Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN PERTAMA PADA KERACUNAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

Rahayu Muharlin Fendra

Nafelya Nadia Putri

Rani Octalya

Tria Betania

Vyna Afrian

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Lola Despitasari, M.Kep

STIKes MERCUBATIJAYA PADANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

2023
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENANGANAN PERTAMA PADA KERACUNAN
DI STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

Pokok bahasan : Kegawatdaruratan


Sub pokok bahasan : Penanganan yang tepat untuk keracunan
Hari/ Tanggal : Senin / 17-April-2023
Waktu Pembelajaran : 1 x 30 menit
Tempat : Ruang Q Stikes Mercubaktijaya Padang

A. LATAR BELAKANG
Kasus keracunan setelah seseorang menyantap makanan, baik makanan
segar maupun makanan hasil olahan, sering kita dengar dan kit abaca lewat
media massa. Baik di lingkungan rumah tangga, di acara pesta pernikahan,
maupun di lingkungan tempat kerja seperti kantor, sekolah ataupun pabrik.
Gaman dan sherington 2000 mengemukakan bahwa keracunan makanan
adalah gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang beracun
atau terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme.
Di Indonesia keracunan makanan pertama kali di jumpai di Surabaya,
pada tahun 1949, tetapi konfirmasi baru di peroleh pada tahun 1955, insiden
tertinggi kasus keracunan makanan di laporkan pada tahun 1973 sebanyak
10.189 kasus, dan pada tahun 1977 sebanyak 8.141 kasus. Kejadian luar biasa
keracunan makanan di Indonesia tahun 2011 sebanyak 128 kejadian dari 25
provinsi. Jumlah orang yang terpapar keracunan makanan sebanyak 18.144
orang dengan AR 38,03% (6.901 kasus) dan CFR 0,16% (11 kasus) (BPOM
RI, 2011).
Tahun 2012 mengalami penurunan 44% dengan kejadian 84 kejadian
yang berasal dari 23 provinsi. Jumlah orang terpapar keracunan pangan
sebesar 8.590 orang.Sedangkan tahun 2013 keracunan pangan di Indonesia
mengalami penurunan dengan 48 kejadian berasal dari 34 provinsi.Jumlah
orang terpapar sebesar 6.926 (BPOM RI, 2013).
Tahun 2013 angka kejadian keracunan makanan di Indonesia yaitu 59
kejadian (BPOM RI, 2013), tahun 2014 angka kejadian keracunan makanan di
Indonesia yaitu 98 kejadian (BPOM RI, 2014).Tahun 2016 mengalami
peningkatan dengan 126 angka kejadian keracunan makanan berdasarkan data
BPOM RI, 2016.Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan antara dewasa
atau anak-anak.Tetapi kematian ditemukan lebih banyak pada anak-anak
dibandingkan dengan orang dewasa.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pertolongan pertama terhadap
keracunan makanan diharapkan masyarakat mampu memahami tentang cara
penanganan keracunan.

2. Tujuan Khusus
 Peserta penyuluhan dapat menyebutkan apa itu keracunan makanan
 Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang penyebab keracunan
makanan
 Peserta penyuluhan dapat menyebutkan gejala keracunan makanan
 Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara terjadinya keracunan
makanan
 Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara penanganan keracunan
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah,video, dan
tanya jawab.

1. Sasaran
Masyarakat
2. Pokok Bahasan
Pokok bahasan : Kegawatdaruratan
Sub pokok bahasan : Penanganan yang tepat untuk keracunan
3. Media
- Laptop
- Infokus
- Leaflet
4. Waktu Penyuluhan
Hari/tanggal : Senin/17- April- 2023
Jam : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Di kelas Q

B. Pengorganisasian
 Moderator :
 Penyaji :
 Observer : Vyna Afrian
 Fasilitator :
- Tria Betania
- Citra Purnama Sari
- Rahayu Muharlin
- Nafelya Nadia Putri
- Grivelia
- Putri Sakinah

C. Setting Tempat
Keterangan

: Moderator : Observer

: Peserta : Fasilitator

: Presenter

D. Uraian Tugas

1. Moderator

a. Pada pembukaan
- Membuka acara
- Memperkenalkan anggota dan dosen pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topic
- Menjelaskan tata tertib dalam penyuluhan
- Menjelaskan kontrak waktu
b. Kegiatan Inti
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami
- Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk
menjawab atas pertanyaan yang diajukan oleh peserta
c. Pada Penutup
- Menyimpulkan dan melakukan evaluasi peyuluhan
- Mengucapkan salam
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
b. Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
c. Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang
pendapatnya
3. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membagikan leaflet pada setiap peserta
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
E. Rencana Kegiatan

