Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. S DENGAN


KATARAK DI WISMA SAKURA PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA (PSTW) PAGAR DEWA KOTA BENGKULU
31 JANUARI-5 FEBRUARI 2022

DISUSUN OLEH:

NIMI HARYANTI
1826010005

PEMBIMBING AKADEMIK PRECEPTOR KLINIK

(Ns, Hanifah, S.Kep, M.Kep) (Marlisa, Amd, Keb)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022
LAPORAN KASUS
KATARAK
A. PENGKAJIAN
Nama panti : Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa
Alamat panti : Jl. Adam Malik No 9 pagar dewa provinsi
Bengkulu
Tanggal masuk :-
No . register :-
a. Identitas klien
Nama : Tn.S
Alamat : Unit 9, Kabupaten Argamakmur Bengkulu
Utara
Telp :-
TTL : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Lajang
Pendidikan : Sarjana Hukum
Orang Yang Paling Dekat Dihubungi : Saudara
b. Alasan masuk ke panti
Tn.W mengatakan dirinya di bawa ke Panti Tresna Werdha
dibawa oleh pihak kecamatan mengingat beliau masih lajang dan
tidak ada yang mengurusnya. Sebelum dibawa ke panti Tn.S
mengatakan mengalami sakit rematik, setelah dibawa ke panti juga
mengalami rematik sampai.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Tn. S mengatakan ia bersyukur karena tidak pernah mengalami
sakit yang serius dan menular. Sebelum dibawa ke panti Tn.W
mengatakan mengalami sakit rematik.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Tn.S berusia 72 tahun mengatakan dirinya di bawa ke
Panti Tresna Werdha dibawa oleh pihak kecamatan
mengingat beliau masih lajang dan tidak ada yang
mengurusnya. Sebelum dibawa ke panti Tn.S mengatakan
mengalami sakit rematik, setelah dibawa ke panti juga
mengalami rematik sampai tidak bisa berjalan namun untuk
sekarang sudah tidak separah dulu. Sekarang Tn.S
mengatakan mengalami masalah gangguan penglihatan
dimana penglihatannya tidak lagi jelas hanya tampak putih
kabut. Postur tulang membungkuk, suhu 3603 C, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 54/menit, Respirasi 24x /menit,
tinggi tingkat kesadaran composmentis.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 31 Januari 2022
pukul di wisma Sakura. Tn.S mengatakan penglihatannya
mengalami gangguan dimana saat melihat hanya tampak
kabut putih, untuk aktivitas Tn.S Sudah tidak busa berjalan
lagi, buang air kecil Tn. S di ember bawah tempat tidur
sedangakan jika mau BAB Tn. S pergi ke kamar mandi
dengan bantuan kursi kecil nya,Tn. S mengatakan bahwa dia
jarang mandi karena kesulitan dengan keadaaan nya yang
tidak bisa melihat dengan jelas, Tn S terlihat lelah, tampak
sedih karena dengan kedaan yang dialaminya, Tn. S juga
mengeluh nyeri pada bagian extremitas kanan dan dibagian
lutut kaki, terasa kaku saat aktifitas. Klien mengatakan sakit
pada bagian extremitas atas sebelah kanan dan persendian
kaki pada saat dillakukan pengkajian PQRST didapatkan
hasil P : nyeri disebabkan karena rematik, Q : Nyeri terasa
tertusuk seperti kesemutan, R : nyeri pada bagian extremitas
atas sebelah kanan dan lutut kaki , S : skala nyeri sedang
(5), T : nyeri muncul kadang-kadang saat melakukan gerakan
Tn.S mengatakan mengeluh sulit tidur,Tn.S mengatakan
sering terbangun waktu tidur dimalam hari.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Tn.S mengatakan dikeluargannya tidak ada yang mengalami
penyakit sepertinya, dan juga tidak mempunyai riwayat
penyakit menular dikeluarganya.
d. Status Fisiologi
Postur tulang membungkuk, suhu 360 3C, tekanan darah 100/60
mmHg, nadi 54/menit, Respirasi 24x /menit, tingkat kesadaran
composmentis.
e. Pengkajian Head To Toe
1. Kepala :
Warna rambut terlihat putih, terdapat kotoran dikepalanya.
2. Mata :
penglihatan tidak normal karena saat melihat hanya tampak
kabut putih, terdapat kotoran di matanya.
3. Hidung :
berbentuk simetris, penciuman tidak terganggu, dan tidak ada
peradangan.
4. Mulut
Bibir nya terlihat lembap, terdapat caries di gigi,tidak ada
peradangan, gigi geligi bagian atas dan bawah pada Tn.S sudah
ada yang lepas. Tidak ada radang pada gusi, tidak ada kesulitan
mengunyah menelan.
5. Telinga :
terlihat ada kotoran, Pendengran Tn. S Kurang baik. Tn.S bisa
mendengar ketika orang berbicara kencang di dekat telinga nya.
6. Abdomen :
berbentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung,
tidak ada bising usus, tidak ada massa pada abdomen.
7. Ekstremitas bawah
Kekuatan otot
4444 4444
4444 4444
(Skala 0-5)
0: Lumpuh
1: Ada kontraksi
2: Melawan gravitasi dengan sokongan
3:Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4: Melawan gravitasi tapi ada tahanan sedikit
5: Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh

8. Postur tubuh
Posur tubuh : Bungkuk
Rentang gerak : Kanan : ada keterbatasan gerak
Kiri : tidak ada keterbatasan gerak
Deformitas : tidak ada
Tremor : tangan
Edema kaki : Tidak ada
Penggunaan alat bantu : ada kursi kecil yg digunakan untuk ke
wc untuk BAB
9. Integumen
Terdapat flek hitam di integument klien, turgor kulit keriput,
kuku klien panjang terdapat kotoran dikuku klien yang sudah
menghitam

f. Pengkajian keseimbangan untuk lansia (Tinneti, ME dan Ginter,


SF,1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan kesimbangan
a. Bangun dari tempat tidur
Tn.S dapat bangun dari tempat tidur secara hati-hati, klien
mengalami kesulitan dalam bergerak.
b. Duduk ke kursi
Tn.S duduk dikursi secara hati-hati dan mengatur posisi
duduk yang sesuai dan nyaman.
c. Menahan dorongan pada sternum
Tn.S memegang objek dukungan untuk menahan dorongan
pada sternum.
d. Mata tertutup
Menggerakkan kaki secara hati-hati dan memegang objek
dukungan untuk menahan dorongan.
e. Gerakan menggapai sesuatu
Tn.S mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
namun dengan meraba terlebih dahulu
f. Membungkuk
Tn.S kurang mampu membungkuk, untuk mengambil objek-
objek kecil (misalnya : pulpen) dari lantai, dan berdiri
memegang alat bantu.
g. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal √
3. Mampu bernteraksi
4. Mampu bekerjasama
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal √
3. Mampu berinteraksi
4. Mampu bekerjasama
Tn.S mengatakan ia jarang datang ke wisma lainnya untuk
mengobrol bersama-sama. Tn.S lebih sering mengobrol dengan
teman satu wismanya saja
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
1. Sering
2. Jarang
3. Tidak pernah √
Tn.S tidak pernah melakukan interakasi dengan teman-teman
diwisma lainnya, untuk berjalan keluar klien takut karena tidak
dapat melihat dengan jelas
Stabilitas emosi
1. Labil √
2. Stabil
3. Iritabel
4. Datar
Motivasi penghuni panti
1) Kemampuan sendiri
2) Terpaksa √
Tn.S mengatakan masuk kepanti ada sedikit unsur paksaan dari
pihak kecamatan, karena klien mulai mengalami rematik dan
tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Frekuensi kunjungan keluarga
1) 1 kali/bulan
2) 2 kali/bulan
3) Jarang √
3) Tidak pernah
Tn.S mengatakan keluarga yang datang mengunjunginya
termasuk jarang karena jarak yang lumayan jauh.
h. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1. Apakah klien mengalami susah tidur : iya, Tn.S mudah
terbangun saat malam hari
2. Ada masalah atau banyak pikiran : untuk saat ini kadang ada
masalah atau pikiran
3. Apakah klien murung atau menangis sendiri : tidak.
4. Apakah klien sering was-was atau khawatir : khawatir karena
mengalami masalah dengan penglihatannya
5. Pengukuran tingkat depresi

a. Skala Depresi Geriatric (GDS), Yesavage dkk, 1983


No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas

dengan kehidupannya?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan
banyak kegiatan atau kesenangan akhir- √
akhir ini?
3. Apakah bapak/ibu sering merasa

hampa/kosong dalam hidup ini?
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? √
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai

harapan yang baik di masa depan ?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek

yang mengganggu terus menerus ?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang

baik setiap saat ?
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang

buruk akan terjadi pada anda ?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian

besar waktu?
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak

mampu berbuat apa-apa?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan

gelisah ?
12. Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal √
dirumah dari pada keluar dan mengerjakan
sesuatu ?
13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir

tentang masa depan ?
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering

pelupa?
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup

bapak/ibu sekarang ini menyenangkan ?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan

putus asa ?
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga

akhir-akhir ini?
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir

tentang masa lalu?
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini

menggembirakan?
20. Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai

kegiatan yang baru?
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ? √
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang

ini tidak ada harapan ?
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain

lebih baik keadaannya dari pada bapak/ibu?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-

hal yang sepele ?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin

menangis ?
26. Apakah bapak/ibu sulit berkosentrasi ? √
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu

bangun tidur dipagi hari ?
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di √
pertemuan social ?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat

suatu keputusan ?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap
mudah dalam memikirkan sesuatu seperti √
dulu ?

Jumlah : 17
0 – 10 = Not Depressed
11 – 20 = Mild Depressed
21 – 30 = Severe Depresed
Kesimpulan : Tn. J mendapatkan nilai 17 pada pengukuran GDS. Klien
termasuk pada Mild Depressed

b. Pengukuran tingkat kerusakan intelektual


Short Portable Mental Status Quesioner (SPMSQ); Pfeiffer E, 1975
Pertanyaan
Benar Salah Nomor

√ 1. Tanggal berapa hari ini ?


√ 2. Hari apa sekarang ?
√ 3. Apa nama tempat ini ?
√ 4. Dimana alamat anda ?
√ 5. Berapa umur anda ?
√ 6. Kapan anda lahir ?
√ 7. Siapa Presiden Indonesia
Siapa Presiden Indonesia
√ 8.
sebelumnya?
√ 9. Siapa nama ibu anda ?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
√ 10. pengurangan 3 dari setiap angka
baru, secara menurun.
Jumlah : 7 3
Sumber : Burns, 1999. Assesment Scales in Old Age Psychiatry.
Marthin Dunitz Ltd. London P.56- 57
Hasil : Salah 3 (fungsi intelektual kerusakan ringan)
Interpretasi :
Salah 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Salah 3 – 4 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 5 – 7 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 8 – 10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : klien mempunyai jawaban salah 3 buah pada
pengukuran SPMSQ, sehingga klien memiliki Fungsi
intelektual utuh.
c. Identifikasi aspek kognitif
Mini Mental State Examination (MMSE); Folstein MF, 1975

Skor Skor
Orientasi
Maksimum Manula
5 1 Sekarang (hari), (tanggal), (bulan),
(tahun), berapa dan (musim) apa?
5 1 Sekarang kita berada dimana?
(jalan), (no. rumah), (kota),
(kabupaten), (propinsi).
REGISTRASI
- Pewawancara menyebutkan nama 3
buah benda, 1 detik untuk tiap benda.
Kemudian mintalah lansia
mengulang ke 3 nama tersebut.
Berikan satu angka untuk setiap
jawaban yang benar. Bila masih
salah, ulanglah penyebutan ke 3
nama tersebut, sampai ia dapat
mengulangnya dengan benar.
Hitunglah jumlah percobaan dan
catatlah (bola, kursi, sepatu)
(jumlah percobaan 4 x)
ATENSI DAN KALKULASI
5 - Hitunglah berturut-turut selang 7
mulai dari 100 ke bawah 1 angka
untuk tiap jawaban yang benar.
Berhenti setelah 5 hitungan. (93, 86,
79, 72, 65). Kemungkinan lain :
ejalah kata “dunia” dari akhir ke
awal (a-i-n-u-d).
MENGINGAT KEMBALI
(RECALL)
3 - Tanyalah kembali nama ke 3 benda
yang telah disebutkan di atas.
Berikan 1 angka untuk setiap
jawaban yang benar.
BAHASA
9 - a. apakah nama benda-benda ini ?
(perlihatkan pensil dan arloji) (2
angka)
b. ulanglah kalimat berikut: “ Jika
Tidak Dan Atau Tapi” (1 angka)
c. laksanakan 3 buah perintah ini:
“peganglah selembar kertas
dengan tangan kananmu, lipatlah
kertas itu pada pertengahan dan
letakkan di lantai (3 angka)
d. bacalah dan laksanakan perintah
berikut: “pejamkan mata anda” (1
angka).
e. Tulislah sebuah kalimat (1
angka)
f. Tirulah gambar ini (1 angka)
0

Skor Total -

Skor :19
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif
Kesimpulan : -

i. Pengkajian perilaku terhadap kesehatan


Kebiasaan merokok : Tn.S Tidak merokok
a. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi, klien makan 3 x sehari, jumlah
makanan yang dihabiskan hanya bebrapa sendok.
Pola pemenuhan cairan, kllien sering minum air putih.
Pola kebiasaan tidur klien mengatakan kadang-kadang susah tidur
dan mudah terbangun pada waktu malam hari.
Pola eliminasi BAB/BAK klien mengatakan jarang BAB
Pola aktifitas, klien tidak bisa beraktivitas terlalu berat
dikarenakan klien mudah merasa capek dan kekuatan otot
menurun.
b. Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari
Pengkajian Fungsional berdasarkan
Barthel Indeks ; Mahoney & Barthel, 1965
Nilai
Nilai
No Aktivitas Bant Man
man
uan diri
ula
1. Makan 0 10 10
Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan 5 15 15
sebaliknya , termasuk duduk di tempat
2. tidur.
Kebersihan diri, mencuci muka, 0 5 5
menyisir, mencukur dan menggosok
3. gigi.
4. Aktivitas toilet 0 10 10
5. Mandi 0 5 5
Berjalan di jalan yang datar (jika tidak 0 15 15
mampu berjalan lakukan dengan kursi
6. roda)
7. Naik turun tangga 10 10 10
Berpakaian termasuk mengenakan 5 10 10
8. sepatu
9. Mengontrol defekasi 0 10 10
10. Mengontrol berkemih 0 10 10
Jumlah 20 100 100

Penilain :62-90
0–2 : ketergantungan
21 – 61 : ketergantungan berat/ sangat
tergantung
62 – 90 : ketergantungan berat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan : Tn. S dalam aktifitas sehari-hari
memiliki ketergantungan berat.

j. Pengkajian Lingkungan
Pemukiman
Klien tinggal di Wisma Sakura, ruang tersebut mempunyai 6 ruang
kamar, 4 kamar mandi dan toilet, dan ada ruang tamu yang berada di
tengah, terdapat kursi, meja.
Klien tinggal dipanti yang pemukimannya cukup ramai karena ada ≥
64 orang lansia dan beberapa pegawai yang tinggal disana.

k. Pengkajian Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klien rajin beribadah dikamarnya tetapi jika klien sedang sehat.

2. Keyakinan tentang kesehatan


Klien mengatakan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan
klien mengatakan kalau penyakitnya ini bisa sembuh kalau terus
diobati.

B.
C. ANALISA DATA

Nama : Kakek Suwarno


Umur : 72 Tahun
Dx. Medis : Katarak
Wisma : Sakura
No Analisa Data Etiologi Masalah
1. DS : Gangguan Risiko Jatuh
- Tn.S mengeluh penglihatannya penglihatan (katarak)
mengalami gangguan di kedua
matanya dimana saat melihat
hanya tampak kabut putih, untuk
aktivitas berjalan Tn.S selalu
meraba-meraba di sekitar areanya
berjalan
DO :
- Mata Tn.S tampak agak keruh
dikeduanya
- Saat melakukan aktifitas tampak
meraba-raba dengan hati-hati.
2. DS : Kondisi Nyeri Kronis
- Tn.S mengeluh nyeri pada bagian muskuloskeletal
Extrimitas atas sebelah kanan dan kronis
lutut kaki
- Tn.S mengatakan nyerinya
muncul karena rematik
P : nyeri disebabkan karena rematik
Q : Nyeri terasa Seperti tertusuk
tusuk.
R : nyeri pada bagian extrimitas atas
sebelah kanan dan bagian lutut kaki
S : skala nyeri sedang (5)
T : nyeri muncul kadang-kadang
saat melakukan aktifitas

DO :
- Tn.S tampak menunjukkan
bagian yang nyeri
- Tn.S tampak gelisah dan kadang
meringis
- Tn.S tampak lebih hati-hati saat
melakukan suatu aktivitas
3. DS : Kurang kontrol tidur Gangguan Pola Tidur
- Tn.S mengeluh mengalami
kesulitan untuk tidur di malam
hari
- Tn.S mengatakan sering
terbangun waktu tidur dimalam
hari karena ada suatu hal yang
kadang mengganggu pikirannya

DO :
-

Diagnosa Yang Mungkin Muncul


1. Risiko jatuh dibuktikan dengan gangguan penglihatan (katarak)
2. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko jatuh dibuktikan dengan gangguan penglihatan (katarak)
2. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskleletal kronis
dibuktikan dengan Tn.S mengeluh nyeri, tampak gelisah dan
meringis serta tampak bersikap protektif terhadap nyeri
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
dibuktikan dengan Tn.S mengeluh kesulitan tidur, sering terbangun
waktu tidur dimalam hari.
PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS KEPERAWATAN OUTCOMES INTERVENSI


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung dengan
masalah : katarak
DS : D.014 Risiko jatuh dibuktikan L.14138 TUJUAN KHUSUS I.1454 Pencegahan jatuh
- Tn.S mengeluh 3 dengan gangguan Setelah dilakukan intervensi 0 Observasi :
penglihatannya mengalami penglihatan (katarak) keperawatan selama 1 1. Identifikasi faktor risiko jatuh
gangguan di kedua pertemuan, diharapkan risiko 2. Identifikasi faktor lingkungan yang
matanya dimana saat jatuh menurun meningkatkan risiko jatuh
melihat hanya tampak Kriteria hasil : Terapeutik :
kabut putih, untuk aktivitas 1. Jatuh saat berjalan menurun 1. Orientasikan ruanga pada pasien dan
Tn.S selalu meraba- keluarga
meraba di sekitar areanya. Edukasi :
DO : 1. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
- Saat melakukan aktifitas, keseimbangan tubuh
seperti makan, I.1451 Manajemen keselamatan lingkungan
minum.Tn.S tampak 3 Terapeutik :
meraba-raba dengan hati-
hati 1. Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
2. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko
I.1238 Edukasi keselamatan lingkungan
4 Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi :
1. Anjurkan menyediakan alat bantu
Data Pendukung dengan
masalah : rematik
DS : D.0078 Nyeri kronis berhubungan L.08066 TUJUAN KHUSUS I.0823 Manajemen nyeri
- Tn.S mengeluh nyeri pada dengan kondisi Setelah dilakukan intervensi 8 Observasi :
bagian Extrimitas dan muskuloskleletal kronis keperawatan selama 1 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
bagian lutut kaki dibuktikan dengan Tn.W pertemuan, diharapkan tingkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Tn.S mengatakan mengeluh nyeri, tampak nyeri menurun : 2. Identifikasi skala nyeri
nyerinya muncul karena gelisah dan meringis serta Kriteria hasil : 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
rematik tampak bersikap protektif 1. Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
P : nyeri pada lutut terhadap nyeri 2. Meringis menurun Terapeutik :
disebabkan karena rematik 3. Gelisah menurun 1. Kontrol lingkungan yang memperberat
Q : Nyeri terasa tertusuk rasa nyeri ( suhu ruangan )
tusuk dan terbakar I.0932 Terapi relaksasi
R : nyeri pada bagian lutut 6 Edukasi :
kaki 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
S : skala nyeri sedang (5) jenis terapi relaksasi
T : nyeri muncul kadang- 2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
kadang yang dipilih
DO : 3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Tn.S tampak 4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
menunjukkan bagian yang relaksasi
nyeri 5. Anjurkan sering mengulangi atau melatih
- Tn.S tampak gelisah dan teknik yang dipilih
kadang meringis I.1239 Edukasi manajemen nyeri
Tn.S tampak lebih hati-hati 1 Terapeutik :
saat melakukan suatu 1. Sediakan materi dan media pendidikan
aktivitas kesehatan
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode dan strategi
meredakan nyeri
Data Pendukung dengan
masalah : gangguan pola tidur
DS : D.0055 Gangguan pola tidur TUJUAN KHUSUS I.0517 Dukungan Tidur
- Tn.S mengeluh berhubungan dengan kurang Setelah dilakukan intervensi 4 Observasi
mengalami kesulitan kontrol tidur dibuktikan keperawatan selama 1 1 Identifikasi pola aktivitas dan tidur
untuk tidur di malam hari dengan Tn.S mengeluh pertemuan, diharapkan pola 2 Identifikasi faktor pengganggu tidur
- Tn.S mengatakan sering kesulitan tidur, sering tidur membaik dan kenyamanan Terapeutik
terbangun waktu tidur terbangun waktu tidur meningkat 1 Modifikasi lingkungan
dimalam hari karena ada dimalam hari. Kriteria hasil : Edukasi
suatu hal yang kadang L.05045 Pola tidur 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
mengganggu pikirannya 1. Keluhan sulit tidur menurun sakit
(1) 2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
DO : 2. Keluhan pola tidur berubah I.1451 Manajemen Lingkungan
- menurun (1) 4 Terapeutik
L.08064 Status kenyamanan 1. Sediakan tempat tidur dan lingkungan
1. kesejahteraan psikologis yang bersih dan nyaman
meningkat (5) Edukasi
1. Jelaskan cara membuat lingkungan rumah
yang aman
I.0517 Dukunga Meditasi
2 Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang tenang
2. Fasilitasi memilih kata-kata yang
memiliki efek menenangkan (ikhlas,
sabar, alhamdulillah, astaghfirullah)
Edukasi
1. Anjurkan mengabaikan pikiran yang
menggangu
2. Anjurkan duduk dengan tenang dalam
posisi yang nyaman
3. Anjurkan menutup mata
4. Anjurkan memfokuskan perhatian pada
saat tarik napas sambil mengucap kata
pilihan
5. Anjurkan melemaskan semua otot dan
tetap rileks
6. Anjurkan melakukan meditasi 1-2 kali
sehari
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Sabtu, 16 Risiko jatuh dibuktikan dengan Pencegahan jatuh S :
Januari 2021
gangguan penglihatan (katarak) Observasi : - Tn.S mengatakan akan lebih
1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh mengontrol lingkungan sekitar.
- Tn.S mengatakan memahami
2. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang informasi yang telah diberikan.
meningkatkan risiko jatuh O:
Terapeutik : - Tn.S tampak dapat menerima dan
1. Mengorientasikan ruanga pada pasien memahami informasi yang diberikan
mengenai bagaimana mengontrol
Edukasi : lingkungan.
1. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
A : Masalah keperawatan teratasi
keseimbangan tubuh P : Intervensi dilanjutkan ke diagnosa kedua
Manajemen keselamatan lingkungan
Terapeutik :
1. Menghilangkan bahaya keselamatan lingkungan
2. Memodifikasi lingkungan untuk meminimalkan
bahaya dan risiko
Edukasi keselamatan lingkungan
Terapeutik :
1. Menyediakan materi dan pendidikan kesehatan
Edukasi :
1. Menganjurkan menyediakan alat bantu
2. Senin, 18 Nyeri kronis berhubungan Manajemen nyeri S:
Januari 2021
dengan kondisi muskuloskleletal Observasi : - Tn.S mengatakan akan lebih
kronis dibuktikan dengan Tn.W 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, berkonsentrasi saat melakukan
aktivitas
mengeluh nyeri, tampak gelisah frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Tn.S akan mengamankan ataupun
dan meringis serta tampak 2. Mengidentifikasi skala nyeri menghilangkan barang-barang yang
dapat membahayakan keselamatannya
bersikap protektif terhadap nyeri 3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
O:
memperingan nyeri
- Tn.S tampak dapat menerima dan
Terapeutik : memahami informasi yang diberikan
1. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri mengenai selalu menjaga konsentrasi
saat melakukan aktivitas, bagaimana
( suhu ruangan ) memodifikasi lingkungan agar aman
Terapi relaksasi
A : Masalah keperawatan teratasi
Edukasi : P : Intervensi tetap dihentikan
1. Menganjurkan mengambil posisi nyaman
2. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
3. Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
yang dipilih
Edukasi manajemen nyeri
Terapeutik :
1. Menyediakan materi dan pendidikan kesehatan
Edukasi :
1. Menjelaskan penyebab, periode dan strategi
meredakan nyeri
3. Rabu, 20 Gangguan pola tidur Dukungan Tidur S : Tn. S Mengatakan akan istirahat dengan
Januari 2021 cukup
berhubungan dengan kurang Observasi
O : Tn.S tampak dapat menerima dan
kontrol tidur dibuktikan dengan 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur memahami informasi yang diberikan
mengenai bagaimana mengontrol
Tn.W mengeluh kesulitan tidur, 2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
istirahat yang cukup.
sering terbangun waktu tidur Terapeutik
A : masalah keerwatan teratasi
dimalam hari. 1. Memodifikasi lingkungan
P : intervensi dihentikan
Edukasi
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Manajemen Lingkungan
Terapeutik
1. Menyediakan tempat tidur dan lingkungan yang
bersih dan nyaman
Edukasi
1. Menjelaskan cara membuat lingkungan rumah yang
aman
Dukunga Meditasi
Terapeutik
1. Menyediakan lingkungan yang tenang
2. Memfasilitasi memilih kata-kata yang memiliki efek
menenangkan (ikhlas, sabar, alhamdulillah,
astaghfirullah)
Edukasi
1. Menganjurkan mengabaikan pikiran yang
menggangu
2. Menganjurkan duduk dengan tenang dalam posisi
yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai