Anda di halaman 1dari 20

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatus strategi untuk mencapai

tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman

atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2016).

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik

korelasional yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar

variabel (Nursalam, 2016).Dalam hal ini adalah “Hubungan sikap dan

pengetahuan ibu tentang toiet training dengan kebiasaan pengunaan

diapers pada anak toddler di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit

Kabupaten Situbondo. digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi

analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional.

Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali. Pada jenis variable dependent dan

independent dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak

lanjut. Tentunya tidak semua subyek penelitian harus diobservasi pada

hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen

ataupun dependen dinilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini, akan

diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen)

dihubungkan dengan penyebab (Nursalam, 2016).

4.2 Kerangka kerja Penelitian


Kerangka kerja penelitian adalah tahapan dalam suatu penelitian

yang menyalurkan alur penelitian terutama variable yang digunakan

dalam penelitian (Nursalam, 2016).


Hubungan sikap dan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan
kebiasaan pengunaan diapers pada anak toddler (1-3 Tahun) di Desa
Tambak Ukir Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.

Populasi
Ibu-ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir
Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo

Tehnik Sampling
Tehnik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling

Sample
Sebanya
Ibu ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Tambak Ukir
Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo sebanyak 35 orang

Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : desain studi analitik korelasional dengan pendekatan
cross sectional.

Pengumpulan Data
Kuisioner

Pengolahan Data
Editing, coding, scoring,
tabulating

Analisa Data
Analisis regresi logistik

Kesimpulan
H1 di terima jika p value ≤ α dengan α = 0,05
Hο di terima jika p value >α dengan α = 0,05

Bagan 4.1 : Kerangka Kerja Penelitian hubungan sikap dan engetahuan

ibu tentang toilet training dengan kebiasaan pengunaan


diapers pada anak toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir

Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik

kesimpulannya (sintesis), populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain, misalnya: orang, benda, lembaga,

organisasi, dan lain-lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek yang diteliti

itu.Yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota

populasi.Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa disebut

dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari

benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

( Masturoh,2018).

Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlahibu- ibu yang

mempunyai anak usia toddler (1-3 Tahun) Di Desa Tambak Ukir

Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo sebanyak 30 oarang.

4.3.2 Sample

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan.Penelitian

dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan

dengan penelitian menggunakan populasi karena penelitian dengan

menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu, dan tenaga.Dalam

menentukan sampel, langkah awal yang harus ditempuh adalah


membatasi jenis populasi atau menentukan populasi target.

( Masturoh,2018). Dalam penelitian dibidang kesehatan terdapat istilah

kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, yakni kriteria

tersebut digunakan untuk menentukan dapat tidaknya dijadikan sampel

sekaligus untuk membatasi hal yang akan diteliti ( Hidayat& Aziz, 2018).

Penentuan besar sampel yang di lakukan di Wilayah Kerja

Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo mengguanakan rumus

menurut(Nursalam, 2016) :

N=

Keterangan :

n : Besar Sample

N : Besar populasi

d : Tingkat segnifikan

Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

total sampling Sampel dalam penelitian ini adalah sebagianibu-ibu yang

mempunyai anak usia toddler (1-3 Tahun) di desa Tambak Ukir

Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo sejumalh 30 responden.

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu inklusi dan

eksklusi :

1. Inklusi adalah karakteristik umum subyek-subyek penelitian dan suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2016).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Bersedia menjadi responden


b. Penduduk tetap didesa Tambak Ukir Kecamatan Kendit

Kabupaten Situbondo.

c. Responden ibu-ibu yang mempunyai anak usia Toddler (1-3

Tahun)

d. Data usia anak toddler di desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit

Kabupaten Situbondo.

2. Kriteria Eksklusi

Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari study karena berbagai sebab

(Nursalam, 2016).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu:

a. Responden anak anak usia Toddler.

4.3.3 Teknik Sampling Penelitian

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2001). Teknik sampling dilakukan agar sampel yang

diambil dari populasinya representatif (mewakili), sehingga dapat

diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling yaitu

dengan cara yang paling sederhana. Untuk mencapai sampling ini,

setiap elemen diseleksi secara acak. Jika sampling frame kecil nama

bisa ditulis pada secarik kertas, diletakan dikotak, diaduk, dan diambil

secara acak setelah semuanya terkumpul (Notoatmodjo,

2012).Adapun jumlah sampel yang akan diambil oleh peneliti dengan

teknik Simple Random sampling adalah sebagian penderita Gastritis


sebanyak 27 orang di Wilayah kerja Puskesmas Maron Kabupaten

Probolinggo.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah

dari satu subjek ke subjek lainnya, sebuah konsep yang dapat

dibedakan menjadi dua yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif

( Alimul Hidayat, Aziz, 2018). Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel

yaitu variabel independen dan variabel dependen.

4.1.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen ini merupakan variabel yang mempengaruhi

atau nilainya menentukan variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan

nama variabel bebas yang artinya stimulus atau intervensi keperawatan

yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku klien

(Nursalam, 2016).Dalam penelitian ini variabel independen digunakan

pada penelitian ini adalah Faktor pola Makan, Faktor Stress, Faktor Usia

dan Faktor Jenis Kelamin.

4.1.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabeldependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas ( Hidayat& Aziz, 2018). Variabel

dalam penelitian ini adalah penyakit Gastritis.

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di di desa Wilayah Kerja Puskesmas

Maron Kabupaten Probolinggo

4.2.2 Waktu

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan

4.6 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara sermat

terhadap suatu objek atau fenomena. ( Hidayat& Aziz, 2018).

Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Definisi Operasional Analisa factor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Maron

Kabupaten Probolinggo

Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Skor
operasional
Variable Pola Makan 1. Jenis kuisioner Ordina

independet: adalah Makanan l

Pola Makan informasi 2. Frekuensi

gambaran konsumsi

cara atau Makanan

perilaku 3. Watu Makan

seseorang

atau

kelompok

dalam

memilih dan

menggunaka

n makanan

yang

dikonsumsi,

seperti

keteraturan
frekuensi

makan, porsi

makan, jenis

makanan dan

minuman.
Variable Stress adalah 1. Perasaan kuisioner Nomin 0 : tidak

independet: perasaan Ansietas al ada

Stress ketidakmampua 2. Ketegangan 1 :Ringan

n mengatasi 3. Ketakutan 2. Sedang

ancaman yang 4. Gangguan 3. Berat

dihadapi oleh Tidur 4.Berat

mental, 5. Gangguan Sekali

fisik,emosional, Kecerdasan

spiritual yang 6. Perasaan

terjadi dalam depresi

kehidupan 7. Gejala

sehari-hari somatic (otot-

otot)

8. Gejala

sensorik

9. Gejala

kardiovaskuler

10.

pernafasan

11.

Introintestinal

12.
Urogenital

13.

Otonom

14.

( sikap) pada

wawancara

Variable Usia adalah 1. Bayi Observas Ordinal Observasi

independet: waktu sejak (infants)usia i

Faktor adanya 0-1 Tahun

Usia seseorang 2. Anak-Anak

serta waktu (Children)

lamanya usia 2-10

hidup ( sejak Tahun

dilahirkan 3. Remaja

samai ( adolescents

kematian ) ) Usia11-19

Tahun

4. Dewasa

( adult) Usia

20-69 Tahun

5. Lanjut Usia

(Elderly)

Usia

>60Tahun
Variable Jenis 1. Laki – laki Observas nomi Observasi

independet: Kelaminadala 2. Perempuan i nal


Faktor h suatu

Jenis perbedaan

Kelamin antara laki-

laki dan

perempuan

secara

biologis
Variable Gatritis 1. Gastritis Alat ukur Ordinal

dependet: merupkan 2. Tidak Gastritis l

Gastritis suatu

peradangan

mukosa

lambung

yangditandai

dengan nyeri

pada bagian

ulu hati.

