DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
1.Mizanul Amalia
2.Chyntia Sari
3.Fatmatul Zahara
4.Rani Octalya
5.Fitri Wulandari
6.Zahara Kurnia
DOSEN PENGAMPU:
Ns.Nurleny,M.Kep
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut namaAllah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya. Yang telah melimpahkan rahmat hidayah
serta inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelasaikan tugas tentang “Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pasangan Baru Menikah”.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat mempelancar dalam pembuatan tugas ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca. Karna kebenaran hanya milik Allah SWT dan yang salah, dosa,
khilaf hanya milik kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Konsep Dasar Teoritis........................................................................................................................3
B. Konsep Penyakit Gastritis.................................................................................................................13
C. Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................................22
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA : PASANGAN BARU MENIKAH.....................................22
A. Ringkasan Kasus Kelolaan...............................................................................................................22
B. Laporan pelaksanaan asuhan keperawatan........................................................................................23
C.Skoring Asuhan Keperawatan............................................................................................................38
D.Prioritas Masalah...............................................................................................................................45
E.Nurshing Care Plan............................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................50
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tegabung karena adanya hubungan darah
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan ludup dalam satu rumah tangga serta berinteraksi
satu sama lain dan menjalankan peran masing-masing untuk menciptakan dan mempertahankan
suatu kebudayaan. Aspek penting dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yaitu pada
keluarga itu sendiri (Friedman et al 2014).
Tahap perkembangan keluarga dengan pasangan haru atau keluarga yang disebut dengan
pemula adalah pembentukan pasangan yang menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan
pergerakkan dan membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim vang haru Tahap im juga
disebut dengan tahap pernikahan Tugas perkembangan keluarga pasangan baru ini antara lain,
membentuk pernikahan yang dapat memuaskan bagi satu sama lain berhubungan secara
harmonts dengan jaringan kekerabatan dan adanya perencanaan untuk sebuah keluarga (M.
Friedman, 2010).
Di negara berkembang ada penyakit tidak menular yang sering terjadi, dan juga salah satu
paling banyak dijumpai di masyarakat yaitu penyakit dengan gastritis Gastritis dianggap sebagai
suatu hal yang diremeh namun gastritis merupakan awal dari suatu penyakit yang dapat
mengganggu kualitas hidup seseorang yang mengalaminya (Suryono 2016) Pola makan yang
teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh sedangkan pola makan yang tidak teratur dapat
menyebabkan gangguan pada sistem pencemaan.
Gastristis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada mukosa lambung vang dapat
bersifat akut kronis dan juga difus (local) Gastritis terbagi atas dua jenis yang sering ditemukan
yaitu gastritis superficial akut dan gastritis atropik kromis (Amin & Hardi 2015) Gastritis akan
sangat mengganggu seseorang dalam melakukan aktivitas schan-hari, baik bagi remaja maupun
orang dewasa Gastritis merupakan peradangan atau inflamasi dan mukosa lambung yang
disebabkan oleh faktor milasi dan juga faktor infeksi (Saydam 2017).
1
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada Tn.A pada tahap perkembangan pasangan baru
menikah dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Keluarga Tn.A pada tahap perkembangan
pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny D.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D.
c. Mampu menyusun rencana keperawatan pada keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D.
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada Keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D.
e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada Keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D yang
diberikan teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan tingkat nyeri
f. Mampu melakukan pendokumentasian keperawatan pada Keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan pasangan baru dengan masalah nyeri gastritis pada Ny.D yang
diberikan teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan tingkat nyeri
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Teoritis
1. Mengidentifikasi Data Demografi dan Sosio
Pada saat dilakukan Winshield Survey di Jalan 50 Kota RT 3/ RW 17, Siteba Kecamatan
Nanggalo yang mana terlihat beberapa masyarakat sering berkumpul di salah satu rumah
warga dan anak-anak tampak ramai bermain di depan halaman rumah atau dijalanan gang
kecil tersebut. Populasi masyarakat umumnya adalah homogen dan umumnya masyarakat
menggunakan bahasa Minang dalam berkomunikasi. Pekerjaan sebagian besar masyarakat
adalah IRT, PNS, pelajar, buruh, wirausaha, swasta, dan sebagian kecil nya adalah petani,
karyawan honor, dan nelayan. Usia penduduk Jalan 50 Kota RT 3/ RW 17, Siteba Kecamatan
Nanggalo sangat bervariasi yang terdiri dari usia bayi, balita, sekolah, remaja, dewasa dan
lanjut usia.
2. Data lingkungan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mahasiswa didapatkan perumahan di Jalan
50 Kota RT 3/ RW 17, Siteba Kecamatan Nanggalo umumnya bentuk rumah yang terdapat di
RT 3/ RW 7 adalah rumah permanen dan semi permanen, jarak satu rumah dengan rumah
yang lainnya berdekatan. Kondisi lingkungan rumah sebagian besar sudah memenuhi syarat
kesehatan. Ventilasi rumah pada umumnya cukup dan baik. Disekitar rumah tidak terdapat
got - got, sebagian besar limbah rumah tangga diolah dengan cara di bakar dibelakang rumah
masing-masing, dan tempat penampungan sampah yang sedikit jauh dari perumahan digang
tersebut walaupun masih berada diwilayah RT 3/RW 17. Di wilayah ini ada petugas
pengangkut sampah Di wilayah RT 3/RW 17 ini sebagian besar rumah memiliki variasi
tanaman karena masyarakat sebagian besar suka tanaman hias. Tidak ada ditemukan tempat
bersejarah, kantor organisasi ditempat ini.
