Disusun Oleh :
Kelompok 3 (S15B)
SURAKARTA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat
memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat:
a. Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
b. Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
c. Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
d. Menjelaskan persiapan sebelum operasi
e. Menjelaskan persiapan psikologis
f. Menjelaskan persiapan fisik
C. LANDASAN TEORI
Terlampir
D. SASARAN
Pasien dan keluarga ruang sakura
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab
F. MEDIA
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet
G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Niko Beni
2. Penyuluh : Nofa Zahra Sistiani
3. Fasilitator : Mardiana Mutiara Dewi
Maya Dwi Lestari
Lela Selfiana
Nadya Asri Marciana
4. Observer : Muhammad Avif Sholikin
Loista Windhi Pambajeng
Novie Prawestiningtyas
Petrossa Marina Depa
5. Notulen : Neni Budi Purwaningsih
6. Operator : Nurul Anisa
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
F B A G
A = Moderator
E D
C B = Penyuluh
C = Peserta
D E D = Fasilitator
E = Observer
F = Notulen
G = Operator
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kesiapan Peserta Penyuluhan
Peserta siap menerima materi dengan fokus
b. Kesiapan tempat pelaksanaan
Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif
c. Kesiapan tim penyaji
Kontrak waktu 30 menit
d. Kesiapan materi penyaji
Meliputi tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi
e. Kesiapan media
Menggunakan LCD dan leaflet.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan datang pada saat acara tepat waktu.
b. Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab.
3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
pengertian tindakan operasi bedah jantung.
b. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali jenis
dan tujuan tindakan operasi bedah jantung
c. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali faktor
resiko tindakan operasi
d. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan sebelum operasi bedah jantung
e. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan psikologis bedah jantung
f. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali
persiapan fisik bedah jantung
J. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Membagikan leaflet
K. REFERENSI
1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi,
yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan
operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum
klien baik. Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan
dapat menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah
malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes
melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi
kontraindikasi tindakan operasi.
4. Persiapan sebelum Operasi
a) Formulir Persetujuan / Informed consent
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan
bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan
bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini
disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan
keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau
perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
b) Hasil Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah,
urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga
harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan.
c) Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang
sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien
membutukan transfusi darah pasca tindakan.
5. Persiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu
mengatasi kebutuhan psikologis klien adalah :
a) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan
utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud
meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan
tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan
rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan
keluarga.
b) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting
dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan
(perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang
sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi.
c) Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra
operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika
mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi.
d) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi
kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan
napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang
benar.
6. Persiapan Fisik
a) Pembatasan Nutrisi dan Cairan
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan.
Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan
fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah
dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program
puasa memperbolehkan :
1) Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum
prosedur.
2) Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3) Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan
kain atau kasa basa.
b) Eliminasi : Pengosongan Usus dan Kandung Kemih
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah
cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran
infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang
akan menjalani pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa
kandung kemih telah kosong.