Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN DIABETES MELITUS

PADA Ny.S DI RUANG MAWAR

RUMAH SAKIT PANTI HUSADA SURABAYA

A. DATA UMUM
1. Nama Lansia : Ny. S
2. Usia : 70 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku : Jawa
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Nama Panti : Mawar
7. Pendidikan : Tidak tamat SD (hanya sampai kelas 5 SD)
8. Riwayat Pekerjaan : Tidak bekerja
9. Status Perkawinan : Janda
10. Pengasuh Panti : Ny. Sr

B. ALASAN BERADA DI PANTI


Ny. S berkata,” Awalnya saya tinggal bersama anak angkat saya di Jakarta
mbak. Pada waktu itu saya menderita katarak, sehingga diharuskan operasi
tetapi saat akan dilakukan operasi ternyata gula, tekanan darah, kolesterol,
dan asam urat saya tinggi semua sehingga operasi tidak jadi dilakukan.
Setiap hari penglihatan saya berkurang sehingga lama kelamaan saya tidak
bisa menglihat, sejak itu anak saya berubah mbak. Anak saya tidak mau
mengurus saya karena sibuk bekerja selain itu juga anak saya berpikir kalau
saya hanya bisa merepotkan saja sehingga saya diusir dari rumah, akhirnya
saya pulang ke Semarang untuk tinggal dirumah kakak saya tetapi setelah
sampai di Semarang ternyata kakak saya sudah pindah dan tetangga sekitar
tidak tahu alamat barunya dimana. Setelah itu saya pergi kekantor polisi
untuk minta tolong agar saya diantarkan ke panti jompo. Saya tidak punya

1
siapa-siapa, suami saya sudah meninggal, saudara saya sudah tidak peduli
dengan saya mbak.”

C. DIMENSI BIOFISIK
1. Riwayat Penyakit
Ny. S berkata, “Saya punya penyakit gula dan tekanan darah saya tinggi
mbak Ny. S sudah sejak lama ± 5 tahun yang lalu. Kemarin dicek
gulanya hampir 400. Sekarang yang dirasakan badannya nggak enak
semua, lemes, sendi-sendinya kaya kaku terus buat digerakin sakit, sering
pipis, sering kesemutan kakinya mbak.”
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. S berkata, “Tidak ada mbak yang punya penyakit seperti saya.”
3. Riwayat Pencegahan Penyakit
Ny. S berkata, “ ya saya selalu menjaga kebersihan lingkungan
sekitarnya, terutama lingkungan tempat tidur dan lemari pakain.”
4. Riwayat Monitoring Tekanan Darah
Tgl 9/05/2016 10/05/2016 11/05/2016 12/05/2016
TD 140/90 150/100 150/90 150/100
5. Riwayat Vaksinasi
Ny. S berkata, “ Saya lupa mbak, sepertinya saya belum pernah
mendapatkan vaksinasi baik selama di panti maupun sebelum dipanti.”
6. Skrining Kesehatan yang Dilakukan
Ny. S berkata, “Paling pemeriksaan tekanan darah mbak dari petugas
puskesmas. Biasanya posyandu lansia diadakan sebulan sekali pada
tanggal 25, dengan kegiatan pengukuran tekanan darah, tinggi badan,
berat badan dan pengobatan.”
7. Status Gizi
BB = 40 kg
TB = 150 cm
𝐵𝐵 40
IMT = = =26,66 (normal)
(𝑇𝐵)2 (1,50)2

2
8. Masalah Kesehatan Terkait Status Gizi
a. Masalah pada mulut
Ny. S berkata, “Alhamdulillah gigi saya masih banyak mbak, mqsih
utuh (meringis sambil menunjukkan gusi yang ada giginya).”
b. Perubahan berat badan
Ny. S berkata, “wah,kurang tahu ya saya mbak kayaknya tidak ada
perubahan”
c. Masalah nutrisi
Ny. S berkata, “Ya makan mbak, cuma kurang nafsu aja karena sayur
dan lauk rasanya anyep tapi saya tetap makan.”
9. Masalah Kesehatan yang Dialami Saat Ini
Ny. S berkata, “ini mbak saya sering pusing, leher saya terkadang kaku
selain itu juga tangan saya kram dan kaki saya terkadang kesemutan.”
Ny. S berkata, “Sakit disini mbak (tengkuk). Saya tensinya tinggi. Saya
ndak bisa tidur semalaman, pusing. Nggak tau kenapa kok sakit sekali.”
P: Klien mengatakan nyeri kepala ketika bangun
Q: Klien mengatakan nyeri kepala seperti dipukul
R: Nyeri pada kepala bagian belakang dekat tengkuk leher
S: Skala 5 dari 10, nyeri mengganggu aktivitas klien
T: Nyeri terjadi 2-3 menit, mulai muncul saat bangun dari posisi
berbaring ke posisi duduk
10. Obat-Obatan yang Dikonsumsi Saat Ini
Ny. S mengkonsumsi metformin, kalk,vitamin B komplex dan vitamin C.
11. Tindakan Spesifik yang Dilakukan Saat Ini
Ny. S berkata, “ Setiap hari saya melakukan gerakan ROM mbak, ya
tangannya digerak-gerakkan seperti ini mbak. Saya diajarin oleh mbak
yang satunya.”
12. Status Fungsional
Mobilisasi : mandiri
Berpakaian : mandiri

3
Makan dan minum : mandiri
Toileting : mandiri
Personal Hygiene : mandiri
Mandi : mandiri
Ny. S memiliki Indeks KATZ dalam kategori A yaitu Mandiri untuk
semua fungsi (6 fungsi)
13. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a. Mobilisasi
Ny. S berkata, “saya bisa jalan sendiri mbak tapi pake tongkat.”
b. Berpakaian
Ny. S berkata, “bisa ganti baju sendiri mbak.”
c. Makan dan minum
Ny. S berkata, “bisa makan sendiri mbak.”
Ny. S berkata,” Saya masih suka makan yang manis sama asin mbak,
kalo gak gitu saya gak nafsu makan.”
d. Toileting
Ny. S berkata, “ya kalo ke toilet saya sendirian mbak, pelan-pelan.”
e. Personal hygiene
Ny. S berkata, “saya bisa ngelakuin sendiri mbak seperti sikat gigi,
mandi, merapikan tempat tidur.”
f. Mandi
Ny. S berkata, “mandinya 2 kali sehari mbak, yo kadang pagi saya
tidak mandi karena dingin.”

D. DIMENSI PSIKOLOGI
1. Status Kognitif
SHORT PORTABLE MENTAL STATE QUESIONNARE

Pertanyaan Jawaban
Betul Salah
1. Tanggal Berapa Hari ini ? √
2. Hari apakah hari ini? √
3. Apakah nama tempat ini? √

4
4. Berapa no. Telpon rumah anda? √
5. Berapa usia anda? √
6. Kapan anda lahir (Tgl/Bln/Thn)? √
7. Siapakah nama presiden sekarang? √
8. Siapakan nama presiden sebelumnya? √
9. Siapakah nama ibu anda? √
10. 5+6 adalah √
Keterangan : Berdasarkan hasil pengkajian dengan SPMSQ, Ny. S
menjawab salah 2 pertanyaan. Dapat disimpulkan Ny. S mengalami
gangguan ringan.
2. Perubahan yang Timbul Terkait Status Kognitif
Ny. S masih mengingat usia, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi baik
dimasa lalu maupun yang sekarang.
3. Dampak yang Timbul Terkait Status Kognitif
Menurut hasil pengkajian Ny. S mengalami gangguan memori ringan.
Akan tetapi hal tersebut tidak memiliki dampak bagi Ny. S. Ny. S masih
dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain dan teman-teman di
kamarnya.
4. Status Depresi
The Geriatric Depresion Scale
Kunci Jawaban
Pertanyaan
Jawaban Ny. S
1. Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan Tidak Ya
anda?
2. Sudahkah anda meninggalkan aktivitas dan minat Ya Ya
anda?
3. Apakah anda merasa hidup anda kosong? Ya Ya
4. Apakah anda sering bosan? Ya Ya
5. Apakah anda mempunyai semangat setiap waktu? Tidak Tidak
6. Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? Ya Ya
7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? Tidak Tidak
8. Apakah anda merasa jenuh? Ya Ya
9. Apakah anda merasa lebih suka tinggal di rumah Ya Ya
pada malam hari, dari pada pergi melakukan sesuatu
yang baru?
10. Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak Ya Tidak
mengalami masalah dengan ingatan anda daripada
yang lainnya?
11. Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup Tidak Tidak
sekarang ini?
12. Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? Ya Ya

5
13. Apakah anda merasa penuh berenergi saat ini? Tidak Tidak
14. Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi? Ya Ya
15. Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik Ya Ya
dari anda?
Keterangan : nilai ≥ 5 menandakan depresi
Hasil pengkajian menunjukkan skor depresi Ny. S yaitu 13, hal ini
menunjukkan bahwa Ny. S mengalami tanda-tanda depresi.
5. Perubahan yang Timbul Terkait Status Depresi
Ny. S terlihat sering berdiam diri di kamar. Ny. S juga jarang terlihat
mengobrol dengan lansia yang lain. Saat pengkajian Ny. S terlihat sedih
saat mengenang kematian suami dan mengingat saudaranya yang tidak
menjenguknya.
6. Dampak yang Timbul Terkait Status Depresi
Ny. S mengatakan sudah pasrah sama Allah swt jika dirinya harus tinggal
dipanti dan Ny. S mengatakan sudah siap jika Allah swt memanggilnya.
7. Keadaan Emosi
a. Ansietas
Ny. S berkata, “saya merasa takut jika nanti saya sakit tidak ada yang
merawat saya mbak, selain itu juga keluarga saya tidak ada yang
tahu saya tinggal disini.”
Skala Kecemasan Hamilton Anxiety Rate Scale (HARS)
No Jawaban
Pertanyaan
0 1 2 3 4
1 Perasaancemas: √
a. Kecemasan
b. Firasat buruk,
c. Takut akan pikiran sendiri,
d. Mudah tersinggung.
2 Ketegangan: √
a. Merasa tegang, Lesu,
b. Tidak dapat istirahat tenang,
c. Mudah terkejut,
d. Gemetar
3 Ketakutan : √
a. Ketakutan pada gelap,
b. Ketakutan ditinggal sendiri,
c. Ketakutan pada orang asing,
d. Ketakutan pada binatang besar,
e. Ketakutan pada keramaian lalu lintas.

6
4 Gangguan tidur: √
a. Sukar untuk tidur,
b. Terbangun malam hari,
c. Tidur tidak nyenyak,
d. Bangun dengan lesu
e. Mimpi buruk.
5 Gangguan kecerdasan: √
a. Sukar konsentrasi,
b. Daya ingat buruk,
c. Daya ingat menurun.
6 Perasaan depresi: √
a. Kehilangan minat,
b. Sedih,
c. Bangun dini hari,
d. Kurangnya kesenangan pada hoby,
e. Perasaan berubah sepanjang hari.
7 Gejala somatik: √
a. Nyeri pada otot,
b. Kaku,
c. Kedutan otot,
d. Gigi gemeretak,
e. Suara tidak stabil.
8 Gejala sensorik: √
a. Perasaan di tusuk-tusuk,
b. Penglihatan kabur,
c. Muka merah
d. Pucat
e. Merasa lemah
9 Gejala kardiovaskuler: √
a. Takikardi,
b. Nyeri di dada,
c. Denyut nadi mengeras
d. Detak jantung hilang sekejap.
10 Gejala pernapasan: √
a. Rasa tertekan di dada,
b. Perasaan tercekik,
c. Sering menarik napas panjang
d. Merasa napas pendek.
11 Gejala gastrointestinal: √
a. Sulit menelan,
b. Mual,
c. Perut melilit,
d. Gangguan pencernaan,
e. Nyeri lambung sebelum dan sesudah
makan.
12 Gejala urogenital: √
a. Sering kencing,
b. Tidak dapat menahan kencing,
c. Amenorrhoe,
d. Masa haid berkepanjangan atau pendek,

7
e. Haid beberapa kali dalam sebulan,
13 Gejala vegetatif : √
a. Mulut kering,
b. Mudah berkeringat,
c. Muka merah,
d. Bulu roma berdiri,
e. Pusing atau sakit kepala.
14 Perilaku sewaktu wawancara: √
a. Gelisah,
b. Jari-jari gemetar,
c. Mengkerut kan dahi atau kening,
d. Muka tegang,
e. Tonus otot meningkat.
Total Skor 16 (kategori sedang)
Penilaian:

Skor 0 = Tidak ada gejala

Skor 1 = Ringan ( Satu gejala)

Skor 2 = Sedang ( Satu atau dua gejala)

Skor 3 = Berat (Lebih dua gejala)

Skor 4 = Sangat berat (Semua Gejala)

Kategori :

Skor < 6 = Tidak ada kecemasan

Skor 6-14 = Kecemasan Ringan

Skor 15 – 27 = Kecemasan sedang

Skor > 27 = Kecemasan Berat

b. Perubahan perilaku
Ny. S mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh panti seperti
senam, kerja bakti, pemeriksaaan kesehatan lansia dan TAK.
c. Mood
Ny. S kooperatif saat dilakukan wawancara. Ny. S mudah diajak
bicara dan terbuka menceritakan kehidupannya yang dulu. Ny. S

8
terlihat sedih saat menceritakan kesendirian dan kematian suaminya
hingga dia harus tinggal di panti.

E. DIMENSI FISIK
1. Luas Panti
Luas tanah 3.783 m2. Luas bangunan 2.860 m2
2. Keadaan Lingkungan di Dalam Panti
a. Penerangan
Kondisi penerangan dalam ruangan cukup baik, pencahayaan matahari
sangat baik karena terdapat banyak jendela di ruang mawar dan ruang
anggrek sehingga cahaya matahari dapat masuk ke ruangan.
b. Kebersihan dan kerapian
Kebersihan dalam panti selalu di jaga, karena setiap pagi disapu dan
dipel oleh pengasuh panti.
c. Pemisahan ruangan antara pria dan wanita
Tidak ada pemisah ruangan karena tidak terdapat panti laki-laki. Di
panti harapan ibu hanya terdapat satu lansia laki-laki, beliau tidur di
kamar bagian belakang sehingga tidak mengganggu lansia perempuan.
d. Sirkulasi udara
Kondisi ventilasi sangat baik, banyak ventilasi di setiap ruangan,
jendela di ruangan setiap hari dibuka.
e. Keamanan
Lantai kamar tidur tidak licin, di panti tidak memiliki alarm tanda
bahaya, terdapat pegangan di kamar mandi dan tempat mencuci.
Pengasuh menjaga 24 jam.
f. Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan adalah sumur dengan kualitas baik
dan air galon.

9
g. Ruang berkumpul bersama
Ruang berkumpul terletak di bagian depan panti. Terdapat televisi,
DVD/VCD, microphone, 2 toilet dan kursi yang tertata rapi di ruang
berkumpul.
3. Keadaan Lingkungan di Luar Panti
a. Pemanfaatan halaman
Halaman di samping panti ditumbuhi oleh pepohonan, bunga dan
rumput. Halaman dapat digunakan untuk tempat senam serta kerja
bakti menyapu.
b. Pembuangan air limbah
Pembuangan air terdapat di belakang panti, kondisi saluran saat ini
masih baik.
c. Pembuangan sampah
Terdapat tempat pengumpulan sampah disamping panti. Sampah yang
telah terkumpul lalu dibakar oleh pengurus panti.
d. Sanitasi
Terdapat selokan dipanti.
e. Sumber pencemaran
Sumber pencemaran panti yaitu polusi udara dan polusi suara yaitu
suara bising karena letak panti tepat di tepi jalan yang sangat ramai.

F. DIMENSI SOSIAL
1. Hubungan Lansia dengan Lansia didalam Panti
Ny. S berkata, “aku jarang ngobrol mbak, paling cuma ngobrol sama
mbah Maeroh.”
2. Hubungan Antar Lansia Diluar Panti
Ny. S berkata, “saya jarang keluar kamar mbak, ya saya juga buta mbak
jadi mau pergi kemana-mana susah.”
3. Hubungan Lansia dengan Anggota Keluarga
Ny. S berkata, “aku udah gak punya saudara mbak,saudaraku sudah
tidak peduli dengan saya.”

10
4. Hubungan Lansia dengan Pengasuh Panti
Ny. S berkata, “yo baik mbak dengan pengurus disini,paling ada satu
orang yang galak sedikit.”
5. Kegiatan Organisasi Sosial
Ny. S rutin mengikuti pengajian setiap hari kamis, senam lansia setiap
hari jumat dan kerja bakti.

G. DIMENSI TINGKAH LAKU


1. Pola Makan
Ny. S makan 3 kali sehari, jika lauk dari panti tidak cocok biasanya Ny. S
membeli sendiri lauk dari penjual sayur yang biasanya berjualan di panti.
Ny. S minum air putih dan setiap pagi minum teh manis.
2. Pola Tidur
Ny. S tidur malam pukul 22.00 WIB bangun pukul 05.00 WIB, jumlah
tidur malam 7 jam, Ny. S tidak pernah tidur siang.
3. Pola Eliminasi
BAK : 3-6 kali dalam sehari, urin warna kuning
Ny. S mengatakan tidak merasakan nyeri saat BAK. Tidak ada
inkontinensia urine
BAB : 1 hari sekali, konsistensi padat kadang cair, warna kuning dan bau
khas.
4. Kebiasaan Buruk Lansia
Ny. S tidak mempunyai kebiasaan buruk. Ny. S tidak merokok, tidak
menggunakan narkoba dan tidak minum minuman keras.
5. Pelaksanaan Pengobatan
Pengobatan dilakukan jika ada lansia yang memerlukan pengobatan
serius. Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan sebulan sekali pada
tanggal 25 saat posyandu lansia. Pengobatan dilakukan oleh petugas
puskesmas.

11
6. Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga yang diadakan panti biasanya adalah senam seminggu
sekali pada hari jumat.
7. Rekreasi
Ny. S mengatakan saat di panti tidak pernah pergi kemana-mana, hanya
tiduran di kamar.
8. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh lansia dan pengasuh panti dan
pengurus panti.

H. DIMENSI SISTEM KESEHATAN


1. Perilaku Mencari Pelayanan Kesehatan
Pada saat klien sakit maka pengurus panti akan memberikan obat
sedangkan jika ada anggota panti yang sakit dan memerlukan penanganan
emergensi, ada dokter dari pihak puskesmas untuk memeriksa dan
merujuk apabila kondisi memburuk.
2. Sistem Pelayanan Kesehatan
a. Fasilitas kesehatan yang tersedia
Terdapat puskesmas pembantu Bringin dekat dengan panti. Bila
diharuskan dirujuk maka akan dibawa kerumah sakit.
b. Jumlah tenaga kesehatan
Tidak terdapat tenaga kesehatan. Pengasuh wisma akan memberi obat
yang tersedia bila ada lansia yang sakit.
c. Tindakan pencegahan terhadap penyakit
Biasanya dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
Terdapat posyandu lansia. Petugas posyandu dari puskesmas
pembantu Bringin akan datang ke panti setiap satu bulan sekali.
e. Frekuensi kegiatan pelayanan kesehatan
Posyandu lansia dilaksanakan 1 bulan sekali pada sekitar tanggal 25
(akhir bulan).