3
pendapat sendiri. Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal
ini bias disebabkan oleh beberapa factor yang ada dalam komponen komunikasi seperti:
sender, chanel-media, massage, environment dan receiver.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang berfungsi
Yakin ketika menyamoaikan pendapat
Jelas dan berkualitas
Meminta feedback
Menerima feedback
2) Pengirim yang tidak berfungsi
Lebih menonjolkan asumsi
Ekspresi yang tidak jelas
Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu
yang tidak didasari pertimbangan yang matang
Tidak mampu mengemukakan atau keinginannya
Komunikasi yang tidak sesuai
3) Karakteristik penerima yang berfungsi
Mendengar
Feedback
Memvalidasi kebutuhan
4) Penerima yang tidak berfungsi
Tidak bisa mendengar dengan jelas gagal mendengar
Diskualifikasi
Offensive
Kurang mengekplorasi
Kurang memvalidasi
5) Pola komunikasi didalam keluarga yang berfungsi
Menggunakan emosional
Komunikasi terbuka dan jujur
Hirarki dan kekuatan dan peraturan keluarga
Konflik keluarga dan penyelesaiannya
4
6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
Focus pembicaraan hanya pada seseorang (tertentu)
Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
Kurang empati
Selalu mengulang isu dan mendapat sendiri
Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
Komunikasi tertutup
Bersifat negative
Mengembangkan gossip
b. Struktur peran
Peran adalah serangakaian perilaku yang di harapkan sesuai dengan posisi social
yang diberikan. Yang di maksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam
masyarakat. misalnya status sebagai istri, suami atau anak.
Perkembangan Perilaku
Perilaku peran anggota keluarga
Peranan ayah pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
Peran ibu mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, serta bias berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
Peran anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental social dan spiritual.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau actual) dari individu untuk
mengendaliakn atau mempengaruhi untuk merubah orang alain kearah positif.
5
c. Reward
d. Power
e. Coercive power.
f.Affectif power
d. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma peraturan.
Norma adalah adalah pola perilaku yang abik, menurut system nilai dalam
keluarga, budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan denhgan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
e. Struktur Keluarga
a. Patrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun berdasarkan jalur garis ayah.
b. Matrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generas dimana hubungan itu disusun berdasarkan jalur ibu.
c. Patrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara sedarah suami.
d. Matrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara sedarah istri
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami istri
6
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah:
a. Saling mengasuh. Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari
anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan
meningkat, pada akhirnya tercipta hubugan yang hangat dan saling mendukung
Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi hubungan
dengan orang lain diluar keluarga/masyarakat.
b. Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang
positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi. Ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antara anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi
dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus
dapat mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat
meniru perilaku positif yang dimiliki.
Fungsi afektif yaitu merupakan sumber "energi yang menentukan kebahagiaan
keluarga Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena
fungsi afektif yang tidak terpenuhi.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial
(Friedman, 2010).
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana tersebut maka fungsi
ini sedikit terkontrol.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.
7
Anggota keluarga belajar disiplin. belajar tentang norma-norma, budaya dan perilaku
melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (ninah).
2. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari bantuan yang tepat sesuai dengan masalah
kesehatan yang menimpa keluarga. Sumber daya internal keluarga yang dianggap mampu
memutuskan akan menentukan tindakan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dialami. Jika secara internal keluarga memiliki keterbatasan sumber daya, maka
keluarga akan mencari bantuan dari luar.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit, tugas merawat anggota keluarga yang sakit
seringkali harus dilakukan keluarga untuk memberikan perawatan lanjutan setelah
memperoleh pelayanan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan. Tidak menutup
kemungkinan juga ketika keluarga memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan
8
pertolongan pertama, maka anggota keluarga yang sakit dapat sepenuhnya dirawat oleh
keluarga sendiri.
3. Tipe Keluarga
a. Tradisional nuclear:
Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu keduanya dapat bekerja
diluar rumah
b. Extended family:
Keluaga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, sepupu,
paman, bibi, dll..
c. Reconstituted nuclear:
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentukan satu rumah dengan anak- anaknya, baik bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
d. Niddle age/aging couple:
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah. perkawinan, dan meniti karir.
e. Dyadic nuclear:
Suami istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu bekerja
diluar rumah.
f. Single parent:
Satu orang tua senagai akibat dari perceraian atau kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
9
g. Dual carrier:
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married:
Suami istri keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu
I. Single adult:
Wanita pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin
j. Three generation:
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. k. Institutional Anak-anak atau orang
dewasa tinggal dalam suatu panti.
L Comunal:
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya
dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group marriage:
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya didalam satu kesatuan keluarga
dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain da semua adalah orang tua dari anak-
anak.
n. Unmarried parent and child:
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi
o. Cohibing couple:
Dua orang satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin (M. Friedman, 2010)
10
Tindakan yang dilakukan keluarga dalam menghadapi keluarga yang sakit. Apakah
keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan terdekat atau
bagaimana keputusan yang diambil oleh keluarga dalam menghadapi masalah yang ada.
2) Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional apa yang digunakan, dapat berup penyelesaian masalah
diselesaikan dengan musyawarah. (Friedman, 2010)
11
mempertimbankan kehamilan keluarga secara menyeluruh ketika seseorang bekerja
dalam unit keperawatan maternitas.
b) Perhatian kesehatan
Perhatikan kesehatan pada saat ini meliputi perhatian yang terkait dengan
penyesuaian peran seksual dan pernikahan,penyuluhan dan konseling keluarga berencana
serta komunikasi.
2. Tahap II: Childbearing Family
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan transisi kemasa menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus kehidupan
keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi kelompok trio. membuat
system yang permanen pada keluarga untuk pertama kalinya.
3. Tahap III: Keluarga Dengan Anak Prasekolah
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia dua
setengah tahun dan di akhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri
dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara
laki-laki, dan putri- saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda.
4. Tugas IV: Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini mulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu penuh, biasanyan
pada usia 5 tahun, dan di akhiri ketika ia mencapai pubertas, sekitar usia 13 tahun.
Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota keluarga maksimal dan hubungan keluarga
pada akhir tahap ini juga maksimal.
5. Tahap V: Keluarga Dengan Anak Remaja
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari siklus atau perjalanan kehidupan
keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun,
walaupun dapat lebih singkat jka anak meninggalkan keluarga lebuh awal atatu lebih
laam jika anak tetap tinggal dirumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Tujuan utama
keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggarkan skatan keluarga untuk
memberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam
mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda.
6. Tahap VI: Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda
Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan perginya anak pertama dari
rumah orang tua dan berakhir dengan "kosongnya rumah", ketika anak terkahir juga telah
12
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup singkat atau bertahan lama, bergantung
jumlah anak dalm keluarga.
7. Tahap VII: Orang Tua Paruh Baya
Tahap ketujuh dari sirkus kehidupan keluarga, merupakan tahap masa pertengahan bagi
orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakir dengan pensiun
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua berusia
45. sampai 55 tahun dan berakhir dengan pensiunnya pasangan, biasanya 16 sampai
sampai 18 tahun kemudian. Biasanya, pasangan baru di tahun-tahun pertengahan mereka
merupakan keluarga inti, walaupun tetap berinteraksi dengan orang tua lansia mereka dan
dengan anggota keluarga lain dafn keluarga asalnya, dan dengan keluarga baru yang
didapat dari pernikahan anak cucu (keturunan) mereka.
8. Tahap VIII: Keluarga Lansia dan Pensiunan
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pension salah satu atau kedua
pasangan, berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan, dengan berakhir kematian
pasangan yang lain.
13
superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan
(Sukarmin, 2015).
2. Patofisiologi
Gastritis sebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya discbakan oleh obat-
obatan dan alkohol, makanan yang pedas, asam maupun panas. Yang me.galami stres
akan terjadi perangsangan saraf simpatis nervus vagus yang meningkatkan produksi asam
klorida (HCI) di dalam lambung. Adanya asam klorida (HCI) di dalam lambung dapat
menimbulkan rasa mual, muntah, dan juga anorekia. Zat kimia maupun makanan yang
merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan
mukus. Sedangkan mukus berfungsi untuk melindungi mukosa lambung agar tidak ikut
tercerna Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi
diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang
memproduksi HCI di daerah fundus dan juga pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa
gaster akan menyebabkan produksi HCI meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan
rasa nyeri yaitu nyeri pada ulu hati. Rasa nyeri disebabkan karena kontak HCI dengan
mukosa gaster tersebut (Sya'diyah, 2018).
Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh peningkatan rangsangan
persarafan, misalnya kondisi tubuh dalam keadaan cemas, stress, dan juga marah melalui
serabut parasimpatik vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetilkolin, histamine,
gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung. Peningkatan ion H
fhidrogen) yang tidak dikuti peningkatan penawarnya seperti prostaglandin. HCO, mukus
akan menjadikan lapisan mukosa lambung tergerus terjalt reaksi inflamasi. Prostaglandin
dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kekebalan lapisan makosa, serta bikarbonat untuk
menghambat produksi asam lambung dan dapat meningkatkan aliran dalam lambung.
Semua efek ini diperlukan lambung untuk mempertahankan 11 integritas pertahanan
mukosa lambung agar tidak mengalami iritasi pada mukosa lambung (Sukarmin, 2015,
Rukmana, 2018).
Stress yang amat berat dapat menyebabkan terjadinya tukak, hal ini terjadi kana
adanya gangguan aliran darah mukosa yang berkaitan dengan peningkatan kadar kortisol
plasma. Stress emosional yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kortisol yang
kemudian dikuti peningkatan sekresi asam lambung dan pepsinogen, sama halnya gaya
14
hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pemakaian NSAID yang
berlebihan (Anggraeni, 2019).
15
Biasanya data ini menjelaskan mengenai agama yang dianut oleh masing-masing
anggota keluarga serta aturan agama yang dianut keluarga yang dapat
memepengaruhi kesehatan.
5. Status Sosial Ekonomi
Biasanya data ini menjelaskan mengenai pendapatan kepala keluarga maupun
anggota keluarga yang sudah bekerja, selain itu ditentukan pula oleh kebutuhan
sehari-hari yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
6. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Biasanya data ini menjelaskan mengenai kebiasaan anggota keluarga dalam
aktivitas rekreasi atau refreshing. Rekreasi tidak harus ke tempat wisata, namun
bisa dengan menonton TV, mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi
pada keluarga.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Biasanya data ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti Tahap
perkembangan saat ini yaitu tahap perkembagan dewasa menambah anggota
keluarga dengan kehadiran anggota keluarga dengan kehadiran anggota keluarga
yang baru melalui pernikahan anak-anak yang telah dewasa, menata kembali
hubungan perkawinan, menyiapkan datangnya proses penuaan, termasuk timbulnya
masalah-masalah kesehatan
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Biasanya data ini menjelaskan mengenai tugas dalam tahap perkembangan keluarga
saat ini yang belum terpenuhi serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3. Riwayat Keluarga Inti
Biasanya data ini menjelaskan mengenai riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing masing anggota keluarga, status imunisasi, sumber kesehatan
yang biasa digunakan serta pengalamannya menggunakan pelayanan kesehatan.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Biasanya data ini menjelaskan riwayat kesehatan dari pihak yaitu suami dan istri.
16
1. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Biasanya dalam data ini menjelaskan luas rumah, tipe rumah. jumlah ruangan, jumlah
jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah tangga, jenis septicktank
dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Biasanya data ini menjelaskan mengenai karakteristik tetangga homogen dengan suku
yang sama Karakteristik komunitas setempat biasanya menjelaskan kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan, pekerjaan masyarakat, umumnya, tingkat kepadatan
penduduk, stabil/tidak, pelayanan kesehatan/pelayanan social yang ada tindak
kejahatan yang terjadi.
3. Mobilitas geografis keluarga
Biasanya data ini menjelaskan mobilitas geografis keluarga ditemukan dengan
kebiasaan keluarga berpindah tempat atau sudah lama tinggal didaerah tersebut,
tinggal didaerah sekarang sudah beberapa lama dan apakah sudah dapat beradaptasi
dengan lingkungan setempat.
4. Perkumpulan keluarga dari intraksi dengan masyarakat
Biasanya data ini menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk
berkumpul biasanya pada malam hari atau bagaimana. Biasanya interaksi dengan
masyarkat bagaimana apakah baik atau tidak.
5. Sistem pendukung keluarga
Biasanya data ini menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas
yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik,
fasilitas psikologis atau dari masyarakat setempat.
c. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Biasanya data ini menjelaskan mengenai cara komunikasi dengan keluarga tertutup
atau terbuka.
2. Struktur kekuatan keluarga
17
Biasanya data mi menjelaskan keputusan keluarga diambil oleh siapa dalam keluarga
kepala keluarga atau anggota yang lannyabiasanya di musyawarahkan terlebih dahulu.
3. Struktur dan peran keluarga
Biasanya data ini menjelaskan peran anggota keluarga dalam keluarga dan masyarakat
yang terbagi menjadi peran formal dan informal.
4. Nilai dan norma keluarga
Biasanya data ini menjelaskan mengenai nilai atau norma yang dianut keluarga
berhubungan dengan kesehatan.
d. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Biasanya menjelaskan perasaan memiliki, dukungan, kehangatan.Sikap saling
menghargai, dan lain sebagainya yang dimiliki keluarga terutama pada keluarga
yang sakit.
2. Fungsi sosialisasi
Biasanya mejelaskan interaksi dan hubungan dengan anggota keluarga, proses
mendidik anak, disiplin, norma, budaya. perilaku.dengan anggota keluarga
maupun masyarakat luar
3. Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Biasanya menjelaskan sejauh mana keluarga mengetahui pengertian, tanda dan
gejala, penyebab, serta persepsi keluarga tentang masalah kesehatan yang
dialami keluarga dan sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
b) Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Biasanya sejauh mana keluarga mengerti sifat dan luasnya masalah, apakah
masalah yang dirasakan keluarga, apakah keluarga menyerah dan merasa takut
dengan masalah tersebut, dan apakah keluarga mendapat informasi mengenai
masalah kesehatan yang dihadapi.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Biasanya sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, dan sejauh
mana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan, sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam
18
keluarga untuk melakukan perawatan anggota keluarga yang sakit, bagaimana
sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
d) Memelihara lingkungan yang sehat
Biasanya sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang
dimiliki untuk dapat memodifikasi lingkungan yang sehat, sejauh mana keluarga
mengetahui pentingnya kebersihan dan sanitasi.
e) Menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat Biasanya sejauh mana keluarga
mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan yang berada di masyarakat,
sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan, apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau keluarga.
4. Fungsi reproduksi
Biasanya bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak, metode yang digunakan
dan upaya pengendalian jumlah nggota keluarga serta pola hubungan seksual.
5. Fungsi ekonomi
Biasanya kemampuan keluarga memenuhi sandang, pangan, papan, menabung,
kemampuan memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat kemampuan peningkatan
status kesehatan.
19
7. Data pengkajian individu yang sakit dalam keluarga (head to-toe)
1) Tanda-tanda vital
TD : biasanya meningkat (saat nyeri)
N : biasanya lebih cepat (saat nyeri)
P : biasanya dalam batas normal
S : biasanya dalam batas normal
2) Kepala dan rambut
Biasanya tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, rambut lurus, tidak rontok,
berwarna hitam
3) Telinga
Biasanya, telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan pendengaran
baik
4) Mata:
Biasanya mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, ndak ada pembengkakan palpebra.
5) Hidung
Biasanya hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada lendir,
penciuman baik
6) Mulut
Biasanya simetris kiri dan kanan, mukosa bibir lembab
7) Leber
Biasanya tidak ada pembengkak kelenjer tiroid dan tidak ada pembesaran nodus
limfe
8) Dada Biasanya simetris kiri-kanan, tidak ada lesi, tidak ada tampak luka lecet.
9) Paru-paru
I : biasanya pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi
dinding dada
P : biasanya fremitus kini-kanan sama
P : biasanya sonor
A : biasanya tidak ada bunyi nafas tambahan.
10) Jantung
20
I : biasanya iktus kordis tidak terlihat
P : biasanya iktus kordis teraba halus dan cepat
P : biasanya redup
A : biasanya irama jantung tidak teratur.
11) Abdomen
Biasanya tidak ada lesi, tampak pembesaran yang abnormal pada abdomen, ada
nyeri tekan ketika maag
12) Ekskremitas
Biasanya tidak ada masalah kekuatan otot pada ekskremitas atas dan bawah,
edema tidak ada
13) Integument
Biasanya tidak ada lesi, kulit lembab, turgor kulit baik.
14) Rectum
Biasanya tidak ada masalah
8. Harapan keluarga
Biasanya pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang berkunjung kerumanya atau sarana kesehatan yang ada.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut /Nyeri kronis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Kekurangan volume cairan
4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Intervensi keperawatan
Rencana keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang meliputi tujuan jangka
panjang tujuan umum) tujuan jangka pendek (tujuan khusus), kntena dan standar serta
intervensi Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan
dari setiap tindakan keperawatan yang berdasarkan tujuan khusus atau tujuan jangka pendek
yang telah ditetapkan Tujuan jangka panjang yang mengacu pada problem sedangkan tujuan
jangka pendek niengacu pada etiologi (Friedman, 2010).
21
BAB III
2) Riwayat Keluarga
Penjelasan :
Keterangan :
:Meninggal
: Perempuan
23
: Laki-Laki
:Tinggal serumah
: Klien
Tn.A memiliki jumlah saudara yaitu 3 orang, Tn.A merupakan anak terakhir
dalam 3 saudara, semua saudaranya sudah memilki keluarga masing- masing,
kedua orangtua Tn.A sudah meninggal. Sedangkan Ny.D anak tunggal. Ibu
dari Ny.D masih hidup. Kadang-kadang ibu dari Ny.D sering menginap
dirumahnya, karena Ny.D sendiri dirumah karena suaminya bekerja dari pagi
sampai malam hari. Tn.A dan Ny.D belum dikarunia anak. Biasanya jika ada
masalah Ny. D menceritakannya dengan suami dan ibunya.
3) Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah tipe dyadic nuclear, yaitu Ny.D tinggal bersama
suaminya dirumah dan belum memliki anak. Ny.D mengatakan jarang terjadi
salah paham dengan suaminya, mereka saling menghargai dan menghormati
satu sama lain.Tn.A selalu memberikan penghasilannya kepada Ny.D.
4) Suku bangsa
Keluarga Tn. A bersuku minang yaitu Tn A suku sikumbang dan Ny D suku
tanjung Keluarga Ny D tidak memiliki budaya yang bertentangan dengan
kesehatan ataupun kebiasaan termasuk makanan, tetap memegang kebiasaan
dalam adat mereka. yaitu seperti pola makan yang bersantan dan pedas.
5) Agama
Keluarga Tn.A menganut agama Islam, mereka mengerjakan shalat 5 waktu
sehari semalam lebih sering sholat sendiri dirumah tapi terkadang kemesjid
dekat rumah Ny D jarang mengikuti pengajian yang diadakan. Keluarga Tn A
mengatakan percaya penyakit datangnya dari Allah dan Allah akan memberi
kesembuhan jika kita berusaha untuk sembuh.
6) Status sosial ekonomi keluarga
24
Ny D mengatakan berperan sebagai ibu rumah tangga tidak ada mempunyai
penghasilan tetap. Ny. D mengatakan penghasilan perbulan Tn A yaitu
2.000.000, penghasilan suaminya dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari keluarganya.
7) Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. D mengatakan jarang melakukan rekreasi bersama keluarganya, Ny.D
lebih sering menghabiskan waktu dirumah, seperti menonton TV. bercerita-
cerita ketika ibunya berkunjung dil Ny D mengatakan hanya sesekali Tn.A
mengajak pergi misalkan berkunjung kerumah saudara, kepasar, dll.
b. Riwayat Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Tn A
saat ini adalah keluarga dengan pasangan baru, dimana tahap ini keluarga
sudah menikah 19 bulan dan tidak memiliki anak Dengan tugas
perkembangan sebagai berikut:
a) Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak
b) Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan
c) Merencanakan sebuah keluarga
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn A mengatakan tahap perkembangan keluaga yang belum
terpenuhi yaitu mempersiapkan dan menanti kelahiran anak, kehamilan Ny D
dan transisi kemasa menjadi orangtua. Ny D mengatakan ingin mempunyai
anak dengan usia pernikahan yang hampir 2 tahun, dan merasa sedih melihat
teman-temannya yang sudah memiliki anak Dan Ny D kadang merasa
kesepian dirumah sendiri karena suaminya bekerja
3) Riwayat keluarga inti
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan riwayat kesehatan keluarga
sebagai berikut
Tn A
Pada saat pengkajian Tn. A mengatakan tidak memiliki keluhan apa-apa.
paling hanya demam dan batuk pilek biasa, dan sembuh dengan minum obat
warung atau obat yang di dapat dari puskesmas, Tn. A juga memiliki riwayat
25
penyakit gastritis dan Tn A mengatakan sering kelelahan pada malam hari
karena seharian bekerja dan kembali normal dipagi harinya.
Ny D
Ny D mengatakan merasakan nyeri pada ulu hati, Ny.D mengatakan nyeri
yang dirasakan tiba-tiba dan hilang timbul dan rasa terbakar, Ny.D
mengatakan nyeri datang ketika telat makan atau makan tidak teratur dan
sering makan pedas. Ny D mengatakan telat makan kadang dipengaruhi
karena banyaknya pikiran dan nafsu makan juga berkurang. Ny D
mengatakan karena nyen tersebut susah untuk berkativitas seperti biasa. Ny D
mengatak nyeri pada skala 4 (nyeri sedang), Ny.D mengatakan ketika nyeri
akan sulit untuk beristirahat.
Provokatif
nyeri datang ketika telat makan, makan tidak teratur dan sering makan-
makanan yang pedas dan banyak pikiran
Quality
Nyeri seperti terbakar
Region
Nyeri pada ulu hati
Severity scale
Skala nyeri 4
Time
Nyeri dirasakan tiba-tiba
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny D mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki riwayat Hipertensi,
Ny. D mengatakan penyakit yang dideritanya sudah lama semenjak dia
kuliah, Tn. A juga memiliki riwayat penyakit gastritis.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah keluaraga Tn. A adalah permanen dan milik pribadi yang terdiri dari 2
kamar tidur, I ruang tamu, 1 dapur dan 2 kamar mandi, ventilasi rumah cukup
banyak dan memiliki pencahayaan yang cukup baik karena rumah memiliki
26
banyak jendela disetiap pintu, jendela di buka pada saat pagi hari sehingga udara
dan pencayahaan bisa masuk ke dalam rumah. Sedangkan pada malam hari
menggunakan lampu listrik, sumber air yang digunakan keluarga adalah air
PDAM, air ini dipakai untuk memasak, cuci baju dan mandi. Sedangkan air
minum keluarga menggunakan air galon. Fasilitas yang ada didalam rumah
keluarga berupa, lemari baju dan tempat tidur tiap-tiap kamar, peralatan dapur,
kulkas, dan lainya. Pembuangan limbah rumah tangga keluarga tertutup,
R3 R4 R5 R7
R8
R2
R6
R1
Keterangan:
R2 ruang tamu
R3: WC 1
R4 pintu belakang
R5: dapur
R6: kamar 1
R7 kamar 2
RS: WC 2
27
Tipe lingkungan keluarga Tn.A adalah lingkungan nyaman, karena perumahan
berada didalam gang, rumah tampak berdekatan satu sama lain tidak ada tanah
kosong. Masyarakat di RT 5 memiliki beberapa kegiatan seperti Ny D
mengikuti arisan setiap bulan, Tn.A mengikuti gotong royong setiap minggu
apabila tidak sibuk, dan jalan-jalan 1 kali dalam setahun. Kelompok keliarga
usia yang mendominasi adalah lansia, dewasa akhir, dan anak-anak, hubungan
dengan tetangga baik. tipe komunitas ditempat tinggal adalah homogen yang
mana semua masyarakat bersuka minang dan merupakan penduduk asli.