N Pokok Kegiatan Wakt


o kegiatan Penyuluh Audiens u

1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan
diri, nama kelompok b. Mendengarkan
dan pembimbing 3
c. Menjelaskan tujuan menit
acara penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak c. Mendengarkan dan
waktu dan Bahasa. memperhatikan
d. Menyetujui kontrak
waktu dan Bahasa.
2. Penyampaian a. Menggali a. Menjawab
materi pengetahuan klien
tentang keracunan
makanan
b. Memberikan b. Mendengarkan 20
reinforcement positif menit
c. Menjelaskan tentang
keracunan makanan c. Mendengar dan
d. Menggali memperhatikan
pengetahuan klien
tentang penyebab d. Menjawab
keracunan makanan
e. Memberi
reinforcement positif
atas kemampuan e. Mendengarkan
klien
f. Menjelaskan
penyebab keracunan
makanan f. Mendengar dan
g. Menggali memperhatikan
pengetahuan klien
tentang gejala g. Menjawab
keracunan makanan
h. Memberi
reimforcement
positif atas h. Mendengarkan
kemampuan klien
i. Menjelaskan gejala
keracunan makanan
j. Menggali i. Mendengarkan dan
pengetahuan memperhatikan
kliententang cara j. Menjawab
terjadinya keracunan
k. Memberi
reinforcement positif
atas kemampuan
klien k. Mendengarkan
l. Menjelaskan tentang
cara terjadinya
keracunan
l. Mendengarkan dan
m. Menggali memperhatikan
pengetahuan klien
tentang cara
penanganan m. Menjawab
keracunan
n. Memberi
reimforcement
positif atas
kemampuan klien n. Mendengarkan
o. Menjelaskan tentang
cara penanganan
keracunan
o. Mendengarkan dan
memperhatikan

3. Sesi tanya a. Sesi tanya jawab, a. Klien bertanya 5


jawab memberikan menit
kesempatan kepada
klien untuk bertanya
yang dipimpin oleh
moderator
b. Memberikan
reinforcement b. Mendengar dan
c. Menjawab memperhatikan
pertanyaan klien c. Mendengar dan
memperhatikan
4. Penutup a. Mengevaluasi a. Mendengar dan
kepada klien materi memperhatikan
penyuluhan
b. Memberikan b. Mendengar dan
reinforcement positif memperhatikan
c. Bersama klien 2
menyimpulkan c. Mengemukakan menit
meteri penyuluhan pendapat
d. Menutup penyuluhan
dan memberi salam d. Menjawab salam

F. Evaluasi

1) Evaluasi struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan
2) Evalusi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan
c. Selama proses berlangsung diharapkan audien dapat mengikuti seluruh
kegiatan penyuluhan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audien berperan aktif
3) Evaluasi Hasil
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan tentang
keracunan makanan
b. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan penyebab
keracunan makanan
c. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan gejala
keracunan makanan
d. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan cara terjadinya
keracunan
e. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan cara
penanganan keracunan

Lampiran

A. Materi

1. PENGERTIAN
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat
menimbulkan kematian.
Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan
sebagai racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat
menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam
tubuh.Penatalaksanaan penderita pada kasus ini biasanya disamakan dengan
keracunan.
Keracunan makanan ialah penyakit yang terjadi setelah memakan
makanan yang tercemar dengan kuman atau bahan kimia.Terdapat banyak
kesalahan makan atau keracunan makanan yang terjadi dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Menurut Gaman dan Sherington yang mengatakan bahwa keracunan
makanan adalah gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang
beracun atau terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme.
Biasanya disebabkan makanan yang sudah tercemar oleh kuman atau
oleh toksin yang dihasilkan kuman yang sudah ada di dalam
makanan.Keracunan makanan akibat kuman yang sudah ada di dalam
makana.Keracunan makanan akibat kuman biasanya oleh kuman salmonella.
Gejalanya timbul dalam beberapa jam atau setelah satu hari atau lebih.
Keracunan makanan akibat toksin biasanya akibat toksin yang dibuat oleh
kuman staphylococcus, gejalanya timbul dengan cepat, bisa dalam 2-6 jam
setelah makanan dimakan.

