Anda di halaman 1dari 5

Analisa data

Data Etiologi Masalah


keperawatan
Ds : Pola hidup tidak sehat ketidakstabilan
-Riwayat penyakit diabetes sejak 2 kadar glukosa
tahun lalu Sel beta di pankreas terganggu darah (D.0027)
- klien mengeluh lelah, klien
mengeluh sering BAK, klien Defisiensi insulin

mengeluh sering haus, klien


mengeluh sering lapar Retensi insulin

- keluarga mengatakan gula darah


Hiperglikemia
pasien naik turun
Do:
Kadar glukosa darah tidak terkontrol
-pasien tampak lemas
-Gula darah sewaktu : 375 mg/dl
- , TTV: TD =140/90mmHg, Nadi=
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
100x/menit, RR=20x/menit.
Ds :-Pasien mengeluh letih Defisiensi insulin absolute Keletihan
- klien mengeluh sering BAK, klien (D.0057)
mengeluh sering haus, klien Lipolisis
mengeluh sering lapar
- keluarga mengatakan gula darah Keletihan otot

pasien naik turun


Do :-tampak berbaring di tempat
tidur
-Gula darah sewaktu : 375 mg/dl

Intervensi
NO SDKI SLKI SIKI
1 ketidakstabilan Setelah dilakukan A.Manajemen Hiperglikemi (I.03115)
asuhan keperawatan,
kadar glukosa
diharapkan
darah (D.0027) ketidakstabilan kadar
glukosa darah 1. Observasi
normal.]Kestabilan  Identifkasi kemungkinan penyebab
Kadar Glukosa hiperglikemia
Darah   Meningkat ( L.0  Identifikasi situasi yang menyebabkan
3022) kebutuhan insulin meningkat (mis.
1. Glukosa darah dari penyakit kambuhan)
skala 2 (deviasi yang  Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
cukup besar dari  Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
kisaran normal) (mis. poliuri, polidipsia, polivagia,
ditingkatkan menjadi kelemahan, malaise, pandangan kabur,
skala 4 (deviasi ringan sakit kepala)
sedang dari kisaran  Monitor intake dan output cairan
 Monitor keton urine, kadar analisa gas
normal)
darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik
dan frekuensi nadi
2. Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral
 Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
 Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi
ortostatik
3. Edukasi
 Anjurkan olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
 Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
 Ajarkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton urine, jika perlu
 Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat,
dan bantuan professional kesehatan)
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
 Kolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu
 Kolaborasipemberian kalium, jika perlu

B. MANAJEMEN HIPOGLIKEMIA
(I.03113)

1. Observasi
 Identifkasi tanda dan gejala
hipoglikemia
 Identifikasi kemungkinan penyebab
hipoglikemia
2. Terapeutik
 Berikan karbohidrat sederhana, jika
perlu
 Batasi glucagon, jika perlu
 Berikan karbohidrat kompleks dan
protein sesuai diet
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Pertahankan akses IV, jika perlu
 Hubungi layanan medis, jika perlu
3. Edukasi
 Anjurkan membawa karbohidrat
sederhana setiap saat
 Anjurkan memakai identitas darurat
yang tepat
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah
 Anjurkan berdiskusi dengan tim
perawatan diabetes tentang penyesuaian
program pengobatan
 Jelaskan interaksi antara diet,
insulin/agen oral, dan olahraga
 Anjurkan pengelolaan
hipoglikemia(tanda dan gejala, faktor
risiko dan pengobatan hipoglikemia)
 Ajarkan perawatan mandiri untuk
mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi
insulin atau agen oral dan/atau
meningkatkan asupan makanan untuk
berolahraga
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dextros, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian glucagon, jika
perlu

2 Keletihan . Setelah dilakukan MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)


(D.0057) asuhan keperawatan,
1.Observasi
diharapkan keletihan  Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
pada pasien dapat  Monitor kelelahan fisik dan emosional
dikurangi.  Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
(L.05046) Keletihan 2.Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
1. Kelelahan dari skala stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
2 (cukup besar)  Lakukan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
ditingkatkan menjadi  Berikan aktivitas distraksi yang
skala 4 (ringan) menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
2. Kehilangan selera 3.Edukasi
makan dari skala 2  Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara
(cukup besar) bertahap
ditingkatkan menjadi  Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
skala 4 (ringan) berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
4.Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

EDUKASI AKTIVITAS/ISTIRAHAT
(1.12362)

1.Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
2.Terapeutik
 Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
3.Edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan
istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan

Anda mungkin juga menyukai