Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH METODE CARD

PADA SISWA- SISWI SMP NEGERI 12 SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

SAMUEL WELCO UKTOLSEYA

(14211033N)

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA


TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkas Rahmat
dan KaruniaNya, Kami dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat melalui kegiatan Pemeriksaan Golongan Darah di SMP N 12 Surakarta.

Pangabdian kepada masayarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tugas


mata kuliah Imunohematolgi yang dilaksanakan oleh civitas akademika Universitas
Setia Budi Surakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan. Kegiatan ini telah dilaksanakan
pada tanggal 4 Januari 2024.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Kepala Sekolah beserta Staf Guru SMP N 12 Surakarta yang telah
mengizinkan kami untuk melakukan kegiatan abdimas ini dengan baik dan
lancar.
2. Para Dosen Universitas Setia Budi Surakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan yang
telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini.
3. Ketua pelaksana dan seluruh teman-teman, terkhusus sie perkap dan sie
dokumentasi yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pengabdian
hingga dapat berjalan dengan lancer.

Akhir kata semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat


bermanfaat bagi adik-adik terkhusus yan bersekolah di SMP N 12 Surakara.

Surakarta, 4 Januari 2024

Sekertaris ketua pelaksana

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Landasan Teori .......................................................................................... 1
1. Pengertian Darah 1
2. Penggolongan Darah Sistem ABO 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Pelaksanaan ................................................................................................ 4
1. Waktu dan Tempat 4
2. Subjek 4
B. Pemeriksaan Golongan Darah .................................................................. 4
1. Tujuan 4
2. Prinsip 4
3. Alat, Bahan dan Reagen 4
4. Prosedur 4
C. Hasil ............................................................................................................. 5
D. Pembahasan Umum ................................................................................... 9
E. Pembahasan Khusus (perkab & dokumentasi) ..................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat
di dalam sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen
dan bahan makanan keseluruh tubuh serta mengambil karbon dioksida
dan metabolik dari jaringan. Mengetahui golongan darah seseorang
sangat penting di ketahui untuk kepentingan medis yaitu salah satunya
untuk transfusi (Oktari, 2016 : 49).
Mengikuti penemuan Karl Landsteiner tentang penggumpalan
sel-sel darah merah dan pengertian tentang reaksi antigen-antibodi,
maka penyelidikan selanjutnya memberi penegasan mengenai adanya
dua antibodi alamiah di dalam serum darah dan dua antigen pada
permukaan eritrosit. Seseorang dapat membentuk salah satu atau kedua
antibodi itu atau sama sekali tidak membentuknya. Demikian pula
dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen A dan antigen B,
sedangkan dua antibodi itu disebut anti A dan anti B. Melalui tes darah
maka setiap orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan
sifat kimianya, antigen A dan B merupakan mukopolisakarida, terdiri
dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama,
tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen antibodi
(Suryo, 2001: 346-347).

2. Penggolongan Darah Sistem ABO


Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang
didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis
antigen yang menjadi dasar dalam penggolongan darah. Tetapi yang
paling umum digunakan adalah sistem penggolongan darah ABO.
Pembagian golongan darah sistem ABO didasarkan pada adanya
perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang
terkandung dalam darah (Tenriawaru, 2016: 42).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah
A dimana golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B.
golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan
anti - A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi
tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah
yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibodi (Oktari, 2016: 49).

