi tentang
“Penentuan Jenis Golongan Darah” dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini berisi tentang keseluruhan informasi selama kegitan praktikum


berlangsung di mana diharapkan semua anggota yang sudah berkontribusi dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama praktikum untuk kegidupan saat ini
maupun yang akan datang. Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Larasati, S.Pd. selaku guru mata
pelajaran biologi atas bimbingan, saran, waktu, serta motivasi yang diberikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas
ketidaksempurnaan ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan
YME. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih
lanjut.

Tegal, 2 November 2023

Kelompok 7 Xl.2

DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ I
KATA PENGANTAR...................................................................................... II
DAFTAR ISI.................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ IV
DAFTAR TABEL............................................................................................ IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................. Latar
Belakang............................................................................................. 1
1.2.............................................................................................................
Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3............................................................................................................. Tujuan
............................................................................................................ 2
BAB II METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat............................................................................. 3
2.2. Alat dan Bahan.................................................................................. 3
2.3. Prosedur Penelitian............................................................................ 4
BAB III HASIL & PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan.............................................................................. 6
3.2. Pembahasan....................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1. Pertanyaan dan Jawaban................................................................... 10
4.2. Kesimpulan....................................................................................... 12
4.3. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR ISTILAH.......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran 3 Biodata Penyusun 1 dan 2............................................... 15
2. Lampiran 4 Biodata Penyusun 3 dan 4............................................... 16

iii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Alat dan Bahan................................................................ 3


GAMBAR 2 : Menyiapkan Lembar Hasil Pengamatan.......................... 4
GAMBAR 3 : Membersihkan Ujung Jari dengan Alkohol..................... 4
GAMBAR 4 : Menyiapkan Jarum Steril................................................. 4
GAMBAR 5 : Mengusap Jari dengan Kapas Alkohol............................ 4
GAMBAR 6 : Menusuk Jarum Ke Ujung Jari........................................ 4
GAMBAR 7 : Memijat Ujung Jari Untuk Mengeluarkan Darah............ 4
GAMBAR 8 : Meneteskan Darah Ke Object Glass................................ 5
GAMBAR 9 : Meneteskan Serum Pada Tiap Tetesan Darah................. 5
GAMBAR 10 : Mengaduk Tetesan Darah Yang Telah Ditetesi Serum... 5
GAMBAR 11 : Mencatat Perubahan Pada Lembar Hasil Pengamatan.... 5
GAMBAR 12 : Sampel Darah Ke-1......................................................... 7
GAMBAR 13 : Sampel Darah Ke-2......................................................... 8
GAMBAR 14 : Sampel Darah Ke-3......................................................... 8
GAMBAR 15 : Sampel Darah Ke-4 ........................................................ 8

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Hasil Uji Golongan Darah Kelompok............................. 6


TABEL 2 : Frekuensi Golongan Darah Populasi Kelas.................... 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pratikum ini kami lakukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
biologi. Serangkaian proses yang terjadi selama praktikum menjadi sangat penting
karena membuat kita mengetahui perbedaan kondisi sampel darah setelah ditetesi
serum Anti-A, Anti-B, Anti-AB, dan Anti D. Sebelum membahas lebih lanjut
mengenai penentuan golongan darah pada manusia, ada baiknya kita mengetahui
teori dasar tentang darah dan komponen-komponennya.

Dilansir dari Kompas.com, darah adalah unit fungsional seluler pada manusia
yang berperan dalam membantu proses fisiologis, diantaranya untuk transportasi atau
pengangkutan berbagai zat, seprti zat makanan, zat sisa hasil metabolisme, dan zat
buangan. Darah terdiri dari dua komponen darah yaitu plasma darah dan sel-sel
darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam tubuh
manusia, sedangkan sel-sel darah yang ada pada darah sekitar 45%. Sel-sel darah
terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah (eritrosit) berperan dalam penyaluran oksigen ke
seluruh tubuh, sel darah putih (leukosit) yang berfungsi melawan infeksi dalam
tubuh, dan yang terakhir adalah trombosit atau keping darah yang berfungsi untuk
membantu pembekuan darah. Namun tak hanya itu, darah juga mengandung antigen,
yaitu protein dan gula yang terdapat dalam sel darah merah dan memiliki peran
dalam menentukan jenis golongan darah. Golongan darah dibedakan ke dalam
beberapa jenis. Pembedaan ini penting dilakukan agar darah yang ditransfusikan
tidak menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh akibat perbedaan karakter masing-
masing golongannya, terutama saat transfusi darah.

Sistem golongan darah pada manusia terbagi menjadi tiga macam, yaitu
sistem ABO, sistem MN, dan system rhesus (Rh). Penggolongan ketiga darah
tersebut didasarkan atas kehadiran antigen (aglutinogen) tertentu dalam sel darah
merahnya dan antibodi (aglutinin) pada plasma darahnya. Pembagian golongan darah
sistem ABO didasarkan pada adanya perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin
(antibodi) yang terkandung dalam darah (Tenriawaru, 2016:42). Sementara itu, sitem
MN merupakan jenis darah. Berbeda dengan golongan darah, jenis darah biasanya

1
tidak memegang peranan dalam transfusi darah karena tidak akan menyebabkan
masalah transfusi darah antara yang berbeda jenis darahnya selama golongan
darahnya sama atau mengikuti aturan transfusi darah. Sedangkan pada sistem rhesus,
orang yang memiliki antigen rhesus disebut rhesus positif (Rh+), sedangkan yang
tidak memilkinya disebut rhesus negatif (Rh-). Sistem ini dikendalikan oleh gen
dengan alel Rh dan rh. Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh. Pada wanita (Rh-)
jika mengandung embrio bergolongan (Rh+) untuk kandungan pertama tidak apa-
apa. Tetapi untuk kandungan kedua bergolongan (Rh+) juga, maka akan terjadi
eritroblastolis janin, artinya bayi yang lahir akan menderita anemia yang parah dan
di dalam darah bayi banyak tersebar eritroblast, yaitu eritrosit yang belum matang
sehingga tubuh menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena eritrosit janin akan
kemasukan zat anti (Rh+) dari darah ibu dan mengaglutinasi eritrosit janin (Waluyo,
2006: 180).

1.2. Rumusan Maslah

1. Apa saja jenis golongan darah pada manusia ?


2. Bagaimana perbedaan hasil tes pada jenis golongan darah yang berbeda ?
3. Mengapa terjadi perbedaan hasil tes pada jenis golongan darah yang
berbeda ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui jenis golongan darah pada manusia.


2. Mengetahui perbedaan hasil tes pada berbagai jenis golongan darah.
3. Menganalisis penyebab terjadinya perbedaan hasil pada tes golongan darah.

2
BAB II
METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum tentang “Penentuan Jenis Golongan Darah” dilaksanakan pada hari


Kamis, 2 November 2023 tepatnya pukul 08.30 – 10.00 WIB. Kegiatan praktikum
tersebut bertempat di Aula SMAN 1 Tegal.

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

 Jarum steril
 Gelas benda (object glass)
 Kapas
 Alkohol 70%
 Serum anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D (rhesus)
 Pipet
 Pengaduk (tusuk gigi)
 Alat tulis

Gambar 1. Alat dan Bahan

3
2.3. Prosedur Penelitia

Prosedur penelitian dalam praktikum “Penentuan Jenis Golongan Darah” di


antarannya :

1 2
Siapkan selembar kertas dengan Bersihkan ujung jari dengan kapas
tulisan identitas dan jenis serum. yang dibasahi dengan alkohol 70%.

Gambar 2. Menyiapkan Lembar Hasil Gambar 3. Membersihkan Ujung Jari


Pengamatan dengan Alkohol

3 4 Usaplah jari dengan kapas alkohol


Siapkan jarum steril.
70%.

Gambar 4. Menyiapkan Jarum Steril Gambar 5. Mengusap Jari dengan


Kapas Alkohol

5 6
Tusuklah jarum tersebut ke ujung Pijat ujung jari untuk mengeluarkan
jari. darah.

Gambar 6. Menusuk Jarum Ke Ujung Jari Gambar 7. Memijat Ujung Jari Untuk
Mengeluarkan Darah 4
7 8
Teteskan darah yang keluar pada Berilah setetes serum anti-A, anti-
gelas benda sebanyak 4 tetes (2 B, anti-AB, dan anti-D pada tiap-
tetes pada masing-masing gelas tiap darah.
benda).

Gambar 8. Meneteskan Darah Ke Gambar 9. Meneteskan Serum Pada


Object Glass Tiap Tetesan Darah

9 10
Aduklah tetesan darah yang telah Amati ada tidaknya perubahan pada
ditetesi serum dengan adukan darah dan tuliskan hasilnya pada
tusuk gigi. Gunakanlah sisi yang lembar hasil pengamatan.
berbeda untuk mengaduk tetesan
darah yang berbeda.

Gambar 10. Mengaduk Tetesan Darah Gambar 11. Mencatat Perubahan Pada
Yang Telah Ditetesi Serum Lembar Hasil Pengamatan

5
BAB III
METODOLOGI

3.1. Hasil Pengamatan

a) Hasil Uji Golongan Darah Kelompok

No Nama Anggota Hasil Pengamatan Golongan Darah


Anti-A Anti-B Anti-AB Anti-D
1. Annida Syifaul H. + + + + AB+
2. M. Hasan Ade - + + + B+
3. Salwa Ramandhani - - - + O+
4. Siti Nur Khafidzoh + - + + A+

Tabel 1. Hasil Uji Golongan Darah Kelompok

b) Frekuensi Golongan Darah Populasi Kelas

Jenis Golongan Darah Jumlah Siswa Presentase


A (+) 10 27, 8 %
B (+) 11 30, 6 %
AB (+) 3 8, 3 %
O (+) 12 33, 3 %
A (-) 0 0%
B (-) 0 0%
AB (-) 0 0%
O (-) 0 0%

Tabel 2. Frekuensi Golongan Darah Populasi Kelas

6
3.2. Pembahasan

Sistem golongan darah ABO mengklasifikasikan golongan darah manusia


menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O. Seseorang dengan golongan darah
A memiliki antigen A pada sel darah merahnya serta memiliki antibodi B di dalam
plasma darahnya. Pemilik golongan darah B memiliki antigen B pada sel darah
merahnya serta memiliki antibodi A di dalam plasma darahnya. Jika seseorang
memiliki golongan darah AB, berarti memiliki antigen A dan B pada sel darah
merahnya serta tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darahnya. Sementara
itu, seseorang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel
darah merahnya tetapi dapat memproduksi antibodi A dan B di dalam plasma
darahnya (Oktari, 2016:49).

Setelah dilaksankannya praktikum “Penentuan Golongan Darah Pada


Manusia”, kami dapat menyimpulkan beberapa fakta sesuai empat sampel darah yang
kami gunakan, diantaranya :

Sampel darah milik Annida Syifaul Hisna yang sebelumnya telah diketahui
bergolongan darah AB(+) diuji kembali menggunakan serum Anti-A, Anti-B,
Anti-AB, dan Anti-D. Hasilnya menunjukan bahwa baik darah yang ditetesi
dengan serum Anti-A, Anti-B, Anti-AB, dan Anti-D semuanya mengalami
penggumpalan. Penggumpalan itu terjadi karena darah AB(+) mempunyai
antigen A dan antigen B yang bereaksi dengan antibodi yang dikenal dengan
anti A dan anti B tersebut.

Gambar 12. Sampel Darah Ke-1

Sampel darah milik M. Hasan Ade Saputra yang sebelumnya telah diketahui
bergolongan darah B(+) diuji kembali menggunakan serum Anti-A, Anti-B,
Anti-AB, dan Anti-D. Hasilnya menunjukan bahwa baik darah yang ditetesi
dengan serum Anti-B, Anti-AB, dan Anti-D mengalami penggumpalan
kecuali darah yang ditetesi dengan serum Anti-A yang tidak menggumpal.
Penggumpalan ketika ditetesi serum Anti-B, Anti-AB, dan Anti-D itu terjadi

7
karena darah B(+) hanya mempunyai antigen B sehingga tidak menggumpal
ketika ditetesi Anti-A.

Gambar 13. Sampel Darah Ke-2

Sampel darah milik Salwa Ramadhani yang sebelumnya telah diketahui


bergolongan darah O(+) diuji kembali menggunakan serum Anti-A, Anti-B,
Anti-AB, dan Anti-D. Hasilnya menunjukan bahwa baik darah yang ditetesi
dengan serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB tidak mengalami penggumpalan
kecuali darah yang ditetesi dengan serum Anti-D yang mengalami
penggumpalan.

Gambar 14. Sampel Darah Ke-3

Sampel darah milik Siti Nur Khafidzoh yang sebelumnya telah diketahui
bergolongan darah A(+) diuji kembali menggunakan serum Anti-A, Anti-B,
Anti-AB, dan Anti-D. Hasilnya menunjukan bahwa baik darah yang ditetesi
dengan serum Anti-A, Anti-AB, dan Anti-D mengalami penggumpalan
kecuali darah yang ditetesi dengan serum Anti-B yang tidak menggumpal.
Penggumpalan ketika ditetesi serum Anti-A, Anti-AB, dan Anti-D itu terjadi
karena darah A(+) hanya mempunyai antigen A sehingga tidak menggumpal
ketika ditetesi Anti-A.

Gambar 15. Sampel Darah Ke-4

8
Mekanisme penggumpalan darah (aglutinasi) tersebut terjadi karena adanya
reaksi antigen dan antibodi sejenis. Jika antigen dan antibodi tidak sejenis diberikan
reagen maka tidak akan menimbulkan penggumpalan (aglutinasi). Sehingga tipe
golongan darah akan mudah terdeteksi apabila diberi reagen atau serum.

BAB IV

9
PENUTUP

4.1. Pertanyaan dan Jawaban

1) Apakah isi dari reagen / serum yang digunakan sehingga bisa menyebabkan
reaksi menggumpal / tidak menggumpal jika dicampur dengan darah ?
Jawaban : Reagen atau serum yang digunakan untuk uji golongan darah adalah
zat yang mengandung antibodi spesifik terhadap antigen golongan darah
tertentu. Antibodi adalah protein yang dapat mengenali dan bereaksi dengan
antigen, yaitu molekul yang terdapat di permukaan sel darah merah. Reaksi
antara antibodi dan antigen akan menyebabkan aglutinasi, yaitu penggumpalan
sel darah merah.

2) Mengapa pada seluruh anggota populasi kelas, terjadi reaksi menggumpal pada
campuran darah dan serum Anti-D ?
Jawaban : Reaksi menggumpal pada campuran darah dan serum Anti-D berarti
bahwa seluruh anggota populasi kelas memiliki antigen D pada permukaan sel
darah merah mereka. Antigen D merupakan antigen yang menentukan rhesus
positif atau negatif. Jika seseorang memiliki antigen D, maka ia memiliki
rhesus positif. Jika seseorang tidak memiliki antigen D, maka ia memiliki
rhesus negatif. Oleh karena itu, reaksi menggumpal pada campuran darah dan
serum Anti-D menunjukkan bahwa seluruh anggota populasi kelas memiliki
rhesus positif. Yang dimana berdasarkan data dari WHO persentase rhesus
positif warga Indonesia berkisar antara 90-95%. Jadi, itu yang menyebabkan
mengapa reaksi menggumpal pada campuran darah dan serum Anti-D terjadi di
seluruh anggota populasi kelas.

3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan resipien universal dan donor universal,
serta jelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
Jawaban : Resipien universal adalah orang yang memiliki golongan darah AB,
yang dapat menerima transfusi darah dari orang dengan golongan darah
apapun. Hal ini terjadi dikarenakan golongan darah AB tidak memiliki antibodi
terhadap antigen A maupun B, sehingga tidak akan terjadi reaksi
penggumpalan jika menerima darah dari golongan A, B, O, atau AB.

10
Donor universal adalah orang yang memiliki golongan darah O, yang dapat
mendonorkan darahnya ke orang dengan golongan darah apapun. Hal ini terjadi
dikarenakan golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B, sehingga
tidak akan terjadi reaksi penggumpalan jika mendonorkan darah ke golongan
A, B, O, atau AB.

4) Jelaskan apa yang dimaksud antigen, antibodi, anglutinogen, dan agglutinin !


Jawaban : Antigen adalah molekul yang dapat mengenali dan bereaksi dengan
antibodi. Antigen terdapat di permukaan sel darah merah dan menentukan
golongan darah seseorang. Ada dua jenis antigen utama, yaitu antigen A dan
antigen B. (Seseorang yang memiliki antigen A memiliki golongan darah A,
seseorang yang memiliki antigen B memiliki golongan darah B, seseorang
yang memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah AB, dan seseorang
yang tidak memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah O.)

Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengikat dan menghancurkan antigen. Antibodi terdapat di plasma darah dan
berfungsi sebagai zat pelawan terhadap antigen yang tidak sesuai. Ada dua
jenis antibodi utama, yaitu antibodi anti-A dan antibodi anti-B. (Seseorang
yang memiliki antibodi anti-A akan menggumpalkan darah yang memiliki
antigen A, seseorang yang memiliki antibodi anti-B akan menggumpalkan
darah yang memiliki antigen B, seseorang yang memiliki antibodi anti-A dan
anti-B akan menggumpalkan darah yang memiliki antigen A atau B, dan
seseorang yang tidak memiliki antibodi anti-A dan anti-B tidak akan
menggumpalkan darah yang memiliki antigen A atau B.)

Aglutinogen adalah istilah lain untuk antigen yang dapat menggumpalkan


darah. Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, yang
sama dengan antigen A dan antigen B. Aglutinogen A dan B adalah protein
yang terdapat di permukaan sel darah merah dan dapat merangsang
pembentukan antibodi aglutinin.

Aglutinin adalah istilah lain untuk antibodi yang dapat menggumpalkan


aglutinogen. Aglutinin terbagi menjadi aglutinin alfa dan aglutinin beta, yang
sama dengan antibodi anti-A dan antibodi anti-B. Aglutinin alfa dan beta
adalah protein yang terdapat di plasma darah dan dapat mengikat dan
menghancurkan aglutinogen.

11
4.2. Kesimpulan

Penggolongan darah pada manusia dapat dilakukan dengan beberapa sistem.


Namun yang paling umum adalah dengan sistem ABO. Sistem ini didasarkan pada
adanya perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung
dalam darah (Tenriawaru, 2016:42). Berdasarkan sistem ABO, golongan darah dapat
dibedakan menjadi :

 Golongan darah A, yaitu jika sel darah merah mengandung antigen A dan
antibodi B dalam plasma darah.
 Golongan darah B, yaitu jika sel darah merah mengandung antigen B dan
antibodi A dalam plasma darah.
 Golongan darah AB, yaitu jika sel darah merah mengandung antigen Adan B
dan tidak memiliki antibodi dalam plasma darah.
 Golongan darah O, yaitu jika sel darah merah tidak memiliki antigen dan
memiliki antibodi A dan B dalam plasma darah.

Pada saat melakukan test golongan darah akan terjadi penggumpalan darah
(aglutinasi) atau dapat juga tidak terjadi penggumpalan darah (larut). Penggumpalan
darah (aglutinasi) tersebut terjadi karena adanya reaksi antigen dan antibodi sejenis.
Jika antigen dan antibodi tidak sejenis diberikan reagen maka tidak akan
menimbulkan penggumpalan (akan larut). Sehingga tipe golongan darah akan mudah
terdeteksi apabila diberi reagen atau serum.

4.3. Saran

Kegiatan praktikum sudah berjalan dengan baik karena dapat selesai tepat
waktu. Namun, alangkah lebih baiknya jika kegiatan parktimum ini dilaksanakan di
ruangan yang seharusnya. Oleh karena itu, kami menyarankan agar kegiatan
parktikum selanjutnya dilaksankan di ruang laboratorium agar kegiatan parktikum
dapat berjalan dengan lebih kondusif.

12
DAFTAR ISTILAH

Anti-A : Serum yang digunakan untuk mengetahui adanya


aglutinogen atau antigen A pada darah seseorang.
Anti-AB : Serum yang digunakan untuk menentukan golongan darah
seseorang apakah AB atau O dari penggumpalan yang
terjadi.
Anti-B : Serum yang digunakan untuk mengetahui adanya
aglutinogen atau antigen B pada darah seseorang.
Anti-D : Serum yang digunakan untuk mengetahui jenis rhesus pada
pengujian golongan darah.
Fisiologis : Salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi dari
suatu organisme makhluk hidup dan bagian bagiannya.
Rhesus : Salah satu sistem penggolongan darah yang memiliki nilai
positif atau negatif selain ABO (A, B, O dan AB).
Sampel : Bagian dari populasi yang memiliki karakteristik
mirip
dengan populasi itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Makarim Fadhli Rizal. halodoc.com. (2021, 19 Oktober). Ini 4 Macam


Komponen Darah Manusia dan Fungsinya. diakses pada 6 November
2023, dari https://www.halodoc.com/artikel/ini-4-macam-komponen-
darah-manusia-dan-fungsinya.

Lukyani Lulu. kompas.com. (2022, 28 September). Komponen Darah dalam


Tubuh Manusia dan Fungsinya. diakses pada 6 November 2023, dari
https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/28/130000823/komponen-
darah-dalam-tubuh-manusia-dan-fungsinya?
page=all#:~:text=KOMPAS.com%20%2D%20Darah%20adalah
%20kombinasi,ke%20sel%20dan%20seluruh%20jaringan.

Nugroho Rizal Setyo. kompas.com. (2020, 20 Juni). Mengenal Sistem ABO


dan Rhesus pada Golongan. diakses pada 6 November 2023, dari https:
www.kompas.com/tren/read/2020/06/20/182900865/mengenal-sistem-
abo-dan-rhesus-pada-golongan-darah?page=all.

Nugroho Rizal Setyo. kompas.com. (2020, 20 Juni). Mengenal Sistem ABO


dan Rhesus pada Golongan. diakses pada 6 November 2023, dari https:
www.kompas.com/tren/read/2020/06/20/182900865/mengenal-sistem-
abo-dan-rhesus-pada-golongan-darah?page=all.

14
LAMPIRAN 1

BIODATA PENYUSUN 1

Nama Lengkap : Annida Syifaul Hisna


E-mail : anidasyifaulhisna@gmail.com
TTL : Tegal, 31 Juli 2007
Alamat : Jl. Gondangdia RT.5 / RW.2
Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal

Pendidikan Yang Telah Ditamatkan :


1. Paud Debong Kidul (2012-2013)
2. SD Debong Kidul (2013-2019)
3. SMP Negeri 1 Dukuhturi (2019-2022)

BIODATA PENYUSUN 2

Nama Lengkap : Mohammad Hasan Ade Saputra


E-mail : adeh49734@gmail.com
TTL : Tegal, 29 Maret 2007
Alamat : Jl. Pancasila RT.11 / RW.04
Kecamatan Dukuhhturi, Kabupaten Tegal

Pendidikan Yang Telah Ditamatkan :


1. TK Aisyiah Bustanul Athfal Debong Wetan (2012-2013)
2. SD Ihsaniyah (2013-2019)
3. SMP Negeri 2 Tegal (2019-2022)

15
LAMPIRAN 2

BIODATA PENYUSUN 3

Nama Lengkap : Salwa Ramadhani


E-mail : Salwaramadhani979@gmail.com
TTL : Tegal, 16 September 2007
Alamat : Jl. Panggung Baru No.33 RT.04 / RW.07
Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur

Pendidikan Yang Telah Ditamatkan :


1. PGIT Bias Assalam (2011-2012)
2. TK RA Bias Assalam (2012-2013)
3. SDIT Bias Assalam (2013-2019)
4. SMPN 1 Tegal (2019-2022)

BIODATA PENYUSUN 4

Nama Lengkap : Siti Nur Khafidzoh


E-mail : sitikhafidzoh11@gmail.com
TTL : Tegal, 11 Juli 2007
Alamat : Jl. Jombor RT.001 / RW.003
Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal

Pendidikan Yang Telah Ditamatkan :


5. TK Pertiwi Suradadi (2012-2013)
6. SDN Suradadi 04 (2013-2019)
7. SMPN 7 Tegal (2019-2022)

16

Anda mungkin juga menyukai