Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

SYOK HIPOVOLEMIK

A. Pengertian B. Tahap Syok Hipovolemik


Syok dapat di definisikan sebagai gangguan sistem 1. Tahap I :
sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya a. Terjadi bila kehilangan darah 0-10% (kira-kira
perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok 500ml)
adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau b. Terjadi kompensasi dimana biasanya cardiac
tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan output dan tekanan darah masih dapat
akan kekurangan oksigen dan bisa cedera, syok dipertahankan
hipovolemik merupakan suatu keadaan dimana 2. Tahap II :
volume cairan tidak adekuat di dalam pembuluh a. Terjadi apabila kehilangan darah 15-20%
darah, akibat perfusi jaringan terganggu. (Tabrani, b. Tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi,
2010) takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.
3. Tahap III :
a. Bila terjadi kehilangan darah lebih dari 25%
C. Etiologi b. Terjadi penurunan ; tekanan darah, cardiac
Absolut output, PO2, perfusi jaringan secara cepat
1. Kehilangan darah dan seluruh komponennya c. Terjadi iskemik pada organ
a. Trauma d. Terjadi ekstravasasi cairan
b. Pembedahan
c. Perdarahan gastrointestinal
2. Kehilangan Plasma D. Tanda dan Gejala
a. Luka bakar
b. Lesi luas Tanda-tanda syok adalah menurut Toni Ashadi, 2006
3. Kehilangan cairan tubuh lain adalah:
a. Muntah hebat
b. Diare berat 1. Kulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat
c. Diuresis massive penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan
Relatif dengan berkurangnya perfusi jaringan.
1. Kehilangan integritas pembuluh darah
a. Ruptur limpa 2. Takhikardi: peningkatan laju jantung dan
b. Fraktur tulang panjang atau pelvis kontraktilitas adalah respon homeostasis penting
c. Pankreatitis hemoragi untuk hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran
d. Hematothorax/ hemoperitoneum darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi
e. Diseksi arteri asidosis jaringan.
2. Peningkatan permeabilitas
a. Membran kapiler 3. Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk
b. Sepsis resistensi pembuluh darah sistemik dan curah
c. Anaphylaxis jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang
d. Luka bakar esensial dalam mempertahankan tekanan darah.
3. Penurunan tekanan osmotik koloid Autoregulasi aliran darah otak dapat
a. Pengeluaran sodium hebat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak
b. Cirrhosis dibawah 70 mmHg.
c. Obstruksi intestinal
4. Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang
pada syok hipovolemik. Oliguria pada orang
dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari
30ml/jam.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sel Darahh Putih : Ht mungkin meningkat
2. Elektrolit serum
3. Pemeriksaan pembekuan : Trombosit terjadi penurunan ( trombositopenia) dapat terjadi karena
agregasi trombosit.
4. Laktat serum meningkat dalam asidosis metabolic,disfungsi hati, syok.
5. Glukosa serum terjadi hiperglikemia.
6. BUN/Kr terjadi peningkatan kadar disasosiasikan dengan dehidrasi , ketidakseimbangan / gagalan
hati.
7. GDA terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia
8. Urinalisis adanya SDP / bakteri penyebab infeksi.
9. Sinar X film abdominal dan dada bagian bawah yang mengindentifikasikan udara bebas
10. EKG dapat menunjukan perubahan segmen ST
F. Komplikasi

1. Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang berkepanjangan.
2. Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler karena hipoksia.
3. DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas sehingga
terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi
4. Kerusakan Ginjal

5. Kerusakan Otak

6. Gangren pada lengan atau tungkai hingga amputasi

7. Serangan Jantung

G. Penatalaksanaan

1. Pemantauan
Parameter dibawah ini harus dipantau selama stabilisasi dan pengobatan : denyut jantung, Frekuensi
pernafasan, tekanan darah, tekanan vena sentral (CVP) dan pengeluaran urin.
2. Penatalaksanaan pernafasan
Pasien harus diberikan aliran oksigen yang tinggi melalui masker atau Kanula. Jalan napas yang bersih
harus dipertahankan dengan posisi kepala dan mandubula yang tepat dan aliran pengisapan darah dan
sekret yang sempurna.
3. Pemberian cairan
a. Penggantian cairan harus dimulai dengan memasukkan larutan ringer
b. Celana militer anti syok (MAST = Military Antishock Trousers)
4. Vasopresor
Pemakain vasopresor pada penangan syok hipovolemik akhir-akhir ini kurang disukai alasannya adalah
bahwa ha ini akan lebih megurangi perfusi jaringan.
PATHWAY

Hipovolemia absolut Hipovolemia relatif

(Seperti: Infeksi Virus Dengue)

Terbentuk komplek antigen-antibodi

Mengaktivasi sistem komplemen

Dilepaskan C3a dan C5a (peptida)

Melepaskan histamin

Permeabilitas membran meningkat

Kebocoran plasma

Hipovolemia

Renjatan hipovolemi dan hipotensi

Kekurangan volume cairan

Berkurangnya volume sirkulasi

Sroke volume menurun

Cardiac output menurun

Penurunan curah jantung


Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Riwayat keperawatan
a. Riwayat Kesehatan
b. Riwayat trauma (perdarahan)
c. Riwayat penyakit jantung
d. Riwayat penyakit infeksi
e. Riwayat pemakaian obat
f. Hasil laboratorium
g. Fungsi metabolic
Pemeriksaan fisik
a. Tingkat Kesadaran (GCS
b. Tingkat Keparahan
c. Aspek Neurologis
d. Aspek Kardiovaskuler
e. Sistem Pernafasan
f. Kebutusan Dasar
g. Pengkajian Psikologis
h. Pengkajian Sosial
i. Pengkajian Spiritual
Pemeriksaan Penunjang

a. EKG
b. Foto Toraks
c. CT Scan
d. Ekokardiografi
e. Ekokardiografi transesofagus (TEE)
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

Dx 1 : Kekurangan volume cairan Dx 2 : Penurunan curah jantung

NOC : NOC :

- Fluid balance Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada klien selama 5x24 jam Klien dapat memiliki pompa
- Hydration jantung efektif, status sirkulasi, perfusi jaringan & status tanda vital yang normal.
- Nutritional Status : Food and Fluid Intake
NIC : NIC :

Fluid management Cardiac care: akut

- Timbang popok/pembalut jika diperlukan - Evaluasi adanya nyeri dada


- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat - Auskultasi suara jantung
- Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah - Evaluasi adanya krackels
ortostatik),jika diperlukan - Monitor status neurology
- Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin) - Monitor intake/output, urine output
- Monitor vital sign - Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk istirahat
- Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
- Kolaborasi pemberian cairan IV Cirkulatory care;
- Monitor status nutrisi
- evaluasi nadi dan edema perifer
- Berikan cairan
- monitor kulit dan ekstrimitas
- Berikan diuretik sesuai interuksi
- monitor tanda-tanda vital
- Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- pindah posisi klien setiap 2 jam jika diperlukan
- Dorong masukan oral
- ajarkan ROM selama bedrest
- Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
- monitor pemenuhan cairan
- Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
- Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
- Atur kemungkinan tranfusi
- Persiapan untuk tranfusi
Daftar Pustaka

Carpenito, 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim PSIK
UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta.

Doenges Marilynn E, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedikteran EGC, Jakarta.

Johnson & Mass,1997, Nursing Outcomes Classifications, Second edition, By Mosby-Year


book.inc, Newyork

McCloskey & Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-
Year book.Inc,Newyork

NANDA, 2014 Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA

Rab, tabrani. 2010. Pengatasan Shock. Jakarta. EGC.

Kuala Kapuas, September 2018

Ners Muda,

(……………………….)

Preseptor Akademik,

(Izma Daud, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai