BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memadai dan aman diberikan saat bayi usia 6 bulan dengan terus menyusui
ASI kepada bayinya ,namun hanya 42% yang mendapat ASI eksklusif
(PAS,2008)
ASI ekslusif adalah ASI yang tidak lancar pada ibu menyusui, kelancaran
ASI, berat badan bayi saat lahir, usia kehamilan saat bayi lahir, usia ibu dan
paritas, stres dan penyakit akut, IMD, keberadaan perokok, konsumsi alkohol,
perawatan payudara, pola makan, penggunaan alat kontrasepsi dan status gizi.
(Ferial,2013)
bergizi kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting) dapat dicegah
2
sedini mungkin dengan pemberian ASI ekslusif dan MPASI yang benar.
sayur-sayuran.
lain sayur daun katuk, sayur pepaya muda dan sayur daun kelor. Pepaya muda
diameter kelenjar mammae. Getah (lateks) dari buah pepaya muda memiliki
efek sama dengan oksitosin pada uterus. Hormon prolaktin dan oksitosin
Dalam penelitian sri banun dkk (2014) dengan judul pengaruh buah
dari hasil penelitian dapat dilihat rata rata frekuensi menyusui sebelum
No.2,Sep2015)
bengkulu 2021, didapatkan 54% ibu nifas yang ASI nya belum keluar pada
sekitar 43% ibu yang tidak memberikan kolostrumnya segera setelah lahir
karena kolostrumnya belum keluar dan tidak dapat memberikan ASI nya
ASI nya secara on demand antara lain 68% kolostrumnya tidak keluar pada
saat setelah melahirkan dan 56% mengatakan produksi ASI nya sedikit.
2021 jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif pada Bayi usia 0-6 Bulan
sebanyak 8.235 (76%), dengan angka tertinggi cakupan ASI Eksklusif berada
dengan jumlah 151. (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kota Bengkulu 2021).
Sedangkan data yang diperoleh dari profil kota Bengkulu selama 2021
cakupan ASI ekslusif adalah 55,3% dan pada tahun 2021 jumlah cakupan ASI
ekslusif menurun cukup jauh yaitu 39,9% atau sebesar 15.4%. (Profil Kota
Bengkulu 2021).
4
wilayah kerja Pusekesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu dari Bulan Januari
sampai Bulan Desember 2021 yaitu PMB Bidan “S” kasus Nifas dengan Asi
tidak lancar tidak ada dari 48 orang ibu nifas, di PMB “Z” kasus Nifas dengan
Asi Tidak Lancar sebanyak 5 orang dari 81 orang ibu Nifas dan di PMB “D”
kasus ibu nifas dengan Asi Tidak Lancar 0 dari 37 orang ibu nifas.
Dari data di atas menunjukkan bahwa kejadian Asi tidak lancar pada ibu
Nifas paling banyak banyak terjadi di PMB “Z” maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada ibu Nifas dengan Asi Tidak Lancar di PMB “Z”
Sawah Lebar untuk dijadikan studi kasus dalam Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. “Y” Umur 27 Tahun Tahun
P2A0 Pospartum Hari ke 5 dengan ASI Tidak Lancar Di PMB “Z” Kota
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
5
Melakukan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu nifas dan menyusui Pada Ny.
“Y” umur 27 tahun dengan ASI tidak lancar di PMB “Z” Kota Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
Nifas Ny. ”Y” Umur 27 Tahun P2A0 Dengan ASI Tidak Lancar Di
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. “Y” Umur 27 Tahun P2A0
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. “Y” Umur 27 Tahun P2A0
Pada Ibu Nifas Ny. “Y” Umur 27 Tahun P2A0 Dengan ASI Tidak
Nifas Ny. “Y” Umur 27 Tahun P2A0 Dengan ASI Tidak Lancar Di
Ny “Y” Umur 27 Tahun P2A0 Dengan ASI Tidak Lancar Di PMB “Z”
Kota Bengkulu.
6
Umur 27 Tahun P2A0 Dengan ASI Tidak Lancar Di PMB “Z” Kota
Bengkulu.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
Manfaat untuk lahan praktik adalah salah satu pedoman dasar untuk
pepaya muda.
b) Bagi Peneliti.
c) Bagi Pasien/Keluarga
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep teori
1. Nifas
berasal dari bahasa latin. Peurperium berasal dari dua suku kata yakni peur
berlangsung sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim
2015). Masa nifas atau peurperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
ibu. (Prawirohardjo,2014:356)
8
a) Menyediakan nutrisi sesuai kebutuhan.
b) Mengatasi anemia.
sterilisasi.
:2)
9
Purwoastuti (2015) yaitu:
d. Kebijakan Nasional
Selama ibu berada pada masa nifas, paling sedikit bidan harus
masa nifas, ada beberapa hal yang harus dilakukan, akan tetapi
(Rukiyah dkk,2018)
perdarahan berlanjut;
10
c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
abnormal;
tanda-tanda penyulit;
11
a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi
alami;
B. ASI Eksklusif
1. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6
bulan. Pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan
lain, kecuali suplemen vitamin, mineral, dan atau obat- obatan untuk keperluan
medis sampai bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI sampai dua
keadaan ini ASI tetap di produksi dan tidak akan kekurangan sesuai dengan
dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
12
g. Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.
d. Menunda kesuburan.
Saleha,2009)
1) Kurang Informasi
baiknya, bahkan lebih baik dari ASI. Untuk dapat melaksanakan program
formula, cara menyusui yang baik dan benar dan siapa yang harus
13
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada awal waktu menyusui. Perasaan
sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
Putting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi
menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh trush (candidates)
4) Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh
posisi mulut bayi dan putting susu ibu salah, produksi ASI bertambah,
5) Abses/ Mastitis
bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat.
Di dalam terasa ada masa pada (lump) dan diluarnya kulit menjadi merah.
Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan
14
kurangnya ASI diisap/dikeluarkan atau pengisapan yang tidak efektif.
Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari atau karena
Kondisi dimana produksi asi tidak meningkat hingga hari ke-3 bahkan
(Monika,2014)
a) pengertian
asi tidak meningkat hingga hari ke-3 bahkan hari ke -4 pasca persalinan
(Monika,2014)
menurut yusari asih (2016) faktor faktor yang mempengaruhi produksi asi
f. mengkonsumsi rokok
g. mengkonsumsi alcohol
15
h. pil kontrasepsi
2. Bayi sering rewel atau menangis dan pola tidur tidak teratur.
3. Tinja bayi terasa keras dan pola bab yang tidak teratur
Menurut Mami (2015) hal -hal yang mempengaruhi produksi asi antara
lain :
1. Makanan Ibu
dihasilkan. Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi
piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Apa bila ibu sedang menyusui
Tabel 3.
Kecakupan Zat Gizi Ibu Menyusui Per Hari
Kepadatan Gizi (jumlah/1000 Kalori)
No. Zat Gizi Kecukupan yang Tambahan
dianjurkan
1. Energi (kkal) + 500 0
16
2. Protein (g) + 20 40
3. Vitamin A + 400 800
4. Vitamin D +5 10
5. Vitamin E +3 6
6. Vitamin D + 40 80
7. Thiamin + 0,5 1
8. Riboflavin + 0,5 1
9. Niacin +5 10
10. Vitamin + 0,5 1
11. Folacin + 100 200
12. Vitamin B12 + 1,0 2
13. Kalsium + 400 800
Sumber : Adriani,M.2014.Peranan Gizi Dalam Siklus
Kehidupan.Jakarta.
4. Perawatan payudara
oksitosin.
5. Anatomi payudara
17
Selain ini perlu diperhatikan juga bentuk anatomi papilla mammae
6. Faktor fisiologi
7. Pola istirahat
Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat, maka ASI juga
berkurang.
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan
secara
efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir
18
cukup bulan.
Menurut Yusari Asih (2016) tanda tanda bayi cukup asi antara lain
adalah sebagai berikut :
dibandingkan metoclopramide.
Farmakologi)
dari 500 kalori untuk memproduksi ASI. Untuk menjaga kualitas ASI, Ibu
harus mengikuti pola makan dengan prinsip gizi yang seimbang dan
19
mengkonsumsi berbagai macam makanan, terutama sayuran berwarna
hijau misalnya daun katuk, buah pepaya hijau, kacang kacangan, daun
satu makanan atau sayuran yang dapat memproduksi ASI dengan baik,
kurangi makanan yang mengandung gas seperti brokoli dan kol, karena
dapat membuat perut bayi kembung. Ibu nifas juga harus menjaga asupan
mineral seperti vitamin, sayur, buahan harus baik dan bervariasi. Makanan
yang ibu nifas konsumsi tidak haya memenuhi kebutuhan tubuhnya akan
papaya (Carica papaya L) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930
20
sangat mudah tumbuh di berbagai cuaca. Menurut Warisno (2013),
jumlah dan diameter kelenjar mammae. Getah (lateks) dari buah papaya
21
dalam pepaya dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan laju
yang rendah.
aktivitas protoplasma pada sel-sel sekretoris kelenjar susu dan ujung saraf
group before and after intervention design, atau pre and post test design
pepaya adalah 5,7 kali dengan standar deviasi 0,8131 dan rata-rata setelah
0,000 sehingga sig < 0,05, dapat disimpulkan bahwa rata-rata produksi
ASI sebelum dan sesudah mengonsumsi buah pepaya adalah berbeda dan
22
pemberian buah pepaya dapat memengaruhi peningkatan sekresi dan
Getah buah pepaya yang dihasilkan akan memiliki warna putih seperti
susu (Krishna, dkk., 2013). Getah pepaya memiliki kandungan lebih dari
50 asam amino, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat,
ibu nifas mengurangi sakit perut dan untuk penggunaan topikal pada kulit
1) Papain
23
diperoleh dari penyadapan kulit buah pepaya muda (Carica papaya)
dan getah akan mengalir keluar, enzim papain akan semakin baik
apabila didapatkan dari getah buah pepaya yang muda. Enzim papain
peptida kecil dan asam amino (Amri & Mamboya, 2012). Enzim
penyadapan kulit buah pepaya muda (Carica papaya) dan getah akan
mengalir keluar,
2) Kimopapain
cara kerja yang mirip dengan enzim papain yaitu memecah peptida
24
5. Manfaat Pepaya Muda
enzim dan fotonutrien lainnya pada buah ini yang dapat membantu
25
4. Melindungi dari Infeksi Saluran Kemih
26
Memberikan ibu sayur pepaya muda untuk memperlancar dan
1) Bahan :
2) Cara memasak :
27
d) Bila sudah lunak.matikan kompor. Tuangkan sup ke dalam
yang bias diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah
a. Langkah 1 (Pengkajian)
28
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
29
Data objektif dapat di peroleh melalui pemeriksaan fisik
muka, hidung, dan telinga); gigi dan mulut (bibir, gigi dan gusi);
1) Diagnosa Kebidanan
30
a) Data Subjektif
tentang keluhannya.
b) Data Objektif
2) Masalah
a) Data Subjektif
b) Data objektif
dilakukan pencegahan.
31
d. Langkah IV (identifikasi dan penerapan kebutuhan yang
sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang
( Ambarwati,2009 )
Teh.
menggunakan sabun.
32
f. Langkah VI (Pelaksanaan Asuhan)
1) Tindakan Mandiri
b) Pemberian tablet Fe
2) Kolaborasi
b) Psikolog
c) Ahli gizi
d) Ahli fisoterapi
3) Merujuk
4) Tindakan Pengawasan
33
a) Pemantauan keadaan umum
b) Pemantauan perdarahan
5) Pendidikan / Penyuluhan
a) Kepada pasien
b) Kepada suami
c) Kepada keluarga
a. Subjektif (S)
diagnosa (data primer). Pada bayi/anak kecil data subjektif ini dapat
34
diagnosa yang akan dibuat.
b. Objektif (O)
Data ini memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
antara lain: data psikologik, hasil observasi yang jujur dan informasi
kajian teknologi (hasil px lab, Ro, CTG, USG dan lain-lain). Ada
c. Assesment (A)
d. Planning
tindakan saat itu atau yang akan datang untuk mengusahakan mencapai
kesejahteraanya.
35
36
B. Kerangka Konsep
2. Interperetsi Data
Ny ”Y” umur 27 Tahun P2A0 Postpatrum
Hari ke 5 dengan ASI Tidak Lancar
37
6. Pelaksanaan Asuhan
a. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan
1)Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Tanda-tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 81 kali permenit.
P : 23 kali permenit
S : 36,6 ᵒC
b. Menjelaskan kepada ibu faktor terjadinya
asi tidak lancar yaitu frekuensi pemberian
susu,berat bayi saat lahir usia kehamilan
saat melahirkan,usia ibu dan
paritas ,stress dan penyakit
akut ,mengkonsumsi
rokok,mengkonsumsi alkohol,pil
kontrasepsi.
c. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti ,ikan
daging sapi telur ,sayuran hijau dan buah-
buahan.
d. Memberikan sayur buah pepaya 3x1 guna
untuk memperlancar ASI
7. Evaluasi
a. Ibu mengetahui kondisinya
b. Ibu mengetahui faktor terjadinya ASI
Tidak Lancar
38
BAB III
METODOLOGI
Lokasi pemberian asuhan terhadap Ny. “Y” di PMB ‘Z” tahun 2022 di
tanggal “22.
Subjek yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah pada ibu nifas
c. Studi Dokumentasi
Dilakukan dalam asuhan kebidanan dalam metode SOAP yaitu :
1) S (Subjektif)
anamnesa sebagai langkah Varney yang terdiri dari identitas diri Ny. “Y” dan
2) O (Objektif)
Berisikan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik Ny. “Y”, hasil TTV, dan tes
diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment
3) A (Analisa)
Berisikan hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam
identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi diagnosa dan potensial, dan perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter sebagai langkah 2, 3, dan 4 Varney.
4) P (Penatalaksanaan)
Data penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data primer dan data
a. Data primer
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
1. Studi dokumentasi
menyimpan dan mengambil informasi yang ada di “Z”. kebun tebeng kota
bengkulu.
2. Studi kepustakaan
Pada studi kasus ini menggunakan studi kepustakaan dari tahun 2009-
2019.
a. Termometer
b. Stetoskop
c. Jam tangan
41
d. Tensimeter
e. Pita ukur
b. Camera
42
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “Y“ UMUR 27 TAHUN
P2 A0 POSPARTUM HARI KE 5 DENGAN
ASI TIDAK LANCAR DI PMB “Z”
KOTA BENGKULU
A. Tinjauan Kasus
No. Register :
1. Pengkajian
A. Data subjektif
1. Identitas
43
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pada hari ke 5 pasca persalinan bayinya jarang mau menyusu,
sering rewel dan menangis terus saat sedang disusui, pola bab bayi tidak
teratur dan tinja bayi berwarna coklat gelap dan keras, bayinya tidak tidur
dengan pulas ibu merasa khawatir dan takut anaknya kekurangan ASI.
3. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menular (HIV,
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah atau sedang
4. Riwayat perkawinan
b. Kawin ke : 1 (pertama)
44
c. Status perkawinan : Sah
5. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Lama : 7 hari
c. Siklus : 30 hari
e. Lama persalinan
Kala I : 10 jam
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam
f. Perdarahan
Kala I : - cc
Kala II : 250 cc
45
Kala III : 150 cc
Kala IV : 100 cc
h. Penolong : Bidan
k. Anak ke : 2 (kedua)
m. PB : 50 cm
7. Riwayat KB
Personal hygiene
46
Mandi 3 x sehari 3 x sehari
Keramas 3 x minggu 2 x minggu
Gosok gigi 3 x sehari 3 x sehari
Ganti pakaian 3 x sehari 3 x sehari
Ganti pakaian 3 x sehari 3 x sehari
dalam
9. Data psikososial
Ibu mengatakan ibu dan keluarga merasa senang akan kelahiran bayinya
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
c. Tanda-tanda vital
1) TD : 110/80 mmhg
2) Suhu : 36,6oC
3) Pernafasan : 23 x/ menit
4) Nadi : 81 x/ menit
d. Pengukuran Antopometri
2. Pemeriksaan fisik
47
a. Kepala
1) Bentuk : Simetris
4) Kebersihan : Bersih
b. Mata
1) Bentuk : Simetris
2) SKlera : An Ikterik
3) Konjungtiva : An Anemis
c. Hidung
1) Bentuk : Simetris
3) Kebrsihan : Bersih
d. Mulut
1) Bentuk : Simetris
e. Telinga
1) Bentuk : Simetris
48
2) Pengeluaran cairan : Tidak ada
f. Leher
g. Payudara
2) Areola : Hiperpigmentasi
3) Papilla : Menonjol
3) Linea : Nigra
i. Genetalia
3) Lochea : Sanguilenta
49
j. Ekstremitas
1. Atas
2) Kebrsihan: Bersih
2. Bawah
2) Kebrsihan: Bersih
2. Interpretasi Data
1. Diagnosa Kebidanan
Ny “Y” Umur 27 Tahun P2A0 Post Partum Hari Ke 5 Dengan ASI Tidak
Lancar
Dasar Subyektif : Ibu mengatakan ASI nya tidak lancar , bayinya rewel dan
dalam menyusu dan ibu mengatakan pola BAB bayi tidak teratur dan tinja
bayi keras dan berwarna coklat gelap serta ibu mengatakan dirinya merasa
Dasar Obyektif :
50
N : 81 x/menit S : 36,60
Payudara
2) Areola : Hiperpigmentasi
3) Papilla : Menonjol
3) Linea : Nigra
2. Masalah
Tidak ada
4. Tindakan Segera
emergency/kolaborasi/rujukan.
3. Jelaskan kepada ibu mengatur pola makan yang baik dan benar.
51
4. Jelaskan asuhan yang akan dilakukan dengan menggunakan metode
6. Pelaksanaan Asuhan
2. Menjelaskan kepada ibu faktor terjadinya asi tidak lancar yaitu frekuensi
pemberian susu,berat bayi saat lahir usia kehamilan saat melahirkan,usia ibu
alkohol,pil kontrasepsi.
ASI
7. Evaluasi
52
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE-1
Tabel 1
Catatan Perkembangan
PMB “Z” Kota Nama Pasien : Ny “Y”
Bengkulu
Catatan Nama Pengkaji : Indri Yanti
Perkembangan
Nama &
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan
Paraf
Selasa ,21 Juni 2022 (SOAP) Bidan Pasien
Selasa , 21 Juni Subjektif :
2022 Ibu mengatakan ASI nya tidak lancar ,
bayinya rewel dan menangis saat
menyusui 6 hari pasca melahirkan ,
bayinya tidak aktif dalam menyusu
dan ibu mengatakan pola BAB bayi
tidak teratur dan tinja bayi keras dan
berwarna coklat gelap serta ibu
mengatakan dirinya merasa khawatir
dan takut anaknya kekurangan ASI
pada saat menyusui.
Objektif :
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 79 kali permenit.
P : 24 kali permenit
S : 36,7 ᵒC
2) Pemeriksaan Fisik
Payudara
Kebersihan : Bersih
Areola : Hyperpigmentasi
Papila : menonjol
Keluhan : Pengeluaran ASI tidak
lancar, ASI akan keluar
apabila payudara ditekan.
Analisa :
53
Ny ”Y” umur 27 Tahun P2 A0 Postpatrum Hari ke
6 dengan ASI tidak lancar.
Penatalaksanaan :
1. Melakukan informent consent pada ibu
Ev : Informmed telah di lakukaan
54
metode pemberian sayur buah pepaya 3x1
selama 3 hari.
Ev : Ibu memakan sayur buah pepaya 3x1 selama
3 hari.
7. Melakukan Pendokumentasian
Ev : Semua tindakan sudah dilakukan, dicatat di
dalam laporan menggunakan format
VARNEY dan SOAP.
55
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE-2
Tabel
Catatan Perkembangan
56
bayi berwarna coklat,
bayi tidak rewel dan
bayi tidur pulas.
Analisa :
Ny ”Y” umur 27 Tahun P2 A0 Postpatrum Hari
ke 7dengan ASI tidak lancar
Penatalaksanaan :
1. Melakukan observasi TTV dan
perkembangan
TD : 110/80 mmHg
N : 79 kali permenit.
P : 23 kali permenit
S : 36,7 ᵒC
Ev: ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan
57
Ev : ibu mengatakan bayinya sudah mulai aktif
menyusu dan tidak rewel namun masih jarang
menyusu.
13. Melakukan observasi pola istirahat bayi
Ev : ibu mengatakan bayi tertidur dengan pulas
dan cukup
58
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE-3
Tabel
Catatan Perkembangan
PMB “Z” Kota Nama Pasien : Ny “Y”
Bengkulu
Catatan Perkembangan
Nama Pengkaji : Indri Yanti
Nama &
Hari & Tanggal Catatan Perkembangan
Paraf
Kamis ,23 Juni 2022 (SOAP) Bidan Pasien
Kamis ,23 Juni 2022 Subjektif :
Ibu mengatakan ASI nya sudah lancar
bayinya sudah tidak rewel dan tidur
pulas, serta Ibu mengatakan keadaan
tinja bayi sudah bertekstur lembek
saat ini bayinya sangat aktif dan
semakin sering menyusu.
Objektif :
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Tanda-tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 82 kali permenit.
P : 22 kali permenit
S : 36,6 ᵒC
2) Pemeriksaan Fisik
Dada: Payudara
Kebersihan : Bersih
Areola : Hyperpigmentasi
Papila : menonjol
Keluhan : Tidak Ada
Analisa :
Ny ”Y” umur 27 Tahun P2A0 Postpatrum Hari
ke 8 dengan riwayat ASI tidak lancar
Penatalaksanaan :
1. Melakukan observasi TTV dan
perkembangan
59
TD : 110/80 mmHg
N : 82 kali permenit.
P : 22 kali permenit
S : 36,6 ᵒC
Ev: ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
2. Melakukan Pengkajian pengeluaran ASI pada
ibu.
Ev : ibu mengatakan asinya terasa kencang dan
penuh.
3. Melakukan observasi pola tidur bayi
Ev :ibu mengatakan bayinya tidur cukup dan
pulas
4. Melakukan observasi keadaan tinja bayi
Ev : ibu mengatakan bayi bab 1 hari sekali dan
berwarna coklat serta tekstur yang lembek.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola
istirahat dan idur yang cukup.
Ev : ibu bersedia tetap menjaga pola istirahat dan
tidur yang cukup.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi
kebtuhan nutrisi dan cairan.
Ev : ibu bersedia untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairan.
7. Menganjurkan ibu untuk menjaga pikiran
dan tidak stres agar tidak mempengaruhi
produksi ASI.
Ev : ibu bersedia menjaga pikiran selama
menyusui.
8. Melakukan informmed consent pada ibu
bahwa asuhan ASI tidak lancar telah
dilakukan dan pengeluaran ASI sudah lancar
ditandai dengan frekuensi menyusui sering
dan aktif ,pola tidur bayi teratur , keadaan
tinja bayi dengan konsistensi lembek dan
berwarna kuning , serta bayi tidak rewel saat
disusui. Maka terapi sayur buah pepaya di
hentikan.