12
I. PEMERIKSAAN FISIK
Masalah keperawatan yang
No Bagian/ region Hasil pemeriksaan
muncul
1. Kepala Mesocephal, rambut berwarna putih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan pada Tidak ada masalah
kepala
2. Wajah/ muka Bentuk wajah oval, kulit wajah keriput, bibir lembab, tidak ada lesi sekitar wajah. Tidak ada masalah

3. Mata Klien tidak memakai kacamata, kedua mata klien sudah tidak bisa melihat, tidak Tidak ada masalah
ikterik.
4. Telinga Kedua telinga simetris, telinga sedikit kotor Tidak ada masalah
5. Mulut dan gigi Bibir lembab, gigi masih lengkap, tidak ada sariawan Tidak ada masalah
6. Leher Tidak ada benjolan/ pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada masalah
7. Dada I: pengembangan dada simetris kanan dan kiri, tulang dada terlihat jelas Tidak ada masalah
P: taktil fremitus teraba sama sama antara kanan dan kiri, depan dan belakang.
P: perkusi dada redup.
A: bunyi nafas vesikuler.
8. Jantung I: warna kulit sesuai dgn warna kulit bagian tubuh lainnya. Tidak ada masalah
P: tidak ada pembesaran jantung.
P: perkusi suara redup.
A: tidak terdapat bunyi jantung tambahan.
9. Abdomen I: cekung, tidak terdapat lesi Tidak ada masalah
A: bising usus 7x/menit.
P: timpani.
P: tidak ada nyeri tekan.
11. Ekstremitas atas Kuku bersih, capilary refil kembali <3 detik, kekuatan otot 4/4 Tidak ada masalah
12. Ekstremitas Kuku bersih, capilary refil kembali <3 detik, telapak kaki pecah-pacah, Tidak ada masalah
bawah terdapat luka di punggung kaki, kekuatan otot 4/4

13
Pengkajian Risiko Jatuh (Skala Morse)
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI
1 Riwayat jatuh: Tidak 0 25
Apakah pasien pernah jatuh? Ya 25
2 Diagnosa sekunder: Tidak 0 15
Apakah pasien memiliki Ya 15
lebih dari satu penyakit?
3 Alat Bantu jalan: 15
Bed rest/ dibantu perawat 0
Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar 30

(kursi, lemari, meja)


4 Terapi Intravena: apakah saat ini pasien Ya 0 20
terpasang infus? Tidak 20
5 Gaya berjalan/ cara berpindah: 20
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret) 20
6 Status Mental
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya ingat 15
TOTAL NILAI 95 (resiko
tinggi)
Keterangan :
0 – 24 : Tidak berisiko (Perawatan dasar)
25 – 50 : Risiko rendah (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar)
> 51 : Risiko tinggi (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh tinggi)

- Ny. S berkata, “Saya sudah sering jatuh mbak, kurang lebih 10 kali jatuh.”
- Ny. S berkata, “ini lho mbak sakit (menunjuk lutut), kalo duduk dan mau
berdiri rasanya lutut saya sakit sekali.”
- Ny. S berkata, “Lutut saya sakit sejak saya jatuh itu mbak.”

14
Pengkajian Keseimbangan Berg
No Data Skor (0-4)
1. Berdiri dari posisi duduk 2
2. Berdiri tanpa bantuan 3
3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu ke lantai 4
4. Duduk dari posisi berdiri 2
5. Berpindah tempat 3
6. Berdiri tanpa bantuan dengan mata tertutup 1
7. Berdiri tanpa bantuan dengan kaki dirapatkan 1
8. Menjangkau kayu/ sedotan dengan tangan lurus ke depan 3
pada posisi berdiri
9. Mengambil barang di lantai dari posisi berdiri 0
10. Menengok ke belakang melewati bahu kiri dan kanan 3
ketika berdiri
11. Berputar 360 derajat 0
12. Menempatkan kaki bergantian pada anak tangga/ bangku 1
kecil ketika berdiri
13. Berdiri dengan satu kaki di depan kaki lain 1
14. Berdiri dengan satu kaki 0
Total 26
Keterangan : Keseimbangan cukup
Keterangan :
0-20 : harus menggunakan kursi roda
21-40 : keseimbangan cukup
41-56 : keseimbangan baik

15
J. ANALISA DATA

Hari/ Diagnosa
Data Fokus
Tanggal Keperawatan
Senin, 9 DS: Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Mei 2016 - Ny. S berkata, “Saya punya penyakit gula dan tekanan darah saya tinggi mbak. Kemarin dicek diri pada Ny. S di ruang mawar Panti
gulanya hampir 400. Sekarang yang dirasakan badannya nggak enak semua, lemes, sendi- Wredha Harapan Ibu Semarang : diabetes
sendinya kaya kaku terus buat digerakin sakit, sering pipis, sering kesemutan kakinya mbak.” mellitus berhubungan dengan konsumsi
- Ny. S berkata, “ini mbak saya sering pusing, leher saya terkadang kaku selain itu juga tangan makanan beresiko meningkatkan gula
saya kram dan kaki saya terkadang kesemutan.” darah (tidak diet), hipertensi berhubungan
- Ny. S berkata,” Saya masih suka makan yang manis sama asin mbak, kalo gak gitu saya gak dengan konsumsi makanan beresiko
nafsu makan.” meningkatkan tekanan darah, dan kurang
- Ny. S berkata, “Saya punya penyakit gula dan tekanan darah saya tinggi mbak sudah sejak aktivitas fisik
lama ± 5 tahun yang lalu.”
DO:
- GDS 370 mg/dL (pemeriksaan tanggal 11-5-2016)
- BB = 40 kg, TB = 150 cm, IMT = 26,66 (normal)
- Klien tampak lemas
- Klien tidak menghabiskan makanannya. Klien hanya menghabiskan ¼ - ½ porsi makan.
- Hasil pengkajian Short Portable Mental State Quessionare menunjukkan gangguan kognitif
ringan.
Senin, 9 DS: Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ny. S
- Ny. S berkata, “Sakit disini mbak (lutut). Sejak saya jatuh jadi sakit dan susah ketika bangun di ruang mawar Panti Wredha Harapan
Mei 2016
dari duduk. Saya ndak bisa tidur semalaman, pusing. Nggak tau kenapa kok sakit sekali.” Ibu Semarang berhubungan dengan gejala
- P: Klien mengatakan nyeri lutut ketika bangun dari duduk dan akan berdiri terkait penyakit (nyeri pada lutut) (00214)

16
- Q: Klien mengatakan nyeri lutut seperti ditusuk-tusuk
- R: Nyeri pada kedua lutut kaki kanan dan kiri
- S: Skala 5 dari 10, nyeri mengganggu aktivitas klien
- T: Nyeri terjadi 2-3 menit, mulai muncul saat bangun dari posisi duduk ke posisi berdiri
DO :
- TD 150/100 mmHg
- Klien mengalami ansietas sedang (Skor HARS: 16)
- Klien mengalami depresi (Skor Geriatric Depression Scale: 13)
- Klien nampak tidak nyaman

Senin, 9 DS : Resiko jatuh pada Ny. S di ruang mawar


- Ny. S berkata, “Saya sudah sering jatuh mbak, kurang lebih 10 kali jatuh.” Panti Wredha Harapan Ibu Semarang
Mei 2016
- Ny. S berkata, “ini lho mbak sakit (menunjuk lutut), kalo duduk dan mau berdiri rasanya lutut berhubungan dengan riwayat jatuh ± 10
saya sakit sekali.” kali, penurunan kekuatan ekstremitas
- Ny. S berkata, “Lutut saya sakit sejak saya jatuh itu mbak.” bawah:nyeri lutut (00155)
 DO :
- Skala jatuh Morse : 95 (resiko tinggi)
- Skor keseimbangan : 26 (keseimbangan cukup)
- Ny. S dapat berjalan sendiri dengan menggunakan tongkat.
- Klien berjalan sangat pelan dan berhati-hati
- Usia 70 tahun
- Ny. S mengalami jatuh sebanyak 10 kali.
- Klien tidak bisa melihat
Senin, 9 DS : Kepedihan kronis pada Ny. S di ruang
Ny. S berkata, “ Saya tidak punya siapa-siapa, suami saya sudah meninggal, saudara saya mawar Panti Wredha Harapan Ibu
Mei 2016
Semarang berhubungan dengan kehilangan
sudah tidak peduli dengan saya mbak.”
orang terdekat dan kehilangan dukungan
Ny. S berkata, “ Ny. S berkata, “saya merasa takut jika nanti saya sakit tidak ada yang merawat keluarga (00137)
saya mbak, selain itu juga keluarga saya tidak ada yang tahu saya tinggal disini.”
Ny. S berkata,” Saya sudah pasrah sama Allah swt jika dirinya harus tinggal dipanti dan Ny. S
mengatakan sudah siap jika Allah swt memanggilnya.”

17
Do :
 Ny. S merasa takut jika saat sakit tidak ada yang merawat.
 Skor depresi Ny. S yaitu 13
 Ny. S terlihat sedih saat menceritakan saudaranya tidak ada yang peduli
 Nilai skala HARS: 16 (kecemasan sedang).
 Ny. S terlihat sering tiduran dan jarang berkomunikasi dengan anggota panti lainnya

K. PRIORITAS MASALAH
Dx. Keperawatan Prioritas Pembenaran
Kepedihan kronis pada Ny. S di ruang High priority Klien merasa tidak ada yang peduli dengan klien lagi sehingga klien lebih sering menyendiri
mawar Panti Wredha Harapan Ibu dikamar.. Apabila kepedihan tidak diatasi klien akan menjadi depresi. Sehingga menyebabkan klien
Semarang berhubungan dengan berisiko untuk melakukan risiko bunuh diri.
kehilangan orang terdekat dan
kehilangan dukungan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan Medium priority Klien masih sering mengkonsumsi teh manis, terkadang cemilan yang manis-manis, makanan yang
asin. Sehingga jika pola makan klien tidak diatur maka akan menyebabkan gula klien naik dan
diri pada Ny. S di ruang mawar Panti
tekanan darah klien tinggi
Wredha Harapan Ibu Semarang: diabetes
mellitus berhubungan dengan konsumsi
makanan beresiko meningkatkan gula
darah (tidak diet), hipertensi
berhubungan dengan konsumsi makanan
beresiko meningkatkan tekanan darah,
dan kurang aktivitas fisik
Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ny. S Medium priority Nyeri pada lutut yang di alami klien dapat menyebabkan terganggunya aktivitas klien sehingga
di ruang mawar Panti Wredha Harapan klien sering tiduran di kamar karena jika berakivitas klien merasakan sakit, pusing, dan lutut terasa
Ibu Semarang berhubungan dengan nyeri.

18
gejala terkait penyakit (nyeri pada lutut)
Resiko jatuh pada Ny. S di ruang mawar Low priority Klien memiliki gangguan penglihatan, kedua mata klien sudah tidak dapat melihat oleh karena itu
Panti Wredha Harapan Ibu Semarang memiliki risiko tinggi jatuh. Apabila risiko jatuh tidak dapat ditangani akan menyebabkan klien
berhubungan dengan riwayat jatuh ± 10 berisiko tinggi untuk cedera sepeti patah tulang.
kali, penurunan kekuatan ekstremitas
bawah:nyeri lutut

L. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Kode Intervensi


No. Dx. Keperawatan
Umum Khusus NIC

1 Kepedihan kronis pada Ny. Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 1. Luangkan waktu bersama klien
S di ruang mawar Panti keperawatan selama 15 hari keperawatan selama 7 x 30 2. Bantu klien berfokus secara relistis
Wredha Harapan Ibu diharapkan kepedihan klien menit diharapkan kepedihan terhadap perubahan status kesehatan
Semarang berhubungan berkurang dengan kriteria klien berkurang dengan karena kehilangan
dengan kehilangan orang hasil: kriteria hasil : 3. Beri terapi dzikir dan Spiritual
terdekat dan kehilangan 1. Klien menyatakan 1. Klien mampu Emotional Freedom Technique
dukungan keluarga perasaan negatif dan menceritakan semua hal Anxiety reduction:
kesedihan klien hilang yang menjadi 5820 1. Bantu klien mengenal situasi yang
2. Klien tidak depresi (Nilai kesedihannya menimbulkan kecemasan
Geriatric Depression 2. Klien menyatakan 2. Bantu klien untuk mengungkapkan
Scale< 5) perasaan ikhlas terkait perasaan, ketakutan dan persepsi
3. Tingkat kecemasan klien kondisinya sekarang 3. Dengarkan keluhan klien dengan
menurun dari sedang 3. Klien dapat mengikuti penuh perhatian
menjadi kecemasan kegiatan untuk 4. Instrusikan klien untuk menggunakan
ringan (skala HARS-A mengurangi teknik relaksasi nafas dalam
dalam rentang 14-20) kesedihannya
4. Klien mengekspresikan
senang

19
2. Ketidakefektifan manajemen Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 5510 Health Education
kesehatan diri pada Ny. S di keperawatan selama 15 hari, keperawatan selama 7 x 30 1. Berikan pendidikan kesehatan tentang
diharapkan manajemen menit, diharapkan klien diabetes mellitus : definisi, penyebab,
ruang mawar Panti Wredha
kesehatan diri klien dapat mengurangi mengonsumsi tanda gejala, penataklaksana, dan
Harapan Ibu Semarang: efektif dengan kriteria hasil : makanan berisiko komplikasi
diabetes mellitus 1. Klien mampu meningkatkan kadar gula, 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang
menerapkan diit DM pengetahuan klien hipertensi : definisi, penyebab, tanda
berhubungan dengan
dan diit HT meningkat dan aktivitas gejala, penataklaksana, dan komplikasi
konsumsi makanan beresiko 2. Klien mampu ikut serta fisik klien meningkat Vital sign monitoring
/ secara mandiri dengan kriteria hasil : 6680 1. Monitor TTV : TD dan GDS
meningkatkan gula darah
melakukan aktifitas Diabetes Mellitus 2. Catat nilai TD dan GDS
(tidak diet), hipertensi
fisik ringan minimal 1. Klien mampu 3. Evaluasi adanya perubahan nilai TD
berhubungan dengan sehari sekali selama 5 mendeskripsikan dan GDS
konsumsi makanan beresiko menit : Senam Anti pengertian diabetes
Stroke Hipertensi. mellitus Nutrition management
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 mg/ dl 2. Klien termotivasi 1100 1. Motivasi klien untuk mengurangi
darah, dan kurang aktivitas untuk melakukan diit konsumsi makanan yang banyak
fisik DM mengandung gula
Hipertensi 2. Motivasi klien untuk mengurangi
3. Klien mampu konsumsi makanan yang banyak
mendeskripsikan 0200 mengandung garam
pengertian hipertensi
Excercise promotion
4. Klien mengerti
1. Anjurkan klien melakukan kegiatan
tahapan Senam Anti
latihan pemanasan ringan
Stroke Hipertensi. dan
2. Ajarkan kegiatan latihan pemanasan
bersedia melakukan
ringan
Senam Anti Stroke
3. Motivasi klien untuk latihan
Hipertensi.
pemanasan ringan

20
3 Gangguan rasa nyaman: Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 1400 Pain Manajement
nyeri pada Ny. S di ruang keperawatan selama 15 hari, keperawatan selama 7 x 30 1. Monitor vital sign
mawar Panti Wredha nyeri klien berkurang menit, rasa nyeri berkurang 2. Kaji pada klien apa yang dilakukan
Harapan Ibu Semarang dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil: ketika nyeri.
berhubungan dengan gejala 1. Skala berkurang dari 1. Tekanan darah klien 3. Anjurkan klien untuk meningkatkan
terkait penyakit (nyeri pada skala 5 menjadi 2 (sistolik≤ 150 mmHg, istirahat dan tidur
lutut) (00214) 2. Klien mampu melakukan diastolik ≤ 90 mmHg ) 4. Jelaskan kepada klien terkait manajemen
manajemen nyeri secara 2. Skala berkurang dari nyeri farmakologis dan non
mandiri skala 5 menjadi 2 farmakologis.
3. Ekspresi wajah tidak
menunjukkan nyeri
4. Keluhan terhadap nyeri
berkurang
5. Pola tidur kembali
normal
4. Resiko jatuh pada Ny. S di Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 6480 Enveiromental Management
ruang mawar Panti Wredha keperawatan selama 15 hari keperawatan selama 7 x 30 1. Sediakan lingkungan bersih, aman, dan
Harapan Ibu Semarang diharapkan klien tidak menit diharapkan gangguan nyaman
berhubungan dengan riwayat mengalami kejadian jatuh, keseimbangan dapat 2. Tempatkan barang dimeja yang rapi dan
jatuh ± 10 kali, penurunan dengan kriteria hasil : teratasi, dengan kriteria dapat dikendalikan
kekuatan ekstremitas 1. Tidak ada kejadian hasil: 3. Anjurkan untuk dapat memberi cahaya
bawah:nyeri lutut (00155) jatuh 1. Klien selalu matahari yang masuk.
2. Skor resiko jatuh klien menggunakan alat 6490 Fall Prevention
menurun menjadi resiko bantu ketika berjalan 1. Anjurkan untuk tempatkan klien diposisi
rendah 2. Klien mengetahui cara yang aman ketika tidur
pencegahan resiko jatuh 2. Anjarkan klien untuk memberi
3. Klien bisa lebih berhati- pengamanan di sisi tempat tidur
hati 3. Anjurkan klien untuk memberikan alat
bantu ketika berjalan
4. Anjurkan untuk memberikan lap pada
area yang beresiko basah
5. Ajarkan untuk meminimalkan cedera
6. Lakukan latihan keseimbangan

21
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Waktu Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi Formatif


Umum Khusus
Kamis, 12 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 Ny. S berkata, “Saya punya
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
penyakit gula dan tekanan darah
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : saya tinggi mbak. Kemarin dicek
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
gulanya hampir 400. Sekarang
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi yang dirasakan badannya nggak
keluarga dan kesedihan kesedihannya
enak semua, lemes, sendi-sendinya
klien hilang 2. Klien menyatakan
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait kaya kaku terus buat digerakin
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang
sakit, sering pipis, sering
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti
5) kegiatan untuk kesemutan kakinya mbak.”
3. Tingkat kecemasan mengurangi
klien menurun dari kesedihannya
O:
sedang menjadi
- GDS 370 mg/dL
kecemasan ringan
(skala HARS-A (pemeriksaan tanggal 11-5-
dalam rentang 14-
2016)
20)
4. Klien - TD : 150/100 mmHg
mengekspresikan
- BB = 40 kg, TB = 150 cm,
senang
IMT = 26,66 (normal)

22
A: Masalah belum teratasi
P:
- Monitor tekanan darah
klien
- Monitor gula darah klien
Membantu klien untuk S:
mengungkapkan
- Ny. S berkata, “ Saya tidak
perasaan, ketakutan dan
persepsi punya siapa-siapa, suami saya
sudah meninggal, saudara
saya sudah tidak peduli
dengan saya mbak.
- Ny. S berkata,” Saya sudah
pasrah sama Allah swt jika
dirinya harus tinggal dipanti
dan Ny. S mengatakan sudah
siap jika Allah swt
memanggilnya.”
O:
- Klien tampak sedih
- Klien tampak tidak
bersemangat
- Klien terlihat menangis
ketika bercerita
- Skor depresi Ny. S yaitu 13

23
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan terapi dzikir dan
terapi Spiritual Emotional
Freedom Technique

Memberikan terapi S:
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Belum pernah
Spiritual Emotional diajarkan terapi Spiritual
Freedom Technique Emotional Freedom
Technique.”
- Ny. S berkata,” Rasanya
tenang mbak, setelah
berdzikir.”
- Ny. S berkata,” Enak mbak
setelah di ketuk-ketuk.”
O:
- Klien nampak senang
- Klien kooperatif
-
A: Masalah belum teratasi
P :Ajarkan relaksasi nafas dalam
Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam - Ny. S berkata,” Tenang
mbak rasanya setelah
tarik nafas dalam.”
- Ny. S berkata,” kadang
saya lakukan ketika
sedang sedih.”
O:
Klien kooperatif

24
A: Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
relaksasi nafas dalam,
SEFT dan berdzikir
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memberikan pendidikan S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 kesehatan tentang Ny. S berkata,” Saya masih suka
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien diabetes mellitus dan
makan yang manis sama asin
diri pada Ny. S di hipertensi
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
mbak, kalo gak gitu saya gak nafsu
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko
dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, makan.”
Wredha Harapan Ibu
kriteria hasil : pengetahuan klien O:
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas
Klien kooperatif
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : A: Masalah belum teratasi
dengan konsumsi
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus P:
makanan beresiko
serta / secara 1. Klien mampu - Lanjutkan intervensi
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan
pengertian diabetes motivasi klien untuk
darah (tidak diet), melakukan
mellitus mengurangi makan
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi
ringan minimal makanan manis dan asin
berhubungan dengan untuk melakukan diit
sehari sekali
DM - Mengecek gula darah dan
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi tekanan darah klien
beresiko Senam Anti Stroke
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi Memotivasi klien untuk S:
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti diit hipertensi dan diit Ny. S berkata,” iya mbak, besok
tahapan Senam Anti DM saya kurangi makan makanan
aktivitas fisik
manis dan asinnya.”
Stroke Hipertensi. dan
O:
bersedia melakukan - Klien kooperatif

25
Senam Anti Stroke - Klien terlihat
Hipertensi. mendengarkan
A: Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi cek
gula darah dan tekanan
darah
- Mengajarkan senam anti
stroke
Mengajarkan senam anti S:
stroke pada klien - Ny. S berkata,” Rasanya
segar mbak setelah
senam.”
- Ny. S berkata,” Sudah
pernah diajarkan
sebelumnya senam yang
tepuk-tepuk itu mbak.”
O:
- Klien tampak senang
- Klien kooperatif
A: Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan cek gula darah
dan tensi
- Dampingi untuk
mlelakukan senam anti
stroke

Gangguan rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien apa S:
nyaman: nyeri pada tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 yang dilakukan ketika - Ny. S berkata, “Sakit disini
Ny. S di ruang mawar selama 15 hari, nyeri menit, rasa nyeri berkurang nyeri mbak (lutut). Sejak saya jatuh
Panti Wredha Harapan klien berkurang dengan dengan kriteria hasil: jadi sakit dan susah ketika
Ibu Semarang kriteria hasil: 1. Tekanan darah klien bangun dari duduk. Saya
berhubungan dengan 1. Skala berkurang (sistolik≤ 150 mmHg, ndak bisa tidur semalaman,

26
gejala terkait penyakit dari skala 5 diastolik ≤ 90 mmHg ) pusing. Nggak tau kenapa
(nyeri pada lutut) menjadi 2 2. Skala berkurang dari kok sakit sekali.”
(00214) 2. Klien mampu skala 5 menjadi 2 - P: Klien mengatakan nyeri
melakukan 3. Ekspresi wajah tidak lutut ketika bangun dari
manajemen nyeri menunjukkan nyeri duduk dan akan berdiri
secara mandiri 4. Keluhan terhadap nyeri - Q: Klien mengatakan nyeri
berkurang lutut seperti ditusuk-tusuk
5. Pola tidur kembali - R: Nyeri pada kedua lutut
normal kaki kanan dan kiri
- S: Skala 5 dari 10, nyeri
mengganggu aktivitas klien
- T: Nyeri terjadi 2-3 menit,
mulai muncul saat bangun
dari posisi duduk ke posisi
berdiri
O:
Klien kooperatif
A: Masalah belum teratasi
P:
Memberikan terapi kompres jahe
Memberikan terapi S:
kompres jahe - Ny. S berkata,” Dulu saya
sering mbak kompres jahe,
tapi sekarang tidak lagi.”
- Ny. S berkata,” Semoga
nyerinya berkurang.”
O:
Klien tampak antusias
Klien tampak senang
A: Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan terapi kompres
jahe

27
Menganjurkan klien S:
untuk istirahat dan tidur Ny. S berkata,” Saya bisa tidur
yang cukup mbak, tapi kalo lututnya sakit
susah untuk tidur.”
O:
Klien kooperatif
A:Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi kompres jahe
Resiko jatuh pada Ny. Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memberikan S:
S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 pendidikan kesehatan - Ny. S berkata, “Saya sudah
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan gangguan kepada klien mengenai sering jatuh mbak, kurang
Ibu Semarang diharapkan klien tidak keseimbangan dapat resiko jatuh lebih 10 kali jatuh.”
berhubungan dengan mengalami kejadian teratasi, dengan kriteria - Ny. S berkata, “ini lho mbak
riwayat jatuh ± 10 jatuh, dengan kriteria hasil: sakit (menunjuk lutut), kalo
kali, penurunan hasil : 1. Klien selalu duduk dan mau berdiri
kekuatan ekstremitas 1. Tidak ada kejadian menggunakan alat rasanya lutut saya sakit
bawah:nyeri lutut jatuh bantu ketika berjalan sekali.”
2. Skor resiko jatuh 2. Klien mengetahui cara - Ny. S berkata, “Lutut saya
klien menurun pencegahan resiko jatuh sakit sejak saya jatuh itu
menjadi resiko 3. Klien bisa lebih berhati- mbak.”
rendah hati O:
- Skala jatuh Morse : 95 (resiko
tinggi)
- Skor keseimbangan : 26
(keseimbangan cukup)
- Ny. S dapat berjalan sendiri
dengan menggunakan tongkat.
- Klien berjalan sangat pelan
dan berhati-hati
- Usia 70 tahun
- Ny. S mengalami jatuh
sebanyak ± 10 kali.
- Klien tidak bisa melihat

28
A: Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
menganjurkan klien selalu
menggunakan alat bantu untuk
berjalan
Menganjurkan klien S:
untuk selalu - Ny. S berkata,” kalo saya
menggunakan alat bantu mau ke toilet saya
ketika berjalan menggunakan tongkat
mbak,”
- Ny. S berkata,” kadang
saya dibantu oleh mbah-
mbah disini jika mau
keluar.”
- Ny. S berkata,” Sekarang
saya sudah tidak pernah
jatuh mbak, saya hati-hati
ketika berjalan.”
O:
Klien kooperatif
A: Masalah teratasi
P: -

Jumat, 13 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny. S berkata, “Masih pusing
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
mbak”
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : - Ny. S berkata,” masih belum
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
bisa tidur nyenyak, kepikiran
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal

29
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi sesuatu.”
keluarga dan kesedihan klien kesedihannya
hilang 2. Klien menyatakan
O:
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait
- GDS 131 mg/dL
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti (pemeriksaan tanggal 13-5-
5) kegiatan untuk
2016)
3. Tingkat kecemasan mengurangi
klien menurun dari kesedihannya - TD : 140/90 mmHg
sedang menjadi
kecemasan ringan
A: Masalah belum teratasi
(skala HARS-A
P:
dalam rentang 14-
Memberikan terapi dzikir dan
20)
terapi Spiritual Emotional
4. Klien
Freedom Technique
mengekspresikan
Memberikan terapi S:
senang
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Semalam saya
Spiritual Emotional berdzikir mbak karena gak
Freedom Technique bisa tidur.”
- Ny. S berkata,” Saya paksa
tidur.”
O:
- Klien nampak senang
- Klien kooperatif
-
A: Masalah belum teratasi
P :Ajarkan relaksasi nafas dalam
Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam - Ny. S berkata,” Tenang
mbak rasanya setelah
tarik nafas dalam.”
O:
Klien kooperatif

30
A: Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
relaksasi nafas dalam,
SEFT dan berdzikir
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit Ny. S berkata,”Tadi pagi saya
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM tidak jajan makanan mbak.”
diri pada Ny. S di O:
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
- Klien kooperatif
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko - GDS : 131 g/dL
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, - TD : 140/90 mmHg
kriteria hasil : pengetahuan klien A: Masalah teratasi sebagian
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas P:
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat - Lanjutkan intervensi cek
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : gula darah dan tekanan
dengan konsumsi
darah
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus
makanan beresiko - Mengajarkan senam anti
serta / secara 1. Klien mampu stroke
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan Mengajarkan senam anti S:
darah (tidak diet), melakukan pengertian diabetes stroke pada klien - Ny. S berkata,” Tadi
mellitus bangun tidur saya senam
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi tepuk-tepuk itu mbak.”
ringan minimal
berhubungan dengan untuk melakukan diit O:
sehari sekali
DM - Klien tampak senang
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi - Klien kooperatif
beresiko Senam Anti Stroke A: Masalah belum teratasi
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan P:
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi - Lanjutkan cek gula darah
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti dan tensi
tahapan Senam Anti - Dampingi untuk
aktivitas fisik
mlelakukan senam anti
Stroke Hipertensi. dan
stroke
bersedia melakukan

