Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Oleh :

RISKA YUSNITA SARI, S.Kep


1741312043

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
RONDE KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN


Ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat,
perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan
merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima
pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat
dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawata dilakukan oleh teacher nurse
atau head nurse dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).

B. KARAKTERISTIK RONDE KEPERAWATAN


Karakteristik ronde keperawatan adalah
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Konsule memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
primer untu meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. TUJUAN RONDE KEPERAWATAN


1. Tujuan bagi perawat
Menurut Armola et, al (2010) dalam Saleh (2012) tujuan ronde keperawatan
bagi perawat adalah
a. Melihat kemampuan staf dalam memanajemen pasien
b. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
c. Meningkatkan pengetahuan peraat dengan menyajikan dalam format studi
kasus
d. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan
penilaian keterampilan klinis
e. Membangun kerjasana dan rasa hormat
f. Meningkatkan retensi perawat pengalaman dan mempromosikan kebanggaan
dalam profesi keperawatan.
2. Tujuan bagi pasien
Clement (2011) dalam Saleh (2012) menjelaskan tujuan ronde keperawatan
untuk pasien adalah
a. Mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan dari hari ke hari
b. Mengamati pekerjaan staf
c. Membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan ke dokter
mengenai kondisi pasien
d. Memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
e. Melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
f. Mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
g. Memastikan bahwa langkah keamanan yang diberikan pada pasien
h. Memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah
i. Membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien
j. Memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

D. PERAN PERAWAT DALAM RONDE KEPERAWATAN


1. Peran ketua tim dan anggota tim
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan ditampil
2. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan konsulen
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
d) Mengarahkan dan koreksi
e) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
E. TAHAP RONDE KEPERAWATAN
1. Menurut Ramani (2003) dalam Saleh (2012) tahapan ronde keperawatan adalah
persiapan
a) Penetapan kasus niminal 1 hari sebelum hari pelaksanaan
b) Pemberian inform consent kepada klien

2. Pelaksanaan
a) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b) Diskusikan antara anggota tim tentang kasus tersebut
c) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan
d) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan           : Manajemen Nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam


Sasaran                        : Ny. H (klien) dan keluarga
Waktu                         : 15 menit
Tempat                        : Ruang Bangsal Jantung RSUP dr. M.djamil Padang
Penyuluh                     : Husni Fadhillah, S.Kep

A. Latar Belakang Masalah


Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan.
Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersama banyak proses penyakit atau
bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun.

Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang mengalami nyeri
dibanding tenaga profesional perawatan kesehatan lainnya dan perawat mempunyai
kesempatan untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan. Peran pemberi
perawat primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab nyeri dan
meresepkan obat-obatan untuk menghilangkan nyeri.

Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan
baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada pasien pasca pembedahan guna
mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang di rasa oleh pasien.
Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus mendapat perhatian dari petugas
perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk mengurangi keluhan nyeri pada pasien.
Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara mengajarkan teknik relaksasi berupa
nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian guna mengurangi resiko nyeri pada pasien.

Faktor penyebab nyeri biasanya muncul karena adanya agen cidera yang terjadi pada
pasien salah satunya peningkatan asam urat sehingga pasien mengeluhkan nyeri pada kaki
dan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk mencegah atau mengontrol nyeri
perlu perhatian atau monitoring dan evaluasi serta kaji status nyeri pasien. Pada dasarnya
pelayanan kesehatan dari suatu tim terpadu yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis,
ataupun tenaga kesehatan lainnya diperlukan agar terapi yang dilakukan pada pasien berjalan
dan dilakukan optimal oleh penderita atau pasien itu sendiri. Manajemen nyeri bertujuan
untuk membantu pasien dalam mengontrol nyeri ataupun memanajemen nyeri secara optimal,
mengurangi resiko lanjut dari efek samping nyeri tersebut, yang pada akhirnya pasien mampu
mengontrol ataupun nyeri yang dirasa tersebut hilang.

B. Tujuan Intruksi Umum


Setelah dilakukan penyuluhan 15 menit, sasaran memahami tentang teknik nafas dalam
C. Tujuan Intruksi Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit:
1. Sasaran dapat mendefinisikan pengertian nafas dalam, tanpa melihat catatan dengan
baik dan benar.
2. Sasaran dapat menguraikan tujuan melakukan nafas dalam, tanpa melihat catatan
dengan baik dan benar.
3. Sasaran dapat mendemonstrasikan cara melakukan nafas dalam, dengan baik dan
benar.
D. Materi penyuluhan:
1. Pengertian teknik nafas dalam
2. Tujuan melakukan teknik nafas dalam
3. Cara melakukan teknik nafas dalam
E. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik
Teknik relaksasi nafas dalam

b. Sasaran dan Target


Sasaran dan target : Klien dan keluarga di Bangsal Bedah pria RSUP. Dr. M. Djamil
Padang.

c. Metode
i. Ceramah
ii. Tanya Jawab
iii. Diskusi
d. Media dan Alat
i. Lembar Balik
ii. Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : kamis / 28 Juni 2018

Waktu : 10.00 – 10.15 WIB

Tempat : Bangsal Jantung RSUP. Dr. M. Djamil Padang

f. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Riska Yusnita Sari, S.Kep
Ketua Tim A : Husni Fadhila, S.Kep
Ketua Tim B : Arselina Riski Herdika, S.Kep
Perawat Pelaksana : Widynanda Septrya, S.Kep
Riska Yusnita Sari, S.Kep
Yuza Kemala, S.Kep
Helvia Rahayu, S.Kep
Sri Erlita Dongoran, S.Kep
Paramitha Rosani, S.Kep
Yana Zakaria, S.kep
Stevani Erni, S. Kep
Yoshi Hernanda, S.kep

g. Uraian Tugas
1. Kepala Ruangan
 Membuka acara
 Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Membuat kontrak waktu
2. Katim
 Menyajikan isi penyuluhan
 Memberi reinforcement positif
 Menyimpulkan kegiatan
 Mengevaluasi materi penyuluhan
3. Perawat Asosiet
 Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara
 Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan.

h. Setting Tempat

Keterangan :

: Katim A : Pasien : Katim B

:Perawat PA : Keluarga

: Karu : Pembimbing

F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu

1 Pembukaan :

 Memberi salam  Menjawab salam 4 menit


 Menjelaskan kontrak waktu,  Mendengarkan
tujuan dan topik
2 Pelaksanaan :

 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan


tentang pengertian teknik relaksasi pendapat
nafas dalam  Mendengar
 Memberikan reinforcement positif penjelasan
 Menjelaskan pengertian teknik  Mendengar
6 menit
relaksasi nafasa dalam penjelasan
 Menjelaskan tujuan teknik  Mendengan
relaksasi nafasa dalam penjelasan
 Menjelaskan cara teknik relaksasi  Mendengar
nafasa dalam penjelasan
 Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya
 Bertanya
 Menjawab pertanyaan

 Mendengar
jawaban

3 Penutup :

 Meminta peserta mengulang  Mengulang kembali


kembali materi yang telah diberikan
5 menit
 Beserta peserta menyimpulkan
 Menyimpulkan
materi
 Memnjawab salam
 Memberi salam

G. Evaluasi:    
1. Evaluasi Struktur
 Kegiatan ronde terlaksana sesuai waktu
 Peserta ronde dapat hadir sesuai rencana
2. Evaluasi proses
 Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan ronde
 Selama ronde berlangsung semua peserta dapat mengikuti dengan penuh
perhatian
3. Evaluasi Hasil
 Audien puas dengan hasil kegiatan
 Perawat dapat :
 Berpikir kritis
 Tumbuh pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari masalah
klien
 Meningkatkan pola pikir sistematis
 Mengaplikasikan latihan pembelajaran pada praktik klinik

H. Lampiran Materi
1) Nyeri
i. Pengertian
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila seseorang
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuhnya.
j. Klasifikasi
 Nyeri akut :
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera,prosedur pembedahan, proses penyakit atau fungsi abnormal otot.
 Nyeri kronik :
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang waktu
suatu proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya suatu
penyembuhan; periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan
k. Tanda dan gejala nyeri
1) Suara Menangis
 Merintih
 Menarik/ menghembuskan nafas
2) Ekspresi wajah
 Meringis
 Menggigt lidah , mengatupkan gigi
 Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
3) Pergerakan tubuh
 Kegelisahan
 Mondar-mandir
 Gerakan menggosok atau berirama
 Bergerak melindungi tubuh
 Otot tegang
4) Interaksi sosial
 Menghindari percakapan dan kontak sosial
 Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
 Disorientasi waktu

2) Teknik Relaksasi Nafas Dalam


a. Pengertian
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan
napas secara perlahan,
b. Manfaat Tehnik Relaksasi Nafas Dalam
1. Mengurangi rasa nyeri
2. berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
3. tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah;
4. tidur lelap;
c. Tujuan
 menurunkan rasa nyeri dan
 menurunkan kecemasan
 mengurangi stress
d. Persiapan melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
 Pastikan anda dalam keadaan tenang dan santai (rileks).
 Pilih waktu dan tempat yang sesuai. (duduk di kursi jika anda di kerjaan
atau di rumah).
 Anda boleh melakukan teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berzikir
atau sholawat.
e. Langkah – langkah tehnik relaksasi nafas dalam

3) Prosedur Teknik Nafas Dalam


1. Persiapan petugas
a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilaksanakan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur
c. Gunakan alat pelindung diri sesuai kebutuhan
2. Persiapan pasien
a. Identifikasi pasien
b. Jaga privasi dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Bantal
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Beri klien minum hangat
c. Letakkan kedua tangan pasien di atas abdomen
d. Anjurkan pasien menarik nafas panjang melalui hidung hingga rongga dada
memgembang maksimal, dengan posisi tutup mulut
e. Tahan dengan hitungan 1,2,3 lalu hembuskan nafas melalui mulut pelan-pelan
sambil abdomen di kecilkan seperti meniup balon
f. Ulangi 2-3 dengan cara yang sama ( kapan perlu )
f. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan

Dasar. Jakarta: EGC

Jatiarso, Eko. Nafas Dalam dan Batuk Efektif. Diakses pada tanggal 31 Maret

2013 dari

http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/04/nafas-dalam-dan-batuk-

efektif.html
Jayanthi, Niken. Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Diakses tanggal 31 Maret 2013

dari http://www.scribd.com/doc/56429567/Teknik-Relaksasi-Nafas-Dalam

Standar Prosedur operasional ( SPO ) RSUP DR.M DJAMIL PADANG 2015

Anda mungkin juga menyukai