Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. A DENGAN ARTRITIS


RHEUMATOID DI WISMA BOUGENVILE PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
(PSTW) PAGAR DEWA KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD YOGA PATHANAH
NPM: 2226050057

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Ns. Hanifah, S. Kep, M. Kep) (Ns. Apri Lensi Muasti, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023
LAPORAN KASUS
ARTHRITIS RHEUMATOID
I. PENGKAJIAN

Nama panti : Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa


Alamat panti : Jl. Adam Malik No 9 pagar dewa provinsi Bengkulu
Tanggal masuk : 30 Januari 2023
No . register :-

A. Identitas klien
Nama : Tn. Amirullah ( Wisma Bougenvile)
Alamat : Bukit Tinggi
Telp :-
TTL : Bukit Tinggi, 14 Desember 1944
Umur : 79 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah (istri sudah meninggal)
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Orang Yang Paling Dekat Dihubungi : Anak
B. Alasan masuk ke panti
Tn. A mengatakan tidak ingin merepotkan anak-anaknya karena mengurus Tn. A yang
sering sakit rematik dan jika tinggal bersama anaknya bisa menyebabkan masalah
untuk keluarga anaknya terutama di ekonomi keluarga. Tn. A mempunyai Duaorang
istri, istri pertama meninggal istri ke 2 cerai dari pernikahanya Tn. A mempunyai 7
orang anak, 3 laki-laki dan 4 Perempuan kini sudah berkeluarga semua. Tn. A
mempunyai 10 orang cucu dari pernikahannya.
C. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Tn. A mengatakan ia bersyukur karena tidak pernah mengalami sakit
yang serius dan menular.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Januari 2023 pukul 09.00 WIB di
wisma Bougenvile. Tn. A mengatakan nyeri pada bagian kaki, terasa kaku saat
aktifitas. Klien mengatakan nyeri di persendiannya pada saat perawat
melakukan pengkajian PQRST didapatkan hasil P : Cuaca dingin, Q : Nyeri
terasa ngilu, R : Di kaki, S : 5 (sedang), T : Pagi hari bangun tidur. Pada saat
pengkajian Tn. A juga mengatakan terganggu dalam berjalan karena rematiknya
dan sulit berjalan. Tn. A mengatakan memiliki keluhan pada penglihatan karena
rabun jauh, ketika Tn. A tidak mengunakan kacamata Tn. A sulit melakukan
aktifitas karena pandangan yang kabur dan tidak bisa melihat dengan jelas. Pada
saat pengkajian Tn. A juga mengatakan sulit tidur pada malam hari, Tn. A
biasanya saat malam hari tidur di jam 12 malam dan bangun di jam 3 subuh dan
tidak tidur lagi. Waktu tidur atau istirahat Tn. A pada malam hari hanya 3-4 jam.
Tn. A mengatakan sulit tidur karena sering memikirkan anaknya yang tinggal
jauh dari dirinya dan Tn. A juga mengatakan sering memikirkan istrinya yang
sudah meninggal.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Tn. A mengatakan ibu dari Tn. yang sudah meninggal juga memiliki
penyakit rematik dan Tn. A juga tidak mempunyai riwayat penyakit menular
dikeluarganya.
D. Status Fisiologi
Postur tulang membungkuk, suhu 370C, tekanan darah 131/74 mmHg, nadi 73/
menit, Respirasi 25x /menit berat badan 49 kg, tinggi badan 155 cm, tingkat
kesadaran composmentis.
E. Pengkajian Head To Toe
1. Kepala terlihat bersih, tidak ada kerontokan pada rambut, dan juga tidak ada
keluhan.
2. Mata konjungtiva tidak ada peradangan, penglihatan rabun jauh
3. Hidung berbentuk simetris, penciuman tidak terganggu, dan tidak ada
peradangan.
4. Mulut dan tenggorokan terlihat bersih, mukosa lembab, tidak ada peradangan,
gigi geligi bagian atas dan bawah pada Tn. A sudah ada yang lepas. Tidak ada
radang pada gusi, tidak ada kesulitan mengunyah menelan.
5. Telinga terlihat bersih, tidak ada peradangan, tidak ada gangguan pada telinga,
dan tidak ada keluhan pada telinga.
6. Abdomen berbentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung, tidak
ada bising usus, tidak ada massa pada abdomen.
7. Genitalia bersih, tidak ada hemoroid, dan tidak ada hernia.
8. Ekstremitas bawah
Kekuatan otot