1
2

Reagen antisera merupakan reagen yang digunakan untuk


pemeriksaan golongan darah ABO. Diperoleh dari biakan supernatan
secara in vitro yang berasal dari hibridisasi immunoglobulin sel tikus,
dan hasil pemeriksaanya akan terbentukaglutinasi. Misalnya pada
golongan darah A ketika ditambahkan reagen antisera A, reagen
antisera B, dan reagen antisera AB, maka terjadi aglutinasi pada darah
yang di tetesi reagen antisera B dan AB, sedangkan pada reagen antisera
AB tidak terbentuk aglutinasi. Dari segi reagen metode ini kurang
ekonomis, maka serum dapat dijadikan sebagai reagen pada
pemeriksaan golongan darah ABO (Oktari, 2016: 50).
Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari
alel berganda dari sebuah gen tunggal. Sehingga ada empat
kemungkinan fenotip yaitu A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini
menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dansubstansi B, yang
mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah
seseorang mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B),
kedua-duanya (tipe AB, atau tidak sama sekali (tipe O). Golongan
Rhesus negatif (Rh -) ditemukan hampir 15% pada ras kulit putih,
sedangkan pada ras Asia jarang dijumpai kecuali terjadi perkawinan
campuran dengan orang asing yang bergolongan rhesus negatif. Pada
wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama Rhesus positif,
risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan pada kehamilan
berikutnya sebagai akibat sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar
16%. Perbedaan rhesus dapat menimbulkan kondisi antirhesus atau
penghancuran sel darah merah, dalam kondisi tertentu dapat
mengakibatkan kematian janin dalam rahim atau gangguan kesehatan
setelah lahir seperti anemia, jaundice(penyakit kuning), pembengkakan
hepar dan gagal jantung (Swastini, 2016: 69).

B. Tujuan Penulisan
Mengetahui golongan darah pada siswa-siswi di SMP N 12 Surakarta
Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah 2024.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 04 Januari 2024. Pukul 08.00 – Selesai
Tempat : SMP Negeri 12 Surakarta di Jl. A. Yani No.370, Kerten,
Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57143
2. Subjek
69 siswa-siswi kelas 7,8,9 yang terpilih dari wali kelas mereka
B. Pemeriksaan Golongan Darah
1. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui golongan
darah. dengan menggunakan sistem ABO, serta untuk mengetahui jenis
aglutinogen dalam sel darah dengan antisera yan telah diketahui
jenisnya.
2. Prinsip
Reaksi aglutinasi antara aglutinogen dalam sel darah dengan
antisera yang diketahui jenisnya. Jika bersesuaian maka akan terjadi
aglutinasi. Aglutinasi merupakan penggumpalan sel darah merah yang
disebabkan oleh ikatan antibodi dengan antigen pada sel darah merah.

3. Alat, Bahan dan Reagen


Alat : Kartu golongan darah, lancet, lidi, swab alkohol, kapas kering
Bahan : Darah Kapiler
Reagen : Antisera A, Antisera B, Antisera AB, dan Antisera D

4. Prosedur
a. Siapkan kartu golongan darah, lengkapi dengan identitas pasien.

b. Melakukan palpasi pada jari-jari yang akan diambil


darahkapilernya, setelah itu diusap dengan swab alkohol tunggu
hingga kering, lakukan penusukan dengan lancet pada jari
tersebut posisi diujungn jari.
c. Tekan hingga mengeluarkan darah, lalu teteskan pada setiap
kotak-kotak pada kartu golongan darah.
d. Teteskan masing-masing Antisera disetiap koyak-kotak pada
kartu golongan darah sesuai dengan jenis antisera dan saat
meneteskan antisera jangan sampai menyentuh darah kapiler.

