Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TELAAH JURNAL

BLOK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

Dosen Pembimbing :
Ns. Andika Sulistiawan, S. Kep., M. Kep.

Disusun Oleh :

Kelompok 5
Ellysha Azzahra Ummami G1B120026
Thresyanty Elsye Sasmita G1B120027
Andrisa Devitasari G1B120028
Nur Cahaya G1B120029
Dinda Grazhellla G1B120030
Tri Hestu Haryani G1B120058
Stefi Maizuputri G1B120059
Ayu Prasetya Pratiwi G1B120060
Rida Septiani G1B120061
Verawati Febriani G1B120062

PRODI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Makalah Telaah
Jurnal mengenai terapi back massage terhadap penurunan nyeri rheumatoid
arthritis pada lansia.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu metode pembelajaran pada mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah III pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun makalah ini baik dari segi moral dan material. Ucapan terimakasih
tersebut ditujukan kepada:

1. Bapak Ns. Andika Sulistiawan, S. Kep., M. Kep. selaku dosen pengampu di


mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III

2. Rekan-rekan kelompok 5 Keperawatan Medikal Bedah III


Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,
untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari semua
pihak untuk perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca dan bagi pengembangan Ilmu Keperawatan.

Jambi, 28 Agustus 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II KAJIAN LITERATUR ................................................................... 3

2.1 Resume Jurnal Utama .......................................................................... 3


2.2 Resume Jurnal Pendukung .................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 12

3.1 Analisa Jurnal ..................................................................................... 12


3.2 Penerapan Hasil Dalam Keperawatan ................................................. 16

BAB IV Kesimpulan dan Saran ................................................................... 18

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 18


4.2 Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang
terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, pendengaran dan
penglihatan berkurang. Perubahanperubahan akan oleh peneliti lain yg
relevan dengan penelitian yang dilakukan. terjadi pada tubuh manusia
sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak
awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua system musculoskeletal
dan jaringan lain yang yang dapat mengalami gangguan salah satunya
Rheumatoid Arthritis (Fitriani, 2018).
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun dan sistem imun yang
menyebabkan peradangan kronis pada sendi (Majdah Zawawi1 and Noriah
Ramli, 2016). Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap remeh
penyakit Rheumatoid Arhtritis, karena sifatnya yang seolah-olah tidak
menimbulkan kematian padahal rasa nyeri yang ditimbulkan sangat
menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Nurwulan,
2017). Penyakit reumatik merupakan salah satu penyakit yang sering
ditemui dalam masyarakat, salah satunya pada kelompok lanjut usia
(lansia) yang ditandai dengan nyeri yang terjadi secara berulang-ulang
pada persendian.
Menurut World Health Organization WHHO (2010) terdapat 335 juta
penduduk dunia mengalami rheumatoid arthritis. Angka ini diprediksi
akan 2 terus meningkat 25% di tahun 2025, prevalensi dunia yang tinggi
yaitu terjadi di bagian Eropa dan Asia (Taja, 2011). Prevalensi rheumatoid
arthritis berdasarkan diagnosis nakes di Indonesia (2013) berjumlah 119%
dan berdasarkan diagnosis atau gejalanya 24.7%. Sedangkan prevalensi
tertinggi pada provinsi di Indonesia tahun 2013 terdapat di Nusa Tenggara
Timur (33.1%), Jawa Barat (32.15%) dan Bali (30%). Selanjutnya

1
prevalensi yang terjadi di Jawa Tengah berjumlah 26.9% dan berdasarkan
diagnosis atau gejalanya 11.2% (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Rheumatoid Arthritis Pada Lansia.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis kegunaan positif dan negative dari ketiga jurnal
yang telah dipilih
2. Mengetahui penerapan dalam keperawatan dari ketiga jurnal
yang telah dipilih

2
BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Jurnal Utama


No Judul Penulis Nama Jurnal Metodologi Hasil

1. Implementasi Tri Herlina Jurnal Metode penelitian Berdasarkan


Penatalaksanaan Sari Rahayu, Inovasi yang digunakan pengkajian pada
Nyeri Dengan Prasanti Penelitian, dalam penelitian tanggal 04 Januari
Pemberian Adriani ISSN 2722- ini adalah metode 2022, didapatkan
Terapi Back 9475 (Cetak) deskriptif untuk data NY. Y dengan
Massage Pada ISSN 2722- selanjutnya usia 79 Tahun,
Pasien 9467 dianalisis dan jenis kelamin
Rheumatoid (Online), diinterpetasikan. perempuan dengan
Arthritis Vol.3 No.2 Rancangan dari pendidikan terakhir
Juli 2022 studi kasus SD. lansia
(Hal. 5101 – tergantung pada mengalami
5106) keadaan kasus Rheumatoid
namun tetap arhitis, gejala yang
memperhitungkan dialami yaitu lansia
penelitian waktu. nyeri kaki ( lutut)
Populasi dalam dan tangan,
penelitian ini mengalami nyeri
adalah seluruh persendian
pasien dirasakan terutama
Rheumatoid pada pagi hari,
Arhitis di Wisma nyeri yang
6 pelayanan sosial dirasakan Ny.Y
lanjut usia terasa setelah
dewanta cilacap, melakukan

3
Pada penelitian ini aktivitas sedikit
hanya berat dan pada saat
menggunakan 1 udara dingin.
satu sempel, Pasien mengatakan
pemilihan sampel jika tidak lagi
dilakukan pada kambuh
semua lansia di Rheumatoid
Wisma 6 Arhtritisnya
pelayanan sosial mengikuti kegiatan
lanjut usia yang diadakan
dewanta cilacap, panti dan Ny. Y
yang sesuai mengatakan tidak
dengan kriteria ada anggota
inklusi dan keluarganya yang
ekslusi. Kriteria memiliki penyakit
inkslusi: lansia menular seperti
yang ditinggal di HIV, TBC dan
wisma 6, lansia tidak ada yang
yang menderita memiliki penyakit
Rheumatoid menurun seperti
Arhitis, lansia DM, Hipertensi
yang memiliki dan penyakit
masalah nyeri menurun lainnya.
lutut dan tangan Lansia datang ke
dan yang belum pelayanan sosial
meminum obat lanjut usia dewanta
nyeri. Kriteria cilacap pada
ekslusi: Lansia tanggal 17
menderita Desember 2018 di
Rheumatoid wisma 6 karena
Arhitis yang hidup sendirian

4
sudah minum obat semenjak ditinggal
nyeri, lansia yang suaminya pergi dan
tidak kooperatif. anaknya tidak tahu
Klien bersedia pada kemana, tidak
dijadikan ada yang mengurus
responden dan sudah tidak
penelitian. sanggup bekerja
Sehingga peneliti lagi Ny. Y di bawa
mengambil Ny. Y oleh saudaranya
yang sesuai untuk tinggal di
dengan kriteria pelayanan social
sampel tersebut. lanjut usia cilacap.

2.2 Jurnal Pendukung


No Judul Penulis Nama Jurnal Metodologi Hasil

1. Penatalaksanaan Ela Jurnal Penelitian ini Berdasarkan hasil


Terapi Back Komalasari, Kesehatan, menggunakan penelitian
Massage Tintin Vol. (8) No. metode penelitian pemberian terapi
terhadap Skala Purnamasari (2) Bulan (7) deskriptif back massage
Nyeri Tahun (2022) kuantitatif. terhadap nyeri
Rhematoid e-ISSN : Desain yang rheumatoid arthritis
Arthitis pada 2777-1038 p- digunakan dalam pada lansia di Desa
Lansia ISSN : 2442- penelitian ini Jayi rt.01 rw.02
4013 adalah o pre test Kecamatan
LPPM and post test Sukahaji
Akademi design, dimana Kabupaten
Keperawatan penelitian ini Majalengka
YPIB membandingkan sebelum diberikan
Majalengka hasil intervensi terapi back massage
terapi back diketahui bahwa

5
massage pada dari 4 responden
lansia terdapat 2
yang sampelnya responden yang
di observasi mengalami nyeri
terlebih dahulu sedang (50%) dan 2
sebelum diberikan responden yang
penatalaksanaan mengalami nyeri
kemudian setelah berat (50%).
diberikan Sehingga dapat
penatalaksanaan disimpulkan bahwa
tersebut sebelum
diobservasi penatalaksanaan
kembali. terapi back massage
Penelitian ini semua
dilakukan di responden
Rt01/Rw02 Desa mengalami nyeri.
Jayi Kecamatan Hal tersebut dapat
Sukahaji disebabkan karena
Kabupaten responden memiliki
Majalengka, aktivitas yang
dimulai pada cukup banyak,
tanggal 21 Mei ditunjukan ketika
2021 dan saat melakukan
penelitian ini wawancara pada
dilakukan selama setiap responden,
3 hari. diperoleh bahwa
Populasi pada bekerja sebagai
penelitian ini petani dan pedagang
adalah lima belas sehingga dalam
orang lansia yang kegiatan sehari-
menderita harinya responden

6
nyeri sendi dan membutuhkan
belum pernah aktivitas yang
mengikuti tarapi cukup berat
back massage. sehingga responden
Sampel dalam sering mengalami
penelitian ini kekambuhan
adalah sebagian Rheumatoid
lansia penderita Arthritis. Pemberian
nyeri sendi di terapi Back
Rt01/Rw02 Desa Massage ini
Jayi Kecamatan menunjukan adanya
Sukahaji hasil yang
Kabupaten signifikan dari
Majalengka setiap responden.
dengan jumlah Terapi back
4 orang yang massage ini
sesuai dengan bermanfaat dalam
kriteria inklusi penurunan nyeri
dan eklusi. rheumatoid
Pada instrumen arthtritis,
penelitaian, dikarenakan terapi
peneliti ini memberikan
menggunakan rangsangan
instrumen terhadap saraf-saraf
penelitian pada kulit sehingga
tersebut berupa sensasi nyeri tidak
panduan teknik sampai ke otak.
pelaksanaan back Efek ini
massage (sop) disebabkan oleh
atau lembar persepsi yang
observasi dan alat timbul dari sentuhan

7
bantu pengukur ( sehingga
Numerik Ranting memberikan
Scale) skala nyeri stimulus
0-10. Data yang untuk relaks yang
telah terkumpul menyebabkan
akan respon relaksasi
dimasukan ke yang mampu
dalam tabel menurunkan
berdasarkan persepsi nyeri
Numeric Rating seperti nyeri
Scale (NRS). reumatik.

2. Pengaruh Terapi Rizka Mailani Jurnal Ners Metode penelitian Hasil penelitian ini
Back Massage Putri, Amir Volume 4 yang digunakan menunjukkan
Terhadap Lutfi, Alini. Nomor 2 dalam penelitian bahwa usia
Penurunan Tahun 202 ini adalah teknik responden adalah
Nyeri halaman 40- pengambilan lansia (60 tahun
Rheumatoid 46 sampel non sampai dengan 69
Arthritis Pada ISSN 2580- probability tahun) dan
Lansia 2194 (Media sampling dengan sebagaian besar
Online) metode purposive responden berusia
Research & sampling, yaitu 63 tahun yaitu
Learning in suatu metode sebanyak 6 orang
Nursing pemilihan sampel (20,0%). Menurut
Science. yang dilakukan asumsi peneliti
dengan memilih tingginya angka
sampel melalui Rheumatoid
penetapan kriteria Arthritis pada usia
tertentu oleh lansia dikarenakan
peneliti pada usia tersebut
(Swarjana, 2015). terjadi penurunan

8
Peneliti fungsi tubuh dan
mengambil semakin
sampel dengan berkurangnya
menggunakan kemampuan sendi,
rumus central hal ini sesuai
limit theorem. dengan teori
Dalam central Sya’diyah (2018)
limit theorem ini yang menjelaskan
diketahui bahwa bahwa dari semua
untuk pendekatan faktor resiko untuk
ke distribusi timbulnya
normal, distribusi Rheumatoid
rata-rata sampel Arthritis, faktor
tidak memerlukan penuaan adalah
sampel yang yang terkuat. Hasil
besar. Dengan penelitian ini
sampel sebesar 30 menunjukkan
diharapkan terjadi bahwa sebagian
pendekatan ke besar responden
distribusi normal, adalah perempuan
oleh sebab itu yang berjumlah 20
jumlah sampel orang atau sebanyak
dalam penelitian 66, 7%, sedangkan
ini diambil laki-laki berjumlah
sebanyak 30 10 orang atau
orang. Desain sebanyak 33, 3%.
yang digunakan Menurut asumsi
dalam penelitian peneliti hal ini
ini adalah Quasi karena perempuan
Eksperimental memiliki hormon
atau estrogen yang

9
eksperimental berperan dalam
semu dengan penyakit autoimun.
rancangan yang Hal ini sesuai
digunakan adalah dengan teori
rancangan One Sya’diyah (2018)
Group Pretest- yang menjelaskan
posttest design bahwa jenis kelamin
(Notoamojo, mempengaruhi
2012). Rancangan terjadinya penyakit
penelitian yang Rheumatoid
dilakukan ini Arthritis, wanita
pada satu lebih sering terkena
kelompok yang Rheumatoid
diberikan suatu Arthritis
intervensi tertentu dibandingkan
untuk diamati lakilaki dikarenakan
hasilnya dan adanya peran
dibandingkan hormonal pada
dengan keadaan patogenesis
sebelum dan Rheumatoid
setelah diberikan Arthritis. Hasil
intervensi. penelitian ini
Intervensi yang menunjukkan
digunakan dalam bahwa terjadi
penelitian ini penurunan nyeri
adalah pemberian Rheumatoid
terapi back Arthritis pada lansia
massage selama di Wilayah Kerja
30 menit pada Puskesmas Kampar
lansia yang setelah pemberian
mengalami nyeri terapi back

10
Rheumatoid massage, dimana
Arthritis di sebelum pemberian
Wilayah Kerja terapi back massage
Puskesmas rata-rata nyeri
Kampar. responden adalah 4,
Penelitian ini 97 (nyeri sedang)
dilakukan di dengan standar
Wilayah Kerja deviasi 0, 669 dan
Puskesmas setelah pemberian
Kampar pada terapi back massage
tanggal 04 Mei rata-rata nyeri
sampai dengan 09 responden turun
Mei 2020. menjadi 3, 27 (nyeri
Populasi dalam ringan) dengan
penelitian ini standar deviasi
adalah seluruh 0,868, didapatkan
lansia yang selisih mean 1, 70
menderita dengan P- Value 0,
Rheumatoid 000.
Arthrtitis di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Kampar yang
berjumlah 570
orang.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisa Jurnal


3.1.1 Implementasi Penatalaksanaan Nyeri Dengan Pemberian
Terapi Back Massage Pada Pasien Rheumatoid Arthritis
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Herlina Sari Rahayu dan
Prasanti Adriani pada tahun 2022 membahasa tentang
“Implementasi Pentalaksanaan Nyeri Dengan Pemberian Terapi
Back Massage Pada Pasien Rheumatoid Arthritis”. Berdasarkan
Penelitian ini untuk bertujuan penerapan terapi back massage
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Rhematoid
Arthritis.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
untuk selanjutnya dianalisis dan diinterpetasikan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien Rheumatoid Arhitis di Wisma 6
pelayanan sosial lanjut usia dewanta cilacap, Pada penelitian ini
hanya menggunakan 1 satu sempel, pemilihan sampel dilakukan
pada semua lansia di Wisma 6 pelayanan sosial lanjut usia dewanta
cilacap, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
Penerapan intervensi yang diterapkan pada NY. Y dengan
masalah Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera
fisiologis dengan terapi back massage. Back massage diterapkan
selama 3 hari, dengan mengajarkan kepada lansia di wisma 6 untuk
melakukan terapi back massage saat lansia merasakan nyeri sendi
terutama pada Ny. Y sehingga biasa dibantu oleh temanya saat
sedang meradakan nyeri dengan menerapkan back massage untuk
pengalihan nyeri. Dari Pengaruh Back Massage Pada Rheumatoid
arhitis pada Ny. Y, menunjukan bahwa pemberian terapi back
massage selama 3 x 24 jam bahwa terapi back massage pada lansia

12
dengan Rheumatoid Arhtritis ada perbedaan skala nyeri dari hasil
pengukuran mengunkan skala nyeri numerik sebelum dan sesudah
diberikan tindakan terapi back massage menunjukkan adanya
penurunan intensitas nyeri. Pada responden yaitu Ny. Y yang
sebelumnya belum diberikan terapi back massage, skala nyeri
responden tersebut yaitu 7. Setelah diberikan terapi back massage
selama kurang lebih 3 hari menujukan adanya pengaruh back
massage terhadap penurunan intensitas nyeri Rheumatoid Arhtritis,
yang sebelumnya skala nyeri responden 7 menjadi 3.

3.1.2 Penatalaksanaan Terapi Back Massage Terhadap Skala Nyeri


Rhematoid Arthritis Pada Lansia
Berdasarkan jurnal dengan judul penatalaksanaan terapi
back massage terhadap skala nyeri rhematoid arthritis pada lansia
dimana penelitian tersebut menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pre test and post test design, dimana penelitian ini
membandingkan hasil intervensi terapi back massage pada lansia
yang sampelnya di observasi terlebih dahulu sebelum diberikan
penatalaksanaan kemudian setelah diberikan penatalaksanaan
tersebut diobservasi kembali. Pada instrumen penelitaian, peneliti
menggunakan instrumen penelitian tersebut berupa panduan
teknik pelaksanaan back massage (sop) atau lembar observasi dan
alat bantu pengukur ( Numerik Ranting Scale) skala nyeri 0-10.
Penelitian ini dilakukan oleh Ela Komalasari dan Tintin
Purnamasari pada tahun 2022 tentang “Penatalaksanaan Terapi
Back Massage Terhadap Skala Nyeri Rhematoid Arthitis pada
Lansia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penatalaksanaan dari terapi back massage terhadap skala nyeri
rheumatoid artritis pada lansia di Desa Jayi kecamatan Sukahaji
kabupaten majalengka tahun 2021.

13
Berdasarkan hasil penelitian pemberian terapi back
massage terhadap nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Desa
Jayi rt.01 rw.02 Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka
sebelum diberikan terapi back massage pada tabel 4.1 diketahui
bahwa dari 4 responden terdapat 2 responden yang mengalami
nyeri sedang (50%) dan 2 responden yang mengalami nyeri berat
(50%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebelum
penatalaksanaan terapi back massage semua responden
mengalami nyeri.
Hasil penelitian menunjukan sebelum penatalaksanaan
terapi back massage dari 4 responden, 2 responden (50%)
mengalami nyeri sedang dan 2 responden (50%) mengalami nyeri
berat. Kemudian setelah diberikan terapi back massage 2
responden (50%) mengalami nyeri ringan, 2 responden (50%)
mengalami nyeri sedang. Penatalaksanaan terapi back massage
dikatakan efektif dalam menurunkan nyeri Rheumatoid Rthritis
terhadap dengan adanya perubahan tingkat nyeri.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Thomas
Kristanto dan Arina Maliya dengan judul “Pengaruh Terapi Back
Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik Pada Lansia Di
Wilayah Puskesmas Pembantu Karang Asem Tahun 2016”.
Sebanyak 13 responden, hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata
tingkat nyeri responden sebelum diberi terapi back massage
sebesar 4,00 dan setelah diberi back massage sebesar 2,69. Hasil uji
dengan Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Z score = -
3,017 dengan p-value = 0,003. Berdasarkan hasil tersebut,
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak, artinya ada pengaruh
antara terapi back massage terhadap penurunan intensitas nyeri
reumatik pada lansia di wilayah Pustu Karang Asem

14
3.1.3 Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Rheumatoid Arthritis Pada Lansia
Metode penelitian yaitu kuantitatif, desain penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimental atau eksperimental semu
dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan One Group
Pretest-posttest design. Metode pengambilan sampel purposive
sampling. Alat ukur yang digunakan adalah numeric rating scale
dan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah univariat dan
bivariat menggunakan uji non parametrik Wilcoxon Signed Rank
Test.
Penelitian ini dilakukan oleh Rizka Mailani Putri , Amir
Lutfi, dan Alini pada tahun 2020 ini membahas tentang “Pengaruh
Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Rheumatoid
Arthristis Pada Lansia di di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar”.
Berdasarkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi back massage terhadap penurunan nyeri Rheumatoid
Arthritis pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun
2020.
Dibuktikan dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
terjadi penurunan nyeri Rheumatoid Arthritis pada lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar setelah pemberian terapi back
massage, dimana sebelum pemberian terapi back massage rata-rata
nyeri responden adalah 4, 97 (nyeri sedang) dan setelah pemberian
terapi back massage rata-rata nyeri responden turun menjadi 3, 27
(nyeri ringan). Hal ini disebabkan karena terapi back massage yang
dilakukan sudah sesuai dengan Standar Opersional Prosedur (SOP)
terapi back massage yang telah ditetapkan. Setiap gerakan yang
dilakukan tidak dilakukan dengan asal-asalan namun sesuai dengan
SOP, dimana pada penelitian ini menggunakan tiga teknik massage
yaitu teknik effleurage, petrissage dan tapotement.

15
Diperkuat dengan argumen teori Tamsuri yang
menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil dalam mengurangi
rasa nyeri, back massage dilakukan minimal 10 menit, semakin
lama proses pemijatan semakin memperlancar peredaran darah,
sehingga menimbulkan rasa rileks dan lebih efektif dalam
mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kristanto dan Maliya (2011) yang mengatakan
bahwa ada perbedaan yang sangat bermakna atau ada pengaruh
terapi back massage terhadap intensitas nyeri rematik pada lansia
dengan mean sebelum diberikan terapi back massage.

Massase merupakan tehnik integrasi sensoris yang mempengaruhi


aktivitas sistem syaraf otonom. Massase punggung merupakan intervensi
non farmakologis dengan menggunakan pendekatan secara fisik.
Penggunaan massase punggung tidak mempunyai efek samping berarti dan
mudah dalam mengaplikasikannya (Kusyanti dalam Achjar, 2016).

3.2 Penerapan Hasil Dalam Keperawatan


Terapi back massage merupakan intervensi yang dilakukan
perawat kepada pasien Rheumatoid Arthritis untuk menurunakan ataupun
mengalihkan nyeri. Fungsi back massage adalah memberikan sensasi
relaksasi sehingga mengakibatkan terjadinya vasodilatasi pada pembuluh
darah yang akan meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap
sehingga aktivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa sakit serta
menunjang proses penyembuhan (Kusyati E, 2006, dalam Kristanto 2011).
Masalah keperawatan nyeri akut yang muncul pada dengan Rheumatoid
Arthritis setelah dilakukan terapi back massage mengalami adanya
penurunan skala nyeri. Dikarenakan terapi ini memberikan rangsangan
terhadap saraf-saraf pada kulit sehingga sensasi nyeri tidak sampai ke otak
efek ini disebabkan oleh persepsi yang timbul dari sentuhan sehingga
memberikan stimulus untuk rileks yang menyebabkan respon relaksasi

16
yang mampu menurunkan persepsi nyeri seperti nyeri rematik. Menurut
Tamsuri (2006) dalam Pujastuti (2018) untuk mendapatkan hasil dalam
mengurangi rasa nyeri, back massage dilakukan minimal 10 menit.
Semakin lama proses pemijatan semakin memperlancar peredaran darah,
sehingga menimbulkan rasa rileks dan lebih efektif dalam mengurangi rasa
nyeri.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian Tri Herlina dan Prasanti


Adriani (2022) tentang “Implementasi Penatalaksanaan Nyeri Dengan
Pemberian Terapi Back Massage Pada Pasien Rheumatoid Arthritis”.
Berdasarkan hasil yang didapatkan pengkajian awal responden didapatkan
data intensitas nyeri skala 7 (skala berat), setelah dilakukan terapi back
massage selama 3 hari didapatkan data intensitas nyeri responden ber skala
3 (skala ringan). Hal ini juga didukung oleh beberapa penelitian lainnya
seperti penelitian Ela Komalasari dan Tintin Purnamasari (2022) tentang
“Penatalaksanaan Terapi Back Massage Terhadap Skala Nyeri Rhematoid
Arthritis Pada Lansia”, didapatkan data responden dengan intensitas nyeri
berat berkurang menjadi nyeri sedang dan nyeri sedang berkurang menjadi
nyeri ringan. Penelitian Rizka Mailani, Amir Lutfi, dan Alini (2020)
tentang “Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Rheumatoid Arthritis Pada Lansia”, didapatkan data responden sebelum
dilakukan terapi back massage rata-rata nyeri responden adalah nyeri
sedang tetapi setelah diberikan terapi rata-rata nyeri responden berkurang
menjadi nyeri ringan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
sangat bermakna atau ada pengaruh terapi back massage terhadap
intensitas nyeri Rheumatoid Arhtritis pada lansia dengan mean sebelum
diberikan terapi back massage.

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

Implementasi penatalaksanaan nyeri dengan pemberian terapi


back massage pada pasien rheumatoid arthritis. Masalah keperawatan
utama pada Pasien NY. Y dengan Rheumatoid Arhitis. Kesimpulan dari
responden tersebut dapat disimpulkan hasil analisis menunjukan bahwa
pemberian terapi back massage selama 3 x 24 jam bahwa terapi back
massage pada lansia dengan Rheumatoid Arhtritis ada perbedaan skala
nyeri dari hasil pengukuran mengunkan skala nyeri numerik sebelum dan
sesudah diberikan tindakan terapi back massage menunjukkan adanya
penurunan intensitas nyeri. Pada responden yaitu Ny. Y yang
sebelumnya belum diberikan terapi back massage, skala nyeri responden
tersebut yaitu 7. Setelah diberikan terapi back massage selama kurang
lebih 3 hari menujukan adanya pengaruh back massage terhadap
penurunan intensitas nyeri Rheumatoid Arhtritis, yang sebelumnya skala
nyeri responden 7 menjadi 3. Adapun lansia mendapatkan obat yang
diberikan yaitu diclofenac sodium 3x1 hari vitamin B complek 2x1 sehari
dan kalsium laktat. Sementara diminta untuk tidak mengonsumi obat-
obatan farmakologis. Tujuannya yaitu untuk mengetahui manfaat terapi
back massage terhadap penurunan intensitas nyeri Rheumatoid Arhtritis
pada lansia.

Penatalaksanaan terapi back massage terhadap skala nyeri


rheumatoid artitis pada lansia sebelum diberikan terapi Back Massage
terhadap skala nyeri pada lansia yang menderita rheumatoid arthritis di
Desa Jayi Rt 01 Rw 02 Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka 2021
dengan skala nyeri sedang dan berat. Setelah diberikan terapi Back
Massage terhadap skala nyeri pada lansia yang menderita rheumatoid
arthritis di Desa Jayi Rt 01 Rw 02 Kecamatan Sukahaji Kabupaten

18
Majalengka 2021 dengan skala nyeri ringan dan sedang. Adanya
perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi back
massage yaitu sebelum diberikan terapi back massage responden
mengalami nyeri sedang dan berat, setelah diberikan terapi back massage
mengalami nyeri ringan dan sedang sehingga dapat dikatakan bahwa
penatalaksanaan

1. Rata-rata skala nyeri pada lansia yang menderita Rheumatoid


Arthritis sebelum diberikan terapi back massage adalah 4, 97
dengan standar deviasi 0, 669.
2. Rata-rata skala nyeri pada lansia yang menderita Rheumatoid
Arthritis setelah diberikan terapi back massage adalah 3, 27
dengan standar deviasi 0, 868.
3. Rata-rata penurunan skala nyeri pada lansia yang menderita
Rheumatoid Arthritis sebelum dan sesudah diberikan terapi back
massage adalah 1,70.
4. Ada pengaruh terapi back massage terhadap penurunan nyeri
Rheumatoid Arthritis pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kampar.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya


mahasiswa keperawatan dapat memahami mengenai jurnal
implementasi penatalaksanaan nyeri dengan pemberian terapi back
massage pada pasien rheumatoid artritis.

4.2.2 Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan


mengenai pentingnya mengetahui penatalaksanaan nyeri dengan
pemberian terapi back massage pada pasien rheumatoid artritis.

19
4.2.3 Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan kepada perawat untuk memberikan penyuluhan


kepada pasien rheumatoid artritis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Majdah Zawawi1 and Noriah Ramli (2016) ‘Penanganan Rheumatoid Arhtritis


dengan Pemeriksaan LED’, pp. 31–48

Nurwulan, E. (2017) ‘Pengaruh Senam Rheumatoid Arhtritis Terhadap Tingkat


Nyeri Sendi Pada Lansia Penderita Rheumatoid Arthritis’, pp. 1–15.

Taja (2011) Harapan Baru bagi Penderita Reumatik Jakarta PTGramedia


Republik Radang Sendi Tak Kenal Usia

Kementrian kesehatan RI (2013) Riset Kesehatan Dasar Kementrian kesehatan


RJ.

Achjar, K. A. H (2016). Teori dan Praktik : Asuhan Keperawatan Komunitas.


Jakarta. EGC.
Kristanto, Thomas (2012). Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Reumatik Pada Lansia Di Wilayah Puskemas Pembantu Karang
Asem. Jurnal Nasional: Jurnal Keperawatan Surakar
Kristianto, T & Arina Maliya. (2011). Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Reumatik pada Lansia di Wilayah Puskemas Pembantu
Krang Asem. Jurnal Nasional: Jurnal Keperawatan Surakar
Pujastuti et al (2018). Perbedaan Kompres Hangat Jahe dan Back Massage
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Ekstermitas Bawah Pada Lansia
Dengan Rheumatoid Arthritis. Universitas Udayana. https://ojs.unud.ac.id.
Putri, R.M., Lutfi, A. and Alinii (2020) ‘Pengaruh Terapi Back Massage terhadap
Penurunan Nyeri Rheumatoid Arthritis pada lansia’, Jurnal Ners
Universitas Pahlawan, 4(23), pp. 40–46.
Rahayu, T.H., dan Prasanti, A. (2022). Implementasi Penatalaksanaan Nyeri
Dengan Pemberian Terapi Back Massage Pada Pasien Rheumatoid
Arthritis. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(2), 5101-5106.

21

Anda mungkin juga menyukai