4.7 Prosedure Penelitian

4.7.1 Prosedur Administratif

Mendapatkan surat izin penelitian dari Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Hafshawaty Jurusan S1 Keperawatan, Kemudian

peneliti mengajukan permohonan izin, peneliti juga mengajukan ijzin

kepada Bankes Bangpol, kepala Dinas kesehatan, Puskesmas Kendit

Kabupaten Situbondo Kemudian diberikan tempat di bagian Desa

Tambak Ukir.

4.7.2 Prosedur Tekhnis atau Alur Penelitian


1. Peneliti meminta izin dan mendapatkan izin dari Bankes Bangpoll

Situbondo.

2. Peneliti meminta izin Kepala Dinas kesehatan dan Kepala

Puskesmas Kendit untuk mengadakan penelitian di wilayah Desa

Tambak Ukir Kecamatan Kendit.

3. Peneliti datang ke Puskesmas Kendit untuk menjelaskan maksud

dan tujuan penelitian.

4. Peneliti datang ke Puskesmas Maron untuk mendapatkan data anak

usia toddler (1-3 Tahun)

5. Peneliti datang ke posyandu yang sudah terjadwal dari Puskesmas

Kendit.

6. Peneliti memberikan Informed Consent pada ibu yang mempunyaii

anak usia toddler (1-3 tahun) setuju menjadi responden untuk

menanda-tangani.

7. Peneliti melakukan pengambilan data dengan menyebarkan

kuisioner pada responden untuk diisi oleh responden dan

melakukan pengamatan langsung untuk menilai fakor yang

berhubungan dengan sikap dan pengetahuan ibu dengan kebiasaan

pengunaan diapers.

8. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner dan

memberikan penjelasan pada responden jika ada poin dari

kuesioner yang tidak dimengerti Peneliti mengumpulkan data untuk

di uji menggunakan SPSS 21.

4.8 Pengumpulan Data

4.8.1 Instrument pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah


dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Kuesioner merupakan cara pengumpulan

data melalui pemberian kusioner dengan beberapa pertanyaan kepada

responden ( Hidayat& Aziz, 2018).

Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuosioner

digali dari pertanyaan tentang sikap dan pengetahuan ibu tentang toilet

training dengan kebiasaan pengunaan diaper pada anak usia toddler (1-

3 Tahun).

4.8.2 Uji validitas dan Uji reabilitas

1. Uji validitas

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

( Aziz, 2018 Nursalam, 2016).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk

mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner)

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-

masing variabel dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang

digunakan korelasi Pealson product moment. Suatu variabel

(pernyataan) dinyatakan valid bila skor variabel tersebut

berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya dengan cara

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung bila r hasil

(hitung) > r tabel maka pertanyaan tersebut valid (Nursalam,

2016).

Uji validitas pada quisioner sikap ibu tentang toilet training

mengunakan skala likert


Uji Validitas pada tingkat stress menggunakan skala HARS yang

dimana dengan total Skor, Kurang dari 14 : tidak ada Kecemasan,

14-20 : kecemasan Ringan, 21-27 Kecemasan sedang, 28-41

Kecemasan Berat, 42-56 Kecemasan Berat Sekali.

Uji Validitas pada jenis kelamin dan juga usia dengan cara

observasi pada responden.

2. Uji reabilitas

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau

diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara

mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan yang

penting dalam waktu yang bersamaan. Perlu diperhatikan bahwa

reabil belum tentu akurat (Nursalam, 2016).

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan aIat ukur yang sama. Dinyatakan realiabel bila skor

variabel tersebut berkorelasi secara signiflkan dengan skor

totalnya dengan cara membandingkan nilai r tabel dengan nilai r

hitung. Bila r (Alpha) > r Tabel, maka pernyataan tersebut reliabel.

4.8.3 Tehnik Pengumpulan Data

1. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing data dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Dalam hal ini, dilakukan pemeriksaan data, hasil data harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu

a. Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi


b. Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup

jelas atau terbaca.

c. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.

d. Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan

jawaban pertanyaan yang lainnya (Notoatmodjo, 2012)

kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu

dilihat kembali apakah semua jawaban terbaca, semua

pertanyaan terjawab, hasil isian sesuai tujuan yang diinginkan

penelit.

2. Coding

Yang dimaksud dengan coding adalah mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan

(Notoatmodjo, 2012).

3. Scoring

Scoring merupakan memberikan penilaian terhadap item-

item yang perlu diberikan penilaian atau skor.

4. Tabulating

Tabulating adalah menampilkan data yang diperoleh dalam

bentuk tabulasi. Proses ini merupakan tahapan akhir pengolahan

data yang sangat berguna untuk kegiatan selanjutnya yaitu tehnik

penyajian data. Penelitian ini datanya berbentuk numerik, maka

setelah data dikumpulkan dan diperiksa, kemudian akan dilakukan

analisa data dengan komputerisasi untuk menguji hipotesis yang

akan dilakukan. Untuk menguji hipotesisi yang menyatakan

analisa factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gastritis di

Wilayah Kerja Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo.

Tabulasi menggunakan microsoft office excel 2007.


4.9 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan

secara sistematis terhadap data yang dikumpulkan dengan tujuan supaya

trend dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2016).

4.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu

variable dan atau per variable. Dengan demikian tehnik analisa data

dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data,

dengan tujuan mengelolah data tersebut menjadi informasi sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan

deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan

tentang karakteristik populasi ( parameter) berdasarkan data yang

diperoleh dari sample ( statistic) ( Harsono, 2010).

Dalam penelitian ini analisis univariat pada variable dependent

yaitu gastritis dan variable independent yakni Pola Makan, Stress, Usia

dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Maron Kabupaten

Probolinggo.

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui hubungan variable

bebas dan variable terkait Pengolaan data menggunakan media komputer

program “windows SPSS 20” kemudian peneliti menyimpulkan hasil

penelitian sebagai berikut:

Apabila p value ≤0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak arinya ada

hubungan dari dari variable independent dan dependent ( Harsono,

2010). Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk menguji

hipotesis yang menyatakan adanya hubungan pola makan dengan


Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Maron Kabupaten, untuk menguji

hipotesis yang menyatakan adanya hubungan Tingkat stress dengan

gastritis di wilayah Kerja Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo,

untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya hubungan faktor usia

dengan gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Maron Kabupaten

Probolinggo dan untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya

hubungan Jenis Kelamin dengan Gastritis di Wilayah Kerja puskesmas

Maron Kabupaten Probolinggo, dengan uji statistic ( belum di isi ).

Pengolaan data menggunakan media komputer program “windows

SPSS 20” kemudian peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai

berikut:

Dalam penelitian ini apabila angka probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka

H0 ditolak yang berarti ada hubungan keempat variable independen dan

variable dependent, sebaliknya jika lebih besar dari atau sama dengan

0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan dari ketiga

variable independent dan variable dependent.

4.9.3 Multivariate

Analisis multivariate adalah merupakan analisis perluasan atau

perkembangan dari analisis melihat hubungan atau keterkaitan dua

variable, maka analisis multivariate bertujuan melihat atau mempelajari

hubungan variable ( lebih dari 1 variable ) independent dengan 1 atau

beberapa variable dependent ( umumnya 1 variable dependent) (Setiadi,

2013).

Proses analisis multi variat dengan menghubungkan beberapa

variable independent dengan satu variable dependent pada waktu yang

bersamaan. Jumlah sample dalam analisis multivariate sangat penting

diperhatikan, sebaiknya jangan terlalu sedikit (Setiadi, 2013).


Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang

mempengaruhi derajat stunting yaitu Uji Analisis Regresi Logistik

menggunakan media komputer program windows SPSS 20 kemudian

peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut “ apabila nilai

p<0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak apabila p>0,05

4.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan yang menjadikan manusia sebagai

objek yang diteliti harus memperhatikan hubungan antara peneliti dan

yang diteliti dan yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban

yang sama harus di akui dan dihargai oleh masing-masing pihak

(Notoatmodjo, 2012). Untuk menentukan standart atau kriteria

pengambilan keputusan persetujuan kelayakan etik atas usulan protokol

penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian maka

Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional

(KEPPKN) menetapkan 7 standart universal yang harus terpenuhi dalam

sebuah protokol penelitian, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam

melakukan penelitian (KEPPKN, 2017):

4.10.1 Nilai Sosial atau nilai Klinis

Parameter nilai sosial adalah adanya kebaruan fenomena

(novelty) dan upaya mendiseminasikan hasil (KEPPKN,

2017).Penelitian memiliki nilai keterbaruan karena informasi yang

didapatkan valid dari jurnal dan buku terbaru, relevansi dengan

masalah yang sedang menjadi fenomena kesehatan, serta berguna

untuk menambah wawasan baru tentang faktor yang mempengaruhi

terjadinya gastritis.

4.10.2 Nilai Ilmiah


Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasar

pada metode ilmiah yang valid (KEPPKN, 2017).Penelitian ini

dilengkapi dengan desain penelitian yang jelas, memberikan informasi

yang valid karena di dasarkan pada penelitian-penelitian terbaru

sebelumnya.

4.10.3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik apabila telah

meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari

penelitian lenih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan (KEPPKN,

2017).Dalam penentuan subjek penenlitian harus di dasarkan oleh

pertimbangan ilmiah, kekhususan subjek dengan menggunakan

kriteria inklusi dan eksklusi.

Prinsip keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa

membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2012). Peneliti tidak membeda-bedakan antara responden satu

dengan yang lainnya.

4.10.4 PotensiRisiko dan Manfaat

Hampir semua penelitian mengikutsertakan subjek manusia

yang akan memberikan beberapa konsekuensi misalnya risiko

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya maka diperlukan

beberapa manfaat untuk keseimbangan penelitian (KEPPKN, 2017).

Sebuah penelitian harus memberikan manfaat yang maksimal bagi

masyarakat terutama bagi responden penelitian, maka peneliti

hendaknya mengurangi risiko atau dampak negatif yang merugikan

responden seperti cedera, stres dan lain sebagainya (Notoatmodjo,

2012).
4.10.5 Kerahasiaan(Confidentiality) atau Privasi

Kerahasiaan adalah hak responden untuk tetap terjaga privasi

terkait informasi dirinya yang didapat selama penelitian berlangsung

(Notoatmodjo, 2012). Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan

dalam laporan penelitian. Peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan

informasi kepada pihak lain diluar kepentingan pencapaian tujuan

penelitian. Peneliti juga menggunakan anonym (tanpa nama) untuk

merahasiakan identitas responden dan diganti dengan memberikan tanda

atau kode pada lembar pengumpulan data.

4.10.6 Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) atau Informed Consent (IC)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan informed consent tersebut diberiakn sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden (Notoatmodjo, 2012).

4.10.7 Bujukan (Inducements)\

Penelitian harus dihindari dari kecurigaan atas klaim adanya

“eksploitatif” terhadap subjek yang berkaitan dengan aspek manfaat

dan bahaya (benefit and harm) kerentanan (vulnerability) dan

persetujuan (consent).Secara etis penelitian dapat diterima apabila

peneliti mengganti biaya apapun untuk individu yang berhubungan

dengan keikutsertaan dalam penelitian, termasuk biaya transport,

pengasuhan anak (child care), kehilangan penghasilan saat mengikuti

penelitian dan mengganti waktu yang dipakai saat mengikuti penelitian

(KEPPKN, 2017).

Anda mungkin juga menyukai