Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9 KMB

1. HUSNA ARDIANA NIM 131532343061


2. NUR ISMAIL NIM 131532343020
3. HASANAH EKA WAHYU NINGSIH NIM 131532343045
4. TITIS EKA APRILIYANTI NIM 131532343046
5. INAS HUSNUN HANIFAH NIM 131532343048
6. NUNIK KHUROTUL AIN NIM 131532343082

PROFESI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Topik : Keperawatan Medikal Bedah

Sub Topik : Perawatan Pre Operasi

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Tempat : Ruang Bedah Dahlia

Hari/tanggal : Kamis, 24 Maret 2016

Waktu : 45 menit

1. Tujuan

1) Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat

memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi.

2) Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :

(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi

(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi

(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi

(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi

(5) Menjelaskan persiapan psikologis

(6) Menjelaskan persiapan fisik

(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi


2. Materi

1) Pengertian perawatan pre operasi

2) Jenis dan tujuan tindakan operasi

3) Faktor resiko pada tindakan operasi

4) Persiapan sebelum operasi

5) Persiapan psikologis

6) Persiapan fisik

7) Keterampilan pasca tindakan operasi

3. Metode

1) Ceramah

2) Diskusi, dan

3) Demonstrasi

4. Media

1) Leaflet

2) LCD

3) Demonstrasi

5. Organisasi kegiatan

Penyaji materi : Nur Ismail.,S.Kep

Moderator : Nunik Khurotul Ain.,S.Kep

Observer : Hasanah Eka Wahyu Ningsih., S.Kep

Fasilitator : Titis Eka Apriliyanti., S.Kep

Husna Ardiana, S.Kep

Inas Husnun Hanifah, S.Kep.


6. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:

1) Membuka kegiatan dengan 1) Menjawab salam


mengucapkan salam 2) Mendengarkan
2) Memperkenalkan diri 3) Memperhatikan
3) Kontrak waktu
4) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
5) Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan diberikan

2 25 Menit Pelaksanaan :

Menjelaskan tentang:

1. Pengertian perawatan pre


operasi
2. Jenis dan tujuan tindakan Mendengarkan dan
operasi memperhatikan
3. Faktor resiko dalam tindakan
operasi
4. Persiapan sebelum operasi
5. Persiapan psikologis
6. Persiapan fisik
7. Mendemonstrasikan
keterampilan pasca tindakan
operasi dan cara mencuci tangan
yang baik dan benar

3 10 menit Diskusi: Mengajukan pertanyaan

1. Memberikan kesempatan pada


peserta untuk mengajukan
pertanyaan kemudian
didiskusikan bersama dan
menjawab pertanyaan
2. Memberikan leaflet kepada
peserta

4 3 Menit Evaluasi : Menjawab & menjelaskan


pertanyaan
1. Menanyakan pada peserta
tentang materi yang diberikan
dan reinforcement kepada
peserta bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi.
2. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk
mendemonstrasikan
keterampilan pasca tindakan
operasi dan cara mencuci tangan
yang baik dan benar.

5 2 Menit Terminasi :

1 Mengucapkan terima kasih Mendengarkan dan


kepada peserta membalas salam

2 Mengucapkan salam

7. Setting Tempat Penyuluhan

Penyuluhan dilaksanakan di Ruang Bedah Dahlia, Penyaji dan Moderator

menyampaikan materi berdiri di depan peserta penyuluhan. Observer berada di

belakang peserta penyuluhan. Fasilitator berada di samping barisan peseerta

penyuluhan.

8. Job Description

1) Moderator

Uraian tugas :

(1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta.

(2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.

(3) Memotivasi peserta untuk bertanya.

(4) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.

(5) Menutup acara penyuluhan.


2) Penyaji

Uraian tugas :

(1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh peserta.

(2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses

penyuluhan.

(3) Menjawab pertanyaan peserta.

3) Fasilitator

Uraian tugas :

(1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

(2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

(3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

(4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas

bagi peserta.

(5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.

4) Observer

Uraian tugas :

(1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri

sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses

penyuluhan.

(2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

(3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses

penyuluhan.

(4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.


9. Evaluasi

1) Standart

(1) Kesiapan materi

(2) Kesiapan SAP

(3) Kesiapan media : LCD dan leaflet

(4) Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan

(5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2

(6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.

2) Proses

(1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

(2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

(3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

benar

(4) Suasana penyuluhan tertib

(5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

3) Hasil

Peserta dapat menjelaskan:

(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi

(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi

(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi

(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi

(5) Menjelaskan persiapan psikologis

(6) Menjelaskan persiapan fisik

(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi


MATERI PENYULUHAN

Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi)

1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi,
yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan
operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi

2. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi

1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh


infomasi dalam menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau
mengurangi nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara
pengangkatan bagian tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan,
contoh amputasi.
4) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk
memperbaiki fungsi atau penampilan yang telah hilang atau menurun,
contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.
5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh
yang tidak berfungsi, contoh transplantasi ginjal.

3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien
baik. Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat
menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi,
stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan
pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi kontraindikasi
tindakan operasi.

4. Persiapan sebelum Operasi

1) Formulir Persetujuan / Informed consent


Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan
bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan
bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini
disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan
keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau
perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
2) Hasil Pemeriksaan Penunnjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah,
urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga
harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan.
3) Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang
sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien
membutukan transfusi darah pasca tindakan.

5. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi
kebutuhan psikologis klien adalah :

1) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan
utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud
meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan,
kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang
akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien
dan keluarga.
2) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting
dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan
(perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting
yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi.
3) Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra
operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika
mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi.
4) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi
kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan
napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang
benar.

6. Persiapan Fisik

1) Pembatasan Nutrisi dan Cairan


Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan.
Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan
fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah
dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program
puasa mempebolehkan :
1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum
prosedur.
2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan
kain atau kasa basa.
2) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah
cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran
infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang
akan menjalani pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa
kandung kemih telah kosong.
3) Higiene (kebersihan diri)
Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk
menurunkan resiko infeksi luka.
1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan.
2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi
jika ada.
3. Menggunting kuku .
4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme dari rambut.
5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti
gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain.
6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.
4) Istirahat dan Tidur
Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan.
Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan
membantu penyembuhan.
5) Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah
disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.

7. Tekhnik Keterampilan Pasca Operasi

1) Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada
diruangan perawatan.
Mobilisasi dini dilakukan dengan cara :

1. Posisi klien terlentang atau semifowler.


2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung
selama 1 3, kemudian kaki diluruskan kembali.
3. Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah
kepala. Hitung selama 1 3, kemudian rilekaskan kembali.
4. Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara
rata (lutut tidak ditekuk), hitung selama 1-3 dan rileks kembali.
Lakukan pada kaki yang berlawanan.

2) Napas dalam
Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan
seperti sesak atau sulit bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau
merasa nyeri pasca tindakan operasi.
Napas dalam dilakukan dengan cara :

1. Posisi klien setengah duduk ( semi fowler)


2. Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas
tulang rusuk.
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada
mengembang penuh.
4. Tahan napas selama 2 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui
mulut denga posisi bibir seperti bersiul.

3) Batuk efektif
Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada
tenggorokkan. Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada
luka pembedahan teutama luka operasi pada area dada dan perut.
Batuk efektif dilakukan dengan cara :

1. Cuci tangan dengan langkah yang benar.


2. Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi
(dengan tekanan lembut)
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada
mengembang penuh.
4. Tahan napas selama 2 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui
mulut dengan posisi bibir seperti bersiul.
6. Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali.
7. Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan
secara perlahan.
Daftar Pustaka

1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :


Konsep, Proses & Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai