A. Pengertian B. Etiologi
Diabetes melitus adalah sindrom yang disebabkan 1. Infeksi : pneumonia, infeksi traktus
ketidakseimbangan antara tuntunan dan suplai urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa
insulin. Sindrom ditandai oleh hiperglikemi dan jumlah sel darah putih mungkin
berkaitan dengan abnormalitas metabolisme meningkat tanpa indikasi yang mendasari
karbohidrat, lemak dan protein. Abnormalitas infeksi.
metabolik ini mengarah pada perkembangan 2. Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan
bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, dalam dosis
neurologik dan kardiovaskuler. 3. Pengobatan: onset baru diabetes atau
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi dosis insulin tidak adekuat
berat insulin dan disertai gangguan metabolisme 4. Kardiovaskuler : infark miokardium
protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang 5. Penyebab lain : hipertiroidisme,
disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan pankreatitis, kehamilan, pengobatan
metabolisme yang paling serius pada diabetes kortikosteroid and adrenergik. (Samijean
ketergantungan insulin. (Wallace, T.M. & Matthews, Nordmark, 2008)
D.R, 2004)
C. Tanda dan Gejala D. Patofisiologi
Gejala dan tanda-tanda yang dapat ditemukan pada pasien KAD Ketoasidois terjadi bila tubuh sangat
adalah :
kekurangan insulin. Karena
1. Kadar gula darah tinggi (> 240 mg/dl)
2. Terdapat keton di urin dipakainya jaringan lemak untuk
3. Banyak buang air kecil sehingga dapat dehidrasi
memenuhi kebutuhan energi, maka
4. Sesak nafas (nafas cepat dan dalam)
5. Nafas berbau aseton akan terbentuk keton. Bila hal ini
6. Badan lemas
dibiarkan terakumulasi, darah
7. Kesadaran menurun sampai koma
8. Keadan umum lemah, bisa penurunan kesadaran akan menjadi asam sehingga
9. Polidipsi, polyuria
jaringan tubuh akan rusak dan bisa
10. Anoreksia, mual, muntah, nyeri perut
11. Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena menderita koma. Hal ini biasanya
diuresis osmotic
terjadi karena tidak mematuhi
12. Kulit kering
13. Keringat <<< perencanaan makan,
14. Kussmaul (cepat, dalam) karena asidosis metabolic
menghentikan sendiri suntikan
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya KAD insulin, tidak tahu bahwa dirinya
adalah:
sakit diabetes mellitus, mendapat
1. Infeksi, stres akut atau trauma
2. Penghentian pemakaian insulin atau obat diabetes infeksi atau penyakit berat lainnya
3. Dosis insulin yang kurang
seperti kematian otot jantung,
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Glukosa
b. Natrium
c. Kalium
d. Bikarbonat.
e. Sel darah lengkap (CBC).
f. Gas darah arteri (ABG).
g. Keton.
h. β-hidroksibutirat.
i. Urinalisis (UA)
j. Osmolalitas
k. Fosfor
l. Tingkat BUN meningkat.
m. Kadar kreatinin
2. Pemeriksaan diagnostik
1. Tes toleransi Glukosa (TTG)
2. Gula darah puasa normal atau diatas normal.
3. Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal
4. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat
5. Aseton plasma : Positif secara mencolok
6. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meninggkat
7. Elektrolit : Na normal/menurun
8. Hemoglobin glikosilat : Meningkat 2-4 kali normal
9. Gas Darah Arteri : pH rendah
10. Trombosit darah : Ht mungkin meningkat
11. Amilase darah : meningkat mengindikasikan pankreatitis akut
F. Komplikasi G. Penatalaksanaan
1. Ginjal diabetik (Nefropati Diabetik) Fase I/Gawat :
2. Kebutaan (Retinopati Diabetik)
1. Rehidrasi
3. Syaraf (Neuropati Diabetik)
2. Insulin
4. Kelainan Jantung
3. Infus K (tidak boleh bolus)
5. Hipoglikemia.
4. Infus Bicarbonat
6. Hipertensi.
5. Antibiotik dosis tinggi
Fase II/maintenance:
1. Cairan maintenance
2. Kalium
Pathway
Hiperosmolar darah
Peningkatan proses glukolisis
dan glukoneogenesis
Glukosuria
Rangsang metabolism
anaerobik
Shift cairan
Poliuria intraseluler →
ekstraseluer
Asidosis
Keseimbangan kalori negatf
Dehidrasi
Polipagia dan tenaga <<
Kesadaran terganggu
Gangguan keseimbangan
Nutrisi : kurang dari cairan dan elektrolit
kebutuhan
Hipovolemia management
1. Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan
2. Pelihara IV line
3. Monitor tingkat Hb dan Ht
4. Monitor tanda vital
5. Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
6. Monitor BB
7. Dorong pasien untuk menambah intake oral
8. Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan
9. Monitor adanya tanda gagal ginjal
Daftar Pustaka
Ahern, N. R & Wilkinson, J. M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Edisi Revisi. Jakarta:
EGC.
http://diagnosa-keperawatan.kumpulan-askep.com/laporan-pendahuluan-ketoasidosis-diabetikum-kad-98039/
http://dokumen.tips/documents/laporan-pendahuluan-ketoasidosis-diabetik-kad.html
Nurarif, A. H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda
NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Mediaction.
Wallace, T.M. & Matthews, D.R. (2004). Recent Advance in The Monitoring and management of Diabetic
Ketoacidosis. QJ Med; 97 : 773-80.
Ners Muda,
(……………………….)
Preseptor Akademik,