Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok ll
Dewi Mentari G1B120002
Muly Okti Viana G1B120010
Mutmainah G1B120016
Rifki Wahyudi G1B120024
Dinda Grazella G1B120030
Dwita Rahmadani Pasella G1B120035
Nadila Trifani G1B120042
Sabina Noviazana G1B120047
Ahmad Syahdad G1B120051
Tri Hestu Haryani G1B120058
Verawati Febriani L.T G1B120062
Leni Putri G1B120067
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien telah menjadi prioritas dalam perawatan kesehatan.
Keselamatan pasien pada dasarnya merupakan hak pasien, seperti yang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal
5 ayat 2 bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Sedangkan Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 32 menyatakan bahwa setiap
pasien berhak memperoleh keamanan dankeselamatan dirinya selama dalam
perawatan rumah sakit. Oleh sebab itu prinsip keselamatan pasien harus
diutamakan dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan pasien.
Kesalahan dalam pengobatan bisa mengakibatkan kecacatan dan kematian.
Kesalahan ini telah banyak menelan korban seperti yang dilaporkan Joint
Commission International (JCI) dan WHO tahun 2012 beberapa negara
sebanyak 70% insiden kesalahan pengobatan dan sampai menimbulkan
kecacatan permanen pada pasien (Anggraini, 2016). Menurut Institute of
Medicine (IMO) setiap tahun di Amerika Serikat sekitar 48.000 sampai
100.000 pasien meninggal karena kesalahan pemberian obat. Sedangkan di
Jepang sebagian besar laporan didasarkan pada kesalahan pengobatan
sebanyak 46,6 % dari total laporan keselamatan pasien (Nakajima et.al
dalam Petscing & Baumann, 2017). Dari data ini dapat dilihat bahwa
kesalahan dalam pengobatan mempunyai akibat yang fatal bagi pasien.
Proses pemberian obat melibatkan banyak profesi yang terdiri dari
dokter, apoteker dan perawat. Profesi yang paling berperan adalah
profesi keperawatan karena efek-efek obat akan terjadi setelah obat
dimasukan kedalam tubuh dan perawatlah yang berperan dalam pemberian
obat.
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Peran Keluarga Dalam
Pemberian Obat Secara Aman diharapkan keluarga pasien dapat
memahami tentang Pemberian Obat Secara Aman
2.Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens
dapat:
a. Menyebutkan riwayat pemberian obat pemberian obat sebelum masuk
Rumah Sakit
b. Menyebutkan tentang riwayat alergi yang dialami saat menggunakan
obat tertentu
c. Dapat Mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara
memastikan identitas pasien benar, menanyakan jenis obat yang diberikan,
tujuan pemberian, dosis dan waktu pemberian obat.
B. Pokok Bahasan
Edukasi Pemberian Obat Secara Aman
D. Metode
Ceramah
F. Materi
Terlampir
2. Penyuluh / persentator
Uraian tugas :
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat penyuluhan dengan jelas dengan bahasa
yang di pahami oleh peserta
b. Menggali pengetahuan audiens mengenai topik yang akan di
persentasikan
c. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan peroses
penyuluhan
d. Mendemonstrasikan dan Menjelaskan materi penyuluhan
e. Menjawap pertanyaan peserta
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama peserta
b. Memfasilitasi audiens untuk kehadiran peserta pada saat penyuluhan
c. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
d. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang blum jelas
e. Menginterupsi penyuluhan tentang istila / hal – hal yang kurang jelas di
rasakan peserta
f. Membantu persentator menjawab pertanyaan
g. Membagikan leaflet pada peserta
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mengamati dan mencatat kegiatan dari awal hingga akhir
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama peroses
penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang di rasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan
e. Berkoordinasi dengan notulen dalam membuat laporan hasil
penyuluhan
H. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator
= Presenter
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator
I. Kegiatan Penyuluhan
N Waktu Kegiatan pengajar Motode
o
1 2 Pembukaan
. menit
i. Melengkapi jawaban
peserta
3. 3 Penutup Diskusi dan
menit tanya jawab
a. Mengevaluasi atau
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan (leaflet dan
lembar balik)
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Pada awal kunjungan, petugas sudah menjelaskan tujuan dilakukan kunjungan
b. Selama kegiatan penyuluhan, klien aktif mendengarkan dan memperhatikan.
c. Klien aktif saat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e. Kontrak telah diingatkan oleh petugas
3. Evaluasi hasil
a. Klien kooperatif selama diskusi berlangsung
b. Klien kooperatif bertanya dan menjawab pertanyaan petugas
c. Klien dapat menjelaskan pengertian pemberian obat secara aman, riwayat
pemberian obat, riwayat alergi dan prinsip benar dalam pemberian obat
LAMPIRAN MATERI
2. Ceritakan Riwayat Alergi Obat pada Dokter, Perawat dan oragv terdekat
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa tidak ada yang lebih mengerti kondisi diri, selain
dirimu sendiri. Walaupun menanyakan soal apakah seseorang memiliki alergi obat atau
tidak adalah hal wajib bagi dokter, akan lebih baik lagi jika kamu bisa menjelaskan
secara rinci seperti apa reaksi alergi yang terjadi ketika kamu mengonsumsi suatu obat.
Selain pada dokter, menceritakan soal alergi obat yang kamu alami juga penting
dilakukan pada orang terdekat. Dengan begitu, saat kamu mengalami kondisi ketika
kamu tidak sadarkan diri dan membutuhkan bantuan medis, orang terdekatmu yang
mengetahui soal alergi obat yang kamu miliki, akan membantu menjelaskan pada petugas
medis.
DAFTAR PUSTAKA
Craven, et.all. (2013). Fundamental of Nursing : Human Death and Function.7th Edition.
China: Lippincont Williams & Wilkins Company
Kee J., dan Hayes E. R., 1993, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan,
diterjemahkan oleh Anugrah, penerbit buku kedokteran, EGC, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 5 ayat 2
Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. (2013). Clinical Nursing Skills & Techniques
8th Edition. St. Louis: Elsevier Mosby.