Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI

PENGARUH AKUPUNTUR TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN


OSTEOARTRITIS

Disusun Oleh :
Ory Laras (H1AP20022)
Aisyah Amelia (H1AP21001)
Sadid Reyudo S. (H1AP21033)

Pembimbing :
dr. Zayadi Zainuddin, M.Pd.Ked., Sp.KFR

Penguji :
dr. Utari Hartati Suryani, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU

2022
PENDAHULUAN
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan kerusakan rawan
sendi dan tulang subkondral dan menyebabkan nyeri pada sendi. Hal ini paling umum pada
orang tua. Osteoarthritis merupakan penyakit progresif yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kecacatan. Intensitas gejala klinis dapat bervariasi dari setiap individu. (Hsu H, 2022). OA
mempengaruhi sekitar 3,3 hingga 3,6% dari populasi secara global. Penyakit ini menyebabkan
kecacatan sedang hingga berat pada 43 juta orang, menjadikannya penyakit paling melemahkan
ke-11 di dunia (Sen R, 2022).
Menurut WHO pada tahun 2025 populasi usia lanjut di Indonesia akan meningkat 414%
dibanding tahun 1990. OA merupakan 74,48% dari keseluruhan kasus (1297) reumatik pada
tahun 2007, kemudian tahun 2010 ada sejumlah 2760 diantara kasus reumatik, sehingga 73%
diantaranya adalah penderita OA, dengan demikian OA akan semakin banyak ditemukan dalam
praktek dokter sehari-hari (IRA, 2014). Saat ini tidak ada obat pengubah penyakit yang efektif
yang tersedia untuk mengobati OA (Z. Jotanovic, 2014). Dengan tidak adanya pengobatan
modifikasi penyakit yang efektif, standar perawatan saat ini untuk OA lutut terutama ditujukan
untuk menghilangkan rasa sakit dan perbaikan fungsional (R. R. Bannuru, 2018) .

Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID) penting untuk pengobatan karena


kemanjurannya yang dilaporkan secara luas tetapi efek analgesiknya dan sering disertai dengan
efek samping dalam aplikasi klinis (Sun J, 2020). Banyak metode komplementer dan integratif
digunakan di Cina, seperti obat-obatan tradisional Cina, salah satunya yang berkembang
dimasyarakat adalah akupuntur (S. L. Kolasinski, 2020).Akupunktur adalah salah satu modalitas
pengobatan yang paling populer untuk meringankan gejala Osteoarthritis (Wu SY, 2020).
Akupunktur merupakan sistem perawatan dan ideologi didasarkan pada prinsip menerapkan
jarum kecil atau tekanan ke titik-titik tertentu di dalam tubuh. Jarum kecil ditempatkan ke titik
akupunktur tertentu, titik akupunktur diidentifikasi dalam Traditional Chinese Medicine sebagai
area untuk membuka qi atau “energi vital”.Tekanan manual, stimulasi listrik, laser, panas, dan
bahkan ultrasound juga telah digunakan. Penerapan modalitas ini dianggap memanipulasi qi
dengan cara yang sama seperti penetrasi jarum (Van Hal M D. A., 2022 ).
Intensitas nyeri diukur dengan menggunakan skala analog visual (VAS). Visual analogue
scales (VAS) untuk nyeri osteoartritis global adalah skala yang paling sering digunakan untuk
menilai intensitas nyeri sendi pada pasien dengan osteoarthritis lutut atau pinggul dalam uji
klinis (Altman RD, 2016). Meskipun terapi akupuntur telah lama dianggap sebagai komponen
kunci dari pengobatan OA di Cina dan dapat dianggap sebagai pengobatan baru yang aman dan
menjanjikan untuk OA lutut, bukti yang diperlukan untuk memperkirakan efeknya masih kurang.
Oleh karena itu penulis merasa perlu membahas mengenai pengaruh akupuntur terhadap skala
nyeri pada pasien osteoarthritis.

ILUSTRASI KASUS
Ny. A 55 tahun, datang ke puskesmas Sukamerindu untuk kedua kalinya dengan keluhan
nyeri pada kedua lututnya sejak 6 bulan terakhir ini. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu, namun makin lama makin terasa nyeri terutama bila banyak aktivitas atau bekerja. Nyeri
paling dirasakan saat pasien mencuci pakaian dan melakukan gerakan dari jongkok kemudian
berdiri. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan dapat berkurang bila pasien beristirahat. Nyeri
tidak dipengaruhi cuaca maupun makanan yang dikonsumsi. Pasien masih dapat berjalan tetapi
pasien hanya bisa berjalan pelan-pelan karena menahan nyeri di lututnya. Hal ini menyebabkan
pasien merasa khawatir dan mengganggu aktivitas fisiknya sehari-hari. Selain itu, pasien juga
sering merasakan kaku pada lututnya di pagi hari terutama saat bangun tidur, namun rasa kaku
tersebut berlangsung kurang dari 30 menit dan lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya.
Riwayat darah tinggi dalam keluarga (-), riwayat diabetes melitus (-), riwayat obesitas (-),
riwayat asma (-). Serta riwayat sakit yang lebih berat lainnya dalam keluarga disangkal pasien.
Pola makan dalam keseharian tidak teratur, terutama untuk sarapan. Pagi hari pasien
hanya meminum teh manis. Makanan sehari-hari dengan lauk beranekaragam yang berganti tiap
hari dan sedikit mengonsumsi sayuran. Pasien gemar mengonsumsi makanan asin. Riwayat
merokok disangkal dan riwayat minum alkohol disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit ringan. Tensi
130/80 mmHg, nadi 81 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, suhu 36,7 0C, IMT 24,99 kg/m2 .
Mata, telinga, hidung dan mulut dalam batas normal. Leher tidak ada pembesaran KGB. Suara
paru-paru vesikuler kanan dan kiri. Bunyi jantung pada pemeriksaan auskultasi reguler.
Auskultasi abdomen bising usus (+) dalam batas normal. Status neurologis didapatkan reflek
fisiologis normal dan reflek patologis negatif.
Status lokalis pada regio genue dextra et sinistra didapatkan warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ditemukan massa, edema maupun sianosis. Pemeriksaan palpasi tidak
ditemukan benjolan maupun pembengkakan, krepitasi (+/+), nyeri tekan (+/+), range of
movement terbatas.
Diagnosis pasien osteoarthritis genu bilateral. Terapi yang diberikan pada pasien yaitu
medikamentosa berupa asam mefenamat 500 mg (jika nyeri). Pasien mengaku bahwa kurang
lebih seminggu yang lalu sempat berobat akupuntur untuk mengurangi rasa nyeri yang
dialaminya. Pasien juga berencana untuk melanjutkan pengobatan akupunturnya.

PERTANYAAN KLINIS

Bagaimana pengaruh Akupuntur terhadap skala nyeri pada pasien osteoartritis?

P : Pasien Ostearthritis

I : Akupuntur

C : Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug

O : Visual Analog Scale

KATA KUNCI

Pencarian jurnal dilakukan pada database Pubmed Clinical Queries dan Cochrane Library
pada tanggal 15 Agustus 2022 dengan menggunakan kata kunci :

 Osteoarthritis AND acupuncture AND Pain

KRITERIA INKLUSI
1. Artikel free full text.

2. Artikel berjenis Systemic review dan Meta Analysis atau Randomized Controlled Trial,

3. Artikel yang dipublikasi maksimal 10 tahun.

4. Artikel yang melakukan penelitian pada manusia.

5. Artikel berbahasa inggris.


KRITERIA EKSKLUSI

1. Artikel dengan judul dan abstrak tidak sesuai dengan penelitian

Pencarian jurnal dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2022 dan 16 September 2022 pada
dua database yaitu PubMed Clinical Queries dan Cochrane Library. Pencarian artikel pada
kedua database menggunakan 3 kata kunci, yaitu Acupunture, Osteoarthritis, dan Pain . Pada
pemilihan jurnal menggunakan jenis penelitian Systematic Review dan Meta Analysis karena
berdasarkan level evidence based medicine tertinggi dan apabila tidak ditemukan artikel yang
sesuai, jenis penelitian selanjutnya yang akan dipilih adalah Randomized Controlled Trial. Hasil
pencarian dapat dilihat pada tabel 1.

PubMed Clinical Queries Cochrane Library

Kata Kunci Hasil Kata Kunci Hasil

Osteoarthritis AND 682 Osteoarthritis 1


acupuncture AND AND
Pain acupuncture
AND Pain

Kemudian dilakukan penyaringan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Terakhir,


jurnal yang didapatkan diskrining manual untuk mendapatkan hasil. Alur pencarian artikel dapat
dilihat lebih jelas pada diagram 1.
Diagram 1. Alur Pencarian Artikel
TELAAH KRITIS

Setelah melalui proses pencarian dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi,
ditemukan 2 artikel dengan judul Effects of Warm Acupuncture Combined with Meloxicam and
Comprehensive Nursing on Pain Improvement and Joint Function in Patients with Knee
Osteoarthritis pada tahun 2022, dan Pain management with acupuncture in osteoarthritis: a
systematic review and meta-analysis pada tahun 2014. Selanjutnya, dilakukan telaah kritis
(critical appraisal) pada artikel tersebut dengan menggunakan panduan dari Center of Evidence
Based Medicine. Telaah kritis untuk 2 artikel terpilih dapat dilihat pada bagian lampiran.

HASIL

Berdasarkan hasil pencarian dengan menggunakan kata kunci tersebut didapatkan 682
artikel. Setelah dilakukan penyaringan dengan kriteria inklusi didapatkan 86 artikel. Kemudian
masing-masing jurnal dibaca bagian judul dan abstrak dan dieklusi jika tidak sesuai dengan
penelitian, sehingga didapatkan 8 jurnal yang selanjutnya dibaca kembali untuk mendapatkan
penelitian yang menjawab pertanyaan klinis sehingga didapatkan 2 artikel terpilih. Artikel yang
didapatkan merupakan jenis penelitian RCT dan Systematic Review suatu uji diagnostik Setelah
mempersempit pencarian literatur berdasarkan judul dan abstrak dengan pertanyaan klinis,
artikel yang memenuhi kriteria kelayakan dinilai secara kritis sehingga didapatkan 2 artikel
terpilih. Karakteristik studi terpilih ditunjukan pada tabel 1. Validity criteria, applicability
criteria, dan importance criteria ditampilkan pada tabel 2, 3, dan 4.

Selain itu jurnal tambahan dengan kata kunci baru yang dicari setelah menerapkan
kriteria inklusi dan eksklusi ditemukan 3 artikel dengan judul Comparing the Effectiveness of
Electroacupuncture with Different Grades of Knee Osteoarthritis: A Prospective Study pada
tahun 2016, Electroacupuncture versus Diclofenac in symptomatic treatment of Osteoarthritis of
the knee: a randomized controlled trial tahun 2002, dan Pain Reduction After Laser
Acupuncture Treatment in Geriatric Patients with Knee Osteoarthritis: a Randomized Controlled
Trial tahun 2016,
Tabel 1. Study characteristics
Penulis Tahun Negara Jenis Penelitian Tujuan Metode Hasil Keterbatasan
Kelompok TCMG memiliki  Menggunakan teknik
Sun et al., 2022 China RCT Untuk mengamati 81 pasien KOA secara acak efikasi klinis (penurunan VAS randomisasi saat
pengaruh akupuntur dibagi menjadi kelompok Skor) yang lebih baik daripada pemilihan subjeknya,
hangat yang kelompok CG namun berdasarkan
• Control (CG) => namun tidak dijelaskan
dikombinasikan uji statistik perbandingan
meloxicam cara menentukan
dengan meloxicam penurunan skor VAS antara kelompok antara
terhadap nyeri pada • Pengobatan TCMG dan CG memiliki nilai intervensi dan kontrol
pasien osteoarthritis tradisional Cina (TCMG) yang tidak signifikan berdasarkan atau allocation
=> akupunktur hangat, nilai P (p > 0,05). concealment.
• Gabungan (JG) =>  Artikel ini tidak
meloxicam + akupunktur menjelaskan bahwa
hangat subjek diacak
menggunakan teknik
Pengobatan dilakukan 4 “Blind”
minggu, efikasi klinis dinilai
dengan skor skala analog
visual (VAS).
Manyanga T 2014 Kanada Systematic Untuk  Ten trials involving 1699  Dari uji coba yang
et al., Review mengidentifikasi, dan Dua pengulas secara
participants contributed pain disertakan, 75% diputuskan
mensintesis data dari independen mengidentifikasi
intensity data for meta-analysis. tidak jelas atau berisiko
uji prospective uji coba terkontrol secara
Overall, the use of acupuncture tinggi bias.
randomized controlled acak (hingga Mei 2014) dari
in adults with osteoarthritis was  Sebagian besar percobaan
yang membandingkan berbagai sumber elektronik
associated with significantly yang termasuk dalam
acupuncture dengan (termasuk PubMed/Medline,
reduced osteoarthritic pain on tinjauan Peneliti
sham acupuncture, EMBASE, dan CENTRAL)
the visual analogue scale (MD memberikan deskripsi yang
usual care, atau no dan daftar referensi artikel
−0.29, 95% CI −0.55 to −0.02, I2 tidak memadai tentang
treatment pada orang yang relevan, mengekstrak
0%). blinding procedures atau
dewasa yang data, dan menilai risiko bias
 We observed no significant metode yang untuk
didiagnosis dengan (Cochrane’s Risk of Bias
differences in pain intensity memastikan allocation
osteoartritis. tool). Pooled data dinyatakan
according to type of comparator concealment
sebagai mean differences
(sham acupuncture, other  Efek kumpulan pengobatan
(MD), dengan 95%
treatments, NSAIDs and none). akupuntur yang diamati
confidence intervals (CI)
In a subgroup analysis of trials dalam ulasan peneliti tidak
(random-effects model).
at low risk of bias, the pooled memenuhi ambang batas
mean difference for pain yang ditetapkan sebelumnya
intensity associated with (effect size of 0.39 for pain)
acupuncture was −0.59 (95% untuk minimal clinically
CI −1.18 to −0.00, I2 0%, 3 important difference
trials, 410 participants) (MCID) pada pasien dengan
osteoartritis
Study characteristics jurnal tambahan
Penulis Tahun Negara Jenis Penelitian Tujuan Metode Hasil Keterbatasan
Tiga kelompok perawatan  Tidak ada
Qi et al., 2016 Tiongkok Prospective Untuk Sebanyak 132 pasien KOA
Elektroakupuntur dengan pembanding Control
Study membandingkan yang direkrut dari Rumah
perbedaan titik akupuntur
Sakit Tiongkok antara Maret berupa NSAID
kemanjuran memiliki efek klinis yang
2014 dan Maret 2015  Faktor pembaur
klinis signifikan pada pasien KOA seperti harapan
ElekroAkupuntu diklasifikasikan ke dalam 4
dengan skor VAS menurun. pasien dan
tahap KOA menurut skala
r (EA) pada Berdasarkan efektivititas post- acupuncturists’ bias
penilaian Kellgren
Knee Lawrence. Masing-masing
treatment kelompok enam titik tidak dapat
Ostearthritis akupuntur menunjukkan skor sepenuhnya dihindari
dialokasikan ke dalam tiga
(KOA) dengan VAS yang lebih baik juga.
kelompok perlakuan, yaitu
tingkat dibandingkan dengan dua  Masa follow-up
kelompok yang
kelompok lainnya. Pasien period hanya 1 tahun,
keparahan yang mendapatkan dua titik
dengan KOA, terutama mereka long-term changes
berbeda elektroakupuntur, kelompok
dengan Stadium KOA yang
yang mendapatkan empat might arguably be
lebih rendah memperoleh more clinically
titik elektroakupuntur dan
khasiat yang bermanfaat dari relevant to patients
kelompok yang
perawatan EA dengan masing- with KOA.
mendapatkan enam titik
masing dua, empat dan enam
elektroakupuntur. Visual
titik poin akupuntur. Tetapi
Analog Scale (VAS) dinilai
untuk pasien dengan tingkat
setelah perawatan.
KOA yang lebih tinggi
menunujukkan tingkat yang
lebih rendah dalam efektivitas
pengobatan terapi akupuntur
Helianthi et 2016 Indonesia Randomized Mengetahui Terdapat perbaikan luaran  Tidak ada
al., controlled trial Uji klinis acak dengan
efektivitas laser VAS yang bermakna pada pembanding Control
kontrol tersamar ganda
akpunktur aktif kelompok laserpunktur aktif berupa NSAID
dilakukan pada pasien
dengan plasebo dibandingkan dengan  Kriteria inklusi
geriatri dengan OA genu
dalam kelompok laserpunktur hanya pasien OA
di poliklinik Akupunktur
menurunkan plasebo. Terdapat perbaikan dengan derajat II-
Medik, poliklinik Geriatri
intensitas nyeri keluaran indeks Lequesne III, Tidak
Terpadu serta poliklinik
dan perbaikan yang bermakna pada mencakup derajat
Reumatologi RS. Cipto
fungsional pada kelompok laserpunktur aktif IV
Mangunkusumo, Jakarta,
pasien geriatri dibandingkan dengan  Tidak
periode Mei 2015 –
dengan kelompok laserpunktur dideskripsikan
Oktober 2015. Enam secara jelas berapa
osteoartritis plasebo indeks Lequesne
puluh dua pasien OA
(OA) genu pasien sebelum
genu secara acak dibagi
menjadi dua kelompok: dilakukan
kelompok laserpunktur prosedurakupuntur
aktif atau kelompok
laserpunktur plasebo.
Intervensi menggunakan
laser gallium aluminium
arsenida pada beberapa
titik, pada lutut yang
terdiagnosis OA selama
10 sesi terapi, dua kali
seminggu. Visual
Analogue Scale (VAS)
dan indeks Lequesne
digunakan untuk
mengukur keluaran
penelitian yang dinilai
pada saat sebelum
perlakuan, setelah 4 sesi,
setelah 9 sesi dan 2
minggu pasca perlakuan
dihentikan.
Sangdee, 2002 Thailand Randomised, Untuk
Penelitian ini adalah uji coba
Pada hasil penelitian, perbaikan  Pada awal penelitian
et all controlled trial membandingkan gejala, yang ditentukan oleh dikelompokkan tiap
terkontrol dengan plasebo
efikasi pengurangan perubahan rata- derajat dari OA dan
secara acak, single-blind.
elektroakupunktur rata di sebagian besar salah satu inklusinya
193 pasien rawat jalan
(EA), diklofenak parameter hasil, paling besar indeks lesquensne
dengan berusia di atas 40
dan kombinasinya pada kelompok lebih dari 6 (Sehingga
tahun, dan yang telah
dalam pengobatan Elektroakupuntur. Perubahan kategori pasien OA
menderita OA lutut
simtomatik rata-rata dalam VAS berbeda sedang hingga berat
unilateral atau bilateral
osteoarthritis secara signifikan antara masuk kriteria
menurut kriteria American
(OA) lutut. kelompok Elektroakupuntur inklusi) akan tetapi
College of Rheumatology
dan plasebo serta kelompok pada hasil akhir
selama lebih dari 3 bulan,
Elektroakupuntur dan penelitian tidak di
Indeks fungsional Lequesne,
diklofenak. Perubahan rata-rata deskripsikan secara
yang dievaluasi pada
dalam indeks fungsional jelas masing-masing
kunjungan skrining, harus
Lequesne juga berbeda secara perubahan indeks
setidaknya 6 poin.
signifikan antara kelompok EA lequense tiap derajat
Kemudian diacak menjadi
dan plasebo. Namun, kelompok OA, hanya
empat kelompok: plasebo,
perbedaan statistik di antara menjelaskan secara
diklofenak, EA dan
kelompok percobaan Tidak ada umum bahwa terjadi
kombinasi (diklofenak plus
perbedaan antara kelompok penurunan indeks
EA). Tablet parasetamol
dalam parameter hasil VAS lesquense
diresepkan sebagai analgesik
dan indeks lesquene yang
tambahan selama penelitian.
dinilai.
Penilaian klinis termasuk
jumlah parasetamol yang
diminum/minggu, skala
analog visual (VAS), indeks
fungsional Lequesne.

Tabel 2. Validity criteria


Relevance
Article

Intention-to-treat
Randomisation

concealment

Sampel size
Follow up

allocation

Outcome
Blinding

(Sun et al. 2022)


+ - + - + + +

Article Relevance

Clear clinical Good study Appropriate Sufficient Similarity of


question in selection criteria for validity of result from
study inclusion included study to study
studies
Manyanga + + + + +
T et al.,
(2014)

Tabel 1 Importance Criteria

Jumlah pasien
Group of yang mengalami
Article Outcome n = 81 RR
intervention penurunan skor
VAS

Control group (CG)


Akupunktur hangat yang
yang menggunakan 27 patients 21 pasien
dikombinasikan dengan meloxicam dan
NSAID
keperawatan komprehensif dapat
secara efektif memperbaiki RR > 1 (Faktor risiko terjadinya penurunan
(Sun et Traditional Chinese VAS pada kelompok intervensi lebih tinggi
pembengkakan dan nyeri lutut pada
al. 2022) medicine group 27 patients 22 pasien dibandingkan dengan kelompok kontrol)
pasien KOA, dan mekanismenya
(TCMG)
mungkin berhubungan dengan
penurunan kandungan mediator
Combined group
inflamasi. 27 patients 26 pasien
(JG)

Article Outcome Jumlah studi di 95% CI (confidence interval) I2


meta-analisis

Manyanga  Penggunaan akupunktur pada OA orang  Ten trials  Overall, the use of acupuncture in  Tingkat heterogenitas I2 0%
T et al., dewasa memiliki efek penurunan skor involving 1699 adults with osteoarthritis was  Tingkat heterogenitas I2 0%
(2014) VAS secara signifikan. participants associated with significantly reduced
 In a subgroup osteoarthritic pain on the visual
 Tidak ada perbedaan yang signifikan analysis of trials analogue scale (MD −0.29, 95% CI
dalam penurunan skor VAS jika at low risk of bias −0.55 to −0.02)
dibandingkan dengan kelompok NSAID involved 3 trials,  The pooled mean difference for pain
pada kelompok studi dengan risiko bias
intensity associated with acupuncture
rendah 410 participants was −0.59 (95% CI −1.18 to −0.00)

Tabel 4. Applicability criteria


Relevance

Article

Patient similiarity

Clinically
important
(Sun et al. 2022)
+ -

(Manyanga T et al., 2014)


+ -
PEMBAHASAN

Indonesian Rheumatology Association menyatakan Osteoartritis adalah penyakit sendi


degeneratif yang ditandai dengan kerusakan rawan sendi dan tulang subkondral dan
menyebabkan nyeri pada sendi, kekakuan, pembengkakan, dan hilangnya fungsi sendi yang
normal menyerang orang dewasa yang lebih tua (S. L. Kolasinski, 2020). OA paling sering
mengenai lutut, panggul, tulang belakang dan pergelangan kaki (IRA, 2014). Osteoartritis terjadi
karena adanya perubahan pada metabolisme tulang rawan sendi khususnya sendi lutut.
Peningkatan aktivitas enzim yang bersifat merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi
dan menurunnya sintesis proteoglikan dan kolagen. (Hsu H, 2022).

Mekanisme kerja utama NSAID adalah penghambatan enzim siklooksigenase (COX).


Siklooksigenase diperlukan untuk mengubah asam arakidonat menjadi tromboksan,
prostaglandin, dan prostasiklin. Efek terapeutik NSAID dikaitkan dengan kurangnya eikosanoid
ini. Secara spesifik, tromboksan berperan dalam adhesi trombosit, prostaglandin menyebabkan
vasodilatasi, meningkatkan set-point suhu di hipotalamus, dan berperan dalam anti-nosisepsi.
Dengan demikian, penggunaannya sebagai terapi lini pertama yang ditujukan untuk mengobati
nyeri nosiseptif inflamasi.  Sebagian besar NSAID nonselektif dan menghambat COX-1 dan
COX-2, sehingga memiliki efek samping yang diketahui mempengaruhi mukosa lambung,
sistem ginjal, sistem kardiovaskular, sistem hati, dan sistem hematologi (Ghlichloo I, 2022 ).