Masalah kesehatan yang sering terjadi diabetel melitus dan hipertensi. Tidak
ada fasilitas kesehatan, sekolah didekat rumah Ny D fasilitas umum yang ada
dimasyarakat hanya masjid yang terdekat.
3) Mobilisasi geografi keluarga
Keluarga Tn A mengatakan sudah menempati rumah tersebut 6 bulan,
sebelumnya Ny D tinggal dirumah ibunya yang tidak jauh dari rumah Ny.D.
ketika berpergian Ny D menggunakan angkutan umum dan Tn A
menggunakan sepeda motor untuk berkerja.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Keluarga Tn.A mengatakan perkumpulan biasanya anggota keluarga dirumah
pada suat dirumah pada sore atau malam hari selepas suaminya pulang
bekerja. Ny. D juga sering berkumpul dengan masyarakat disekitar rumahnya
pada sore hari Perkumpulan masyarakat biasanya dirumah seorang warga
dengan banyak kegiatan seperti wirid, musyawarah, dll.
5) Sistem pendukung keluarga
Ny. D mengatakan memiliki system keluarganya yaitu suaminya sendiri serta
ibunya. Ny.D saling bercerita tentang keadaan termasuk kesehatanya masing-
masing dan saling memberi support satu sama lain. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit mendukung dan memberikan dorongan untuk berobat
walaupun jauh, Ny.D mengatakan memiliki kartu berobat yaitu BPJS yang
biasanya digunakan untuk berobat.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
28
Keluarga Tn. A mempunyai pola komunikasi yang terbuka satu sama lain
dimana dilakukan secara efektif, dan proses komunikasi keluarga berlangsung
dua arah, keluarga mengatakan jika ada masalah yang sangat penting mereka
selalu membicarakan atau musyawarah terlebih dahulu untuk
menyelesaikannya secara bersama-sama
2) Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan didalam keluarga Tn A adalah kepala keluarga yaitu
Tn A sendiri. Keluarga mengatakan berusaha saling menghargai pendapat
setiap anggota keluarga
3) Struktur peran
Tn A :
Tn A adalah kepala keluarga. Tn.A berperan sebagai suami, yang bertugas
sebagai memenuhi kebutuhan keluarga. Tn A juga berperan sebagai pelindung
untuk menjaga keluarga yaitu istrinya Ny D.
Ny D:
Ny D berperan sebagai istri. Ny D juga berperan sebagai pengatur dan
pengontrol pemasukan dan pengeluaran keluarga serta mengurus pekerjaan
rumah.
4) Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.A menganggap nilai dan norma dalam keluarga dilatarbelakangi
budaya minang, sesuai dengan apa yang ada pada masyarakat seperti sopan
santun dengan sesama manusia, saling menghargai dan menghormati, menjaga
perasaan orang lain saat berucap
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny D mengatakan mereka saling menyayangi, saling peduli, dan menghargai
satu sama lain dimana mereka sama-sama merasakan perasaan memiliki dan
dimiliki serta mereka saling mendukung dan menjaga satu sama lain
2. Fungsi sosialisasi Ny.D mengatakan hubungan keluarga dengan tetangga
berjalan dengan baik dan lancar sering bersosialisasi dengan masyarakat
29
tempat tinggalnya, sedangkan Tn A jarang berkumpul karena setaip hari
bekerja
3. Fungsi perawat kesehatan Ny D mengatakan selalu berusaha menyediakan
makanan yang bergizi untuk dirinya dan Tn A. menurutnya sehat berarti
terbebas dari berbagai macam penyakit dan dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, tetapi kadang-kadang Ny.D tidak patuh terhadap pola makannya
tetap memakan pantangannya seperti sering makan yang pedas karena Ny.D
menyukainya, dan juga Ny.D kadang tidak nafsu untuk makan dan ketika
sakit Ny.D mengatakan suatu yang tidak menyenangkan dan dapat
mengganggu aktivitasnya.
a. Mengenal masalah kesehatan Ny.D mengatakan mampu mengenal
masalah kesehatan gastritis yang dideritanya dibuktikan gastritis
merupakan penyakit yang menyerang lambung dan akan menimbulkan
nyeri pada ulu hati ketika kita telat makan tetapi belum sepenuhnya
mengenal penyakit gastritis tersebut hanya secara umum, dan Ny.D
menambah informasi atau pengetahuan tentang gastritis di internet
dengan sumber yang terpercaya.
b. Mengambil keputusan
Ny.D mengatakan tidak begitu mengetahui tentang akibat lanjut dari
gastritis dan ingin mengetahui tentang cara perawatan gastritis agar dapat
merawat anggota keluarga yang sedang memiliki masalah gastritis,
karena biasanya apabila nyeri muncul Ny D hanya minum obat warung
saja terlebih dahulu.
c. Merawat anggota keluarga
Ny D mengatakan masih bingung dengan cara perawatan masalah
gastritis. Ny D tidak mengetahui cara perawatan alternatif untuk masalah
penyakit gastritis.
d. Memelihara lingkungan yang schat
Ny D mengatakan mengetahui manfaat dari lingkungan yang bersih,
manfaat sanitasi lingkungan serta hygiene sanitasi Ingkungan untuk
kenyamanan keluarga. Ny. D mengatakan tidak mengetahui lingkungan
30
yang baik untuk penderita gastritis dan ingin mengontrol pola makannya
secara teratur secara perlahan-lahan.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
Ny. D mengatakan jarang mengunjungi pelayanan kesehatan untuk
konsultasi tentang penyakitnya. Biasanya Ny D menggunakan pelayanan
puskesmas atau rumah sakit terdekat apabila sakit yang semakin parah
saja lebih sering mengkonsumsi obat warung dan keluarga mengatakan
belum mengetahui tentang manfaat pelayanan kesehatan selain
digunakan untuk berobat. Ny. D mengatakan ingin memanfaatkan
fasilitas kesehatan sebaik mungkin maupun konsultasi dan ketika
nyerinya kambuh atau sakit.
3) Fungsi reproduksi
Ny.D menikah dengan Tn. A 19 bulan dan belum dikarunia anak.
4) Fungsi ekonomi Ny. D mengatakan mampu memenuhi kehidupan sehari-hari.
Saat ini Ny D sedang mencari pekerjaan untuk membantu suaminya. sumber
pendapatan Ny. D hanya dari penghasilan dari suaminya saja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
31
mengenai penyakitnya dan sering beribadah sholat dan berdoa dalam
menghadapi masalah.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.A. selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada anggota
keluarga yang sedang mengalami masalah dengan saling bercerita satu sama
lain.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn A tidak mempunyai adaptasi disfungsional karena keluarga tidak
menggunakan kekerasan dalam menghadapi masalah apapun dalam rumah
tangganya.
e. Harapan keluarga
Harapan keluarga Tn.A terhadap masalah kesehatan yaitu agar penyakit yang
Ny.D derita bisa sembuh dan tidak menimbulkan kekhawatiran lagi dan
segera dikaruniai anak oleh Allah.
G. Pemeriksaan fisik
32
polip, tidak ada lendir, penciuman baik
6 Telinga Simetris kiri-kanan, tidak ada pembengkakan
daun telinga, tidak ada serumen, pendengaran
baik, telinga tampak bersih
7 Mulut Lidah bersih, adanya karies gigi
8 Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjer limfe tidak teraba
9 Dada Simetris kiri dan kanan, tidak ada luka
10 Paru I : Pergerakan dada simetris kiri-kanan
P: Fremitus kiri dan kanan sama
P: Perkusi sonor
A: Tidak ada bunyi nafas tambahan
11 Jantung I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis teraba
P: Perkusi redup
A: Irama jantung teratur. BI lup B2 dup
12 Abdomen I: Tidak ada lesi, perut tidak buncit
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Tympani
A: BU 12x/i
13 Ekstremitas atas Tidak ada kelainan pergerakan pada
ekstremitas bagian atas
14 Ekstremitas bawah Tidak ada kelainan pergerakan pada
ekstremitas bagian bawah
Edema : tidak ada
Varises : Tidak ada
15 Genitalia Tidak ada kelainan BAK lancar dan BAB
lancar
16 Eliminasi Tidak mengalami inkontinensia urin, BAK ±
4-5x/hari, BAB ± 1x/hari, tidak ada
konstipasi
17 Sistem integument Turgor kulit elastis, tidak ada lebam, tidak
33
ada edema, tidak ada lesi, CRT < 3 detik dan
tidak ada sianosis
18 Sistem Muskuloskletal Ekstremitas atas dan bawah simetris,
kekuatan otot normal
34
P: fremitus kiri dan kanan sama
P: perkusi sonor
A: tidak ada bunyi nafas tambahan
11 Jantung I: itus kordis tidak terlihat
P: iktus kordis teraba
P: perkusi redup
A: irama jantung teratur B1 lup B2 dup
12 Abdomen I: tidak ada lesi, perut tidak buncit
P:nyeri tekan pada ulu hati
P: tympani
A: BU 15x/i
13 Ekstremitas Atas tidak ada kelainan pergerakan pada
ekstremitas bagian atas
14 Ekstremitas Bawah tidak ada kelainan pergerakan pada
ekstremitas bagian bawah
Edema: tidak ada
Varises :tidak ada
15 Genitalia tidak ada kelainan bak lancar dan BAB lancar
16 Eliminasi tidak mengalami inkontinensia urine BAK ±
5-6x/hari, BAB ± 1x/hari, tidak ada
konstipasi
17 BB dan TB BB : 60 kg
TB : 155
18 Sistem Integument tugor kulit elastis, tidak ada lebam, tidak ada
edema, tidak ada lesi, CRT < 3 detik dan
tidak ada sianosis
19 Sistem Muskuloskletal ekstremitas atas dan bawah simetris,
kekuatan otot normal
Analisa Data
35
NO Data Masalah
1. Data Subjektif : Nyeri Kronis
Ny.D mengatakan dia memiliki penyakit
gastritis ini semenjak perkuliahan
Ny.D mengatakan nyeri yang dirasakan
pada ulu hati
Ny.D mengatakan nyerinya kambuh ketika
makan telat dan sering makan pedas
Ny.D mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti terbakar
Ny.D mengatakan nyeri yang dihasilkan
hilang timbul
Ny.D mengatakan jika nyerinya muncul
tidak bisa beraktivitas seperti biasa
Ny. D mengatakan nyeri skala 4
Data Objektif :
Ny.D terkadang tampak meringis
Ny.D tampak sesekali memegang perutnya
TD: 100/70 mmHg
N: 102x/i
P: 19x/i
S: 36,6•c
2 Data Subjektif Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Ny.D mengatakan kurang informasi
terhadap informasi terkait kebutuhan
kesehatan
Ny.D mengatakan tidak mampu
melakukan perawatan penyakit yang
dialaminya
Ny.D mengatakan tidak mengolah
makanan secara khusus, dia memakan
36
pantangannya seperti sering makan yang
pedas
Ny.D mengatakan juga jarang konsultasi
ke Puskesmas tentang penyakitnya
Ny.D mengatakan lebih memilih beli obat
di warung saja jika nyeri pada ulu hatinya
kambuh
Ny.D mengatakan telat makan karena
banyak pikiran
Data Objektif
Wajah Ny.D tampak tidak segar
Ny.D tampak sedikit lesu
Tampak Ny.D memegang perut pada saat
nyeri pada ulu hatinya waktu kambuh
Tanda-tanda vital :
TD: 100/70mmHg
N:102x/i
P:19x/i
S:36,6°c
3 Data Subjektif Kesiapan Peningkatan manajemen
Ny.D mengatakan keinginan untuk kesehatan
melakukan penanganan lebih lanjut
terhadap penyakitnya salah satunya cara
perawatan alternatif untuk masalah
penyakit gastritis, seperti teknik relaksasi
otot progresif, kompres air hangat,dll
Ny.D mengatakan keinginan untuk
mengontrol kesehatannya, termasuk pola
makannya dengan makan yang teratur 3
kali sehari dan kurangnya makan yang
pedas
37
Ny.D mengatakan apabila nyeri pada ulu
hatinya kambuh, dia akan langsung ke
pelayanan kesehatan dan mencari
informasi lebih tentang gastritis
Data Objektif
Ny.D di tampak ada usaha untuk
mengetahui informasi lebih tentang
gastritis, seperti banyak bertanya kepada
perawat pada saat pertemuan, mencari
informasi di internet dengan sumber
terpercaya
Ny.D tampak memiliki keyakinan
terhadap tindakan untuk mengontrol
penyakitnya dengan mulai menjaga pola
makannya secara perlahan-lahan,
walaupun kadang-kadang masih makan 1-
2 kali sehari, tampak Ny. D
mendemonstrasikan secara mandiri
tentang teknik relaksasi otot progresif
yang telah diajarkan
Ny. D tampak serius mendengarkan
penjelasan perawat pada saat pertemuan
bertanya dan menjawab dengan baik dan
benar, serta mampu melakukan yang
diajarkan
*TD: 100/70mmHg
38
Aktual yaitu, karena Ny.D sudah
Aktual : 3 menderita gastritis sejak lama
Resiko : 2 yang dirasakan hilang timbul
39
Cukup : 2 makan teratur dan makan-
Rendah : 1 makanan yang sehat.
Ny.D mengatakan hanya
sesekali makan teratur, tetapi
apabila makan dengan teratur,
nyeri pada ulu hatiny tidak
kambuh.
Perawat dapat memotivasi
pasien bahwasannya peyakit ini
dapat diubah apabila nyerinya
dapa berkurang apabila makan
teratur yaitu 3x sehari.
4 Menonjolnya 2 1 2 Keluarga melihat adanya
x1=1
2
masalah : permasalahan pada Ny.D jika
Segera tidak segera ditangani maka
ditangani : 2 dapat menimbulkan masalah dan
Tidak menggangu aktivitas sehari-hari.
segera : 1 Ny. D mengatakan ketika nyeri
Tidak muncul susah untuk beraktvitas
dirasakan : 0 seperti biasanya hanya bisa
istirahat saja.
Perawat memiliki kemampuan
mengatasi masalah gastritis pada
pasien, sehingga pasien mampu
menentukan apaakah masalah
tersebut menonjol atau tidak.
JUMLAH 4
40
1. Sifat masalah : 2 1 2 2 Masalah ini bersifat resiko
X1=
3 3
Aktual pika keluarga belum siap
Aktual : 3 merawat anggota keluarga
Resiko : 2 yang sakit
41
makan dengan teratur dan
memanfaatkan pelayanan
kesehatan jika penyakinya
kambuh.
Perawat dapat memotivasi
untuk masalah penyakitnya
dapat dicegah.
4 Menonjolnya 1 1 1 1 Keluarga merasakan adanya
x1=
2 2
masalah : masalah pada Ny.D dan
Segera menyadari bila ini tidak segera
ditangani : 2 ditangani akan berakibat fatal.
Tidak Ny.D mengatakan masalah
segera : 1 tersebut belum terlalu
Tidak menonjol untuknya, karena
dirasakan : 0 penyakitnya kambuh apabila
pol makan tidak teratur saja,
kemudian jika minum obat
warung kadang nyeri yang
dirasan hilang.
Perawat memiliki kemampuan
untuk pasien memilih
menonjol masalah tersebut
untuknya atau tidak
JUMLAH 1
3
6
42
Resiko : 2 baik cara merawat anggota
Potensial : 1 keluarga yang sakit terutama
dengan gastritis.
Ny. D mengatakan memiliki
keigininan untuk mengatasi
masalah gastritis pada dirinya.
Perawat memiliki kemampuan
untuk menjelaskan peningkatan
manajemen kesehatan pada Ny.
D apabila tidak diatasi.
2 Kemungkinan 1 2 1 Kemungkinan masalah ini
x2=1
2
masalah untuk dapat diatasi sebagian jika
diubah : keluarga Ny.D siap mengikuti
Mudah : 2 cara perawatan gastritis dan
Sebagian : 1 memanfaatkan pelayanan
43
mandiri
Ny. D mengatakan ingin
mengubah perilaku cara
perawatan dan modifikasi
lingkungan untuk masalah
penyakitnya.
Perawat memiliki kemampuan
untuk memeberikan informasi
tentang cara kesiapan
peningkatan manajemen
kesehatan pada gastritis.
4 Menonjolnya 1 1 1 1 Keluarga merasakan adanya
x1=
2 2
masalah : permasalahan pada Ny.D dan
Segera menyadari bila jika tidak segera
ditangani : 2 ditangani atau tidak dikontrol
Tidak maka dapat menimbulkan
segera : 1 masalah buruk pada Ny.D
Tidak Ny. D mengatakan nyerinya
dirasakan : 0 kambuh apabila tidak teratur
pola makan saja, walaupun
nyeri mengganggu aktivitasnya,
tapi dengan minum obat
warung dan istirahat nyerinya
perlahan berkurang. Jadi Ny. D
cukup mengenal penyakitnya.
Perawat dapat memotivasi
pasien untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan jika
penyakit semakin parah.
JUMLAH 5
2
6
44
D.Prioritas Masalah
N Diagnosa Keperawatan Skor
O
1. Nyeri Kronis 4
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif 1
3
6
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan 5
2
6
45
nyeri
Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
2. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
46
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Edukasi :
Jelaskan penanganan
masalah kesehatan
Informasikan sumber yang
tepat yang tersedia di
masyarakat
Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan
Anjurkan mengevaluasi
tujuan secara periodik
Ajarkan menentukan
perilaku spesifik yang akan
diubah (mis. keinginan
47
mengunjungi fasilitas
kesehatan)
Ajarkan mengidentifikasi
tujuan yang akan dicapai
Ajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari
Ajarkan pencarian dan
penggunaan sistem fasilitas
pelayanan kesehatan
Ajarkan cara pemeliharaan
kesehatan
49
DAFTAR PUSTAKA
Karya Ilmiah NERS Kepearawatan Keluarga STIKes Mercubaktijaya Padang , tahun 2021
50