SKENARIO 1
Disusun Oleh:
Novita Damayanti
NPM: 18700002
Tutor Pembimbing:
DR. dr. Candra Rini HP, M.kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah hasil diskusi SGD ini dapat
diselesaikan tepat pada waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
SGD Skenario 1. Dalam makalah ini dibahas mengenai kata kunci untuk
menentukan diagnosa suatu penyakit hingga prognosis dan komplikasinya.
Kami mendapat banyak bimbingan dan pelajaran baru ketika menyusun
makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini kurang
dari sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan utnuk perbaikan.
Akhir kata dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
SKENARIO 1
Dimas, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas
karena diare.
1
BAB II
KATA KUNCI
2
BAB III
PROBLEM
3
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Batasan
Menurut Kemenkes RI (2011), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-
tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih
dalam sehari.
Diare akut diberi batasan sebagai meningkatnya kekerapan, bertambah cairan,
atau bertambah banyaknya tinja yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat
relatif terhadap kebiasaan yang ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari
satu minggu. Apabila diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka
dikatakan diare yang berkepanjangan (Soegijanto, 2016).
Kemenkes RI (2011), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat
kelompok yaitu:
1. Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari
(umumnya kurang dari tujuh hari),
2. Disentri: yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya
3. Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari
secara terus menerus
4. Diare dengan masalah lain: anak yang menderita diare (diare akut dan
persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan
gizi atau penyakit lainnya.
Diare akut dapat mengakibatkan (Soegijanto, 2016):
1. Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan
dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia
2. Gangguan sirkulasi darah, dapat berupa renjatan hipovolemik sebagai
akibat diare dengan atau tanpa disertai muntah
3. Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan berlebihan karena diare
dan muntah
4
4.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Saluran cerna atau traktus digestifus merupakan sistem organ yang berfungsi
untuk mengambil berbagai zat dari luar tubuh (air, mineral, nutrien, vitamin),
memecah partikel-partikel besar menjadi partikel kecil, dan mentransfer
partikelpartikel tersebut dari lingkungan luar ke dalam darah, untuk selanjutnya
digunakan atau disimpan dalam sel. Secara umum, struktur anatomi sistem
pencernaan terdiri atas saluran yang berkesinambungan dan terhubung satu sama
lain (rongga mulut, faring, esofagus, lambung/gaster, usus besar, usus halus, anus)
serta organorgan aksesoris, yaitu kelenjar ludah, liver, pankreas, serta kelenjar
empedu (Juffrie., dkk, 2018).
5
4. Tunika serosa, yaitu jaringan ikat terluar yang menghasilkan cairan serous.
6
Proses digesti adalah pemecahan atau penguraian nutrien secara fisik dan
kimia menjadi bentuk atau unit yang dapat diserap. Digesti secara fisik mencakup
proses pengunyahann dan pencampuran, sedangkan digesti kimia adalah
penguraian makanan dengan bantuan atau katalisasi enzim.
Proses digesti akan dilanjutkan dengan absorpsi, yaitu proses pemindahan
atau transfer zat makanan terdigesti dari lumen usus melalui epitel untuk
selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah dan limfa.
7
Penyebab :
Penyebab diare umumnya adalah infeksi virus pada usus besar. selain
infeksi virus, dapat juga disebabkan infeksi parasit, alergi makanan,
psikologis, Intoleransi fruktosa maupun laktosa, efek samping obat-
obatan contohnya : obat antibiotik (karena antibiotik dapat membunuh
bakteri baik).
2. Gangguan pencernaan
Gejala:
Sulit menelan
Mual, muntah
Perut kembung, diare
BAB berdarah
Berat badan naik atau malah turun
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan suhu tubuh
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan berat badan
Pemeriksaan Penunjang :
Pengambilan sampel darah dan feses
Endoskopi
Uji pencitraan (USG, CT Scan)
Penyebab:
Penyebab gangguan penceraan sangat banyak, diantaranya adalah
Penyakit refluks asam lambung, gastritis, penyakit batu empedu hingga
stress.
3. Gangguan penyerapan nutrisi
Gejala:
Kembung dan rasa tidak nyaman di perut
Diare yang terus menerus
Tinja berwarna terang, berminyak, berbau busuk, lengket
Berat badan turun, kulit kering, rambut rontok
8
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan kondisi fisik, apakah pasien lemah
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan keadaan kulit (kering/tidak)
Pemeriksaan Penunjang:
Tes darah lengkap, tes pernapasan, tes tinja, CT Scan, Biopsi
Penyebab:
Sindrom malabsorpsi, menderita penyakit pankreas, menderita penyakit
pada usus halus, menderita penyakit infeksi cacing.
9
BAB V
HIPOTESIS AWAL
Berdasarkan gejala klinis pasien didapat hipotesis awal yang terdiri dari 3
kemungkinan penyakit pada pasien yaitu:
o Diare akut
o Gangguan pencernaan
o Gangguan penyerapan nutrisi
10
BAB VI
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
6.1 Anamnesis
Nama : An. Dimas
Usia : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Pacar Kembang no.50, Surabaya
Pekerjaan orang tua : Tidak ada data
Keluhan Utama : Mencret dan muntah
Riwayat penyakit sekarang :
- Mencret dan muntah sejak kemarin malam
- Mencret 5x, tinjanya encer, darah (-), lendir (-)
- Muntah 2x, air saja, darah (-)
- Haus terus
- Menangis terus menerus
- Kondisi anak sedikit panas
Riwayat penyakit dahulu : - Pernah mencret
Riwayat penyakit keluarga : - Tidak ada yang mengalami gejala yang sama
Riwayat pengobatan : - Tidak ada
Riwayat sosial : - Kadang jajan di luar
11
Vital sign :
Tekanan darah : ( tidak ada manset untuk anak-anak )
Denyut nadi : 96x/menit reguler
RR : 30x/menit
Suhu : 380 C
12
BAB VII
DIAGNOSA AKHIR
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka penyakit An. Dimas dapat di diagnosa
sebagai penyakit Diare akut.
13
BAB VIII
MEKANISME DIAGNOSA
Adapun mekanisme diagnosis sehingga an. Dimas yang didiagnosa Diare akut
14
Pemeriksaan fisik Kesadaran Pemeriksaan Pemeriksaan
Status gizi suhu tubuh kondisi fisik,
Tekanan darah, Pemeriksaan apakah pasien
suhu, frekuensi tekanan darah lemah
nadi Pemeriksaan Pemeriksaan
berat badan tekanan darah
Pemeriksaan
keadaan kulit
(kering/tidak)
15
BAB IX
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH
9.1 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kasus ini ialah:
a. Pengobatan farmakologi:
Memberikan larutan rehidrasi oral, antibiotik, antidiare, probiotik, obat
pereda demam, karbon aktif, dan suplemen Zinc.
b. Pengobatan Non farmakologis:
Mengedukasi pasien agar melakukan diet lunak, hindari makanan berserat
tinggi, tirah baring bila keluhan berat, intake cairan yang cukup.
c. Penyuluhan mengenai kebersihan pribadi kepada masyarakat khususnya
bagi orang tua. Rajin mencuci tangan sebelum makan dan sesudah
BAB/BAK.
16
BAB X
PROGNOSIS
17
DAFTAR PUSTAKA
18