Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
RONDE KEPERAWATAN
2. Pelaksanaan
a) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b) Diskusikan antara anggota tim tentang kasus tersebut
c) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan
d) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang mengalami nyeri
dibanding tenaga profesional perawatan kesehatan lainnya dan perawat mempunyai
kesempatan untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan. Peran pemberi
perawat primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab nyeri dan
meresepkan obat-obatan untuk menghilangkan nyeri.
Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan
baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada pasien pasca pembedahan guna
mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang di rasa oleh pasien.
Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus mendapat perhatian dari petugas
perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk mengurangi keluhan nyeri pada pasien.
Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara mengajarkan teknik relaksasi berupa
nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian guna mengurangi resiko nyeri pada pasien.
Faktor penyebab nyeri biasanya muncul karena adanya agen cidera yang terjadi pada
pasien salah satunya peningkatan asam urat sehingga pasien mengeluhkan nyeri pada kaki
dan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk mencegah atau mengontrol nyeri
perlu perhatian atau monitoring dan evaluasi serta kaji status nyeri pasien. Pada dasarnya
pelayanan kesehatan dari suatu tim terpadu yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis,
ataupun tenaga kesehatan lainnya diperlukan agar terapi yang dilakukan pada pasien berjalan
dan dilakukan optimal oleh penderita atau pasien itu sendiri. Manajemen nyeri bertujuan
untuk membantu pasien dalam mengontrol nyeri ataupun memanajemen nyeri secara optimal,
mengurangi resiko lanjut dari efek samping nyeri tersebut, yang pada akhirnya pasien mampu
mengontrol ataupun nyeri yang dirasa tersebut hilang.
c. Metode
i. Ceramah
ii. Tanya Jawab
iii. Diskusi
d. Media dan Alat
i. Lembar Balik
ii. Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : kamis / 28 Juni 2018
f. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Riska Yusnita Sari, S.Kep
Ketua Tim A : Husni Fadhila, S.Kep
Ketua Tim B : Arselina Riski Herdika, S.Kep
Perawat Pelaksana : Widynanda Septrya, S.Kep
Riska Yusnita Sari, S.Kep
Yuza Kemala, S.Kep
Helvia Rahayu, S.Kep
Sri Erlita Dongoran, S.Kep
Paramitha Rosani, S.Kep
Yana Zakaria, S.kep
Stevani Erni, S. Kep
Yoshi Hernanda, S.kep
g. Uraian Tugas
1. Kepala Ruangan
Membuka acara
Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Membuat kontrak waktu
2. Katim
Menyajikan isi penyuluhan
Memberi reinforcement positif
Menyimpulkan kegiatan
Mengevaluasi materi penyuluhan
3. Perawat Asosiet
Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara
Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan.
h. Setting Tempat
Keterangan :
:Perawat PA : Keluarga
: Karu : Pembimbing
F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan :
Mendengar
jawaban
3 Penutup :
G. Evaluasi:
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan ronde terlaksana sesuai waktu
Peserta ronde dapat hadir sesuai rencana
2. Evaluasi proses
Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan ronde
Selama ronde berlangsung semua peserta dapat mengikuti dengan penuh
perhatian
3. Evaluasi Hasil
Audien puas dengan hasil kegiatan
Perawat dapat :
Berpikir kritis
Tumbuh pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari masalah
klien
Meningkatkan pola pikir sistematis
Mengaplikasikan latihan pembelajaran pada praktik klinik
H. Lampiran Materi
1) Nyeri
i. Pengertian
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila seseorang
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuhnya.
j. Klasifikasi
Nyeri akut :
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera,prosedur pembedahan, proses penyakit atau fungsi abnormal otot.
Nyeri kronik :
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang waktu
suatu proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya suatu
penyembuhan; periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan
k. Tanda dan gejala nyeri
1) Suara Menangis
Merintih
Menarik/ menghembuskan nafas
2) Ekspresi wajah
Meringis
Menggigt lidah , mengatupkan gigi
Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
3) Pergerakan tubuh
Kegelisahan
Mondar-mandir
Gerakan menggosok atau berirama
Bergerak melindungi tubuh
Otot tegang
4) Interaksi sosial
Menghindari percakapan dan kontak sosial
Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
Disorientasi waktu
3. Persiapan alat
a. Bantal
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Beri klien minum hangat
c. Letakkan kedua tangan pasien di atas abdomen
d. Anjurkan pasien menarik nafas panjang melalui hidung hingga rongga dada
memgembang maksimal, dengan posisi tutup mulut
e. Tahan dengan hitungan 1,2,3 lalu hembuskan nafas melalui mulut pelan-pelan
sambil abdomen di kecilkan seperti meniup balon
f. Ulangi 2-3 dengan cara yang sama ( kapan perlu )
f. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Jatiarso, Eko. Nafas Dalam dan Batuk Efektif. Diakses pada tanggal 31 Maret
2013 dari
http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/04/nafas-dalam-dan-batuk-
efektif.html
Jayanthi, Niken. Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Diakses tanggal 31 Maret 2013
dari http://www.scribd.com/doc/56429567/Teknik-Relaksasi-Nafas-Dalam