DOSEN PENGAMPU :
NPM 19330122
Kelas :B
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1
Herman, F. 1993. Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral pada Penderita Diabetes mellitus.Pharos Bulletin No.1
2
Adam, J,M.F. 2000. Klasifikasi dan Kriteria Diagnosis Diabetes Millitus yang Baru. Cermin Dunia Kedokteran
No.127
3
Katzung.G.B. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika
proinsulin, dihidrolisis dalam granula penyimpanan untuk membentuk insulin dan peptide C
residual. Granula menyimpan insulin sebagai kristal yang mengandung zink dan insulin.
Glukosa merupakan stimulus paling kuat untuk pelepasan insulin dari sel-sel β
Langerhans. Terdapat sekresi basal yang kontinu dengan lonjakan pada waktu makan. Sel-sel
β memiliki kanal K+ yang diatur oleh adenosin trifosfat (ATP) intraseluler. Saat glukosa
darah meningkat, lebih banyak glukosa memasuki sel β dan metabolismenya menyebabkan
peningkatan ATP intraseluler yang menutup kanal ATP. Depolarisasi sel β yang
diakibatkannya mengawali influx ion Ca2+ melalui kanal Ca2+ yang sensitive tegangan dan ini
memicu pelepasan insulin (Katzung, 2002).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN