Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

Untuk memenuhi tugas kelompok Kardiovaskuler III

Dosen Pengampu : Ns. Saelan, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (S15B)

1. Lela Selfiana (S15071) 7. Neni Budi P (S15077)


2. Loista Windhi P (S15072) 8. Niko Beni (S15078)
3. Mardiana Mutiara D (S15073) 9. Nofa Zahra S (S15079)
4. Maya Dwi Lestari (S15074) 10. Novie P (S15080)
5. Muh. Avif Sholikin (S15075) 11. Nurul Anisa (S15081)
6. Nadya Asri Marciana (S15076) 12. Petrossa (S15082)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

Tema : Penyakit Jantung

Sub Tema : Pre Operasi Jantung

Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2017

Waktu : 30 Menit (10.00-10.30 WIB)

Sasaran : Pasien dan keluarga ruang sakura

Tempat : Ruang sakura

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat
memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat:
a. Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
b. Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
c. Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
d. Menjelaskan persiapan sebelum operasi
e. Menjelaskan persiapan psikologis
f. Menjelaskan persiapan fisik
C. LANDASAN TEORI
Terlampir

D. SASARAN
Pasien dan keluarga ruang sakura

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab

F. MEDIA
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet

G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Niko Beni
2. Penyuluh : Nofa Zahra Sistiani
3. Fasilitator : Mardiana Mutiara Dewi
Maya Dwi Lestari
Lela Selfiana
Nadya Asri Marciana
4. Observer : Muhammad Avif Sholikin
Loista Windhi Pambajeng
Novie Prawestiningtyas
Petrossa Marina Depa
5. Notulen : Neni Budi Purwaningsih
6. Operator : Nurul Anisa
H. SETTING TEMPAT

Keterangan :
F B A G
A = Moderator
E D
C B = Penyuluh

C = Peserta

D E D = Fasilitator

E = Observer

F = Notulen

G = Operator

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kesiapan Peserta Penyuluhan
Peserta siap menerima materi dengan fokus
b. Kesiapan tempat pelaksanaan
Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif
c. Kesiapan tim penyaji
Kontrak waktu 30 menit
d. Kesiapan materi penyaji
Meliputi tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi
e. Kesiapan media
Menggunakan LCD dan leaflet.

2. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan datang pada saat acara tepat waktu.
b. Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab.
3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
pengertian tindakan operasi bedah jantung.
b. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali jenis
dan tujuan tindakan operasi bedah jantung
c. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali faktor
resiko tindakan operasi
d. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan sebelum operasi bedah jantung
e. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan psikologis bedah jantung
f. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan fisik bedah jantung

J. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan

Pembukaan Salam pembuka Mendengarkan keterangan Ceramah


penyaji
(5 menit) Memperkenalkan diri

Menjelaskan maksud dan


tujuan

Membagikan leaflet

Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan Ceramah,


mendengarkan keterangan Demonstrasi
(15 menit)
penyaji
Leaflet

Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan Ceramah


bertanya
(10 menit) Menutup pertemuan

K. REFERENSI

Kozier, Barbara, Dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep.


Proses & Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta

Brooker,Christine.2011.Kamus Saku Keperawatan. EGC:Jakarta

Efendi,Christantie Dan Ag. Sri Oktri Hastuti.2015.Giat Studi Menghadapi


Operasi.Sahabat Setia : Yogyakarta

Efendi,Christantie.2014.Handout Kuliah Keperawatan Medikal Bedah: Pre


Operatif Nursing. Tidak Dipublikasikan : Yogyakarta

Smeltzer, Suzanne C. And Brenda G.Bare.2012.Buku Saku Ajar Keperawatan


Medikal Bedah : Brunner Suddarth.Volume 1. EGC : Jakarta

Wibowo, Soetamto,Dkk. 2013. Pedoman Tekhnik Operasi OPTEK. Airlangga


University Press : Surabaya
PERAWATAN PRE OPERASI

1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi,
yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan
operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.

2. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi


a) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi
dalam menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
b) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau
mengurangi nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
c) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara
pengangkatan bagian tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan,
contoh amputasi.
d) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk
memperbaiki fungsi atau penampilan yang telah hilang atau menurun,
contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.
e) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh
yang tidak berfungsi, contoh transplantasi ginjal.

3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum
klien baik. Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan
dapat menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah
malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes
melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi
kontraindikasi tindakan operasi.
4. Persiapan sebelum Operasi
a) Formulir Persetujuan / Informed consent
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan
bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan
bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini
disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan
keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau
perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
b) Hasil Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah,
urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga
harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan.
c) Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang
sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien
membutukan transfusi darah pasca tindakan.

5. Persiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu
mengatasi kebutuhan psikologis klien adalah :
a) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan
utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud
meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan
tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan
rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan
keluarga.

b) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting
dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan
(perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang
sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi.
c) Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra
operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika
mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi.
d) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi
kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan
napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang
benar.

6. Persiapan Fisik
a) Pembatasan Nutrisi dan Cairan
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan.
Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan
fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah
dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program
puasa memperbolehkan :
1) Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum
prosedur.
2) Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3) Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan
kain atau kasa basa.
b) Eliminasi : Pengosongan Usus dan Kandung Kemih
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah
cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran
infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang
akan menjalani pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa
kandung kemih telah kosong.

c) Higiene (kebersihan diri)


Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk
menurunkan resiko infeksi luka.

1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan.


2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi
jika ada.
3. Menggunting kuku .
4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme dari rambut.
5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti
gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain.
6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.

d) Istirahat dan Tidur


Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan.
Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan
membantu penyembuhan.
e) Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah
disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.

7. Persiapan Akhir Sebelum Operasi di Kamar Operasi (Serah Terima


dengan Perawat OP)
a. Pencegahan Cidera
Untuk melindungi pasien dari masalah identifikasi atau cidera perlu
dilakukan hal tersebut dibawah ini :
1) Cek daerah kulit/persiapan kulit dan persiapan perut (lavement)
2) Cek gelang identitas / identifikasi pasien
3) Lepas tusuk konde, wig, dan tutup kepala / peci
4) Lepas perhiasan
5) Bersihkan cat kuku
6) Kontak lensa harus dilepas dan diamankan
7) Protesa (gigi palsu) harus dilepas
8) Alat pendengaran boleh dipakai apabila pengalaman mengalami
gangguan pendengaran
9) Kaus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko
terhadap tromboplebitis
10) Kandung kencing harus sudah kosong
11) Status pasien beserta hasil-hasil pemeriksaan harus di cek meliputi :
a) Catatan tentang persiapan kulit
b) Tanda-tanda vital normal
c) Pemberian premidikasi
d) Pengobatan rutin
e) Data antropometri (BB,TB)
f) Informed Consent
g) Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemberian Obat Premedikasi
Obat obatan pra anasthesi diberikan untuk mengurangi kecemasan,
memperlancar induksi dan untuk pengelolaan anasthesi. Sedative biasanya
diberikan pada malam menjelang operasi agar pasien tidur banyak dan
mencegah terjadinya cemas.

Anda mungkin juga menyukai