Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN SYOK HIPERGLIKEMIA dan


HYPOGLIKEMIA

Mata Kuliah: Keperawatan Kritis

Dosen pembimbing : Acmad Kusyairi,S.Kep.Ns.M.Kep

Disusun oleh kelompok 10

1. Luluk Wahyuni 14201.09.17031


2. Mahsusiyati 14201.09.17034
3. Nur Azizah Tri Umami 14201.09.17044

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2020
KASUS I

HIPOGLIKEMIA

Seorang laki-laki berusia 63 tahun masuk ke IGD dengan keadaan pingsan dan kejang
1 kali, Keluarga mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran 3 jam SMRS, tidak ada
riwayat alergi obat ataupun makanan, klien sedang mengonsumsi obat-obatan seperti
metformin 500mg (3x1), coditam (2x1), cilostazol 100mg (2x1), betaserc 24mg (2x1), asam
mefenamat 500mg (2x1), diminum sesudah makan dan insulin, keadaan umum lemas, sesak
nafas, akral dingin, menggunakan otot bantu nafas tanpak mengangkat pada saat inspirasi,
kesadaran somnolen, CRT 2 detik, GCS E2 V4 M6, tekanan darah 131/89 mmHg, RR
26x/menit, nadi 86x/menit, suhu 36,0 SPO2 94%, pasien BAK menggunakan kateter urin
ukuran 16, bising usus 8x/menit, hasil EKG LVH (Leaf Ventrycular Hypertropi), dan hasil
pemeriksaan GDS 39 mg/dl.
1. Pengajian B1-B6

B1: Breath (sistem Sesak nafas, RR 26 x/menit, menggunakan otot bantu nafas tanpak
respirasi mengangkat pada saat inspirasi,
B2: Blood (sistem Tekanan darah 131/89 mmhg, nadi 86, CRT 2 detik, hasil EKG
kardiovaskuler) LVH (Leaf Ventrycular Hypertropi), dan hasil pemeriksaan GDS
39 mg/dl.
B3: Brain (sistem GCS E2 V4 M6, kesadaran somnolen
neurologi/persepsi)
B4: Bladder (sistem BAK menggunakan kateter urin ukuran 16
urologi)
B5: Bowel (sistem Bising usus 8x/menit
gastroinstestinal)
B6: Bone ( sistem Suhu 36,0
muskuloskeletal dan
integument)

2. Analisa data

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. Ds: Keluarga mengatakan Penurunan pada glukosa Ketidakstabilan kadar
pasien mengalami darah glukosa darah
penurunan kesadaran 3
jam SMRS,
Do:
 Sesak nafas, RR 26
x/menit, menggunakan
otot bantu nafas tanpak
mengangkat pada saat
inspirasi,
 Tekanan darah 131/89
mmhg, nadi 86, CRT 2
detik, hasil EKG LVH
(Leaf Ventrycular
Hypertropi), dan hasil
pemeriksaan GDS 39
mg/dl.
 GCS E2 V4 M6,
kesadaran somnolen
 BAK menggunakan
kateter urin ukuran 16
 Bising usus 8x/menit
 Suhu 36,0

3. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d hipoglikemia

4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Managemen
kadar glukosa selama 3 x 24 jam masalah hipoglikemia
darah b/d Ketidakstabilan kadar glukosa darah 2. Identifikasi Resiko
hipoglikemia dapat teratasi dengan kreteria hasil:

1. Kestabilan kadar glukosa darah


No Kreteria SA SC
1. Kesadaran 1 5
2. Lelah/lesu 2 5
3. Kadar glukosa 1 5
dalam darah

2. Kontrol resiko
No Kreteria SA SC
1. Kemampuan 3 5
menidentifikasi
faktor resiko
2. Kemampuan 2 5
mengubah prilaku
3. Kemampuan 2 5
menghindari
faktor resiko

5. Implementasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Implementasi


1. 08-10-2020 Ketidakstabilan kadar 1. Managemen hipoglikemia
glukosa darah b/d a. Observasi
hipoglikemia  Mengidentifikasi tanda
dan gejala hipoglikemia
 mengindentifikasi
kemungkinan penyebab
hipoglikemia
b. Terapeutik
 Mempertahankan
kepatenan jalan nafas
c. Edukasi
 Menganjurkan monitor
kadar glukosa darah
 Mengajarkan perawatan
mandiri untuk mencegah
hipoglikemia (mis.
Mengurangi insulin/agen
oral dan/atau
meningkatkan asupan
makanan untuk
berolahraga
d. Kolaborasi
 Mengkolaborasi
pemberian glukagon, jika
perlu
2. Identifikasi resiko
a. Observasi
 Mengidentifikasi resiko
biologis, lingkungan dan
prilaku
b. Terapeutik
 Menentukan metode
pengelolaan resiko yang
baik dan ekonomis
 Melakukan pengelolaan
resiko secara efektif
 Membuat perencanaan
yang memiliki timeline
dan penanggung jawab
yang benar

KASUS II

HIPERGLIKEMI

Seorang perempuan berusia 56 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri ulu hati
mual sejak kemarin, Buang air kecil cukup sering, nyeri saat BAK (+). Pasien juga mengeluh
demam sejak kemarin, demam terus menerus dan disertai mengigil. Nafsu makan pasien juga
menurun. Pemeriksaan Fisik : Nadi : 106 kali/menit, RR : 26 kali/menit, reguler, Suhu :
38,6°C, TD : 82/32 mmHg, GDS : > 600 mg/dl, asidosis (PH: 8, bicarbonate: 17 mEql/L),
osmolaritas 335 mosmol/kg, Kesadaran: GCS : 3-4-5, mukosa bibir kering, dada simetris,
nyeri tekan ulu hati, turgor tidak elastis. Pelvis dan perineum : terpasang kateter urin,
produksi urin : 600 cc dalam 2 jam. Hasil Pemeriksaan Laborat : Darah lengkap : HB : 12
mg/dl, leukosit : 11.000, hematokrit : 45 %, trombosit : 120.000. BGA : pH : 7,3; pCO 2 :40;
HCO3 : 20. GDS : 820 mg/Cl. Serum creatinin : 220 µmol/L. Na : 150 mmol/L, Ca : 3,3
mmol/L, osmolaritas 335 mosmol/kg. Urine Lengkap : Glukosa Urin : ++, Keton : trace.

1. Pengajian B1-B6

B1: Breath (sistem RR : 26 kali/menit


respirasi
B2: Blood (sistem TD : 82/32 mmHg, Nadi : 106 kali/menit, GDS : > 600 mg/dl,
kardiovaskuler) Darah lengkap : HB : 12 mg/dl, leukosit : 11.000, hematokrit : 45
%, trombosit : 120.000. BGA : pH : 7,3; pCO 2 :40; HCO3 : 20.
GDS : 820 mg/Cl. Serum creatinin : 220 µmol/L. Na : 150 mmol/L,
Ca : 3,3 mmol/L, osmolaritas 335 mosmol/kg
B3: Brain (sistem Kesadaran: GCS : 3-4-5
neurologi/persepsi)
B4: Bladder (sistem Terpasang kateter urin, produksi urin : 600 cc dalam 2 jam. Buang
urologi) air kecil cukup sering, nyeri saat BAK (+),Urine Lengkap :
Glukosa Urin : ++, Keton : trace.
B5: Bowel (sistem Nafsu makan pasien juga menurun.
gastroinstestinal)
B6: Bone ( sistem Suhu : 38,6°C, mukosa bibir kering, turgor tidak elastis
muskuloskeletal dan
integument)

2. Analisa data

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. Ds: pasien mengatakan Diuresis osmotik (dari Hipovelemia
Buang air kecil cukup hiperglikemia)
sering
Do:
 RR : 26 kali/menit
 TD : 82/32 mmHg,
Nadi : 106 kali/menit,
GDS : > 600 mg/dl,
Darah lengkap : HB :
12 mg/dl, leukosit :
11.000, hematokrit : 45
%, trombosit : 120.000.
BGA : pH : 7,3; pCO2 :
40; HCO3 : 20. GDS :
820 mg/Cl. Serum
creatinin : 220 µmol/L.
Na : 150 mmol/L, Ca :
3,3 mmol/L,
osmolaritas 335
mosmol/kg
 Kesadaran: GCS :3-4-5
 Terpasang kateter urin,
produksi urin : 600 cc
dalam 2 jam. Buang air
kecil cukup sering,
nyeri saat BAK
(+),Urine Lengkap :
Glukosa Urin : ++,
Keton : trace.
 Nafsu makan pasien
juga menurun.
 Suhu : 38,6°C, mukosa
bibir kering, turgor
tidak elastis

3. Diagnosa Keperawatan
Hipovelemia b/d hipoalbuminemia

4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
1. Hipovelemia b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Managemen
hipoalbuminemi keperawatan selama 3 x 24 jam hipovelemia
a masalah hipovelemia dapat teratasi 2. Pemantauan cairan
dengan kreteria hasil:

1. Status cairan
No Kreteria SA SC
1. Turgor kulit 3 5
2. Intake cairan 2 5
3. Membran 2 5
mukosa
4. Oliguria 2 5
5. Suhu tubuh 3 5

2. Keseimbangan cairan
No Kreteria SA SC
1. Asupan cairan 3 5
2. Membran 3 5
mukosa
3. Turgor kulit 3 5
4. Dehidrasi 2

5. Implementasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Implementasi


1. 08-10-2020 Hipovelemia b/d 1. Managemen hipovelemia
hipoalbuminemia a. Observasi
 Memeriksa tanda dan gejala
hipovelemia (mis. Frekuensi
nadi meningkat, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering)
 Memonitor intake dan output
cairan.
b. Terapeutik
 Menghitung kebutuhan
cairan
c. Edukasi
 Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
d. Kolaborasi
 Mengolaborasi pemberian
cairan IV isotonik (mis.
NaCl, RL)
2. Pemantauan cairan
a. Observasi
 Memonitor frekuensi napas
 Memonitor tekanan darah
 Memonitor jumlah, warna
dan berat jenis urine
 Mengidentifikasi tanda-
tanda hipovelemia (mis.
Frekuensi nadi meningkat,
turgor kulit menurun,
membran mukosa kering,
konsistensi urine meningkat)
b. Terapenutik
 Mengatur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
 Mendokumentasikan hasil
pemantauan
c. Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan

Anda mungkin juga menyukai