Ev : Informmed telah di lakukan, ibu mengerti
dan merasa senang
60
B. Pembahasan
ASI tidak lancar adalah Kondisi dimana produksi asi tidak meningkat
hingga hari ke-3 bahkan sampai hari ke-5 atau tertundanya produksi asi pasca
ASI tidak lancar yaitu mengumpulkan data dasar meliputi data subyektif dan data
akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Data pada
kasus Ny. Y, ibu mengatakan bernama Ny. Y umur 27 tahun habis melahirkan 5
hari yang lalu pada tanggal 15 juni 2022. Ny. Y mengatakan pada hari ke 5 pasca
persalinan bayinya sering rewel dan menangis terus saat sedang menyusui, ibu
merasa produksi ASInya sudah berkurang dan tidak lancar seperti hari biasanya
ibu merasa khawatir dan takut anaknya kekurangan ASI pada saat menyusui.
157 cm, TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi keras, lochea sanguinolenta.
diagnosa kebidanan yang dapat ditegakan pada kasus yaitu Ny “Y” Umur 26 Tahun
61
pepaya , Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti ,ikan
daging sapi telur ,sayuran hijau dan buah-buahan dan mengkaji tingkat pengeluaran
ASI.
produksi ASI meningkat Pada tanggal 22 Juni 2022 keadaan umum : baik,
x/menit, S : 36,6 ºC, TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi keras, lochea
diperlukan konseling tentang pola istirahat dan asupan makanan yang benar.
Kasus Ny. Y dengan ASI Tidak Lancar asuhan yang dilakukan selama 3 hari tidak
ditemukan kegawatdaruratan.
Teori perencanaan untuk kasus ASI Tidak Lancar. Menurut Maritalia 2014,
mengatakan bahwa asuhan yang akan diberikan pada ibu nifas normal dengan
ASI Tidak Lancar adalah memberikan KIE tentang ASI Tidak Lancar dan
uterus berjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus
uteri di bawah umbilicus dan tidak ada perdarahan abnormal, menilai adanya
62
agar perineum selalu bersih dan kering, memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup, memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan,
3x/hari.berdasarkan jurnal menurut riani pada tahun 2016 konsumsi sayur buah
pepaya terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.Dari hasil penelitian ini
diperoleh bahwa intensitas rata rata frekuensi pemberian ASI sebelum pemberian
sayur buah pepaya adalah 5,7 kali. Setelah mengonsumsi sayur buah pepaya
mengalami peningkatan menjadi 9,75 kali. perbedaan nilai rata rata peningkatan
rata rata produksi ASI adalah 5,458 dengan sign 0,000 karena < 0,005,
kesimpulan hasil yang diterima yang berarti ada pengaruh konsumsi sayur buah
melakukan asuhan seperti mengonsumsi sayur buah pepaya pasien juga bersedia
untuk memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi maupun menjaga pola istirahat.
Sehingga dalam waktu 3 hari keadaan umum pasien baik ,tanda-tanda vital
63
64
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada Ny. “Y” umur 27 tahun post partum 5 hari
pada Ny. ”Y” dengan ASI tidak lancar penulis mengambil kesimpulan :
Dari hasil pengkajian pada Ny. “Y” ibu mengatakan berumur 27 tahun
nifas ke 5 dan mengeluh BAB bayi dan pola tidur bayi tidak teratur ,
c. Diagnosa potensial pada Ny. “Y” yaitu tidak dapat memberikan ASI
Eksklusif.
yang bernutrsi dan gizi seimbang, Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
65
66
g. Evaluasi dari asuhan yang telah di berikan pada Ny. Y dengan ASI tidak
B. Saran
a Bagi pendidikan
c Bagi Peneliti.
66
67
d Bagi Pasien/Keluarga
67
68
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “A“ UMUR 27 TAHUN
P2 A0 POSPARTUM HARI KE 5 DENGAN
PUTING LECET DI PMB “Z”
KOTA BENGKULU
d. Menjelaskan kepada
ibu mengatur pola
68
69
e. Menjelaskan asuhan
yang akan dilakukan
dengan
menggunakan
metode pemberian
sayur buah pepaya
3x1 selama 3 hari.
f. Pendokumentasian
69