Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “DIABETES

MELLITUS” DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Dosen Pengampu: Nataria Yanti Silaban, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Cut Mutia (2214201080)


2. Aulia Ningsih (2214201076)
3. Fadillah Husnariani Zein (2214201108)
4. Rizky Fauziah Ritonga (2214201098)
5. Dinda Auliyah Simanullang (2214201109)
6. Gita Amelia (2214201086)
7. Nurul Tasia Hasibuan (2214201095)
8. Desi Rizkyani Gule (2214201112)
9. Dinda Silvyana Ritonga (2214201082)
10. Aresna Zega (2214201071)
11. Roswita Laia (2214201101)
12. Krismawati Faana (2214201089)
13. Wardin Septriman Nazara (2214201104)

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TAHUN 2024
RESUME KASUS
Ny. S usia 70 tahun, lahir pada tanggal 25 maret 1953, dirujuk dari rumah sakit
luar ke RSU Imelda Pekerja Indonesia di ruangan Sakura dengan nomor RM
15158/303804. Masuk pada tanggal 3 maret 2024 pukul 10:10 WIB. dengan
keluhan, pasien mengalami penurunan kesedaran sejak kemarin disertai sesak
napas, memiliki Riwayat DM type 2, batuk berdahak selama >2 minggu, bb
meningkat, mual, muntah, nafsu makan menurun, BAK +, BAB + pasien juga
memiliki Riwayat penyakit terdahulu DM type 2 dan TB paru on OAT. Riwayat
pengguna obat – obat terdahulu; pengunaan OAT ->> stop, ceftriaxone 1 gram,
dex 40%, dex 10%. Riwayat pengobatan/perawatan sebelumnya di RSU Murni
Teguh. Elergi obat tidak ada, elergi makanan tidak ada. Berdasarkan pemeriksaan
fisik dan TTV didapat data BB/TB: 45kg/155cm, RR: 27x/i, TD: 150/90mmHg,
N: 89x/i, T: 36,6 ºC, sensorium apatis, oedem tidak ada, anemis +, Dyspnoe +,
pemeriksaan toraks terdengar ronchi, abdomen soepel dan peristaltik, akral hangat
di daerah ekstrimetas superior dan ekstremitas inferior.
Pada tanggal 3 maret 2024 dilakukan pemeriksaan penunjang di
laboratorium di dapatkan hasil yaitu: HB: 9,3 g/dl, leokosit 13,7, Trombosit
304.000 mm3, Hematokrit 26,0%, natrium 127 mmol/l, kalium 3,2 mmol/l,
Chlorida 96 mmol/l. AGDA; PH: 7,449, PCO2: 35,3 mmHg, Po2: 168 mmHg.
HCo2: 24,7 mmol/l, CO2: 25,8 mmol/l, saturasi oksigen 99,5%, tes gula darah
(KGD) 29 mg/dl, ureum: 29 mg/dl.
Diagnosa medis: Diagnosa primer; hipoglikemia, dm type 2 dam
hyponatremia. Diagnosa sekunder; Susp. tumor paru metastase DD/ Tb paru.
Terapi medis yang diberikan yaitu;
terapi cairan: Ivdf nacl 3% 10 tpm (2 fls), gandeng nacl 0,9% 10 tpm, ivdf B fluid
fls/hr
Terapi injeksi : inj. Levofloxiacine 500mg/hr
: inj. Ranitidien amp/12 jam
: inj. Ondancentron amp/12 jam
Terapi oral : curcuma, Rebamipid 3x1
Diet : MB
A. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS: Pola makan tidak sehat


- Anak pasien mengatakan Px Ketidakstabilan kadar glukosa
memiliki Riwayat penyakit darah
dm type 2, BB meningkat,
mual, muntah, dan nafsu
Kekurangan nutrisi tubuh
makan menurun

DO:
- Pasien mengalami
penurunan kesadaran Produksi glukosa menurun
- Anemis
- KGD: 29 mg/dl
- Hb : 9,3 g/dl
- Leukosit : 3,7
Hipoglikemia
- Trombosit : 304000
- AGDA: ph 7,449, PCo2 35,
HCo2 24,7, Saturasi O2
99,5 %
- TTV
TD: 150/90 mmHg
N : 89 x/i
RR: 27 x/i
T : 36,6 ˚C

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan pola makan


tidak sehat sehingga tubuh kekurangan nutrisi sehingga produksi glukosa
menurun maka terjadilah hipoglikemia. Hipoglikemia ditandai dengan Px
memiliki Riwayat dm type 2, penambahan BB, anemis, KGD 29 mg/dl,
leukosit 3,7, trombosit 304000/mm3.

C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN (SDKI) SLKI SIKI

1. Ketidakstabilan kadar glukosa Ketidakstabilan Kadar Manajemen


darah berhubungan dengan Glukosa Darah Hipoglikemia
pola makan tidak sehat
sehingga tubuh kekurangan Definisi: Definisi:
nutrisi sehingga produksi Kadar glukosa dalam Mengidentifikasi dan
glukosa menurun maka darah rendah mengelola kadar glukosa
terjadilah hipoglikemia. darah rendah
Hipoglikemia ditandai dengan Kriteria Hasil:
Px memiliki Riwayat dm type Setelah dilakukan
2, penambahan BB, anemis, Tindakan Keperawatan Observasi:
KGD 29 mg/dl, leukosit 3,7, selama 24 jam diharapkan 1. Identifikasi tanda dan
trombosit 304000/mm3. kadar glukosa darah gejala hipoglikemia
meningkat dengan 2. Identifikasi
indikator: kemungkinan penyebab
1. Kestabilan kadar hipoglikemia
glukosa darah
2. Status nutrisi Terapeutik:
membaik 1. Berikan glukagon, jika
perlu
2. Berikan karbohidrat
kompleks dan protein
sesuai diet
3. Pertahankan kepatenan
jalan napas

Edukasi:
1. Anjurkan membawa
karbohidrat sederhana
setiap saat
2. Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
3. Ajarkan perawatan
mandiri untuk
mencegah hipoglikemia
spt; mengurangi insulin
dan meningkatkan
asupan makanan

Kolabolasi:
1. Kolaborasi pemberian
dekstrose, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
glukagon, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai