Disusun Oleh :
Kelompok 3
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
- Tujuan Umum
Setelah dilakukan pennyuluhan klien dan keluarga dapat memahami danmengetahui tentang
post pemasangan WSD
- Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 30 menit diharapkan klien dan keluarga
mampu:
a. Menjelaskan Pengertian pemasangan WSD
b. Menjelaskan Tujuan dari pemasangan WSD
c. Menjelaskan Indikasi pemasangan WSD
d. Menjelaskan Hal-hal yang harus diperhatikan pasien dengan pemasangan WSD
e. Menjelaskan Komplikasi pemasangan WSD
B. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
C. MEDIA
- Materi yang terlampir
- Leafleat
D. MATERI
Terlampir
E. SUSUNAN KEGIATAN PERKULIAHAN
F. EVALUASI
1. Materi Evaluasi
2. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
- Satuan acara pengajaran sudah siap sesuai dengan sub pokok bahasan.
- Kontrak waktu sudah tepat dengan pesrta penyuluhan.
- Media sudah siap yaitu materi yang disampaikan dan leaflet.
b. Evaluasi Proses
- 100% Pesrta hadir dan mengikuti perkuliahan.
- 100% media dapat digunakan dengan baik.
- 80% Pesrta mengikuti penyuluhan dengan aktif.
- 100% Pesrta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
- Peserta dapat menjelaskan pengertian pemasangan WSD dengan benar.
- Peserta dapat menjelaskan tujuan dari post pemasangan WSD denganbenar.
- Peserta dapat menjelaskan indikasi pemasangan WSD
- Peserta dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pasien dengan pemasangan WSD
dengan benar.
- Peserta dapat menjelaskan komplikasi pemasangan WSD
MATERI PENYULUHAN TENTANG POST PEMASANGAN WSD
Water Seal Drainage (WSD) adalah suatu tindakan untuk mengalirkan cairan dan udara dari
rongga pleura untuk mempertahankan tekanan normal dalam rongga pleura, sehingga dapat
mengontrol tekanan udara pada paru.
Pemasangan selang dada dilakukan pada kondisi seperti akumulasi udara (pneumotoraks), cairan
(efusi pleura), darah (hematotoraks), dan nanah di rongga pleura (empisema toraks).
Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami
gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih baik), kepribadian masih
tetap utuh (tidak Mengalami keretakan kepribadian atau splitting of personality), dan faktanya
Tingkat kecemasan pada pasien efusi pleura sebelum dilakukan tindakan pemasangan water seal
drainase(WSD) sudah terjadi di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
Untuk mengatasi rasa cemas pasien dilakukan penelitian dengan menggunakan terapi musik yang
disukai, pasien merasa senang dan nyaman. Pasien mengikuti lagu dan bernyanyi mengikuti irama
yang didengarkan menggunakan headphone. Pasien yang ikut bernyanyi akan membawa suasana
hati ke dalam lagu atau membawa pasien mengenang kepada suatu keadaan/pengalaman yang
menyenangkan. Terapi musik akan mengalihkan perhatian terhadap cemas (distraksi) dan
memberikan rasa rileks. Terapi musik juga mempunyai tujuan membentu mengekspresikan
perasaan, membantu rehabilitasi fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan
emosi, meningkatkan memori serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan
membangun kedekatan emosional. Dengan demikian, terapi musik juga dapat membentu
mengatasi stres dan kekhawatiran seseorang dan meringankan rasa sakit
C. Tahap kerja
D. Tahap terminasi
Savitri, W. (2016). Terapi Musik dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi. Media Ilmu
Kesehatan.Vol. 5(1).
Agustina, A. (2018). Sop Terapi Musik. Kalimantan timur: Politeknik Kesehatan Depkes
Kalimantan timur
Eva. (2017). Standar Operasional Prosedur Terapi Musik. Kalimantan Timur: Universtas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
Rahmah, M., dkk. (2017). Standar Operasional Prosedur Penerapan Terapi Keperawatan
Komplementer Pemberian Terapi Musik. Surabaya: Poleteknik Kesehatan Surabaya
Hasaini, A. (2019). Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada
Pasien. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan , Vol 10 No.1.