5555 5555
5555 5555
(Skala 0-5)
0: Lumpuh
1: Ada kontraksi
2: Melawan gravitasi dengan sokongan
3:Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4: Melawan gravitasi tapi ada tahanan sedikit
5: Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
9. Postur tubuh
Posur tubuh : Bungkuk
Rentang gerak : Kanan : tidak ada keterbatasan gerak
Kiri : ada keterbatasan gerak
Deformitas : Tidak ada
Tremor : Tidak ada
Edema kaki : Tidak ada
Penggunaan alat bantu : Menggunakan Alat Bantu

Reflek
Refleks Kanan Kiri

Biseps + +

Trisep + +

Patela + +

Archiles + +

10. Integumen
Integumen terlihat bersih, warna kulit sawo matang, kulit lembab, tidak ada
gangguan pada kulit, turgor kulit keriput.

F. Pengkajian keseimbangan untuk lansia (Tinneti, ME dan Ginter, SF,1998)


1. Perubahan posisi atau gerakan kesimbangan
a. Bangun dari kursi
Tn. A dapat bangun dari duduk dan tidak mengalami kesulitan.
b. Duduk ke kursi
Tn. A duduk dikursi dengan baik dan mengatur posisi duduk yang sesuai dan
nyaman.
c. Menahan dorongan pada sternum
Tn. A tidak membutuhkan alat bantu untuk memegang objek dukungan.
d. Mata tertutup
Menggerakkan kaki dengan baik dan secara hati-hati.
e. Gerakan menggapai sesuatu
Tn. A mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya.
f. Membungkuk
Tn. A mampu membungkuk, untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya :
pulpen) dari lantai, dan berdiri tidak memegang alat bantu.
2. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan :
a. Tn. A mampu berjalan
b. Ketinggian langkah kaki
Tn. A mampu mengangkat kaki dengan ketinggian kira-kira 25 cm.
c. Kontinuitas langkah kaki
Kontinuitas langkah kaki konsisten.
d. Kesimetrisan langkah
Tn. A melangkah dengan langkah-langkah normal
e. Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak ada penyimpangan jalur pada saat berjalan
f. Berbalik
Pada saat berbalik, Tn. A mampu berbalik dengan baik.
G. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal
3. Mampu berinteraksi √
4. Mampu bekerjasama
Tn. A mampu berinteraksi dengan teman-teman diwismanya dan hubungan
mereka terbina dengan baik.
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal
3. Mampu berinteraksi √
4. Mampu bekerjasama
Tn. A mengatakan ia sering datang ke wisma lainnya untuk mengobrol
bersama-sama dan Tn. A sering mengobrol dengan teman satu wismanya.

Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti


1. Sering √
2. Jarang
3. Tidak pernah
Tn. A sering melakukan interakasi dengan teman-teman diwisma lainnya.
Stabilitas emosi
1. Labil
2. Stabil √
3. Iritabel
4. Datar
Emosi Tn. A stabil dan tampak tenang, dengan emosi yang menetap sesuai
dengan stimulus yang ada.
Motivasi penghuni panti
1) Kemampuan sendiri √
2) Terpaksa
Tn. A mengatakan masuk kepanti tidak ada unsur paksaan dari siapapun, ia
datang kepanti atas keinginannya sendiri karena tidak ingin merepotkan anak-
anaknya
Frekuensi kunjungan keluarga
1) 1 kali/bulan
2) 2 kali/bulan
3) Jarang √
3) Tidak pernah
Tn. A mengatakan keluarga yang datang mengunjunginya termasuk jarang
karena anak-anaknya sibuk bekerja dan jarak Tn. A dan anak-anaknya cukup
jauh. Anak-anaknya tinggal di Jakarta.
H. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1. Apakah klien mengalami susah tidur : kadang-kadang dan mudah terbangun.
2. Ada masalah atau banyak pikiran : tidak ada masalah atau pikiran
3. Apakah klien murung atau menangis sendiri : tidak.
4. Apakah klien sering was-was atau khawatir : tidak.
5. Pengukuran tingkat depresi
a. Skala Depresi Geriatric (GDS), Yesavage dkk, 1983
No Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas dengan