3
4

e. Campur tiap kotak dengan ujung lidi yang berlainan untuk setiap
kotak.
f. Goyangkan kartu golongan darah tersebut dengan gerakan
melingkar, amati aglutinasi pada menit ke 2-3
g. Interprestasikan hasil golongan darah lalu tulis pada kartu
golongan darah dibagian kolom hasil Goldar dan Rhesus.
C. Hasil
Dalam hasil pemeriksaan golongan darah terhadap siswa kelas 7,8,9
SMP Negeri 12 Surakarta, dengan jumlah siswa 69 Siswa. Berikut tabel
hasil golongan darah :
NO NAMA USIA Jenis ALAMAT Goldar
Kelamin
1. Gabriel Alvan 14 Laki-laki Manahan B+
Victory tahun
2. Mandala 14 Laki-laki Sumber A+
Dirgantara tahun
3. Bagas Rakaditya 15 Laki-laki Sumber O+
tahun
4. Tesar Putra L. 12 Laki-laki Sumber O+
tahun
5. Muhammad 13 Laki-laki Plesungan B+
Raihan tahun
6. Bagus Dwi 14 Laki-laki Kadipiro O+
Kurniawan tahun
7. Muhammad Rizki 14 Laki-laki Gremet O+
tahun
8. Bima Abisatya 14 Laki-laki Kadipiro O+
tahun
9. Gabrien Johan S. 14 Laki-laki Banyuanyar A+
tahun
10. Farhan Ashafar P. 14 Laki-laki Sambirejo O+
tahun
11. Alfan Arjuna M. 15 Laki-laki Sadon B+
tahun
12. Bimo Wildan R. 14 Laki-laki Manahan B+
tahun
13. Yonathan 14 Laki-laki Gumunggung B+
tahun
5

14. Abiyufa 15 Laki-laki Sumberjambalan O+


tahun
15. Daffa Nur E. 14 Laki-laki Sumber B+
tahun
16. Ranu Noviyanto 14 Laki-laki Sumber A+
tahun
17. Dewa Saputra 15 Laki-laki Tirtoyoso B+
tahun
18. Muhammad Faiz 14 Laki-laki Banyuanyar A+
tahun
19. Haidar Achmal 14 Laki-laki Sumber O+
tahun
20. Muhammad 14 Laki-laki Kadipiro B+
Akbar tahun
21. Muhammad Raka 13 Laki-laki Banjarsari AB+
Putra tahun
22. Bintang Arya 14 Laki-laki Mantren B+
tahun
23. Alvin Mahaya R. 15 Laki-laki Pandean O+
tahun
24. Cakra Pinilih 14 Laki-laki Sumber AB+
tahun
25. Ruben Aditya 15 Laki-laki Kleco, Kadipiro O+
tahun
26. Hafidz Rio H. 14 Laki-laki Kadipiro O+
tahun
27. Muhammad 14 Laki-laki Sumber O+
Sunan tahun
28. Muhammad Satria 14 Laki-laki Manahan A+
I. tahun
29. Gevariel Esa N. 13 Laki-laki Manahan O+
tahun
30. Stefanus Bintang 13 Laki-laki Sumber B+
tahun
31. Junior Aris S. 13 Laki-laki Sumber B+
tahun
32. Dello Aldova 14 Laki-laki Gremet O+
tahun
6

33. Calista Nabila 14 Perempuan Sumber B+


tahun
34. Salma Naufa 15 Perempuan Sumber A+
Adilah tahun
35. Elrica Alodia P. 15 Perempuan Bnayuanyar O+
tahun
36. Avisa Putri Surya 12 Perempuan Sumber A+
tahun
37. Naviska Zalva 12 Perempuan Sumber B+
tahun
38. Regina Julieta 13 Perempuan Manahan B+
tahun
39. Atika Dwi Anjani 13 Perempuan Karanganyar A+
tahun
40. Nabila Putri 12 Perempuan Sumber B+
tahun

41. Raisya Laras Wulan 12 Perempuan Sumber O+


R. tahun
42. Oktari Zahra K. 13 Perempuan Sumber O+
tahun
43. Ailsa Candra W. 12 Perempuan Banyuanyar A+
tahun
44. Ellenia Ranti 13 Perempuan Sumber O+
tahun
45. Febe Eindjelina 15 Perempuan Sumber AB+
tahun
46. Yesika Putri Y. 15 Perempuan Banyuanyar A+
tahun
47. Aurella Rona P. 14 Perempuan Sumber O+
tahun
48. Zynthia Safira R. 14 Perempuan Sumber O+
tahun
49. Ginaa Salsabil 15 Perempuan Banyuanyar O+
tahun
50. Prita Nova A.P. 12 Perempuan Sumber O+
tahun
51. Arumi Salsabila 13 Perempuan Sumber O+
tahun
7

52. Safa Putri M. 14 Perempuan Sumber B+


tahun
53. Viona Sekar Indah 15 Perempuan Banyuanyar O+
P. tahun
54. Cinta Fairoza Putri 15 Perempuan Ngipang AB+
tahun
55. Chaesa Sofin 12 Perempuan Banyuanyar B+
tahun
56. Stefani Putri 13 Perempuan Sumber A+
tahun
57. Bhanurasmi Cahya 12 Perempuan Sukomulyo O+
D. tahun
58. Carrisa Aqila Putri 12 Perempuan Mojosongo AB+
tahun
59. Salta Israela 12 Perempuan Manahan AB+
tahun
60. Aswadewi N. 13 Perempuan Klodran A+
tahun
61. Yesica Ayuningrum 13 Perempuan Sumber B+
tahun
62. Elly Raina P. 12 Perempuan Sumber A+
tahun
63. Nezza Azahra F. 12 Perempuan Banyuanyar B+
tahun
64. Alia 13 Perempuan Baturan A+
tahun
65. Alena Putri J. 12 Perempuan Sumber B+
tahun
66. Kansa Sabita P. 13 Perempuan Kadipiro O+
tahun
67. Nabila Arista P. 13 Perempuan Kragilan O+
tahun
68. Anastasya Arlinda 14 Perempuan Kadipiro O+
P. tahun
69. Nadia Salsabila 14 Perempuan Sumber O+
tahun
8

D. Pembahasan Umum
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan golongan darah
dan rhesus pada siswa-siswi SMP Negeri 12 Surakarta diikuti oleh 69 siswa,
terdiri dari 32 laki-laki dan 37 perempuan. Kegiatan tersebut diawali dengan
proses sosialisasi kepada siswa berupa penjelasan dan pengarahan terlebih
dahulu tentang apa saja tipe golongan darah, pentingnya memeriksa
golongan darah, serta manfaat mengetahui golongan darah dan rhesus.
Setelah sosialisasi, siswa melakukan registrasi secara berurutan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan golongan darah dimulai dengan melakukan swab alkohol
pada jari, kemudian. ditusuk dengan blood lancet.Tetesan darah pertama
dibuang, kemudian darah diteteskan pada kertas golongan. darah sebanyak
4 tetes menyesuaikan lingkaran pada kertas. Setelah itu ditetesi dengan
reagen Anti A, B, AB dan D dan dihomogenisasi. Setelah sekitar 30-60
detik, hasil pemeriksaan dapat diketahui golongan darah dan rhesusnya.
Golongan darah yang dimiliki oleh setiap orang berbeda karena adanya
antigen di dalam darah. Pada sistem penggolongan darah ABO, antigen A,
B, atau tidak adanya antigen. A maupun B yang terdapat di permukaan sel
darah merah dapat menentukan jenis golongan darah dari setiap orang.
Karena sifat golongan darah sangat dipengaruhi oleh keturunan, sehingga
genotip dari orang tua merupakan merupakan penyumbang terbesar dalam
menentukan keberadaan antigen pada anak-anaknya. Penggolongan darah
rhesus merupakan terbesar kedua setelah sistem ABO, namun terdapat
perbedaan, dimana pada rhesus ditentukan berdasarkan keberadaan antigen
D, selain itu golongan darah rhesus juga bersifat imunogenik (Mitra,
Ranadhir, Mishra, & Rath, 2014).
Golongan darah merupakan karakteristik khas dari sel darah merah
yang memiliki kandungan protein dan karbohidrat berbeda. Orang yang
memiliki rhesus positif (Rh+) mengindikasikan bahwa darahnya memiliki
antigen D yang saat ditambahkan/ditetesi dengan reagen anti-D (antibodi D)
ditandai dengan reaksi positif berupa aglutinasi pada darah. Sedangkan
orang yang memiliki rhesus negatif (Rh-), mengindikasikan darahnya tidak
memiliki antigen-D, sehingga saat ditambahkan/ditetesi dengan reagen anti-
D (antibodi D) akan menunjukkan reaksi negatif atau tidak terjadi
penggumpalan (Suyasa et.al., 2017).

E. Pembahasan Khusus (Sie Perkap & dokumentasi)


Dalam acara pengabdian masyarakat ini saya berada pada divisi
perlengkapan dan divisi dokumentasi dimana pada perlengkapan saya
sebagai anggota bertugas untuk menyiapakan kebutuhan perlengkapan
9

panitia khususnya mengatur meja dan kursi serta penyiapan reagen


pemeriksaan dan pada dokumentasi saya sebagai koordinator bertugas juga
untuk memberikan arahan kepada anggota-anggota pada divisi dokumentasi
yang bertugas mengambil dokumentasi dalam bentuk foto dan video. Dan
saya juga mengambil peran dalam dokumentasi dalam pengambilan foto.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggolongan darah dapat dilakukan dengan mengencerkan sel-sel
darah dengan garam tertentu, lalu satu bagian ditetesi dengan aglutinin (anti
A) dan yang lain dicampur dengan aglutinin (anti B). Setelah beberapa saat
darah diamati apakah terjadi penggumpalan pada salah satu bagiannya.
Setelah itu darah probandus termasuk kedalam golongan darah apa.
Golongan darah A, jika memiliki aglutinogen A dan terjadi penggumpalan
jika ditetesi dengan serum A. B, jika memiliki aglutinogen B dan terjadi
penggumpalan jika ditetesi dengan serum B. AB, jika memiliki aglutinogen
A dan B terjadi penggumpalan jika ditetesi serum A dan B ataupun serum
BO, jika tidak memiliki aglutinogen A maupun B tidak terjadi
penggumpalan saat ditetesi serum A maupun serum B.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dapat ditemukan bahwa berdasarkan
sampel darah siswa-siswi yang digunakan, golongan darah terbanyak yang
ada adalah golongan darah O sebanyak 29 orang, diikuti golongan darah B
sebanyak 20 orang, kemudian golongan darah AB sebanyak 14 orang,
sedangkan golongan darah paling sedikit adalah golongan darah AB
sebanyak 6 orang.

B. Saran
Dalam pengabdian sebaiknya di lakukan hal hal yg lebih matang agar
menunjang keberhasilan dan kelancaran dalam pengabdian.

10
DAFTAR PUSTAKA
Oktari, Anita dkk. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide
Dengan Reagen Serum Golongan darah A. B. O. Jurnal Teknologi
Laboratorium. Vol. 5 No. 2: 49-50. Bandung: Sekolah Tinggi Analis Bakti
Asih

Suryo. 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjag Mada University Press


Swastini, D.A dkk. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Rhesus Pelajar Kelas 5 Dan
6 Sekolah Dasar Di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar. Jurnal
Udayana Mengabdi. Vol. 15 No. 1: 69. Bali: Universitas Udayana.
Tenriawaru, E.P dkk, 2016. Analisis Korelasi Antara Golongan Darah Tipe ABO
Dengan Modalitas Dan Gaya Belajar Mahasiswa, Jurnal Dinamika. Vol. 7
No. 1: 42. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo
Suminar, S. R. (2011). Analisis Hukum Terhadap Pemberian Transfusi Darah Di
Rumah Sakit Berdasarkan UndangUndang No. 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Jurnal FH.UNISBA, 13(3).

Akbar, T. I. S., Ritchie, N. K., & Nurmala. (2019). Inkompatibilitas ABO Pada
Neonatus Di UTD PMI Kota Banda Aceh Tahun 2018. Jurnal Averrous,
5(2), 59–75.

11
12

Anda mungkin juga menyukai