Disusun Oleh :
Alexander Anjastria P.M.W (1709.14201.587)
David Sarmento Mendonca (1709.14201.543)
Hamelda Yanti Jaga (1709.14201.565)
Jamali (1709.14201.568)
Jeckson Leba Niga (1709.14201.569)
Lena Sekarwati (1709.14201.571)
Shella Ayu Wandira (1709.14201.587)
Siwi Urmila (1709.14201.589)
Nora Aditya (1911.14201.731)
A. Latar Belakang
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi keluarga, selain
sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya sebagai generasi penerus
bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya
jatuh sakit, lebih – lebih bila anaknya mengalami kejang demam.
Insiden kejang demam ini dialami oleh 2% - 4% pada anak usia
antara 6 bulan hingga 5 Tahun (ME. Sumijati 2000 :72-73) dengan durasi
kejang selama beberapa menit. Namun begitu, walaupun terjadi hanya
beberapa menit, bagi orang tua rasanya sangat mencemaskan, menakutkan
dan terasa berlangsung sangat lama, jauh lebih lama dibanding yang
sebenarnya.
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan
pertolongan segera. Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat
sangat diperlukan untuk menghindari cacat yang lebih parah, yang
diakibatkan bangkitan kejang yang sering. Untuk itu tenaga perawat atau
paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan tersebut
serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan
penderita, yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu
kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual.
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mahasiswa STIKES
Widyagama Husada Malang ingin memberikan penyuluhan kepada orang tua
bayi di Ruang Kutai RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari supaya orang tua
mengetahui apa itu penyakit kejang demam dan cara mengatasi kejang
demam tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Tujuan pembuatan SAP ini supaya orang tua bayi mengetahu cara
penanganan kejang demam pada bayi
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Mampu menjelaskan pengertian kejang demam
b. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya kejang demam
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala dari kejang demam
d. Mampu menjelaskan cara pencegahan terhadap kejang demam
e. Mampu menjelaskan cara mengatasi kejang demam dengan cara
obat tradisional
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Materi
(terlampir)
F. Pelaksanaan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
dan Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam
( 5 menit ) Memperkenalkan diri, Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing
Menjelaskan topik Mendengarkan
penyuluhan
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak waktu
dan bahasa
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
kegiatan memperhatikan
Pelaksanaan Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat
( 20 menit ) audiens tentang
pengertian Kejang
Demam.
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
tentang Pengertian Kejang memperhatikan
Demam.
Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat
audiens tentang penyebab
Kejang Demam.
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
penyuluhan tentang : memperhatikan
Klasifikasi dan tanda dan
gejala Kejang Demam.
Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat
audiens tentang
komplikasi Kejang
Demam.
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
komplikasi kejang demam memperhatikan
Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat
audiens tentang upaya
penanganan Kejang
Demam
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan pengobatan Mendengarkan dan
kejang demam dengan memperhatikan
Obat Tradisional
Penutup Memberikan kesempatan Memberikan pertanyaan
( 5 menit ) pada audien untuk
bertanya
Memberi reinforcement Mendengarkan dan
pada audiens atas memperhatikan
pertanyaan audiens
Memberikan kesempatan Mengemukakan pendapat
audiens lain untuk
memberi pendapat
Melengkapi atau Mendengarkan dan
memberikan penjelasan memperhatikan
atas pertanyaan audiens
Mengevaluasi dan Mendengarkan dan
menyimpulkan materi memperhatikan serta ikut
penyuluhan yang telah menyimpulkan
disampaikan
Salam penutup Menjawab salam
G. Pengorganisasian
Moderator : Lena Sekarwati
Pemateri : Siwi Urmila
Fasilitator :
1. Alexander Anjastria Putra Mandala Wailaba
2. Jamali
3. Jeckson Leba Niga
4. David Sarmento Mendonca
5. Hamleda Yanti Jaga
Obsevator : Shella Ayu Wandira
Notulen : Nora Aditya
H. Setting Tempat
Keterangan :
Moderator
Pemateri
Audience/peserta
Fasilitator
Observer
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan.
b) Setting tempat kurang sesuai dengan yang direncanakan
c) Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan.
2. Evaluasi Proses
a) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b) Waktu sesuai dengan yang direncanakan.
c) Selama proses berlangsung diharapkan audience dapat
mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan/tidak ada yang
meninggalkan ruangan.
d) Selama kegiatan berlangsung diharapkan audience berperan
aktif.
3. Evaluasi Hasil
a) Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan
pengertian dari Kejang Demam
b) Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan
penyebab terjadinya Kejang Demam
c) Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan
gejala dan faktor resiko dari Kejang Demam
d) Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan cara
pengobatan/ cara mengatasi Kejang Demam
Lampiran Materi Penyuluhan
A. Pengertian Kejang Demam
Kejang demam atau febrile convusion ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38’c) yang disebabkan
oleh proses ekstrakranium.(Ngastiyah, 1997: 229)
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering
dijumpai pada anak, terutama pada golongan anak pada umur 6 bulan
sampai 4 tahun. Hampir 3% dari yang berumur dibawah 5 tahun pernah
menderita kejang demam. Pada percobaan binatang, suhu yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya bangkitan kejang.
Kejang demam menurut Putri & Baidul (2009) adalah kejang yang
terjadi pada saat bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem
saraf pusat. Tidak ada nilai ambang batas suhu yang dapat menimbulkan
terjadinya kejang demam. Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat
kehilangan kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki atau justru disertai
dengan kekakuan tubuhnya.
Jadi kejang demam merupakan akibat dari pembebasan istrik yang
tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan
tiba-tiba, terjadi gangguan kesadaran ringan, aktifitas motorik atau gangguan
fenomena sensori. (Doenges, 2000).
B. Penyebab Kejang Demam
Penyebab dari Kejang Demam dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu :
a. Obat – obatan
Racun, alkhohol, obat yang diminum terlalu berlebihan.
b. Ketidakseimbangan kimiawi
Hiperkalemia, hipoglikemia dan asidosis.
c. Demam
Paling sering terjadi pada anak balita.
d. Patologis otak
Akibat dari cidera kepala, trauma, infeksi, peningkatan TIK.
e. Eklampsia
Hipertensi prenatal, toksemia gravidarum.
f. Idiopatik
Penyebab tidak diketahui
Mengetahui
(………………………………………) (………………………………)