kehidupannya?

2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan



atau kesenangan akhir-akhir ini?

3. Apakah bapak/ibu sering merasa hampa/kosong dalam



hidup ini?

4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? √

5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang



baik di masa depan ?

6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang



mengganggu terus menerus ?

7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik setiap



saat ?``

8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk √


akan terjadi pada anda ?

9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar



waktu?

10 Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu berbuat



. apa-apa?

11 Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah ?



.

12 Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal dirumah dari



. pada keluar dan mengerjakan sesuatu ?

13 Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa



. depan ?

14 Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupa?



.

15 Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu



. sekarang ini menyenangkan ?

16 Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus asa ?



.

17 Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir


. ini?

18 Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa



. lalu?

19 Apakah bapak/ibu merasa hidup ini menggembirakan?



.

20 Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai kegiatan



. yang baru?
21 Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ?

.

22 Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada



. harapan ?

23 Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik



. keadaannya dari pada bapak/ibu?

24 Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang



. sepele ?

25 Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ?



.

26 Apakah bapak/ibu sulit berkosentrasi ?



.

27 Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur



. dipagi hari ?

28 Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan



. social ?

29 Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu



. keputusan ?

30 Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam



. memikirkan sesuatu seperti dulu ?

Jumlah : 15
0 – 10 = Not Depressed
11 – 20 = Mild Depressed
21 – 30 = Severe Depresed
Kesimpulan : Tn. A mendapatkan nilai 15 pada pengukuran GDS. Klien termasuk pada mild
depressed
b. Pengukuran tingkat kerusakan intelektual
Short Portable Mental Status Quesioner (SPMSQ); Pfeiffer E, 1975
Benar Salah Nomor Pertanyaan

√ 1. Tanggal berapa hari ini ?

√ 2. Hari apa sekarang ?

√ 3. Apa nama tempat ini ?

√ 4. Dimana alamat anda ?

√ 5. Berapa umur anda ?

√ 6. Kapan anda lahir ?

√ 7. Siapa Presiden Indonesia

√ 8. Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?

√ 9. Siapa nama ibu anda ?

Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3


√ 10.
dari setiap angka baru, secara menurun.

Jumlah : 6 4

Sumber : Burns, 1999. Assesment Scales in Old Age Psychiatry. Marthin Dunitz Ltd.
London P.56- 57
Hasil : Salah 1 (fungsi intelektual utuh)
Interpretasi :
Salah 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Salah 3 – 4 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 5 – 7 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 8 – 10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : klien mempunyai jawaban salah 4 buah pada pengukuran SPMSQ,
sehingga klien memiliki Fungsi intelektual ringan.

c. Identifikasi aspek kognitif


Mini Mental State Examination (MMSE); Folstein MF, 1975

Skor Skor
Orientasi
Maksimum Manula

5 3 Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa


dan (musim) apa?

5 3 Sekarang kita berada dimana? (jalan), (no. rumah),


(kota), (kabupaten), (propinsi).

REGISTRASI

3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1


detik untuk tiap benda. Kemudian mintalah lansia
mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu
angka untuk setiap jawaban yang benar. Bila
masih salah, ulanglah penyebutan ke 3 nama
tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan
benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah
(bola, kursi, sepatu)

(jumlah percobaan 4 x)

ATENSI DAN KALKULASI

5 0 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100


ke bawah 1 angka untuk tiap jawaban yang benar.
Berhenti setelah 5 hitungan. (93, 86, 79, 72, 65).
Kemungkinan lain : ejalah kata “dunia” dari akhir
ke awal (a-i-n-u-d).

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

3 3 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah


disebutkan di atas. Berikan 1 angka untuk setiap
jawaban yang benar.

BAHASA

9 7 a. apakah nama benda-benda ini ? (perlihatkan


pensil dan arloji) (2 angka)

b. ulanglah kalimat berikut: “ Jika Tidak Dan


Atau Tapi” (1 angka)

c. laksanakan 3 buah perintah ini: “peganglah


selembar kertas dengan tangan kananmu,
lipatlah kertas itu pada pertengahan dan
letakkan di lantai (3 angka)

d. bacalah dan laksanakan perintah berikut:


“pejamkan mata anda” (1 angka).

e. Tulislah sebuah kalimat (1 angka)

f. Tirulah gambar ini (1 angka)

Skor Total 19

Skor :19
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Tn. A mempunyai skor 19, jadi klien dalam keadaan Probable
gangguan kognitif

I. Pengkajian perilaku terhadap kesehatan


Kebiasaan merokok : Tn. A merokok
a. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi, klien makan 3 x sehari, jumlah makanan yang
dihabiskan 3 porsi.
Pola pemenuhan cairan, klien minum air putih dan kopi. Klien minum sebanyak ±
2,5 liter sehari.
Pola kebiasaan tidur klien mengatakan kadang-kadang susah tidur dan mudah
terbangun pada waktu malam hari bila dalam keadaan cemas.
Pola eliminasi BAB/BAK klien mengatakan BAB selama 4-5 kali seminggu dan
BAK 3 kali dalam sehari.
Pola aktifitas, klien tidak bisa beraktivitas terlalu berat dikarenakan klien mudah
merasa capek.

b. Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari


Pengkajian Fungsional berdasarkan
Barthel Indeks ; Mahoney & Barthel, 1965
Nilai

No Aktivitas Nilai
Bantuan Mandiri
manula

1. Makan 5 10 10

Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan 5 - 10 15 15


sebaliknya , termasuk duduk di tempat
2. tidur.

Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir, 0 5 5


3. mencukur dan menggosok gigi.

4. Aktivitas toilet 5 10 10

5. Mandi 0 5 5

Berjalan di jalan yang datar (jika tidak 10 15 15


mampu berjalan lakukan dengan kursi
6. roda)

7. Naik turun tangga 5 10 10

8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10 10

9. Mengontrol defekasi 5 10 10

10. Mengontrol berkemih 5 10 10


Jumlah 100 100

Penilain :
0–2 : ketergantungan
21 – 61 : ketergantungan berat/ sangat tergantung
62 – 90 : ketergantungan berat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan : Tingkat kemandirian Tn. A sehari-hari adalah mandiri

J. Pengkajian Lingkungan
Pemukiman
Klien tinggal di Wisma Bougenvile, ruang tersebut mempunyai 5 ruang kamar, 2
kamar mandi dan toilet, dan ada ruang tamu yang berada di tengah, terdapat kursi sofa
dan meja.
Klien tinggal dipanti yang pemukimannya cukup ramai karena ada 83 orang
lansia dan beberapa pegawai yang tinggal disana.
K. Pengkajian Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klien rajin beribadah dan shalat berjamaah ke masjid.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan klien mengatakan
kalau penyakitnya ini bisa sembuh kalau terus diobati.
ANALISA DATA

Nama : Tn. A

Umur : 79 tahun

Dx. Medis : Arthiritis Reumatoid

Wisma : Bougenvil

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Kondisi Nyeri Kronis
muskuloskletal
- Klien mengatakan nyeri kronis
di persendiannya

- P : Cuaca dingin

Q : Nyeri terasa ngilu

R : Di kaki

S : 5 (sedang)

T : Pagi hari bangun


tidur

DO :

- Klien tampak kesulitan


beraktivitas

● TTV:

- Suhu : 37 0 c

- Tekanan darah :
131/74 mmHg

- RR   : 25 X/mnit

- N : 73X/mnit

2 DS: Gangguan Resiko jatuh


penglihatan
- Tn. A mengatakan
memiliki keluhan
pada penglihatan
karena rabun jauh.

- Tn. A jika tidak


mengunakan
kacamata Tn. A sulit
melakukan aktifitas

- Tn. A memiliki
pandangan yang
kabur dan tidak bisa
melihat dengan jelas.

DO:

- Klien dibantu
kacamata jika ingin
melakukan  aktivitas

- TTV:

● Suhu : 370 c

● Tekanan darah :
131/74 mmHg

● RR   : 25 X/menit

● N : 73 X/menit

3 DS: Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur

- Tn. A mengatakan
sulit tidur pada
malam hari

- Tn. A biasanya saat


malam hari tidur di
jam 12 malam dan
bangun di jam 3
subuh dan tidak tidur
lagi.

- Waktu tidur atau


istirahat Tn. A pada
malam hari hanya 3-
4 jam.

- Tn. A mengatakan
sulit tidur karena
sering memikirkan
anaknya yang
tinggal jauh dari
dirinya dan Tn. A
juga mengatakan
sering memikirkan
istrinya yang sudah
meninggal.

DO:

- Klien tampak lemas


karena kurang tidur

● TTV:

- Suhu : 370 c

- Tekanan darah :
131/74 mmHg

- RR   : 25 X/mnit

- N : 73 X/mnit
A. SCORING

● Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskletal kronis ditandai dengan


keluhan nyeri

NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN

1. Sifat masalah : Adanya ancaman


kesehatan karena
Ancaman kesehatan 2 1 2/3 x 1 = 0,6
apabila tidak
mengetahui tanda dan
gejala rematik akan
mangakibat ancaman
nyeri yang hebat

2. Kemungkinan masalah Masalah kesehatan


dapat diubah : Tn.M dapat diubah
dengan mudah apabila
Dengan mudah
2 2 2/2 x 2 = 2 Tn.M Mengetahui
tanda dan gejala
rematik

3. Potensial masalah untuk 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah kesehatan


dicegah : tinggi dapat dicegah apabila
Tn.M telah
mengetahui tanda dan
gejala rematik

4. Menonjolnya masalah: 2 1 2/2 x 1 = 1 Harus segera ditangani


Masalah berat,harus karna apabila tidak
segera ditangani akan membuat
penyakit bertambah
parah

Total 4,6

▪ Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan penglihatan


NO KRITERIA SKALA BOBOT SCORING PEMBENARAN

1. Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Adanya ancaman


kesehatan karena
Ancaman kesehatan
Tn.M memiliki
gangguan penglihatan
yang beresiko jatuh

2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x2 =2 Masalah dapat diubah


dapat diubah : dengan mudah jika
dilakukan intervensi
Dengan mudah
yang tepat

3. Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 =0,6 Memberitahukan cara


dicegah : perawatan terhadap
masalah yang dialami
Cukup

4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 Harus segera ditangani


karna Tn.M
Masalah berat,harus
mengalami gangguan
segera ditangani
penglihatan
Total 4,2

▪ Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur


NO KRITERIA SKALA BOBOT SCORING PEMBENARAN

1. Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Adanya ancaman


kesehatan karena
Ancaman kesehatan
Tn.M mengalami
gangguan pola tidur

2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x2 =1 Masalah dapat diubah


dapat diubah : jika dilakuakn
intervensi yang tepat
Hanya

3. Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 =0,6 Memberitahukan cara


dicegah : perawatan terhadap
masalah yang dialami
Cukup

4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 Harus segera ditangani


karna Tn.M
Masalah berat,harus
mengalami gangguan
segera ditangani
pola tidur

Total 3,2

B. DIAGNOSA

1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskletal kronis ditandai dengan


keluhan nyeri
2. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan penglihatan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang kontrol tidur
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1 1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskletal kronis 4,6


ditandai dengan keluhan nyeri
2
2. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan penglihatan
3 4,2
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3,2
.

Anda mungkin juga menyukai