DISUSUN OLEH:
TITANIA AULIA PUTRI
2226050044
I. ANALISA KASUS
Ny. P berusia 82 tahun mengatakan masuk ke Panti Sosial Tresna Werdha atas dasar
Ny.p mengatakan datang ke Panti Sosial Tresna Werdha pada lebaran haji tahun 2022,
yang mengantarkan Ny.P ke Panti Sosial Tresna Werdha adalah anggota Kepolisian. Pada
saat pengkajian, Ny. P mengatakan memiliki penyakit asam urat dan Ny. P mengeluh
nyeri di pada lutut kanan baru 3 bulan sedangkan lutut yang sebelah kiri kurang lebih 10
tahun, pegal-pegal, badan sakit-sakit, dan mudah kelelahan. Klien mengatakan nyeri di
persendiannya, pada saat perawat melakukan pengkajian PQRST didapatkan skala nyeri
berada di 8. Saat pengkajian Ny. P mengatakan saat asam uratnya kambuh terasa nyeri,
sakit pegal hingga mengganggu aktifitas Ny. P.
II. PENGKAJIAN
Nama panti : Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa
Alamat panti : Jl. Adam Malik No 9 pagar dewa provinsi Bengkulu
Tanggal Masuk : 9 Juli 2022
No . register :-
A. Identitas klien
Nama : Ny. Poniem ( Wisma Anggrek)
Alamat : Palembang
Telp :-
TTL : Panorogo, 14-07-1940
Umur : 82 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : cerai mati
Pendidikan :-
Orang Yang Paling Dekat Dihubungi : tidak ada
B. Alasan masuk ke panti
Ny.p mengatakan datang ke Panti Sosial Tresna Werdha pada lebaran haji tahun 2022,
yang mengantarkan Ny.P ke Panti Sosial Tresna Werdha adalah anggota Kepolisian,
C. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Ny. P mengatakan ia bersyukur karena tidak pernah mengalami sakit yang
serius dan menular.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Februari 2023 pukul 11.00 WIB di wisma
Anggrek. Ny. P mengatakan memiliki penyakit asam urat dan Ny. P mengeluh
nyeri di pada lutut kanan baru 3 bulan sedangkan lutut yang sebelah kiri kurang
lebih 10 tahun, pegal-pegal, badan sakit-sakit, dan mudah kelelahan. Klien
mengatakan nyeri di persendiannya, pada saat perawat melakukan pengkajian
PQRST didapatkan skala nyeri berada di 8. Saat pengkajian Ny. P mengatakan
saat asam uratnya kambuh terasa nyeri, sakit pegal hingga mengganggu aktifitas
nenek P.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ny. P mengatakan orang tua dari Ny. P sudah meninggal dunia tidak memiliki
Riwayat penyakit dan Ny. P juga tidak mempunyai riwayat penyakit menular
dikeluarganya.
D. Status Fisiologi
Postur tulang membungkuk, suhu 37 0
C, tekanan darah 130/100 mmHg, nadi 82/
menit, Respirasi 22x /menit berat badan 48 kg, tinggi badan 155 cm, tingkat
kesadaran composmentis.
E. Pengkajian Head To Toe
1. Kepala terlihat bersih, tidak ada kerontokan pada rambut, dan juga tidak ada
keluhan.
2. Mata konjungtiva tidak ada peradangan, penglihatan rabun
3. Hidung berbentuk simetris, penciuman tidak terganggu, dan tidak ada peradangan.
4. Mulut dan tenggorokan terlihat bersih, mukosa lembab, tidak ada peradangan,
gigi geligi bagian atas dan bawah pada Ny. P sudah ada yang lepas. Tidak ada
radang pada gusi, tidak ada kesulitan mengunyah menelan.
5. Telinga terlihat bersih, pendengaran kurang.
6. Abdomen berbentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung, tidak ada
bising usus, tidak ada massa pada abdomen.
7. Genitalia bersih, tidak ada hemoroid, dan tidak ada hernia.
8. Ekstremitas bawah
Kekuatan otot
5555 5555
3333 3333
(Skala 0-5)
0: Lumpuh
1: Ada kontraksi
2: Melawan gravitasi dengan sokongan
3: Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4: Melawan gravitasi tapi ada tahanan sedikit
5: Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
9. Postur tubuh
Posur tubuh : Bungkuk
Rentang gerak : Kanan : ada sedikit keterbatasan gerak
Kiri : ada sedikit keterbatasan gerak
Deformitas : Tidak ada
Tremor : Tidak ada
Edema kaki : Tidak ada
Penggunaan alat bantu : Tidak ada
Reflek
Refleks Kanan Kiri
Biseps + +
Trisep + +
Patela + +
Archiles + +
10. Integumen
Integumen terlihat bersih, warna kulit sawo matang, kulit lembab, tidak ada
gangguan pada kulit, turgor kulit keriput.
F. Pengkajian keseimbangan untuk lansia (Tinneti, ME dan Ginter, SF,1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan kesimbangan
a. Bangun dari kursi
Ny. P dapat bangun dari duduk dan tidak mengalami kesulitan.
b. Duduk ke kursi
Ny. P duduk dikursi dengan baik dan mengatur posisi duduk yang sesuai dan
nyaman.
c. Menahan dorongan pada sternum
Ny. P tidak membutuhkan alat bantu untuk memegang objek dukungan.
d. Mata tertutup
Menggerakkan kaki dengan baik dan secara hati-hati.
e. Gerakan menggapai sesuatu
Ny. P mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya.
f. Membungkuk
Ny. P mampu membungkuk, untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya :
pulpen) dari lantai, dan berdiri tidak memegang alat bantu.
2. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan :
a. Ny. P mampu berjalan
b. Ketinggian langkah kaki
Ny. P mampu mengangkat kaki dengan ketinggian kira-kira 25 cm.
c. Kontinuitas langkah kaki
Kontinuitas langkah kaki konsisten.
d. Kesimetrisan langkah
Ny. P melangkah dengan langkah-langkah normal
e. Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak ada penyimpangan jalur pada saat berjalan
f. Berbalik
Pada saat berbalik, Ny. P mampu berbalik dengan baik.
G. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal
3. Mampu berinteraksi √
4. Mampu bekerjasama
Ny. P mampu berinteraksi dengan teman-teman diwismanya dan hubungan
mereka terbina dengan baik.
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal
3. Mampu berinteraksi √
4. Mampu bekerjasama
Ny. P mengatakan sudah jarang pernah kewisma lain semenjak kaki nya terasa
sakit.
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
1. Sering
2. Jarang √
3. Tidak pernah
Ny. P mengatakan sudah jarang pernah kewisma lain semenjak kaki nya terasa
sakit.
Stabilitas emosi
1. Labil
2. Stabil √
3. Iritabel
4. Datar
Emosi Ny. P stabil dan tampak tenang, dengan emosi yang menetap sesuai
dengan stimulus yang ada.
Motivasi penghuni panti
1) Kemampuan sendiri √
2) Terpaksa
Ny.p mengatakan datang ke Panti Sosial Tresna Werdha di antar oleh anggota
Kepolisian
Frekuensi kunjungan keluarga
1) 1 kali/bulan
2) 2 kali/bulan
3) Jarang
3) Tidak pernah √
Ny. P mengatakan tidak pernah ada keluarga atau anaknya berkunjung ke panti
social tresna werdha.
H. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1. Apakah klien mengalami susah tidur : kadang-kadang
2. Ada masalah atau banyak pikiran : tidak ada masalah atau pikiran
3. Apakah klien murung atau menangis sendiri : tidak.
4. Apakah klien sering was-was atau khawatir : tidak.
5. Pengukuran tingkat depresi
Jumlah : 10
0 – 10 = Not Depressed
11 – 20 = Mild Depressed
21 – 30 = Severe Depresed
Kesimpulan : Ny. P mendapatkan nilai 8 pada pengukuran GDS. Klien termasuk pada
not depressed
REGISTRASI
(jumlah percobaan 4 x)
BAHASA
Skor Total 19
Skor :19
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Ny. P mempunyai skor 19, jadi klien dalam keadaan Probable
gangguan kognitif
Penilain :
0–2 : ketergantungan
21 – 61 : ketergantungan berat/ sangat tergantung
62 – 90 : ketergantungan berat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan : Tingkat kemandirian Ny. P sehari-hari adalah mandiri
J. Pengkajian Lingkungan
Pemukiman
Klien tinggal di Wisma Anggrek, ruang tersebut mempunyai 6 ruang kamar, 2 kamar
mandi dan toilet, dan ada ruang tamu yang berada di depan dekat pintu masuk,
terdapat kursi sofa, meja, dan TV.
Klien tinggal dipanti yang pemukimannya cukup ramai karena ada 83 orang lansia
dan beberapa pegawai yang tinggal disana.
K. Pengkajian Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klien kadang-kadang beribadah dan shalat berjamaah ke masjid.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan klien mengatakan
kalau penyakitnya ini bisa sembuh kalau terus diobati.
ANALISA DATA
Nama : Ny. P
Umur : 82 tahun
Wisma : Anggrek
A. DIAGNOSA
Data Pendukung
Keluarga dengan
masalah : Nyeri
Kronis
DS: D.007 Nyeri kronis L.0806 TUJUAN KHUSUS I.08238 Setelah dilakukan intervensi
- Klien mengatakan 7 berhubungana 6 keperawatan selama 1 pertemuan klien
Setelah dilakukan mampu mengenal masalah
dengan kondisi
nyeri di bagian intervensi
muskuloskeletal
lutut kiri dan keperawatan selama Manajemen nyeri
kronis dibuktikan
1 pertemuan klien
kanan dengan keluhan Observasi
mampu mengenal
nyeri di bagian lutut
- Klien mengeluh masalah - Identifikasi lokasi, karakteristik,
kiri dan kanan,
nyeri persendian, pegal-pegal, badan durasi, frekuensi, intensitas nyeri
Tingkat nyeri
pegal-pegal, sakit. - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri
badan sakit menurun - Identifikasi respons nyeri non
- Klien mengatakan - Meringis menurun verbal
saat kambuh - Identifikasi faktor yang
merasakan mudah memperberat dan memperingan
capek hingga nyeri
mengganggu Terapeutik
aktifitas - Berikan teknik nonfarmakologis
DO : untuk mengurangi rasa nyeri
- Mengeluh nyeri (mis.kompres hangat/dingin, terapi
persendiaan musik, terapi pijat, aromaterapi)
- Sakit dibagian - Kontrol lingkungan
lutut kiri dan - Fasilitasi istirahat dan tidur
kanan Edukasi
- Pegal-pegal, - Jelaskan strategi meredakan nyeri
badan sakit - Ajurkan menggunakan analgetik
- Mudah kelelahan secara tepat
- TTV: - Ajarkan teknik nonfarmakologis
- Suhu : 37 0 c untuk mengurangi rasa nyeri
- Tekanan darah Kolaborasi
: 130/100 - Kolaborasi pemberian analgetik,
mmHg jika perlu
- RR : 22
X/mnit
- N : 82
X/mnit
S :8
DS: D.005 Gangguan mobilitas L.0504 TUJUAN KHUSUS I.06171 Setelah dilakukan intervensi
- Klien 4 fisik berhubungan 2 keperawatan selama 1 pertemuan klien
Setelah dilakukan mampu mengenal masalah
mengatakan dnegan kekakuan intervensi
mengeluh sulit sendi dibuktikan Dukungan ambulasi
keperawatan selama
menggerakan dengan sulit Observasi :
1 pertemuan klien
ekstremitas menggerakan - Identifikasi adanya nyeri atau
mampu mengenal
- Klien ekstremitas keluhan fisik lainnya
masalah diharapkan
mengatakan - Identifikasi toleransi fisik
mobilitas fisik
sakit pada melakukan ambulasi
meningkat menurun
lutut kiri dan - Monitor kondisi umum selama
dengan kriteria hasil:
kanan melakukan ambulasi
DS: D.001 Defisit nutrisi L.0303 TUJUAN KHUSUS I.02075 Setelah dilakukan intervensi
- Klien 9 berhubungan dengan 0 keperawatan selama 1 pertemuan klien
Setelah dilakukan mampu mengenal masalah
mengatakan faktor fisiologis intervensi
nafsu makan dibuktikan dengan keperawatan selama Manajemen nutrisi
1 pertemuan klien Observasi
menurun nafsu makan
mampu mengenal
- Klien menurun - Identifikasi status nutrisi
masalah
mengatakan - Identifikasi alergi dan intoleransi
Status nutrisi
suka lemas makanan
kelelahan dihabiskan
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (
mis.pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
Hari/tanggal dan
Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
waktu
Hari/tanggal dan
Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
waktu