Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN KGD

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERGLIKEMI


DI RUANG ICU RSUD M.YUNUS
KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :
SURYANI LARAS SAFITRI
NPM. 2226050053

PRECEPTOR AKADEMIK PRECEPTOR KLINIK

Ns. Ida Rahmawati, S.Kep., M.Kep Ns. Eli Suaryati, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023
A. Definisi
Hiperglikemia adalah keadaan peningkatan glukosa darah daripada rentang kadar
puasa normal 80-90 mg/dl atau rentang non puasa sekitar 140-160 mg/dl darah.
Hiperglikemia adalah terdapatnya glukosa darah yang tinggi didalam darah
(tentang normal kadar glukosa darah adalah 3,0-5,0) mmol/liter). Hiperglikemi
merupakan tana yang biasanya menunjukan penyakit diabetes mellitus.
B. Etiologi
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin
adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang perana penting. Faktor
predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi, pada penderita hiperglikemi khususnya
diabetes mellitus terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini merupakan
respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
C. Patofisiologi
Hiperglikemi dapat disebabkan defisiensi insulin yang dapat disebabkan oleh
proses autoimun, kerja pancreas yang berlebih dan herediter. Insulin yang menurun
menyebabkan glukosa sedikit yang masuk ke dalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas
dengan kadar glukosa dalam darah meningkat. Kompensasi tubuh dengan meningkatkan
glucagon sehingga terjadi proses gluconeogenesis. Selain itu tubuh akan menurunkan
penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati serta peningkatan produksi glukosa oleh
hati dengan pemecahan lemak terhadap kelaparan sel. Hiperglikemia dapat meningkatkan
jumlah urin yang mengakibatkan dehidrasi sehingga tubuh akan meningkatkan rasa haus.
Penggunaan lemak untuk menghasilkan glukosa memproduksi badan keton yang dapat
mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keton dan mual (nausea) hingga
terjadi asidosis.
Dengan menurunnya insulin dalam darah asupan nutrisi akan meningkat sebagai
akibat kelaparan sel. Menurunnya glukosa intrasel menyebabkan sel mudah terinfeksi.
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada dinding pembulu
darah yang membentuk plak sehingga pembulu darah menjadi keras (arteriklerosis) dan
bila plak itu terlepas akan menyebabkan terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat
menutup aliran darah yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain (tergantung letak
tersumbatnya, missal cerebral dapat menyebabkan stroke, ginjal dapat menyebabkan
gagal ginjal, jantung dapat menyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan
retinopati) bahkan kematian.
D. Manifestasi Klinik
Gejala awal umumnya yaitu (akibat tingginya kadar glukosa darah) :
1. Polipagi
2. Polidipsi
3. Poliuri
4. Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering
5. Rasa kesemutan, keram otot
6. Penurunan berat badan
7. Kelemahan tubuh
8. Luka yang tidak sembuh-sembuh
E. Komplikasi
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Komplikasi akut :
a) Ketoasidosis diabetic
b) Koma hiperglikemik hiperismoler non ketorik
c) Hipoglikemia
d) Asidosis lactate
e) Infeksi berat
2. Komplikasi kronik
a) Komplikasi vaskuler
- Makrovaskuler : penyakit jantung coroner, stroke, pembulu darah perifer
- Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
b) Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gatroporesis, diare diabetic, buli-
buli neurogenic, gangguan reflex kardiovaskuler.
- Campuran vascular neuropati
- Ulkus kaki
- Komplikasi pada kulit
F. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnostik dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (plasma vena).
Bila GDS 100-200 mg% sehingga perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral. Kriteria
baru penentu diagnostik Diabetes Melitus menurut American Association menggunakan
GDP > 126 mg/dl. Pemeriksaan yang perlu diperhatikan pada pasien hiperglikemi
adalah :
1. Glukosa darah : meningkat 200-100 mg/dl atau lebih
2. Aseton plasma : positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolestrol meningkat
4. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
5. Elektrolit :
- Natrium : mungkin normal, meningkat atau menurun
- Kalium : normal atau meningkat semu (perpindahan seluler)
selanjutnya akan menurun
- Fospor : lebih sering menurun
6. Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
mencerminkan control DM yang kurang selama 4 bulan terakhir (selama hidup
SDM).
7. Glukosa darah arteri
biasanya menunjukan pH rendah dan menurun pada HCO3 (asidosis metabolic)
dengan kompensasi respiratorik.
8. Trombosit darah
Ht mungkin meningkat (dehidrasi), leukositiosis, hemokonsentrasi, merupakan respon
terhadap setres atau infeksi
9. Ureum/kreatinin
mungkin meningkat atau normal (dehidrasi penurunan fungsi ginjal)
10. Amylase darah
Mungkin meningkat yang mengindikasi adanya pankretitis akut sebagai penyebab
DKA
11. Insulin darah
Mungkin menurun atau bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau normal sampai
tinggi (tipe II) yang mengindikasi insufisiensi insulin/gangguan dalam
penggunaannya (endogen/eksogen). Resisiten insulin dapat berkembang sekunder
terhadap pembentukan antibody (autoantibodi)
12. Pemeriksaan fungsi tiroid
Peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan
akan insulin
13. Urine
Gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolitas mungkin meningkat
14. Kultur dan sensivitas
Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernafasan dan infeksi pada
luka
15. Ultasonografi
G. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi hiperglikemi adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan
kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya kompilkasi vaskuler serta
neuropati.
1. Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemi
a) Diet
- Komposisi makanan :
Karbohidrat = 60% - 70%
Protein = 10% - 15%
Lemak = 20% - 25%
- Jumlah kalori perhari
Antara 1100 – 2300 kkal
Kebutuhan kalori basal : laki-laki 30 kkal/kg BB dan perempuan 25 kkal/kg
BB.
Penilaian status gizi.
Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa
adalah :
Kurus : BB x 40-6 kalori/hari
b) Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani :
- Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin,
meningkatkan sensitivitas insulin).
- Menurunkan berat badan
- Mencegah kegemukan
- Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid
darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagusi darah.
c) Penyuluhan
d) Obat berkaitan hiperglikemi
- Obat hiperglikemi oral :
1) Sulfoniluria : glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimepiride, glipizid
2) Biguanid (metformin)
3) Inhibitor glucosidate
4) Tiosolidinedlones
- Insulin
1) Insulin reaksipendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis
obat insulin yang memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh
dalam waktu 30 menit sejak ia dimasukan ke dalam tubuh. Obat insulin ini
bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah
pnderita, dan segera menghilang setelah 6-8 jam kemudian.
2) Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1
hingga 2 jam setelah ia disuntikan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat
insulin ini tidak memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara
stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh
penderita diabetes, contohnya Levemir dan Latus.
3) Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja
menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah dicuntikan ke dalam
tubuh. Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam dan setelahnya.
Contohnya Humulin m3, Hypurin dan Insuman.
4) Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke
dalam tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90
menit dan pengruhnya akan segerah menghilang setelah 3-5 jamkemudian.
Contohnya obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan
Velosulin.
H. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan,
agama, alamat, tanggal/jam masuk RS, jam pengkajian, diagnose medis, No.
Rekam Medik
b) Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
hubungan dengan pasien
c) Keluhan utama
d) Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
e) Pengkajian primer
- Airway
- Breathing
- Circulation
- Disability
- Exposure

Anda mungkin juga menyukai