Akupunktur didasarkan pada teori bahwa energi vital, yang disebut qi, mengalir melalui
tubuh melalui jalur yang disebut meridian. Ada titik-titik tertentu di sepanjang meridian ini, yang
disebut titik akupunktur, atau titik akupunktur, di mana qi dapat diakses. Memasukkan jarum ke
titik-titik ini memungkinkan praktisi untuk mengembalikan harmoni ke sistem dengan
menyeimbangkan kembali aliran qi (Selfe TK, 2008). Akupunktur direkomendasikan secara
kondisional untuk pasien dengan OA lutut, pinggul, atau tangan. Meskipun sejumlah besar
percobaan telah membahas penggunaan akupunktur untuk OA, kemanjurannya tetap menjadi
subyek kontroversi (S. L. Kolasinski, 2020).

Pada penelitian (Sun Z, 2022) kemanjuran klinis (clinical efficacy) dinilai dengan skor
VAS. Nilai (1) Signifikan, jika skor VAS turun ≥70%; (2) Effektif, jika skor VAS score turun
<70% tapi ≥30%; (3)Invalid, jika skor vas tidak ada perubahan atau terjadi penurunan <30%.
Total efficiency dalam penelitian ini adalah jumlah significant efficiency dijumlahkan dengan
effective rate. Hasil penelitian menunjukkan total effective rate pada kelompok CG (NSAID)
adalah 77.78%, sedangkan total effective rate pada TCMG (akupuntur) adalah 81.48%. Akan
tetapi perbedaan total effective rate yang dinilai melalui penurunan VAS skor dinyatakan bahwa
pada kelompok CG (Control group) dibandingkan kelompok TCMG (Akupuntur hangat)
memiliki nilai yang tidak signifikan berdasarkan nilai P (p > 0,05). Selain itu penelitian ini
memiliki keterbatasan diantaranya tidak adanya penjelasan cara randomisasi subjek penelitian
dan teknik “blinding” pada penelitian, tidak menjelaskan secara jelas di mana penelitian
dilakukan. Sehingga dalam penelitian ini penurunan nilai VAS pada terapi akupuntur tidak
signifikan bila dibandingkan dengan meloxicam.
Hasil tinjauan sistematis (Manyanga T et al., 2014) Sepuluh percobaan yang melibatkan
1699 peserta berkontribusi pada data intensitas nyeri untuk meta-analisis. Secara keseluruhan,
penggunaan akupunktur pada orang dewasa dengan osteoartritis dikaitkan dengan nyeri
osteoartritis yang berkurang secara signifikan pada skala analog visual (MD -0,29, 95% CI 0,55
hingga 0,02, I2 0%). Meskipun tinjauan menunjukkan pengurangan yang signifikan secara
statistik dalam intensitas nyeri, relevansi klinis dari temuan ini penting. Dari uji coba yang
disertakan, 75% diputuskan tidak jelas atau berisiko tinggi bias. Sebagian besar percobaan yang
termasuk dalam tinjauan memberikan deskripsi yang tidak memadai tentang blind procedure
“dan allocation concealment.
Peneliti mengamati tidak ada perbedaan yang signifikan dalam intensitas nyeri menurut
jenis pembanding (sham acupuncture vs. other treatments) dan penggunaan interventions
(NSAIDs vs. none). Dalam analisis subkelompok uji coba dengan risiko bias rendah, perbedaan
rata-rata yang dikumpulkan untuk intensitas nyeri yang terkait dengan akupunktur adalah -0,59
(95% CI 1,18 hingga 0,00, I2 0%, 3 percobaan, 410 peserta).
Kesimpulan

Osteoarthritis menyebabkan nyeri yang dapat menganggu status fungsional membuat


pasien menjadi tidak nyaman dan tentunya menghambat aktivitas sehingga perawatan OA
terutama ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit pasien. Berdasarkan hasil pencarian literatur,
Penurunan hasil skor VAS pada penggunaan akupunktur lebih baik dibandingkan dengan
NSAID, akan tetapi perbedaan penurunan intensitas nyeri terapi akupuntur dibandingkan dengan
terapi NSAID tidak sebesar yang ditunjukkan oleh ulasan lain. Efikasi klinis yang dinilai melalui
penurunan VAS pada kelompok NSAID dibandingkan kelompok Akupuntur memiliki nilai
yang tidak signifikan. Selain itu, uji coba yang disertakan, beberapa diputuskan tidak jelas atau
berisiko tinggi bias, serta memberikan deskripsi yang tidak memadai tentang blinding
procedures atau metode yang memastikan allocation concealment dan dalam uji coba dikaitkan
dengan perkiraan efek yang meningkat pada terapi akupuntur. Sehingga terapi akupuntur
memberikan efek penurunan skala nyeri yang lebih baik pada pasien osteoarthritis, akan tetapi
bila dibandingkan dengan NSAID efek penurunan skor VAS tidak signifikan.

Kelemahan

Tinjauan penelitian yang kami cantumkan memberikan deskripsi yang tidak memadai tentang
pembagian dari tiap kelompok atau derajat beratnya osteoarthritis pada inklusi setiap peserta
penelitian, sehingga kurangnya deskripsi derajat beratnya osteoarthritis pada peserta inklusi
menyebabkan perlu pertimbangan lebih lanjut apakah terapi akupuntur dapat diterapkan pada
pasien dengan karakteristik derajat pada setiap Osteoarthritis.
Note :Tambahan Diskusi Pembahasan Jurnal Baru

Pembahasan

Derajat beratnya penyakit osteoartritis Lutut berdasarkan indeks Lequesne didasarkan


aspek klinis saja. Penilaian indeks Lequesne untuk derajat beratnya penyakit OA lutut, digunakan
untuk pertimbangan pemilihan jenis terapi yang efektif. Indeks Lequesne ini terbagi dalam 3
kategori yaitu keluhan nyeri atau ketidaknyamanan (pain or discomfort), jarak tempuh maksimal
dalam berjalan (maximum distance walked), serta kemampuan beraktivitas fisik sehari-hari
(activities of daily living). Tiap kategori memiliki masing-masing parameter yang memiliki
besarnya nilai dari temuan klinis. Derajat beratnya penyakit osteoartritis berdasarkan Indeks
Lequesne merupakan kalkulasi terhadap ke-3 parameter tersebut. Pasien normal jika besarnya
nilai dari Indeks Lequense adalah 0, derajat beratnya osteoartritis ringan jika interval nilainya 1 –
4, osteoartritis sedang jika interval nilainya 5 – 7, osteoartritis berat jika interval nilainya 8 – 10,
osteoartritis sangat berat jika interval nilainya 11 – 13, osteoartritis berat sekali (Extremely
Severe) jika interval nilainya ≥ 14 (Indonesian Rheumatology Association, 2014).
Pasien pada ilustrasi kasus dengan osteoarthritis berdasarkan penilaian indeks Lequesne,
dengan kalkulasi terhadap ke-3 parameter total adalah 8,5 masuk dalam kategori Derajat
Osteoartritis berat. Terdiri dalam uraian pertama, kategori keluhan nyeri atau ketidaknyamanan
(pain or discomfort) terdiri atas parameter antara lain nyeri atau ketidaknyamanan saat tidur di
malam hari dirasakan pasien hanya saat bergerak atau pada posisi tertentu, Lamanya kekakuan
pada pagi hari atau nyeri saat bangun tidur > 15 menit , Nyeri saat berjalan dirasakan hanya
setelah berjalan beberapa langkah, Nyeri atau ketidaknyamanan saat bangun dari duduk, tanpa
bantuan kedua tangan dirasakan pasien. Kategori kedua yaitu Jarak tempuh maksimal dalam
berjalan (maximum distance walked), dengan Parameter yaitu pasien berjalan > 1 km tapi
terbatas. Kategori ketiga yaitu kemampuan beraktivitas fisik sehari-hari (activities of daily living)
dengan parameter terdiri atas pasien mampu dengan kesulitan sedang menaiki anak tangga
standard/biasa, pasien mampu dengan kesulitan sedang berjongkok atau menekuk lutut, pasien
mampu dengan sedikit kesulitan/ringan berjalan pada permukaan yang tidak rata pasien.

Pengobatan lini pertama untuk semua pasien dengan gejala osteoarthritis lutut adalah terapi
fisik dan edukasi (Afzali, 2018). Algoritme untuk pasien dengan gambaran klinis Osteoartritis
sedang–berat yaitu pasien melanjutkan NSAID oral berupa paracetamol, NSAID oral/COX-2
inhibitors (dengan perhatian khusus), Injeksi kortikosteroid intraartikula dengan monitoring
ketat, Viscosuplemen (injeksi cairan sendi misalnya hyaluronan) untuk OA lutut, terapi opioid
ringan, Selanjutnya adalah kombinasi terapi farmakologi dan non farmakologi, berupa
optimalisasi berat badan yaitu target BMI: 18,5 – 25, edukasi nutrisi, diet rendah kalori,
latihan,atau rujuk ke ahli nutrisi. Pada OA berat dan gagal/tidak berespon terhadap pengobatan
farmakologi & non farmakologi pertimbangan terapi bedah (Indonesian Rheumatology
Association, 2014).

Pada penelitian (Helianthi et all ,2016), peneliti memasukkan pasien berusia lebih dari 60
tahun yang telah didiagnosis dengan osteoarthritis lutut grade 2 dan grade 3 berdasarkan skala
penilaian Kellgren-Lawrence, baik unilateral atau bilateral dan yang juga memiliki intensitas
nyeri rata-rata lebih dari 40 pada 100 mm pada skala analog visual (VAS). Akupunktur laser
dilakukan pada titik-titik akupunktur Dosis laserpuncture 4 Joule dilakukan selama 80 detik di
setiap titik. Perlakuan diberikan seminggu dua kali sebanyak 10 sesi. VAS diukur pada awal,
setelah empat sesi pengobatan, setelah sembilan sesi pengobatan dan pada 2 minggu pasca
intervensi. Indeks Lequesne telah dikembangkan sebagai format wawancara dan terdiri dari tiga
aspek kategori. Hasilnya Skor VAS menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik
untuk kelompok akupunktur laser aktif setelah sesi perawatan. Serupa dengan skor VAS, indeks
Lequesne meningkat secara signifikan setelah empat sesi pengobatan.
Penelitian oleh Sangdee (2002) dengan pasien rawat jalan, berusia di atas 40 tahun, dan
yang telah menderita OA lutut unilateral atau bilateral menurut kriteria American College of
Rheumatology selama lebih dari 3 bulan, direkrut. Indeks fungsional Lequesne, yang dievaluasi
pada kunjungan skrining, harus setidaknya 6 poin (minimal OA derajat sedang), kemudian
diacak menjadi empat kelompok: plasebo, diklofenak, EA dan kombinasi (diklofenak plus
Elektroakupuntur). Pada akhir penelitian, perbaikan gejala, yang ditentukan oleh pengurangan
perubahan rata-rata di sebagian besar parameter hasil, paling besar pada kelompok
Eloktroakupuntur.Perubahan rata-rata dalam VAS berbeda secara signifikan antara kelompok EA
dan plasebo serta kelompok EA dan diklofenak. Perubahan rata-rata dalam indeks fungsional
Lequesne juga berbeda secara signifikan antara kelompok EA dan plasebo. Namun, perbedaan
statistik di antara keempat kelompok hanya ditemukan tidak ada perbedaan antara kelompok
dalam parameter hasil VAS dan indeks lesquene yang dinilai.
Berdasarkan Hasil penelitian (Qi,et all,2016) dari penilaian pasien KOA menunjukkan
bahwa perbedaan yang signifikan dalam efektivitas elektroakupuntur terdeteksi di antara
kelompok Grade I, II, III dan IV. Kelompok Tingkat I menunjukkan tingkat yang lebih baik dan
efektif secara signifikan sedangkan kelompok Tingkat IV menunjukkan tingkat yang paling tidak
baik dan efektif. Hasil yang lebih penting, peneliti menemukan bahwa pasien dengan tingkat
KOA yang lebih tinggi dikaitkan dengan efektivitas Elektroakupuntur yang lebih rendah. Oleh
karena itu, penelitu juga menyimpulkan bahwa elektroakupunktur mungkin kurang efektif untuk
pasien dengan tingkat KOA yang lebih tinggi.
LAMPIRAN

Tambahan pencarian Artikel dengan Karakteristik Osteoarthritis Berat dengan terapi


akupuntur

 Kata kunci pertama “severe osteoarthritis AND acupunture AND VAS” tanpa
kriteria inklusi

 Pencarian kata kunci pertama “severe osteoarthritis AND acupunture AND VAS”
dengan kriteria inklusi
 Pencarian kata kunci kunci pertama “severe osteoarthritis AND acupunture AND
VAS” dengan kriteria eklusi didapatkan satu jurnal

 Pencarian Jurnal lain


 Jurnal lain

1. Pencarian artikel di Pubmed

2. Pencarian artikel dengan kriteria inklusi


3. Pencarian artikel pada Cochrane Library
4. Artikel pertama

PICO
Kriteria (Sun et al. 2022)
Artikel ini melibatkan 81 pasien Knee
Patients Osteoarthritis (KOA) yang secara acak
dibagi menjadi 3 kelompok
Pasien kelompok intervensi
ditatalaksana dengan pengobatan
Intervention tradisional Cina dan kombinasi antara
NSAID (Meloxicam) dan akupuntur
hangat
Pasien yang diberikan NSAID
Comparison
(Meloxicam)
Knee Function Score, Pain Mediators,
Clinical Efficacy melalui Visual
Outcome(s) Analogue Scale (VAS), Clinical
Symptom Improvement, dan Oxidative
Stress Index Level

Critical Appraisal Centre for Evidence-Based Medicine (CEBM) worksheet for RCT

1a.R- Was the assignment of patients to treatments randomised?


(Apakah penugasan pasien untuk perawatan dilakukan secara acak?)
What is best? Where do I find the information?
Centralised computer randomisation is The Methods should tell you how patients
ideal and often used in multi-centred trials. were allocated to groups and whether or not
Smaller trials may use an independent randomisation was concealed.
person (eg the hospital pharmacy) to (Metode harus memberi tahu Anda bagaimana pasien
‘police’ the randomization. dialokasikan ke dalam kelompok dan apakah
(Pengacakan komputer terpusat sangat ideal dan pengacakan disembunyikan atau tidak)
sering digunakan dalam uji coba multi-pusat.
Percobaan yang lebih kecil dapat menggunakan
orang yang independen (misalnya rumah sakit
farmasi) untuk 'menjaga' pengacakan.)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Dijelaskan pada bagian metode jurnal ini bahwa sebanyak 81 pasien dengan KOA secara
acak dibagi menjadi kelompok kontrol (CG), kelompok pengobatan tradisional Cina (TCMG),
dan kelompok gabungan (JG). CG diobati dengan meloxicam. 
1b. R- Were the groups similar at the start of the trial?
(1b. R- Apakah kelompok serupa pada awal percobaan?)
What is best? Where do I find the information?
If the randomisation process worked (that The Results should have a table of ‘Baseline
is, achieved comparable groups) the groups Characteristics’ comparing the randomized
should be similar. The more similar the groups on a number of variables that could
groups the better it is. There should be affect the outcome (ie age, risk factors etc).
some indication of whether differences If not, there may be a description of group
between groups are statistically significant similarity in the first paragraphs of the
(ie. p values). Results section.
(Jika proses pengacakan berhasil (yaitu, dicapai (Hasil harus memiliki tabel 'Karakteristik Dasar'
kelompok sebanding) kelompok harus serupa. yang membandingkan kelompok acak pada a jumlah
Semakin mirip kelompok, semakin baik. Harus ada variabel yang dapat mempengaruhi hasil (yaitu usia,
beberapa indikasi apakah perbedaan antar kelompok faktor risiko dll). Jika tidak, mungkin ada deskripsi
signifikan secara statistik (yaitu nilai p). kesamaan grup di paragraf pertama dari bagian
Hasil)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
2a. A – Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
(2a. A – Selain perlakuan yang dialokasikan, apakah kelompok diperlakukan sama?)
What is best? Where do I find the information?
Apart from the intervention the patients in Look in the Methods section for the follow-
the different groups should be treated the up schedule and permitted additional
same, eg additional treatments or tests. treatments etc, and in Results for actual use.
(Terlepas dari intervensi pasien di kelompok yang (Lihat di bagian Metode untuk tindak lanjut jadwal
berbeda harus diperlakukan sama, misalnya dan perawatan tambahan yang diizinkan, dll, dan di
perawatan atau tes tambahan.) Hasil untuk penggunaan sebenarnya.)

This paper: Yes  No  Unclear 


Comment:
Dijelaskan pada bagian metode bahwa 3 kelompok yang terdiri dari kontrol (CG),
kelompok pengobatan tradisional Cina (TCMG), dan kelompok gabungan (JG). Kelompok CG
diobati dengan meloxicam, kelompok TCMG menerima pengobatan akupunktur hangat, dan
kelompok JG diobati dengan meloxicam yang dikombinasikan dengan akupunktur hangat. Tiga
kelompok diberikan intervensi keperawatan yang komprehensif, dan perjalanan pengobatan
adalah 4 minggu.
2b. A – Were all patients who entered the trial accounted for? And were they analysed in
the groups to which they were randomised?
(2b. A – Apakah semua pasien yang mengikuti percobaan diperhitungkan? Dan apakah mereka dianalisis dalam
kelompok yang diacak?)
What is best? Where do I find the information?
Losses to follow-up should be minimal – The Results section should say how many
preferably less than 20%. However, if few patients were randomised (eg Baseline
patients have the outcome of interest, then Characteristics table) and how many
even small losses to follow-up can bias the patients were actually included in the
results. Patients should also be analysed in analysis. You will need to read the results
the groups to which they were randomised section to clarify the number and reason for
– ‘intention-to-treat analysis’. losses to follow-up.
(Kehilangan tindak lanjut harus minimal – (Bagian Hasil harus mengatakan berapa banyak
sebaiknya kurang dari 20%. Namun, jika beberapa pasien diacak (misalnya Karakteristik Dasar tabel)
pasien memiliki hasil bunga, bahkan kerugian kecil dan berapa banyak pasien yang benar-benar
untuk menindaklanjuti dapat membiaskan hasil. dimasukkan dalam analisis. Anda perlu membaca
Pasien harus juga dianalisis dalam kelompok di hasilnya bagian untuk memperjelas jumlah dan
mana mereka acak – 'analisis niat-untuk-mengobati'. alasan kerugian untuk menindaklanjuti)

This paper: Yes  No  Unclear 


Comment:
Terdapat sebanyak 81 pasien secara acak yang dibagi menjadi 3 kelompok dengan hasil
tingkat efektif total JG (96,30%) berbeda secara signifikan dari CG (77,78%) dan TCMG
(81,48%). Waktu perbaikan nyeri lutut, pembengkakan, dan keterbatasan gerak pada JG lebih
pendek dibandingkan pada CG dan TCMG, dan perbedaan waktu perbaikan keterbatasan gerak
pada TCMG signifikan secara statistik.

3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept “blind” to which
treatment was being received?
(3. M - Apakah tindakan objektif atau pasien dan dokter tetap “buta” terhadap pengobatan apa yang diterima?)
What is best? Where do I find the information?
It is ideal if the study is ‘double-blinded’ – First, look in the Methods section to see if
that is, both patients and investigators are there is some mention of masking of
unaware of treatment allocation. If the treatments eg placebos with the same
outcome is objective (eg death) then appearance or sham therapy. Second, the
blinding is less critical. If the outcome is Methods section should describe how the
subjective (eg symptoms or function) then outcome was assessed and whether the
blinding of the outcome assessor is critical. assessor(s) were aware of the patients’
(Sangat ideal jika penelitian ini 'double-blinded' - treatment.
yaitu, baik pasien maupun peneliti tidak (Pertama, lihat di bagian Metode untuk melihat
menyadarinya alokasi pengobatan. Jika hasilnya apakah ada beberapa penyebutan perawatan penutup
objektif (misalnya kematian) maka membutakan misalnya plasebo dengan penampilan yang sama atau
kurang kritis. Jika hasilnya subjektif (misalnya terapi palsu. Kedua, bagian Metode harus
gejala atau fungsi) maka membutakan penilai hasil menjelaskan bagaimana hasilnya dinilai dan apakah
sangat penting.) penilai menyadari pengobatan pasien.)

This paper: Yes No  Unclear 

Comment:

Bagian metode tidak menunjukkan atau menjelaskan bahwa penelitian ini menggunakan
placebo atau teknik “blind”, namun hanya menjelaskan bahwa sebanyak 81 pasien yang masuk
ke dalam kriteria inklusi yang secara acak dibagi menjadi 3 kelompok.

What were the results?


1. How large was the treatment effect?
Most often results are presented as dichotomous outcomes (yes or no outcomes that happen
or don’t happen) and can include such outcomes as cancer recurrence, myocardial infarction
and death. Consider a study in which 15% (0.15) of the control group died and 10% (0.10)
of the treatment group died after 2 years of treatment. The results can be expressed in many
ways as shown below.
Relative Risk (RR) = risk of the outcome in the treatment group / risk of the outcome in the
control group.
Absolute Risk Reduction (ARR) = risk of the outcome in the control group - risk of the
outcome in the treatment group. This is also known as the absolute risk difference.
Relative Risk Reduction (RRR) = absolute risk reduction / risk of the outcome in the control
group. An alternative way to calculate the RRR is to subtract the RR from 1 (eg. RRR = 1 -
RR)
Number Needed to Treat (NNT) = inverse of the ARR and is calculated as 1 / ARR.
Jawab:
Pasien sebelum intervensi
Control group (CG) yang menggunakan NSAID: 27 pasien
Traditional Chinese medicine group (TCMG): 27 pasien
Combined group (JG): 27 pasien
Jumlah pasien yang mengalami penurunan skor VAS
Control group (CG) yang menggunakan NSAID: 21 pasien
Traditional Chinese medicine group (TCMG): 22 pasien
Combined group (JG): 26 pasien
RR TCMG = 0,81/0,77 = 1,05
RR JG = 0,96/0,77 = 1,24
RR > 1: Faktor risiko terjadinya penurunan VAS pada kelompok intervensi lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
2. How precise was the estimate of the treatment effect?
Jawab: Kelompok TCMG memiliki efikasi klinis(penurunan VAS Skor) yang lebih baik
daripada kelompok CG namun berdasarkan uji statistik tidak memiliki nilai yang signifikan
berdasarkan nilai P (p > 0,05).

3. Will the results help me in caring for my patient? (External Validity/Applicability)


Artikel ini belum memiliki bukti yang kuat untuk dapat diaplikasikan pada pasien. Hal ini
dikarenakan yang memiliki efek yang baik dan signifikan dalam mengurangi intensitas
nyeri adalah kombinasi meloxicam dengan akupuntur serta pasien juga mendapatkan
perawatan yang komprehensif. Sedangkan perbandingan efikasi klinis dari penurunan
skor VAS antara Akupuntur dan Kontrol (NSAID) tidak memiliki nilai yang signifikan.
5. Artikel kedua

PICO

Kriteria Manyanga T et al., (2014)

Adults (18 years or older) diagnosed


Patients
with osteoarthritis
Intervention Traditional acupuncture
Usual care, no treatment, sham
Comparison
acupuncture
Primary Outcome
 Pain intensity
Secondary Outcomes
Outcome(s)  Functional mobility
 Health related quality of life
Safety Outcomes
Adverse events.

Critical Appraisal Systematic Review

What question (PICO) did the systematic review address?

Pertanyaan apa (PICO) yang dibahas oleh tinjauan sistematis?

What is best? Where do I find the information?

The main question being addressed should The Title, Abstract or final paragraph of
be clearly stated. The exposure, such as a the Introduction should clearly state the
therapy or diagnostic test, and the question. If you still cannot ascertain what
outcome(s) of interest will often be the focused question is after reading these
expressed in terms of a simple relationship. sections, search for another paper!

Pertanyaan utama yang sedang dibahas harus Judul, Abstrak, atau paragraf terakhir dari
dinyatakan dengan jelas. Paparan, seperti terapi atau Pendahuluan harus dengan jelas menyatakan
tes diagnostik, dan hasil yang diinginkan akan pertanyaannya. Jika Anda masih tidak dapat
sering dinyatakan dalam hubungan sederhana.
memastikan apa pertanyaan fokus setelah
membaca bagian ini, cari makalah lain!

This paper: Yes  No  Unclear 

Comment:

Peneliti mengajukan pertanyaan, “Apa perbandingan efikasi dan keamanan akupunktur


dibandingkan dengan akupunktur palsu, perawatan biasa, atau tanpa pengobatan untuk
mengurangi intensitas nyeri pada orang dewasa yang didiagnosis dengan osteoartritis?”. Peneliti
membandingkan akupunktur dengan akupunktur palsu, tanpa pengobatan atau perawatan biasa
dikaitkan dengan pengurangan yang signifikan dalam intensitas nyeri.

F - Is it unlikely that important, relevant studies were missed?


Apakah tidak mungkin studi yang penting dan relevan terlewatkan?

What is best? Where do I find the information?

The starting point for comprehensive The Methods section should describe the
search for all relevant studies is the major search strategy, including the terms used, in
bibliographic databases (e.g., Medline, some detail. The Results section will outline
Cochrane, EMBASE, etc) but should also the number of titles and abstracts reviewed,
include a search of reference lists from the number of full-text studies retrieved,
relevant studies, and contact with experts, and the number of studies excluded together
particularly to inquire about unpublished with the reasons for exclusion. This
studies. The search should not be limited to information may be presented in a figure or
English language only. The search strategy flow chart.
should include both MESH terms and text Bagian Metode harus menjelaskan strategi pencarian,
termasuk istilah yang digunakan, dalam beberapa
words.
detail. Bagian Hasil akan menguraikan jumlah judul
Titik awal untuk pencarian komprehensif untuk
dan abstrak yang ditinjau, jumlah studi teks lengkap
semua studi yang relevan adalah database
yang diambil, dan jumlah studi yang dikecualikan
bibliografi utama (misalnya, Medline, Cochrane,
bersama dengan alasan pengecualian. Informasi ini
EMBASE, dll) tetapi juga harus mencakup
dapat disajikan dalam gambar atau diagram alir.
pencarian daftar referensi dari studi yang relevan,
dan kontak dengan para ahli, terutama untuk
menanyakan tentang studi yang tidak
dipublikasikan. . Pencarian tidak boleh terbatas pada
bahasa Inggris saja. Strategi pencarian harus
mencakup istilah MESH dan kata-kata teks.

This paper: Yes  No  Unclear 

Comment:

Artikel dicari di PubMed/MEDLINE (Perpustakaan Kedokteran Nasional), EMBASE (Ovid),


CENTRAL (Perpustakaan Cochrane), CINAHL (EbscoHost) dan Standar Alami dari awal
hingga Mei 2014. Untuk mengidentifikasi kutipan relevan tambahan, peneliti melakukan
pencarian ke depan di Scopus dan Web of Science. Pencarian literatur abu-abu kami termasuk
prosiding konferensi Osteoarthritis Research Society International (OARSI) dari 2008 hingga
2014. Untuk mengidentifikasi uji coba yang sedang berlangsung atau yang direncanakan, kami
mencari Platform Pendaftaran Uji Klinis Internasional Organisasi Kesehatan Dunia dan
ClinicalTrials.gov. Peneliti melakukan proses dua langkah untuk penyaringan dan seleksi
percobaan. Dua pengulas secara independen menyaring judul dan abstrak untuk menentukan
apakah kutipan memenuhi kriteria inklusi umum. Peneliti memasukkan uji coba terkontrol secara
acak (RCT) dari administrasi akupunktur untuk orang dewasa yang didiagnosis dengan
osteoartritis. peneliti mengecualikan non-RCT, uji coba yang melibatkan hewan dan uji coba di
mana stimulasi elektron dilakukan. Kutipan teks lengkap non-Inggris pertama kali diterjemahkan
dan kemudian ditinjau secara independen.

Dari 14449 kutipan diidentifikasi melalui pencarian elektronik dan manual, peneliti memasukkan
12 percobaan unik mencakup total 1763 peserta . Percobaan diterbitkan antara tahun 1989 dan
2013, 75% adalah single-centre trials. Sembilan percobaan dilakukan di departemen rawat jalan
fisioterapi sementara tiga terjadi di pusat perawatan primer. Semua uji coba diterbitkan dalam
jurnal berbahasa Inggris. Sembilan percobaan dilakukan di Eropa, dua di Iran dan satu di Israel.
Stimulasi jarum manual dilakukan di sebagian besar (75%) cobaan. Durasi intervensi berkisar
antara dua hingga dua belas minggu, dengan total durasi tindak lanjut berkisar antara empat
hingga 52 minggu. Usia peserta berkisar antara 39 hingga 72 tahun; 65% dari peserta percobaan
adalah perempuan. Delapan percobaan (67%) diputuskan menjadi risiko bias yang tidak jelas ,
tiga (25%) dianggap berisiko rendah , dan satu percobaan ( 8%) diklasifikasikan sebagai bias
risiko tinggi . Empat percobaan membandingkan akupunktur dengan akupunktur palsu, enam
percobaan menggunakan 'perawatan biasa' sebagai kontrol, satu [menggunakan kontrol daftar
tunggu ( yaitu tidak ada pengobatan), dan satu percobaan menggunakan stimulasi saraf listrik
transkutan tiruan pada kelompok kontrol. Dari perspektif praktis, peneliti menganggap terapi
konservatif, perawatan farmakologis, dan latihan sebagai 'perawatan biasa'.

A - Were the criteria used to select articles for inclusion appropriate?


A - Apakah kriteria yang digunakan untuk memilih artikel untuk dimasukkan sudah sesuai?

What is best? Where do I find the information?

The inclusion or exclusion of studies in a The Methods section should describe in


systematic review should be clearly defined detail the inclusion and exclusion criteria.
a priori. The eligibility criteria used should Normally, this will include the study design.
specify the patients, interventions or
Bagian Metode harus menjelaskan secara rinci
exposures and outcomes of interest. In
kriteria inklusi dan eksklusi. Biasanya, ini akan
many cases the type of study design will mencakup desain studi.
also be a key component of the eligibility
criteria.
Dimasukkannya atau dikeluarkannya studi dalam
tinjauan sistematis harus didefinisikan dengan jelas
secara apriori. Kriteria kelayakan yang digunakan
harus menentukan pasien, intervensi atau paparan
dan hasil yang diinginkan. Dalam banyak kasus,
jenis desain studi juga akan menjadi komponen
kunci dari kriteria kelayakan.

This paper: Yes  No  Unclear 

Comment:
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Sebagian besar penelitian (>80%) di mana
pesertanya adalah orang dewasa (18 tahun ke atas) yang didiagnosis menderita osteoarthritis,
penelitian Prospective, randomized controlled trials, dan Acupuncture administration. Kriteria
ekslusi pada penelitian ini adalah Studi yang melibatkan hewan, Semua pasien menerima
semacam intervensi berbasis akupunktur , Quasi-randomized controlled trials (e.g., alternate
randomization, randomization according to hospital number) and non-randomized trials (e.g.
cohort and case-control studies), dan Studi di mana elektro-akupunktur adalah intervensi, atau
stimulasi listrik dari jarum dilakukan.

A - Were the included studies sufficiently valid for the type of question asked?
A - Apakah studi yang disertakan cukup valid untuk jenis pertanyaan yang diajukan?
What is best? Where do I find the information?

The article should describe how the quality The Methods section should describe the
of each study was assessed using assessment of quality and the criteria used.
predetermined quality criteria appropriate The Results section should provide
to the type of clinical question (e.g., information on the quality of the individual
randomization, blinding and completeness studies.
of follow-up) Bagian Metode harus menjelaskan penilaian kualitas

Artikel harus menjelaskan bagaimana kualitas setiap dan kriteria yang digunakan. Bagian Hasil harus

studi dinilai menggunakan kriteria kualitas yang memberikan informasi tentang kualitas studi

telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan jenis individu.

pertanyaan klinis (misalnya, pengacakan, blinding


dan kelengkapan tindak lanjut)

This paper: Yes  No  Unclear 

Comment:

Peneliti mengevaluasi validitas internal dari percobaan yang disertakan menggunakan alat
Cochrane Risk of Bias. Alat ini terdiri dari enam domain (sequence generation/pembuatan
urutan, allocation concealment/penyembunyian alokasi, blinding, incomplete outcome data,
selective outcome reporting, and ‘other’ sources of bias). Setiap domain terpisah dinilai
memiliki risiko bias 'rendah', 'tidak jelas', atau 'tinggi'. Jika satu atau lebih domain individu
dinilai memiliki risiko bias yang tinggi, penilaian keseluruhan dinilai memiliki risiko bias yang
tinggi. Risiko bias keseluruhan dianggap rendah hanya jika semua komponen dinilai memiliki
risiko bias yang rendah. Risiko bias untuk semua penelitian lain dinilai tidak jelas. Penilaian efek
terapi peneliti menganalisis semua hasil menggunakan Review Manager (RevMan, versi 5.2).
Data kontinu yang dikumpulkan dinyatakan sebagai perbedaan rata-rata (MD) dengan interval
kepercayaan 95% (CI). Peneliti menghitung perbedaan rata-rata standar (SMD) ketika beberapa
skala digunakan untuk mengukur hasil yang sama dalam uji coba yang berbeda. Data dikotomis
yang dikumpulkan disajikan sebagai rasio odds (OR). peneliti menggunakan model efek acak
untuk semua analisis dan kuantitatif heterogenitas statistik menggunakan Statistik I2.

T - Were the results similar from study to study?


T - Apakah hasil yang sama dari penelitian ke penelitian?
What is best? Where do I find the information?

The Results section should state whether the


Ideally, the results of the different studies
results are heterogeneous and discuss
should be similar or homogeneous. If
possible reasons. The forest plot should
heterogeneity exists the authors may
show the results of the chi-square test for
estimate whether the differences are
heterogeneity and if discuss reasons for
significant (chi-square test). Possible
heterogeneity, if present.
reasons for the heterogeneity should be
explored. Bagian Hasil harus menyatakan apakah hasilnya
heterogen dan mendiskusikan kemungkinan
Idealnya, hasil studi yang berbeda harus serupa atau alasannya. Plot hutan harus menunjukkan hasil uji
homogen. Jika heterogenitas ada, penulis dapat chi-kuadrat untuk heterogenitas dan jika membahas
memperkirakan apakah perbedaannya signifikan (uji alasan heterogenitas, jika ada.
chi-kuadrat).

This paper: Yes  No  Unclear 

Comment:

Sepuluh percobaan yang melibatkan 1699 peserta menyumbangkan data intensitas nyeri untuk
meta-analisis (Tampak pada gambar dibawah)
Secara keseluruhan, penggunaan akupunktur pada orang dewasa dengan osteoartritis dikaitkan
dengan nyeri osteoartritis yang berkurang secara signifikan pada skala analog visual (MD -0,29,
95% CI -0,55 hingga -0,02, I2 0%). Bias publikasi tidak dapat dikecualikan karena jumlah
percobaan yang disertakan.

Peneliti mengevaluasi kemanjuran akupunktur untuk nyeri osteoartritis menurut subkelompok


yang telah ditentukan. Dibandingkan dengan durasi intervensi≤ 4 minggu, periode intervensi
yang lebih lama dikaitkan dengan pengurangan perbedaan yang signifikan dalam intensitas nyeri
(MD -0,38, 95% CI -0,69 hingga -0,06, I2 0%, 6 percobaan, 1239 peserta).

Peneliti mengamati tidak ada perbedaan yang signifikan dalam intensitas nyeri menurut jenis
pembanding (akupunktur palsu vs perawatan lain) dan penggunaan intervensi bersama (NSAID
vs tidak sama sekali). Dalam analisis subkelompok uji coba dengan risiko bias rendah, perbedaan
rata-rata yang dikumpulkan untuk intensitas nyeri yang terkait dengan akupunktur adalah -0,59
(95% CI -1,18 hingga -0,00, I2 0%, 3 percobaan, 410 peserta).

Intensitas nyeri tidak berbeda secara signifikan dalam subkelompok uji coba pusat
tunggal/subgroups of single centre atau multisenter, juga tidak berbeda antara uji coba yang
adequate vs unclear blinding of participants and assessors.
DAFTAR PUSTAKA

Afzali, T. M. ( 2018). Cost-Effectiveness of Treatments for Non-Osteoarthritic Knee Pain


Conditions: A Systematic Review. (12): e02.

Altman RD, D. T. ( 2016). Clinical benefit of intra-articular saline as a comparator in clinical


trials of knee osteoarthritis treatments: a systematic review and meta-analysis of
randomized trials. . Semin Arthritis Rheum, 46(2):151.

C. N. Yohn, M. M. (2017). The role of 5- HT receptors in depression. Molecular Brain, vol. 10,
no. 1, pp. 1–12.

CE., C. (2008). Clinimetrics Corner: The Minimal Clinically Important Change Score (MCID):
A Necessary Pretense. J Man Manip Ther, 16(4):E82-3.

da Costa BR, S. P. ( 2021). Visual Analogue Scale has higher assay sensitivity than WOMAC
pain in detecting between-group differences in treatment effects: a meta-epidemiological
study. Osteoarthritis Cartilage, 29(3):304-312. .

Felson, D. T. (2006). Clinical practice, osteoarthritis of the knee. New England Journal of
Medicine, vol. 354, no. 8, pp. 841–848,.

Ghlichloo I, G. V. (2022 , Jan). Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) [Updated 2022


May 19]. . Diambil kembali dari In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; : . Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547742/

Hsu H, S. R. (2022, Jan). Knee Osteoarthritis. Dipetik Jun 27, 2022, dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507884/

Indonesian Rheumatology Association. 2014. Diagnosis dan Pengelolaan Osteoarthritis. Jakarta:


Perhimpunan Reumatologi Indonesia.

Manyanga T, Froese M, Zarychanski R, Abou-Setta A, Friesen C, Tennenhouse M, Shay BL.


Pain management with acupuncture in osteoarthritis: a systematic review and meta-
analysis. BMC Complement Altern Med. 2014 Aug 23;14:312. doi: 10.1186/1472-6882-
14-312. PMID: 25151529; PMCID: PMC4158087.
M. W. Grzanna, E. J. ( 2020). “Anti-inflammatory effect of carprofen is enhanced by
avocado/soybean unsaponifiables, glucosamine and chondroitin sulfate combination in
chondrocyte microcarrier spinner culture. Cartilage, vol. 11, no. 1, p. 108–116,.

Mora, J. C.-A. (2018). Knee Osteoarthritis: Pathophysiology and Current Treatment Modalities.
Journal of Pain Research, 11: 2189–96.

R. R. Bannuru, M. C.-E. (2018). “Efficacy of curcumin and boswellia for knee osteoarthritis:
systematic review and meta-analysis,” Seminars in Arthritis and Rheumatism". Vol. 48,
no. 3, pp. 416–429, .

S. L. Kolasinski, T. N. (2020). 2019 American College of rheumatology/arthritis foundation


guideline for the management of osteoarthritis of the hand, hip, and knee. Arthritis &
Rheumatology, vol. 72, no. 2, pp. 220–233 .

Selfe TK, T. A. (2008). Acupuncture and osteoarthritis of the knee: a review of randomized,
controlled trials. . Fam Community Health. , 31(3):247-54.

Sen R, H. J. (2022, Jan- May). Osteoarthritis. Diambil kembali dari StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL). StatPearls Publishing: Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482326/

Sun J, Z. Y. (2020). Acupotomy Therapy for Knee Osteoarthritis Pain: Systematic Review and
Meta-Analysis. Evid Based Complement Alternat Med. .

Sun Z, Q. X. (2022). Effects of Warm Acupuncture Combined with Meloxicam and


Comprehensive Nursing on Pain Improvement and Joint Function in Patients with Knee
Osteoarthritis. J Healthc Eng.

Van Hal M, D. A. (2022 , Jan). Acupuncture. Diambil kembali dari In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; : Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532287/

Van Hal M, D. A. (2022 , Jul 31). Acupuncture. Diambil kembali dari StatPearls Publishing In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532287/
Wu SY, L. C. (2020, Mar). Combined effect of laser acupuncture and electroacupuncture in knee
osteoarthritis patients: A protocol for a randomized controlled trial. Medicine
(Baltimore), 99(12):e19541.

Z. Jie, J. L. (2022.). Detection strategies for superoxide anion: a review. Talanta, vol. 236.

Z. Jotanovic, R. M. (2014). Emerging pathways and promising agents with possible disease
modifying effect in osteoarthritis treatment,” Current Drug Targets,". vol. 15, no. 16, pp.
635–661.
LAMPIRAN TAMBAHAN JURNAL (JURNAL PERTAMA)
(JURNAL KEDUA)
(JURNAL KETIGA)

Anda mungkin juga menyukai