2. PENYEBAB
a. Meningkatnya jumlah makanan yang dimakan di luar rumah, jika
makan yang dikelola oleh pengusaha catering tercemar oleh bakteri
penyebab keracunan pangan, sejumlah besar orang akan diracuni.
b. Racun dari bakteri staphylococcus
Resiko untuk terjadinya penyakit ini tinggi bila pengelola makanan
yang menderita infeksi mencemari makanan yang kemudian dibiarkan
dalam suhu ruangan, sehingga memungkinkan bakteri tumbuh dan
menghasilkan racunnya dalam makanan tersebut. Makanan yang sering
tercemar adalah pudding, kue-kue kecil yang mengandung krim, susu,
daging olahan, dan ikan.
c. Keracunan salmonella
Resiko untuk terjadinya keracunan salmonella meningkat ketika
pengolahan makanan yang berasal dari ungags atau daging tidak
matang.

3. GEJALA
a. Gejala biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan mual yang hebat dan
mutah-muntah, sekitar 2-8 jam setelah makan makanan yang tercemar.
b. Gejala lainnya berupa kram perut, diare, kadang-kadang sakit kepala
dan demam.
c. Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kelemahan dan
tekanan darah yang rendah.
d. Gejala biasanya berlangsung selama kurang dari 12 jam dan
penyembuhannya sempurna.
Kadang-kadang keracunan makanan dapat berakibat fatal, terutama bila
terjadi pada anak-anak hal ini disebabkan system kekebalan tubuh bayi dan
anak-anak belum sepenuhnya berkembang sehingga mereka sangat rentan
mengalami keracunan makanan, orang tua dan orang dengan kondisi
lemah karena sakit menahun.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada keracunan makanan adalah:

- Penurunan respon
- Gangguan pernafasan
- Nyeri kepala, pusing, dan gangguan penglihatan
- Mual, muntah, dan diare
- Lemah, lumpuh, dan kesemutan
- Pucat atau sianosis
- Kejang-kejang
- Gangguan pada kulit
- Syok
- Gangguan irama jantung
4. CARA TERJADINYA KERACUNAN
a. Sengaja bunuh diri
Dengan meminumobat-obatan / cairan kimia dalam jumlah yang
berlebihan misalnya minum racun serangga dan obat tidur
berlebihan.Sering berakhir dengan kematian, kecuali penemuan kasus
keracunan tersebut cepat dan langsung mendapat pertolongan.
b. Keracunan tidak di sengaja
Misalnya:
- Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/zat
kimia tertentu.
- Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua yang
sudah pikun
- Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi
- Udara yang tercemar gas beracun
Jalur masuk racun dalam tubuh manusia

a) Melalui mulut/alat pencernaan


- Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah
besar atau diminum dengan bahan lain sehingga terjadi reaksi
keracunan
- Makanan yang mengandung racun misalnya makanan kaleng yang
sudah kadarluarsa
- Baygon dan minyak tanah
- Makanan atau minuman yang mengandung alcohol
b) Melalui pernafasn
- Menghirup gas beracun/udara beracun
- Kebocoran gas industry
c) Melalui kulit
Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan
dapat meresap ke dalam kulit.Kercunan ini dapat juga terjadi akibat
tersentuhnya binatang yang memiliki racun.
d) Melalui gigitan
- Gigitan binatang berbisa dan Gigitan binatang laut
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
Bila penderita tidak sadar/pingsan:
- Jangan memberikan apapun lewat mulut
- Jangan mencoba supaya penderita muntah, karena bahaya tersedah
bahkan muntah tersebut. Bila muntah sendiri maka baringkan.
Bila penderita sadar:

Minta kepada penderita atau keluarganya untuk menemukan jenis


racun.Periksalah bibir, lidah, dan tenggorokan untuk mencari tau apakah
terdapat tanda luka bakar oleh bahan kimia.Bila ada itu merupakan tanda
bahwa bahan racun tersebut bersifat korosif.

Bila bahan korosif:

- Kumur mulut dengan baik


- Jangan mencoba supaya penderita muntah, Karena bahaya nanti
lambung bisa robek/rusak
Tentukan jenis bahan beracun tersebut:

- Bila jenis asam, berikan 1-2 gelas susu (air, bilang tidak ada susu)
- Bila ammonia/cairan pembersih, berikan 1-2 gelas air mineral
- Bila alkali/pemutih, jangan berikan apapun lewat mulut
Bila bahan produk minyak:

- Jangan memberikan apapun lewat mulut


- Jangan mencoba suapaya penderita muntah, karena bahaya
menghisap asap dari produk minyak ke dalam paru-paru dengan
akibat yang serius
Bila bahan bukan bersifat korosif/bukan produk minyak (missal alcohol
dan obat tanaman beracun

- Berikan 1-2 gelas air


- Usahakan supaya penderita muntah dengan cara mengusap
tenggorokan dengan jari tangan/tangkai sendok/sumpit.
B . Leaflet

Anda mungkin juga menyukai