31
Senam Anti Stroke
Hipertensi.

Gangguan rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien apa S:
nyaman: nyeri pada tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 yang dilakukan ketika - Ny. S berkata,” semalam
Ny. S di ruang mawar selama 15 hari, nyeri menit, rasa nyeri berkurang nyeri sudah berkurang mbak
Panti Wredha Harapan klien berkurang dengan dengan kriteria hasil: nyerinya.”
Ibu Semarang kriteria hasil: 1. Tekanan darah klien - Ny. S berkata,” semalam
berhubungan dengan 1. Skala berkurang (sistolik≤ 150 mmHg, kambuh nyerinya, tetapi saya
gejala terkait penyakit dari skala 5 menjadi diastolik ≤ 90 mmHg ) langsung tarik nafas dalam.”
(nyeri pada lutut) 2 2. Skala berkurang dari O:
(00214) 2. Klien mampu skala 5 menjadi 2 - Klien tampak semangat
melakukan 3. Ekspresi wajah tidak - Skala nyeri menjadi 3
manajemen nyeri menunjukkan nyeri A: Masalah teratasi sebagian
secara mandiri 4. Keluhan terhadap nyeri P:
berkurang Lanjutkan terapi kompres jahe
5. Pola tidur kembali Memberikan terapi S:
normal kompres jahe Ny. S berkata,” Rasanya hangat
mbak.”
O:
Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi evaluasi
tindakan terapi kompres jahe

32
Resiko jatuh pada Ny. Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Menganjurkan klien S:
S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 untuk selalu Ny. S berkata, ”Bisa mbak
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan gangguan menggunakan alat bantu latihan jalan tanpa alat bantu,
Ibu Semarang diharapkan klien tidak keseimbangan dapat ketika berjalan tapi kadang takut jatuh.”
berhubungan dengan mengalami kejadian teratasi, dengan kriteria O:
riwayat jatuh ± 10 jatuh, dengan kriteria hasil: Klien tampak mempraktekan
kali, penurunan hasil : 1. Klien selalu berdiri pelan-pelan dengan
kekuatan ekstremitas 1. Tidak ada menggunakan alat bantuan
bawah:nyeri lutut kejadian jatuh bantu ketika berjalan A:
2. Skor resiko jatuh 2. Klien mengetahui cara Masalah belum teratasi
klien menurun pencegahan resiko jatuh P: Lanjutkan intervensi
menjadi resiko 3. Klien bisa lebih berhati- Evaluasi dan lakukan latihan
rendah hati keseimbangan

Sabtu, 14 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny. S berkata, “Semalam saya
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
tidur nyenyak, sudah tidak
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : pusing mbak.”
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
- Ny.S berkata,” Alhamdulillah
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi sudah berkurang sedihnya
keluarga dan kesedihan kesedihannya
mbak.”
klien hilang 2. Klien menyatakan
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait

33
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang O:
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti - Klien kooperatif
5) kegiatan untuk
- TD : 130/80 mmHg
3. Tingkat kecemasan mengurangi
klien menurun dari kesedihannya
sedang menjadi A: Masalah teratasi sebagian
kecemasan ringan P:
(skala HARS-A Mengevaluasi terapi dzikir dan
dalam rentang 14- terapi Spiritual Emotional
20) Freedom Technique
4. Klien Mengevaluasi terapi S:
mengekspresikan dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Masih
senang Spiritual Emotional kepikiran mbak, tapi saya
Freedom Technique langsung dzikir dan tarik nafas
dalam.”
- Ny. S berkata,” Iya mbak,
setiap malam saya praktekkan
terapi SEFTnya.”
O:
- Klien nampak segar
- Klien kooperatif
- skor depresi Ny. S yaitu 10
A: Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi SEFT dan
dzikir
Mengevaluasi teknik S:
relaksasi nafas dalam - Ny. S berkata,” Setiap
pagi saya tarik nafas
mbak di tempat tidur.”
O:
- Klien kooperatif
- Klien tampak senang
A: Masalah teratasi sebagian
P:

34
Mengevaluasi kegiatan SEFT,
terapi dzikir dan relaksasi nafas
dalam yang sudah diajarkan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit Ny. S berkata,”Tadi pagi saya
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM makan nasi tapi tidak habis
diri pada Ny. S di mbak.”
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
Ny. S berkata,” Sudah tidak minum
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko teh manis lagi kok mbak setiap
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, pagi.”
kriteria hasil : pengetahuan klien O:
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas - Klien kooperatif
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat - TD : 130/80 mmHg
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : A: Masalah teratasi sebagian
dengan konsumsi
P:
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus
makanan beresiko - Lanjutkan intervensi cek
serta / secara 1. Klien mampu gula darah dan tekanan
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan darah
darah (tidak diet), melakukan pengertian diabetes - Mengajarkan senam anti
mellitus stroke
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi Mengevaluasi senam S:
ringan minimal
berhubungan dengan untuk melakukan diit anti stroke pada klien - Ny. S berkata,” Tadi
sehari sekali
DM bangun tidur saya senam
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi tepuk-tepuk itu mbak.”
beresiko Senam Anti Stroke - Ny. S berkata,” Setiap
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan pagi saya senam mbak.”
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti O:
tahapan Senam Anti - Klien tampak senang
aktivitas fisik
- Klien kooperatif
Stroke Hipertensi. dan
A: Masalah teratasi sebagian
bersedia melakukan P:
Senam Anti Stroke - Lanjutkan pantau gula
Hipertensi. darah dan tensi

35
- Dampingi untuk
mlelakukan senam anti
stroke

Gangguan rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien apa S:
nyaman: nyeri pada tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 yang dilakukan ketika - Ny. S berkata,” semalam
Ny. S di ruang mawar selama 15 hari, nyeri menit, rasa nyeri berkurang nyeri sudah tidak nyeri mbak
Panti Wredha Harapan klien berkurang dengan dengan kriteria hasil: nyerinya.”
Ibu Semarang kriteria hasil: 1. Tekanan darah klien
berhubungan dengan 1. Skala berkurang dari (sistolik≤ 150 mmHg, O:
gejala terkait penyakit skala 5 menjadi 2 diastolik ≤ 90 mmHg ) - Klien tampak semangat
(nyeri pada lutut) 2. Klien mampu 2. Skala berkurang dari - Skala nyeri menjadi 3
(00214) melakukan skala 5 menjadi 2 A: Masalah teratasi sebagian
manajemen nyeri 3. Ekspresi wajah tidak P:
secara mandiri menunjukkan nyeri Lanjutkan terapi kompres jahe
4. Keluhan terhadap nyeri Memberikan terapi S:
berkurang kompres jahe Ny. S berkata,” Sejak di kompres
5. Pola tidur kembali jahe nyerinya sudah berkurang.”
normal
O:
Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi evaluasi
tindakan terapi kompres jahe
Resiko jatuh pada Ny. Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Menganjurkan klien S:
S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 untuk selalu - Ny. S berkata, ”Saya bisa
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan gangguan menggunakan alat bantu mbak jalan tanpa alat
Ibu Semarang diharapkan klien tidak keseimbangan dapat ketika berjalan bantu, tapi asalkan
berhubungan dengan mengalami kejadian teratasi, dengan kriteria jaraknya tidak jauh.”
riwayat jatuh ± 10 jatuh, dengan kriteria hasil: - Ny. S berkata,” ini
kali, penurunan hasil : 1. Klien selalu tongkat yang selalu saya
kekuatan ekstremitas 1. Tidak ada menggunakan alat bawa ketika berjalan.”
bawah:nyeri lutut kejadian jatuh bantu ketika berjalan O:
2. Skor resiko jatuh 2. Klien mengetahui cara Klien tampak berdiri pelan-

36
klien menurun pencegahan resiko jatuh pelan
menjadi resiko 3. Klien bisa lebih berhati-
rendah hati A: Masalah teratasi
P: -

Senin, 16 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny.S berkata,” Alhamdulillah
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
sehat mbak rara.”
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : - Ny. S berkata,” Kepikiran ya
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
pasti mbak, tapi sekarang saya
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi sudah bisa mengatasinya.”
keluarga dan kesedihan kesedihannya
O:
klien hilang 2. Klien menyatakan
- Klien kooperatif
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang - TD : 120/80 mmHg
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti
5) kegiatan untuk
A: Masalah teratasi sebagian
3. Tingkat kecemasan mengurangi
P:
klien menurun dari kesedihannya
Lanjutkan terapi dzikir dan terapi
sedang menjadi
Spiritual Emotional Freedom
kecemasan ringan
Technique
(skala HARS-A
Mengikutsertakan Ny. S S:
dalam rentang 14-
dalam kegiatan Terapi Ny. S berkata, “Saya senang
20)
Aktivitas Kelompok mbak kalo mengikuti kegiatan
4. Klien
(TAK) seperti itu, rame saya tidak
mengekspresikan
merasa kesepian.”
senang
O:
- Ny. S mengikuti TAK
dari awal smpai akhir
- Ny. S dapat mengikuti
kegiatan.

37
A:
Masalah teratasi kepedihan
kronis sebagian
P:
Lanjutkan terapi dzikir dan terapi
Spiritual Emotional Freedom
Technique

Mengevaluasi terapi S:
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Iya mbak,
Spiritual Emotional setiap malam saya praktekkan
Freedom Technique terapi SEFTnya.”
- Ny. S berkata,” sangat
bermanfaat mbak.”
O:
- Klien senang
- Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi SEFT dan
dzikir
Mengevaluasi teknik S:
relaksasi nafas dalam - Ny. S berkata,” Rasanya
segar mbak setelah tarik
nafas dalam.”
O:
- Klien kooperatif
- Klien tampak senang
A: Masalah teratasi sebagian
P:
Mengevaluasi kegiatan SEFT,
terapi dzikir dan relaksasi nafas
dalam yang sudah diajarkan

38
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit Ny. S berkata,”Saya belum makan
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM mbak, lagi gak enak badan.”
diri pada Ny. S di Ny. S berkata,” Setiap pagi saya
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
minum air putih.”
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko O:
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, - Klien kooperatif
kriteria hasil : pengetahuan klien - TD : 120/80 mmHg
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas A: Masalah teratasi sebagian
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat P:
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : - Lanjutkan intervensi cek
dengan konsumsi
gula darah dan tekanan
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus
makanan beresiko darah
serta / secara 1. Klien mampu - Mengajarkan senam anti
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan stroke
darah (tidak diet), melakukan pengertian diabetes Mengevaluasi senam S:
mellitus anti stroke pada klien - Ny. S berkata,” Tadi
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi bangun tidur saya senam
ringan minimal
berhubungan dengan untuk melakukan diit tepuk-tepuk itu mbak.”
sehari sekali
DM - Ny. S berkata,” Tadi pagi
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi juga senam bareng sama
beresiko Senam Anti Stroke mbak-mbaknya diruang
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan depan.”
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti O:
tahapan Senam Anti - Klien tampak senang
aktivitas fisik
- Klien kooperatif
Stroke Hipertensi. dan
A: Masalah teratasi sebagian
bersedia melakukan P:
Senam Anti Stroke - Lanjutkan pantau gula
Hipertensi. darah dan tensi
- Dampingi untuk
mlelakukan senam anti
stroke

39
Gangguan rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien apa S:
nyaman: nyeri pada tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 yang dilakukan ketika - Ny. S berkata,” semalam
Ny. S di ruang mawar selama 15 hari, nyeri menit, rasa nyeri berkurang nyeri sudah tidak nyeri mbak
Panti Wredha Harapan klien berkurang dengan dengan kriteria hasil: nyerinya.”
Ibu Semarang kriteria hasil: 1. Tekanan darah klien - Ny. S berkata,” Besok gak
berhubungan dengan 1. Skala berkurang (sistolik≤ 150 mmHg, usah dikompres lagi mbak,
gejala terkait penyakit dari skala 5 diastolik ≤ 90 mmHg ) udah cukup terima kasih ya
(nyeri pada lutut) menjadi 2 2. Skala berkurang dari mbak.”
2. Klien mampu skala 5 menjadi 2
melakukan 3. Ekspresi wajah tidak O:
manajemen nyeri menunjukkan nyeri - Klien tampak semangat
secara mandiri 4. Keluhan terhadap nyeri - Skala nyeri menjadi 2
berkurang A: Masalah teratasi.
5. Pola tidur kembali P: -
normal Memberikan terapi S:
kompres jahe Ny. S berkata,” Sudah tidak nyeri
mbak.”

O:
Klien kooperatif
A: Masalah teratasi
P: -
Selasa, 17 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny.S berkata,” Alhamdulillah
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
sehat mbak.”
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : - Ny. S berkata,” Semalam saya
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
bisa tidur nyenyak mbak,
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi Cuma kebangun jam 1 malam
keluarga dan kesedihan kesedihannya
karena mbah sebelah itu
klien hilang 2. Klien menyatakan

40
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait berantem.”
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti
5) kegiatan untuk O:
3. Tingkat kecemasan mengurangi - Klien kooperatif
klien menurun dari kesedihannya
- TD : 130/80 mmHg
sedang menjadi
kecemasan ringan
(skala HARS-A A: Masalah teratasi sebagian
dalam rentang 14- P:
20) - Lanjutkan terapi dzikir
4. Klien dan terapi Spiritual
mengekspresikan Emotional Freedom
senang Technique
- Mengikutsertakan Klien
dalam TAK
Mengikutsertakan Ny. S S:
dalam kegiatan Terapi - Ny. S berkata, “Ada TAK
Aktivitas Kelompok lagi ya mbak.”
(TAK) - Ny. S berkata,”Saya
sangat senang mbak kalo
diajak bermain didepan.”
O:
- Ny. S kooperatif
- Ny. S dapat mengikuti
kegiatan.
A:
Masalah teratasi kepedihan
kronis sebagian
P:
Lanjutkan terapi dzikir dan terapi
Spiritual Emotional Freedom
Technique

41
Mendampingi terapi S:
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Sudah sering
Spiritual Emotional saya lakukan mbak,
Freedom Technique Alhamdulillah tenang.”
- Ny. S berkata,” Tenang mbak
rasanya.”
O:
- Klien senang
- Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi SEFT dan
dzikir
Mendampingi S:
melakukan teknik - Ny. S berkata,” Sudah
relaksasi nafas dalam setiap hari mbak, kalo
saya nangis langsung
tarik nafas dalam dan
ngucap astagfirullah.”
O:
- Klien kooperatif
A: Masalah teratasi
P: -
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit - Ny. S berkata,”Tadi
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM sudah makan mbak, nanti
diri pada Ny. S di kalo ada yang jualan saya
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
mau jajan.”
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko O:
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, - Klien kooperatif
kriteria hasil : pengetahuan klien - TD : 130/80 mmHg
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas A: Masalah teratasi sebagian
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat P:
- Lanjutkan intervensi cek

42
dengan konsumsi DM dan diit HT dengan kriteria hasil : gula darah dan tekanan
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus darah
makanan beresiko
serta / secara 1. Klien mampu - Mengajarkan senam anti
meningkatkan gula mendeskripsikan stroke
mandiri
pengertian diabetes Mendampingi klien S:
darah (tidak diet), melakukan
mellitus melakukan senam anti - Ny. S berkata,” Tadi pagi
hipertensi aktifitas fisik stroke pada klien juga senam bareng sama
2. Klien termotivasi
ringan minimal
untuk melakukan diit mbak-mbaknya didepan.”
berhubungan dengan
sehari sekali - Ny. S berkata,” saya
konsumsi makanan DM
selama 5 menit : sudah hafal mbak
Hipertensi gerakannya.”
beresiko Senam Anti Stroke
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan
meningkatkan tekanan O:
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi - Klien tampak senang
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti A: Masalah teratasi sebagian
aktivitas fisik tahapan Senam Anti P:
Stroke Hipertensi. dan - Lanjutkan pantau gula
bersedia melakukan darah dan tensi
- Dampingi untuk
Senam Anti Stroke
mlelakukan senam anti
Hipertensi. stroke

43
Rabu, 18 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny.S berkata,” Saya
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
senang hari ini mbak.”
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : - Ny. S berkata,” Semalam
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
saya bisa tidur nyenyak
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi mbak. “
keluarga dan kesedihan kesedihannya
O:
klien hilang 2. Klien menyatakan
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait - Klien kooperatif
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang
- TD : 120/80 mmHg
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti
5) kegiatan untuk - Skor depresi Ny. S yaitu 8
3. Tingkat kecemasan mengurangi
- Nilai skala HARS: 16
klien menurun dari kesedihannya
(kecemasan sedang).
sedang menjadi
kecemasan ringan
A: Masalah teratasi sebagian
(skala HARS-A
P:
dalam rentang 14-
- Lanjutkan terapi dzikir
20)
dan terapi Spiritual
4. Klien
Emotional Freedom
mengekspresikan
Technique
senang

Mendampingi terapi S:

44
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,” Beginikan
Spiritual Emotional mbak gerakannya.”
Freedom Technique - Ny. S berkata,” Saya sehat,
saya kuat, saya ikhlas.”
- Ny. S berkata,” Tenang mbak
rasanya.”
O:
- Klien senang
- Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi SEFT dan
dzikir
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit - Ny. S
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM berkata,”Alhamdulillah
diri pada Ny. S di tensi saya turun ya
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
mbak.”
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko O:
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, - Klien kooperatif
kriteria hasil : pengetahuan klien - TD : 120/80 mmHg
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas A: Masalah teratasi sebagian
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat P:
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : - Lanjutkan intervensi cek
dengan konsumsi
gula darah dan tekanan
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus
makanan beresiko darah
serta / secara 1. Klien mampu - Mengajarkan senam anti
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan stroke
darah (tidak diet), melakukan pengertian diabetes Mendampingi klien S:
mellitus melakukan senam anti - Ny. S berkata,” Tadi pagi
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi stroke pada klien saya senam sendiri
ringan minimal
berhubungan dengan untuk melakukan diit ditempat tidur mbak.”
sehari sekali
DM
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi O:
Senam Anti Stroke - Klien tampak senang
3. Klien mampu

45
beresiko Hipertensi. mendeskripsikan A: Masalah teratasi sebagian
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi P:
meningkatkan tekanan
mg/ dl 4. Klien mengerti - Lanjutkan pantau gula
darah, dan kurang tahapan Senam Anti darah dan tensi
Stroke Hipertensi. dan - Dampingi untuk
aktivitas fisik
mlelakukan senam anti
bersedia melakukan
stroke
Senam Anti Stroke
Hipertensi.

Kamis, 19 Kepedihan kronis pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memonitor vital sign S:
Mei 2016 Ny. S di ruang mawar tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 - Ny.S berkata,” Baik
Panti Wredha Harapan selama 15 hari menit diharapkan kepedihan
mbak, sudah tidak
Ibu Semarang diharapkan kepedihan klien berkurang dengan
berhubungan dengan klien berkurang dengan kriteria hasil : kepikiran.”
kehilangan orang kriteria hasil: 1. Klien mampu
- Ny. S berkata,” Saya
terdekat dan 1. Klien menyatakan menceritakan semua hal
kehilangan dukungan perasaan negatif yang menjadi terima, saya ikhlas
keluarga dan kesedihan kesedihannya
tinggal disini. “
klien hilang 2. Klien menyatakan
2. Klien tidak depresi perasaan ikhlas terkait O:
(Nilai Geriatric kondisinya sekarang
- TD : 120/80 mmHg
Depression Scale< 3. Klien dapat mengikuti
5) kegiatan untuk - Skor depresi Ny. S yaitu 8
3. Tingkat kecemasan mengurangi
- Nilai skala HARS: 10
klien menurun dari kesedihannya
(kecemasan ringan).
sedang menjadi
A: Masalah teratasi sebagian
kecemasan ringan
P:
(skala HARS-A
- Lanjutkan terapi dzikir
dalam rentang 14-
dan terapi Spiritual
20)
Emotional Freedom
4. Klien
Technique
mengekspresikan
senang

46
Mendampingi terapi S:
dzikir dan terapi - Ny. S berkata,”Iya mbak, nanti
Spiritual Emotional setiap saya sedih saya lakukan
Freedom Technique terapi SEFT.”
O:
- Klien senang
- Klien kooperatif
A: Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi SEFT dan
dzikir
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Memotivasi klien untuk S:
tindakan keperawatan keperawatan selama 7 x 30 diit hipertensi dan diit - Ny. S
manajemen kesehatan
selama 15 hari, menit, diharapkan klien DM berkata,”Alhamdulillah
diri pada Ny. S di tensi saya turun ya
diharapkan manajemen mengurangi mengonsumsi
mbak.”
ruang mawar Panti kesehatan diri klien makanan berisiko - Ny.S berkata,” lho kok
Wredha Harapan Ibu dapat efektif dengan meningkatkan kadar gula, gulanya naik lagi.”
kriteria hasil : pengetahuan klien O:
Semarang: diabetes
1. Klien mampu meningkat dan aktivitas - Klien kooperatif
mellitus berhubungan menerapkan diit fisik klien meningkat - TD : 120/80 mmHg
DM dan diit HT dengan kriteria hasil : - GDS : 313 g/dL
dengan konsumsi
A: Masalah teratasi sebagian
2. Klien mampu ikut Diabetes Mellitus
makanan beresiko P:
serta / secara 1. Klien mampu - Lanjutkan intervensi cek
meningkatkan gula mandiri mendeskripsikan gula darah dan tekanan
darah (tidak diet), melakukan pengertian diabetes darah
mellitus - Mengajarkan senam anti
hipertensi aktifitas fisik
2. Klien termotivasi stroke
ringan minimal
berhubungan dengan untuk melakukan diit Mendampingi klien S:
sehari sekali
DM melakukan senam anti - Ny. S berkata,” Saya mau
konsumsi makanan selama 5 menit :
Hipertensi stroke pada klien sering sering senam mbak
beresiko Senam Anti Stroke biar sehat.”
3. Klien mampu
Hipertensi. mendeskripsikan
meningkatkan tekanan
3. GDS klien <200 pengertian hipertensi O:

47
darah, dan kurang mg/ dl 4. Klien mengerti - Klien tampak senang
tahapan Senam Anti A: Masalah teratasi sebagian
aktivitas fisik
Stroke Hipertensi. dan P:
- Lanjutkan pantau gula
bersedia melakukan
darah dan tensi
Senam Anti Stroke - Dampingi untuk
Hipertensi. mlelakukan senam anti
stroke
- Anjurkan klien mengikuti
semua kegiatan panti

48
N. EVALUASI SUMATIF
DIAGNOSA
EVALUASI SUMATIF
KEPERAWATAN
Kepedihan kronis pada Ny. S S:
di ruang mawar Panti Wredha - Ny.S berkata,” Alhamdulillah sehat mbak rara.”
Harapan Ibu Semarang
- Ny. S berkata,” Kepikiran ya pasti mbak, tapi sekarang
berhubungan dengan
kehilangan orang terdekat dan saya sudah bisa mengatasinya.”
kehilangan dukungan keluarga
- Ny.S berkata,” Saya senang hari ini mbak.”
- Ny. S berkata,” Semalam saya bisa tidur nyenyak mbak.

O:
- Klien kooperatif
- TD : 120/80 mmHg
- Skor depresi Ny. S yaitu 8
- Nilai skala HARS: 10 (kecemasan ringan).
A:
Masalah kepedihan kronis berhubungan dengan kematian
orang terdekat dan kehilangan dukungan keluarga teratasi
sebagian
P:
- Pertahankan kondisi klien
- Lakukan latihan Spiritual Emotional Freedom
Technique, dzikir dan relaksasi nafas dalam setiap hari
- Anjurkan klien selalu mengikuti kegiatan yang
diadakan panti
- Anjurkan klien melakukan kegiatan yang disukai klien
Ketidakefektifan manajemen S:
- Ny. S berkata,”Alhamdulillah tensi saya turun ya
kesehatan diri pada Ny. S di
mbak.”
ruang mawar Panti Wredha - Ny.S berkata,” lho kok gulanya naik lagi.”
- Ny. S berkata,” Tadi pagi juga senam bareng sama
Harapan Ibu Semarang:
mbak-mbaknya didepan.”
diabetes mellitus berhubungan - Ny. S berkata,” saya sudah hafal mbak gerakannya.”
- Ny. S berkata,” Saya sudah tidak minum teh manis lagi
dengan konsumsi makanan
setiap oagi mbak.”
beresiko meningkatkan gula O:
- Klien kooperatif
darah (tidak diet), hipertensi
- TD : 120/80 mmHg
berhubungan dengan - GDS : 313 g/dL
konsumsi makanan beresiko
A:
meningkatkan tekanan darah, Masalah Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri teratasi
dan kurang aktivitas fisik sebagian
P:
Pertahankan kondisi klien
Motivasi klien untuk diit diabetes dan diit hipertensi
Lakukan senam anti stroke setiap hari
Gangguan rasa nyaman: nyeri S:
pada Ny. S di ruang mawar - Ny. S berkata,” semalam sudah tidak nyeri mbak nyerinya.”
Panti Wredha Harapan Ibu - Ny. S berkata,” Besok gak usah dikompres lagi mbak, udah

49
Semarang berhubungan cukup terima kasih ya mbak.”
dengan gejala terkait penyakit - Ny. S berkata, “ Sudah enakan mbak.”
(nyeri pada lutut) - Ny. S berkata,” Sejak di kompres jahe nyerinya sudah
berkurang.”

O:
- Klien tampak semangat
- Skala nyeri menjadi 2
- Klien terlihat berjalan pelan-pelan
A: Masalah gangguan rasa nyaman: nyeri teratasi.

P:
- Lanjutkan intervensi yang sudah diberikan
- Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas
Resiko jatuh pada Ny. S di S:
ruang mawar Panti Wredha - Ny. S berkata, ”Saya bisa mbak jalan tanpa alat bantu,
Harapan Ibu Semarang tapi asalkan jaraknya tidak jauh.”
berhubungan dengan riwayat - Ny. S berkata,” ini tongkat yang selalu saya bawa
jatuh ± 10 kali, penurunan ketika berjalan.”
kekuatan ekstremitas O:
bawah:nyeri lutut - Klien tampak berdiri pelan-pelan
- Klien tampak berhati-hati ketika berjalan
- Skala jatuh Morse : 95 (resiko tinggi)
- Skor keseimbangan : 26 (keseimbangan cukup)
- Ny. S dapat berjalan sendiri dengan menggunakan
tongkat.
- Usia 70 tahun
- Ny. S mengalami jatuh sebanyak 10 kali.
A: Masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi klien
- Lakukan pengawasan terhadap risiko jatuh klien
- Hindarkan dari lantai licin

50
O. RENCANA TINDAK LANJUT
Nama Lansia/ Wisma : Ny. S/ Ruang Mawar
Alamat : Semarang
Anggota Masalah Intervensi yang RTL Paraf
Wisma Kesehatan telah dilakukan
Ny. S Kepedihan kronis a. Memonitor vital a. Lakukan terapi Rara
pada Ny. S di sign dzikir dan terapi
ruang mawar b. Membantu klien Spiritual
Panti Wredha untuk Emotional
Harapan Ibu mengungkapkan Freedom
Semarang perasaan, Technique
berhubungan ketakutan dan b. Lakukan latihan
dengan persepsi teknik relaksasi
kehilangan orang c. Memberikan nafas dalam
terdekat dan terapi dzikir dan
kehilangan terapi Spiritual
dukungan Emotional
keluarga Freedom
Technique
d. Mengajarkan
teknik relaksasi
nafas dalam
Ketidakefektifan a. Memberikan a. Lakukan senam Rara
pendidikan anti stroke pada
manajemen
kesehatan klien
kesehatan diri tentang diabetes
b. Motivasi klien
mellitus dan
pada Ny. S di untuk
hipertensi
ruang mawar b. Memotivasi klien mengurangi
untuk diit makanan manis
Panti Wredha
hipertensi dan dan asin
Harapan Ibu diit DM
c. Mengajarkan
Semarang:
senam anti stroke
diabetes mellitus pada klien
berhubungan
dengan konsumsi
makanan beresiko
meningkatkan
gula darah (tidak
diet), hipertensi
berhubungan
dengan konsumsi
makanan beresiko
meningkatkan
tekanan darah,

51
dan kurang
aktivitas fisik
Gangguan rasa a. Mengkaji pada a. Kompres hangat Rara
nyaman: nyeri klien apa yang dan massase
pada Ny. S di dilakukan ketika ketika nyeri
ruang mawar nyeri terasa
Panti Wredha b. Memberikan b. Mengingatkan
Harapan Ibu terapi kompres klien untuk
Semarang jahe istirahat yang
berhubungan c. Menganjurkan cukup
dengan gejala klien untuk
terkait penyakit istirahat dan tidur
(nyeri pada lutut) yang cukup

Resiko jatuh pada a. Memberikan a. Lakukan Rara


Ny. S di ruang pendidikan pengawasan
mawar Panti kesehatan kepada terhadap risiko
Wredha Harapan klien mengenai
jatuh klien
Ibu Semarang resiko jatuh
berhubungan b. Menganjurkan b. Menjaga
dengan riwayat klien untuk selalu lingkungan
jatuh ± 10 kali, menggunakan menjadi aman
penurunan alat bantu ketika (tidak ada
kekuatan berjalan barang-barang
ekstremitas berserakan,
bawah:nyeri lutut
lantai tidak licin,
menggunakan
tongkat jika
berjalan jauh)
c. Anjurkan untuk
menggunakan
alat bantu ketika
berjalan

52
53

Anda mungkin juga menyukai